Anda di halaman 1dari 4

Departemen Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Pajak

Standard Operating Procedures


TATA CARA PENAGIHAN PAJAK SEKETIKA DAN SEKALIGUS

Revisi : Nomor : KPP40-0007

Tanggal : 13 Maret 2008 Halaman : 1 dari 4

A. Deskripsi :
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus.
Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus dilaksanakan tanpa menunggu tanggal jatuh tempo
pembayaran. Prosedur ini dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Penagihan Pajak Seketika
dan Sekaligus yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak/Pajak Bumi dan
Bangunan apabila :
1. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat
untuk itu;
2. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam
rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang
dilakukannya di Indonesia;
3. Terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usahanya, atau
menggabungkan usahanya, atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan
perusahaan yang dimiliki atau dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
4. Badan usaha akan dibubarkan oleh Negara; atau
5. Terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-
tanda kepailitan.

B. Dasar Hukum :
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK-561/KMK.04/2000 tanggal 26 Desember
2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus dan Pelaksanaan
Surat Paksa
2. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-645/PJ./2001 tanggal 4 Oktober 2001
tentang Bentuk, Jenis, Kartu, Formulir, Surat, dan Buku yang Digunakan dalam
Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa s.t.d.t.d. Keputusan Direktur Jenderal
Pajak nomor KEP-474/PJ/2002

C. Surat Edaran Terkait :


1. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-13/PJ.75/1998 tanggal 20 Nopember
1998 tentang Jadwal Waktu Pelaksanaan Penagihan Pajak

D. Pihak yang Terkait :


1. Kepala Kantor Pelayanan Pajak
Departemen Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak

Standard Operating Procedures


TATA CARA PENAGIHAN PAJAK SEKETIKA DAN SEKALIGUS

Revisi : Nomor : KPP40-0007

Tanggal : 13 Maret 2008 Halaman : 2 dari 4

2. Kepala Seksi Penagihan


3. Jurusita Pajak
4. Wajib Pajak/Penanggung Pajak

E. Formulir yang Digunakan :


1. Surat Teguran Penagihan
2. Kartu Pengawasan
3. Bukti pelunasan (SSP/STTS/SSB/Bukti Pbk)
4. Surat ketetapan pajak (SKPKB/SKPKBT/Keputusan Keberatan/Putusan Banding) dan
STP
5. Data/informasi terkait

F. Dokumen yang Dihasilkan :


1. Surat Perintah Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus

G. Prosedur Kerja :
1. Jurusita Pajak mengetahui, mendapat informasi dan/atau menemukan bukti yang akurat
bahwa Penanggung Pajak ada indikasi melakukan perbuatan seperti yang tersebut di atas
dan segera membuat konsep Surat Perintah Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus
tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran, penerbitan Surat Teguran ataupun
penerbitan Surat Paksa lalu menyampaikannya kepada Kepala Seksi Penagihan.
2. Kepala Seksi Penagihan meneliti dan memaraf konsep Surat Perintah Penagihan Pajak
Seketika dan Sekaligus, dan menyampaikannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
Dalam hal Kepala Seksi Penagihan tidak menyetujui, kasus penerbitan Surat Perintah
Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus ditutup.
3. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menerima, meneliti, memberikan batas waktu pelunasan,
dan menandatangani Surat Perintah Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus.
4. Jurusita Pajak menatausahakan dan menyampaikan Surat Perintah Penagihan Pajak
Seketika dan Sekaligus kepada Penanggung Pajak untuk segera melunasi tunggakan
pajaknya sebelum melakukan perbuatan-perbuatan seperti yang tersebut di atas dan
selanjutnya melaksanakan proses penagihan berikutnya.
5. Proses selesai.
Departemen Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak

Standard Operating Procedures


TATA CARA PENAGIHAN PAJAK SEKETIKA DAN SEKALIGUS

Revisi : Nomor : KPP40-0007

Tanggal : 13 Maret 2008 Halaman : 3 dari 4

Jangka Waktu Penyelesaian :


Sesegera mungkin setelah Jurusita Pajak mengetahui, mendapat informasi, dan/atau
menemukan bukti yang akurat bahwa Penanggung Pajak ada indikasi melakukan perbuatan-
perbuatan tersebut di atas tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran.
Departemen Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak

Standard Operating Procedures


TATA CARA PENAGIHAN PAJAK SEKETIKA DAN SEKALIGUS

Revisi : Nomor : KPP40-0007

Tanggal : 13 Maret 2008 Halaman : 4 dari 4

H. Bagan Arus (Flow Chart)

Disahkan oleh :
a.n. Direktur Jenderal
Direktur Transformasi Proses Bisnis

Robert Pakpahan
NIP. 060060167

Anda mungkin juga menyukai