Anda di halaman 1dari 6

Organisasi profesi ‘medical record’ didirikan di ibu kota Negara ini pada tanggal 18

February 1989 dengan ditanda tangani olh 31 orang deklarator. Seminggu kemudian
pada tanggal 25 Februari 1989 diadakan sosialisasi organisasi berupa tamu pers dan
seminar sehari. Pertemuan itu menghasilkan 16 nama deklarator baru. Organisasi yang
kemudian dinamakan Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan Indonesia (PORMIKI) berdiri dengan dibidani oleh Panitia Kerja Pembinaan
dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis Rumah Sakit (PPSPM), suatu panitia
kerja dibawah Dinas Kesehatan DKI Jaya (1981-1989)12 yang antara lain bertugas
untuk membina manajemen rekam medis rumah sakit di Jakarta. Pendirian oeganisasi
‘Medical Record’ untuk Indonesia ini dapat dorongan penuh dari Ketua Pengurus Besar
Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Azrul Azwar, MPH serta Ketua Persatuan Sarjana
Administrasi Jakarta Raya (PERSADI Jaya) dengan ketuanya Ir. Drs. Razak Manan.
Ketua Umum pertama dari organisasi ‘rekam medis’ yang dipilih secara aklamasi
adalah ketua formatur dari pembentukan organisasi profesi yakni Dra. Gemala Hatta,
MRA.

Di hari pembentukan di Jakarta pada tanggal 18 Februari 1989, judul nama organisasi
masih belum ditetapkan secara resmi. Agar penerjemah kata ‘medical record’ tidak
rancu, beberapa deklarator mendatangi kepala pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Prof. Dr. Anton Moeljono (1989). Beliau menyarankan terjemahan dari istilah
‘medical record’ adalah rekam medis dan istilah ‘health record’ adalah rekam
kesehatan13. Dalam pertemuan selanjutnya, beliau menyarankan pengunaan kata
‘perekam medis’ dan ‘informasi kesehatan’ sebagai kepanjangan dari nama organisasi.
Hal ini dikaitkan dengan adanya benda fisik (rekam medis) sebagai sumber data dan
proses akhir yaitu informasi kesehatan. Pengertian kata ‘perekam’ medis adalah
sebagai sarana (alat/wadah) yang digunakan untuk melakukan rekam medis 14.

Pemikiran sejak dini itu cukup melihat ke depan(visionair). Kepanjangan nama


organisasi PORMIKI adalah tepat karena menghubungkan 2 (dua) unsur yakni tentang
manajemen rekam medis yang dikelola oleh suatu unit kerja (department based)
dengan bentuk fisik rekam medis ‘kertas’-nya sebagai sumber data, serta terhadap
konsep terkini yang terfokus pada informasi kesehatan atau information based
(informasi kesehatan) yang memanfaatkan kemudahan sarana elektronik computer.

IFHRO Mendukung PORMIKI

Sejak pendiriannya tahun 1989 PORMIKI telah melaporkan keberadaannya kepada


International Federation of Health Records Organizations (IFHRO) agar dapat diterima
sebagai anggota Negara. Namun baru pada kongres I PORMIKI tahun 1992 yang
dihadiri oleh mantan presiden IFRHO Prof Phyllis J. Watson, Med, MRA dan Menteri
Kesehatan RI saat itu yaitu dr. Adhyatma,MPH., PORMIKI secara resmi dinyatakan
terdaftar sebagai Negara anggota IFHRO (country member) ke-15. Sebagai Negara
anggota IFHRO maka direktur IFHRO suatu Negara anggota (Indonesia) ditetapkan
oleh organisasi profesi Negara anggota sendiri (PORMIKI). Lamanya penantian
pengakuan internasional selama kurun waktu 1989-1992 disebabkan oleh sifat selektif
yang diberlakukan IFHRO tehadap calon Negara anggota, termasuk mengevaluasi
siapa, bagaimana, latar belakang pendidikan direktur IFHRO di Negara yang
bersangkutan serta bagaimana kondisi praktis di Negara anggota, bagaimana anggaran
dasar (AD), anggaran rumah tangga (ART) organisasi dan apa saja gagasan untuk
kemajuan organisasi profesi Negara asal.

Organisasi PORMIKI

Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia


(PORMIKI) memiliki Dewan Pimpinan Pusat yang berkedudukan di ibu kota Negara,
Jakarta. Dewan Pimpinan Daerah tersebar di ibu kota propinsi dengan kemungkinan
pembentukan Dewan Pimpinan Cabang pada kabupaten propinsi yang telah memiliki
cukup banyak anggota.

Kongres dilakukan tiap 3 tahun sekali dengan diselingi satu kali rapat kerja nasional
(rakernas) di antara dua kongres. Organisasi memiliki AD dan ART sebagai perangkat
organisasi. Demi memantapkan tertibnya organisasi maka setiap menjelang kongres
dipersiapkan compendium kebijakan organisasi. Kongres PORMIKI dilaksanakan setiap
3 tahun sekali. Kongres pertama PORMIKI berlangsung tahun 1992 di Jakarta. Saat itu
mantan presiden IFHRO yang berasal dari Australia Prof. Phyllis J. Watson, Med, MRA
menyampaikan secara langsung ke-9 paket modul diatas sebagai bahan pengajaran
manajemen rekam medis di Indonesia kepada para Menteri Kesehatan RI waktu itu
yaitu dr. Adhyatma, MPH (alm). Kongres ke-2 PORMIKI tahun 1995 berlangsung di
Yogyakarta dengan mendatangkan dua professor ilmu hokum dari Erasmuis Universiteit
dari Belanda dan pakar kode klasifikasi dari Australia. Kongres ke-3 pada tahun 1999
berlangsung di Surabaya. Kongres ke-4 pada tahun 2003 berlangsung di Denpasar.
Kongres ke-5 diadakan pada tahun 2006 di Semarang dan bertepatan dengan ulang
tahun PORMIKI ke-17. Selain itu DPP PORMIKI dipercaya sebagai penyelenggara
konferensi I IFHRO Souh East Asia Region (21-24 Oktober 2008) yang diadakan di
Bali.

Tujuan Organisasi
Adapun tujuan organisasi PORMIKI mencakup 3 hal yaitu
1.Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan
system kesehatan nasional dengan mebina dan mengembangkan system rekam medis
dan informasi kesehatan;
2.Mengembangkan ilmu rekam medis dan system informasi kesehatan;
3.Memperjuangkan kepentingan organisasi serta meningkatkan profesi anggota

Program Pendidikan D3 Administrasi Rekam Medis


Dalam tahun 1989 telah berdiri pendidikan program D3 Adminnistrasi Rekam Medis
pertama di Indonesia yang dikelola pihak swasta dengan Dra.Gemala Hatta,MRA
sebagai pendiri dan pimpinan program (hingga tahun 1996).Hingga tahun 2005
tercatat ada 19 buah program D3 pendidikan program yang sama di Indonesia dengan
nama Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehtan (APIKES)

Peraturan yang Ada


Pemerintah RI telah mengeluarkan beberapa keputusan/peraturan yang terkait
dengan rekam medis.Pada tanggal 2 Desember 1989 dikeluarkan Surat
Keputusan(SK) Menteri Kesehatan RI 749a/SK/Menkes/XII/89 tentang Rekam Medis
(Medical Records) Di Rumah Sakit.Pada tanggal 12 maret 2008 diganti dengan
Peraturan Menteri Kesehatan RI NO.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
Medis.
Kedua SK tersebut menjadi payung bagi pengelolaan manajemen rekam medis di
Indonesia,serta ini menjadi tanggung jawab Kementrian Kesehatan dan Organisasi
profesi terkait maupun pemerintah daerah.

Table Jenjang Jabatan dan Pangkat Perekam Medis Kepmen Pendayagunaan


Aparatur Negara No.135/Kep/M.Pan/12/2002
Jejang Jabatan Jenjang Pangkat
1. Perekam Medis Pelaksana Pengatur, golongan ruang II/C
Pengatur TK I, golongan ruang II/D
2. Pengatur Medis Pelaksana Penata Muda, golongan ruang III/A
Lanjutan Penata Muda Tingkat I, golongan ruang
III/B
3. Perekam Medis Penyelia Penata, golongan ruang III/C
Penata tingkat I, golongan ruang III/D

Sejak tanggal 6 Desember 2002 Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.135/Kep//Menkap/12/2002 tentang
jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya.
Di samping itu dikeluarkannya Undang-Undang Pratik Kedokteran no. 29 tahun 2004
maka arti penting,peran rekam kesehatan serta eksistensinya terutama dalam bidang
kesehatan,hokum,pendidikan juga semakin diperhatikan oleh masyarakat maupun
oleh berbagai pihak yang membutuhkan.Hal ini tersirat dari banyaknya masukan yang
berkaitan dengan rekam medis di dalam Undang Undang No.29/2004 Pratik
Kedokteran
i.Pasal 46 tentang kewajiban dokter membuat dokter membuat rekam medis;
ii.Pasal 47 tentang kepemilikan dokumen rekam medis dan isinya;
iii.Pasal 48 tentang persyaratan mebuka rekam medis kedokteran ;
iv.Pasal 49 audit medis menggunakan rekam medis;
v.Pasal 50 standar profesi terkait dengan bukti rekam medis;
vi.Pasal 51 standar tentang kewajiban dokter dan dokter gigi umtuk merahasikan
segala sesuatu tentang pasien;
vii.Pasal 52 tentang hak pasien mendapatkan isi rekam medis
viii.Pasal 79 tentang sanksi pidana bila dokter dan dokter gigi tidak membuat rekam
medis

Selain itu pada tanggal 27 maret 2007 diterbitkan Kepmenkes No.377/Menkes


SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Beberapa istilah seputar Manajemen Inforamsi Kesehatan(MIK)&beberapa pengertian
yang digunakan adalah sebagai berikut:
>Administrator Informasi kesehatan(AIK)adalaj professional di bidang MIK
>Manajemen Inforamasi Kesehatan(MIK)merupakan profesi
a)memfokuskan kegiatannya pada data pelayanan kesehatan dan pengelolaan sumber
informasi pelayanan kesehatan debgan menjabarkan sifat alami data,struktur dan
menerjemahkankannya ke berbagai bentuk informasi demi kemajuan kesehatan dan
dan pelayanan kesehtan perorangan,pasien,dan masyarakat.
>Profesional MIK adalah
a)Administratorinforamsi kesehatan yang berkewajiban untuk
mengumpulkan,mengintergrasikan,dan menganalisis data pelayanan kesehatan
primer dan sekunder,mendiseminasi informasi,menata sumber informasi bagi
kepentingan riset,perencanaan,memberikan jasa dan evaluasi pelayanan kesehatan
lintas multilayanan sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
>Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien,pemeriksaan,pengebotan,tindakan,dan pelayanan lain kepada pasien pada
sarana pelayanan kesehatan.
>Rekam Kesehatan merupakan wadah informasi pelayanan kesehatan pasien(konsep
elektronik)
>Rekam Kesehatan Elektronik adalah:kegiatan komputerisasi isi rekam kesehatan dan
proses elektronisasi yang berbuhungan dengannya.
>Rekam hibrid merupakan rekam kesehatan yang informasinnya tercatat pada
dokumen kertas dan elektronik.
>Perekam Medis adalah sarana(alat/wadah)yang digunakan untuk melakukan rekam
medis.
>Tenaga kesehtan yang bertanggung jawab dalam mengisi rekam medis adalah dokter
umum/spesialis;spesialis;dokter gigi/dokter gigi spesialis;serta tenaga kesehatan lain
ikut memberikan pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggrakan upaya kesehatan.
>Sekolah Tinggi Manajemen Informasi Kesehatan(STMIKes) adalah lembaga
penyelenggaran pendidikan formal di bidang MIK
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara(Menpan)No.135/Kep/Menpan/12/2002 tentang jabatan Fungsional Perekam
Medis dan Angka Kreditnya:
a)Pelayanan rekam medis adalah kegiatan pelayanan penunjang secara profesional
yang beriontasi pada kebutuhan informasi kesehatan bagi pemberi layanan
kesehatan,administrator manajemen pada sarana layanan kesehatan dan intasi lain
yang berkepentingan berdasarkan pada ilmu pengetahuan teknologi rekam medis
(sintesa ilmu sosial,epidemologi,terminologimedis,biostatistik,prinsip,hokum medis dan
teknologi informasi
b)Pelayanan MIK menjadi tanggung jawab tenaga lulusan pendidikan formal (minimal
D-3)dibidang MIK.
c)Perekam Medis adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas tanggung jawab
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan RM pada unit pelayanan kesehatan.

Ringkasan
Kilas balik evolusi MIK sebenarnya telah dimulai bersamaan dengan berkembangnya
sejarah kedokteran sejak kedokteran sejak ribuan tahun sebelum masehi.Sejarah
panjang yang telah melewati berbagai kurun waktu itu kini dihadapkan pada revolusi
teknologi informasi dengan percepatan laju komunikasinya(TIK).Akibatnya,muncul
gerakan reformasi profesi RM global secara simultan yang diprakarsai oleh Amerika
Serikat (AHIMA) di tahun 1990-an.Visi 2006 dan 2010 yang dimunculkam terus
didengungkan untuk menyelaraskan praktik dengan kondisi modernisasi yang terus
bergerak,Gerakan pembaharu ini kemudian mengubah paradigm profesi dari yang
emula terfokus pada manajemen RM (department based)menjadi paradigma masa
depan yang berkiblat pada manajemen pengelola informasi (information based).Hal ini
mendorong pratiksi di seluruh dunia untuk mengubah perannya dari praktisi manajemen
yang terfokus pada unit kerja rekam medis menjadi manajer yang terfokus pada
informasi.
Bagi Indonesia sendiri,meski perkembangan MIK telah terefleksi melalui rekam medis
kuno yang berbentuk daun lontar ataupun pada kisah kesehatan mitos pada relief candi
candi Borobudur,namun baru Abad ke-20 organisasi yang menangani tentang
manajemen rekam medis mulai terwujud.Organisasi PORMIKI akan terus menghadapi
berbagai tantangan dalam menghadapi kemajuan teknologi Abad ke -21.

Daftar Pustaka
AHIMA Bulletin Board,2005.Integrating Consumer Informasion into the Natonal Health
Information Network (NHIN).Journal of AHIMA ,November-December.76/10:12
Crystalinks(www.crytalinks.com/ancientmedicine)
Hatta,Gemala .1998.Terjemahan kata Medical/Health Record .Majalah Informasi
Kesehatan .(23):42-45.Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem
Pencacatan Medis Rumah Sakit(PPSPM),Jakarta.
,1995.Transisi Rekam Medis ke Era Informasi.Seminar Nasional Pra Kongres II
PORMIKI,Daerah Istimewa Yogyakarta,DPD PORMIKI.
, 2000.Rekam Medis Elektronik,dalam seminar ‘Profesional Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan dalam Menyongsong Era Globalisasi’diselenggarakan oleh DPP
Perhimpunan Prefesional Perekam Medis dan Informasi Kesahatan
Indonesia(PORMIKI),30 Maret 2000,di RS Jantung Harapan Kita ,Jakarta.Hufman,Edna
k.1982 Medical Record Management.Physician Record Company.Chicago. Illionis
International federations of health records organizations http://www.ifhro.org janson,
H.W. 1980. Merida L. 1991. Information management:A shifting paradigm for medical
recrord professionals. JAMRA. Vol. 62 (8).

2002. Introduction. Dalam Health Information Management Technology – An


Applied Approach. AHIMA.

WHO. 2002. Medical Record Manual – A Guide for Developing Countries. Suisses.

Dokumen

Surat Keputusan Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan


Medis Rumah Sakit (PPSPM) No. 43 I/DKK.075.8/1981, Kanwil/Dinas Kesehatan DKI
Jaya, 17 Desember 1981.

Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.


135/Kep/Menpan/12/2002 tentang jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka
Kreditnya.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 377/Menkes/SK/II/2007 tentang Standart


Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai