Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN PERMUKIMAN NELAYAN DI PANTAI TIMUR SURABAYA (Ratna Darmiwati)

PERENCANAAN PERMUKIMAN NELAYAN


DI PANTAI TIMUR SURABAYA

Ratna Darmiwati
Staf Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur – Universitas Merdeka Surabaya

ABSTRAK
Pada strategi penataan kawasan Kalisari, perlu diperhatikan unsur-unsur, seperti “Kegiatan nelayan yang
merupakan faktor potensial untuk dipertahankan; kawasan pantai nelayan mempunyai nilai ekonomis dan
lingkungan; keberadaan elemen yang bersifat strategis disuatu kawasan dianggap sebagai elemen perintis”.
Dengan memperhatikan hal-hal diatas, maka perencanaan kawasan Kalisari harus merupakan “bagian
integral “ didalam pembangunan kota Surabaya.

Kata kunci: Penataan suatu kawasan, perlu memperhatikan potensi-potensi yang dimiliki daerah tersebut.

ABSTRACT
At Kalisari’s area planning strategic, is necessary to be complecationed the elements as follows “That
fisher’s activity to be represent the potency appointment factor to be maintained; that coast fisher area possesses
the environment and economic value; that strategically element’s state is to believed as the pioneered element.
Being pay attention to be the point at issues above, so at Kalisari’s area planning, should be a part of
integrality in the development of Surabaya city.

Keywords: A district’s system, is necessary to pay attention the potency of district property.

PENDAHULUAN penggunaan tanah di Surabaya berupa peru-


mahan seluas 12.474,42 ha atau 39,89 %, sedang
1. Tinjauan Umum peruntukan lain yang masih cukup besar yaitu
berupa tambak yang seluas 6.410,68 ha atau
Berdasarkan potensi dan karakteristik yang 19,98 ha.
ada, Kota Surabaya dikembangkan untuk fungsi Jika ditinjau dari Wilayah Pembantu
dan berperan sebagai pusat Pembangunan Walikota tampak bahwa penggunaan lahan untuk
Nasional Wilayah Utama C, sebagai pusat perumahan terbesar berada pada wilayah kota
pembangunan terhadap daerah di sebelah Timur lama. Untuk Wilayah Surabaya Timur meskipun
dan Utara Indonesia. Menurut kebijaksanaan pertumbuhan perumahan cukup besar (41,43%)
Pola Dasar Pembangunan Surabaya, maka tujuan sebagian besar penggunaan tanahnya tetap
dan sasaran pembangunan diarahkan pada berupa sawah, tambak, ataupun kawasan pantai
peningkatan taraf hidup warga, peningkatan (52,07%).
pengembangan kota di bidang INDAMARDI Kondisi ini menunjukkan bahwa kegiatan
GASPAR (Industri, perdagangan, maritim, dan kota Surabaya masih bersifat dualisme yaitu
garnisun, pariwisata). Sedangkan sasaran urban dan rural. Kenyataan ini tidak lepas dari
pembangunannya diarahkan pada tersedianya kondisi alam topografi berbukit di sebelah Barat
karya, wisma, marga, suka, dan wiyata. Surabaya dan berupa pantai di Timur Surabaya,
Lahan di kota Surabaya belum semua membuat Surabaya berkembang secara alami di
penggunaannya bersifat perkotaan (urban). sumbu Utara mengikuti aliran sungai Kali Mas.
Masih banyak dijumpai penggunaan tanah yang Sehingga kepadatan di pusat jauh lebih tinggi
bersifat pedesaan (rural) yaitu dengan jenis dibandingkan wilayah Barat maupun Timur
penggunaan tanah untuk sawah, tegalan, tambak, Surabaya. Untuk menciptakan pembangunan
atau hutan pantai. Jenis penggunaan tanah rural yang merata dan mengurangi permasalahan di
banyak ditemui di daerah pinggir kota Surabaya, pusat, maka Pemerintah Kotamadya Surabaya
yaitu Barat, Barat daya, dan Timur kota. menetapkan strategi pembangunan dengan
Menurut Peta Data Pokok Kotamadya program renewal (peremajaan) di pusat dan
Daerah Tingkat II Surabaya, bahwa sebagian

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 101
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 101 - 109

mengadakan pengembangan di wilayah Surabaya Lokasi Kawasan Studi


Barat dan Timur.
Lokasi studi terletak di Kelurahan Kalisari
Timur Tanggul Kecamatan Kenjeran yang
2. Latar Belakang terletak di bagian Timur Kota Surabaya. Adapun
Dengan fungsi kota Surabaya sebagai pusat luas kawasan studi adalah sekitar 10.000 m² (1
pengembangan di dalam lingkup nasional, ha). Kelompok perumahan nelayan ini, terpecah
maupun regional Jawa Timur, menuntut kota menjadi 2 (dua) di sisi kanan dan kiri sungai
Surabaya menyiapkan berbagai sarana dan Tempelrejo.
fasilitas penunjang ke arah kota metropolitan.
Namun di sisi lain, kondisi alam kota masih Batas-batas wilayah studi sebagai berikut:
bersifat rural. Sejauh ini kondisi kota, khususnya 1. Batas Utara : Pantai Kenjeran
pola perumahan di wilayah pantai Timur adalah 2. Batas Timur : Pantai Selatan Madura
bersifat rural, dan umumnya mempunyai 3. Batas Selatan : Perumahan Mulyosari, Pe-
kegiatan tambak / nelayan. Dengan mengetahui rum BPD, Bhaskara Jaya,
kondisi ini diharapkan dapat memberikan Pertokoan, Perkantoran
pertimbangan bagi Surabaya menuju kota 4. Batas Barat : Perumahan Mulyorejo, Su-
metropolitan sesuai dengan fungsi dan perannya. torejo
Ruang lingkup ini mengidentifi kasi Kawasan studi merupakan dataran rendah,
permukiman nelayan Kalisari, yang meliputi yang merupakan daerah permukiman bagi
lokasi kawasan studi, kedudukan kawasan studi nelayan yang pekerjaannya menangkap ikan,
terhadap struktur tata ruang kota, dan tumbuh-tumbuhan/binatang laut, kerang-kerang-
intensitasnya serta prasarana dan sarana an. Penggunaan lahan pada kawasan studi
lingkungan. Karakteristik kependudukan, meli- sebagian besar untuk pemukiman dan sebagian
puti demografi, tingkat pereko nomian, dan lagi merupakan kawasan tak terbangun.
kondisi sosial ekonominya. Sedangkan tahap
analisa meliputi analisa kondisi penggunaan 3. Lingkup Kawasan Studi
lahan, analisa kependudukan, analisa kondisi
bangunan, serta analisa aspek pembiayaan. • Demografis
Lokasi permukiman nelayan di pantai Timur Sebagian besar penduduknya (90%) adalah
Surabaya yang dijadikan obyek studi dapat pendatang dari luar Surabaya, yaitu berasal
dilihat pada gambar berikut. dari Lamongan, Jember, Banyuwangi, Blitar
bahkan juga dari Jawa Tengah (Randu
Blatung). Dari data yang diperoleh, didapat-
kan gambaran bahwa penduduk nelayan di
Kalisari, pada setiap keluarga, memiliki
jumlah anak yang cukup banyak, rata-rata
anak mereka berjumlah 3-10 anak. Dengan
banyaknya keluarga yang ditanggung,
sedangkan penghasilan tidak menentu, maka
kesempatan anak-anak mengenyam pen-
didikan maksi mal hingga tingkat SMP saja.
• Tingkat Perekonomian
Mata pencaharian mereka, hanya dari hasil
menangkap ikan, tumbuh-tumbuhan laut/
binatang laut, kerang-kerangan. Dari hasil
yang diperoleh, biasanya langsung dibeli oleh
pedagang / tengkulak yang sengaja datang
kesana; dan selanjutnya dijual ke pasar-pasar
(seperti: Pabean, Kapas Kerampung). Para
nelayan memiliki kesempatan mencari ikan
dalam jumlah yang cukup per harinya, hanya
pada bulan-bulan tertentu saja, yaitu bulan
Januari, Februari, Maret, April, September,
Gambar 1. Orientasi Kawasan Studi
Oktober, Nopember dan Desember.

102 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
PERENCANAAN PERMUKIMAN NELAYAN DI PANTAI TIMUR SURABAYA (Ratna Darmiwati)

Sedangkan pada bulan Mei, Juni, Juli dan • Melihat potensi dan keterbatasan yang ada
Agustus biasanya hasilnya sangat minim untuk mengukur sejauh mana kawasan dapat
bahkan kadang-kadang nihil. Karena itulah, dikembangkan.
maka hasil yang diperoleh pada musim yang • Memperkirakan strategi pencapaian dengan
menguntungkan sebagian besar akan melihat jenis program yang akan dilakukan.
ditabung, untuk keperluan-keperluan yang
mendesak dan pada saat musim kering.
Masing-masing keluarga sebagian besar telah
memiliki perahu dan sarana kelengkapannya,
untuk berlayar menangkap ikan. Biasanya
mereka mulai berangkat berlayar pukul 24.00
WIB dan tiba di rumah kembali pukul 12.00
keesokan harinya. Bagi perahu - perahu yang
ukurannya cukup besar, bisa berlayar hingga
Pulau Dadapan.
Sedangkan untuk para pencari nener, bisa
melakukannya pada saat air surut, dengan
menggunakan papan luncur berbentuk segi
empat yang dijalankan dengan mengayuh
memakai kaki / tangan.
Tambak-tambak yang ada di sekitar lokasi
rumah-rumah nelayan, merupakan tambak
tradisionil yang dipakai untuk ternak ikan
mujair, bandeng, udang biasa; hasil panennya
akan dibagi antara pemilik (swasta) dan Gambar 2. Orientasi Lingkup Kawasan
pengelolanya (penduduk setempat/para
nelayan).
• Kondisi Sosial Budaya Penduduk
Kondisi sosial budaya masyarakat menunjuk-
kan suatu ciri masyarakat pedesaan (rural),
yang ditunjukkan dengan adanya keakraban,
guyub, kebersamaan antar tetangga, walapun
lingkungannya sudah berupa perkotaan.
Kondisi ini tidak salah, karena sebagian besar
penduduknya merupakan pendatang. Dengan
demikian karakter kehidupan pedesaan masih
mendominasi sistem perilaku sosial budaya
mereka.
Dengan kondisi pendapatan yang minim,
ditambah kewajiban membayar uang sewa
rumah yang cukup membebani, menye
babkan tidak tersedianya dana lebih untuk
memperbaiki atau meningkatkan kesehatan
lingkungannya. Gambar 3. Kawasan Studi
Data-data diatas dipakai untuk: Kedudukan Kawasan Studi Terhadap Struk-
• Menghindarkan atau mengurangi dampak tur Tata Ruang Kota
negatif akibat adanya pengembangan
kawasan; Pendekatan pokok-pokok kebijaksanaan
• Merumuskan kebijaksanaan pengembangan sektor perumahan dan permukiman dikaitkan
masyarakat; dengan kondisi wilayah Kalisari, adalah:
• Mencari bentuk-bentuk kerjasama antara • Pembangunan perumahan dan permukiman
Pemda-Swasta-Masyarakat. direncanakan dan dilaksanakan dengan
pendekatan sektoral dan terpadu;

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 103
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 101 - 109

• Pada wilayah yang sudah berkembang, Kebijaksanaan Pengembangan Kota Sura-


Pemerintah berperan sebagai pendorong, baya
sedangkan di wilayah yang kurang berkem-
Upaya pengembangan wilayah Kalisari
bang, Pemerintah berperan sebagai penyedia tidak terlepas dari sistem Kota Surabaya secara
serta pemberi bantuan; keseluruhan. Berikut ini pokok-pokok Master
• Titik berat pembangunan perumahan diarah- Plan Surabaya 2000 yang relevan dengan
kan bagi masyarakat berpenghasilan rendah; kawasan studi.
• Pembangunan diarahkan untuk meningkatkan
perekonomian rakyat dan memperluas Master Plan Surabaya 2000 Evaluasi II :
lapangan pekerjaan melalui industri kon- Kota Surabaya akan dikembangkan sesuai
struksi jasa, serta bahan bangunan; fungsi sebagai kota INDAMARDI GASPAR
• Pembangunan perumahan dan permukiman (Industri, perdagangan, maritim, pendidikan, dan
untuk masyarakat berpenghasilan rendah garnisun, pariwisata).
harus mengacu pada standar perumahan dan Penyebaran jumlah penduduk secara merata
permukiman yang layak huni; ke kawasan pengembangan baru di pinggiran
• Pendekatan pembangunan melalui pemba- kota, yang dicapai melalui pengembangan
ngunan kawasan siap bangun dan kota baru serangkaian unit kota secara berencana.
dilakukan secara terpadu; Penyebaran pusat-pusat kegiatan secara merata
• Pembangunan perumahan dan permukiman ke kawasan pengembangan baru di pinggiran
mengacu pada konsep pembangunan yang kota menurut hirarki unit-unit pengembangan,
bertumpu pada masyarakat; dalam program perencanaan pengembangan
• Pengembangan sistem pembiayaan pem- terpadu.
bangunan perumahan dan permukiman Kebijaksanaan penggunaan lahan yang
melalui penyerapan dana dari koperasi, usaha terkait dengan kawasan studi Kalisari adalah
negara, serta swasta; sebagai berikut:
• Pembangunan harus mendukung strategi • Pengembangan kawasan permu kiman dan
pengembangan pola tata ruang; fasilitas lingkungan disebarkan ke seluruh
• Pembangunan perumahan dan permukiman di wilayah unit pengembangan sehingga
kawasan tertentu akan dilaksanakan melalui intensitas kegiatan di kawasan pusat kota
pembangunan berskala besar untuk kawasan dapat dikurangi;
siap bangun (kasiba); • Merupakan daerah konservasi pantai, dan
• Otonomi daerah dalam pembangunan jalur hijau.
perumahan perlu diwujudkan;
• Meningkatkan peran serta masyarakat melalui Pola Permukiman di Kawasan Studi
pembinaan, penyuluhan, dan lain-lain; Sebagaimana diketahui bahwa sebagian
• Meningkatkan menejemen sumber daya alam besar kawasan studi dimanfaatkan untuk
melalui penyuluhan dan pelayanan informasi. kawasan permukiman. Pertumbuhan permu-
kiman ini terjadi secara incremental. Tumbuh
Strategi dasar pembangunan perumahan dan secara natural tanpa adanya pengendalian secara
permukiman yang relevan dengan penataan spatial. Oleh karena itu hunian tersebut tumbuh
permukiman Nelayan Kelurahan Kalisari adalah: dan berkembang tidak merata. Sedangkan di
• Pengadaan perumahan dan permukiman sekelilingnya tumbuh perumahan-perumahan
dengan prioritas untuk masyarakat ber- baru yang cukup pesat (Perumahan Mulyosari,
penghasilan rendah; Pakuwon Jati) dan kawasan perdagangan. Hal ini
• Perbaikan perumahan dan permukiman menyebabkan kawasan studi sangat potensial
melalui kegiatan pembangunan prasarana dan untuk menjadi kumuh, apabila tidak segera dicari
sarana; pemecahan untuk pengendalian.
• Pengembangan konsep pembangunan peru- Dari pengamatan lapangan didapat gam-
mahan dan permu kiman secara terpadu antar baran umum kondisi permukiman sebagai
sektor yang terkait; berikut:
• Penyuluhan, pengkajian dan penelitian terap- • Permukiman di kawasan studi merupakan
an; perkampungan yang dikelilingi perumahan
• Pelestarian sumber daya alam baru Mulyosari, Perumahan Bank Pemba-
ngunan Daerah, Perumahan Bhaskara Jaya,;

104 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
PERENCANAAN PERMUKIMAN NELAYAN DI PANTAI TIMUR SURABAYA (Ratna Darmiwati)

• Kondisi fisik bangunan pada daerah per- ¤ SMP Hidayatul Umah Mulyo rejo
mukiman umumnya non permanen, terbuat ¤ SMP Al-Huda Kalisari Damen
dari bambu sehingga kondisinya tidak layak; ¤ SMP Muhammadyah Sutorejo
• Pola pertumbuhan permukiman tersebut
kurang teratur dan tidak merata; • Fasilitas Tambahan
• Sarana aksesbilitas yang ada berupa jalan Jenis fasilitas lainnya berupa warung-warung
tanah selebar 6 meter sebagai jalan utama; yang menjual kebutuhan hidup warga sehari-
• Beberapa sarana dan prasarana lingkungan harinya seperti: gula, kopi, rinso, obat
belum tersedia, seperti saluran air bersih, nyamuk, makanan kecil dan sebagainya dan
saluran pembuangan air, pengelolaan sampah, Pasar Krempyeng.
maupun saluran pematusan dan sebagainya;
• Fasilitas umum yang sudah ada hanya berupa • Sistem Utilitas
fasilitas peribadatan (langgar), fasilitas
perdagangan (warung kecil, pasar krem- ¤ Air bersih
pyeng); Air bersih PDAM, yang dijual ke
• Sebagian besar merupakan pendatang dengan penduduk dengan harga yang berbeda, bila
status rumah menyewa. mengambil sendiri ditempat atau diantar.
¤ Listrik
Fenomena itu tergambar dengan jelas pada Pada umumnya pelayanan jaringan listrik
kawasan studi sebagai kawasan yang kumuh sudah dapat melayani penduduk, meskipun
dengan kondisi saluran pematusan dan sanitasi- ada yang masih belum resmi sebagai
nya kurang terawat. Selain itu perkembangan pelanggan PLN (masih ilegal).
kawasan tersebut tidak seimbang dengan
pertumbuhan di sekelilingnya, membentuk ¤ Drainase
kantong - kantong permukiman yang kumuh. Saluran Tempelrejo terbuntu oleh adanya
Hunian perkampungan semacam itu meru- limbah/sampah, namun digunakan sebagai
pakan hunian yang mencerminkan kelompok tempat kapal-kapal nelayan. Arah aliran
masyara kat dengan ciri-ciri yang gotong royong, air sungai menuju ke pantai, sebagaian
komunal, dan paguyuban masih nampak. Dengan sudah diplengseng dan sebagian belum.
ritual semacam ini mereka tetap bertahan hidup ¤ Sampah
di kota besar Surabaya. Sistem pembuangan sampah yang ada
adalah dengan menimbun lahan-lahan
Keadaan Sarana dan Prasarana di Kawasan kosong sehingga tampak kotor terutama
Studi bila tergenang air pada musim hujan.
Jenis sarana dan prasarana yang ada di
Kondisi yang serba kurang inilah yang
kawasan studi adalah sebagai berikut:
menyebabkan :
• Peribadatan • Permasalahan saluran pematusan dan banjir;
Fasilitas peribadatan yang ada adalah sebuah • Permasalahan limbah rumah tangga;
langgar umum dengan ukuran 6 m x 6 m, • Permasalahan kekumuhan akibat penataan;
dengan fasilitas perlengkapannya yang bangunan/rumah yang tidak terkendali;
terletak tidak jauh dari Pasar Krempyeng, • Kurangnya beberapa sarana dan prasarana
tidak jauh dari lokasi. Selain itu terdapat juga yang dibutuhkan;
Musholla pribadi yang dimiliki oleh Ketua • Kondisi lingkungan yang tidak memenuhi
RT, yang bisa dipakai juga oleh umum. syarat;
• Kondisi rumah yang mempri hatinkan;
• Pendidikan • Fasilitas umum yang tidak terpenuhi;
Fasilitas pendidikan yang ada di kawasan • Kondisi ekonomi yang pas-pasan.
studi adalah sekolah-sekolah Madrasah, yang
diminati oleh sebagian besar penduduk
nelayan, tersebar tidak jauh dari lokasi PEMBAHASAN
sehingga jangkauannya tidak terlampau sulit,
yang terdiri dari : Kalisari adalah salah satu perkampungan di
¤ TK / SD Al-Islam Sutorejo wilayah perkotaan Surabaya. Sebagian besar
¤ TK / SD Mulyorejo penduduk Kalisari adalah nelayan. Kondisi

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 105
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 101 - 109

permukiman nelayan masih tergolong kumuh. sehingga bentuk rumah tidak memperhatikan
Dari segi fisik bangunan, banyak dijumpai rumah kelayakan lingkungan maupun kesehatan.
temporer. Persoalan di lingkungan permukiman
tersebut yang paling mencolok, adalah masalah • Analisa Kondisi Bangunan
MCK (mandi, cuci, kakus) dan saluran air Bangunan rumah nelayan ini, beragam
limbah rumah tangga. bentuknya dan sangat sederhana baik
Kesulitan penataan lingkungan berpangkal bentuknya maupun kondisinya sendiri, serta
pada topografi yang datar, di samping juga kerap sangat sempit luasannya. Rumah-rumah
tergenang ketika laut pasang. Ini merupakan ciri mereka yang berdiri di atas tanah Kotamadya,
umum yang biasa dialami permukiman nelayan ditempati dengan cara:
Kalisari. Dalam hal MCK, masih berlaku ¤ Dibangun sendiri (semi permanen);
kebiasaan tradisionil, yaitu meman faatkan ¤ Menyewa.
sungai dan mengabaikan segi kebersihan maupun
Karena kondisi uangnya yang sangat sempit,
kesehatan lingkungan.
maka fasilitas KM/WC tidak terdapat di
Dalam hal kebiasaan MCK, tentunya
terpengaruh pola hidup nelayan yang lebih dalam bangunan tetapi dipusatkan di beberapa
banyak di laut. Di samping aspek fisik maupun tempat di tepi sungai dan dipakai secara
sosial budaya tersebut, maka masalah penataan umum. Untuk fasilitas penerangan, dengan
cara menyam bung pada saluran PLN yang
lingkungan perkampungan nelayan tidak terlepas
resmi pada rumah yang permanen.
dari aspek ekonomi usaha nelayan.
Kondisi fisik rumah mereka umunya mem-
Dalam kehidupan nelayan terdapat
punyai ciri-ciri sebagai berikut:
hubungan erat antara nelayan dengan lingkungan
alam. Keeratan hubungan inilah yang ¤ Lantai masih berupa tanah;
menciptakan ketergantungan nelayan pada ¤ Dinding terbuat dari bambu / gedeg;
lingkungan alam, terutama sumber daya hayati ¤ MCK ada di pinggir sungai;
yang dimiliki lingkungan alam sebagai sumber ¤ Lingkungan sekitar yang kumuh, karena
banyak genangan air (Hujan dan Laut) dan
yang dapat memberikan pendapatan kepada
sampah.
mereka. Hubungan ini bersifat timbal balik,
lingkungan alam dapat mempengaruhi nelayan, • Analisa Aspek Pembiayaan
begitu pula sebaliknya nelayan dapat mem-
pengaruhi lingkungan alam melalui perilakunya. Hendaknya terbentuk kerja sama antara
Nelayan dalam kehidupannya menghadapi masyarakat dengan Pemerintah agar dapat
kendala, baik dari lingkungan alam yang tak memudahkan bagi masyarakat untuk men-
menentu, di antaranya angin, ombak, hujan dapatkan fasilitas pinjaman kredit kepada
maupun lingkungan sosial, seperti: terikat lembaga keuangan di dalam memperbaiki
kondisi dan lingkungan permukiman mereka.
tengkulak, fluktuasi harga ikan, penguasaan
Pola ini disebut Pembangunan Perumahan
teknologi penangkapan ikan dan sebagainya.
Analisa kondisi fisik dan perkembangan di yang Bertumpu Pada kelompok (P2BPK)
kawasan studi, bertujuan untuk mencari konsep yang diartikan sebagai ikut berpartisipasinya
penataan permukiman bagi para nelayan masyarakat sebagai pelaksana pembangunan
Kalisari: maupun sebagai pemakai hasil-hasil pem-
bangunan. Bantuan Pemerintah tidak lagi
• Analisa Penggunaan Lahan berupa percontohan fisik, melainkan berupa
pembinaan dan bimbingan teknis. Untuk itu
Komposisi penggunaan lahan saat ini terdiri
pelaksanaan peremajaan ini dengan azas
dari permukiman (50%) dan ruang terbuka
Tribina (Bina Manusia, Bina Lingkungan dan
(50%) yang meliputi: sungai, tambak
tradisionil dan jalan. Permukiman rata-rata Bina Usaha) diwujudkan dengan penyertaan
dalam bentuk rumah non permanen (rumah masyarakat sejak awal. Upaya lain berdasar-
bambu/gedeg). Pola permukiman berkembang kan Agenda 21 yang dapat dilakukan
sporadis, tersebar tidak teratur membentuk berkaitan dengan penanganan permukiman
dalam aspek pembiayaannya misalnya seperti:
kelompok (cluster) yang dipisahkan oleh
¤ Menambah akses terhadap berbagai
sungai Tempelrejo. Penggunaan lahan saat ini
elemen perumah an, seperti: tanah, kredit,
seoptimal mungkin dan seefisien mungkin,
mengingat jumlah keluarga yang besar, informasi, teknologi dan tata cara per-
undangan/administrasi yang seder hana;

106 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
PERENCANAAN PERMUKIMAN NELAYAN DI PANTAI TIMUR SURABAYA (Ratna Darmiwati)

¤ Menyediakan bimbingan dan latihan bagi ¤ Penjelasan / penyuluhan adanya dana-dana


masyara kat golongan penghasilan rendah, yang tidak terdefinisi dan tidak diketahui
di dalam memahami berbagai peraturan sebelumnya oleh masyarakat, sehingga
bangunan, standarisasi bahan, proses bagi golongan penghasilan rendah bisa
konstruksi, kredit, izin, dsb; memperoleh kesempatan untuk menggu-
¤ Memperoleh akses peme cahan perumahan nakannya;
informal kepada lembaga keuangan ¤ Pertisipasi masyarakat, harus lebih diting-
formal, termasuk inovasi pembiayaan katkan (misalnya: dalam bentuk koperasi
perumahan sebagaimana sistem arisan (di perumahan), di mana pihak pengelola-
mana dana yang beredar akan dipakai keuangan tersebut harus berdedikasi tinggi
secara terus menerus untuk perbaikan / sehingga penyelenggaraan pengadaan
penyempurnaan perumahan pada komu- rumah bisa berjalan lancar.
nitas dasar yang ada);
¤ Mendorong adanya hipotik, tabungan dan
dana gotong royong perumahan; KESIMPULAN
¤ Mengembangkan adanya kelompok
donatur, serta membangun terciptanya 1. Untuk perbaikan kondisi ekonomi para
jembatan financial/keuangan, untuk me- nelayan perlu mendapatkan prioritas tindakan
musatkan kelancaran pengadaan peru- yang pertama:
mahan yang memerlu kan investasi jangka • Penyuluhan tentang cara-cara menyisihkan
panjang/cicilan; dana untuk peningkatan taraf hidup; a.l.:
¤ Mengatur tingkat suku bunga dan membuat tandon air hujan milik warga,
pinjaman uang yang ringan, sehingga yang dibangun di kawasan terbuka
membantu golongan pendapatan rendah di sehingga dana untuk membeli air bersih
dalam pengadaan rumah (termasuk di sini dapat disimpan.
bank-bank swasta, bank pasar dan
lembaga pemerintahan); 2. Untuk perbaikan kondisi ekonomi para
¤ Memperluas pelaksanaan pola-pola pem- nelayan perlu mendapatkan prioritas tindakan
biayaan perumahan masa kini, seperti: tri yang pertama:
guna (kredit dengan triple fungsi), • Penyuluhan tentang cara-cara menyisihkan
taperum, fasilitas hipotik sekunder, kredit dana untuk peningkatan taraf hidup; al.:
pemilikan rumah, perbaikan rumah, dsb; membuat tandon air hujan milik warga,
¤ Membentuk kemitraan dengan sektor yang dibangun di kawasan terbuka,
swasta, guna memobilisasi sumber-sumber sehingga dana untuk membeli air bersih
keuangan, sehingga bagi masyarakat yang dapat disimpan.
tidak bisa dilayani dengan sistem pemin- • Mencari adanya peluang-peluang untuk
jaman tertentu, maka mereka tetap punya mendapatkan fasilitas kredit dari lembaga
peluang/kesempatan untuk memperoleh keuangan.
kredit; • Penyuluhan tentang inventarisasi hetero-
¤ Diperlukan adanya peran pemerintah, gen (yaitu mengukur kemampuan keluarga
untuk hal-hal sebagai berikut: dalam melakukan pembangunan perbaikan
• Menyalurkan pembayar an pajak yang rumah secara bertahap), hal ini untuk
berasal dari golongan penghasil an menghindari adanya kegiatan membangun
tinggi dan menengah kepada yang yang di paksakan.
berpeng hasilan rendah; • Penyuluhan tentang arti penting nya
• Dibentuk adanya kemi traan antara pendidikan bagi anak-anak nelayan guna
pihak pemerintah, swasta dan masya- menjamin masa depannya.
rakat, dimana peran pemerintah adalah • Penyuluhan tentang arti pentingnya
sebagai pendorong dan penyedia koperasi nelayan demi kesejahteraan
fasilitas; keluarga nelayan.
• Mengusahakan pemera taan pemberian • Penyuluhan tentang manfaat keluarga
kredit perumahan, sehingga tidak hanya berencana bagi kesejah teraan keluarga.
terpusat di kota saja, tetapi juga (Kajian Teori Turner, dalam Fredom To
menyebar ke daerah pinggiran; Build).

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 107
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 101 - 109

3. Permukiman nelayan yang ada tetap maka dapat digunakan suatu program
dipertahankan. Hanya saja perlu penataan peremajaan kota.
sehingga menjadi kawasan nelayan yang Penanganan permukiman nelayan Kalisari di
layak huni, mengingat lokasi yang ada dekat kawasan Kenjeran Surabaya Timur, tidak
dengan lokasi pekerjaan dan sarana dapat terlepas begitu saja di dalam pem-
permukiman. bangunan kota Surabaya secara keseluruhan.
(Kajian Teori Turner, dalam Housing As a Maka di dalam menyusun strategi penataan
Verb). kawasan ini disusunlah beberapa konsep
sebagai berikut:
4. Adanya keterbatasan sumber dana yang • Bahwa kegiatan nelayan merupakan faktor
dimiliki oleh Pemerintah Daerah, maka yang sangat potensial untuk dipertahankan
pengadaan rumah sebaiknya melibatkan dan dikembangkan bagi kota Surabaya
masyarakat. Dalam hal ini peran Pemda sebagai unsur pariwisata sesuai dengan
hanya sebagai pendorong dan penyedia arah pem-bangunan kota;
fasilitas, prasarana permukiman. • Bahwa kawasan pantai nelayan mem-
(Kajian Teori Barbara Word, dalam The punyai nilai ekonomis maupun nilai
Home of Man). lingkungan yang harus mendapatkan
5. Guna meningkatkan kondisi fisik permu- perhatian di dalam pengelolaan dan
kiman nelayan, maka sosialisasi dan ekonomi pengendaliannya;
keluarga perlu terus ditingkatkan. Untuk • Elemen yang bersifat strategis dianggap
mencapai sasaran, diperlukan penyuluhan sebagai elemen perintis untuk memulai
yang intensif. kegiatan penataan. Suatu elemen strategis
Konsepsi penataan kawasan studi tetap dapat memberikan dampak bagi masya
memperhatikan keutuhan / keseimbangan rakat, terutama dikaitkan dengan pere-
antara Manusia-Rumah-dan Alam sekitarnya, majaan. Yang dianggap elemen strategis di
sehingga hubungan antara rumah nelayan kawasan studi adalah saluran pematusan,
dengan lingkungan dapat berlangsung dengan sungai Tempelrejo.
dinamis dan berkelanjutan.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas,
Sistem pengadaan rumah di kawasan studi
maka perencanaan kawasan pantai nelayan
(dikaitkan dengan pola penggalangan sumber
Kalisari harus merupakan bagian integral di
daya) dinilai tepat bila mengikuti pola masya
dalam pembangunan kota Surabaya. Karena
rakat.
keberadaan sungai Tempelrejo mempengaruhi
(Kajian Teori Johan Silas, dalam Housing
kegiatan perkotaan. Misalnya: sungai Tempelrejo
Beyond Home). tersebut dapat berfungsi dengan baik, maka tidak
6. Rangkuman Kesimpulan. akan menimbulkan banjir baik di lingkungan
Berdasarkan Undang-undang No. 4 Tahun Kalisari itu sendiri maupun lingkungan disekitar-
1992 tentang Perumahan dan Permukiman nya bahkan bagi Surabaya secara keseluruhan.
pada Pasal 27 ayat 2, bahwa kegiatan Demikian juga di dalam penataan ruang,
peningkatan kualitas permukiman meliputi hendaknya direncanakan suatu kawasan nelayan
hal-hal sebagai berikut: yang memenuhi persyaratan. Mengingat kawasan
• Perbaikan atau pemugaran; nelayan Kalisari merupakan bagian dari
• Peremajaan; permukiman nelayan Kenjeran, maka pena-
nganan kawasan Kalisari tidak dapat diselesaikan
• Pengelolaan dan Pemeliharaan yang ber-
khusus daerah Kalisari saja, tetapi harus
kelanjutnya.
memperhatikan secara keseluruhan kawasan
Perbaikan Lingkungan Perumahan Kota Kenjeran yang ada.
merupakan salah satu cara di dalam mengatasi
permasa lahan kawasan kumuh perkotaan.
Mengingat permukiman nelayan Kalisari DAFTAR PUSTAKA
mempunyai ciri-ciri kondisi tingkat keku-
muhan yang tinggi, penggunaan tata guna Altman, Irwin, (University of Utah) and
tanah yang tidak sesuai dengan RUTR, dan Wandersman, Abraham (University of
status tanah milik Pemda Kodya Surabaya, South Carolina), Neighborhood And
Community Environment, 1979.

108 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
PERENCANAAN PERMUKIMAN NELAYAN DI PANTAI TIMUR SURABAYA (Ratna Darmiwati)

Gibberd, Frederick, The Neighborhood In Town


Design, Frederick A. Praeger Publisher,
New York, 1982.

Gunadi, Sugeng, Dalam Terjemahan, Design of


Cities, Bacon, Edmund, N, 1975.

Herilianto, Urbanisasi Pembangunan dan


Kerusuhan Kota, 1987.

Institut Teknologi Bandung, Kilas Buletin


Arsitektur, 1995. Rumah penduduk yang dipakai untuk berjualan
barang-barang kebutuhan rumah tangga
Laan, Van Der, Dom, H, and Brill, Leiden, E. J,
Architectonic Space, Fifteen Lessons On
The Disposition Of The Human Habita,
1982.

LP3ES, Pemukiman Manusia –Tanah – Rumah -


Lingkungan Hidup, Prisma, Juli 1976.

Nimpuno, John, S., Kerangka Prilaku Perkotaan


Indonesia Tahun 2000, 1985.

Silas, Johan, Housing Beyond Home, Institut


Teknologi Surabaya, 15 Mei 1993. Saluran yang nampak kotor oleh sampah

Turner, John, F.C and Fichter, Robert, Freedom


To Build, Dweller Control Of The Housing
Process, The Macmillan Company, New
York, Collier Macmillan Limited,
December 1971.

Webb, Michael, The City Square, Thames and


Hudson Ltd, London, 1990.

Kapal nelayan yang berlabuh. Tampak hamparan


ikan asin sebagai hasil keluarga nelayan
Lampiran :

Kondisi Rumah Nelayan yang tidak layak huni Sampak yang menumpuk tercampur dengan
barang-barang bekas

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 109
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/

Anda mungkin juga menyukai