Anda di halaman 1dari 5

Islam Merupakan Agama

Yang Fleksibel dan Mudah


Fadhila Azzahra Putri
1606871335
II. ISI

Ajaran Islam luwes, tidak kaku (rigid). Ia memberi keleluasaan kepada pemeluknya,
khsusunya para ulama, untuk mengambil hukum bagi perkara-perkara baru, yang tidak
muncul pada masa Rasulullah Muhammad Saw, baik menyangkut benda maupun perbuatan,
yang sebelumnya belum ditetapkan.
Hal itu karena Islam datang untuk memecahkan segala perkara yang ada hingga Hari
Akhir. Dengan keluasannya tersebut, Islam bisa memecahkan masalah-masalah baru yang
senantiasa terus berkembang.
Hal – hal tersebutlah yang membuat islam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia
saat pertama kali masuk ke Indonesia. Selain itu islam juga tidak mengenal aturan kasta
sehingga masyarakat Indonesia pada saat itu merasa adanya kesamaan daripada tiap – tiap
individu.
Pada era yang modern ini bentuk keluwesan agama Islam adalah jika ada seorang
Muslim yang bertanya apa hukumnya menggunakan kendaraan seperti roket, kapal laut, atau
kapal selam, pastilah akan ditemukan jawabannya. Dalam al-Quran dinyatakan,
"Dia menundukkan untukmu apa-apa yang di langit dan di bumi semuanya (sebagai Rahmat
daripada-Nya)" (Q.S. A-Jatsiyyah:13).

Demikian pula dengan bagaimana hukum pemilikan senjata nuklir bagi kaum
Muslimin (daulah Islam) bisa dikaji berdasarkan firman Allah SWT,
"Dan siapkan untuk menghadapi mereka (kaum kuffar, musuh-musuhmu) kekuatan apa saja
yang kamu sanggupi dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah dan musuhmu..." (Q.S. A-Anfal:60).

Dengan keluasaan hukum syariat ini, tuduhan bahwa syariat Islam ketinggalan
zaman dan tidak bisa memecahkan masalah kekinian adalah tidak beralasan sama sekali
bahkan menyesatkan. Dalam Islam ada syariat yang telah ditetapkan dan ada suatu “jalan
terbuka” (pintu ijtihad).
“Untuk tiap orang dari kamu, Kami telah menciptakan satu syariat dan satu jalan terbuka”
(Q.S. 5:48). Wallahu a'lam.

Selain fleksibel Islam juga merupakan agama yang mudah. Islam tidak memberatkan
tiap – tiap pengikutnya. Islam adalah agama yang mudah dan sesuai dengan fitrah manusia.
Islam adalah agama yang tidak sulit. Allah Azza wa Jalla menghendaki kemudahan kepada
umat manusia dan tidak menghendaki kesusahan kepada mereka. Allah Azza wa Jalla
mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rahmat.

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.” (Al-Anbiyaa’: 107)

Allah menurunkan Al-Qur-an untuk membimbing manusia kepada kemudahan,


keselamatan, kebahagiaan dan tidak membuat manusia celaka, sebagaimana firman Allah
Azza wa Jalla : “Kami tidak menurunkan Al-Qur-an ini kepadamu (Muhammad) agar
engkau menjadi susah; melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),
diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.” (Thaahaa: 2-4)

Berikut beberapa contoh bahwa islam merupakan agama yang mudah. Menuntut ilmu
syar’i, belajar Al-Qur-an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salaf adalah mudah. Kita
dapat belajar setiap hari atau sepekan dua kali, di sela-sela waktu kita yang sangat luang
Mentauhidkan Allah dan beribadah hanya kepada-Nya adalah mudah. Melaksanakan Sunnah-
Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mudah, seperti memanjangkan jenggot,
memakai pakaian di atas mata kaki, dan lainnya.

Orang yang menganggap Islam itu berat, keras, dan sulit, hal tersebut hanya muncul
karena, pertama kebodohan tentang Islam, umat Islam tidak belajar Al-Qur-an dan As-
Sunnah yang shahih menurut pema-haman Shahabat, tidak mau menuntut ilmu syar’i. Kedua,
mengikuti hawa nafsu. Orang yang mengikuti hawa nafsu, hanya akan menganggap mudah
apa-apa yang sesuai dengan hawa nafsunya. Ketiga banyak berbuat dosa dan maksiyat, sebab
dosa dan maksiyat menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan dan selalu merasa berat
untuk melakukannya. Keempat, mengikuti agama nenek moyang dan mengikuti banyaknya
pendapat orang. Jika ia mengikuti Al-Qur-an dan As-Sunnah, niscaya ia akan mendapat
hidayah dan Allah Azza wa Jalla akan memudahkan ia dalam menjalankan agamanya. 1

1
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, 2007
III. PENUTUP

Islam merupakan agama yang fleksibel dan mudah. Oleh karna itu banyak dari
masyarakat Indonesia yang mulai memeluk Islam pada awal masuknya Islam ke Indonesia.
Segala sesuatu sudah benar – benar diatur dalam Al – Quran. Hal tersebut juga membuat
Islam merupakan agama yang mudah dan fleksibel. Selain itu Islam tidak mengenal kasta
sehingga semua orang dianggap sama drajat baik kaya atau miskin, tua dan muda, wanita dan
pria. Jika masih ada muslim yang menggap bahwa Islam merupakan agama yang sulit maka
dapat dipastikan bahwa pengetahuan orang tersebut mengenai Islam masih sangat minim
selain itu
I.PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam
di Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah
penduduknya. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai
jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang.

Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah
dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari para
pedagang Arab. Dari berita tersebut, diketahui bahwa para pedagang Arab ternyata telah
menjalin hubungan dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya
pada abad ke 7.

Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Indonesia yang pertama kali menerima
pengaruh Islam adalah daerah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah
Samudra Pasai merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra
Pasai, melalu jalur perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan selanjutnya ke Pulau
Jawa. Pada abad ke 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah Pantai
Utara Pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada abad ke 7 Masehi didasarkan
pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita itu menyatakan tentang
adanya orang-orang Ta’shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang
Kaling di bawah pemerintahan Ratu Sima pada tahun 674 Masehi.

Banyak sekali faktor yang membuat Islam mudah diterima oleh masyarakat
Indonesia, salah satunya karna Islam merupakan agama yang mudah dan fleksibel. Selain itu
Islam juga tidak mengenal kata kasta. Sehingga setiap Individu merasa punya derajat yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai