Anda di halaman 1dari 6

Menetapkan MARR (Minimum alternatif Rate of Return)

 Tingkat suku bunga sebagai dasar perhitungan, Bila IRR < MARR
tidak layak.
 Cara menetapkan MARR :
 Tambahkan % tetap pada ongkos modal (cost of capital )dari
campany.
 Gunakan MARR yang berbeda untuk horizon perencanaan yang
berbeda dari investasi awal.
 Gunakan rata-rata tingkat pengembalian modal para pemilik
saham untuk semua perusahaan pada kelompok industri yang
sama.
Tingkat suku bunga Deposito ;

MARR (sebelum pajak) = {MARR (Sesudah pajak)}/(1-t)

Dimana t = Tingkat pajak pedapatan kombinasi.

Ongkos untuk membiayai sebuah proyek disebut dengan ongkos


modal (cost of capital). Cara termudah adalah dengan menentukan
cost of capital masing-masing pembiayaan (biaya sendiri dan
pinjaman) Kemudian menjumlahkan masing-masing cost of capital
dengan bobot tertentu; formulasinya adalah :

Ic = rd. Id + (1-rd) ie, dimana :

rd = rasio antara hutang dan modal seluruhnya.


I-rd = rasio modal sendiri dang modal seluruhnya
Id = rate of return dari modal pinjaman
Ie = tingkat pengembalian untuk modal sendiri
Ic = cost of capital

Contoh : sebuah usaha 40% dibiayai utang dengan bunga 17%


selebihnya modal sendiri 13%, cost of capital adalah
Ic = (0,4) (0,17) + (I-0,4) (0,13) = 14,6%
Catatan : modal sendiri tingkat pengembaliannya paling tidak sama
dengan suku bunga deposito.
Cost of Capital + dengan % ttt = MARR.

Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 1


Membandingkan Alternatif-alternatif Investasi.
Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk membandingkan
alternatif-alternatif investasi seperti :
1. Analisa nilai sekarang (present worth)
2. Analisa deret seragam (annual worth)
3. Analisa nilai mendatang (futura worth)
4. Analisa manfaat (B/C)
5. Analisa periode pengembalian (Pay back periode)

Semua metode diatas dapat dibandingkan untuk mengukur


efektifitas suatu alterantif investasi. Metode 1,2,3 menkonversi
aliran Kas selama horizon perencanaan menjadi suatu nilai tunggal
(P & F) atau nilai seragam (A).

Metode Nilai sekarang (P) jikaNPV > 1, layak (menguntungkan)

Semua aliran Kas dikonversikan menjadi nilai sekarang (P) dan


dijumlahkan sehingga P yang diperoleh mencerminkan nilai netto
dari keseluruhan aliran kas yang terjadi selama horizon
perencanaan. Tingkat suku bunga adalah MARR. Secara matematis
dapat ditulis :
N N
At
P(i)     At ( P / F , i%, t )
t  0 (1  i )
t
t 0

Dengan :
P (i) = Nilai sekarang dari keseluruhan
At = Aliran kas pada akhir periode
I = MARR
N = Horizon perencanaan (periode)
Contoh :
Sekarang pengusaha Agroindustri menginvestasikan sebuah atas
processing pembuatan saus sehingga diharapkan mendapat
tambahan pendapatan. Ada 2 jenis alat: Alat pertama dibayar saat
ini tunai Rp 50 juta dan alat kedua dapat dibayar Rp 10 juta pada 7
tahun ke – 1 dan 3 juta pada 8 tahun berikutnya, Pilih mana yang
terbaik MAAR = 15%
P1 = 50 juta
P2 = Rp 10 juta (P/A, 15%, 7) + 3 juta (P/A, 15%) 8) (P/F), 15%, 7)
= 46,6 juta

Gambar :

0 1 7 8 15
10jt 3jt
Pilih alat yang kedua, karena ongkos lebih kecil.

Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 2


Untuk nilai sekarang untuk proyek abadi atau dianggap umumnay
tak hinga seperti Bendungan, Jalan Raya terusan, barang publik
metode ini disebut “ capital worth”
Metode ini aliran kas dinyatakan dalam deret Uniform pertahun
dengan waktu tak hingga dikonversi nilai P dengan tingkat bunga
tertentu.

CW = A (P/A, i%,)= lim/ N (P/A,i%,N)= 1/i


Sehingga : CC =P +(A/i)
CC = Capital Cost atau Biaya Modal

Sebuah yayasan LN akan menghibahkan sebuag Gedung baru


untuk pusat imformasi agroindustri, termasuk biaya perawatan dan
perbaikan dengan jangka waktu tek terhingga, bunga 12%/th.
Biaya perawatan Rp 2 juta/th dan tiap 10 th perlu ada perawatan
rutin dengan biaya 15 juta/10th. Bila dana yang akan dihibahkan
hanya Rp 100 juta dan akan ditabung sehingga dana abadi. Berapa
biaya pembuatan gedung maximal agar sisanya dapat untuk
perbaikan & perawatan selamanya.
P?

Perhitungan: A=2jt
I I 
10 20

CC=100jt
I=12% Catatan :
A = 2jt + 15 jt (A/F,12%,10) (P/A,i, ) = 1/I
= 2,854 jt (/P,I,) = i

CC = P +(A/i)
P = CC-(A/i)
= 100 jt – (2,8547/.12)
= 76,21 jt
Jadi biaya pembuatan tidak boleh lebih 76,21 juta

Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 3


Metode Deret Seragam

 n

A =  At ( P / F , i, t )( A / P, i, N )
 t 0 

Ada 3 kriteria dalam penggunaan analisa ini :


1. Fixed input (input tetap atau resources sudah tetap) Maximize
EUAB
2. Fixed output (keluaran tetap/hasil tetap) Maximize EUAC
3. Keduanya berubah Maximize (EUAB – EUAC)

Contoh : ada 2 pilihan investasi mesin prosesing pada kegiatan


agroindustri.

Mesin X mesin Y
Harga awal(I) 400 juta 700 juta
Masa pakai(n) 8 tahun 12 tahun
Harga akhir (L) 200 juta 400 juta
Biaya tahunan (A) 9 juta 40 juta

Bila MARR = 20%/tahun pilih mana ?

Hitungan=
Ax =Ix (A/P,20%,8) + Ax –Lx (A/F,20%,8) = 182,122 jt
Ay =Iy (A/P,20%,12) + Ay –Ly (A/F,20%,12) = 187,578 jt
Pilih Ax lebih murah

Perhitungan pengembalian modal (capital


recovery)
C.R. adalah : Deret seragam dari modal yang ditanam dalam
suatu investasi selama umur/horizon perencanaan.
Dapat dirumuskan sbb :
CR (i) = P(A/P, 1%, N) – F (A/F, 1%, N)
Dimana : P = Investasi awal
F = Estimasi nilai sisa
I = MARR
N = Estimasi horizon perencanaan

Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 4


Contoh :
Sebuah mini computer harga 82 juta nilai sisa Rp 5 juta pada
akhir tahun ke 7 dengan I = 15%, maka ongkos pengembalian
dari mini computer sbb:

CR = Rp 82 juta (A/P, 15,7) – (A/F, 15%, 7) 5 juta

(0,2404) (0,0904)

= 19.2608 juta

Jadi paling tidak tiap tahun harus menghasilkan Rp 19,2808 juta

Metode Nilai Mendatang (Futura Worth)


Ada 3 cara untuk penggunaan metode ini :
n
1. F(i) =  At ( F / P, i, N  t ) ……
t 0

F(i) adalah nilai mendatang dari aliran kas selama N dengan


MARR ttt (i) At (Aliran kas pasda periode t) ; At tidak seragam.

2. Dengan mengkonversi dari nilai sekarang dari semua aliran


kas
F(i) = P(i) (F/P, 1%, N)

3 Dengan konversi nilai seragam selama N periode


F(i) = A(i) (F/A, 1%, N)

Dari keiga analisis akan ada kesimpulan bahwa :

A1 = P1 = F1
A2 = P2 = F2

Contoh : ada 2 tawaran pembelian mesin industri Rotan bagi


perusahaan Industri Rotan dengan Spesifikasi :

Harga A B
Mesin 250 juta 100 juta
Biaya 0/m 120 juta/th 10 juta/th
Kenaikan 0/m 1 juta/th 0,8 juta/th
Nilai sisa 10 juta 2 juta
Pendapatan 75 juta/th 68 juta/th
N 10 th 5 th

Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 5


Solusi :

FA = Rp 75 jt (F/A, 15%, 10) – Rp 250 (F/P, 15%, 10) + Rp 10 juta


– (12 jt + 1 jt ) (A/G, 15%, 10) X(F/A, 15%, 10)

FB = Rp 68 jt (F/A, 15%, 10) – Rp 100 jt + (F/P, 15, 10) + Rp 2 jt


(F/P, 15%, 5) – 100 jt (F/P, 15%, 5) + 2 jt – (Rp 10 jt + Rp 0,8
(A/G, 1%%, 5 )) X (P/A, 15%, 5) (F/P, 5%, 5) – ((Rp 10 Jt + Rp 0,8
jt (A/G, 15%, 5) X (F/A, 15%, 5)

FA =

FB =
Pilih :

Contoh :
Gedung Pabrik Mie instan ‘ padatgizi untuk menjaga estetika
pabriknya akana dilakukan pengecatan, ada 2 alternatif :
Cat minyak dengan harga Rp 52.000/galon
Cat Lateks dengan harga Rp 24.00/galon
Setiap galon mengerjakn 60 m2. ongkos pengecatan Rp
32.000/jam dalam 1 jam mengecat 20 m2. umur cat lateks 5
tahun dan cat minyak 8 tahun, dengan interest 8 %, mana cat
yang dipilih :
Catatan Gunakan KPK.

minyak
0 5 10 15 20 25 30 35 40

lateks
0 8 16 32 40

P1 (minyak) = [ 52.000/60 + 32000/20] = Rp 2467/ m2


P2 (lateks) = (24.000/60 + 32.000/20] = Rp 2000/ m2

P1’= P1 + P1 (P/F,8%,8) + P1 (P/F,8%,16)+ P1 (P/F,8%,32)


P2’=P2+P2(P/F,8%,5)+P2(P/F,8%,10)+P2+(P/F,8%,15)+P2(P/F,8%,
20) +P2 (P/F,8%,25) +P2 (P/F,8%,30) +P2 (P/F,8%,35)

A1 = P1 (A/P,8%,8)
A2 = P2 (A/P,8%,5)

Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 6

Anda mungkin juga menyukai