Pantun
Pantun
html
Pantun 1:
Menanam kelapa di Pulau Bukum Pantun ini membawa maksud segala adat yang
Tinggi sedepa sudah berbuah diamalkan oleh masyarakat Melayu berasaskan
Adat bermula dengan hukum kepada kitab Allah. Kitab yang dimaksudkan
Hukum bersandar di Kitab Allah. ialah Al-Quran. Setiap hukum yang dilaksanakan
oleh masyarakat Melayu adalah berlandaskan
kepada hukum-hukum Allah.
Pemikiran Melayu juga menyentuh mengenai konsep kewujudan sesuatu benda dan fenomena alam
dalam pantun selain daripada falsafah mengenai kewujudan agama dan pencipta-Nya. Hal ini demkian
keranapemikiran Melayu telah berasaskan alam sekeliling yang menjadi konteks dalam alam
penghidupan masyarakat Melayu itu sendiri. Hasil daripada pengamatan masyarakat Melayu terhadap
kejadian alam yang berlaku disekeliling seperti hujan, ribut dan kilat telah menghasilkan sesuatu konsep.
Selain itu, dalam penciptaan pantun Melayu juga wujud faktor-faktor alam semesta termasuk alam
benda, alam flora dan fauna seperti dalam pantun berikut:
Pantun 7: Pantun 8:
Tanam pisang tanam ubi Baik bertanam ubi keladi
Ubi ditanam buatkan batas Jangan bertanam ubi sengkuang
Banyak orang bertanam budi Baik-baik bertanam budi
Dalam ingatan hendak dibalas. Jangan sampai budi terbuang.
Melalui pantun ketujuh dan kelapan, dapat dilihat penggunaan faktor alam flora. Pisang dan ubi
merupakan antara tanaman masyarakat Mmelayu pada zaman dahulu. Mereka menanam ubi untuk
dijadikan makanan harian terutamanya semasa zaman pemerintahan Jepun. Hal ini menjadikan
masyarakat Melayu mempunyai hubungan yang rapat dengan alam flora dan menggunakan faktor alam
dalam pembinaan pantun sama ada sebagai pembayang atau pun maksud.
Berdasarkan pantun-pantun di atas, dapat disimpulkan bahawa bahasa tidak boleh dipisahkan dengan
corak pemikiran dan budaya penutur. Hal ini merupakan satu panduan terhadap tindakan dan
kepercayaan dalam menentukan hala tuju hidup disamping menjadi warisan sosial masyarakat Melayu.
Berdasarkan pantun-pantun di atas, jelaslah menunjukkan bahawa hubungan bahasa dan pemikiran
masyarakat Melayu berkait rapat dengan tingkah laku dan moral. Pemikiran dan kebahasaan masyarakat
Melayu yang terkandung dalam rangkap pantun bersifat humanistik dan relatif. Marilah kita sama-sama
menghayati sedutan pantun di bawah sebagai halwa telinga dan mengkaji falsafah melayu itu sendiri.
http://yaguso.blogspot.my/2012/06/contoh-pantun-berguru-kepalang-ajar.html
KESUS ASTERAAN MELAYU DAN KOMUNIKATIF
Jawab:
2. Pagi-pagi minum es Siapa suruh minum es
Es di minum sakit gigi Sakit gigi baru terase
Kalau anda anak IPS Kami memang anak IPS
Siapa nama bapak sosiologi ? Namanya tentu Agus tecomte
Jawab:
3. Satu-satu aku sayang ibu Satu-satu aku sayang ibu
Ibu suru membeli terasi Dua_dua aku sayang ayah
Wahai teman IPS1 Wahai teman IPS 1
Apa lawan dari negasi ? Ingkaran lah jawabannya
Jawab :
4. Keliling-keliling mencari jilbab Berenang diselokan banyak airnya
Jilbab ketemu di toko johan Airnya banyak banjir di rumah toto
Jika anda bisa menjawab Sungguh mudah jawabannya
Kepada siapa SUPERSEMAR di Kepada Letnan Jendral Soeharto
keluarkan?
Jawab:
5. Pergi kepasar membeli petai Pergi kepasar nak beli petai
Petainye busuk tak temakan Petainye habis di beli koko
Kalau anda memang pandai Lagi lagi anda tak pandai
Dimaakah PBB di dirikan ? Dimana lagi kalau tak di San Fransisco
Jawab:
6. Bekipas-kipas di hari panas Makan sambal sungguh pedas
Panasnya di kota Malaysia Pedas-pedas di makan juga
Kalau anda memang cerdas Sungguh anda kurang cerdas
Apa nama kerajaan hindu tertua di Kerajaan kutai lah namanya
indonesia?
Jawab :
7. Pergi ke prayun membeli tahu Pergi ke alai naik perahu
Tahu di beli sama bu jupeh Singgah sebentar di rumah nyonya
Kalau anda serba tahu Jika anda tidak tahu
Berasal dari mana lagu ayam den Sumatera Baratlah asalnya
lapeh ?
Jawab:
8. Jalan-jalan ke kebun rambai Makan roti pakai selai
Rambai di petik sama nyonya Selai di beli di toko nyonya
Kalau anda memanglah pandai Kami ini sungguhlah pandai
Siapaka pemain sepak bola termahal di Gareth Bale lah jawabannya
dunia
Salam Penutup :
Jalan-jalan ke Kalimantan
Singgah sebentar membeli duku
Salah dan silap mohon di maafkan
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
http://mipaedukasi.blogspot.my/2014/10/berbalas-pantun-tema-pembangunan.html
Soal 1: Jawapan 1:
Jalan-jalan ke Inderagiri Ke Indragiri Tuan memegang jala
Singgah sebentar di Kuantan Singingi Jangan lupa memawa bekal
Wahai sahabat bijak berbudi Pendidikan untuk anak bangsa
Buat apa pendidikan di negeri ini Menuju pemuda yang berakal
Soal 2: Jawapan 2:
Di singapura kanda berlayar Di singapura kanda berlayar
Kisah legenda Melayu berdaulat Ceritanya masyarakat Melayu masa dahulu
Kalau kita sudah membayar belajar Kalau kita sudah belajar
Apa pula yang kita dapat Banyak ilmu yang didapat
Soal 3: Jawapan 3:
Muara Takus peninggalan sejarah Muda remaja janganlah lengah
Tinggi nilainya tiada terkira Rajin belajar setiap masa
Wajib belajar itu siapa sajakah Wajib belajar jelaslah sudah
Tahukah Tuan apa jawabnya Orang peribadi dan badan jawabannya
Soal 5: Jawapan 5:
Mengapa pohon lebat berbuah Lebat buahnya si pohon rambai
Kerana kumbang datang menyeri Terasa masam kala digigit
Kita ini anak-anak sekolah Kita belajar supaya pandai
Patutkah segala pelajaran kita ketahui Saat besar kerja tak menjadi sulit
Soal 6: Jawapan 6:
Bila kerja tiada berhemat Hidup hemat memberi manfaat
Laba hilang rugi didapat Supaya tua tidak melarat
Wahai Tuan dan Puan yang terhormat Tentulah belajar memberi manfaat
Pada siapakah belajar memberi manfaat Kepada negara dan seluruh rakyat
Soal 7: Jawapan 7:
Adat hidup sama sebangsa Bertanam budi amal yang mulia
Bertanam budi sudah biasa Silaturrahim dijalin sepanjang masa
Kini saya pula yang bertanya Belajar itu tidak ada biaya
Belajar itu adakah biayanya Semua dijamin oleh negara
Soal 8: Jawapan 8:
Kain songket tenunan puteri Kain songket berwarna warni
Tenunan indah menawan hati Dipakai raja di atas singgahsana
Belajar untuk membangun negeri Manfaat belajar bagi pemuda sendiri
Apa manfaat belajar bagi pemuda sendiri agar dapat membangun bangsa dan
negaranya
Soal 9: Jawapan 9:
Jujur dan lurus dalam berteman Bersihkan hati kuatkan imannya
Bersihkan hati kuatkan iman Hidup aman damai berteman
Bilakah waktu belajar dilakukan Belajarlah setiap waktu anda
Supaya kita tidak kena teguran Pasti kita terhindar dari teguran
https://id.wikipedia.org/wiki/Berbalas_pantun
Berbalas pantun
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berbalas pantun merupakan khazanah tradisi lisan budaya Melayu, dimana dua pihak atau
lebih saling melemparkan pantun (jual - beli) yang mengandung isi atau maksud tujuan tertentu.
Dalam tata-cara adat perkawinan suku Melayu, berbalas pantun sering dilakukan antara pihak
mempelai laki-laki dengan pihak mempelai perempuan sebelum acara pernikahan ataupun
bersanding di pelaminan terselenggara.
Tradisi lisan seperti ini juga dapat ditemui di beberapa masyarakat lainnya, seperti di
masyarakat Sunda dengan istilah sisindiran.
http://coretanahlun.blogspot.my/2013/01/kumpulan-pantun-pendidikan.html
KUMPULAN PANTUN PENDIDIKAN 10.Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas
1.Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh 11.Jika hendak kamu melamar
Jika kita kepingin pintar Jangan banyak tulis dihapus
Belajarlah sungguh-sungguh Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus
2.Jika ingin mendulang cadas
Jangan lupa palu baja 12.Ke hulu membuat pagar
Jika murid tumbuh cerdas Jangan terpotong batang durian
Guru pun ikut bahagia Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian
3.Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras 13.Mari kita tanam halia
Belajarlah dengan tekun Ambil sedikit buat juadah
Agar kita naik kelas Usia muda jangan disia
Nanti tua sesal tak sudah
4.Jika kita makan petai
jangan lupa makan kerupuk 14.Padi muda jangan dilurut
Jika kita ingin pandai Kalau dilurut pecah batang
Ranjin-rajin baca buku Hati muda jangan diturut
Kalau diturut salah datang
5.Kehutan mencari rusa
Hendaklah membawa tali 15.Cuaca gelap semakin redup
Wahai anak-anak bangsa Masakan boleh kembali terang
Cepat bangun lekas mandi Budi bahasa amalan hidup
Barulah kekal dihormati orang
6.Andai ini hari rugi
Tentu mujur esok lusa 16.Orang Daik memacu kuda
Jangan lupa gosok gigi Kuda dipacu deras sekali
Sebab kamu anak bangsa Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan sekali
7.Hendaklah melempar jangkar
Kalau ada perahu singgah 17.Dayung perahu tuju haluan
Kalau anak bangsa pintar Membawa rokok bersama rempah
Negeri ini akan bangga Kalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak berbuah
8.Masak angsa dikuali
Bukan saja di perigi 18.Kalau kita menebang jati
Hendaklah kamu mengabdi Biar serpih tumbangnya jangan
Di pangkuan ibu pertiwi Kalau kita mencari ganti
Biar lebih kurang jangan
9.Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci 19.Pinang muda dibelah dua
Bangkitlah anak pertiwi Anak burung mati diranggah
Bangunlah negerimu ini Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Jika siswa rajin belajar
20.Pantai Mersing kuala Johor Sudah tentu pasti lulus
Pantainya bersih sangat mashyur
Pohonkan doa kita bersyukur 30.Kalau harimau sedang mengaum
Negara kita aman dan makmur Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
21.Orang tua patut disegani
Boleh mendapat ajarnasihat 31.Hati-hati menyeberang
Ular yang bisa tidak begini Jangan sampai titian patah
Bisa lagi lidah yang jahat
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
22.Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu diikat
32.Banyak sayur dijual di pasar
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan dunia akhirat Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
23.Kehutan mencari rusa Cepat cepatlah pergi makan
Hendaklah membawa tali
33.Manis jangan lekas ditelan
Wahai anak-anak bangsa
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Cepat bangun lekas mandi
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
24.Andai ini hari rugi
Tentu mujur esok lusa
34.Buah berangan dari Jawa
Jangan lupa gosok gigi
Kain terjemur disampaian
Sebab kamu anak bangsa
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
25.Hendaklah melempar jangkar
Kalau ada perahu singgah
35.Di tepi kali saya menyinggah
Kalau anak bangsa pintar
Menghilang penat menahan jerat
Negeri ini akan bangga
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
26.Masak angsa dikuali
Bukan saja di perigi 36.Tumbuh merata pohon tebu
Hendaklah kamu mengabdi Pergi ke pasar membeli daging
Di pangkuan ibu pertiwi Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
27.Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci 37.Anak ayam turun sembilan
Bangkitlah anak pertiwi Mati satu tinggal delapan
Bangunlah negerimu ini Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
28.Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas 38.Anak ayam turun delapan
Jika anak bangsa cerdas Mati satu tinggal lah tujuh
Bangsa pun berkualitas Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
29.Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
39.Ada ubi ada talas Banyak cara sembuhkan hati
Ada budi ada balas Baca Quran paham maknanya
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana 42.Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
40.Jalan kelam disangka terang Kala nyawa tinggal diubun
Hati kelam disangka suci Turutlah ilmu insan nan mati
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci 43.Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
41.Bunga mawar bunga melati Cari guru tempat belajar,
Kala dicium harum baunya Supaya jangan sesal kemudian.
http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.my/2015/09/20-pantun-pendidikan-sekolah-pilihan.html
20 Pantun Pendidikan Sekolah Buah cempedak diluar pagar
Ambil galah tolong jolokkan
Dua Mei hari pendidikan Saya budak baru belajar
Hari lahir Ki Hajar Dewantara Kalau salah tolong tunjukkan
Jika orang tidak berpendidikan
Seumur hidup bakal sengsara Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Parang tajam tidak berhulu Ke sana bingung ke situ bingung
Buat menetak si pokok Ru Lebih baik ke sekolah saja
Bila belajar tekun selalu
Jangan ingkar nasihat guru Gajah perang melawan gajah
Seekor pelanduk mati di tengah
Dari Seram ke Pulau Buru Jika kau tiada masuk sekolah
Dalam kota beli papaya Ayah bunda pastilah resah
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Ramai orang membeli jamu Jika ingin jadi mahasiswa
Di bawah pokok cuaca redup Sekolah Dasar jangan diabaikan
Bersungguh-sungguh mencari ilmu
Ilmu dicari penyuluh hidup Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pohon jati kuat kayunya Pagi hari pergi sekolah
Pohon nyiur tinggi batangnya Sore hari ke madrasah
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa Ada sisir monyet berkaca
Ada kuda mirip keledai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
Pohon jati kuat kayunya Ada ubi ada talas
Pohon nyiur tinggi batangnya Ubi kayu masak direbus
Murid rajin banyak ilmunya Walau punya otak cerdas
Murid malas banyak bohongnya Cari ilmu berjalan terus