Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN KUALITAS TERPADU PADA CV

SANTEX MAJALAYA

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Mata Kuliah

Manajemen Kualitas

Oleh:

Vessiria Jessica Jesslyn Jean

1631002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur tercurah kepada Tuhan YME atas kasih dan saying, akal

pikiran dan atas segala kemudahan. Hanya karena kasih dan berkahnya penulis

bisa menyusun makalah berjudul “KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

PRODUK CV SANTEX MAJALAYA” ini dengan tepat waktu, guna memenuhi

tugas individu mata kuliah Manajemen Kualitas, Fakultas Ekonomi, UNAI.

Olehnya karena itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen

Pembimbing Grace Orlyn Sitompul B.S.C., M.B.A., Ph.D. dan Defanya Ruth

Sutejo B. BUS sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian Makalah ini baik dalam

penulisan, tata bahasa, maupun sistematika penyajiannya masih jauh dari kata

kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya koreksi, saran serta

tanggapan dari semua pihak tentang Makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Juli 2017

Penulis,

Vessiria Jessica Jesslyn Jean


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I
1.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................
1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ....................................................
Gambar 1.1 ....................................................................................
BAB II
2.1 Pengertian Komitmen Organisasi ...................................................
2.2 Job Description ...............................................................................
2.3. Aktivitas Perusahaan .......................................................................
2.4. Kepuasan Pelanggan ......................................................................
2.4. Proses Pembuatan Benang .............................................................

BAB 3 Penutup ..................................................................................................


3.1. Kesimpulan ...................................................................................
3.2. Saran ..............................................................................................
3.3. Daftar Pustaka ..............................................................................
BAB I

1.1 Sejarah Perusahaan

CV SANTEX MAJALAYA adalah salah satu perusahaan industri

tekstil yang memproduksi kain dan benang, berlokasi di jalan Raya

Solokan Jeruk – Cibodas, Majalaya. Berdiri pada tahun 1992. Pada awal

pendirian perusahaan, produksi kain dan benang masih di dominasi oleh

negara Korea dan Jepang sehingga kebutuhan kain di dalam negeri sangat

bergantung pada kain-kain impor. Melihat kondisi demikian, menjadikan

asalah satu alasan bapak Joko Sutejo selaku Direktur CV SANTEX

MAJALAYA yang berpengalaman dalam perdagangan tekstil untuk

membangun perusahaan industri tekstil yang khusus memproduksi kain

dan benang. Perusahaan berkembang dengan pesat karena kain dan benag

tersebut diminati masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia. Seiring

dengan pertumbuhannya, perusahaan sangat memperhatikan

perkembangan kualitas produk karena hal ini merupakan tuntutan untuk

menembus pasar diberbagai wilayah. Pengembangan teknologi pembuatan

kain dan benang dilakukan secara berkala serta memanfaatkan mesin-

mesin mutahir dari Jepang sehingga produk tersebut sangat diminati oleh

masyarakat. Dengan melakukan kemajuan di berbagai aspek dengan tujuan

meningkatkan kepuasan konsumen, meningkatkan keuntungan dan

meningkatkan kesejahteraan karyawan, CV SANTEX MAJALAYA akan

terus berusaha membuat perusahaan lebih besar dan lebih maju.


1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka organisasi yang

merupakan garis tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang harus

dilakukan oleh segenap unsur organisasi itu sendiri, dalam rangka

mencapai suatu tujuan perusahaan yang telah digariskan sebelumnya.

Dalam penerapannya jenis struktur organisasi dari setiap perusahaan

berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh faktor:

1. Besar kecilnya perusahaan bersangkutan

2. Luas atau sempitnya ruang gerak aktivitas perusahaan

3. Komplek tidaknya permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan

Dalam kondisi ini peranan pimpinan dituntut harus benar-benar

mampu membaca kondisi perusahaan dan tingkat kebutuhan. Dalam

menunjang keberhasilan atas tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan

besar maupun kecil sangat memerlukan manajemen yang disamping

faktor-faktor pendukung lainnya yang juga berperan penting dalam

merealisasikan tujuan tersebut.

Manajemen yang baik dapat tertuang dalam struktur organisasi suatu

perusahaan, karena dalam suatu struktur organisasi dapat menunjukkan

suatu pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-

bagian, posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan,

tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatuy

organisasi.
Berikut adalah struktur organisasi CV SANTEX MAJALAYA:
DIREKTUR

MANAGER

ADMINISTRASI MARKETING PRODUKSI CHECKING


AND
FINISHING
SECURITY AND
OFFICE BOY

Sumber : CV SANTEX MAJALAYA

Gambar 1.1
BAB II

2.1 Pengertian Komitmen Organisasi

Pegawai merupakan sumber daya penting dalam keberhasilan suatu

organisasi karena kegagalan seorang pegawai dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya, akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan

suatu organisasi. Pegawai harus memiliki komitmen yang kuat dalam

tugasnya masing-masing, karena pegawai harus memiliki kepedulian dan

tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang diberikan.

Menurut Robbins (2008; 69) dalam perilaku organisasi, komitmen

organisasi merupakan komponen dari perilaku. Komitmen organisasi

adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu

organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaannya

itu. Keterlibatan seseorang yang tinggi dalam suatu pekerjaan berarti

memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen

organisasi yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu

tersebut.

2.2 Job Description

A. Direktur

Tugas dan tanggung jawab Direktur adalah :

1. Menentukan semua kebijakan dan keputusan yang berhubungan

dangan kegiatan operasional perusahaan.


2. Penyusun rencana kerja perusahaan dan pengawasan produksi.

3. Menerima laporan dari berbagai divisi atau seluruh aktivitas

penjualan yang telah dilaksanakan.

4. Bertanggung jawab atassegala kegiatan pemasaran.

B. Manager

Tugas dan tanggung jawab Manager adalah :

1. Menentukan, menerapkan dan memantau strategi produksi,

kebijakan dan rencana.

2. Merencanakan secara rinci kegiatan-kegiatan produksi dalam hal

kualitas dan kuantitas hasil produksi ,niaya, waktu yang tersedia

dan tenaga kerja yang diperlukan.

3. Memberikan laporan kepada direktur atas aktifitas harian

operasional.

C. Administrasi

Tugas dan tanggung jawab Administrasi adalah :

1. Membuat laporan persediaan barang.

2. Membuat layanan administrasi yang dilaporkan pada manajer.

3. Mengawasi keluar masuknya surat di dalam perusahaan.

D. Marketing

Tugas dan tanggung jawab Marketing adalah :


1. Mencari order melalui telepon, keluar kota atau dalam kota.

2. Membuat kontrak penjualan.

3. Memantau penjualan.

4. Melakukan penagihan.

E. Produksi

Tugas dan tanggung jawab Produksi adalah :

1. Memelihara dan memperbaiki mesin yang digunakan dalam proses

produksi.

2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi yang dapat dicapai hasil

produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.

4. Menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.

F. Checking and Finishing

Tugas dan tanggung jawab Checking and Finishing adalah :

1. Memeriksa kain dan benang hasil produksi sesuai order.

2. Membuat dokumen serah terima.

3. Menyusun stok berdasarkan jadwal pengiriman.

G. Security and Office Boy

Tugas dan tanggung jawab Security and Office Boy adalah :


1. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan perusahaan

khususnya keamanan fisik aset perusahaan.

2. Pengawasan keluar masuk kendaraan dan barang.

3. Pengawasan terhadap hal-hal yang mencurigakan di lingkungan

perusahaan sekitarnya.

4. Menjaga kebersihan dan kenyamanan di perusahaan.

2.3 Aktivitas Perusahaan

Perusahaan tekstil yang aktivitas utamanya adalah melakukan proses

pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Proses

perhitungan biaya produksi dalam operasi perusahaan adalah merupakan hal

penting karena biaya yang berhubungan dengan pembuatan suatu produk.

CV SANTEX MAJALAYA bergerak di bidang kain dan benang, untuk

menambah penghasilannya CV SANTEX MAJALAYA juga bertindak

sebagai agen, grossier serta distributor.

2.4 Kepuasan Pelanggan

Menurut Lovelock dan Wirtz (2011; 74) kepuasan adalah suatu sikap yang

diputuskan berdasarkan pengalaman yang didapatkan. Sangat dibutuhkan

penelitian untuk membuktikan ada atau tidaknya harapan sebelumnya yang

merupakan bagian terpenting dalam kepuasan.

Kepuasan konsumen sangat diutamakandi perusahaan CV SANTEX

MAJALAYA dapat diukur dari:


1. Jika ada barang yang tidak sesuai perjanjian dapat ditukar

2. Barang legal

3. Tidak pernah telat dalam pengiriman atau kurang stock dalam

pengiriman

Jumlah consumer tiap bulannya 45 sd 50 customer yang membeli benang

sebagai bahan baku lanjut untuk baju, dl.

Jumlah permintaan 5 tahun terakhir:

Normalnya perusahaan CV SANTEX MAJALAYA

perbulannya mengeluarkan 10.000 ton benang pada tahun 2012

jumlah permintaan naik hingga 20% benang bertambah menjadi

12.000 ton. Pada tahun 2013 menutun 5%, dikarenakan mahalnya

dolar membuat bahan baku menjadi mahal. Pada tahun 2014 sd

2017 jumlah permintaan kembali normal.

2.5 Proses Pembuatan Benang

BENANG DOUBLE : RAW MATERIAL WARE HOUSE -

BLOWING - CARDING - DRAWING BREAKER - ROVING - RING

FRAME - WINDING - DOUBLEING - TFO - PACKING - SUPPLY

WARE HOUSE

BENANG SINGLE : RAW MATERIAL WARE HOUSE -

BLOWING - CARDING - DRAWING BREAKER - ROVING - RING

FRAME - WINDING - SUPPLY WARE HOUSE


Proses pembuatan:

1. Blowing

Merupakan proses pertama dalam pembuatan

benang. Di area blowing, mesin Blendomat bekerja secara

otomatis membuka dan mengambil gumpalan serat kapas

dari 25 hingga 30 bale bahan baku. Pada proses ini juga

terjadi pencampuran antara serat polyester dengan serat

rayon dan terjadi pembersihan/ pemisahan serat dengan

kotoran yang ada diserat. Blendomat akan menghasilkan

pencampuran serat yang rata. Setelah itu serat-serat yang

telah tercampur menuju ruang carding.

2. Carding

Dari ruang blowing, gumpalan serat yang telah

dibuka, di ubah menjadi bentuk memanjang disebut sliver

carding. Dan untuk pertama kalinya terjadi pelurusan,

peregangan, serta terjadi pemisahan serta pendek dengan

serat panjang. Tujuan pemisahan tersebut untuk menjaga

agar kekuatan benang sesuai dengan yang diharapkan.

mesin carding ini mampu menghasilkan kualitas sliver yang

baik dengan nep yang rendah, kapasitas produksinya

mencapai 65 kg/jam. Sliver yang telah melewati proses

carding tersusun rapi dan can yang secara otomatis pula


berganti setelah can penuh. Selanjutnya sliver carding

menuju mesin drawing breaker.

3. Drawing Breaker

Dari proses carding, sliver carding diubah menjadi

sliver drawing breaker, dimana terjadi proses peregangan

dan pen-sejajaran, serta besarnya perbandingan antara serat

dengan panjang sliver drawing breaker ini akan

berpengaruh pada nomor benang yang dihasilkan. Mesin

drawing breaker ini dilengkapi dengan auto leveler yang

mampu menghasilkan sliver dengan tingkat kerataan yang

baik untuk selanjutnya dibawa ke mesin drawing finisher.

4. Drawing Finisher

Fungsi proses ini sama dengan fungsi pada drawing

breaker. Hasil dari mesin drawing finisher ini disebut sliver

drawing finisher, serat-serat yang ada didalamnya lebih

lurus serta sudah terpisah antara serat pendek dan serta

panjang. Sama seperti drawing breaker, drawing finisher

juga mempunyai auto leveler yang dapat menghasilkan

sliver dengan tingkat kerataan baik. Selanjutnya sliver

menuju ke mesin roving.

5. Roving

Setelah melewati proses drawing finisher, bentuk

sliver diubah menjadi memanjang dan lebih kecil,


dinamakan roving yang kemudian digulung dalam bobbin

roving. Roving serat akan mengalami pen-sejajaran dan

peregangan kembali. Adapun besarnya perbandingan antara

berat dan panjang roving akan berpengaruh pada nomor

benang yang akan dihasilkan. Selanjutnya bobbin roving

dibawa menuju ke mesin ring spinning.

6. Ring Spinning/ Ring Frame

Untuk menjadi benang, roving mengalami proses

peregangan, pemberian antihan/ twist dan penggulungan.

Benang yang dihasilkan ini digulung pada cop yang

dibedakan warnanya. Hal ini dimaksudkan agar tiap jenis

nomor benang dapat dibedakan pula, sehingga terhindar

dari kekeliruan pada proses selanjutnya. Mesin ring

spinning memiliki kapasitas 1008 spindle, dilengkapi

dengan automatic droffing yang sudah maksimal

gulungannya. Kecepatan penggulungan mesin ini mencapai

15.000-17.000 rotation per minute. Mesin ring spinning

dapat menghasilkan kualitas benang yang baik untuk proses

knitting (rajut) maupun weaving (tenun). Untuk

menghindari berhentinya mesin dalam waktu yang cukup

lama, pada mesin ini biasanya ada beberapa petugas yang

khusus ditugaskan mengambil hasil proses atau droffing.

7. Winding
Mesin ini digunakan untuk memindahkan gulungan

bebang dari cop ke cone sekaligus menghilangkan bagian-

bagian benang yang terlalu tebal maupun yang terlalu tipis

dalam panjang/berat tertentu dalam cone atau kelos. Cone

bisa berupa paper cone atau plastic cone untuk kemudian

siap di packing atau masuk ke proses selanjutnya. Mesin

winding ini dilengkapi dengan yarn clearer uster quantum

dan loefpe yang dapat menghasilkan benang dengan

kualitas terbaik untuk proses rajut atau tenun.

8. Doubling

Setelah proses winding selesai, benang memasuki

proses doubling. Doubling berfungsi untuk merangkap

benang, disini benang single diubah menjadi benang double

dan gulungannya dipindah ke bobbin silinder dengan

ukuran yang telah ditentukan. Mesin doubling juga

dilengkapi dengan yarn clearer yang berfungsi agar tidak

terjadi penyimpangan dari jumlah benang yang harus di

doubling dan secara otomatis pula berhenti jika benang

yang sudah di rangkap kurang dari dua atau lebih.

9. TFO (Two for One Twister)

Di area TFO, benang dari mesin doubling diberi

antihan/ twist, gulungannya dipindahkan kembali ke cone.

Mesin TFO dapat menghasilkan produksi dengan varian


twist yang rendah serta ditunjang dengan double winder

yang dilengkapi dengan yarn clearer untuk menunjang

kualitas produksi yang baik, yang fungsinya agar tidak

terjadi penyimpangan dari jumlah benag yang harus di

doubling. Benang yang dihasilkan bisa menggunakan paper

cone atau plastic cone untuk kemudian siap packing.

10. Packing

Setelah seluruh proses selesai, benang dibawa

menuju ruang ultra violet, quality control memeriksa

kesempurnaan gulungan benang, selanjutnya benang siap

dipacking. Benang di kemas ke dalam karung atau dus baik

benang single yang dihasilkan dari mesin winding atau

benang double yang dihasilkan dari mesin TFO. Pada

proses ini, benang haruis benar-benar dipisahkan menurut

jenis nomornya agar terhindar dari komplain pihak

konsumen.
BAB III

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai