HISTOLOGI
NAMA : ____________________________________
NIM : ____________________________________
GROUP : ____________________________________
DAFTAR ISI
1
Halaman
1. Kata pengantar....................................................................................................1
2. Daftar Isi..............................................................................................................2
3.Tata tertib praktikum..........................................................................................3
4. Mata acara praktikum.......................................................................................4
5. Cara menggunakan mokroskop........................................................................6
6. Praktikum ilmu jaringan dasar.........................................................................9
a.Jaringan Epitel..........................................................................................9
b.Jaringan Pengikat.....................................................................................17
c.Jaringan Otot.............................................................................................23
d.Jaringan Syaraf.........................................................................................27
7. Kelenjar Endokrin..............................................................................................30
a.Sel leydig testis...........................................................................................30
b.Sel theca interna dan korpus luteum Ovarium......................................31
c.Pankreas.....................................................................................................32
8. System Digestivus................................................................................................33
a.Lidah (lingua)............................................................................................34
b.Esophagus..................................................................................................35
c.Cardia.........................................................................................................36
d.Duodenum..................................................................................................37
e.Jejunum......................................................................................................38
f.Hepar .........................................................................................................39
9. System Genital.....................................................................................................40
a.Testis...........................................................................................................40
b.Ovarium.....................................................................................................41
c.Uterus.........................................................................................................42
10. System Respirasi...............................................................................................43
Pulmo.............................................................................................................43
11. System Ekskresi (urinaria)...............................................................................44
Ren (ginjal)...................................................................................................44
12. System Limfatik................................................................................................45
a.Timus..........................................................................................................45
b.Limpa.........................................................................................................46
13. System Sirkulasi................................................................................................47
a.Sel Darah....................................................................................................47
b.Aorta..........................................................................................................48
2
1. Setiap mahasiswa wajib:
a. hadir tepat waktu dan mengisi daftar hadir
b. membawa buku petunjuk praktikum yang dikeluarkan oleh bagian histologi veteriner
PKH UB.
c. membawa alat tulis dan pensil berwarna lengkap
d. berpakaian rapi (dilarang memakai kaos) dan memakai jas lab
2. Setiap praktikan menggunakan mikroskop sesuai dengan nomor urut dalam
rombongannya dan bertanggung jawab dalam penggunaanya sampai praktikum selesai.
3. Setiap praktikan wajib memelihara sediaan Histologi yang dipinjamkan kepadanya dan
setelah selesai harus menyerahkannya kembali kepada petugas laboratorium dalam
keadaan utuh.
4. Setiap praktikan diharapkan dapat bekerja dengan tertib dan tenang serta diwajibkan
mempelajari terlebih dahulu teori preparat yang akan dihadapinya dari dari bahan-bahan
kuliah dan buku petunjuk praktikum.
5. Sebelum praktikum akan diadakan pretes tentang teori praktikum yang akan dilakukan
dan dinilai.
6. Ketidakhadiran pada waktu praktikum harus menunjukkan keterangan yang sah, dan bagi
mereka diwajibkan mengikuti praktikum susulan yang diselenggarakan menurut
perjanjian.
7. Setiap ketidakhadiran meskipun dengan alasan jelas nilai laporan dan pretes pada
praktikum hari itu adalah 0 (nol). Sedangkan ketidakhadiran tanpa keterangan terancam
tidak lulus.
8. Setiap praktikan yang merusakkan/memecahkan preparat diwajibkan melapor ke petugas
laboratorium, dan mengganti sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bagian Histologi
Veteriner PKH UB.
9. Hasil praktikum dianggap sah bilamana pada gambar-gambar yang dibuat selama
praktikum telah mendapat tanda tangan dari pembimbing.
10. Buku-buku yang dijadikan pegangan :
Text book of Histology, Bloom and Fawcet, Ham and Leeson, Leeson and Leeson,
Bailey, Atlas of Human Histology de Fiore.
3
NO MATA ACARA PREPARAT KET
29 endometrium uterus
4
30 SYSTEM RESPIRASI Bronchus dan bronchioli pulmo
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan
mikroskop kita dapat mengamati preparat yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada
umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm.
5
berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagian dan spesifikasi mikroskop
cahaya.
Bagian-bagian Mikroskop:
1. Eyepiece / oculars (lensa okuler)
Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif
5. Condenser (condenser)
Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
6
Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat
Prosedur Operasi
1. Menyalakan lampu
a. tekan tombol on (8)
b. atur kekuatan lampu dengan memutar bagian (7)
2. Menempatkan spesimen pada meja benda
a. Letakan objek glas diatas meja benda (4) kemudian jepit dengan (11). Jika meja benda
belum turun, diturunkan dengan sekrup kasar (15)
b.Cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan
memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal (13)
dan (14)
3. Memfokuskan
a. Putar Revolving nosepiece (2) pada perbesaran objektif 4x lalu putar sekrup kasar (15)
sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari fokus
b.Setelah fokus perbesaran 4 x 10 didapatkan, maka putar (2) pada perbesaran
selanjutnya yaitu perbesaran objektif 10x. kemudian putar sekrup halus (16) untuk
mendapatkan fokusnya
c. Lakukan hal yang sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi
Berikut adalah tabel yang menunjukan jarak antara spesimen dengan lensa objektif jika okus
telah didapatkan:
Catatan: Setelah mendapatkkan fokus pada perbesaran tetentu, misal 40x, dan ingin memutar
objektif ke perbesaran 100x, maka meja benda tidak perlu diturunkan dan tidak perlu
khawatir bahwa lensa objektif akan menggesek cover glass karena terdapat sisa jarak
A yang lebih kecil antara cover glass dengan lensa objektif (lihat tabel diatas).
4. Tambahan
a. Jika perlu interpupillar distance adjustment knob (10) dapat digeser, hal ini akan
mengubah dua bayangan yang akan diterima oleh 2 mata menjadi gambar yang
tunggal sehingga sangat membantu dalam mengatasi kelelahan mata
b. Jika perlu diopter adjustment knob (9) dapat diatur untuk memperoleh bayangan focus
yang seimbang antara mata kanan dan kiri
c. Pengaturan condenser (5) akan memperjelas bayangan yang tampak dengan mensetting
pada posisi tertinggi (cahaya penuh)
Perbesaran total
7
Ukuran specimen yang diamati dapat diperoleh dengan mengalikan perbesaran lensa
okuler dengan lensa objektif. Misal = Okuler (10x) x Objektif (40x) = 400x
1 2 1 2
PERHATIAN
Praktekkan dulu dengan cara yang benar, mintalah petunjuk pada assiten praktikum atau
dosen yang mendampingi.
Hati-hati untuk mengamati preparat awetan dengan obyek glas
Penggantian dengan pembesaran kuat/minyak emersi hanya apabila dengan pembesaran
lemah sudah nyata dan hanya boleh memperjelas dengan mikrometer
PENDAHULUAN
Tubuh hewan tingkat tinggi terdiri dari beberapa system, tiap sistema terdiri atas beberapa
organ, tiap organ terdiri atas 4 jaringan utama yaitu:
8
I. JARINGAN EPITHEL
II. JARINGAN PENGIKAT
III. JARINGAN OTOT
IV. JARINGAN SYARAF
I. JARINGAN EPITHEL
Jaringan epithel merupakan suatu jaringan yang tersusun atas deretan sel-sel yang melekat
satu sama lain dengan atau tanpa bahan interselluler dan menutupi seluruh permukaan luar
(eksternal) atau dalam (internal) alat tubuh. Jaringan epitel selalu berada di atas jaringan
pengikat dan terletak bertautan dengan membrana basalis dan dapat berkembang menjadi
kelenjar.
Kualifikasi jaringan epithel berdasarkan :
1. Jumlah lapisan : selapis : simpleks
Berlapis : complex
Berderet : pseudokompleks
2. Bentuk sel : Pipih : squamus
Kubus : cuboid
Silindris : kolumner
3. Bentuk permukaan sel
: Cilia – striated border
Cornifikasi := lapisan tanduk
PENGAMATAN PREPARAT
I.1. Epithel squamus simpleks pada Lamina Parietalis Capsula Bouwmani ginjal
Ciri-ciri : sel berbentuk pipih dengan inti pipih terletak di tengah
Terdapat pada : retetestis, lapisan parietal capsula Bouwmani, loops Henle pada ginjal
9
Langkah pengamatan :
1. Fokuskan pada korteks ginjal , cari satu glomerulus dgn perbesaran lemah
2. Setelah tepat baru di ubah menjadi perbesaran kuat (ingat hanya micrometer yang boleh di
gerakkan)
3. Epitel squamus simplek terlihat di bagian Lamina Parietal Capsula Bowmani dari
corpusculum Malpighi berupa rangkaian sel-sel pipih dengan inti pipih terletak di tengah
4. Pewarnaan Hematoxylen Eosin (HE)
a. Glomerulus
b. Capsula bowman
c. Tubulus ginjal
d. Epitel squamus simpleks
Pada lamina parietal kapsula
bowman
Terdapat pada :
Intestinalis, cerviks uteri, oviduct, ductus ekstretorius kelenjar, duodenum
Langkah-langkah pengamatan :
1. Fokuskan pada vili-vili intestine, terlihat lapisan mukosa yang dilapisi sel silindris
10
2. Terlihat sel yang kosong, yaitu sel goblet (sel Piala) berisi musin yang terlihat
kosong pada saat pewarnaan HE karena terlarut
Terdapat pada :
Kelenjar thyroid, ductus ekskretorius kelenjar cardia
Langkah-langkah pengamatan :
1. Fokuskan pada Folikel kelenjar Thyroid
2. Terdapat sel kuboid yang mengelilingi massa koloid yang berwarna merah
11
Amati dan gambar:
Tipe epitel ini membalut antar lain: alat penyalur kelenjar, pleksus koroideus, dan korpus
siliaris,membalut folikel kelenjar gondok, duktus koligentes ginjal, duktus intralobularis,
kelenjar air liur dan sebagainya. Tergantung dari lokasi, epitel ini dapat berfungsi sebagai
penyerap atau bersekresi.
12
Amati dan gambar:
a. Sel pseudokomplek
columnair
b. Cilia
c. Nukleus
d. Membrane basalis
13
Amati dan gambar
a. Str. Corneum
b. Sel epitel pipih
berlapis
c. Sel epitel kolumner
d. Str. Granulosum
e. Str. Spinosum
f. Str.basale
g. Membrane basalis
14
Amati dan gambar
a. Sel squamus
b. Sel polyhedral
c. Sel silindris
d. Membrana basalis
15
Amati dan gambar
a. Sel goblet
b. Inti sell
c. Secret
d. Membrane basalis
Pendahuluan
Jaringan pengikat atau connective tissue berfungsi mengikat dan menghubungkan jaringan
satu dengan yang lain. Terdiri dari sel-sel dan bahan interselluler, sehingga di kenal bermacam
jaringan pengikat yaitu :
1. Jaringan ikat longgar
2. Jaringan ikat pada elastic
3. Jaringan ikat pada padat
4. Jaringan lemak
16
5. Jaringan retikuler
6. Tulang rawan
7. Tulang
17
Jaringan ikat memiliki variasi yang sangat luas berdasarkan morfologi, letak topografis
dan strukturnya. Fungsi utamanya adalah sebagai penghubung antar jaringan, dan sebagai
penunjang tubuh (tulang dan tulang rawan) dalam arti luas. Jaringan ikat ini juga dianggap
berperan dalam mengatur suhu tubuh, mekanisme pertahanan dan regenerasi.
Secara embriologis jaringan ikat berasal dari mesoderm, meskipun perlu dicatat bahwa
ectoderm daerah kepala ikut membentuk jaringan ikat. Jaringan ikat embrionik disebut
mesenkim berkembang dari somit mesoderm dan lapis lateral mesoderm somatic dan splaknik.
Jadi semua jaringan ikat pada hewan dewasa berkembang dari mesemkim.
Berdasarkan perkembangannya jaringan ikat terbagi dalam dua kelompok besar dan
beberapa subkelompok. Semua bentuk jaringan ikat (penghubung dan penunjang) memiliki tiga
unsure pokok, yaitu: (1) sel-sel, (2) serabut, (3) matriks atau bahan dasar yang secara
proporsional berbeda bentuk tiap jenis. Sedangkan pada mesenkim belum tampak adanya
serabut.
18
Amati dan gambar
19
Amati dan gambar
a. Sel lemak
b. Signet ring sel
c. Inti sel
d. Dinding sel
20
Amati dan gambar:
a. Perichondrium
b. Chondroblast
c. Chondrocyt
d. Serabut elastis
a. System haversi
b. Periosteum
c. Endosteum
d. Canalis volkman
e. Lamella
f. Lacuna
Jaringan otot adalah jaringan yang berasal dari mesenchym dan mempunyai kekhususan
karena mampu berkontraksi dan mampu relaksasi, oleh karena itu sel otot berbentuk panjang
yang disebut dengan serabut otot.
Jaringan otot terdiri dari 3 macam :
1. Otot Polos
2. Otot bergaris
3. Otot jantung
22
III.1. Jaringan otot polos
Ciri-ciri : Serabut otot polos berbentuk fusiform
Inti berbentuk oval terletak di tengah
Myofibril sukar dilihat
Terletak pada : dinding uterus, dinding vesica urinaria
Langkah-langkah :
1. Bedakan dulu lapisan didnding uterus antara endometrium (Tunica mucosa), Myometrium
( Tunica muscularis) dan perimetrium (tunica adventitia)
2. Cermati bagian tengah yaitu Myometrium yang terbentuk dari otot polos
3. Myometrium terdiri atas stratum sirculare interna, stratum longitudinal interna, stratum
sirculasi eksterna, stratum longitudinal eksterna
4. Di bagian medial dari stratum longitudinal eksterna terdapat stratum vasculare
5. Fokuskan ke bagian otot polos sehingga tampak sel otot polos
23
Amati dan gambar:
a. Tunica mucosa
b. Tunica muscularis
c. Tunica adventitia
d. Stratum sirculare
e. Stratum longitudinal
f. Myofibril
g. Stratum vasculare
h. Cel otot polos
i. Inti sell
24
Amati dan gambar:
25
Amati dan gambar:
IV.JARINGAN SYARAF
Sel syaraf (neuron) pada umumnya mempunyai banyak prosessus protoplasma, satu-nya
yang paling panjang adalah Axon, sedangkan yang pendek tidak sama panjang disebut dengan
dendrite. Tergantung dari jumlah prosecus dikenal :
1. Sel syaraf multipolar mempunyai lebih dari 2 prosesus terdapat di sebagian besar sel
syaraf dewasa
2. Sel syaraf bipolar, terdapat di retina mempunyai 2 prosecus
3. Sel syaraf uni polar terdapat pada saat ambrio
4. Sel syaraf pseudo unipolar terdapat pada ganglion spinalis
26
Jaringan syaraf terdir dari 2 macam sel :
1. Sel syaraf = neuron : sel body neuron, prosesus
2. Sel penyokong syaraf = neuroglia = sel glia
5. Oligodendroglia
6. Microglia
27
Amati dan gambar
a. Selubung
luar/neurolemma
b. Myelin
c. Sel Schwan
d. Nodus ranvier
e. Incisura
28
Amati dan gambar
a. Kelenjar Brunner
b. Ganglion Meisnerr
c. Tunica muscularis
V. KELENJAR ENDOKRIN
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu tanpa saluran, di samping kelenjar eksokrin
yang mempunyai saluran. Kedua tipe kelenjar tersebut tersebar di dalam tubuh dengan fungsi
yang berbeda,. Menghasilkan hormone yang nerupakan substansi produk kelenjar yang terdapat
29
jumlah kecil tetapi mempunyai peran yang sangat penting. Merupakan kelenjar tunggal atau
ganda (kompleks) , berbentuk aciner, tubuler atau bergelung.
a. Tubulus seminiferus
b. Sel leydig
c. Jaringan ikat interstitial
30
Corpus luteum juga akan berbeda tergantung pada fase siklus ovary dalam aktivasi
menghasilkan progesterone
a. Folikel tersier
b. Sel theca interna
c. Cortex
d. Corpus luteum
Pada folikel tersier, sel-sel granulosa membentuk lapisan folikel parietal, disebut stratum
granulosum yang menopang membran basal. Stratum granulosum dikelilingi oleh lapis theca
dimana pada folikel tersier berdiferensiasi menjadi dua lapis, yakni theca interna dengan banyak
banyak pembuluh darah dan theca externa di sebelah luar sebagai penunjang.
Sel-sel theca interna berbentuk kincir dan terletak dalam jalinan serabut retikuler halus.
Jalinan pembuluh darah kapiler dan limfe yang ekstensif terdapat pada theca interna, tetapi tidak
menembus stratum granulosum.
V.3 Pankreas
Ciri-ciri:
- Pankreas merupakan kelenjar tubuloasinar ganda yang tidak memiliki kapsula, lobulus yang
jelas dan terdiri dari unit kelenjar eksokrin dan endokrin.
- Sel-sel endokrin pankreas mengelompok dalam pulau pankreas (langerhans) bentuknya
bervariasi umumnya bulat atau lonjong bercampur dengan parenkim pankreas yang bersifat
eksokrin.
31
Amati :
Bentuk sel-sel pankreas
Sel pulau langerhans dan pembuluh darah di sekitarnya.
Stroma pankreas terdiri dari kapsula tipis yang menumbuhkan jaringan ikat interlobularis
serta jaringan ikat interstitial yang terdapat pada parenkim. Jaringan ikat interlobularis membagi
pankreas menjadi sejumlah lobulus yang tidak begitu jelas. Lobulus mengandung ujung kelenjar
(ekskretori) dan duktus interlobularis. Epitel kelenjar yang aktif bersekresi berbentuk piramid
dengan inti bulat terletak basal. Dengan pewarnaan khusus tampak bahwa apparatus golgi
berkembang terdapat di antara inti dan butir zimogen (butir-butir di daerah apikal sel kelenjar
yang bersifat eosinofil).
32
1. Kelenjar intrinsik sistem digestivus yang terletak dalam traktus digestivus seperti
kelenjar oesophageal, kelenjar kardia, kelenjar brunner dll.
2. Kelenjar ekstrinsik sistem digestivus yang terletak di luar traktus digestivus:
a. Kelenjar Salivatorius yang bersifat eksokrin:
i. Kelenjar parotis
ii. Kelenjar submandibularis
iii. Kelenjar sublingualis
b. Kelenjar yang bersifat eksokrin dan endokrin:
o Hepar
o Pankreas
TRAKTUS DIGESTIVUS
Terdiri dari:
o Rongga mulut
o esofagus
o Gaster/lambung (cardia, fundus, corpus, pilorus)
o Intestinum tenue/usus halus (duodenum, jejunum, ileum)
o Intestinum crasum/usus besar (caecum, colon, rektum)
o Anus
System digestivus yang memiliki serangkaian organ berbentuk buluh dengan kelenjarnya
melaksanakan fungsi utama memecah makanan yang masuk menjadi unit-unit kecil agar dapat
diserap ke dalam jaringan untuk mempertahankan kehidupan. System pencernaan memiliki pola
struktur umum, dan pengenalan struktur umum akan sangat menolong dalam memahami cirri-ciri
khas tiap organ.
Adaptasi morfologik untuk tugas mencerna adalah khas bagi system digestivus pada banyak
jenis hewan sehingga mencerminkan variasi structural yang menjamin pelaksanaan pencernaan
makanan sesuai jenis makanannya.
33
glandula lingualis
a. papila lidah
filiformis
Fungiformis
circumvalata
b. taste bud
c. glandula lingualis
Lidah merupakan organ tubuh yang berotot kerangka yang dibalut oleh selaput lendir,
berfungsi untuk menahan, membantu mencerna serta menelan makanan. Selaput lendirnya
memiliki epitel pipih banyak lapis dengan stratum korneum yang berbeda tebalnya. Pada
pungggung lidah epitel cukup tebal sedangkan pada permukaan bawah tipis dan mungkin tak
bertanduk.
Putik pengecap berbentuk lonjong mengandung sekelompok sel-sel pengecap yang ditunjang
oleh sel penunjang dan terdapat pada epitel pipih banyak lapis pada papila fungiformis, papila
sirkumvalata dan papila foliate.
VI.2. Esofagus
Dinding esofagus dari dalam terdiri atas:
a. tunika mukosa
terdapat epitel squamus kompleks, lamina propria (jar. Ikat longgar) yang
mengandungpembuluh darah, fibrosit, dan sel-sel limfosit.
b. tunika submukosa
34
terdapat jar.ikat longgar, pembuluh darah agak besar, sel dan jaringan lemak. Selain itu
juga terdapat kelenjar oesophagealyang bentuknya tubuloalveolar yang bermuara di
lumen oesophagus.
c. tunika muskularis
lapisan dalam (stratum circulare)
lapisan luar (stratum longitudinale)
d. tunika adventisia
terdiri atas jaringan ikat longgar tanpa mesotelium
banyak jaringan lemak, pembuluh darah dan saraf
a. epitel
b. tunika propria
c. muscularis mukosa
d. submukosa
e. stratum circulare
f. stratum longitudinale
g. serosa
VI.3.Cardia
Cardia merupakan bagian dari gaster yang mempunyai epitel kolumner simpleks dan
glandula cardia pada mukosanya. Daerah cardia ini merupakan daerah sempit antara daerah
berkelenjar dan daerah tanpa kelenjar. Kelenjar kardia bersifat tubulus bercabang mengulir yang
bermuara dalam alur gastrium. Ujung kelenjar relatif pendek dan lumennya lebih luas dibanding
kelenjar fundus dan pilorus.
35
Epitel permukaan berbentuk kubus tinggi dan inti terletak basal. Sel-sel parietal dapat terjadi
di daerah hubungan antara cardia dan fundus. Mukosa kelenjar membentuk lipatan-lipatan yang
disebut rugae yang memipih ketika lambung terisi makanan. Elevasi permanen pada mukosa
disebut daerah gastrium membagi mukosa dan menonjol ke dalam lumen.
a. epitel
b. saluran kelenjar
c. muskularis mukosa
d. submukosa
e. tunika muskularis
f. tunika serosa
VI. 4. Duodenum
Merupakan bagian usus halus yang terdiri atas :
1. mukosa
epitel kolumner simpleks dengan sel goblet
mulai terbentuk vili, vili berbentuk daun yang terdiri dari epitel dan lamina propria
terdapat kelenjar lieberkuhn dan muscularis mukosa tipis
2. submukosa
36
jaringan ikat longar
kelenjar brunner : bentuk tubular bercabang
kelenjar ini bisa menembus muskularis mukosa dan masuk ke lamina propria
3. muskularis
terdiri atas dua lapis
a. epitel kolumnar
simpleks
b. vili
c. kelenjar lieberkuhn
d. tunika submukosa
e. kelenjar brunner
f. tunika muskularis
VI.5 Jejenum
Pada dasarnya jejenum sama dengan duodenum, tetapi pada jejenum bagian mukosanya
banyak membentuk lipatan (plica kirhrieg). Aktifitas pencernaan memerlukan jumlah enzim
yang cukup untuk melindungi epitel dari kerusakan mekanik ataupun iritasi selain juga
merupakan tugas dari epitel kolumner simpleks, lamina propria dengan kelenjar dan lamina
muskularis mukosa.
Vili merupakan penjuluran mukosa dan merupakan ciri khas dari usus halus. Kelenjar usus
yang bermuara dalam alur (crypt) antara dasar vili menembus selaput lendir sejauh lamina
37
muskularis mukosa. Kelenjarnya berbentuk tubulus sederhana yang lazim disebut glandula
intestinal atau kelenjar lieberkuhn. Amatilah bagian mukosa sampai tunika serosa.
a. epitel
kolumner simpleks
dengan goblet sel
b. vili
c. kelenjar
lieberkuhn
d. muskularis
mukosa
e. plica kirhrieg
f. tunika
submukosa
g. tunika
muskularis
Lumen dari jejenum dibalut oleh sel epitel silindris sebaris dengan disisipi oleh beberapa sel
mangkok (sel goblet). Hubungan antar sel cukup berkembang terdapat di antara sel-sel epitel
daerah permukaan, diduga mencegah cairan dari isi usus berdifusi ke dalam lamina propria tanpa
melewati sel-sel epitel. Sel-sel penyerap yang berbentuk silinder intinya lonjong dan terletak
basal serta memiliki mikrovili jelas.
VI.6 Hepar
Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling besar dan khas karena memiliki multifungsi
kompleks, misalnya ekskresi (metabolit), sekresi (empedu), penyimpanan (lipid, vitamin A dan
B, glikogen), sintesis (fibrinogen, globulin, albumin, prothrombin), fagositosis (benda asing),
detoksikasi (obat larut lemak), dan fungsi lainnya. Terdapat lobus-lobus hati yang dibalut oleh
kapsula. Sel sel hati (hepatosit) berbentuk poligonal yang terdapat dalam lobulus hati.
38
Amati dan gambar
a. vena centralis
b. lobulus
c. septum interlobularis
d. dictus biliaris
e. vena portalis
f. cabang arteri hepatika
Pada bagian sentral dari setiap lobulus adalah vena sentralis atau vena interlobular. Di sekitar
tepi tiap lobulus terdapat jaringan ikat interlobubularis yang tampak jelas pada hati babi dan
tampak kurang jelas pada hati sapi. Di antara lempeng sel-sel hati terdapat sinusoid yang
mengandung sel kupffer yang berwarna gelap karena dipenuhi karbon dan berbentuk tidak
teraturur atau berbentuk bintang. Dinding sinusoid dilapisi sel endotel yang biasanya hanya
tampak inti selnya saja dan merupakan saluran yang bermuara pada vena sentralis.
Sistem reproduksi terbagi menjadi dua yaitu sistem reproduksi jantan dan betina. Sistem
reproduksi jantan terdiri dari : testis, epididimis, duktus defferen, penis, dan glandula genital
aksesorius. Sistem reproduksi betina terdiri dari : ovarium, oviduct, uterus, vagina dan glandula
mamae.
39
VII.1 Testis
Bentuk kelenjar tersusun oleh kelenjar tubuler bercabang ganda, dan terbungkus oleh jaringan
ikat fibrosa (tunika albugenia). Amati tunika albugenia sampai bagian dalam dari testis.
a. tunika albugenia
b. tunika vaskulosa
c. spermatozoa
d. tubulus seminiferus
e. jaringan ikat interstitial
f. sel leydig
Bila testis diangkat dari skrotum, lapis parietal tunika vaginalis tetap melekat pada skrotum
sedangkan lapis visceralis, pembalut peritonium pada testis dan epididimis tetap bertaut erat pada
kapsula testis di bawahnya yakni tunika albugenia. Lapis visceralis tunika vaginalis terdiri dari
mesotel dan jaringan ikat yang melekat pada tunika albugenia.
VII.2 ovarium
Ovarium merupakan organ penghasil ovum/sel telur. Jika hewan bunting umumnya terdapat
korpus luteum. Amati folikel dan korpus luteum jika ada, serta lihat dari korteks sampai medula
dari ovarium.
40
Amati dan gambar
Ovarium merupakan kelenjar ganda, sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin misalnya mampu
menghasilkan sekreta berupa ovum (eksokrin) dan menghasilkan hormon yaitu esterogen dan
progesteron (endokrin). Bentuknya lonjong dan pada sayatan memanjang tampak adanya bagian
korteks dan medula.
Korteks merupakan daerah tepi yang lebar, mengandung folikel dan korpus luteum dan di
balut dengan epitel permukaan berbentuk kubus. Tunika albugenia tebal dan merupakan lapis
yang langsung di bawah epitel permukaan. Tebalnya tunika albugenia dapat menipis atau
menghilang karena desakan perkembangan folikel ataupun korpus luteum.
Medula merupakan bagian dalam yang mengandung syaraf, dengan pembuluh darah dan
berbentuk mengulir. Folikel tersier ataupun de graaf ditandai dengan perkembangan rongga
sentral yang disebut folikel antrum yang berisi cairan (liquor folikuli) dan juga berisi oosit
primer yang biasanya terdesak ke arah tepi.
VII.3 Uterus
Dinding uterus berubah-ubah sesuai dengan siklus kelamin. Lapisan uterus dari dalam ke luar
dibagi tiga ,yaitu: endometrium, myometrium dan perimetrium. Amati epitel dan lapisan
uterusnya.
41
Amati dan gambar
a. epitel
b. endometrium
c. myometrium
d. perimetrium
e. tunika serosa
Endometrium terdiri dari dua daerah yaitu lapis superfisisal (zona fungsional) biasanya
dengan epitel silinder dan kemudian lapis dalam (zona basalis). Myometrium terdiri dari dua
lapis otot dalam tebal yang umumnya tersusun melingkar dan lapis luar memanjang terdiri dari
sel-sel otot polos yang mampu meningkatkan jumlah serta ukurannya selama kebuntingan
berlangsung. Diantara kedua lapis tersebut terdapat lapis vaskuler yang mengandung arteria
besar.
Perimetrium terdir dari jaringan ikat longgar yang dibalut oleh mesotel atau perimetrium.
Sel otot polos banyak terdapat pada perimetrium. Banyak terdapat pembuluh darah, pembuluh
limfe dan syaraf pada lapisan ini.
Fungsi primer sistem pernapasan ialah menjamin terlaksananya pertukaran gas (oksigen
dan karbondioksida) antara organisme dengan lingkungannya. Penyalur udara (rongga hidung,
42
nasofaring, laring, trakea, bronkus dan bronkiolus) menjamin aliran udara dari dan ke daerah
pertukaran udara dalam paru-paru.
a. intrapulmonar bronkus
b. bronkiolus
c. duktus alveolaris
d. alveoli
Percabangan bronkus terbentuk oleh bronkus primer, membentuk penyalur udara. Secara
histologi bronkus mirip trakea yang dibalut epitel silindris banyak baris, terutama terdiri dari sel-
sel yang mampu bersekresi sel bersilia dan sel basal. Sedangkan bronkiolus secara umum terdiri
dari epitel, otot polos dan sedikit jaringan ikat, tanpa adanya kelenjar dan tulang rawan
sedangkan epitelnya adalah silindris sebaris.
Sistem urinaria terdiri dari sepasang ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretrha. Ginjal
berperan utama dalam memelihara keseimbangan cairan serta elektrolit dan mengatur tekanan
darah, serta membuang sisa metabolisme tubuh dalam bentuk urin.
43
IX. 1. Ren (ginjal)
Berbagai fungsi ginjal tercermin pada sistem buluh kompleks yang berkaitan erat dengan
pembuluh darah. Daerah perifer yang beraspek gelap disebut korteks, dan selebihnya yang agak
cerah disebut medulla. Amati bagian ginjal dengan pembesaran lemah dan kuat.
a. kapsula
b. korteks
c. medula
d. tubulus
e. glomerulus
X. SISTEM LIMFATIK
Organisme terlindung dari penyusupan pengaruh luar (eksogen) serta pengaruh dari dalam
(endogen) yang merugikan dan berbentuk makromolekul oleh sistem kekebalan. Sistem ini
mencakup semua organ limfatik seperti timus, limpa, tonsil, kelenjar getah bening dan hemal
44
node, serta jaringan limfoid yang menyebar dan folikel getah bening dalam stroma berbagai
organ tubuh.
X. 1. Timus
Timus berkembang sebagai hasil pertumbuhan keluar epitel pekat dari epitel kantung faring
ketiga. Penyebaran sel-sel epitel menumbuhkan retikulum epitel timus yang selanjutnya disusupi
pembuluh darah dari mesenkim sekitarnya. Amati bentuknya yang berlobus dan bagian lainya.
a. kapsula
b. korteks
c. jaringanikat interlobularis
d. lobulus
e. badan thimic (hassal)
Gambaran mikroskopik thymus adalah berlobus dan masinng-masing lobus dikelilingi oleh
suatu kapsul fibrotic. Sedangkan setiap lobus terdiri dari beberapa lobulus yang dipisahkan oleh
trabekula (jaringan ikat interlobularis). Di dalam tiap lobulus terdapat korteks dan medulla.
Sel-sel thymus adalah limfosit-limfosit kecil yang berkumpul dengan padat di dalam
korteks, sedangkan di dalam medulla limfosit tersebut kurang padat. Badan thymic (thymic
corpuscles) atau badan hassel adalah struktur yang berisi sel pipih tipis yang melingkar dan di
bagian tengahnya terdapat pusat yang berdegenerasi dari badan thymic yang masih belum jelas
fungsinya.
X. 2. Limpa
Dari kapsula, trabekula (jaringan ikat) meluas ke dalam limpa. Di seluruh limpa terdapat
nodule limfatik yang mengandung pusat germinal dan dilewati oleh arteri sentralis yang
merupakan cabang dari arteri trabekularis dan ketiganya membentuk suatu pulpa putih.
45
Di sekeliling nodule limfatikus dan berjalin dengan trabekula terdapat suatu kumpulan sel
yang difus yang bersama menyusun pulpa merah. Kumpulan sel ini mengandung sinus venosus
atau sinus limpa dan jalur-jalur limpa (splenic cords).
a. kapsula
b. trabekula
c. pulpa merah
sinus venosus
jalur limpa
d. pulpa putih
noduli limpa
arteri sentralis
pusat germinal
46
Darah dianggap sebagai jaringan khusus yang menjalani sirkulasi, terdiri dari sel-sel yang
terendam dalam plasma darah. Berbeda dengan jaringan lain, sel-selnya tidak menempati ruang
tetap satu dengan yang lain, tetapi bergerak terus dari satu tempat ke tempat lain.secara umum
darah mamalia terdiri atas bahan antar sel atau plasma darah dan benda darah (eritrosit, leukosit,
thrombosit).
.
Amati dan gambar
a. eritrosit
b. trombosit
c. leukosit
limfosit
monosit
neutofil
eosinofil
basofil
XI. 2. Aorta
Pada sayatan melintang secara umum arteria tampak memiliki tiga lapisan:
Tunika eksterna, tunika media dan tunika interna. Tunika interna (tunika intima) terdiri dari
endotel dan jaringan subendotel yang berupa jaringan ikat yang mengandung membran elastik.
Tunika media terdiri dari lapis konsentris otot polos dan jaringan elastik. Tunika eksterna (tunika
47
adventisia) merupakan jalinan serabut elastik halus dan serabut kolagen mempertautkan organ
tersebut pada jaringan di sekitarnya.
48