S
eperti pernah disinggung pada uraian terdahulu, ada ungkapan “tidak ada dua orang
manusia yang sama”. Hal tersebut mencitrakan bahwa betapa beragamnya sosok tubuh
dan latar belakang kejiwaan manusia. Namun, makna yang sangat bermanfaat dari
perbedaan-perbedaan tersebut menjadi gairah dan menarik untuk ditelaah serta dipelajari. Justru
perbedaan - perbedaan yang dimiliki oleh umat manusia inilah yang mendorong dinamika dan
stabilitas kehidupan manusia sendiri. Keseragaman mudah menimbulkan kebosanan dan
kejenuhan, sehingga menyebabkan terjadinya kemandekan (stagnansi). Hal itulah yang wajib kita
simak bersama.
Seseorang lahir atau dilahirkan sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan
(individe) antara aspek jasmani dan rohaninya. Ia lahir sebagal “individu”. Seseorang lahir seba-
gai suatu sistem yang terdiri atas subsistem jasmani dan subsistem rohani. Secara biologis, lahir
dengan kelengkapan fisik yang tidak ada bedanya dengan makhluk hewani, dalam hal ini makh-
luk hewani tingkat tinggi. Namun secara psikologis, ía sangat berbeda dengan makhluk hewani
mana pun. Manusia dilengkapi dengan potensi-potensi psikologis yang berkembang dan dapat
dikembangkan. Di sinilah letak salah satu keunikan manusia.
Subsistem fisik-biologis dengan subsistem mental-psikologis yang menjadi kesatuan
individu, ada dalam kondisi yang saling mempengaruhi, di antara keduanya terdapat hubungan
fungsional yang sangat erat. Kelengkapan dan “kesempurnaan” perangkat fisik-biologis sese-
orang sangat berpengaruh terhadap kondisi mental-psikologisnya. Dan sebaliknya, kesehatan
dan “kesempurnaan” mental-psikologis, sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik-biologis indivi-
du bersangkutan. Penyimpangan dari hubungan fungsional tadi, merupakan kasus yang kecil
frekuensinya.
Kelahiran individu secara biologis, merupakan warisan dari kedua orang tuanya. Sifat-si-
fat kebaka’annya terbawa oleh gen dari orang tua langsung, bahkan juga dari leluhur sebe-
lumnya (Filial). Kesempurnaan atau kecacatan gen tadi, menjadi warisan biologis yang terbawa
waktu lahir, dan akan tumbuh berkembang di hari hari selanjutnya. Dengan perkembangan dan
kemajuan bioteknologi yang diterapkan dalam bidang kedokteran, khususnya di bidang kebi-
danan, kondisi gen tersebut dapat dideteksi dan dipengaruhi, sehingga kondisi gen yang tidak
Mayor Polak hanya mengemukakan perilaku yang menjadi kepribadian, baik berkenaan
dengan aspek biologis maupun psikologisnya. Beliau tidak memasukkan pengaruh lingkungan ke
Warisan bio-psiko-fisikal yang melekat sebagai potensi pada diri individu pernah dibahas
pada uraian terdahulu. Begitu juga tentang gen dan kedua orang tua serta lingkungan pranatalis
yang berpengaruh pada kelahiran individu. Semua unsur tadi, menjadi modal dasar bagi individu
untuk menjadi pribadi, yaitu individu yang telah memiliki kepribadian. Dalam proses selanjutnya
untuk menjadi pribadi tersebut, kondisi dan situasi lingkungan, merupakan faktor yang sangat
ltulah keunikan manusia dalam perjalanan hidupnya mulai dari keberadaan, berpikir,
pengungkapan perasaan, kecintaan, kesadaran, di satu pihak sebagai pribadi sedangkan di pi-
hak lain sebagai anggota masyarakat (makhluk sosial). Secara pribadi ia memiliki otonomi untuk
berbuat apa saja sesuai dengan kehendaknya. namun sebagai makhluk sosial ia wajib tunduk
kepada aturan-aturan yang telah dipolakan di masyarakat. Kemenduaan lainnya, ia dapat ber-
buat atau bertindak sebagai produsen berbagai material dan nonmaterial. tetapi di sisi lain ia juga
sebagai konsumennva. Di satu sisi Ia bisa berperangai buas bak seekor serigala, namun di sisi
lainnya ia dituntut untuk berperilaku baik dan lemah lembut sebagai tuntutan lingkungan. Di satu
sisi, manusia ini juga dapat bertindak sebagai perusak, di sisi lainnya ia dituntut sebagai penjaga,
pemelihara, dan pengelola. Dan masih banyak lagi peran individu yang mendua sesuai dengan
kedudukannva sebagai pribadi, dan tuntutan terhadap dirinya selaku anggota kelompok atau
anggota masyarakat.
Dalam diri individu tersebut terdapat pengalaman-pengalaman pribadi dari perjalanan
hidupnya yang hanya dapat dihayati secara pribadi dan tidak akan mungkin dirasakan dan
dihayati oleh orang lain. Namun. banyak pula pengalaman yang dijalani bersama-sama dengan
anggota masyarakat di luar dirinya, sehingga pengalaman serta penghayatannva menjadi milik
bersama. Hal ini juga merupakan keunikan kehidupan manusia selaku pribadi dan sebagai
anggota masyarakat.
1. Interaksi Sosial
Interaksi adalah proses di mana orang-orang berkomunikasi saling memengaruhi dalam
pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah
lepas dan hubungan satu dengan yang lain. Ada beberapa pengertian interaksi sosial yang ada di
lingkungan masyarakat, di antaranya:
Menurut H. Booner dalam bukunya, Social Psychology, memberikan rumusan interaksi
sosial, bahwa: “interaksi sosial adalah hubungan antara dua individu atau lebih, di mana
kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan mdividu
yang lain atau sebaliknya.”
Menurut Gillin and Gillin (1954) yang menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan-
hubungan antara orang-orang secara individual, antarkelompok orang, dan orang
perorangan dengan kelompok.
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara
kelompok dengan kelompok, antara individu dengan kelompok.