Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMIAH

PROSES MANUFAKTUR II – TM 141354

KAJIAN ELECTRO CHEMICAL GRINDING (ECG)

ALDY GUSTA N. I. S. 02111240000141


SATRIO RAMADHAN 02111240000102
ALKALIFA M. KANIAGO 02111340000101

Dosen
Sampurno, Ir., MT.

Departemen Teknik Mesin


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 5
2.1 Definisi Electrochemical Grinding ....................................................................... 5
2.2 Skema Proses ...................................................................................................... 6
2.3 Proses Permesinan .............................................................................................. 8
2.4 Keuntungan ECG ................................................................................................. 9
2.5 Kerugian ECG....................................................................................................... 9
2.6 Contoh Produk ECG ............................................................................................. 9
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hasil akhir pemotongan ECG dan Tradisional. ................................................ 6
Gambar 2.2 Skema Mesin dari Electrochemical Grinding (ECG) ........................................ 7
Gambar 2.3 Skema Proses Electro-chemical Grinding. ....................................................... 8
Gambar 2.4 Turbine Blades............................................................................................... 10
Gambar 2.5 Struktur Honey Comb.................................................................................... 10
Gambar 2.6 Jarum Suntik .................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri manufaktur terjadi sangatlah cepat pada abad ke-2,
perkembangan yang signifikan setelah terjadinya revolusi industri. Hal tersebut
diiringi dengan berkembangnya produk hasil manufaktur itu sendiri baik dari sifat
mekanik material yang semakin sulit untuk diproses hingga ragam geometri yang
sulit yang membutuhkan kepresisian tinggi untuk dilakukan proses permesinan.
Sifat mekanik material yang semakin baik antara lain dapat beroperasi pada suhu
tinggi dan juga memiliki nilai kekerasan dan kekuatan yang tinggi. Material
tersebut sudah tidak dapat diproses dengan proses permesinan konvensional biasa.
Hal tersebut dikarenakan apabila material yang sangat kuat diproses menggunakan
proses permesinan biasa maka akan terjadi tingkat keausan yang tinggi, sehingga
ketidak presisian proses yang terjadi akan jauh lebih besar dengan kata lain proses
permesinan tidak dapat dilakukan.
Tantangan yang dihadapi oleh proses permesinan pada hari ini semakin
membutuhkan kemampuan proses yang bisa menjawab persoalan yang tidak dapat
diselesaikan oleh metode konvensional biasa. Dibawah penelitian yang sedang
dikembangkan, banyak metode proses permesinan modern yang dapat diterapkan,
dimana proses permesinan modern atau proses non-konvensional memiliki
kemampuan antara lain mampu menghasilkan presisi yang lebih tinggi, lebih efisien
dari segi ekonomi, dan dapat memproses benda kerja yang sangat keras dan
memiliki ketahanan panas yang tinggi. Salah satu proses non-konvensional yang
banyak dimanfaatkan adalah Electrochemical Grinding(ECG), yang mana proses
tersebut banyak dimanfaatkan untuk membuat alat-alat keperluan medis yang
membutuhkan kepresisian tinggi. Maka dari salah satu contoh pengembangan
proses non-konvensional tersebut maka akan dilakukan tinjauan untuk mempelajari
lebih lanjut dan memberikan informasi mengenai seputar Electrochemical Grindin,
dan sebagai tugas dari mata kuliah proses manufaktur dua pada Departemen Teknik
Mesin ITS.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan makalah ilmiah ini adalah:
1. Apa definisi dari Electrochemical Grinding?
2. Bagaimana skema kerja dari proses Electrochemical Grinding?
3. Bagaimana proses permesinan dari Electrochemical Grinding?
4. Apa saja contoh produk hasil proses Electrochemical Grinding?
5. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari Electrochemical Grinding?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ilmiah ini adalah:
1. Mengetahui definisi dari proses Electrochemical Machining.
2. Mengetahui Skema kerja dari proses Electrochemical Grinding.
3. Mengetahui proses permesinan Electrochemical Grinding.
4.Mengetahui produk-produk yang telah dihasilkan oleh proses
Electrochemical Grinding.
5. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari Electrochemical Grinding

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan dari makalah ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi terpadu tentang proses permesinan
Electrochemical Grinding.
2. Dapat dijadikan sebagai referensi pada kajian ilmu tentang
Electrochemical Grinding.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Electrochemical Grinding


Electrochemical Grinding (ECG) merupakan variasi dari Electrochemical
Machining, yang menggabungkan peristiwa elektrolisis dengan pembuangan
material secara fisik melalui roda gerinda yang diberikan induksi listrik.
Electrochemical Grinding (ECG) dapat memproses benda kerja tanpa
meninggalkan tepi yang kasar akibat sisa material atau tegangan sisa pada benda
kerja yang menghasilkan deformasi. Proses ini juga bekerja tanpa menghasilkan
panas atau kerusakan material yang dihasilkan dari proses grinda, sehingga
mengurangi dari pengulangan proses untuk finishing.
Sebelum bisa memanfaatkan proses permesinan metode ECG, insinyur
perlu mengetahui hal-hal yang mendasari penggunaan ECG. Ada beberapa kriteria
yang menjadi dasar kenapa proses ECG perlu digunakan, antara lain:
1. Benda kerja yang akan diproses merupakan material konduktif, dan
reaktif secara elektrokimia.
2. Membutuhkan hasil pemotongan tanpa sisa geram (burr free).
3. Benda kerja merupakan material yang mudah mengalami pengerasan dan
kerusakan dari panas.
4. Benda kerja merupakan pelat yang sangat tipis sehingga memungkinkan
terjadi tegangan sisa.
Benda kerja yang melalui proses pengerjaan ECG akan menghasilkan proses yang
berbeda dibandingkan dengan hasil proses grinda konvensional. ECG memiliki
kemampuan melakukan proses permesinan pada material yang sangat keras atau
kuat. Jika dibandingkan dengan proses permesinan lain seperti Electric Discharge
Machining dan Laser, ECG tidak menggunakan proses pemanasan yang berpotensi
menghasilkan kerusakan material. ECG umumnya lebih cepat dibandingkan dengan
EDM, tapi tidak lebih akurat dari EDM. Sedangkan dibandingkan dengan proses
Water-Jet Machining dan Laser Cutting, ECG menghasilkan hasil proses yang lebih
akurat tetapi tidak bisa memproses material non-konduktif.
Adapun jenis-jenis material yang dapat diproses oleh ECG antara lain
adalah besi, aluminium, tembaga, stainless-steel, Titanium, paduan kobalt,
berilium, iridum, boron, rhenium, tungsten dan material konduktor lain

Gambar 2.1 Hasil akhir pemotongan ECG dan Tradisional.

2.2 Skema Proses


Pada umumnya proses ECG menyerupai proses ECM seperti pada gambar
2.2, hanya saja menggunakan komponen utama yang sedikit berbeda, antara lain:
1. power supply, sebagai pembangkit daya listrik yang akan
ditransmisi ke Motor untuk menggerakan grindin wheel,
katoda pada grinding wheel sebagai kutub negatif dan anoda
pada benda kerja sebagai kutub positif untuk terjadinya material
removal secara elektrolisis dengan voltase DC diberikan pada
kisaran 5V- 15V [2]
2. motor, untuk memutarkan grinding wheel, sehingga terjadi
proses material removal secara fisik abrasive.
3. grinding wheel, dimana jenis piringan yang biasa digunakan
antara lain adalah diamond wheel, peripheral wheel, non-
diamond face wheel,dan non-diamond wheel.
4. Sistem siklus cairan elektrolit, biasanya menggunakan cairan
elektrolit larutan Sodium dengan temperature pengerjaan
dikondisikan berkisar 32°-43°, dengan
5. tekanan pompa elektrolit 5-10psi (35-43 kPa). Tidak terkecuali
penyaringan pada sistem siklus cairan elektrolit sangat penting
dengan besar penyaringan 50-100 μm [3].
6. Benda kerja, yang bisa dilakukan proses adalah benda kerja
konduktor, antara lain: Aluminium, Amorpous metals,
Beryllium, Copper, Iridum, Nickel Aluminade, Stainless Steel,
Titanium, Tungsten Carbide dan konduktor lainnya.

Gambar 2.2 Skema Mesin dari Electrochemical Grinding (ECG)


2.3 Proses Permesinan

Gambar 2.3 Skema Proses Electro-chemical Grinding.


Sesuai dengan namanya, electrochemical grinding mengombinasikan proses
electrochemical dan abrasi untuk melepaskan material secara cepat benda kerja konduktif.
Sebagian besar material yang terbuang dilepaskan oleh proses elecrochmical, lalu sisa material
yang terbuang dilepaskan melalui abrasi dari grinding wheel. Berikut adalah proses
electrochemical grinding [3]:

1. DC Power Supply dihidupkan, dengan arus negative (-) ke grinding wheel


dan workpiece menerima arus positif (+).
2. Lalu, workpiece dan grinding wheel didekatkan hingga sedikit tersentuh.
3. Disaat workpiece dan grinding wheel saling bersentuhan, electrolyte
disemprotkan ke tempat grinding wheel dan workpiece yang bersentuhan
sehingga menyebabkan proses electro-chemical.
4. Permukaan benda kerja (workpiece) mengalami oksidasi dikarenakan
adanya proses lector-chemical tersebut.
5. Lalu grinding wheel mengangkat hasil oksidasi workpiece sehingga
permukaan workpiece menjadi lebih halus.

2.4 Keuntungan ECG


keuntungan dari penggunaan ECG antara lain adalah sebagai berikut[1]:

1. Umur Gerinda lebih lama.


2. Bebas dari sisa geram.
3. Tidak terjadi pengerasan.
4. Bebas tegangan sisa.
5. Permukaan akhir lebih baik
6. Tidak terjadi crack.
7. Tidak melalui proses pemanasan
8. Lebih cepat memroses material kuat.
9. Menghasilkan toleransi yang lebih presisi

2.5 Kerugian ECG


Kerugian atau keterbatasan penggunaan ECG antara lain adalah sebagai berikut:

1. Baik potongan kerja dan roda gerinda harus konduktif.


2. Hanya berlaku untuk permukaan grinding.
3. Cairan elektrolitik dapat menyebabkan korosi pada benda kerja dan
permukaan roda gerinda.
4. Lebih rumit daripada metode pemesinan tradisional.
5. Biaya produksi lebih tinggi

2.6 Contoh Produk ECG


1. Grinding pada Turbine Blades
Gambar 2.4 Turbine Blades
Sumber: Turbo Cam International

2. Grinding struktur Honey Comb

Gambar 2.5 Struktur Honey Comb


Sumber: aluminium honey comb

3. Mempertajam jarum suntik


Gambar 2.6 Jarum Suntik
Sumber Medgadget.com
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diambil dari penulisan makalah ECG ialah:

1. Electrochemical Grinding (ECG) merupakan variasi dari Electrochemical Machining,


yang menggabungkan peristiwa elektrolisis dengan pembuangan material secara fisik
melalui roda gerinda yang diberikan induksi listrik.
2. Secara umum skema kerja proses ECG hampir sama dengan proses ECM antar lain
sebagai berikut :
 power supply, sebagai pembangkit daya listrik yang akan ditransmisi ke
Motor untuk menggerakan grindin wheel, katoda pada grinding wheel sebagai
kutub negatif dan anoda pada benda kerja sebagai kutub positif untuk terjadinya
material removal secara elektrolisis dengan voltase DC diberikan pada kisaran
5V- 15V [2]
 motor, untuk memutarkan grinding wheel, sehingga terjadi proses material
removal secara fisik abrasive.
 grinding wheel, dimana jenis piringan yang biasa digunakan antara lain adalah
diamond wheel, peripheral wheel, non-diamond face wheel,dan non-diamond
wheel.
 Sistem siklus cairan elektrolit, biasanya menggunakan cairan elektrolit larutan
Sodium dengan temperature pengerjaan dikondisikan berkisar 32°-43°, dengan
 tekanan pompa elektrolit 5-10psi (35-43 kPa). Tidak terkecuali penyaringan
pada sistem siklus cairan elektrolit sangat penting dengan besar penyaringan 50-
100 μm [3].
 Benda kerja, yang bisa dilakukan proses adalah benda kerja konduktor, antara
lain: Aluminium, Amorpous metals, Beryllium, Copper, Iridum, Nickel
Aluminade, Stainless Steel, Titanium, Tungsten Carbide dan konduktor lainnya.
3. Sesuai dengan namanya, electrochemical grinding mengombinasikan proses
electrochemical dan abrasi untuk melepaskan material secara cepat benda kerja
konduktif. Sebagian besar material yang terbuang dilepaskan oleh proses
elecrochmical, lalu sisa material yang terbuang dilepaskan melalui abrasi dari
grinding wheel, adapun prosesnya adalah sebagai berikut :
 DC Power Supply dihidupkan, dengan arus negative (-) ke grinding wheel dan
workpiece menerima arus positif (+).
 Lalu, workpiece dan grinding wheel didekatkan hingga sedikit tersentuh.
 Disaat workpiece dan grinding wheel saling bersentuhan, electrolyte
disemprotkan ke tempat grinding wheel dan workpiece yang bersentuhan
sehingga menyebabkan proses electro-chemical.
 Permukaan benda kerja (workpiece) mengalami oksidasi dikarenakan adanya
proses lector-chemical tersebut.
 Lalu grinding wheel mengangkat hasil oksidasi workpiece sehingga permukaan
workpiece menjadi lebih halus.
4. Contoh produk yang dihasilkan melalui proses ECG antara lain yaitu jarum suntik,
struktur honey comb dan turbin blades
5. Adapun keuntungan dan kerugian dari proses ECG adalah:
 Keuntungan
 Umur Gerinda lebih lama.
 Bebas dari sisa geram.
 Tidak terjadi pengerasan.
 Bebas tegangan sisa.
 Permukaan akhir lebih baik
 Tidak terjadi crack.
 Tidak melalui proses pemanasan
 Lebih cepat memroses material kuat.
 Menghasilkan toleransi yang lebih presisi

 Kerugian
 Baik potongan kerja dan roda gerinda harus konduktif.
 Hanya berlaku untuk permukaan grinding.
 Cairan elektrolitik dapat menyebabkan korosi pada benda kerja dan permukaan
roda gerinda.
 Lebih rumit daripada metode pemesinan tradisional.
 Biaya produksi lebih tinggi
DAFTAR PUSTAKA
[1] Everite Manufacturing. Februari 2018. Electrochemical Grinding Process.
, <http://www.everite.com/ecg-process/>
[2] Pandey, P.C., Shan, H.S. 1983. Modern Machining Processes. New Delhi: Tata
McGraw-Hill.
[3] Drozda, Thomas J., Wick, Charles. 1983. Tool And Manufacturing Engineers
Handbook. Dearborn, Michigan: Society of Manufacturing Engineers.
[4] http://www.turbocam.com/blades diakses pada tanggal 20 Febuari jam 17.32
[5] aluminumhoneycomb.en.made-in-china.com diakses pada tanggal 20 Febuari jam
18.00
[6] Medgadget.com/needles diakses pada tanggal 20 Febuari jam 18.05

Anda mungkin juga menyukai