Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK PERMESINAN LANJUT

ELECTRO CHEMICAL MACHINING (ECM)

MAKALAH

OLEH :

ALFIAN BAGUS ABIMANYU

1741230O26

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MEI 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya dan saudara saudara pembaca, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tentang electro chemical machining.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah teknik permesinan lanjut tentang electro
chemical machining ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   
                                                                                     

Malang, 19 Mei 2020

ALFIAN BAGUS A

2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
2.1 Definisi Electro Chemical Machining................................................................................5
2.2 Jenis-jenis Electro Chemical Machining...........................................................................6
1.Micro-ECM.........................................................................................................................6
2. Electro Chemical Drilling (ECDR)..................................................................................6
3. Shaped Tube Electrolytic Machining (STEM)................................................................7
4. Electrostream (Capillary) Drilling...................................................................................7
5. Electro Chemical Jet Drilling (ECJD).............................................................................7
6. Electro Chemical Deburring (ECDB)..............................................................................8
2.3 Prinsip-Prinsip Electro Chemical Machining...................................................................8
2.4 Komponen Electro Chemical Machining........................................................................10
A. Elektrode........................................................................................................................10
B. Cairan Elektrolit...........................................................................................................10
C. DC Power supply............................................................................................................11
D.  Sistem sirkulasi elektrolit..............................................................................................11
E.   Sistem mekanik..............................................................................................................11
2.5 Aplikasi Electro Chemical Machining.............................................................................12
1.        Smoothing of rough surfaces (Penghalusan permukaan).....................................12
2.        Hole drilling (Pengeboran Lubang)........................................................................13
3.        Full-form shaping.....................................................................................................13
4.        Electrochemical grinding..........................................................................................14
5.        Electrochemical arc machining................................................................................15
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Electro Chemical Machining (ECM) masih kurang populer di tengah masyarakat awam.
Biasanya mereka sering mendengar istilah mesin bubut, mesin frais, mesin gergaji, yang
termasuk dalam kategori mesin konvensional. Mesin ECM merupakan salah satu jenis mesin
non-kovensional, dimana dalam proses permesinannya tidak terdapat kontak antara pahat dan
benda kerja. Walaupun tanpa adanya kontak, mesin ini tetap bisa memotong benda kerja dengan
sangat akurat.

Saat ini terdapat banyak jenis dan metode permesinan manufaktur canggih yang beredar
di dunia industri. Dan permesinan canggih sudah sangat dibutuhkan baik untuk kebutuhan
special part maupun yang lainya. Apabila part dengan geometri dan dimensi yang sangat rumit
serta dengan kekerasan tinggi dikerjakan dengan menggnakan metode mesin konvensional maka
akan ditemui banyak sekali masalah dan kesulitan.

Electro chemical machining (ECM) adalah salah satu contoh teknologi permesinan manufaktur
cangih dan modern. Dimana ECM adalah sebuah metode untuk mengolah bentuk logam melalui
proses elektrokimia (proses elektrolisis dan proses volta). Teknologi ECM sangatlah tepat untuk
digunakan dalam proses pemesinan untuk mengolah material yang mempunyai tingkat kekerasan
sangat tinggi serta sulit dikerjakan dengan metode konvensional.

4
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa itu electro chemical machining?
b) Apa saja jenis-jenis electro chemical machining?
c) Bagaimana prinsip kerja electro chemical machining?
d) Apa saja komponen-komponen yang terdapat pada electro chemical machining?
e) Apa saja contoh pengaplikasian electro chemical machining?

1.3 Tujuan
a) Mengetahui apa itu electro chemical machining.
b) Mengetahui jenis-jenis electro chemical machining.
c) Mengetahui prinsip kerja electro chemical machining.
d) Mengetahui komponen dari electro chemical machining.
e) Mengetahui contoh pengaplikasian electro chemical machining.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Electro Chemical Machining


Electro chemical machine (ECM) adalah permesinan non-tradisional yang terkenal
dengan proses peleburan kimia benda kerja/ material oleh kontak dengan asam kuat atau basa
yang dikendalikan oleh mesin. Pelapis khusus yang disebut maskants melindungi area logam
yang tidak hilangkan. Proses ini digunakan untuk membuat kontur dan menghilangkan bahan
yang memiliki rasio kekuatan-berat yang tinggi. Selain itu permesinan ini banyak digunakan
untuk menghasilkan mikro-komponen untuk berbagai aplikasi industri seperti sistem
mikroelectromechanical (MEMS) dan induksi semikonduktor Ecm menggunakan
bahan konduktif elektrik yang terbatas sehingga cocok semua bahan benda kerja. ECM dapat
memotong sudut yang kecil ataupun rongga yang sangat sulit pada baja yang keras dan jenis
material keras yang lain.

ECM sering diartikan sebagai mesin yang mengikis dengan listrik dan serupa dengan pengerjaan
menggunakan mesin dalam suhu tinggi yang diposisikan seperti elektroda dan benda. Melalui
sebuah bahan elektrolit dalam proses pemakanan dan sebagai katoda, penggunaan elektrolit dan
anoda di ECM, sehingga tidak menggunakan pahat. Peralatan potong ECM dikontrol sepanjang
alur yang diinginkan dan sangat dengan dekat dengan benda tetapi tidak sampai menyentuh.
Pemakanan bahan yang memiliki tingkat kekerasan tinggi sangat mungkin dilakukan oleh ECM.
Sepanjang tidak ada perubahan panas atau tegangan mekanik yang dipindahkan ke benda
dan  dimungkinkan pula untuk penyelesaian permukaan.

ECM adalah sebuah proses elektrolic dan didasarkan pada fenomena elektrolisis sebagai mana
hukum faraday (1883)  sering diartikan sebagai mesin yang menyepuh dengan listrik dan serupa
dengan pengerjaan menggunakan mesin dalam suhu tinggi yang diposisikan seperti elektroda
dan benda. Melalui sebuah bahan elektrolit dalam proses pemakanan yang menggunakan katode,
elektrolite dan anode sehingga dalam ECM tidak menggunakan pahat. Peralatan potong ECM
dikontrol sepanjang alur yang diinginkan dan sangat dengan dekat dengan pengerjaan tetapi tidak
sampai menyentuh.

6
2.2 Jenis-jenis Electro Chemical Machining

1.Micro-ECM
Electro Chemical Machining (ECM) biasanya dikategorikan sebagai proses pemesinan dengan
akurasi yang rendah. Hal ini dikarenakan jarak antar elektroda (gap) pemesinannya yang lebih
lebar dibandingkan mesin konvensional lainnya.
Pada micro-ECM, tool mikro yang digunakan adalah electrolyte jet di mana benda kerja yang
bergerak terhadap tool-nya. Jenis arus yang digunakan pada micro-ECM adalah pulse current
(arus kotak) yang dapat menghasilkan indentasi (cekungan) yang kecil saat pemesinan. Indentasi
pada pemesinan mikro

2. Electro Chemical Drilling (ECDR)


Diameter yang dihasilkan pada Electro Chemical Drilling (ECDR) berkisar antara 1 sampai 2
mm dengan laju pemakanan 1 sampai 5 mm/menit. tool elektroda yang digunakan pada ECDR
adalah elektroda jenis tubular (pipa). Cairan elektrolit kemudian dipompakan melalui tengah tool
dan keluar melalui celah (gap) antara tool dan benda kerja.
Proses pemakanan benda kerja juga terjadi pada arah lateral yaitu antara permukaan samping
tool dan permukaan benda kerja di dekatnya sehingga diameter lubang yang dihasilkan lebih
besar daripada diameter tool. Untuk hasil pemesinan dengan oversize diameter yang rendah serta
akurasi tinggi disarankan menggunakan laju pemakanan (feed rate) yang tinggi. Dengan kondisi
yang sama, material removal rate (MRR) dan surface quality yang dihasilkan pun lebih tinggi.

7
3. Shaped Tube Electrolytic Machining (STEM)
Proses disolusi akibat adanya perbedaan tegangan listrik di antara tool dan benda kerja
merupakan prinsip dasar Shaped Tube Electrolyte Machining (STEM). Adanya medan listrik di
antara elektroda dengan perantara elektrolit menyebabkan terjadinya penghapusan material pada
permukaan benda kerja.

Sistem konfigurasi pemesinan pada STEM adalah sama dengan ECM. Namun sistem harus tahan
terhadap asam (acid resistant), kekakuan tidak tinggi, dan memiliki power supply dengan
polaritas yang dapat diubah secara periodik. Karena proses pemesinan pada STEM menggunakan
elektrolit yang bersifat asam, maka penggunaannya terbatas untuk material yang tahan terhadap
korosi (corrosion resistant materials). Diameter oversize lubang yang dihasilkan STEM lebih
kecil daripada ECDR. Aplikasi pemesinan STEM misalnya pada komponen mesin jet dan turbin
gas seperti: Lubang pendingin pada sudu turbin, Fuel Nozzle, Pengeboran alur pelumasan pada
bearing dimana penggunaan EDM dapat menyebabkan crack.

4. Electrostream (Capillary) Drilling


Electrostream (Capillary) Drilling merupakan pengembangan dan teknik khusus dari ECM yang
digunakan untuk menghasilkan lubang (holes) yang baik dimana terlalu dalam apabila
menggunakan EDM dan terlalu kecil jika menggunakan STEM. Tool yang digunakan adalah
glass nozzle (diameter 0,025-0,50 mm) Untuk mengkonduksikan arus pemesinan menuju
elektrolit, digunakan kawat platina yang terpasang di dalam glass nozzle.

5. Electro Chemical Jet Drilling (ECJD)


Electro Chemical Jet Drilling (ECJD) digunakan dalam pembuatan lubang yang lebih kecil yang
dapat dicapai menggunakan electrostream (Capillary) Drilling. Proses pemesinannya dimana
nozzle berperan sebagai katodenya.

Khusus Electrochemical Jet Drilling, besar tegangan listrik yang digunakan yaitu antara 400
sampai 800 Volt. Umumnya, lubang yang dihasilkan oleh ECJD lebih besar daripada Electrolyte
Jet karena proses disolusi pada ECJD dibantu dengan tekanan air dari nozzle.

8
6. Electro Chemical Deburring (ECDB)
Electro Chemical Deburring (ECDB) digunakan untuk menghilangkan burr hasil dari proses
pengeboran. Burr merupakan sisa material yang tidak diinginkan
pada bagian komponen mesin sebagai hasil dari proses manufaktur dan perlu untuk dihilangkan.

2.3 Prinsip-Prinsip Electro Chemical Machining

Pada prinsipnya mesin elektro kimia mirip dengan Electropolishing mana benda kerja
kekasaran permukaan menurun karena konversi atom menjadi ion dan penghapusan mereka dari
permukaan sebagai akibat dari suatu bagian dari arus listrik.
mesin elektrokimia umumnya berlawanan dengan electroplating mana ion logam bepergian
melalui deposit larutan elektrolit pada permukaan benda kerja yang terhubung katodik.
Reaksi elektrokimia terjadi dalam proses pemesinan elektrokimia adalah sebagai berikut:
Pada anoda atom  besi  rahasia ke dalam besi ion (kation):

Fe = Fe2+ + 2e-

Elektron hilang oleh atom besi perjalanan ke katoda melalui power supply DC.

Pada katoda elektron bereaksi dengan molekul air membentuk gas hidrogen dan ion hidroksil
(anion) menurut reaksi:

H2O + 2e- = H2 + 2OH-

Kation dan anion bereaksi dalam larutan air dan menciptakan larut hidroksida besi:

Fe2+ + 2OH- = Fe (OH)2

Hidroksida tidak larut diambil oleh elektrolit mengalir dan kemudian mengendap di bagian
bawah tangki membentuk lumpur.
Prinsip kerja ECM yaitu benda kerja dihubugkan dengan sumber arus searah yang
bermuatan positif sedangkan pahat dibuhungkan dengan sumber arus yang bermuatan

9
positif dan cairan elektrolit dialirkan diantara pahat dan benda kerja. Sehingga terjadilah
proses pengerjaan material benda kerja karena adanya reaksi elektrokimia dan juga
reaski kimia. Electro Chimical Machining (ECM) terdiri dari pahat katoda dan anoda.
Dalam proses ECM, katoda (alat) maju ke anoda (benda kerja). Elektrolit bertekanan
disuntikkan pada suhu yang ditentukan ke daerah yang dipotong. Tingkat umpan sama
dengan laju "pencairan" bahan. Kesenjangan antara alat dan benda kerja bervariasi
dalam 80-800 mikrometer (0,003-0,030 in.) Saat elektron melintasi celah, material dari
benda kerja dilarutkan, karena alat tersebut membentuk bentuk yang diinginkan pada
benda kerja. Cairan elektrolitik membawa hidroksida logam yang terbentuk dalam
proses. Adanya proses peralutan anodis daripada material benda kerja maka
terbentuklah  senyawa metal hidroksida yang bercampur dengan cairan elektrolit
semacam lumpur. Cairan yang berlumpur ini kemudian diendapkan dalam bak
pengendap. Keluar dari bak pengendap ini, cairan elektrolit tersebut kemudian
dijernihkan dengan mempergunakan centrifuge dan akhirnya baru dialirkan kedalam
reservoir elektrolit. Dengan mempergunakan pompa, cairan elektrolit ini dialirkan
kedalam celah antara benda kerja dengan pahat.
Pemesinan elektrokimia menciptakan komponen yang tidak dikenakan baik materi
termal atau mekanis stres dan rapuh dapat mesin mudah karena tidak ada kontak
antara alat dan benda kerja. pemesinan elektrokimia dapat membuat bentuk 3D normal
dan halus. Beberapa contoh komponen yang dibuat menggunakan mesin elektrokimia
meliputi mati, cetakan, pisau turbin dan kompresor, gigi berlubang, lubang, slot, dll
pemesinan elektrokimia dapat memproses sebagian besar jenis bahan dan paduan
melakukan. Custom perkakas yang diperlukan dalam bentuk negatif bagian yang
diinginkan.

10
2.4 Komponen Electro Chemical Machining
A. Elektrode

  Memanfaatkan reaksi kimia melalui pelepasan muatan listrik sehingga terjadi pelarutan
anodis dari material benda kerja (anode) oleh elektroda (katode) yang keduanya bersifat
konduktif (menghantarkan listrik). Listrik dengan kuat arus tinggi dan bertegangan rendah
digunakan untuk melarutkan dan mengikis partikel logam benda kerja. Sumber tegangan yang
digunakan adalah arus DC melalui perantara reaksi cairan elektrolit yang mengalir pada celah
(gap) antara benda kerja dan elektroda. 

B. Cairan Elektrolit

Fungsi dari cairan elektrolit dalam proses ECM, yaitu

1. Sebagai media untuk memungkinkan terjadinya proses pengerjaan material.

2. Sebagai fluida pendingin selama proses ECM berlangsung

3. Untuk menghanyutkan bagian-bagian daripada material benda kerja yang telah


dikerjakan.

Pemilihan cairan elektrolit berdasarkan beberapa faktor sebagai berikut:

1. Bersifat sebagai konduktor listrik

2. Tidak korosif terhadap peralatan

3. Tidak beracun dan tidak membahayakan operator

4. Mempunyai sifat kimia yang stabil, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi elektro kimia
yang stabil selama proses ECM beerlangsung.

11
Elektrolit yang digunakan dalam  mesin  elektrokimia:

1.      Natrium klorida (NaCl) dengan konsentrasi 20% - untuk paduan besi misalnya Baja dan
besi cor dan paduan kobalt.
2.      Sodium nitrat (NaNO3) - untuk paduan besi.
3.      Asam klorida (HCl) - untuk paduan Nikel .
4.      Campuran natrium klorida (NaCl) dan asam sulfat (H 2SO 4) - untuk paduan nikel.
5.      Campuran 10% asam fluorida (HF), 10% asam klorida (HCl), 10% asam nitrat (HNO3) -
untuk paduan Titanium .
6.      Natrium hidroksida (NaOH) - untuk tungsten carbide (WC).  
C. DC Power supply
Tingkat mesin di mesin elektrokimia sebanding dengan kepadatan arus listrik. Untuk
mencapai nilai yang tinggi dari tingkat mesin mesin elektrokimia umumnya dilakukan pada
arus searah tinggi melebihi 1000 A. Tegangan dari proses ini adalah 5-25 V.

D.  Sistem sirkulasi elektrolit.


Produk dari reaksi elektrokimia harus dihapus dari kesenjangan antara benda kerja dan
alat. Akumulasi dari produk reaksi menyebabkan penurunan efisiensi proses dan pengurangan
laju mesin. Oleh karena itu elektrolit kecepatan aliran harus tinggi. Umumnya itu adalah dalam
kisaran 1,000-10,000 ft / min (300-3,000 m / min). elektrolit terus disaring untuk menjebak
produk reaksi diendapkan (sludge).

E.   Sistem mekanik.
Salah satu parameter yang paling penting dari mesin elektrokimia adalah menjaga tingkat
tegangan konstan. Hal ini dicapai dengan sistem kontrol menyediakan pergerakan alat pada
kecepatan konstan sama dengan tingkat linear dari mesin. Proses dalam keadaan stabil
dilakukan pada konstan (biasanya gap 0,004-0,016 "/0.1-0.4 mm). Sebuah fiksasi yang kuat
dari benda kerja yang disediakan oleh fixture, meja dan frame juga penting untuk operasi yang
stabil dari sistem pada celah yang konstan. peralatan mesin konvensional termasuk mesin CNC
dapat dimodifikasi untuk proses pemesinan elektrokimia.

12
2.5 Aplikasi Electro Chemical Machining

1.        Smoothing of rough surfaces (Penghalusan permukaan)


     Pengikisan atau penghalusan permukaan, adalah pengerjaan yang paling sederhana
dan penggunaan yang umum dari ECM. Sebuah alat berupa katoda ditempatkan di atas
permukaan benda yang memiliki permukaan yang tidak teratur. Kepadatannya dari permukaan
berbeda dikarenakan oleh perbedaan tinggi permukaan. Yang pertama, oleh karena itu,
dihapusnya perbedaan permukaan dan benda kerja menjadi halus. Penghalusan permukaan
adalah salah satu dari jenis ECM di mana bentuk anoda akhir mungkin sama katoda.

Elektrokimia deburring adalah proses yang sangat cepat, u waktu ntuk meratakan
permukaan komponen yang diproduksi adalah 5 sampai 30 detik. Karena kecepatan dan
kesederhanaan operasi, elektrokimia deburring dapat dilakukan dengan alat, katoda tetap
stasioner. Proses ini digunakan di banyak industri.

13
2.        Hole drilling (Pengeboran Lubang)
     Pengeboran lubang adalah salah satu pengerjaan utama dalam ECM . Katoda alat ini
biasanya dibuat dalam bentuk tabung elektroda. Elektrolit dipompa ke bawah melalui lubang di
pusat alat, yang dipancarkan ke permukan benda kerja, dan aka mengalir keluar melalui celah
diantara benda kerja dan alat. Pembalikan aliran elektrolit ke arah sebaliknya, dapat
menghasilkan perbaikan pemukaan yang  mesin.

3.        Full-form shaping


     Full-Form Shaping memanfaatkan pembentukan celah yang konstan di permukaan
benda dan alat ini bergerak secara mekanis pada tingkat yang tetap ke arah benda kerja untuk
menghasilkan profil bentuk yang digunakan untuk produksi profil-profil tertentu.  Aliran
elektrolit memainkan peran yang penting dan berpengaruh dalam pembentukan profil bentuk
dan merapikan permukaannya. Seluruh penampang benda kerja harus disediakan elektrolit
seperti yang mengalir di antara elektroda.

14
4.        Electrochemical grinding

Gambar 8 . Electrochemical Grinding

     Bagian utama dari penggerindaan elektrokimia adalah penggunaan roda pengikis di


mana isolasi abrasif, seperti partikel intan, diatur dalam pengerjaan. Roda ini menjadi alat
katoda. Partikel-partikel non konduktor bertindak sebagai pembatas antara roda dan benda
kerja, memberikan celah interelectrode konstan, untuk jalur elektrolit keluar. 
15
     Keakuratan yang dicapai oleh proses ini biasanya sekitar 0,125 milimeter.
kelemahannya adalah hilangnya akurasi ketika sudut mengecil. Karena efek medan listrik, jari-
jari lebih baik dari 0,25-0,375 milimeter jarang bisa dicapai. Sebuah aplikasi dari
penggerindaan elektrokimia adalah produksi alat pemotong karbida tungsten. EKG juga
berguna dalam pengerjaan benda yang rapuh seperti jarum suntik.

5.        Electrochemical arc machining


       Sebuah proses yang bergantung pada muatan listrik dalam elektrolit, sehingga
memungkinkan pengikisan logam daam pengerjaan ECM, telah dikembangkan. Karena proses
ini bergantung pada timbulnya percikan busur, itu telah bernama elektrokimia busur mesin
(ECAM). Sebuah percikan telah didefinisikan sebagai debit transien antara dua elektroda, busur
adalah fenomena termionik stabil. Jangka waktu pembuangan sekitar 1 kali per milidetik
digambarkan sebagai percikan api, sedangkan untuk jangka waktu sekitar 0,1 detik kata
discharge dapat dianggap busur. Karena dalam durasi proses ECAM, energi, dan waktu
penyalaan bunga api berada di bawah kontrol, itu sah untuk menganggap mereka sebagai
busur. 

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Electro chemical machine di artikan sebagai mesin yang menyepuh dengan listrik dan
serupa dengan pengerjaan menggunakan mesin dalam suhu tinggi yang diposisikan seperti
elektroda dan benda. Melalui sebuah bahan elektrolit dalam proses pemakanan yang
menggunakan katode, elektrolite dan anode sehingga dalam ECM tidak menggunakan pahat.

Teknologi ECM sangatlah tepat untuk digunakan dalam proses pemesinan untuk
mengolah material yang mempunyai tingkat kekerasan sangat tinggi , geometri produk yang
sangat rumit, dan dimensi yang sangat kecil dimana sangatlah sulit bila dikerjakan dengan
metode konvensional.

Terdapat pula beberapa kelebihan dan kekurangan, dimana kelebihan penggunaan teknologi
canggih electro chemical machining lebih dominan dari pada kekuranganya.

17
DAFTAR PUSTAKA
https://ugm.ac.id/id/berita/12401-electro-chemical-machining-karya-ugm

https://www.academia.edu/27491804/ELECTRO_CHEMICAL_MACHINING_ECM

https://jurjes10.blogspot.com/2017/04/makalah-electrochemical-machining-ecm.html

https://www.slideshare.net/ejacock/electro-chemical-machining-ecmelectro-chemical-grinding-
ecgelectro-discharge-machining-edm

https://fdokumen.com/document/electro-chemical-machining-55cd7d9400cf3.html

18

Anda mungkin juga menyukai