BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gastritis atau yang umum dikenal dengan sebutan
Maag adalah penyakit yang sering terjadi di
masyarakat, namun begitu penyakit ini sering
diremehkan dan disepelekan oleh penderitanya. Pada
kenyataannya, penyakit gastritis tidak bisa
diremehkan. Gastritis adalah penyakit pencernaan pada
lambung yang dikarenakan oleh produksi asam lambung
yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan imflamasi atau
peradangan dari mukosa lambung. Penderitanya merasa
akan merasa perutnya perih dan mulas di daerah sekitar
ulu hati. Jika hal ini dibiarkan dan diabaikan
berlarut-larut maka akan memicu erosi mukosa lambung.
Dalam beberapa kasus gastritis dapat menyebabkan bisul
(ulkus) pada lambung dan peningkatan kanker perut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari gastritis ?
2. Bagaimana etiologi gastritis ?
3. Bagaimana patofisiologi gastritis
4. Bagaimana cara mengatasi gastritis ?
5. Bagaimana tindakan keperawatan keluarga dengan
masalah gastritis ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari gastritis
2. Entuk mengetahui eteologi dari gastritis
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari gastritis
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah gastritis
2
D. MANFAAT
Agar mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, eteologi
, patofisiologi, dan asuhan keperawatan keluarga yang
diberikan kepada kelien dengan gastritis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
I. KONSEP GASTRITIS
A. Pengertian
Gastritis bersal dari dua kata yaitu gaster yang
berarti lambung, dan it is berarti peradangan atau
pembengkakan. Gastritis adalah suatu inflamasi yang
terjadi didaerah mukosa lambung yang disebabkan oleh
kuman-kuman, diman bisa terjadi secara akut dan kronis.
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai
mukosa lambung. Peradangan ini dapat mengakibatkan
pembekakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel
superficial yang menjadi penyebab terpenting dalam
gangguan saluran pencenaan. Melepaskan epitel akan
merangsang timbulnya peruses imflamasi pada lambung.
Gastritis adalah suatu peradangan yang terjadi
pada mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-
kerusakan erosi. (Brunner dan Sudath, 2000 : 1405).
Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar
pada mukosa lambung yang berkembang apabila mekanisme
protektif mukosa di penuhi dengan bakteri atau bahan
iritasi lain (Reeves. Lockhart, 2001).
1. Gastritis akut
2. Gastritis Kronis
Terbagi dalam dua tipe :
a) Tipe A
Mampu menghasilkan imun sendiri, Tipe
ini berhubungan dengan atropi dari kelenjar
lambung dan penurunan mukosa, akibat adanya
penurunan sekresi gastrik ini mempengaruhi
produksi antibodi yang berlanjut pada anemia
pernisiosa.
b) Tipe B
Tipe B tidak lazim, biasanya tipe B ini
di kaitkan dengan infeksi bakteri
Helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus
pada dinding lambung yang sering terjadi
dengan karakteristik adanya anoreksia, rasa
penuh dan tidak enak pada epigastrium, mual
dan muntah yang penyebabnya sering tidak
diketahui (Long ; C. B, 1995).
B. Etiologi
Ada beberapa penyebab yang sering di jumpai yang
dapat menimbulkan terjadinya gastritis. Seperti, Makanan
minuman yang dapat mersak mukosa lambung. Diantarnya
yaitu :
1. Banyak mengkumsumsi alcohol, bahan etonol salah satu
bahan yang dapat merusak sawar pada mukosa. Rusaknya
sawar memudahkan terjadinya iritasi pada lambung.
2. Merokok , asam nikotin pada rokok dapat meningkatkan
adhesi thrombus yang berkontraksi pada penyempitan
pembuluh darah sehingga suplai darah kelambung
mengalami penurunan.
3. Penggunaan obat-obatan seperti asfirin, aspilets dalam
jumlah besar, dapat memicu kenaikan asam lambung yang
berlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung
5
C. Patofisiologi
1. Gastritis Akut
2. Gastritis Kronis
PATHWAY
9
3. Manifestasi Klinis
1. Nyeri terbakar di epigastrium atau rasa tidak enak
yang bertambah berat dengan makan
2. Pendarahan saluran cerna
3. Mual-mual dan muntah
4. Dapat terjadi pedarahan yang mengakibatkan
hematemesis, melena.
5. Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala,
kelesuan, mual, dan anoreksia. Mungkin terjadi
muntah dan cegukan.
6. Beberapa pasien menujukkan asimptomatik.
7. Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang
mengiritasi tidak dimuntahkan tetapi malah mencapai
usus.
8. Pasien biasanya pulih kembali sekitar
sehari, meskipun nafsu makan mungkin akan hilang
selama 2 sampai 3 hari.
9. Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah
pada hemoragi.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah
menghilangkan faktor utama yaitu etiologinya, diet
lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat-
obatan. Namun secara sepesifik dapat di lakukan dengan
cara :
1. Mengurangi paparan obat-obat yang bersifat iritan.
2. Mengurangi produksi asam untuk melindungi mukosa
lambung dengan antagonis H2, inhibitor pompa
proton, dan atau sukralfat.
3. Gastritis H. Pylori simtomatik diterapi dengan
terapi tripel selama 2 minggu (misalnya omeprazole,
chlarithromyein, dan amoksilin ; bismuth,
metronidazole, dan ampisilin/tetrasiklin).
10
a. Data umum
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
3) Mobilitas keluarga
d. Struktur keluarga
3) Struktur peran
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
2) Fungsi sosialisasi
5) Pemeriksaan fisik
g. Harapan keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Seitawan dan Dermawan (2008, hal 40)
diagnosa keperawatan adalah kumpulan pernyataan, uraian
dari hasil wawancara, pengamatan langsung, dan
pengukuran dengan menunjukkan status kesehatan mulai
dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah aktual.
a. Nyeri akut/kronis
3. Intervensi Keperawatan
Menurut ANA (1995) intervensi sebagai rencana
tindakan perawat untuk kepentingan klien atau keluarga.
Perencanaan pada masalah yang dilengkapi dengan
kriteria dan standar yang mengacu pada penyebab,
selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang
berorientasi pada kriteria dan standar.
4. Implementasi
Implementasi merupakan aktualisasi dari
perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Prinsip yang
mendasari implementasi keperawatan keluarga antara lain
(Setaiwan dan Dermawan, 2008, hal 47) :
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses
keperawatan keluarga. Eveluasi merupakan tahapan yang
menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang
ditetapkan dalam tujuan direncanakan keperawatan.
Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak
tercapai maka ada beberapa kemungkinan yang ditinjau
kembali yaitu (Setiawan dan Dermawan, 2008, hal 47) :
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Januari 2018,
asuhan keperawatan keluarga Ny.”R” dengan salah satu
keluarga menderita Gastritis.
1. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga:
Nama Tn.A Pendidikan SMP
Umur 45 Tahun Pekerjaan Wiraswasta
Agama Islam Alamat Dusun Baret
Kubuur
Suku Sasak Nomer Telpon -
b. Komposisi Keluarga:
Umur Hub. Pekerja Pendidik Keterang
No Nama L/P
(tahun) Klg an an an
Ibu Tinggal
Tinggal
2. Anak.A p 17 Tahun Anak pelajar SMA
serumah
Belum Tinggal
3 Anak.I L 8 Tahun Anak
pelajar sekolah serumah
c.Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
c. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga: keluarga Ny. R merupakan
keluarga inti (Nuclear Family), dimana Ny.R saat
ini tinggal bersama suami dan anaknya.
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut:
Tahap perkembangan keluarga
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan
anggota keluarga baru yang didapatkan melalui
perkawinan anak-anak:
Ny.R mengatakan anaknya Anak.A belum ada
keinginan untuk menikah, amsih focus untuk
sekolah.
2) Ny. R mengatakan tidak ada masalah dalam
hubungan perkawinannya.
d. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: sasak
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: Ny. R
mengatakan tidak ada budaya yang mempengaruhi
tentang kesehatannya
e. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Ny. R mengatakan tidak ada dalam agamanya yang
mempengaruhi kesehatan dan kepercayaan yang
mempengaruhi kesehatan.
f. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn.A
b) Penghasilan: Ny. R mengatakan penghasilannya
suaminya Tn. A selama sebulan ±1.000.000 rupiah.
c) Harta benda yang dimiliki (perabot,
transportasi, dll): keluarga Ny. R memiliki
sebuah sepeda motor dan satu buah TV dirumahnya.
d) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan, kebutuhan
yang biasa dikeluarkan oleh Ny. R:
Beras 30kg : 300.000
Pulsa listrik : 80.000
29
Air : 30.000
Sabun : 50.000
Totalnya ±460.000(belum termasuk pengeluaran
keluarga Tn.A)
g. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Ny. R mengatakan
keluarganya jarang melakukan rekreasi diluar rumah,
keluarga Ny. R sering menonton TV sebagai bentuk
rekreasinya, kadang berkumpul dengan sanak saudara
yang berada di dekat rumah untuk hanya sekedar
mengobrol.
2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan
dengan anak tertua): saat ini keluarga sedang
berada pada tahap VI, keluarga melepas anak usia
usia dewasa muda (family as Launching center).
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
dan kendalanya: tidak ada, Ny. R mengatakan selalu
dapat berkumpul dengan anaknya. Ny. R juga rajin
mengikuti pengajian dan bisa berkumpul dengan warga
yang seusianya.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini: Ny. R
mengatakan bahwa keadaan keluarganya baik.
Sedang Ny. R masih mengeluh nyeri dan terasa
panas pada bagian ulu hati, mual, badan terasa
pegal, kadang mengeluh sakit pada tengkuk yang
disertai sakit kepala, Ny.R juga mengatakan
memiliki riwayat penyakit gastritis serta
hipertensi.
b) Riwayat penyakit keturunan: Ny. R mengatakan
tidak ada riwayat penyakit orang tuanya.
30
vital
Keterangan :
1 1
1. Kamar tidur
U 2. Ruang tamu
3. Dapur
2 3 4. Teras
4
32
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: Ny. R mengatakan
selalu berkomunikasi dengan anaknya ketika sedang
tidak bekerja, biasanya sering berkomunikasi sore
sampai malam hari, keluarga Ny. R berkomunikasi
menggunakan bahasa sasak.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif: Ny. R mengatakan saling menyayangi
antara anaknya, Ny.R juga sering dikunjungi oleh
saudara kandungnya.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: Ny. R mengatakan
ia jarang berselisih paham dengan anaknya.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: Ny. R
mengatakan bahwa hubungan antar keluarganya
baik.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan: Ny. R mengatakan keputusan akhir
tergantung pada suaminya.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: berkumpul
sambil nonton TV.
e) Partisipasi dalam kegiatan social: Ny. R ikut
berpartisipasi jika ada warga yang meninggal
dunia serta ada gotong royong pembuatan masjid.
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang
penyakit/masalah kesehatan keluarganya: Ny. R
mengatakan tidak mengetahui dengan jelas
penyakit yang dideritanya.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan
kesehatan yang tepat: keluarga Ny. R membawa
anggota keluarganya ke pelayanan kesehatan
apabila sakit yang diderita sudah parah dan
tidak sembuh.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit : selama muncul keluhan yang diderita Ny.
R belum memeriksakan diri ke pusat pelayanan
kesehatan.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
yang sehat: rumah Ny. R memiliki sistem
34
puskesmas.
7. KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi: Ny.”R” mengatakan selalu berusaha
menyediakan makanan yang bergizi bagi keluarga seperti
sayur dan lauk pauk, dan keluarga Ny ”R” juga
mengatakan gizinya cukup. Terlihat dari tidak terdapat
anggota keluarga yang memiliki penyakit kurang gizi.
8. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya: Ny. R berharap
penyakit yang diderita nya cepat sembuh
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: keluarga Ny. R
berharap agar petugas kesehatan dapat lebih teliti
lagi dalam mengidentifikasi masalah kesehatan.
9. PEMERIKSAAN FISIK
No Variabel Nama anggota keluarga
Ny. R Tn.A Tn.R
Data obyektif
TD : 160/60mmHg
Ny.R
Saat di tanya mengenai
maag Ny.R tidak mengerti.
39
kambuh. sakit
B. RUMUSAN DIAGNOSA
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan anggota
keluarganya.
2. Resiko kekambuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga Merawat anggota keluaraga yang sakit.
3. Manajemen pemeliharaan rumah tidak efektif b/d Ketidak
mampuan keluarga memodifikasi lingkungan tempat tinggal
Ny.R
Diagnosa I
Diagnosa II
Diagnosa III
sekitar rumah.
Total skor 3 2/3
Prioritas masalah
Keuntungan Keluarga m
dan kerugian mengidentifikas
apabila tidak tentang
45
Psikomotor Psikomotor
Kelurga mam
menyediakan di
yang tepatunt
keluarga d
cara penangan
saat terja
kekambuhan.
Rabu, Setelah
III. 10/01/ Setelah dilakkan Kognitif Kognitif
2018 dilakukan tindakan Keluarga
tindakan keperawatan 1 x mengetahi
keperawatan pertemuan, Afektif tentang PH
selama 1 x diharapkan serta tatan
pertemuan, keluarga mampu PHBS.
keluarga mengetahui:
mampu Tentang PHBS Afektif
memodifikasi Tatanan PHBS Keluarga m
lingkungan.
mengidentifikas
tentang PHBS.
D. IMPLEMENTASI
E. Evaluasi
g
3. Hasil
a. Keluarga
dapat
menyebutkan
pengertian
gastritis
b. Menyebutkan
manifestasi
klinis
gastritis
c. Menyebutkan
komplikasi
gastritis
d. Menjelaskan
cara
pencegahan
gastritis.
2 Resiko Kamis, 1. Memberikan 2. Struktur
kekambuhan 11-01- penyuluhan a. Keluarga Ny.R
berhubungan 2018 tentang : dapat
dengan Diit yang bekerjasama
Ketidakmamp tepat untuk dengan
uan penderita mahasiswa
keluarga gastritis b. Keluarga
Merawat Cara khususnya
anggota penanganan klien Ny.R
keluaraga saat terjadi tahu diit yang
yang sakit. kekambuhan tepat dan
pada cara
penderita penanganan
penderita
gastritis
c. Keluarga
memahami
keuntungan
dan kerugian
bila tidak
berkunjung ke
puskesmas
yang baik
- Keluarga
kooperatif
selama
kegiatan
berlangssung
3. Hasil
a. Keluarga
dapat
menyebutkan
pengertian
PHBS.
b. Keluarga
dapat
menyebutkan
tatanan
PHBS.
c. Keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan