Anda di halaman 1dari 8

ABSTRAK

Salah satu tanaman yang potensial dikembangkan di Propinsi Bengkulu adalah buah
jeruk Kalamansi. Jeruk kalamansi (Citrus Fortunela Microcarpa) merupakan tanaman
keluarga Rutaceae yang sangat populer diseluruh Asia Tenggara, terutama di Philipina.
Setelah adanya OVOP (One Village One Produck) pada tahun 2011 sehingga Bengkulu
mengangkat jeruk kalamansi sebagai program OVOP (Junaidi, 2011). Saat ini di provinsi
Bengkulu telah mengolah jeruk kalamansi menjadi sirup jeruk kalamansi sebagai produk
lokal khas Bengkulu yang dapat dijadikan buah tangan dari Bengkulu. Para praktikan
menggunakan jeruk kalamansi yang berkualitas dengan kadar gula yang seimbang dalam
pengolahan produk ini. Alhasil didapatlah produk sirup kalamansi yang mampu bertahan
kurang dari 6 bulan tanpa menggunakan bahan pengawet dan juga pewarna. Rasa yang
dihasilkan dari produk ini sangat khas aroma kalamansinya sehingga mampu menarik minat
para konsumen. 1 botol (250 ml) sirup kalamansi dipasarkan dengan harga Rp.15.000.
Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018 selama kurang lebih satu hari di
Laboratorium Fakultas Pertanian dan masa pemasarannya selama satu minggu.

Kata kunci : sirup jeruk kalamansi


PENDAHULUAN

Jeruk Kalamansi (citrus microcarpa) adalah tanaman dalam keluarga Rutaceae, yang
telah dikembangkan dan populer di seluruh asia tenggara, terutama filipina. Tanaman ini
merupakan persilangan antara Citrus retifulata dengan Fortunella margarita. Tanaman ini
berpohon rendah dengan ketinggian normal 2 - 4 meter, berbunga majemuk, berbuah dengan
bentuk seperti bola kecil (kira kira sebesar bola tenis meja) berwarna hijau setelah masak
berwarna kuning oranye atau kuning bercampur hijau, permukaan kulit buah licin, mengkilat
ada juga yang penuh dengan bintik bintik.
Di Provinsi Bengkulu, jeruk kalamansi (Citrus microcarpa) dimanfaatkan sebagai
bahan baku olahan sirup yang dikembangkan oleh masyarakat sebagai salah satu potensi
ekonomi kreatif yang berasal dari industri rumahan. Produk kalamansi yang dikembangkan di
Kota Bengkulu jauh ketinggalan dengan produk yang telah dikembangkan Philipina.
Pengembangan produk olahan lain dari bahan baku jeruk kalamansi perlu dilakukan agar
pemanfaatan buah ini lebih optimal.
Maka dari itu dilakukannya percobaan membuat sirup kalamansi untuk menjadikan
Jeruk kalamansi (citrus microcarpa) sebagai tumbuhan endemik di Bengkulu dan dapat
diolah sebagai penghasilan di daerah Bengkulu.

TUJUAN
1. Agar pengembangan produk olahan dari bahan baku jeruk kalamansi lebih optimal
2. Dapat menjadikan Jeruk Kalamansi sebagai oleh-oleh khas daerah
3. Agar budidaya Jeruk kalamansi terus terjaga dengan adanya pemanfaatan yang
optimal.
TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan dan tuntutan konsumen terhadap makanan dewasa ini telah berubah
dimana konsumen tidak hanya mempertimbangkan segi gizi dan rasa namun cenderung
mengiginkan makanan yang dapat memberi manfaat kesehatan. Saat ini semakin banyak
beredar produk pangan yang kaya antioksidan yang beredar di pasaran dalam bentuk
makanan dan minuman yang sebagian besar mengandung antioksidan sintetik. Kekhawatiran
akan adanya kemungkinan efek samping dari antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan
alami menjadi pengganti. Antioksidan alami perlu dikembangkan untuk memperoleh produk
antioksidan yang lebih aman. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menunda atau
mencegah terjadinya reaksi oksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid dalam konsentrasi
yang lebih rendah dari substrat yang dapat dioksidasi. Antioksidan bereaksi dengan radikal
bebas sehingga mengurangi kapasitas radikal bebas untuk menimbulkan kerusakan (DeMan,
1997).
Antioksidan merupakan senyawa penting dalam menjaga kesehatan tubuh karena
berfungsi sebagai penangkap radikal bebas dalam tubuh. Dengan mengkonsumsi makanan
dan minuman yang banyak mengandung antioksidan dengan jumlah yang memadai maka
dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat menurunkan angka pengidap penyakit
degenerative serta menghambat timbulnya penyakit degenerative akibat penuaan sel-sel pada
tubuh ( Mariati,2016).
Bahan pangan yang dapat menjadi sumber antioksidan alami seperti rempah, buah dan
sayuran. Bahan pangan yang berpotensi sebagai antioksidan antara lain lemon kalamansi,
buah pala dan cengkeh. Jeruk kalamansi (Citrus microcarpa) memiliki nilai ekonomis yang
penting karena bergizi tinggi terutama kandungan vitamin C yang dikenal sebagai
antioksidan yang sangat kuat dan mineral-mineralnya sehingga digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan minuman. Vitamin C adalah zat pereduksi kuat yang dapat bertindak
sebagai antioksidan, efektif dalam mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau
jaringan termasuk melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi
(Patimah, 2015).
Buah jeruk pada umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar, namun ada beberapa jenis
buah jeruk yang kurang disukai karena rasanya terlalu asam seperti jeruk kalamansi. Di
Provinsi Bengkulu, jeruk kalamansi (Citrus microcarpa) dimanfaatkan sebagai bahan baku
olahan sirup yang dikembangkan oleh masyarakat sebagai salah satu potensi ekonomi kreatif
yang berasal dari industri rumahan. Produk kalamansi yang dikembangkan di Kota Bengkulu
jauh ketinggalan dengan produk yang telah dikembangkan Philipina. Di Philipina, produk-
produk berbahan baku kalamansi telah dikemas secara baik di pasar dalam bentuk pangan
maupun non pangan seperti minuman siap saji, flavour makanan, selai, permen jelly bahkan
sebagai bahan tambahan pada kosmetik. Pengembangan produk olahan lain dari bahan baku
jeruk kalamansi perlu dilakukan agar pemanfaatan buah ini lebih optimal (Tita Novita,2017).
Jeruk Kalamansi (citrus microcarpa) adalah tanaman dalam keluarga Rutaceae, yang
telah dikembangkan dan populer di seluruh asia tenggara, terutama filipina. Tanaman ini
merupakan persilangan antara Citrus retifulata dengan Fortunella margarita. Tanaman ini
berpohon rendah dengan ketinggian normal 2 - 4 meter, berbunga majemuk, berbuah dengan
bentuk seperti bola kecil (kira kira sebesar bola tenis meja) berwarna hijau setelah masak
berwarna kuning oranye atau kuning bercampur hijau, permukaan kulit buah licin, mengkilat
ada juga yang penuh dengan bintik bintik.
Jeruk kalamansi ini sendiri memiliki bakal buah berbentuk bola, pada pangkal dan
ujung datar, berwarna hijau kuning, buah berbentuk kecil bertangkai pendek, berwarna
kuning saat matang, hampir berbentuk seperti bola, diameternya 3-5 cm dengan kulit buah
yang tipis, dan menghasilkan buah per tahun antara 2000 – 2.150 buah (Sihotang, 2013).
Meskipun penampilan buah saat dibelah terlihat sepertinya manis, tetapi rasa buah itu sendiri
memiliki rasa yang sangat asam. Menempatkan buah utuh ke dalam mulut seringkali
menyebabkan kejutan dari rasa pertama kali pada kombinasi manis dan asam (Junaidi, 2011).
ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan : Bahan yang digunakan :


1. Wadah 1. Jeruk kalamansi
2. Kain saring 2. Gula pasir
3. Dandang 3. Dandang
4. Kompor 4. Kompor
5. Corong 5. Corong
6. Gelas Ukur 1 liter 6. Gelas Ukur 1 liter
7. Saringan 7. Saringan
8. Botol 250 ml
9. label

CARA KERJA

1. Ditimbang lima kg jeruk kalamansi


2. Diletakan pada wadah pertama lima kg jeruk kalamansi tersebut
3. Dicuci jeruk yang telah dipilih
4. Dipotong horizontal jeruk tersebut menjadi dua bagian
5. Diperas potongan jeruk tersebut diatas kain saring
6. Diletakkan air jeruk (sari) hasil perasan pada dandang dengan menggunakan gelas
ukur 1 liter
7. Dilarutkan 2 ¼ gula pasir pada air perasan jeruk 1 liter
8. Dipanaskan dandang yang berisi air
9. Dimasukan dandang yang bersi air perasan jeruk (sari) dan gula kedalam dandang
besar yang berisi air
10. Dipanaskan hingga mendidih sambil diaduk
11. Didiamkan hingga dingin
12. Dikemas sirup tersebut pada botol 250 ml
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

NO BAHAN HASIL
1. 1 liter air jeruk kalamansi (sari) + 2 ¼ gula pasir 4 botol (250 ml) sirup kalamansi

PEMBAHASAN

Jeruk Kalamansi (citrus microcarpa) adalah tanaman dalam keluarga Rutaceae, yang
telah dikembangkan dan populer di seluruh Asia Tenggara, terutama Filipina. Tanaman ini
merupakan persilangan antara Citrus retifulata dengan Fortunella margarita.

Jeruk kalamansi (Inggris: calamondin atau calamansi; Melayu: limau kesturi)


merupakan jenis buah jeruk yang berkembang pesat di kota Bengkulu, berbau harum, dan
memiliki rasa yang asam ketika sudah masak, dan pahit ketika masih mentah. Sirup berbahan
jeruk kalamansi menjadi oleh-oleh atau buah tangan andalan di sentral penjualan kerajinan
dan makanan khas Kota Bengkulu.

Pada percobaan kali ini, para praktikan memproduksi sirup kalamansi yang dijadikan
olahan khas dari Bengkulu. Sirup kalamansi asli Bengkulu, di buat dari jeruk kalamansi
pilihan dan gula pasir. Praktikan menggunakan lima kg jeruk kalamansi yang diiris horizontal
lalu diperas dan menghasilkan sari sebanyak satu liter. Hasil penyaringan atau sari tersebut
dimasukkan kedalam dandang, kemudian dimasukan lagi pada dandang yang lebih besar dan
telah berisi air mendidih sambil diaduk dengan api yang tidak terlalu besar serta
ditambahkan gula sebanyak 2 ¼ kg. Selanjutnya, sirup tersebut didinginkan. Setelah sirup
tersebut dingin dilakukan pengemasan dengan botol ukuran 250 ml yang telah disiapkan
sebelumnya. Dari pengemasan sirup didapatlah 4 botol sirup kalamansi. Pengemasan pada
setiap botol sirup kalamansi di beri label yang merupakan hasil karya dari para praktikan, dan
terakhir sirup kalamansi dipasarkan dengan harga Rp. 15.000 / botol. Sirup kalamansi
produksi para praktikan ini banyak mengandung manfaat antara lain : mencegah penyakit
pernafasan, penguat tulang, memacu pertumbuhan, Anti oksidan, memperlancar sirkulasi
darah, dan kaya akan vitamin C.. Sirup kalamansi ini dapat disajikan dengan dua cara yakni
hangat dan menambah batu es sehingga rasanya lebih segar.
PENUTUP

KESIMPULAN

Jeruk kalamansi adalah salah satu tumbuhan khas dari kota Bengkulu, jeruk
kalamansi memiliki banyak manfaat bagi tubuh karna mengandung vitamin C yang tinggi
disertai kalsiumnya yang seimbang dan antii oksidan yang dapat memperlancar sirkulasi
tubuh.

Sirup kalamansi adalah salah satu olahan dari jeruk kalamansi, sirup ini dapat
menambah nilai ekonomis bagi bengkulu dan sekaligus memperkenalkan secara luas tanaman
khas Bengkulu ke luar Bengkulu melalui proses pemasaran.

SARAN

Sebaiknya sarana atau peralatan yang digunakan lebih moderen lagi untuk membantu
produksi sirup kalamansi yang lebih cepat, banyak, dan mudah. Selain itu untuk tampilan
produk sirup kalamansi sebaiknya lebih menarik lagi agar sirup unggulan kota Bengkulu ini
dapat menarik perhatian konsumen dan memenangkan persaingan pasar.

DAFTAR PUSTAKA

De Man. 1997. Kimia Makanan Edisi Kedua. Bandung : Institut Teknologi Bandung

Edam, Mariati,dkk .2016. Karakteristik Kimia Dan Aktivitas Antioksidan Minuman Instan
Lemon Kalamansi (Citrus Microcarpa) Dengan Penambahan Sari Daun Cengkeh
(Eugenia Carryophyllus) Dan Daging Pala (Myristica Fragrans). Manado :
Universitas Sam Ratulangi

Junaidi Akhmad. 2011. Pengembangan Produk Unggulan Jeruk Kalamansi Kota Bengkulu
Dengan Pendekatan Ovop. Jurnal Infokop Vol 19 juli 163-183 . Bengkulu

Novita, Tita .2017 .Sifat Fisik Dan Kimia Marmalade Jeruk Kalamansi (Citrus Microcarpa) :
Kajian Konsentrasi Pektin Dan Sukrosa. Bengkulu : Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Patimah. 2015. Aktivitas antioksidan Produk Serbuk Minuman Instan Rumput Gandum
sebagai Minuman Kesehatan. Makassar : Fakultas Kesehatan Universitas Hasanudin
DOKUMENTASI

Tahap pemilihan jeruk 5 kg Tahap pengambilan air jeruk (sari)

Tahap pendinginan Tahap penyaringan Tahap pengemasan

Design label Produk

Anda mungkin juga menyukai