1.1 Sistematika
SKENARIO
Nn.A seorang siswa SMA berumur 17 th dibawa ke UGD rumah sakit oleh Tn.B,
dengankeluhan sakit perut yang hebat yang tidak tertahankan. Tn B seorang lelaki
berumur 18 th yang mengaku kawan dekat Nn A. Berdasarkan anamnesis, wanita
tersebut mengatakkan sudah terlambat haid dari 3 bulan yang lalu. Keluar gumpalan-
gumpalan jaringan dari vagina. Di VT (Vaginal tuse) servik terbuka, masih terdapat
jaringan di dalam. Diketahui bahwa Nn A merasakan nyeri pada abdomen setelah
diurut perut dan minum ramuan yang diberikan oleh peraji (dukun beranak). Nyeri
yang dirasakan Nn A pada skala 8 (dengan skala numerik). Nn A tampak meringis
kesakitan.berdasarkan hasil inspeksi tampak perdarahan dan tampak gumpulan darah
dari vagina pasien,konjungtiva anemis,muka pucat,bibir sianosis,ujung-ujung
ekstremitas dingin. TD 100/70 mmHg; HR 100x/menit; RR 30x/menit, Suhu : 36.5C.
Hasil palpasi dirasakan adanya kontraksi hebat di abdomen Nn. A. Berdasarkan hasil
dari USG diketahui bahwa terdapat janin berusia berkisar 14 minggu di rahim Nn.
1. 2 Klarifikasi Istilah
1. Anamnesis
- 1.Mengingat kembali 2.riwayat penyakit pasien, khususnya berdasarkan ingatan
pasien 3. Ingatan imunologi (DORLAND)
2. Vagina
- Saluran antara leher rahim dan alat kelamin perempuan, liang senggama
perempuan. (KBBI)
- 1. Selubung aau struktur mirip selubung 2. Saluran pada wanita, dari vulva sampai
seervuks uteri yang menerima penis waktu opulasi (DORLAND)
3. Nyeri
- Berasa sakit ( seperti ditusuk-tusuk jarum atau seperti dijepit pada bagian tubuh)
(KBBI)
- Perasaan tidak nyama, menderita, atau nyeri, disebabkan oleh rangsangan ujung
saraf tertentu. (DORLAND)
4. Abdomen
- Bagian tubuh yang terletak antara toraks dan pelvis, dan didalamnya terdapat
rongga-rongga abdomen dan viseral. (DORLAND)
5. Infeksi
- Terkena hama atau kemasukan bibit penyakit, ketularan penyakit, peradangan.
(KBBI)
- Invasi dan multiplikasi mikroorganisme dijaringan tubuh, terutama yang
menyebabkan cerera seluler lokal akibat metabolisme yang kompentitif, toksin,
replikasi intraseluler, atau repon antigen – antibodi. (DORLAND)
6. Konjungtiva
- Konjungtiva : Membran halus yang melaoisi kelompok mata dan bola mata.
(DORLAND)
7. Sianosis
- Kondisi kulit dan selaput lendir yang membiru karena kekurangan oksigen dalam
darah. (KBBI)
- Perubahan warna kulit dan membran mukosa menjadi kebiruan akibat konsentrasi
hemaglobin tereduksi yang berlebihan ke dalam darah. (DORLAND)
8. Ekstremitas
- Anggota badan, seperti lengan dan tungka. (KBBI)
9. Palpasi
- Pemeriksaan (biasanya kehamilan) dengan jalan meraba (KBBI)
10. Kontraksi
- Pengerutan (menjadi berkurang panjangya) penegangan. (KBBI)
11. USG
- Teknik diagnostik untuk mengujian struktur badan bagian dalam yang melihatkan
formasi bayangan dua dimensi dengan gelombang ultrasonik. (KBBI)
- Pencitraan struktur dalam tubuh dengan mencatat gema gelombang ultrasonik
yang diarahkan ke dalam jaringan yang menghasilkan perubahan densitas
ultrasonografi menggunakan gelombang 1-10 mgz. (DORLAND)
12. Vagina tuse
- Proses memasukkan tangan kedalam jalan lahir ibu bersalin untuk memantau
perkembangan proses persalinan.
13. Serviks
- Daerah yang menghubungkan rahim uterus dan vagina. (KBBI)
14. Jaringan
- Susunan sel-sel khusus yang sama pada tubuh dan bersatu dalam menjalankan
fungsi biologis tertentu. (KBBI)
1. 3 Identifikasi Masalah
1. berdasarkan hasil inspeksi tampak perdarahan dan tampak gumpulan darah dari
vagina pasien,konjungtiva anemis,muka pucat,bibir sianosis,ujung-ujung
ekstremitas dingin. TD 100/70 mmHg; HR 100x/menit; RR 30x/menit,
Suhu : 36.5C.
3.Nn.A seorang siswa SMA berumur 17 th dibawa ke UGD rumah sakit oleh
Tn.B, dengan keluhan sakit perut yang hebat yang tidak tertahankan.
7.Berdasarkan hasil dari USG diketahui bahwa terdapat janin berusia berkisar 14
minggu dirahim Nn.A
8.Diketahui bahwa Nn A merasakan nyeri pada abdomen setelah diurut perut dan
minum ramuan yang diberikan oleh peraji (dukun beranak).
1. 5 Analisis Masalah
Jawab :
Abortus spontan
Adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar (buatan) untuk
mengakhiri kehamilan tersebut.
Penyebab abortus spontan: bervariasi meliputi infeksi, faktor hormonal,
kelainan bentuk rahim, faktor imunologi (kekebalan tubuh), dan penyakit
dari ibu. Penyebab abortus pada umumnya terbagi atas faktor janin dan
faktor ibu.
Penangananya: lakukan penilian awal untuk segera kondisi pasien (gawat
darurat, komplikasi berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan
sabilitas pasien sebelum melakukan tindakan lanjut (evaluasi mdik atau
merujuk), temukan dan hentikan degan segera sumber pendarahan, lakukan
pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan
lanjut.
Abortus inkompletus
Adalah pengeluaran sebagian janin pada kehamilan sebelum 26 minggu
dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginal,
servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau
kadang-kadang sudah menonjol dri ostium uteri eksternum.
b. Sebutkan dan jelaskan tanda dan gejala abortus?
Jawab :
Tanda dan gejala abortus berdasarkan jenisnya
Abortus imminens
Terjadi perdarahan disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, rahim
membesar, dan tes kehamilan positif. Pada beberapa wanita dapat terjadi
pendarahan sedikit pada hari haid yang sudah tidak datang, biasanya
perdarahannya sedikit, warnanya merah, cepat berhenti, dan tidak
disertai mules-mules.
Abortus insipiens
Terjadi mules yang lebih sering, hebat, dan perdarahannya bertambah.
Jika abortus terjadi pada usia kehamilan kurng dari 12 minggu, biasanya
perdarahan tidak banyak.
Abortus inkompletus
Terjadi perdarahan yang banyak sekali dan tidak akan berhenti sebelum
sisa hasil pembuahan dikeluarkan sehingga menyebabkan syok.
Abortus kompletus
Terjadi perdarahan sedikit, mulut rahim telah menutup, dan rahim sudh
mengecil. Biasanya, janin atau hasil pembuahan sudah berada di luar
rahim dan keluar melalui vagina.
Abortus habitualis
Diagnosis abortus habitualis tidak sukar ditentukan dengan anamnesis
(Riwayat Orang Sakit). Khususnya diagnosis karena inkompetensia
serviks, yaitu yang menunjukkan gambaran klinik yang terjadi
pembukaan serviks tanpa disertai mules, ketuban menonjol, dan pada
suatu saat pecah. Selanjutnya, timbul mules yang diikuti oleh
pengeluaran janin yang biasanya masih hidup dan normal. Tidak jarang
penderita mengeluarkan banyak lendir dari vagina.
Abortus infeksius
Disertai gejala dan tanda infeksi alat genital, seperti pnas, perdarahan
pervaginam yang berbau, rahim yang membesar, lembek, serta nyeri
tekan dan leukositosis (bertambahnya jumlah sel darah putih).
Abortus septik
Penderita tampak sakit berat, terkadang menggigil, demam tinggi, dan
tekanan darah menurun. Untuk mengetahui kuman penyebabnya,
perlu diadakan pembiakan darah dan getah cairan dari serviks.
Dilatasi hygroscopic
Trauma dari dilatasi dapat diminimalisir dengan pemakaian alat yang
secara perlahan dapat mendilatasi serviks. Cara kerja alat ini dengan
menyerap air pada jaringan serviks sehingga terbuka dan melunak
secara perlahan.
Laparotomy
Dalam beberapa keadaan, hysterotomy atau abdominal hysterectomy
lebih di pilih dibandingkan teknik diatas. Hal ini dilakukan jika terdapat
penyakit pada uterus, atau psien ingin steri.
Invitable abortion
Pada keadaan ini pasien harus dirawat di rumah sakit, pemn antibiotik
dan analgenik diperlukan disisni, USG diperlukan untuk
membedakan antara inevitable abortion atau incomplete abortion.
Pengeluaran sisa hasil konsepsi harus segera dilakukan.
Incomplete abortion
Gambaran ultrasonogrfi biasanya kantong kehamilan sudah pecah dan
irreguler, tampak sisa-sisa plasenta pada kavum uteri , penanganan
incomplete abortion dilakukan dengan teknik pembedahan. Sepuluh
tahun terakhir ini peneliti mlai menggunakan analog prostaglandin
sintetik.
Missed abortion
Diagnosa dapat ditegakkan dengan bantuan USG, jika diagnosa sudah
ditegakan, pengeluaran sisa hasil konsepsi harus segera dilakukan
untuk mencegah kemungkinan timbulnya sepsis, gangguan pembekuan
darah, dan perdarahan lebih lanjut.
Blighted ovum
Jika dengan USG ditemukan suatu kantong kehamilan dengan diameter
lebih dari 30 mm, tanpa dijumpai janin maka diagnosa blinted ovum
dapat ditegakkan untuk selanjutnya dilakukan tindakan pengeluaran
hasil konsepsi.
Sebagian besar ibu hamil mengalami apa yang dinamakan bercak atau keluar sedikit
darah dari rahim dan ini normal. Bercak atau perdarahan dari vagina yang normal dapat
terjadi seperti saat Ibu sedang di tahap awal mencoba metode kontrasepsi baru dan
tubuh Ibu menyesuaikan diri dengan hormon yang ada di dalamnya. Tapi ketika bercak
terjadi saat Ibu sedang hamil, mungkin itu bisa berarti sesuatu yang lain. Namun, Ibu
tak perlu panik karena sesuatu yang lain itu belum tentu mengkhawatirkan.
Penyebabnya ada berbagai macam. Pertama dan terpenting yang perlu Ibu tahu,
kehamilan membuat aliran darah ke area rahim, vagina dan serviks menjadi lebih
deras, kata Jamil Abdur-Rahman, M.D., dokter dan ketua divisi kebidanan dan
kandungan di Medical Center Vista East di Waukegan, Illinois.
Lokasi nyeri pasien abortus yaitu pada daerah abdomen bagian bawah , nyeri
pada uterus yang terjadi diakibatkan adanya kontraksi dari dalam uterus
untuk mengeluarkan hasil konsepsi.
Salah satu peran perawat maternitas adalah membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengkajian secara komperensif mengenai
riwayat penyakit klien, memberikan informasi dan pendidikan kesehatan tentang
kesehatan reproduksi dan memeberikan pelayanan kesehatan pada klien pasca aborsi
termasuk menjelaskan kepada pasien yang mengalami abortus untuk mengurangi
kecemasan pada pasien.
ANALISA DATA
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
d. Jenis apa saja yang dapat dilakukan untuk mengukur skala nyeri pasien?
A. Uni-dimensional:
- Hanya mengukur intensitas nyeri
- Cocok (appropriate) untuk nyeri akut
- Skala yang biasa digunakan untuk evaluasi outcome pemberian analgetik
- Skala assessment nyeri uni-dimensional ini meliputi 4 :
1. Visual Analog Scale (VAS) / Skala analog visual (VAS) adalah cara yang
paling banyak digunakan untuk menilai nyeri. Skala linier ini menggambarkan secara
visual gradasi tingkat nyeri yang mungkin dialami seorang pasien. Rentang nyeri
diwakili sebagai garis sepanjang 10 cm, dengan atau tanpa tanda pada tiap sentimeter
Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan deskriptif. Ujung
yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain mewakili rasa nyeri
terparah yang mungkin terjadi. Skala dapat dibuat vertikal atau horizontal. VAS juga
dapat diadaptasi menjadi skala hilangnya/ reda rasa nyeri. Digunakan pada pasien anak
>8 tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS adalah penggunaannya sangat mudah dan
sederhana.
(Gambar 1).
4. Wong Baker Pain Rating Scale Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3
tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka (Gambar 4).
B. Multi-dimensional :
- Mengukur intensitas dan afektif (unpleasantness) nyeri
- Diaplikasikan untuk nyeri kronis
- Dapat dipakai untuk outcome assessment klinis
- Skala multi-dimensional ini meliputi :
1. McGill Pain Questionnaire (MPQ)
Terdiri dari beberapa bagian: gambar nyeri, indeks nyeri (PRI), pertanyaan-pertanyaan
mengenai nyeri terdahulu dan lokasinya dan indeks intensitas nyeri yang dialami saat
ini. PRI terdiri dari 78 kata sifat/ajektif, yang dibagi ke dalam 20 kelompok. Setiap set
mengandung sekitar 6 kata yang menggambarkan kualitas nyeri yang makin meningkat.
Kelompok 1 sampai 10 menggambarkan kualitas sensorik nyeri (misalnya,
waktu/temporal, lokasi/spatial, suhu/thermal). Kelompok 11 sampai 15 menggambarkan
kualitas efektif nyeri (misalnya stres, takut, sifat-sifat otonom). Kelompok 16
menggambarkan dimensi evaluasi dan kelompok 17 sampai 20 untuk keterangan lain-
lain dan mencakup kata-kata spesifi k untuk kondisi tertentu. Penilaian menggunakan
angka diberikan untuk setiap kata sifat dan kemudian dengan menjumlahkan semua
angka berdasarkan pilihan kata pasien maka akan diperoleh angka total (PRI(T)).
2. The Brief Pain Inventory (BPI)
Adalah kuesioner medis yang digunakan untuk menilai nyeri. Awalnya digunakan
untuk mengassess nyeri kanker, namun sudah divalidasi juga untuk assessment nyeri
kronik.
3. Memorial Pain Assessment Card
Merupakan instrumen yang cukup valid untuk evaluasi efektivitas dan pengobatan
nyeri kronis secara subjektif. Terdiri atas 4 komponen penilaian tentang nyeri meliputi
intensitas nyeri, deskripsi nyeri, pengurangan nyeri dan mood.
k. Ciri khas suatu nyeri akut adalah selain ditandai dengan adanya kerusakan
jaringan, yang akan diikuti dengan proses inflamasi juga besifat self-limited,
artinya berlangsung singkat dan segera menghilang seirama dengan
penyembuhannya. Lazimnya berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa
minggu.
l. Jika nyerinya berlangsung lebih dari 3 bulan, disebut sebagai nyeri kronik
menimbulkan gangguan fisik, psikologis, maupun emosional dan tanpa
manajemen yang adekuat dapat berkembang menjadi nyeri kronik.
1. Secara ilmu kedokteran ,organ reproduksi untuk gadis dengan umur dibawah 20
tahun ia belum siap untuk berhubungan seks atau mengandung, sehingga jika terjadi
kehamilan berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat).
Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya
menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.
2. Kondisi sel telur pada gadis dibawah 20 tahun , belum begitu sempurna, sehingga
dikhawatirkan bayi yang dilahirkan mengalami cacat fisik.
3. Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia
pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi
terkontaminasi virus.
Banyak perubahan yang dialami wanita pasca abortus spontan, wanita yang
melakukan abortus spontan cenderung akan dapat menimbulkan risiko baik gangguan
fisik maupun gangguan psikologis. Abortus merupakan stresor psikososial yang dapat
menimbulkan stres kehidupan, yang merupakan salah satu pencetus dan penyebab
terjadinya gangguan jiwa. Wanita pasca abortus biasanya mengalami gangguan
kejiwaan yang disebut dengan sindroma pasca abortus. Berikut respon perasaan ibu
pasca abortus spontan.
a. Sedih
Ibu pasca abortus biasanya mengalami gangguan psikologis pasca abortus yaitu sedih,
suatu perasaan yang diungkapkan seseorang ketika mengalami kehilangan. Ibu yang
sering sedih terhadap apa yang telah ibu alami pasca abortus baik langsung maupun
tidak langsung akan berpengaruh terhadap kesehariannya, sikap di sini ditunjukkan
dengan sering menangis, tidak bisa tidur, dan malas melakukan sesuatu sebagai bentuk
penyaluran frustasi.
b. Kehilangan
Kehilangan adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat universal dan
unik secara individual. Kehilangan karena kematian adalah suatu keadaan pikiran,
perasaan, dan aktivitas yang mengikuti kehilangan. Keadaan ini mencakup dukacita
dan berkabung. Dukacita adalah proses mengalami reaksi psikologis, sosial, dan fisik
terhadap kehilangan yang diekspresikan.
Risiko yang sangat kecil ini tidak ada ketika perempuan menggunakan Misoprostol
ketika usia kehamilannya di atas 12 minggu.Jika memungkinkan, disarankan bagi
perempuan dengan kehamilan yang berlanjut untuk menjalani aborsi medis atau
bedah untuk menghentikan kehamilan supaya terhindar dari risiko janin mengalami
kecacatan.
Sumber ilmiah:
Penelitian menunjukkan bahwa janin yang telah terpapar Mifepristone saja dan
tidak diaborsi akan tetap berkembang dengan normal.
Janin yang terpapar Misoprostol dapat mengalami kecacatan, seperti pada
tengkorak dan kelainan tungkai (dinamakan Sindrom Mobius).
Meski begitu, risiko memiliki bayi dengan kecacatan setelah menggunakan
Misoprostol masih rendah dan sulit diukur.
Sebagai perbandingan: risiko memiliki anak dengan Down Syndrome adalah 1/1,300
untuk perempuan berusia 25 tahun; pada umur 35 tahun, risiko ini meningkat
1/365.52 Hanya perempuan hamil berusia lebih dari 35 tahun yang disaring untuk
Down Syndrome menunjukkan bahwa risiko bayinya mengalami Down Syndrome
lebih rendah dari 1 di antara 365 dan dianggap bisa diterima. Hal ini jauh lebih
berisiko daripada Mobius Syndrome sebagai akibat penggunaan Misoprostol (kurang
dari 1/1000).
1. Prodomal labor
Serviks mulai melunak, renggang, bergerak maju dan perlahan mulai membuka. Bayi
menempati panggul. Pada tahap melahirkan ini, Anda akan merasakan sensasi pegal
atau adanya tekanan di perut bagian bawah atau punggung. Kontraksi yang terjadi pada
tahap ini biasanya muncul dan hilang secara tidak teratur, kadang tekanannya kuat,
kadang lembut. Ini merupakan respon natural tubuh Anda untuk bersiap-siap. Fase ini
terjadi tidak sebentar, sekitar beberapa jam, bahkan ada yang mengalami beberapa hari.
Serviks tetap menipis dan membuka, melebar dari 3 hingga 4 cm. Fase ini tidak terlalu
lama, biasanya hanya sekitar dua pertiga tahap dari total waktu melahirkan. Setelah
beberapa jam, kontraksi akan menjadi lebih lama, kuat, serta lebih teratur (sekitar lima
menit terpisah, dan setiap interval berlangsung sekitar 25 hingga 45 detik, tetapi waktu
tersebut bervariasi). Ciri lainnya adalah keluar keputihan berwarna merah muda selama
kelahiran.
Anda juga akan merasakan sakit seperti sakit punggung atau mirip nyeri haid. Yang
perlu Anda perhatikan adalah pecahnya membran ketuban, hal ini dapat terjadi secara
spontan pada tahap pertama proses melahirkan atau di tahap selanjutnya. Ketika ini
terjadi, Anda akan merasakan basah. Ada juga yang tidak mengalami pecahnya air
ketuban hingga dokter yang melakukannya.
Ada baiknya Anda menelepon dokter ketika mulai kontraksi, tetapi mungkin Anda
masih bisa menghabiskan waktu dengan membuat diri senyaman mungkin, seperti
mendengarkan musik atau berendam air hangat. Anda juga bisa makan makanan yang
mudah dicerna dan mendapatkan cairan minuman yang cukup.
Anda harus pergi ke dokter ketika kontraksi mulai terjadi setiap lima menit, atau
ketika air ketuban pecah. Ketika kontraksi mulai kuat, Anda harus mencoba
merelaksasi diri
dengan strategi pernapasan. Anda juga bisa meminta kerabat terdekat dan suami Anda
untuk tetap membuat Anda tenang dan percaya diri.
3. Tahap satu: fase aktif
Pada tahap ini, kontraksi semakin kuat dan terasa sakit, terjadi sekitar tiga menit
terpisah dan berlangsung selama 45 hingga 60 detik. Serviks akan melebar dengan
cepat, kira-kira 1,2 cm setiap jam. Ketika serviks melebar dari 8 hingga 10 cm, Anda
berada masa tahap transisi. Kontraksi akan datang setiap dua hingga tiga menit sekali.
Anda juga akan merasa mual dan punggung mulai bertambah sakit.
Cara mengatasinya: lakukan sesuatu yang aktif selama kontraksi berlangsung. Saat
ini adalah saat-saat Anda akan merasakan momentum melahirkan. Anda bisa
melakukan pola pernapasan dan bergerak ke sekitar Anda dan istirahat di antara
kontraksi.
Ketika Anda di rumah sakit, Anda akan diperiksa suhu, tekanan darah, denyut nadi.
Anda juga akan ditawarkan berbagai pilihan untuk mengatasi rasa nyeri
seperti epidural atau anestesi. Jika Anda bisa rileks, Anda bisa mandi dengan shower air
hangat, hal ini dapat membantu Anda mengurangi nyeri bagian punggung bawah. Anda
juga bisa meminta pasangan Anda melakukan pijatan, mendengarkan musik, atau
berjalan-jalan.
4. Tahap kedua
Tahap ini disebut juga tahap mendorong, ini akan berlangsung hingga tiga jam ketika
Anda diberi epidural – dua jam tanpa epidural. Serviks akan melebar sekitar 10 cm.
Kontraksi akan lebih lama dari semenit dengan interval dua hingga tiga menit. Kepala
bayi turun ke area vagina, Anda pun akan merasakan tekanan di area dubur alias
rektum. Beberapa perempuan akan merasakan mual, gemetar, gelisah, dan marah pada
masa ini.
Cara mengatasi: jangan mengejan kecuali ketika Anda sudah mendapat aba-aba.
Mengejan yang tidak sesuai dapat menyebabkan serviks Anda bengkak. Ketika saat
tiba, Anda bisa mengejan dengan mengambil napas dalam-dalam, dorong seperti Anda
sedang sembelit. Dokter juga akan melakukan episiotomi, yaitu potongan pendek pada
daerah di antara vagina dan rektum, untuk mempermudah proses melahirkan.
5. Tahap ketiga
Ini adalah saat-saat yang ditunggu, yaitu tahap melahirkan. Kebutuhan untuk
mendorong semakin kuat ketika kepala bayi sudah turun ke bawah. Anda juga akan
mengalami perasaan panas, menyengat, dan peregangan pada saat pembukaan
vagina. Tahap melahirkan akan memakan waktu sekitar 15 hingga 30 menit. Jika
Anda mengalami episiotomi, saat ini Anda akan dijahit lagi.
6. Penyembuhan
Ada perasaan gembira, lega, kagum, dan sukacita ketika bertemu dengan bayi Anda.
Rasa sakit ketika melahirkan pun terasa terbayar dengan melihat wajah si mungil.
Kompres air dingin bisa diberikan pada perineum untuk membuat Anda nyaman dan
mengurangi pembengkakan. Banyak perempuan yang mengalami kram rahim setelah
melahirkan.
7.Berdasarkan hasil dari USG diketahui bahwa terdapat janin berusia berkisar 14
minggu dirahim Nn.A
1. Rumus Naegle
Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus dikalikan 2 dan dibagi 7
memberikan umur kehamilan dalam bulan obstetrik dan bila dikalikan 8 dan
dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam minggu.
c. Palpasi Leopold
Palpasi leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi
untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan
palpasiabdomen. Palpasileopold terdiri dari 4 langkah yaitu:
1. Leopold I :
Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian lain
yang terdapat pada bagian fundus uteri
2. Leopold II :
Leopold II bertujuan untuk menentukan punggung dan bagian kecil
janin di sepanjang sisi maternal
3. Leopold III :
Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian persentasi dari janin
dan sudah masuk dalam pintu panggul
4. Leopold IV :
Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada
pemeriksaanLeopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian
presentasi sudah masuk pintu atas panggul Memberikan informasi tentang
bagian presentasi: bokong atau kepala, sikap/attitude (fleksi atau
ekstensi), dan station (penurunan bagian presentasi)
d. Perkiraan tinggi fundus uteri
1. Mempergunakan tinggi fundus uteri
Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasifundus
dan membandingkan dengan patokan.
Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus
8.Diketahui bahwa Nn A merasakan nyeri pada abdomen setelah diurut perut dan
minum ramuan yang diberikan oleh peraji (dukun beranak).
Kontraindikasi pada ibu hamil diantara nya bekerja berat seperti bekerja
di ladang, mengangkat barang-barang berat, dalam hal ini dibenarkan dalam
suku jawa yang mengungkapkan bahwa tidak diperbolehkan berladang dan di
benarkan oleh tindakan medis karena dapat menyebabkan keguguran. Selain itu
senam hamil juga di perbolehkan namun ada kontraindikasi nya. Adapun kontra
indikasi dalam senam hamil terbagi dalam kontraindikasi mutlak dan
kontraindikasi relatif. Kontra indikasi mutlak bila seorang wanita hamil
mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks inkompeten, kehamilan
kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trimester 2 dan 2, kelainan letak
plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun hipertensi. Sedangkan
kontra indikasi relatif bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama
jantung tidak teratur, paru bronchitis kronis, riwayat diabetes mellitus, obesitas,
terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedi, dan perokok
berat.
manusia.
Keuntungan
mungkin lebih
besar dari
Amfoterisin pasti
Hati – hati
Griseofulvin
Pirimetamin Kemungkinan
dilaporkan pada
dan aman
tikus, tetapi tidak
dapson Hindari ada bukti yang
Piperazin
Kemungkinan Kemungkinan
Mebendazol aman
teratogenik
Tiabendazol Hindari
Keamanan tidak
Prazikuantel Hati – hati
dibuktikan
Hati – hati
kahamilan
1. Rumus Neagle
adalah salah satu cara yang dipakai oleh wanita untuk menghitung usia
kehamilan dengan penerapan aturan Haid Pertama Haid Terakhir (HPHT).
HPHT adalah tanggal terjadinya haid pertama kali dalam siklus haid terakhir
kali sebelum terjadi kehamilan. Misalnya, bulan November kemarin seorang
wanita mengalami haid terakhir kali sebelum mendapati tanda-tanda awal
kehamilan.
Kita ambil contoh haid tersebut tersebut terjadi mulai tanggal 1 sampai 28
November. Maka HPHT wanita tersebut adalah 1-11-2011. HPHT ini bisa
dipakai untuk mengetahui usia kehamilan seorang wanita. Sesudah melakukan
test pack dan seorang wanita dinyatakan hamil, maka cara menggunakan Rumus
Neagle tersebut adalah:
Rumus Neagle = (Hari ditambah 7), (Bulan dikurang 3), (Tahun ditambah 1)
Dari contoh di atas kita dapatkan HPHT tanggal 1-11-2011. Maka kita bisa
memperkirakan tanggal persalinan akan berlangsung pada:
Rumus = (Hari ditambah 7), (Bulan dikurang 3), (Tahun ditambah 1)
Kita mendapatkan tanggal prediksi kelahiran bayi pada tanggal 8 Agustus 2012.
Tanggal ini akan menjadi dasar penentuan usia kehamilan tergantung kapan kita
menghitungnya. Bagaimana jika bulan HPHT tidak dapat dikurangi angka tiga,
yaitu bulan Januari, Februari dan Maret?
Maka aturan di atas dikoreksi menjadi bulan HPHT ditambah 9 tetapi tanggal
dan tahunnya tetap. Contoh: HPHT adalah 2 Januari 2011. Kelahiran bayi
diprediksi terjadi pada tanggal 9-10-2011 atau 9 Oktober 2011.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung usia kehamilan dengan
Rumus Neagle adalah:
1. Rumus Neagle berlaku untuk wanita yang memiliki siklus haid teratur dan
normal, yaitu selama 28 sampai 30 hari.
2. Jika siklus haid Anda pendek, antara 14 sampai 26 hari, maka penetapan
prediksi tanggal persalinan dimundurkan 2 hari. Jika memakai HPHT 1-11-
2011, maka tanggal persalinan mundur menjadi 10 Agustus 2012.
3. Jika siklus haid Anda panjang, antara 31 sampai 40 hari, maka penetapan
prediksi tanggal persalinan dimundurkan 12 hari. Jika memakai HPHT 1-11-
2011, maka tanggal persalinan mundur menjadi 20 Agustus 2012.
4. Rumus Neagle tidak bisa dipakai bila wanita hamil tersebut baru saja
menghentikan pemakaian alat kontrasepsi Pil KB.
2. Menghitung Usia Kehamilan Dengan Tes USG / Ultrasonografi
Cara mengukur usia kehamilan yang lebih akurat adalah dengan menggunakan tes
ultrasonografi (USG) di rumah sakit maupun klinik kesehatan. Melalui tes USG
kita bisa mengetahui perkembangan janin dalam tubuh wanita hamil. Pengukuran
usia kehamilan melalui USG adalah didasarkan pada panjang janin, ukuran
tengkorak, ukuran ginjal, ukuran jantung dan organ tubuh lainnya. Tes USG
disarankan dilakukan minimal 3 kali dalam satu masa kehamilan, yaitu pada
trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketiga. 2 / 3
Bagaimana prinsip kerja tes USG untuk menghitung usia kehamilan? Mula-mula
gelombang dengan frekuensi tinggi dipancarkan melalui dinding rahim seorang
wanita. Gelombang ini akan menghasilkan pantulan gema dan akan diterjemahkan
oleh perangkat teknologi yang tersambung ke dalam komputer menjadi bentuk
gambar 2 dimensi. Perkembangan teknologi terkini dunia kedokteran sudah
mampu menghasilkan tes USG 3 dimensi dan 4 dimensi sehingga kita bisa
memantau usia kehamilan lebih akurat.
1. Tidak menstruasi
Setiap wanita akan mengalami periode menstruasi setiap satu bulan sekali. Namun
ketika ada tanda kehamilan maka wanita tidak akan mengalami menstruasi.
Menstruasi biasanya terhitung dengan periode antara 26 sampai 29 hari. Dan
kehamilan menyebabkan embrio berkembang dalam rahim sehingga sel telur tidak
akan pecah. Hal ini yang membuat wanita hamil tidak akan menstruasi. Untuk
menunggu apakah Anda sedang hamil atau tidak maka tunggu selama beberapa hari
dari jadwal menstruasi. Jika menstruasi tetap datang maka Anda mengalami
menstruasi yang terlambat. Jika tidak maka Anda bisa datang ke dokter untuk
mendapatkan pemeriksaan Informasi menstruasi (penting)
Kemudian setelah kehamilan masuk usia 2 sampai 3 minggu maka ibu bisa
merasakan bagian puting yang sakit. Kondisi ini tidak terjadi di semua bagian
payudara tapi hanya di bagian puting. Rasa sakit bisa digambarkan sebagai perasaan
nyeri, perih dan lebih sensitif. Ini disebabkan karena siklus dalam tubuh telah
melewati ovulasi dan sel telur telah bertemu sel sperma sehingga terjadi kehamilan.
Untuk menjaga kondisi ini maka ibu bisa mencoba pakaian yang nyaman dan bisa
menyerap keringat.
Salah satu gejala hamil muda yang aneh adalah ibu bisa merasakan seperti akan
menstruasi. Gejala ini bisa seperti perut yang tidak nyaman, punggung yang sangat
lelah dan seperti tekanan pada bagian perut bawah. Ini merupakan sebuat tanda
ketika bagian tubuh ibu memiliki reaksi terjadap tekanan pada rahim. Meskipun
bentuk janin belum terlihat namun rahim sudah bersiap untuk menerima kehamilan.
Tapi tanda ini harus diwaspadai jika memang ada gangguan kehamilan sejak awal
atau ciri kehamilan bermasalah.
4. Morning sickness
Kemudian ketika ibu masuk usia kehamilan awal maka ibu bisa merasakan morning
sickness yang lebih kuat. Kondisi ini hanya terjadi ketika ibu sudah masuk ke
trimester pertama. Mual dan muntah menjadi gejala yang sangat jelas. Mual dan
muntah sebenarnya juga tidak hanya terjadi pada pagi hari tapi bisa sepanjang hari.
Jika sudah seperti ini maka ibu bisa sangat lemah. Untuk itu ibu bisa melakukan cara
mengatasi mual saat hamil karena ngidam.
Kemudian ciri ciri orang hamil yang lain adalah ketika ibu bisa merasakan perut
berkedut seperti dipukul dari dalam atau tertarik. Perut bawah ibu mungkin akan
merasa tidak nyaman selama beberapa hari hingga ibu merasa seperti tidak ingin
makan atau melakukan aktifitas. Jika ibu berusaha untuk berbaring maka tekanan
akan terasa lebih kuat. Memang semua bagian perut ibu akan mengalami peregangan
termasuk pada bagian rahim. Ini memang sangat alami karena tubuh ibu siap untuk
menerima perkembangan janin hingga lahir. Namun ibu harus waspada jika kondisi
ini berhubungan dengan tanda keguguran tanpa pendarahan dan tanda tanda hamil
kosong.
Usia kehamilan beberapa minggu akan menyebabkan ibu menderita kram perut
yang sering. Kram perut bisa menyebabkan seperti ada yang tumbuh pada bagian
perut. Kram perut sebenarnya disebabkan karena otot rahim mulai meregang untuk
mendukung perubahan bentuk embrio. Ukuran janin yang semakin besar bisa
menyebabkan kram perut yang lebih sering. Namun jika terjadi kram yang
berlebihan maka ibu bisa datang ke dokter. Kondisi ini harus diawasi untuk
mengetahui adakah kelainan hamil sejak awal termasuk seperti perut melilit saat
hamil.
7. Pendarahan ringan
Ibu hamil juga bisa mengalami pendarahan ringan pada awal masa kehamilan.
Biasanya darah yang keluar dari vagina tidak berwarna merah tapi lebih merah muda.
Untuk mengetahuinya ibu bisa mencoba cara membedakan darah haid dan darah awal
kehamilan sehingga ibu bisa mendapatkan kepastian. Flek bercak darah saat hamil
muda biasanya akan berhenti paling lama 2 hari setelah keluar. Namun biasanya ibu
hanya akan mengalami bercak darah selama 1 hari saja. Kondisi ini disebabkan
karena telah terjadi implantasi pada bagian rahim. Dimana embrio yang terdiri dari
sel telur yang sudah dibuahi sel sperma telah menempel pada rahim dan bersiap
untuk berkembang hingga menjadi janin.
8. Perut terlihat bengkak
Sebenarnya salah satu gejala hamil muda yang jarang terjadi adalah ketika perut ibu
terlihat bengkak. Sebenarnya istilah ini memang kurang tepat karena perut bengkak
bisa saja menjadi tanda gangguan organ tubuh dalam. Namun karena tubuh ibu
membentuk hormon progesteron yang lebih banyak maka menyebabkan perut ibu
bengkak. Hal ini bisa terlihat setelah beberapa minggu usia kehamilan. Jika ibu tidak
yakin dengan tanda kehamilan yang muncul maka tes kehamilan memang sangat
diperlukan. Jika usia kehamilan sudah beberapa minggu maka perut bengkak bisa
menjadi masalah seperti akibat kelebihan air ketuban dan bahaya kelelahan pada ibu
hamil. (baca : gejala miom membesar)
9. Perut kembung
Perut kembung pada ibu hamil memang biasanya akan terjadi pada awal kehamilan.
Perut kembung menandakan bahwa ada banyak angin seperti tertahan sehingga perut
menjadi tidak nyaman. Hal ini bisa menyebabkan perut ibu akan terasa lebih sakit
terutama dibagian bawah tulang rusuk. Jika ibu bisa kentut atau bersendawa maka
biasanya akan mengatasi hal ini. Namun jika terlalu banyak udara dalam perut maka
bisa menjadi pertanda masuk angin pada ibu hamil. Jika ibu mengalami seperti ini
maka bisa mencoba cara mengatasi kembung pada ibu hamil.
Perubahan hormon membentuk berbagai reaksi yang berbeda pada kehamilan awal
seperti sering kencing saat hamil. . Kondisi ini bisa terjadi ketika ibu sedang hamil
beberapa minggu. Ibu akan merasakan sering buang air kecil, meskipun bagian
kantung kemih belum terlalu tertekan oleh rahim. Namun ibu sebaiknya tidak
menahan buang air kecil, untuk mencegah infeksi saluran kemih pada ibu hamil. Dan
perhatikan juga jika ini menjadi gejala infeksi saluran kemih pada ibu hamil dan
gejala adanya kista di rahim.
Diare saat hamil biasanya disebabkan karena adanyak bakteri dalam usus yang
menyebabkan cairan usus menjadi lebih banyak. Kemudian kondisi ini menyebabkan
tinja menjadi lebih lunak sehingga tidak bisa bertahan dalam usus hingga sudah
waktunya. Ibu hamil akan mengalami diare yang biasanya terjadi pada minggu
pertama kehamilan. Bagaimanapun kondisi ini dianggap sebagai efek perubahan
hormon yang sangat cepat pada ibu hamil. Untik mengatasi bahaya diare pada ibu
hamil maka ibu bisa minum obat diare ibu hamil atau obat mencret untuk ibu hamil.
Selain diare maka beberapa ibu hamil juga bisa merasakan sembelit yang buruk
dengan tanda susah BAB saat hamil. Ketika hormon progesteron semakin banyak
dalam tubuh maka usus menjadi lambat saat bekerja. Kemudian ini akan menyebabkan
cairan usus dan gerakan usus berkurang banyak. Akibatnya tinja menjadi lebih kering
dan ibu akan terkena sembelit. Jika ibu mengalami hal ini maka ibu harus mencoba
untuk mengkonsumsi serat secara rutin. Serat menjadi obat diare yang paling sehat dan
baik untuk ibu hamil. Kebanyakan sumber serat juga mengandung asam folat sehingga
bisa mencegah cacat janin. Kondisi ini harus segera diobati untuk mencegah ambeien
saat hamil dan bahaya ambeien untuk ibu hamil.
Ketika hormon progesteron meningkat dengan cepat maka ibu hamil bisa
menderita keputihan saat hamil yang berat. Penyebab keputihan pada ibu
hamil bisa disebabkan oleh infeksi jamur yang akan menyebabkan banyak cairan atau
lendir keluar. Namun bentuk keputihan tidak terlalu cair jadi lebih tebal. Selain itu
keputihan yang ini juga bisa menyebabkan nyeri atau gatal. Namun jika disertai
dengan rasa panas atau sakit saat buang air kecil maka kemungkinan ibu terkena
infeksi saluran kencing. Keputihan untuk ibu hamil harus diperhatikan terutama jika
memang sudah pernah menderita infeksi serviks.Untuk mencegah efek keputihan yang
berat maka ibu bisa melakukan cara mengatasi keputihan gatal
Pemeriksaan kehamilan dianjurkan dilalkukan oleh ibu hamil minimal sebanyak 4 kali
selama kehamilan. Pemeriksaan pertama atau kunjungan pertama dilakukan sebelum
usia ke- hamilan mencapai empat bulan atau antara 0-3 bulan (trimester 1). Kunjungan
kedua pada usia kehamilan 4-6 bulan (trimester 2). Sedangkan untuk kunjungan ketiga
dan keempat dilakukan pada usia kehamilan 7-9 bulan (trimester 3). Pemeriksaan
kehamilan dapat dilakukan di posyandu, pondok bersalin, puskesmas, rumah sakit,
tempat praktek dokter atau bidan swasta (Depkes RI, 1993).
Palpasi juga bisa dikatakan sebagai metode periksa raba. Untuk wanita hamil, palpasi
abdomen biasanya menggunakan metode palpasi yang dikembangkan oleh Cristian
Gerhard Leopold yang dikenal dengan palpasi leopold. Pada kehamilan yang normal,
metode ini umumnya diterapkan ketika usia kehamilan telah mencapai 36 minggu.
Karena di usia tersebut, janin telah memenuhi rongga rahim, dan bisa dikatakan bahwa
tumbuh kembang janin dalam kandungan sudah bisa dikatakan optimal.
2. nyeri Pengertian Metode untuk Askep nyeri
nyeri mengetahui skala Intervensi
Ciri-ciri nyeri komplemenyer
Nyeri yang dilakukan
untuk mengurangi
Nyeri
3. vagina Pengertian Metode yang Tahapan
vagina digunakan untuk pertumbuhan janin
Fungsi mengluarkan sisa- Proses
vagina sisa jaringan di pertumbuhan janin
Pemeriksa dalam rahim Cara VT (vagina
an vagina tuse)
4. kontraksi Pengertian Pemeriksaan pada
kontraksi saat kontraksi
Penyebab
kontraksi
5. USG Pengertian Ketentuan untuk
Usg melakukan usg
Fungsi
pemeriksa
an usg
6. Usia Usia perempuan
ideal untuk siap hamil
untuk Dampak kehamilan
kehamil di usia muda
an
Pohon Masalah
perdarahan
Penatalaksaan dan
Uterus kontraksi
Peran perawat
nyeri
Hipotesis
Perdarahan yang terjadi pada pasien memiliki hubungan yang sebanding dengan tingkat rasa
nyeri yang dirasakan, hal tersebut dikarenakan adanya kontraksi pada uterus untuk
mengeluarkan hasil konsepsi. Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dapat menimbulkan
masalah seperti abortus karena kondisi fisik yang belum matang selain itu didukung pula oleh
faktor psikologis dan social budaya.
Kesimpulan
Aborsi adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan.jenis abortus yang dialami Nn.A adalah aborsi propokatus atau
buatan secara aspek hukum dapat di dolongkan menjadi dua yaitu aborsi propokatus
terapetikus atau bauatan legal dan aborsi propokatus kriminalis atau bautan
ilegal.Perdarahan yang terjadi pada ibu abortus dapat disebabkan oleh beberapa
faktor salah satunya karena tidak matangnya organ ibu (faktor usia) perdarahan yang
terjadi karena perdarahan uterus mengeluarkan hasil konsepsi namun masih ada
jaringan yang tertinggal di uterus sehingga ibu merasakan nyeri pada abdomen pada
bagian bawah maka dari itu dibutuhkan penatalaksaannya pada pasien perdarahan
abortus oleh perawat dan tenaga yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Megasari, miratu dkk. 2015. Panduan Belajar Asuhan Kebidnan edisi 1 . Yogyakarta:
Deepublish.
Ipa Mara, dkk. 2016. Pratik Budaya Perawatan Dalam Kehamilan Persalinan
dan Nifas Pada Etnik Baduy Dalam. Ciamis
Rubin, Peter, 1999, Peresepan Untuk Ibu Hamil, Penerbit Hipokrates, Jakarta
Risa Arianie, R. T. (2011). Perbedaan Depresi Pasca Melahirkan pada Ibu Primipara
Ditinjau dari Usia Ibu Haml.Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah
Insan Surabaya. April 2011, Vol. 13, No. 01.
Maslim, Rusdi. (2001) . Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta:
Ilmu Kedokteran FK-Unika Atmajaya.
Dewi, K. P., Christiani, N., & Nirmasari, C. (Mei 2015). HUBUNGAN USIA IBU
HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANC. Jurnal Keperawatan Maternitas.
Volume 3, No. 1, 33-41.
Shinta Dewi Kandilo Putri , Ninik Christiani, Chichik Nurmasari. (Mei 2015).
HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANC. Jurnal
Keperawatan Maternitas. Volume 3, No. 1, 33-41.
Tutik Susiani, S. S. Visualisasi Pertumbuhan Janin Dalam Rahim Manusia sebagai Alternatif
Media Pembelajaran . Jurnal Ilmiah SINUS .
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-1. Jakarta: EGC. Tortora, Gerard J dan Bryan
Derrickson. 2012
Bobak. dkk, 2003 Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Jakarta : EGC.
Dewi, K. P., Christiani, N., & Nirmasari, C. (Mei 2015). HUBUNGAN USIA IBU
HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANC. Jurnal Keperawatan Maternitas.
Volume 3, No. 1, 33-41.