Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
007 Tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional, perlu menetapkan Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional
Peraturan Kepala Badan POM Nomor 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat
Tradisional merupakan pengganti dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
661/Menkes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional, yang dicabut melalui Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 007 tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional
Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terdapat adanya koreksi
terhadap persyaratan mutu obat tradisional.
Obat Tradisional menurut UU Kesehatan no. 36 th. 2009 adalah bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik),
atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk
pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
PERMENKES 007 TAHUN 2012 KRITERIA OBAT TRADISIONAL YANG DAPAT DIBERIKAN
IZIN EDAR
Menggunakan bahan yang memenuhi persyaratan keamanan dan mutu
Dibuat dengan menerapkan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
Memenuhi Persyaratan Farmakope Herbal Indonesia atau persyaratan lain yang diakui
Berkhasiat yang dibuktikan secara empiris, turun temurun, dan/atau secara ilmiah
Penandaan berisi informasi yang objektif, lengkap dan tidak menyesaatkan
Mutu sangat penting, karena:
• Meningkatkan Reputasi Perusahaan
• Meningkatkan Pangsa Pasar
• Menekan Biaya
• Meningkatkan Tanggung Jawab
• Meningkatkan Ketaatan Konsumen
• Menjamin Keamanan dan Khasiat
Rajangan yang diseduh dengan air panas Tidak lebih dari ALT ≤ 10 koloni/g
6
E coli Negatif
Salmonella spp Negatif
Pseudomonas Negatif
aeruginosa Negatif
Staphylococcus
aureus
E coli Negatif
Salmonella spp Negatif
Pseudomonas Negatif
aeruginosa Negatif
Staphylococcus
aureus
Serbuk Simplisia yang Diseduh Dengan Tidak lebih dari ALT ≤ 10 koloni/g
6
E coli Negatif
Salmonella spp Negatif
Pseudomonas Negatif
aeruginosa Negatif
Staphylococcus
aureus
PERSYARATAN MUTU WAKTU HANCUR DAN CEMARAN MIKROBA UNTUK OBAT
DALAM
Bentuk Sediaan lainnya :
Serbuk instan, granul, sediaan efervesen, pil, kapsul, kapsul lunak, tablet/kaplet, tablet
everfesen, tablet hisap, pastiles, dodol/jenang, film strip, cairan obat dalam
Waktu Hancur Cemaran Mikroba
koloni/g
COL untuk Luka :negatif/mL
Negatif
Negatif
SANKSI
Sanksi administratif berupa:
(1)peringatan tertulis;
(2)penarikan Obat Tradisional dari peredaran;
(3)penghentian sementara kegiatan produksi dan distribusi; dan/atau
(4)pencabutan izin edar.
• Penghentian sementara kegiatan produksi dan distribusi dilakukan selama 6 (enam) bulan
1. Bangunan
Memenuhi persyaratan higienis dan sanitasi
Tahan terhadap pengaruh cuaca, serta dapat mencegah masuknya rembesan dan masuk dan
bersarangnya serangga, binatang pengerat, burung dan binatang lainnya.
Memudahkan dalam pelaksanaan kerja, pembersihan dan pemeliharaan.
Memiliki ruangan atau tempat administrasi, ruangan atau tempat penyimpanan simplisia yang
baru diterima dari pemasok, tempat sortasi, tempat pencucian, ruang tempat pengeringan, tempat
penyimpanan simplisia termasuk bahan baku lainnya yang telah diluluskan, tempat penimbangan,
ruang pengolahan, tempat penyimpanan produk setengah jadi, ruang pengemasan, ruang penyimpan
bahan pengemas, ruang penyimpanan produk jadi termasuk karantina produk jadi, laboratorium atau
tempat penguji mutu, toilet, ruang serba guna.
Yang perlu diperhatikan antara lain:
– Ruangan pengolahan tidak boleh digunakan untuk lalu lintas umum dan tempat penyimpanan
bahan yang tidak termasuk dalam proses pengolahan.
– Mempunyai sarana pembuangan dan atau pengolahan limbah yang memadai dan berfungsi
dengan baik.
– Ventilasi udara serta pipa-pipa saluran dipasang sedemikian rupa untuk mencegah timbulnya
pencemaran terhadap produk.
– Bebas dari retakan dan sambungan terbuka serta mudah dibersihkan dan disanitasi.
– Ruangan atau tempat penyimpanan hendaklah cukup luas, terang dan memungkinkan
penyimpanan bahan dan produk jadi dalam keadaan kering, bersih dan teratur, dan lain-lain.
2. Peralatan
Ketentuan untuk peralatan antara lain
Peralatan yang digunakan tidak menimbulkan serpihan atau akibat yang merugikan produk.
Peralatan yang digunakan untuk menimbang, mengukur, menguji, dan mencatat hendaklah
diperiksa ketelitiannya secara teratur serta ditera menurut suatu program dan prosedur yang tepat.
Penyaring yang menggunakan asbes tidak boleh digunakan.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk tujuan khusus, seperti bahan pelumas, bahan penyerap
kelembaban, air kondensor dan sejenisnya tidak boleh bersentuhan langsung dengan bahan yang
diolah.
Peralatan pengolahan obat herbal berbentuk kapsul, antara lain:
– Alat ekstraksi bahan sampai mendapat ekstrak/serbuk yang memenuhi syarat yang
ditetapkan.
– Alat atau mesin pencampur yang dapat menghasilkan campuran yang homogen.
– Alat atau mesin granulasi bahan untuk sediaan kapsul, bila diperlukan.
– Alat atau mesin pengisi kapsul yang dapat mengisikan campuran bahan ke dalam kapsul
dengan bobot seragam.
Karyawan
Beberapa aturan bagi karyawan antara lain: