Anda di halaman 1dari 3

Theresia Deka Putri

(Pengusaha Kopi Luak)

Theresia Deka Putri Lahir di Gresik


Jawa Timur, dia besar sebagai anak yatim piatu.
Namun Theresia Deka Putri memiliki harapan
yang besar untuk menjadi pengusaha sukses.
Memulai bisnis kopi yang dijalankan, theresia
memulai dari bawah, menjajakan kopi di pinggir
jalan hingga memasarkan kopinya di warung
kecil. Modal awal yang dikeluarkan theresia
terbilang cukup besar, sekitar Rp 200 juta
namun keuntungan yang di dapat saat ini sangat
lah menggiurkan.

Selain itu saat ini, thersia memiliki


kebun kopi sendiri untuk memproduksi kopi.
Kopi Luwak Lanang, merupakan salah satu
produk dari Theresia yang sukses berkembang di
pasar lokal maupun mancanegara. Namun masih
ada beberapa jenis kopi yang di pasarkan theresia. Seperti kopi luwak lanang, kopi gajah hitam,
dan kopi lanang landep.

Kopi Yang Dipasarkan Theresia

 Kopi LUWAK LANANG arabica


 Kopi LUWAK LANANG robusta
 Kopi LANANG Landep arabica
 Kopi LANANG Landep robusta
 Kopi Gajah Hitam robusta
 Kopi Gajah Hitam arabica
 Kopi Gajah Hitam

Harga Terjangkau Kunci Sukses Theresia

Tidak bisa di pungkiri lagi, dalam dunia bisnis harga terjangkau merupakan salah satu
peluang kesuksesan. Begitu juga dengan theresia, kopi yang dijual memiliki harga yang
terjangkau. Selain itu suksesnya theresia karena ia, membuat produknya pun sendiri. kopi luwak
yang di buat theresia memiliki aroma dan rasa yang khas tak heran jika kopinya sangat laku
keras dan mampu meraup omset hingga 1 miliar.

Theresia Deka Putri Pengusaha Sukses di Bidang Kopi, sangat familiar dengan dunia
bisnis sejak ia kecil. Banyak bisnis yang dilakoninya, seperti menjual sepatu dan pakaian serta
produk fasion lain. Walaupun saat itu target pasar bisnis yang ia bidik hanya sebatas teman
terdekat saja. Dan pada tahun 2000, Theresia mulai memasuki pasar kuliner seperti teh dan kopi.
Saat bekerja dibidang tersebut, ia mendapatkan kepercayaan perusahaan untuk menjadi pimpinan
tim. Dan dia pernah berkeliling ke sekitar Jawa Timur untuk memasarkan produk perusahaan
tempat ia bekerja.

Saat ini Theresia memiliki CV Karya Semesta, yaitu perusahaan yang memproduksi
beberapa jenis kopi. Jenis kopi yang diproduksi adalah Kopi Luwak Lanang, Kopi Lanang
Landep, dan Kopi Gajah Hitam. Usahanya inilah yang membuat Theresia disebut-sebut sebagai
pengusaha wanita muda yang terkenal. Sebutan tersebut wajar saja disematkan pada Theresia,
karena tak butuh waktu selama lima tahun setelah beroperasi yaitu dengan proses produksi dan
menjual produknya sendiri, ia sudah berhasil mendapatkan omset Rp. 1 miliar. Bayangkan?
Hebat kan? Lalu bagaimana perjalanan karir Theresia Deka Putri di bidang kopi?

Sebagai pemula bisnis saat itu, Theresia Deka Putri terbilang tak main-main, karena ia
merogoh kocek hingga Rp. 200 juta. Namun modal itu membuahkan hasil yang
menggembirakan, jauh lebih besar dari modal awalnya. Benar, Semangat yang dimiliki Theresia
Deka Putri luar biasa, ia menaruh kepercayaan pada kopi luwak yang akan memiliki peluang
sukses kala itu.

Sebagai pembisnis muda yang menjadi panutan banyak orang, ia memulai bisnisnya dari
nol. Sebelum membangun bisnis sendiri, Theresia bekerja sebagai tenaga pemasaran teh dan kopi
eceran. Dan pada tahun 2007 ia merealisasikan tekadnya untuk berbisnis di bidang kopi,
khususnya kopi luwak.

Saat itu, ia menaruh harap pada target pasar yang ia kejar yaitu para calon pembeli yang
memiliki kantong tebal dan doyan kopi premium.
Awalnya, Theresia Deka Putri mengkaji berbagai hal tentang kopi luwak; kemudian ia pelajari
dan juga praktik langsung setelahnya. Theresia Deka Putri memulai usahanya melalui CV. Karya
Semesta. Dan hingga saat ini perusahaanya telah memproduksi 3 merek kopi. Saat itu tahun
2008, theresia dan timnya membuat usaha pengolahan kopi sederhana. Sangat sederhana, bahkan
proses penggilingannya saat itu dipercayakan pada tempat-tempat yang menawarkan jasa
penggilingan.

Pernah sekali waktu Theresia berfikir untuk memproduksi kopi sendiri, dan melepas
supplyer-nya. Dia memiliki keinginan untuk punya kebun sendiri. Keinginan memiliki luwak
sendiri juga ada. Dan kenyataanpun akhirnya mengantarkan Theresia Deka Putri untuk memiliki
kebun sendiri.

Kebun tersebut selebar empat hektar. Namun karena kebutuhan semakin meningkat,
Theresia tak jadi melepaskan supplyer-nya. Theresia juga mengembangkan kemitraan dengan
beberapa petani kopi di Bondowoso serta Malang. Selain karena kebutuhan permintaan kopi
semakin meningkat, ia tetap menjual produk dari supliyer sebagai upaya untuk memberikan
variasi produk pada konsumen.

Theresia pernah kuliah di jurusan Manajemen, tak heran jika manajemen pengelolaan
bisnisnya begitu apik dan matang. Tak butuh waktu lama, hanya selang beberapa tahun setelah
memproduksi serta menjual produk kopi luwak sendiri, Theresia berhasil mendapatkan omset
Rp. 1 miliar pertamanya pada tahun 2011. Dan 2013 lalu, ia mampu memenuhi 90% omzet Rp
1,6 miliar yang tengah dipatoknya.

Sebagai seorang pengusaha UMKM, Theresia dikategorikan sangat sukses di bidangnya.


Salah satu kunci keberhasilan usahanya adalah segementasi ketiga produk miliknya. Kopi Gajah
Hitam lebih disenangi oleh kalangan menengah bawah alias dari warung ke warung. Sedangkan
merek lainnya, Kopi Luwak Lanang juga Kopi Luwak Landep menjadi produk kopi andalan,
segmentasinya didasarkan pada penikmat kopi menengah atas. Bahkan, Kopi Luwak Lanang
selalu habis dipesan orang dari luar negeri.

Luwak Lanang sejatinya adalah produk premium yang berasal dari fermentasi biji kopi
yang dihasilkan oleh luwak jantan. Karena luwak jantan dapat mengeluarkan enzim jauh lebih
kuat dari betinanya, maka aroma yang keluar adalah aroma khas.

Demikian juga dengan Lanang Landep, kekhasan kopi ini adalah penggunaan biji-biji
kopi tunggal atau biji kopi lanang yang dikenal juga dengan pearl berry. Biji-biji kopi itu
kemudian disortir secara selektif. Kopi Luwak Lanang tersebut dapat menghabiskan 1,6 ton biji
kopi untuk diproduksi. Semakin hari permintaanpun semakin bertambah, bahkan setiap bulan, ia
bisa memproduksi berton-ton biji kopi untuk dikemas sendiri. Sedangkan untuk produk andalan
Luwak Lanang bisa dihasilkan sebanyak 1,6 ton biji kopi per harinya.

Theresia melakoni berbagai strategi untuk menyukseskan bisnis kopinya, iapun sering
mengikuti pameran-pameran. Bahkan ia berinovasi dengan membuat minuman the, dan bahkan
ia telah memiliki merek tersendiri untuk the herbal ini. Selain itu, dia juga menciptakan kemasan
yang semenarik mungkin untuk memikat pelanggan. Bahkan ia telah memiliki alat-alat untuk
membuat kemasan sendiri.

Ia percaya bahwa relasi yang kuat dapat diandalkan untuk memastikan kekuatan
mereknya. Hingga kini, merek dagang kopinya bisa ditemukan di Jakarta, Bali, dan Makasar
sebagai pasar lokal. Sedangkan pasar luar negeri, merek dagang kopinya sudah masuk ke
Taiwan, Korea Selatan, China, Jepang, Thailand, Malaysia hingga Polandia dan juga Inggris.
Sedemikian suksesnya hingga Theresia Deka Putri Pengusaha Sukses di Bidang Kopi
mendapatkan penghargaan dari Kementrian Koperasi Usaha Kecil Menengah (UMKM).

Anda mungkin juga menyukai