Anda di halaman 1dari 8

SATUAN OPERASI DAN PROSES

“EVAPORASI DAN PENGECILAN UKURAN”

Disusun
o
l
e
h

Dhea Pramesuari 16733017


Hafid Afrizal 16733025
Imade Suwardane 16733027
Ideni Yudarsyah 16733029

TEKNOLOGI PANGAN A
TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2017
 EVAPORASI
Pengertian Evaporasi
Evaporasi adalah suatu proses penguapan
sebagian atau keseluruhan pelarut sehingga yang tersisa
hanya larutan yang pekat atau kental serta memiliki
konsentrasi yang tinggi.
Tujuan dari evaporasi ini sendiri ialah untuk
memekatkan larutan yang terdiri dari komponen zat
yang memiliki titik didih rendah (mudah menguap)
dengan zat yang memiliki titik didih yang tinggi (tidak
mudah menguap), dalam proses evaporasi kebanyakan
pelarutnya adalah air, zat inilah yang diuapkan agar terlepas dari liquid yang diinginkan.
Proses evaporasi ini berbeda dengan pengeringan, karena hasil dari evaporasi masih
merupakan liquid cair tetapi memiliki viskositas yang tinggi (kekentalan) tetapi tidak
dalam berbentuk padat, dan liquid kental inilah yang menjadi produk dalam proses
evaporasi.

Penggunaan Evaporator
Dalam dunia industri baik industri yang berskala besar maupun kecil, penggunaan
evaporator tentunya sangat dibutuhkan agar dapat menghasilkan produk sesuai dengan
yang diinginkan, seperti industri kimia dan industri makanan.
contohnya proses pembuatan garam, bahan baku garam dihasilkan dari air laut yang
tentunya memiliki kandungan air, sehingga garam akan dimasukkan ke dalam evapotor
dan dievaporasikan agar mengubah air menjadi uap dan dikeluarkan sehingga yang tersisa
hanya larutan mineral-mineral yang terdapat dalam evaporator.
Khusus untuk industri migas, evaporator digunakan untuk memekatkan larutan crude
oil dengan menghilangkan kadar airnya sehingga meringankan kinerja kolom Destilasi.
Dalam skala komersial, proses evaporasi membutuhkan peralatan pendukung seperti
kondensor, perangkap uap, injeksi uap dan evaporator itu sendiri.

Aplikasi Proses Evaporasi Pada Beberapa Alat Pengolahan

A. Evaporated Milk (Susu Evaporasi)

Pada proses evaporasi susu melewati tabung


uap panas di bawah kondisi vakum. Pemanasan
berlangsung antara 65-70oC. kandungan bahan
kering pada susu meningkat ketika proses
pemanasan. Konsentrasi padatan telah sesuai ketika
densitas mencapai nilai 1,07. Pada tingkatan ini, 1
kg unsweetened milk dengan lemak 8% dan
padatan non lemak 18% diproduksi dari 2,1 kg
bahan baku susu yang memiliki kandungan lemak
3,8% dan padatan non lemak 8,55%.
B. Sweetened Condensed Milk (Susu Kental Manis)

Pada proses evaporasi, setelah dimasukkan


gula ke dalam evaporator kemudian dicampur
dengan susu. Evaporasi dilanjutkan hingga
kandungan bahan kering yang dikehendaki
tercapai. Kandungan bahan kering diperiksa secara
tidak langsung dengan menentukan densitas dari
konsentrat. Yaitu sekitar 1,3 untuk sweetened
wholemilkn dan 1,35 untuk sweetened skimmilk.
Pada tahapan ini 1 kg susu kental manis dengan
kandungan 8%, 45% gula, dan 27% air akan
dihasilkan dari 2,5 kg dari 3,2% susu full krim
dicampur dengan 0,44 kg gula.

C. Instan Coffee (Kopi Instan)


Proses pemekatan dan pengeringan yang
menggunakan panas (evaporasi vakum dan
pengeringan semprot) juga berpotensi
menyebabkan hilangnya komponen aroma dan
citarasa yang volatil karena mereka ikut menguap
bersama air yang dikeluarkan sehingga
menghasilkan produk kopi instan dengan aroma
dan citarasa yang lebih ringan dibandingkan
dengan proses beku (pemekatan beku dan
pengeringan beku). Didalam unit ini, komponen
volatil dikeluarkan dari ekstrak kopi, sebelum
ekstrak masuk ke evaporator.

D. Granulated Sugar (Gula Pasir)


Dipabrik gula penguapan dilakukan dengan
menggunakan beberapa evaporator dengan sistem
multiple effect yang disusun secara interchangeable
agar dapat dibersihkan bergantian. Evaporator
bisanya terdiri dari 4-5 bejana yang bekerja dari
satu bejana sebagai uap pemanas bejana berikutnya.
Total luas bidang pemanas 5990m2 vo.
Da am bejana Nomor 1 nira diuapkan dengan
menggunakan bahan pemanas uap bekas secara
tidak langsung. Uap bekas ini terdapat dalam sisi
ruang uap dan nira yang diuapkan terdapat dalam
pipa-pipa nira dari tombol uap. Dari sini, uap bekas yang mengembun dikeluarkan dengan
kondespot. dalam bejana nomor 2, nira dari bejana nomor 1 diuapkan dengan
menggunakan uap nira dari bejana penguapan nomor 1. Kemudian uap nira yang
mengembun dikeluarkan dengan Michaelispot. Di dalam bejana nomor 3, nira yang
berasal dari bejana nomor 2 diuapkan dengan menggunakan uap nira dari bejana nomor 2.
Demikian seterusnya, sampai pada bejana terakhir merupakan nira kental yang berwarna
gelap dengan kepekatan sekitar 60 brik. Nira kental ini diberi gas SO2 sebagai belancing
dan siap dikristalkan. Sedangkan uap yang dihasilkan dibuang ke kondensor sentral
dengan perantara pompa vakum.

E. Concentrated Fruit And Vegetable Juice


Proses evaporasi pada pengolahan
concentarated fruit and vegetable juice
menggunakan alat penguap vakum (vacuum
evaporator). Alat ini sangat baik digunakan
untuk menguapkan bahan-bahan yang peka
terhadap suhu tinggi seperti santan, susu,
dalam industri pembuatan pasta tomat
maupun industri minuman juice. Alat ini
dipakai bila menginginkan penguapan
secara tepat dan tekanan pada bahan tetap dipertahankan lebih rendah dari 1
atmosfer. Bahan pangan ditempatkan pada sebuah container yang dipanaskan. Uap
yang dihasilkan dengan mudah akan menguap ke udara Pada proses evaporasi ini
komponen volatile sari buah atau sayuran diusahakan tidak ikut terbawa atau hilang.

 PENGECILAN UKURAN

Pengecilan ukuran adalah suatu proses pengolahan untuk memperkecil ukuran


bahan sesuai dengan karakteristik bahan tersebut tanpa mengubah sifat-sifat kimianya.
Mengecilkan ukuran berarti membagi-bagi suatu bahan padat menjadi bagian yang
lebih kecil dgn menggunakan gaya gaya mekanis. Tergantung dari besarnya bahan-
bahan padat yang dihasilkan, pengecilan ukuran di bedakan atas pengecilan kasar
(memecah) dan pengecilan halus (menggiling). Pengecilan ukuran antara lain dapat
menyebabkan bahan-bahan padat menjadi dapat diangkut dengan lebih mudah,
mempunyai bentuk komersial yang lebih baik, lebih mudah diproses lanjut.
Tujuan pengecilan ukuran diantaranya adalah untuk mempermudah proses
pencampuran dan pengadukan dengan bahan lain, untuk membantu proses
penyaringan, untuk menambah luas permukaan, mempermudah pengangkutan dan
secara spesifik membuat bahan menjadi ukuran yang diinginkan.
Tujuan ekonomis proses pengecilan ukuran adalah untuk mencapai hasil yang
diinginkan dengan biaya yang minimum.
Pengecilan ukuran zat padat dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
cara, yaitu:
 Kompresi (tekanan), prinsip kerja dari kompresi adalah dengan tekanan yang kuat
terhadap buah. Biasannya, penghancuran ini untuk menghancurkan buah yang
keras. Alat dari kompresi ini dinamakan chrushing rolls.
 Pemukulan adalah operasi pengecilan ukuran dengan memanfaatkan gaya impact,
yaitu pemberian gaya yang besar dalam waktu yang singkat. Alat yang biasa
digunakan yaitu hammer mill. Atrisi (gesekan), atrisi menghasilkan zat yang
sangat halus dari bahan yang lunak dan tidak abrasif.
 Pemotongan merupakan cara pengecilan ukuran dengan menghantamkan ujung
suatu benda tajam pada bahan yang dipotong.
 Perajangan biasanya hanya dilakukan pada bahan yang ukurannya agak besar dan
tidak lunak seperti akar, rimpang, batang, buah dan lain-lain. Perajangan bahan dapat
dilakukan secara manual dengan pisau yang tajam dan terbuat dari stainlees ataupun
dengan mesin pemotong/perajang.

Jenis-Jenis Pengecilan Ukuran


Pengecilan ukuran dibagai menjadi dua jenis, yaitu pengecilan ukuran bahan padat
dan pengecilan ukuran bahan cair. Pengecilan ukuran bahan cair dapat dengan cara
emulsifikasi atau homogenisasi.
1. Emulsifikasi adalah pembentukan emulsi yang stabil dengan pencampuran dua
atau lebih cairan yang tidak saling larut, sehingga satu bagian (fase terdispersi)
terdispersi dalam bentuk droplet yang sangat kecil pada bagian yang kedua (fase
kontinyu).
2. Homogenisasi adalah pengecilan ukuran ke 0,5 – 0,3 m dan peningkatan jumlah
partikel padat atau cair dari fase terdispersi dengan menggunakan shearing force
untuk meningkatkan ikatan & stabilitas dari dua bagian (Choirunnisa, 2009).

Mesin pengecil ukuran dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain crusher,
grinder, ultrafine grinder dan cutting machines. Mesin yang dikelompokkan dalam
crusher adalah jaw crusher, gyratory crusher, dan crushing rolls. Mesin yang
dikelompokkan dalam grinder diantaranya hammer mills, rolling-compression mills,
atrition mills dan tumbling mills. Mesin yang dikelompokkan dalam ultrafine grinders
adalah hammer mills with internal classification, fluid-energy mills dan agitated mills.
Sedangkan mesin yang dikelompokkan dalam cutting machines adalah knife cutters,
dicers dan slitters (Slamet, 2003).

Pengaplikasian dalam pengolahan adalah:

1. Ditimbang ubi atau kentang masing-masing 100 gram.


2. Dibersihkan atau dikupas.
3. Ditimbang ubi yang dikupas/dibersihkan.
4. Ubi 1 dipotong bentuk dadu dan ubi 2 diiris tipis.
5. Ditimbang berat potongan dan irisan.
6. Dihitung hasil rendemen.
7. Dicatat data hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.

Contoh Tabel Hasil Pengamatan Pemotongan dan Pengirisan


Ber at Awa l Rendemen
Jenis Bahan Berat Akhir (gr) A l a t Perlakuan
( g r ) ( % )
U b i I 94,33 8 0 , 8 7 8 5 , 7 3 C u t t e r potong dadu
100
Ubi II 95,12 9 4 , 8 3 9 9 , 6 9 Cutter I r i s
Kesimpulan

o Evaporasi adalah suatu proses penguapan sebagian atau keseluruhan pelarut


sehingga yang tersisa hanya larutan yang pekat atau kental serta memiliki konsentrasi
yang tinggi.
Tujuan dari evaporasi ini sendiri ialah untuk memekatkan larutan yang terdiri dari
komponen zat yang memiliki titik didih rendah (mudah menguap) dengan zat yang
memiliki titik didih yang tinggi (tidak mudah menguap), dalam proses evaporasi
kebanyakan pelarutnya adalah air, zat inilah yang diuapkan agar terlepas dari liquid
yang diinginkan. Proses evaporasi ini berbeda dengan pengeringan, karena hasil dari
evaporasi masih merupakan liquid cair tetapi memiliki viskositas yang tinggi
(kekentalan) tetapi tidak dalam berbentuk padat, dan liquid kental inilah yang menjadi
produk dalam proses evaporasi.

o Pengecilan ukuran adalah suatu proses pengolahan untuk memperkecil ukuran


bahan sesuai dengan karakteristik bahan tersebut tanpa mengubah sifat-sifat kimianya.
Tujuan pengecilan ukuran diantaranya adalah untuk mempermudah proses
pencampuran dan pengadukan dengan bahan lain, untuk membantu proses
penyaringan, untuk menambah luas permukaan, mempermudah pengangkutan dan
secara spesifik membuat bahan menjadi ukuran yang diinginkan.
Tujuan ekonomis proses pengecilan ukuran adalah untuk mencapai hasil yang
diinginkan dengan biaya yang minimum
Pengecilan ukuran bahan hasil pertanian bertujuan untuk mendapatkan bentuk
pangan sesuai yang diinginkan seperti agar lebih indah, bentuk lebih bervariasi serta
mudah diolah. Operasi pengecilan ukuran sangat penting dalam pengolahan bahan
hasil pertanian, baik itu dalam keadaan basah maupun kering. Semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pasca panen membuat operasi
pengecilan tidak hanya dilakukan secara manual, tetapi juga dengan menggunakan
mesin-mesin yang memiliki daya besar dan efisien. Setiap bahan hasil pertanian
memiliki teknik pengecilan ukuran yang berbeda-beda, tergantung karakteristik
bahan, sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologisnya
Pengecilan ukuran zat padat dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
cara, yaitu:Kompresi (tekanan),Pemukulan ,Pemotongan ,Perajangan .
Jenis-Jenis Pengecilan ukuran dibagai menjadi dua jenis, yaitu pengecilan ukuran
bahan padat dan pengecilan ukuran bahan cair,Pengecilan Ukuran bahan cair dapat
dengan cara emulsifikasi atau homogenisasi.
Daftar pustaka

http://gesitwidagdofajarputra.blogspot.co.id/2015/02/apbhlikasi-proses-evaporasi-pada-
beberapa.html
http://www.prosesindustri.com/2015/01/evaporator-dan-prinsip-kerjanya.html

Alakali, Joseph S., Sunday O. Eze, and Michael O. Ngadi., 2012. Influence of Variety and
Processing Methods on Specific Heat Capacity of Crude Palm Oil. International
Journal of Chemical Engineering and Applications, Vol. 3 (5) : 300 – 302. McGill
University. Canada

Almatsier, S., 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Pustaka Gramedia Utama. Jakarta

Anonim a, 2008. Modul Praktikum Mekanika Fluida. Universitas Jenderal Soedirman.


Purwokerto

Anonim, 2007. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Fakultas Pertanian. Universitas


Mataram. Matara

Anda mungkin juga menyukai