Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

1. Daftar isi…………………………………………………………………………1

2. Kata Pengantar……………………………………………………………..…....2

BAB I Pendahuluan

3. Pengertian Ekonomi Politik…………………………………………………….3

BAB II Pembahasan

4. Sistem Ekonomi Tradisional……………………………………………………4

5. Sistem Ekonomi Kerakyatan……………………………………………………5

6. Sistem Ekonomi Liberal………………………………………………………...6

7. Sistem Ekonomi Terpusat….……………………………………………………7

8. Sistem Ekonomi Campuran..……………………………………………………9

9. Perbedaan Sistem Politik Berbagai Negara.……………………………………10

10. Sistem Politk Negara Maju.……..……………………………………………...10

11. Sistem Politik Negara Berkembang…………………………………………….11

12. Garis Besar Perbedaan Sistem Politik di Berbagai Negara……………………..14

BAB III Penutup

13. Kesimpulan.……………………………………………………………………..17

14. Daftar Pustaka.…………………………………………………………………..17

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “BISNIS

INTERNASIONAL” yang berjudul “PERBEDAAN NASIONAL DALAM EKONOMI

POLITIK“ ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW yang mana

telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang

seperti yang telah kita rasakan saat ini, sehingga kita dapat merasakan manfaat ilmu yang

berkembang sangat pesat menurut perkembangan zaman.

Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam

pembuatan makalah ini. Dan kami pun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat

banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kepada para pembaca kami mengharapkan saran dan kritik demi

kesempurnaan makalah yang kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini benar-benar

bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya pada kami. Aamiin

Kediri, 27 September 2016

Kelompok 2

2
BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Ekonomi Politik

Politik berasal dari kata "polis” yang berarti negara atau kota. Berdasarkan maknanya

yang secara empiris tidaklah sama, namun dalam perkembangan dunia kedua kata tersebut

menjadi hal yang berkaitan dan saling mempengaruhi. Tindakan politik tidak terbebas dari

kepentingan ekonomi dan sebuah kebijakan ekonomi tidak terlepas pula dari kepentingan

politik. Dengan demikian ekonomi politik dimaksudkan untuk mengungkapkan kondisi di

mana produksi atau konsumsi diselenggarakan negara-negara. Sedangkan Definisi ekonomi

politik menurut Balaam merupakan disiplin intelektual yang mengkaji hubungan antara

ekonomi dan politik. Menurut P. Todaro, ekonomi politik membahas hubungan politik dan

ekonomi dengan tekanan pada peran kekuasaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Pakar lainnya menggunakan istilah ekonomi politik untuk merujuk pada masalah yang

dihasilkan oleh interaksi kegiatan ekonomi dan politik. Dengan demikian ekonomi politik

menjelaskan dan mengungkapkan hukum-hukum produksi kekayaan di tingkat negara dunia.

3
Ekonomi Politik Secara Umum

Biasanya ketika berbicara atau membahas ekonomi maka ingatan akan langsung

tertuju pada kata yang tidak lepas dari unsur produksi, komsumsi, distribusi, investasi, ekspor

dan impor dan sebagainya yang tentu berbeda ketika membahas politik, istilah kata yang akan

ditemukan seperti negara, ideologi, kelompok, pemerintah dan sebagainya. Kemudian seiring

dengan perkembangan dunia, kajian mengenai ekonomi politik pun semakin luas. Dengan

sengaja atau tidak kedua kata yang secara empiris maupun istilah berbeda tersebut, dipadu-

padankan menjadi satu kalimat "ekonomi politik". Sehingga dari kata tersebut muncul kajian

baru yang berkaitan dengan kegiatan maupun keputusan yang dilakukan pemerintah dalam

rangka memenuhi kebutuhan dan kepentingan masayarakat atau rakyannya sesuai dengan

tujuan dan ideologi negara yang bersangkutan.

BAB II

PEMBAHASAN

Perbedaan da macam-macam sistem ekonomi yang ada di dunia pada dasarnya

sistem ekonomi dibagi menjadi 5 sistem yang mendasar sebagai berikut.

1. Sistem ekonomi tradisional

dalam sistem ekonomi tradisional masyarakat hanya memproduksi barang pemuas

kebutuhan yang diproduksi untuk kebutuhan sehari-hari. Dan rumah tangga dapat

bertindak sebagai pembeli, penjual ataupun bisa keduannya.

4
Ciri-ciri:

1. Belum ada pembagian kerja

2. Hasil produksi ditentukan sesuai kebutuhan

3. Hubungannya bersifat kekeluargaan

4. Bertumpu pada sumber daya alam

5. Menggunakan sistem barter

 kelebihan:

1. Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen.

2. Produksi tidak bertujuaan untuk mencari keuntungan.

3. Dengan menggunakan sitem barter, masyarakat cenderung bertndak jujur

 Kelemahaan:

1. Sulit menemukaan kedua belah pihak yang saling membutuhkan saat pelaksanaan

barter.

2. Biasanya jenis dan jumlah barang yang diproduksi tidak cukup untuk kebutuhan.

3. Tidak ada kerjasama antar individu atau masyarakat.

2. Sistem ekonomi kerakyataan

Sistem ekonomi ini yang digunakaan di indonesia berdasarkan demokrasi ekonomi

pancasila. Kesejahteraan masyarakat yang diutamakan, bukan perseorangan. Dan

sistem ekonomi ini berdasarkan UUD 1945. Dan disebut sebagai ” sistem ekonomi

berdasarkan demokrasi ekonomi pancasila.

5
 Kelebihan :

1. Perekonomian di susun sebagai usaha berdasarkan asas kekeluargaan.

2. Bumi, air dan kekayaan lainnya dikuasai oleh negara yang bertujuaan untuk

memakmurkan masyarakatnya.

3. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh masyarakat.

4. Warga negara mempunyai hak untuk memilih pekerjaan yang disukai serta

mempunyai hak akan pekerjaan.

5. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatnya tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan masyarakat.

6. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dikuasai oleh negara.

 Kelemahan :

1. Sistem free fight liberalism, yaitu menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan

bangsa lain.

2. Sistem etatime, yaitu negara bersifat dominan, mendesak, dan mematikan potensi

dan daya kreasi dalam sektor negara.

3. Monopoli, yaitu sistem ekonomi yang memusat dalam satu kelompok.

3. Sistem ekonomi liberal

Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memberi kebebasan kepada

setiap orang untuk melakukan kegiatan ekonomi oleh negara. Sistem ini berdasarkan pada

teori yang di kemukakan oleh adam smith (1723-1790) dalam buku yang ditulisnya yang

berjudul “the wealth of nations”, yang terbit pada tahun 1776, yang mengajarkan tentang

memberikan kebebasan kepada perseorangan dalam setiap sektor ekonomi.

6
 Ciri-ciri:

1. Hak kepemilikan alat produksi ditangan perorangan.

2. Harga barang yang menentukan dari permintaan dan penawaran di pasar.

3. Adanya persaingan bebas.

4. Pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.

5. Modal yang memegang peran penting dalam perekonomian.

6. Ada kesempatan untuk individu mendapatkan keuntungan.

 Kelebihan dalam sistem ekonomi liberal:

1. Meningkatkan kualitas dan efisien barang yang dibuat (produksi).

2. Terpacu untuk memakmurkan untuk diri sendiri.

3. Setiap pengusaha termotivasi untuk mencari keuntungan.

4. Memilih sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan finansial ataupun skill.

 Kelemahan dalam sistem ekonomi liberal:

1. Adanya persaingan yang tidak sehat.

2. Ada kesenjangan antara yang kaya dan miskin

3. Adanya monopoli.

4. Terdapat eksploitasi SDM.

5. Saat memakai SDA tidak memerhatikan kelestarian lingkungan.

4. Sistem ekonomi sosialis /terpusat

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang seluruh kebijakan

perekonomiaannya ditentukan oleh pemerintah. Dan masyarakat hanya menjalankan

7
peraturan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sistem ekonomi ini berdasarkan teori yang

telah dikemukakan oleh karl marx dalam buku yang ditulisnya yang berjudul “das kapital”,

Dibuat tahun 1867. Sistem ini bersifat memerintah karena adanya campur tangan dari

pemerintah dalam bidang ekonomi yang melakukan pembatasan-pembatasan dalam kegiatan

masyarakat yang mengandung kegiatan ekonomi.

 Ciri-ciri:

1. Perencanaan dibuat oleh pemerintah pusat.

2. Semua alat alat produksi dikuasai oleh pemerintah.

3. Produksi, konsumsi, dan distribusi di atur ecara terpusat.

4. Hak milik perorangan dibatasi.

5. Inisiatif produksi dibatasi.

 Kelebihan dalam sistem ekonomi sosialis:

1. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya dalam perekonomian.

2. Hasil produksi dinikmati secara merata.

3. Tidak ada pemisah antara si kaya dan si miskin karena semuanya sama rata.

4. Pengendalian harga mudah diatur.

 kelemahan dalam sistem ekonomi sosialis:

1. Hak milik perorangan sangat dibatasi.

2. Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.

3. Tidak ada kebebasan individu

8
5. Sistem ekonomi campuran

Sistem ekonomi campuran adalah gabungan dari sistem liberal dan sistem sosialis,

yang mengambil garis tengahnya antara kedua itu yaitu kebebasan dan keadilan, berarti

antara peran mutlak negara dan peran individu saling menonjol. Pada sistem campuran

antara pemerintah dan masyarakat bersama sama untuk meningkatkan kegiatan

perekonomian. Dan dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu pemerintah sebagai pengendali dan

stabilisator kegiatan ekonomin dan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan

kegiatan ekonomi seperti produksi kosumsi dan distribusi.

 Ciri-ciri:

1. Adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.

2. Pihak masyarakatikut berperan dalam kegiatan perekonomian.

 Kelebihan dalam sistem ekonomi campuran:

1. Harga dipasar lebih terkendali

2. Sektor ekonomi antara pemerintah dan swasta terpisah secara jelas.

3. Hak milik perorangan diakui dan pemerintah ikut mendorongnya

 Kekurangan dalam sistem ekonomi campuran:

1. Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme.

2. Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan

masyarakat.

9
Perbedaan Sistem Politik Berbagai Negara

Perbedaan sistem politik antara negara satu dengan negara lain, merupakan hal yang

wajar dan alami, karena setiap negara memiliki pengalaman sejarah yang berbeda-beda.

Setiap negara memiliki ciri-ciri khusus, baik dari segi ideologi, sistem politik, karakter

kehidupan sosial, corak kebudayaan, lingkungan alam yang tidak sama dengan bangsa-

bangsa lain. Sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politiknya ikut berperan

dalam menentukan sistem politik yang dilandasi oleh ideologi, kepribadian bangsa, serta

kondisi ekonomi, sosial, dan budaya dari negara yang bersangkutan.

1. Sistem Politik Negara-Negara Maju

Sistem politik beberapa negara maju akan diuraiakan untuk mengetahui perbedaan antara

negara satu dengan negara lainnya, terutama negara-negara yang mewakili salah satu model

system politik, misalnya sistim politik Inggris mewalili model demokrasi parlementer dengan

corak liberal, rusia atau Uni Soviet mewakili demokrasi sosial/komunis, Amerika Serikat

mewakili model demokrasi presidensial, prancil menggunakan model campuran antara

system parlementer dan presidensial, dan system politik Jepang sebagai Negara kuat di Asia.

a. Sistim Politik Inggris dan Negara-Negara Eropa Barat

Untuk pertama kali dalam sejarah, rakyat inggris berjuang melawan kekuasaan raja

yang memiliki kekuasaan raja yang memiliki kekuasaan mutlak atau absolut, dan berhasil

memaksa rajanya untuk menandatangani piagam-piagam yang mengatur hak dan kewajiban

raja Inggris. Piagam-piagam itu sampai sekarang enjadi konstitusi bagi kerajaan Inggris.

Piagam Magna Charta 1215 disebut The Great Council, multi-multi adalah suatu Dewan

Penasehat Raja yang terdiri pada Baron (bangsawan) yang mewakili daerahnya.

Perkembangan selanjutnya, ternyata The Great Council ini merupakan benih demokrasi
10
karena dewan itu kelak berubah menjadi parlemen yang beranggotakan wakil-wakil rakyat

yang dipilih melalui pemilihan umum.Sistem politik di Inggris adalah demokrasi dengan

sistem parlementer yang menganut aliran liberalistik, yaitu mendasarkan dan mengutamakan

kebebasan individu yang seluas-luasnya. Sistem politik Inggris kemudian banyak

dipraktikkan pula di negara-negara Eropa Barat. Raja atau ratu merupakan lambang persatuan

dan kesatuan, yang senantiasa dibanggakan, adat dan tradisi dipertahankan, pemerintahan

dijalankan oleh Perdana Menteri yang dikuasai oleh partai yang menang dalam pemilihan

umum.

b. Sistem Politih Amerika Serikat

Amerika Serikat adalah negara federal ( negara serikat ) yang terdiri dari negara-

negara bagian yang sama sekali terpisah dengan negara induknya, kecuali dalam keamanan

bersama. Bahkan negara-negara bagian mempunyai undang-undang sendiri. Amerika Serikat

adalah satu-satunya negara yang melaksanakan teori Trias Politica secara konsekuen, yaitu

pemisahan kekuasaan dengan tegas antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Badan

legislatif terdiri dari dua kamar (bicameral), yaitu Senate yang beranggotakan wakil-wakil

negara bagian, masing-masing 2 (dua) orang senator, dan House of Representative

beranggotakan wakil-wakil dari negara bagian yang jumlahnya tergantung dari jumlah

penduduk masing-masing negara bagian. Presiden melakukan kekuasaan eksekutif, dan

dipilih langsung oleh rakyat. Kekuasaan legislatif dilaksanakan oleh Congress (Senate dan

House of Representative), sedangkan kekuasaan yudikatif dilakukan oleh Mahkamah Agung

(Supreme Court of Justice). Setelah Congress menyusun sebuah rancangan undang-undang,

kemudian rancangan itu diserahkan kepada presiden untuk mendapatkan pengesahan. Apabila

presiden tidak menyetujui isi rancangan undang-undang itu, presiden berhak untuk

menolaknya dan tidak mengesahkannya (hak veto). Rancangan undang-undang yang diveto

11
oleh presiden diserahkan kembali kepada Congress, Congress akan meninjaunya kembali

dengan memerhatikan keberatan-keberatan yang diajukan oleh presiden. Apabila dari hasil

peninjauan Congress itu ternyata bahwa sedikitnya 2/3 dari seluruh anggota Congress tetap

menyetujui rancangan undang-undang itu maka rancangan undang-undang itu harus disahkan

oleh presiden. Dengan sistem pemisahan kekuasaan ini, akan terjadi check and balance yang

benar-benar sempurna antarlembaga-lembaga kekuasaan tersebut.

2. Sistem Politik di Negara-Negara Berkembang

Untuk sistem politik di negara-negara berkembang akan dibahas sistem poilik Cina, Iran,

dan Arab Saudi, dan Israel yang merupakan contoh berbagai system politik yaitu sistem

demokrasi rakyat (komunis), sistem politik di negara-negara Islam, dan sistem demokrasi

parlementer di Israel.

a. Sistem Politik Cina

Republik Rakyal Cina berdiri tahun 1949 setelah menumbangkan dinasti Cing yang

berusia ratusan tahun. Tetapi barusan secara konstitusi cina ditetapkan dalam congress rakyat

nasional, yang menyebutkan antra lain bahwa demokrasi rakyat di pimpin oleh kelas pekerja

dalam hal ini dikelola oleh Partai Komunis Cina sebagai inti kepemimpinan pemerintah.

Dalam kuasa eksekutif, jabatan kepala negara dihapuskan maka orang pertama dalam

kepemimpinan Partai Komunis Cina yang menggantikan jabatan ini yaitu ketua Partai itu

sendiri, sedangkan Sekretaris Jenderal partai merupakan penyelenggara pemerintahan

tertinggi setingkat Perdana Menteri. Kekuasaan legislatif dipegang oleh kongres rakyat

nasional–yang didominasi oleh Partai Komunis Cina. Kekuasaan yudikatif dijalankan secara

bertingkat oleh pengadilan rakyat dibawah pimpinan Mahkamah Agung Cina. Pengadilan

rakyat bertanggung jawab kepada kongres rakyat di setiap tingkatan, namun karena

12
perwakilan rakyat tersebut didominasi oleh Partai Komunis Cina maka demokrasi masih sulit

terwujud meskipun usaha perubahan dilakukan terus-menerus dalam reformasi yang

dicanangkan dalam rangka menghadapi era globalisasi.

b. Sistem Politik Iran

Dalam sistem pemerintahan Republik Islam Iran sejak jatuhnya dinasti Syah Iran,

sebagai kepala negara adalah Imam kedua belas yang diwakili oleh Fakih atau Dewan Faqih

(Dewan Keimanan). Kepala pemerintahan dipegang oleh seorang presiden yang walaupun

diangkat oleh rakyat, tetapi diangkat, dilantik, dan diberhentikan oleh Faqih atau Dewan

Faqih. Penentuan seseorang untuk menjadi Faqih dan Ayatullah adalah berdasarkan

kemampuan yang bersangkutan mengenai Al-Quran. Ketua kabinet dipegang oleh perdana

menteri yang dipilih, diangkat, da diberhentikan oleh presiden setelah mendapat persetujuan

dari badan legislative (Dewa Pertimbangan Nasional Iran). Kabinet bertanggung jawab

kepada Dewan Pertimbangan Nasional Iran. Badan legislatif ini selain membuat undang-

undang juga bertugas mengawasi badan eksekutif. Dalam membuat undang-undang

harus disesuaikan dengan Al-quran dan Al Hadis. Di samping itu, dikenal pula–Dewan

pelindung konstitusi yang disebut Dewan Perwalian (Syura ne Gahden) yang bertugas

mengawasi agar undang-undang yang dibuat oleh Dewan Pertimbangan Nasional Iran tidak

bertentangan dengan ajaran Islam dan konstitusi Iran. Anggota-anggota Dewan Perwalian

terdiri dari para pakar sebagai berikut:

1) Para anggota yang diambil dari ahli hukum Islam yang terkenal saleh dalam

beribadah menjalankan syariat Islam, dan ditunjuk oleh Dewan Keimanan.

13
2) Para anggota yang diambil dari para ahli hokum dari berbagai cabang ilmu hukum ,

yang terdiri dari hakim-hakim Islam. Mereka juga mendapat ijin dari Mahkamah Agung Iran

beserta pengesahan dari Dewar Pertimbangan Nasional Iran.

c. Sistem Politik Arab Saudi

Kekuasaan eksekutif Arab Saudi dipegang oleh kepala negara (raja) yang sekaligus

menjabat sebagai perdana menteri dan pimpinan agama tertinggi. Tidak ada partai politik

yang bertinak sebagai oposisi, tidak ada konstitusi kecuali al-Quran sebagai kitab suci

mereka, namun tidak sepenuhnya diikuti dalam hal penyelenggaraanpemerintah. Karena

kompleksnya bidang pemerintahan maka dibentuklah departemen-departemen yang yang

pejabatnya selurunya dari keluarga istana. Menghadapi era globalisasi, baru beberapa when

icrakhir ini Arab Saudi membentuk badan legislatif (Majelis Syura). Mengenai badan

yudikatif, sistem peradilan terdiri dari pengadilanpengadilan biasa, Pengadilan Tinggi Agama

Islam di Makkah dan Jedah serta sebuah Mahkamah Banding. Sistem hukum bersumber dari

Alquran yang penjabarannya diambil dari Hadis. Di samping itu juga berlaku hukum adat dan

hukum suku-suku. Sistem kerja peradilan diawasi oleh Komisi pengawas Pengadilan yang

diangkat oleh raja. Sistem pernerintahan daerah dibagi atas beberapa wilayah propinsi yang

masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan beberapa kota penting dipimpin

oleh walikota. Gubernur dan walikota diangkat atas persetujuan raja.

Garis Besar Perbedaan Sistem Politik di Berbagai Negara

Setelah mencermati sistem politik di berbagai negara dapat diketahui secara garis besar

perbedaan sistem politik antara negara satu dengan negara lairiliya, Perbedaan-perbedaan

tersebut terdapat pada:

14
a. Perbedaan Bentuk Negara

Ada dua kriteria bentuk negara, yaitu negara kesatuan dan negara serikal/ fcderasi.

Negara kesatuan adalah negara yang bersusunan tunggal, artinya dalam negara tidak ada

negara lain. Dalam negara hanya ada satu pemerintahan, satu Undang-Undang Dasar, satu

kepala negara, satu kabinet, kabinet, dan satu lembaga perwakilan atau parlemen. Negara

yang menerapkan bentuk negara kesawan antara lain RRC, Prancis, Indonesia, dan Jepang.

Negara scrikat atau federasi adalah negara yang terdiri dari beberapa llcgala Yang semula

berdiri sendiri, kemudian negara-negara itu mengadakan ikatan kerja sama. Mereka mengatur

pembagian wewenang antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian, contoh

negara Serikat yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, Republik Indonesia Serikat.

b. Perbedaan Bentuk Pemerintahan

Bentuk pemerintahan ada dua macam yaitu monarki atau kerajaan dan republik.

Negara monarki, kepala negaranya disebut Raja atau Ratu, pengangkatannya berdasarkan hak

waris turun-temurun, masa jabatannya seumur hidup. Negaranegara yang menganut bentuk

pemerintahan monarki, misalnya Saudi Arabia, Denmark, Inggris, Belanda, Jepang, dan

Thailand. Bentuk pemerintahan Republik, ciri-cirinya kepala negaranya disebut presiden,

pengangkatannya berdasarkan pemilihan umum, masa, jabatan terbatas untuk waktu yang

ditetapkan undang-undang. Contoh negara-negara yang menganut bentuk pemerintahan

republik, yaitu Amerika Serikat, RRC, dan Republik Indonesia.

c. Perbedaan Sistem Kabinet

Berdasarkan pertanggungjawaban kabinet atau dewan menteri dalam pelaksanaan tugas

eksekutif (pemerintahan) dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu kabinet ministerial

dan kabinet presidensial. Kabinet ministerial adalah kabinet yang dalam pelaksanaan

15
tugasnya dipertanggungjawabkan oleh para menteri di bawah pimpinan perdana menteri.

Sedangkan kepala negara (presiden atau raja ) tidak dapat diganggu gugat. Perdana menteri

sebagai pemegang kekuasaan eksekutif. Contoh negara yang menerapkan sistem ini, yaitu

Inggris, Jepang, Malaysia, dan Israel. Kabinet presidensial adalah kabinet yang dalam

pelaksanaan tugasnya dipertanggungjawabkan oleh presiden. Menteri-menteri (kabinet)

berperan sebagai pembantu presiden, diangkat dan diberhentikan oleh presiden serta

bertanggung jawab kepada presiden. Presiden mempunyai kedudukan sebagai kepala

pemerintahan dan sebagai kepala negara. Negara-negara yang menerapkan sistem kabinet

presidensial antara lain Amerika Serikat dan Republik Indonesia. Meskipun kedua negara

melaksanakan sistem kabinet presidensial, tetapi dalam praktiknya ada perbedaan. Amerika

Serikat melaksanakan Trias Politica, yaitu pemisahan kekuasan secara tegas antara

kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif sedangkan Indonesia melaksanakan pembagian

kekuasaan, artinya antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif masih ada hubungan

kerja sama.

d. Perbedaan Bentuk Parlemen/Lembaga Perwakilan

Bentuk parlemen ada dua yaitu monocameral dan bicameral. Parlemen yang

monocameral, artinya terdiri dari satu kamar, misalnya Indonesia, RRC, Iran, dan Arab

Saudi. Sedangkan parlemen yang terdiri dari 2 kamar (bicameral), antara lain Amerika, Uni

Soviet, Jepang, dan Francis. Demikian garis besar perbedaan system politik antar negara.

Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan cirri dari pihak politik yang menjiwai masyarakat

negara yang bersangkutan.

16
BAB III Penutup

KESIMPULAN

Setiap negara memiliki sistem tatanan ekenomi politik tersendiri yang

menguntungkan dan dirasa dapat membuat negaranya menjadi berkembang yang sesuai

dengan keadaan penduduk, alam dan negara itu sendiri. Negara Indonesia menganut system

ekonomi kerakyatan (pancasila) dan sistem politik Negara berkembang yang tentunya ada

kemunginan ketidaksamaan dengan Negara lain.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.google.co.id/?gws_rd=cr&ei=9yLmV7jM4z0vgT8s7qwDw#q=perbedaan

+sistem+ekonomi+politik+antar+negara.

2. https://jamilkusuka.wordpress.com/2010/05/03/perbedaan-sistem-politik-berbagai-

negara/.

3. https://isearch.avg.com/dns?pid=avg&sg=&cid={508c89ee-8dd8-405a-8d44-

09b53ddebceb}&mid=5ea7da575a9547ccb87d4d9b586d85cf-

ebae1c4a5f785926ad2931707451313c170c47bf&cmpid=&ds=nr013&v=19.6.0.592&la

ng=en&pr=sa&d=2016-08-

17%2022%3A27%3A37&sap=dns&q=bing&urlref=http%3A%2F%2Fwww.bing.com

%2Fsearch%3FFORM%3DSWBW15%26q%3D.

4. Buku BIsnis Internasional Charles W.L Hill Chow-Hou Wee Krishna Udayasankar.

17

Anda mungkin juga menyukai