PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), apabila AKI dan AKB
nya kecil maka dikatakan status kesehatan Negara tersebut baik. AKI dan AKB
yang masih tinggi telah lama mengundang perhatian pemerintah. Menurut hasil
beberapa survey, tinggi rendahnya AKI dan AKB disuatu Negara dapat dilihat
menyeluruh. AKI didunia saat ini masih tinggi World Healthy Organization
(WHO) mencatat tiap tahunnya lebih dari 500.000 perempuan meninggal karena
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu
indikator didalam tujuan ketiga SDGs. Dan strategi yang digunakan untuk
kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas; (2) mempercepat
kualitas farmasi dan alat kesehatan; (6) meningkatkan pengawasan obat dan
makanan; (7) meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya
pembiayaan kesehatan.
tercatat rata-rata AKI adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata
kematian ini jauh melonjak dibandingkan hasil SDKI 2007 yang mencapai 228
per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini tentu bertentangan dengan target
pemerintah yang akan menurunkan AKI hingga 102 per 100.000 pada 2015
Data Dinas Kesehatan Kota Bogor menyatakan AKI pada 2015 tercatat 21
kasus, sedangkan AKB tercatat 65 kasus pada tahun 2015. Ada beberapa hal yang
menjadi penyebab tingginya AKI dan AKB ini, selain faktor penyakit dan kendala
dalam proses persalinan, yang turut menjadi penyebab tingginya AKI dan AKB
ini karena 4T dan Terlambat yaitu, terlalu sering melahirkan, terlalu tua usianya
saat hamil atau melahirkan, terlalu muda usia saat kehamilan, dan terlalu rapat
jarak kehamilan serta terlambat saat mendeteksi kehamilan dan terlambat mencari
AKB di bogor, terjadi di BPS Bd..Yuhani Somantri S.ST yaitu adanya lilitan tali
menambah catatan AKB di kota Bogor. Data yang didapat dari tanggal 1 April -
17 April 2016 tercatat 2:10, yaitu dari 10 persalinan normal dan dua diantaranya
terjadi lilitan tali pusat pada bayi pada saat persalinan, namun bisa tertolong
normal karena lilitan yang terjadi longgar. (Bd.Yuhani Somantri S.ST, 2016)
Maka dari itu penulis merasa tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan
menurunkan AKI di Indonesia serta tercapai kesehatan ibu dan anak yang
optimal.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
nifas dan bayi baru lahir di BPS Bidan Yuhani Somantri S.ST periode 02 –
13 April 2016.
2. Tujuan khusus
02 – 13 April 2016.
April 2016.
April 2016.
April 2016.
April 2016.
2016.
g. Mampu mengevaluasi hasil manajemen pada pada Ny.N G3 P2 A0
hamil 38 minggu pada masa kehamilan persalinan, nifas dan bayi baru
C. MANFAAT
1. Bagi Penulis
ibu bersalin, bayi baru lahir dan ibu nifas yang diperoleh selama
2. Bagi Pasien
merasa aman selama masa kehamilan, persalian, nifas dan bayi baru lahir
ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir dan ibu nifas sehingga dapat
meningkatkan kesehatannya.
4. Bagi Institusi
Studi kasus ini membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada
Ny. “N” dalam masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dimulai
dari 38 minggu sampai dengan 6 hari postpartum dan 6 hari bayi lahir di BPS
2016.