Menghitung Retikulosit
Menghitung Retikulosit
KELOMPOK 4 A
ANGGOTA :
I. TUJUAN
a. Tujuan Intruksional Umum
1. Untuk mengetahui jumlah retikulosit dalam darah
2. Untuk mengetahui metode penghitungan jumlah retikulosit dalam darah
b. Tujuan Intruksional Khusus
1. Untuk mengetahui dan memahami penghitungan jumlah retikulosit dengan
metode supravital
2. Untuk dapat melaksanakan penghitungan jumlah retikulosit dengan metode
supravital
3. Untuk dapat menginterpretasikan hasil penghitungan jumlah retikulosit dalam
darah
II. METODE
Hitung retikulosit umumnya menggunakan metode pewarnaan supravital. Sampel
darah dicampur dengan larutan brilliant cresyl blue (BCB) atau new methylene blue
maka ribosom akan terlihat sebagai filament berwarna biru. Jumlah retikulosit
dihitung per 1000 eritrosit dan dinyatakan dalam %, jadi hasilnya dibagi 10.
III. PRINSIP
Retikulosit dalam darah diwarnai dengan cara supravital, kemudian jumlahnya
dibandingkan dengan jumlah eritosit dan dinyatakan dalam % atau promil.
Proeritroblas
Basofilik
Eritroblas
Sel eritrosit
Polikromatik
Eritroblas
Normoblas
Hematopoesis
Retikulosit
Eritrosit
Leukosit
Granulosit
Sel leukosit
Leukosit non
granuler
Retikulosit adalah sel-sel eritrosit muda yang telah kehilangan inti sel, dan
mengandung sisa-sisa asam ribonukleat di dalam sitoplasmanya, serta masih dapat
mensintesis hemoglobin.(Brown, 1973: 111-116)
Walaupun retikulosit baik di sumsum tulang maupun di darah tepi bisa dipisahkan
dari kontaminasi sel yang sama dari kompartemen yang berbeda akan tetapi
pemisahan ini tidak sempurna sekali sehingga metode untuk membedakan masih
perlu disempurnakan untuk mengetahui dengan tepat fungsi fisiologis dan maturasi
dari retikulosit. Diperkirakan waktu pematangan retikulosit adalah berkisar antara 2-5
jam, tergantung metode yang dipakai, spesies yang dipelajari dan juga tingkat
stimulasi proses eritropoesis tersebut. Faktor yang menentukan kapan retikulosit
keluar dari sumsum tulang ke sirkulasi masih belum jelas diketahui. Ada studi yang
mendapatkan bahwa perbedaan spesies dapat menentukan perbedaan jumlah
retikulosit yang beredar didarah tepi, dimana pada tikus dan babi didapatkan jumlah
retikulosit yang banyak sedang pada manusia, anjing dan kucing jumlahnya sedikit
bahkan pada kuda hampir tidak didapatkan atau sedikit sekali. Perbedaan yang unik
ini bisa dikenali dengan metode manual dengan pengecatan supravital seperti metode
biru metilen.
c. Reagen
Reagen pewarna dengan formula sebagai berikut :
1. Larutan brilliant crecyl blue 1 g
2. NaCl 0,85 g
3. Citrat natricus 0,40 g
4. Aquadest 100 mL
Penurunan jumlah retikulosit yang seharusnya tinggi terjadi pada krisis aplastik
yaitu kejadian dimana destruksi eritrosit tetap berlangsung sementara produksi
eritrosi terhenti, misalnya pada anemia hemolitik kronis karena HBS, anemia
pernisiosa, anemia defisiensi asam folat, anemia aplastik, terapi radiasi, hipofungsi
andenocortical, hipofungsi hipofise anterior, dan sirosis hati.