Katalog Mikroba
A. Bakteri
1. Acinetobacter
Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,1-0,3 μm. Koloni muncul di atas permukaan media
NA. koloni berwarna putih, atau tidak berpigmen, permukaan halus berbentuk bulat cembung
dengan pinggiran yang merata.. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri
gram negatif. Suhu pertumbuhan optimum 33-35℃. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk
aerob. Termasuk pada bakteri yang tidak mampu bergerak. Katalase, oksidase dan produksi
H2S bersifat positif.
2. Brevibacterium sp.
Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,6-1,2 x 1,5-6 μm. Koloni muncul di atas permukaan
media NA. koloni berwarna orange kemerahan. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke
dalam bakteri gram positif. Suhu pertumbuhan optimum 20-350C. Kebutuhan terhadap
oksigen termasuk aerob. Termasuk pada bakteri yang tidak mampu bergerak. Katalase
positif.
3. Corynebacterium sp.
Bentuk selnya batang. Diameter koloni 0,1-0,3 μm. koloni muncul di atas permukaan
media NA. warna koloni putih kilat agak krem, dengan permukaan mengkilat. Bersifat
unaerobic facultativ. Termasuk pada kelompok gram positif, berdasarkan pergerakan
termasuk pada bakteri yang tidak mampu bergerak (non motil), katalase positif, TSIA
positif, sifat halofilik dapat berkembang sangat baik pada keadaan salin. (Wahyuni 2011)
Tidak memiliki spora, dan tidak memiliki kapsul (Budiman 2014)
Bagan 10 Corynebacterium
diphtheriae , Na
4. Flavobacterium sp.
Bentuk sel berupa batang. Diameter koloni mulai dari 0,2-2μm. koloni muncul di
atas permukaan media NA. koloni berwarna kuning tua. Habitat pada tanah dan air.
Termasuk ke dalam gram negatif. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Bersifat
non motil, oksidasi positif dan katalase positif.
Bagan 14 lavobacterium sp
Bagan 13 Flavobacterium sp
5. Klebsiella sp
Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,3-1 μm. koloni muncul di atas permukaan media NA.
termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Bersifat anaerob fakultatif. Suhu pertumbuhan
optimal adalah 370C. bersifat non motil, oksidasi negatif, katalase positif, SCA positif.
6. Mycobacterium sp.
Bentuk selnya batang(bacil), terkadang berbentuk cococ Diameter koloni 0,2-0,6
μm. kolooni muncul di atas permukaan media NA. koloni bakteri berwarna kuning orange,
permukaan bakteri mengkilat, berbentuk tidak teratur dengan permukaan yang sedikit naik
ke atas, serta margin yang bagaikan berombak-ombak(undulate). Bakteri bersifat aerob,
tumbuh optimum pada suhu 25-500C. termasuk ke dalam bakteri gram positif, katalase
positif dan non motil. Tidak membentuk spora.
Bagan 11 Mycobacterium Sp
Bagan 12 Mycobacterium sp. media NA
7. Neisseria sp.
Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,1-3 μm. koloni muncul di atas permukaan
media NA. warna koloni merah kuning. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Suhu
optimum pertumbuhan 35-37℃. Bersifat motil, produksi H2S, katalase dan oksidasi positif.
Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob.
8. Pseudomonas sp.
Bentuk selnya berupa batang lurus, atau kadang-kadang serupa bola. diameter koloni 0,5-
0,8 μm. koloni muncul di atas permukaan media NA. Koloni bakteri berwarna kuning,
permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif, motil dan
katalase positif. (Wahyuni 2011) Biasanya di temukan di lingkungan air dan tanah serta
pada permukaan yang kontak dengan tanah atau ar. Suhu optimum 37℃ dapat bertahan
hingga suhu 42℃ (Todar 2008 )
9. Staphylococcus sp.
Bentuk sel bulat. Dimeter koloni 0,5-1,5 μm. koloni muncul di atas permukaan media NA.
koloni berwarna putih. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram
positif. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Termasuk pada bakteri yang tidak
mampu bergerak. Katalase, oksidase dan produksi H 2S bersifat positif. (Wahyuni 2011)
Bentuk koloni bulat, dengan kenaokan permukaan convex dan margin entire.
D:\ilmu pengetahuan\journal\09_chapter 1.pdf
Bagan 31 Staphylococcus
sp. Agar miring Na
10. Yersinia sp
Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,5-0,8 μm. Koloni muncul di atas permukaan
media NA. koloni berwarna kuning, berbentuk bulat, dengan permukaan yang terangkat
dan margin entire serta Permukaan koloni yang mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri
gram negatif. Suhu pertumbuhan optimum 28-30 ℃ Kebutuhan terhadap oksigen termasuk
aerob. Termasuk pada bakteri yang mampu bergerak. Katalase, oksidase positif dan
produksi H2S bersifat negatif.
Bentuk sel batang(coccobacillus). Diameter koloni 1,1-1,5 x 2-6 μm. koloni muncul di
atas permukaan media NA. koloni bakteri berwarna putih susu Koloni yang lebih tua
sering memiliki pusat gelap. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Temasuk ke dalam
anaerob fakultatif. Suhu optimal pertumbuhan adalah 37℃. oksidasi negatif, katalase
positif, motil. (Wahyuni 2011). Memili koloni yang mengkilap, dan berlendir . bentuk
koloni bulat dengan margin Entire dan permukaan yang sedikit terangkat. E. coli
termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat oganik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat
organik diperoleh dari sisa organisme lain (Kusuma 2010). Dapat sebagai penanda
terjadinya pencearan organik.
Bakteri ini dapat tumbuh di media Na. Bentuk selnya bulat(cocus), Diameter koloni
0,5-3,5 μm. Koloni bakteri berwarna kuning, dengan permukaan mengkilat, berbentuk
bulat dengan permukaan yang cembung ke atas, serta margin yang rata secara keseluruhan.
Bakteri ini bersifat aerob, tumbuh optimum pada suhu 25-37℃. Termasuk ke dalam bakteri
gram positif, katalase positif dan non motil. Tidak membentuk spora. Dapat ditemukan di
tanah, air dan juga kulit manusia.
Bentuk sel koma. Diameter koloni 0,5-3 μm. Koloni muncul di atas permukaan media
Alkali Pepton Water dan tidak dapat tumbuh di media Na. koloni berwarna kuning, berbentuk
bulat, dengan permukaan yang terangkat dan margin entire serta Permukaan koloni yang
mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Suhu pertumbuhan optimum 18-37℃
Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Termasuk pada bakteri yang mampu bergerak
dengan menggunakan satu buah flagella. oksidase positif dan tidak membentuk spora.
Bakteri ini dapat ditemukan di perairan estuari.
B. Jamur
1. Apergilus
Terdapat banyak jenis Aspergillus dengan warna kolni yang berbeda beda namun
mereka masih memiliki ciri yang sama yaitu seperti pada gambar dibawah. Untuk
bntuk koloni aspergilus memiliki koloni yang berfilamen, dengan permukaan yang
menonjol di tengah dan bentuk margin yang merata. Aspergilus dapat ditemukan di
tempat yang lembab dan mengandung banyak oksigen seperti tumpukan jerami,
kompos dan tanah.
2. Penicillium
1.3.Orizhopus Oligosporus
Merupakan jamur jenis kapang. Koloni jamur ini awalnya berwarna putih
kemudian menjadi abu-abu coklat kehitaman. Bentuk koloninya berfilamen. struktur
tubuh Rhizopus oligosporus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu stolon (hifa yang membentuk
jaringan pada permukaan substrat ),rizoid (hifa yang menembus substrat dan berfungsi
sebagai jangkar untuk menyerap makanan),dan sporangiofor (hifa yang tumbuh tegak pada
permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya). Jamur ini dapat
tumbuh secara optimum disuhu 32-37℃ dan dapat ditemukan di tanaman atau buah yang
sudah mulai membusuk
2.4.Trichoderma
Hijau secara makroskopic. Memiliki kadia yang berbentuk menyerupai pohon.
Koloni jamur ini berbentuk bulat denga margin yang bergelombang atau tidak meratata,
dan permukaan yang datar. Jamur ini dapat di temukan ditanah, Dewasa ini diktahui bahwa
jamur ini sangat bagus di dalam tanah, dimana jamur tesebut dapat menambahkan nutrise
yang bagus untuk tanah.
5. Saccharomyces cerevisiae
Merupakan genus yest, dengan bentuk individu yang seperti bakteri yaitu bulat atau
kubus. Koloni Berwarna putih ke abu-abuan, Bentuk permukaan halus, warnanya
mengkilat. Berperan dalam proses fermentasi, dan dapat di temukan di buah yang
membusuk.
Daftar Pustaka
Kusuma, Sri Agung Fitri. Escherichia coli (makalah). Bandung: UNIVERSITAS PADJADJARAN , 2010.
Wahyuni, Ika. Jenis-Jenis Bakteri Yang Berasosiasi Pada Proses Dekomposisi Serasah Daun Avicennia.
Marina (Forsk) Vierh Setelah Aplikasi Fungi Aspergillus SP., Curvularia SP., Penicillium SP.
Pada Beberapa Tingkat Salinitas Di Desa Sicanang Belawan (skipsi). Sumatra Utara:
Universitas Sumatra Utara, 2011.