PENDAHULUAN
Pedomanadalah sebuah panduan yang dikeluarkan secara resmi oleh Rumah Sa-
kit St. Rafael Cancar yang memuat Visi – Misi, struktur organisasi baik struktur Rumah
Sakit maupun struktur unit , Uraian Tugas dan wewenang,tata hubungan kerja, pola
ketenagaan serta kegiatan orientasi dan sisitem pelaporan Rumah Sakit.
Organisasi sebagai suatu alat/sistem/wadah untuk mengadakan sebuah perkum-
pulan secara kelompok sehingga didalamnya terdapat suatu hubungan timbal balik dan
bekerja sama secara rasional, sistematis, dan terkontrol demi mencapai suatu tujuan ter-
tentu dengan pola tertentu yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun
non fisik dan dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Pedoman Pengorganisasian yang baik akan mempengaruhi seluruh proses
kegiatan Rumah Sakit, sehingga berdampak pada kualitas pelayanan Rumah Sakit. Oleh
karena itu perlu adanya Pedoman Pengorganisasi Rumah Sakit.
Kiranya Pedoman Pengorganisasi Rumah Sakit ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak teristimewa bagi Rumah Sakit St. Rafael Cancar dalam proses persiapan
akreditasi pada masa yang akan datang.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RS
Rumah Sakit St. Rafael adalah sebuah Rumah Sakit Misi yang dikelola oleh Pa-
ra Misionaris Suster SSpS, dalam sebuah wadah yaitu Yayasan Kesehatan Santu Ra-
fael.Awalnya Rumah sakit St. Rafael Cancar adalah sebuah Poliklinik dan atas desakan
Pemerintah, status Rumah Sakit St. Rafael Cancar yang semula Poliklinik ditingkatkan
menjadi sebuah rumah sakit sebagai Rumah Sakit Pembantu RSUD Ruteng. Karena
Rumah Sakit Swasta merupakan Mitra Pemerintah, maka pada tanggal 10 November
1986 Poliklinik St. Rafael menjadi Rumah Sakit St. Rafael, dengan mendapat izin se-
mentara dari Departemen Kesehatan RI, dengan NO.0969/Yanmed/RSKS/1986. Dan
pada tanggal 12 Desember 1986, Rumah sakit St. Rafael Cancar, mendapat izinan tetap
dengan No.1417/Yanmed/RSKS/SK/1989.
Seiring berjalanya waktu, Rumah Sakit St. Rafael Cancar berusaha me-
nyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi baik produk hukum berupa Undang-
Undang dan Peraturan Pemerintah, maupun perubahan pola pikir dan pola hidup
masyarakat yang berdampak pada perubahan pola tingkah laku dan tuntutan terhadap
pelayanan rumah sakit yang professional,efektif dan efisien.
Untuk mengantisipasi segala perubahan dan perkembangan yang terjadi maka
pihak penyelenggara rumah sakit harus membuat perencanaan berupa program kegiatan
sebagai acuan dalam mengadakan pelayanan di rumah sakit.
Program kegiatan ini menjadi panduan bagi segenap Direksi dan karyawan/wati
rumah sakit dalam menjalankan tugas kedinasan sesuai kewenangan masing-masing.
Untuk itu Rumah Sakit St. Rafael Cancar perlu merubah paradigm, cara berpikir dan
pola kerja agar mendapatkan hasil yang lebih efektif dan efisien. Rumah Sakit St. Ra-
fael Cancar berada di Wilayah Cancar, Kel. Wae Belang, Kec.Ruteng - Kabupaten
Manggarai dengan luas tanah kompleks rumah sakit seluruhnya adalah 9763 m2. Ada-
pun jenis pelayanan yang ada di Rumah sakit St. Rafael Cancar adalah Pelayanan rawat
Inap dengan kapasitas tempat tidur yang tersedia : 60 TT yang terdiri dari Bangsal
Umum : 36 Tempat Tidur, Ruang Anak : 7 Tempat Tidur, Obstetri : 9 Tempat Tidur dan
ICCU : 7 Tempat Tidur. Sistem pelayanan rawat Inap terdiri dari: IGD, Polik Umum,
BKIA, Polik Gigi, Polik Mata, Fisioterapi. Pelayanan Penunjang Medis terdiri dari: La-
boratorium, Instalasi Farmasi, Radiologi, kamar Bedah, Kamar Bersalin dam Rekam
2
Medis. Pelayanan Penunjang Umum terdiri dari: Dapur Umum, Laundry, Kamar Jahit
serta Gudang dan Bengkel ( Kayu dan Besi).
3
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, NILAI DAN TUJUAN RS
3.1 Visi
Rumah Sakit St. Rafael menjadi Rumah Sakit Umum Tipe C pilihan masyarakat
dengan memberikan layanan yang professional dan bermutu dengan penuh
kasih.
3.2 Misi
a. Memberikan pelayanan paripurna, holistic unutk masyarakat manggarai dan
sekitarnya.
b. Meningkatkan profesionalismes SDM dalam bidang kesehatan.
3.3 Motto
Melayani Dengan Kasih
3.4 Nilai : KASIH
1. Komunikatif
2. Aman dan Nyaman
3. Sukacita
4. Iklas
5. Harmonis
3.5 Semboyan
Semboyan Rumah Sakit adalah RAFAEL
R : Ramah
A : Aman
F : Fokus
A : Asri
E : Efektif dan Efisien
L : Loyal
3.6 Tujuan Rumah Sakit
1) Agar pasien dan keluarga memperoleh kepuasan secara menyeluruh baik
fisik, psikis, sosial dan spiritual
2) Mendapatkan tenaga yang terampil dan terlatih sesuai tuntutan profesi
3) Memperlancar pelayanan di rumah sakit
4) Mempercepat proses penyembuhan pasien serta menghemat waktu, tenaga
dan biaya
4
5) Memberikan rasa aman dan nyaman kepada semua pihak serta meningkat-
kan kepercayaan pasien pada pelayanan di Rumah Sakit St. Rafael Cancar
BAB IV
5
STRUKTUR ORGANISASI RS
Nomor: 28/YKSRFL/STRUK./VIII/2014
Unit Rekam
Kamar Jenasah Ka.Sub.Logistik
Medis
Unit Loundry
Unit IPSRS
BAB V
6
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
5.1 PELAYANAN MEDIK
5.2 KEPERAWATAN
5.2.1 Keperawatan
KABID KEPERAWATAN
RU. YOSEFA
RU. REGINARDIS
RU. ARNOLDUS
OK
POLIKLINIK
IGD
Kabid Keperawatan
7
Kabid Keperawatan
5.3 PENUNJANG MEDIK
5.3.1 Unit Laboratorium
8
KABID.PENUNJANG
MEDIK
KEPALA UNIT
LABORATORIUM
KOORDINATOR KOORDINATOR
ADMINISTRASI TEKNIS MEDIK
RAJAL/RANAP/UGD
KABID. PENUNJANG
9
MEDIS
KEPALA UNIT
5.3.3 Unit Farmasi
KABID.PENUNJANG
MEDIK
10
KABID. PENUNJANG
MEDIK
Seksi Administrasi & Seksi Statistik & Seksi Assembling& Seksi Koding &
Pencatatan Pelaporan Filling Indeksing
Kepala Penunjang
Medis
Kepala Unit
Fisioterapi
Fisioterapis Fisioterapis
Pelaksana Pelaksana
11
DIREKTUR
BAB VI
URAIAN JABATAN
12
Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar Struktur Organisasi di atas, Direktur
membawahi Empat orang Kepala Bidang yang memimpinmasing-masing bagian beri-
kut:
1. BidangPelayanan Medik
2. BidangKeperawatan
3. Bidang Penunjang Medik
4. Bagian Pelayanan Umum dan Adminitrasi
Direktur dan Direksi Rumah Sakit St. Rafael Cancar di angkat oleh Ketua
Yayasan Kesehatan St. Rafael Cancar.
13
1. Mengelola pelayanan kesehatan di UGD (triase, pelayanangadar, rujukan)
dengan cepat dan tepat
2. Menerapkan kewaspadaan standar, resusitasi, dan stabilisasi
3. Mengkoordinasi pengkajian dan evaluasi yang berkelanjutan (triase berke-
lanjutan) terhadap pasien
4. Menyiapkan sistem rujukan dalam rangka menyelesaikan masalah kegawat-
daruratan
5. Mengkomunikasikan informasi tentang pelayanan yang telah dan akan diberi-
kan dan untuk kebutuhan tindak lanjut
6. Mengkoordinasi pemulangan pasien secara aman melalui pendidikan
kesehatan dan perencanaan pemulangan pasien (discharge planning)
7. Mengkoordinasikan kegiatan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
UGD ke koordinator pelayanan medik, keperawatan, dan kebidanan
8. Mengkoordinasikan dukungan psikologis dan spiritual untuk pasien dan
keluarganya
9. Mengatur sumber daya unit gadar (SDM, sarana prasarana)
6.4 Penanggung Jawab Unit Bedah
Tugas penanggung jawab unit bedah, antara lain:
1. Menyiapkan jadwal operasi
2. Mengkoordinasikan pelayanan kesehatan di unit kamar operasi (pra-operasi,
operasi, pasca-operasi, pemulihan)
3. Mengatur sumber daya unit kamar operasi (SDM, sarana prasarana)
4. Bertanggung jawab terhadap peralatan medis dan obat- obatan di unit bedah.
5. Memberdayakan SDM kesehatan (spesialis bedah dan anestesi) setempat, bila
memungkinkan
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kamar operasi
ke koordinator pelayanan medik dankeperawatan.
A. Penanggung Jawab Unit Rawat Inap
Tugas penanggung jawab unit rawat inap, antara lain:
1. Mengelola pelayanan kesehatan di unit rawat inap
2. Mengkoordinasi penerimaan pasien dari ruang UGD, ruangbedah, dan ru-
ang rawat jalan
3. Mengkoordinasi perawatan lanjut.
4. Memastikan ketersediaan personel untuk pergantian tiap shift
14
5. Memindahkan pasien dari ruang rawat inap ke unit gawat darurat, dirujuk,
atau meninggal (ruang jenazah).
6. Memastikan dilaksanakannya pemeliharaan peralatan dan inventarisasi
semua barang dan obat-obatan di unit rawat inap
7. Mengkoordinasi pemulangan pasien yang telah pulih
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kamar
operasi ke koordinator pelayanan medik,keperawatan, dan kebidanan
B. Penanggung Jawab Unit Rawat Jalan
Tugas penanggung jawab unit rawat jalan, antara lain:
1. Mengelola pelayanan kesehatan di unit rawat jalan.
2. Mengkoordinasikan pemilahan pasien untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan pasien
3. Memastikan dilaksanakannya pemeliharaan peralatan dan inventarisasi
semua barang di unit rawat jalan
4. Mengkoordinasi pelayanan konsultasi, pengobatan, dan rehabilitasi
5. Mengkoordinasi sistem rujukan dengan unit lain atau fasilitas kesehatan
lainnya.
6. Mengatur sumber daya unit rawat jalan (SDM, sarana prasarana)
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit rawat jalan
ke koordinator pelayanan medik dan keperawatan
6.5 Pelayanan Penunjang Medik
Unit-unit yang berada di bawah pelayanan penunjang medik,meliputi Unit
laboratorium, radiologi, farmasi, sterilisasi, dan unit gizi. Tugas koordinator pela-
yanan penunjang medik danpenanggung jawab masing-masing unitnya dapat
dilihat dalam uraian berikut:
Koordinator Pelayanan Penunjang Medik
Tugas koordinator pelayanan penunjang medik, antara lain:
1. Mengelola pelayanan penunjang medik
2. Mengkoordinasikan pelayanan antar-unit
3. Melaporkan kegiatan penunjang medik ke Direktur Rumah Sakit St. Rafael
6.5.1 Penanggung Jawab Unit Laboratorium
Tugas penanggung jawab unit laboratorium, antara lain:
1. Mengelola pelayanan patologi klinis (hematologi, urinalisa, kimia klin-
ik)
2. Mengatur sumber daya unit laboratorium
15
3. Bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan peralatan
laboratorium, termasukpemantauan kebutuhan reagen, peralatan, dsb
4. Memantau quality control untuk memastikan keakuratan hasil pemerik-
saan serta higiene dan keselamatan personel sesuai kewaspadaan standar
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan laboratorium
6.5.2 Penanggung Jawab Unit Radiologi
Tugas penanggung jawab unit radiologi, antara lain:
1. Mengelola pelayanan unit radiologi
2. Bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan peralatan
radiologi, kebutuhan film, dan cairan pengolah film
3. Bertanggung jawab untuk memberi peringatan tentang keselamatan ba-
haya radiasi dan limbahnya bagi semua pihak terkait
4. Memantau quality control untuk memastikan keakuratan hasil pemerik-
saan serta keselamatan personel sesuai standar proteksi radiasi
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan radiologi
6.5.3 Penanggung Jawab Unit Farmasi
Tugas penanggung jawab unit farmasi, antara lain:
1. Merencanakan dan mengelola unit farmasi termasukpelaksanaan sistem
stock opname untuk obat-obatan danperbekalan farmasi berikut peman-
tauan pemakaiannya secara rutin
2. Mengatur sumber daya unit farmasi
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan farmasi
4. Melakukan perencanaan obat dan mengajukan permintaan obat ke dinas
kesehatan setempat.
5. Melakukan proses penyimpanan obat dengan sistem FIFO (first in first
out) atau FEFO (first expired first out), bentuk sediaan, alphabet
6. Melakukan pengecekan terhadap kondisi obat secara visual
7. Mengecek stok obat
8. Mengeluarkan obat sesuai permintaan dari kamar obat
9. Menjaga kondisi gudang agar obat tetap terjamin mutu/kualitasnya
10. Melakukan pencatatan dan pelaporan khusus terhadap obat-obat psiko-
tropik dan narkotik.
18
5. Melakukan pencatatan dan pemeriksaan seluruh peralatan yang di-
pergunakan pada saat kegiatan, di awal dan di akhir kegiatan Rumah
Sakit St. Rafael
6.5.10 Penanggung Jawab Unit Keamanan
Tugas penanggung jawab unit keamanan, antara lain:
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan keamanan Rumah Sa-
kit St.Rafael
2. Berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat, dari masyarakat
sampai polisi
3. Mengatur jadwal piket keamanan harian Rumah Sakit St. Rafael
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan kea-
manan, secara rutin selama operasionalisasi Rumah Sakit St.Rafael
6.5.11 Penanggung Jawab Unit Rekam Medik
Tugas penanggung jawab unit rekam medik, antara lain:
1. Mengelola proses rekam medik (penerimaan,assembling/perakitan,
indexing, coding, filing, retention).
2. Melakukan proses penyimpanan (5 tahun) dan pemusnahan setelah
jangka waktu 5 tahun terlampau dengan menyimpan ringkasan masuk
(discharge summary) dan persetujuan tindakan medik (informed con-
sent) di simpan pada dokumen rekam medis rawat jalan.
3. Ringkasan pulang (discharge summary) dan persetujuan tindakan
medik (informed consent) harus disimpan selama 10 tahun terhitung
mulai tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
4. Merencanakan desain formulir rekam medis (aspek fisik,anatomi,
dan isi formulir)
5. Melakukan kegiatan pencatatan dan pelaporan (harian, mingguan,
bulanan) tentang kegiatan pelayanan.
6. Membuat data statistik tentang tren penyakit
7. Melaporkan kegiatan pelayanan kepada Direktur Rumah Sakit St.
Rafael.
6.6 Bagian Umum dan Administrasi
Kepala Bagian Umum Dan Administrasi membawahi Tata usaha, administra-
si kepegawaian, keuanagn dan logistik.Tugas koordinator pelayanan umum dan
penanggung jawab masing masing unitnya dapat dilihat dalam uraian di bawah
ini.
19
6.6.1 Kepala Bagian Umum dan Administrasi
Tugas koordinator pelayanan umum, antara lain:
1. Mengelola pelayanan penunjang nonmedik seperti Tata usaha, Kepeg-
awaian, Keuangan dan logistic
2. Menyusun laporan keuangan rutin (dana operasional RS St. Rafael).
3. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan:
a. Penyediaan bahan makanan pasien dan keluarga
b. Penyediaan bahan bakar untuk peralatan listrik Rumah Sakit St. Ra-
fael
c. Penyediaan peralatan listrik, sanitasi, dan farmasi
d. Kebersihan sarana dan prasarana pendukung Rumah Sakit St. Ra-
fael
4. Menyiapkan peralatan kantor (laptop, printer, alat komunikasi untuk
kegiatan operasional
5. Mengkoordinasikan pemeliharaan alat medis dan nonmedis dan pen-
catatannya
6. Melaporkan kegiatan penunjang non-medik ke direktur Rumah Sakit
St.Rafael
6.6.2 Tata Usaha
Tugas Kepala Tata usaha
1. Menyusun dan menerbitkan semua SK
2. Menyiapkan surat-surat keluar
3. Menyusun SPO surat masuk dan keluar
4. Menyiapkan pengaturan nomor dan kode surat keluar
5. Menyiapkan format disposisi surat masuk
6. Mencatat dan mendokumentasikan semua kegiatan pertemuan Rumah
Sakit
7. Mempersiapkan materi atau bahan presentasi direktur apabila direktur
mengadakan perjalanan dinas
8. Menyusun Uraian Tugas dan wewenang dari setiap staf
6.6.3 Kepegawaian
Tugas Administrasi kepegawaian
1. Menyusun pola ketenagaan Rumah Sakit St. Rafael
2. Merencanakan kebutuhan SDM Rumah Sakit
20
3. Menyiapkan dan mendokumentasikan format – format dan file kepeg-
awaian
4. Pengarsipan file kepegawaian
5. Melakukan kegiatan orientasi pegawai
6. Menyiapkan dan melakukan follow up daftar hadir
7. Menyiapkan format penilaian karyawan secara periodic
8. Berkordinasi dengan Yayasan tentang: PKB, SK kepegawaian, SK ke-
naikan pangkat, golongan dan gaji
6.6.4 Keuangan
Tugas Kepala Keuangan
1. Membuat program kerja unit keuangan
2. Menyusun pedoman / kebijakan unit keuangan
3. Menyusun rencana penerimaan dan pengeluaran Rumah Sakit
4. Membuat laporan keuangan baik bulanan maupun tahuan
5. Mempertanggungjawabkan semua penerimaan dan pengeluaran Rumah
Sakit kepada Direktur dan pihak – pihak yang berkepentingan
6. Membuat Uraian tugas dan wewenang unit dan staf yang dipimpinnya
7. Melayani permintaan keuangan unit- unit yang membutuhkan
6.6.5 Penanggung Jawab Unit Logistik
Tugas penanggung jawab unit logistik mencakup penyelenggaraan mana-
jemen logistik Rumah Sakit St. Rafael mulai dari pembelian, penerimaan,
penyimpanan, distribusi, sampai penghapusan (mis., pemusnahan, penye-
rahan ke instansi lain atau yang membutuhkan).
Tugas penanggung jawab logistik Rumah Sakit St. Rafael Cancar antara
lain:
1. Melakukan perencanaan kebutuhan operasional Rumah Sakit St. Rafael
2. Menyimpan stok barang
3. Melayani permintaan tambahan sekaligus mencatat dan melaporkan
keluar masuk barang.
4. Menyiapkan peralatan Rumah Sakit St. Rafael Cancar yang akan
digunakan
5. Melakukan pencatatan peralatan/sarana Rumah Sakit St. Rafael yang
digunakan
6. Memelihara atau memeriksa kondisi peralatan atau sarana Rumah Sa-
kit St. Rafael Cancar
21
7. Mendistribusikan peralatan atau sarana Rumah Sakit St. Rafael Cancar
keinstalasi Rumah Sakit
8. Menyimpan peralatan Rumah Sakit St. Rafael yang telah digunakan ke
dalam gudang Rumah Sakit St. Rafael
22
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Yayasan Kesehatan Santu Rafael
Sr.Yohanista Wollo,SSpS
Unit IPSRS
Marselus Ganor
23
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
24
c. Menjunjung tinggi kode etik kedokteran
d. Pengalaman tugas sebagai dokter bedah
e. Bertanggungjawab
f. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
C. Dokter Gigi:
1. Jumlah tenaga : 1 orang
2. Kualifikasi:
a. Telah menyelesaikan pendidikan kedokteran gigi dengan gelar
drg
b. Memiliki STR dan SIP yang masih berlaku
c. Menjunjung tinggi kode etik kedokteran
d. Pengalaman tugas sebagai dokter gigi
e. Bertanggungjawab
f. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
D. Dokter Umum:
1. Jumlah tenaga: 5 orang
2. Kualifikasi:
a. Telah menyelesaikan pendidikan kedokteran umum dengan
gelar dokter
b. Memiliki STR dan SIP yang masih berlaku
c. Menjunjung tinggi kode etik kedokteran
d. Pengalaman tugas sebagai dokter umum
e. Bertanggungjawab
f. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
7.1.2 Perawat
Perawat adalah profesiyang difokuskan pada perawatan individu, keluar-
ga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan,
atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir
sampai mati.
1. Jumlah tenaga: 38 orang
2. Kualifikasi:
a. Telah menyelesaikan pendidikan minimal DIII Keperawatan
dengan gelar Ahli Madya Keperawatan (AMd.Kep) serta S1
Keperawatan dilanjutkan profesi dengan gelar S.Kep.Ners
b. Memiliki STR dan SIP yang masih berlaku
25
c. Bekerja sesuai dengan standar profesi
d. Menjunjung tinggi hak pasien & keluarga
e. Bertanggungjawab
f. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
7.1.3 Bidan
Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk
menolong perempuan saat melahirkan. Bidan diakui sebagai tenaga profes-
sional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa
hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas
tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir,
dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan
normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis
atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-
daruratan.
1. Jumlah tenaga: 5 orang
2. Kualifikasi:
a. Telah menyelesaikan pendidikan minimal DIII Kebidanan dengan
gelar Ahli Madya Kebidanan (AMd.Keb) serta DIV Kebidanan
dengan gelar Sarjana Sain Terapan (S.SiT/SST) (Bidan /pendidik)
b. Memiliki STR dan SIP yang masih berlaku
c. Bekerja sesuai dengan standar profesi
d. Menjunjung tinggi hak pasien & keluarga
e. Bertanggungjawab
f. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
7.2 Penunjang Medis
7.2.1 Tenaga Farmasi
A. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker (berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian)
1. Jumlah tenaga: 1 orang
2. Kualifikasi:
a. Pendidikan apoteker dimulai dari pendidikan sarjana (S-1),
yang umumnya ditempuh selama empat tahun, ditambah satu
26
tahun untuk pendidikan profesi apoteker dengan gelar
S.Farm.Apt
b. Memiliki STR dan SIP yang masih berlaku
c. Bekerja sesuai dengan standar profesi
d. Bertanggungjawab
e. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
B. Asisten Apoteker
Asisten Apoteker yang dimuat dalam keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 1332/MENKES/SK/X/2002 adalah mereka yagn berdasarkan per-
aturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan peker-
jaan kefarmasian sebagai Asisten Apoteker
Tempat Kerja Asisten Apoteker Tenaga kefarmasian bekerja pada sa-
ran kefarmasian yaitu tempat yang digunakan untuk melakukan peker-
jaan kefarmasian anatara lain industri farmasi termasuk obat tradision-
al dan kosmetika, instalasi farmasi, apotek dan toko obat.
1. Jumlah tenaga: 2 orang
2. Kualifikasi:
a. Asisten apoteker menurut Pasal 1 Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 679/MENKES/SK/V/2003, tentang Regis-
trasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker menyebutkan bahwa
“Asisten Apoteker adalah Tenaga Kesehatan yang berijasah
Sekolah Menengah Farmasi, Akademi Farmasi Jurusan Far-
masi Politeknik Kesehatan, Akademi Analisis Farmasi dan
Makanan Jurusan Analis Farmasi dan Makanan Politeknik
Kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
b. Memiliki STR dan SIP yang masih berlaku
c. Bekerja sesuai dengan standar profesi
d. Bertanggungjawab
e. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
C. Tenaga Teknis Kefarmasian
Tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan
kefarmasian.
1. Jumlah tenaga: 1 orang
2. Kualifikasi:
27
a. Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan
tenaga menengah farmasi.
b. Memiliki STR dan SIP yang masih berlaku
c. Bekerja sesuai dengan standar profesi
d. Bertanggungjawab
e. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
7.2.2 Perekam Medis
Profesi rekam medis memiliki peran yang setara dengan tenaga kesehatan
lain, seperti perawat atau bidan, petugas rontgen, petugas laboratorium,
dan sebagainya.Menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
pasien.pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
1. Jumlah Tenaga: 4 orang
2. Kualifikasi:
a. DIII Perekam Medis dengan gelar Ahli Madya Perekam Medis
b. Berpengalaman dalam bidang rekam medis
c. Loyal & bertanggungjawab
7.2.3 Tenaga Radiologi
A. Radiografer
Seseorang yang salah satu tugasnya mengoperasionalkan peralatan ra-
diologi sesuai SOP. Khusus untuk pemeriksaan dengan kontras dan
fluoroskopi pemeriksaan dikerjakan bersama dokter spesialis radiolo-
gi.
1. Jumlah Tenaga: 2 Orang
2. Kualifikasi:
a. Menyelesaikan pendidikan minimal D III Teknik Radiologi
b. Memiliki SIKR
c. Bekerja sesuai dengan standar profesi
d. Bertanggungjawab
e. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
B. Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Medik
Seorang yang membuat dan memantau aspek operasional program
Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
1. Jumlah Tenaga: 2 Orang
28
2. Kualifikasi:
a. Tingkat I
b. Memiliki SIB
c. Bekerja sesuai dengan standar profesi
d. Bertanggungjawab
e. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
C. Tenaga Elektromedis
Teknisi medis untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan ringan.
1. Jumlah Tenaga: 1 Orang
2. Kualifikasi:
a. Minimal telah menyelesaikan pendidikan Diploma (D III)
Teknik Elektromedik
b. Bekerja sesuai dengan standar profesi
c. Bertanggungjawab
d. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
D. Tenaga Administrasi dan kamar gelap
1. Jumlah Tenaga: 1 Orang
2. Kualifikasi:
a. SMU/Sederajat
b. Bertanggungjawab dengan pekerjaannya
7.2.4 Tenaga Laboratorium
1. Jumlah tenaga: 4 orang
2. Kualifikasi:
a. Untuk profesi Ahli Teknologi Laboratorium kesehatan Indonesia
adalah lulusan Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) atau
Akademi Analis Kesehatan (AAK) atau Akademi Analis Medis
(AAM), atau Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan (PAM-
AK) atau lulusan Pendidikan Tinggi yang berkaitan langsung
dengan laboratorium kesehatan. Dimana tugas pokok Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah melaksanakan
pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang Hematologi,
Kimia Klinik, Mikrobiologi, Imunologi-Serologi, Toksikologi,
Kimia Lingkungan, Patologi Anatomi, Biologi dan Fisika.
b. Memiliki STR melalui sertifikat kompetensi yang masih berlaku
c. Bekerja sesuai dengan standar profesi
29
d. Bertanggungjawab
e. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
7.2.5 Tenaga Fisioterapis
1. Jumlah Tenaga: 1 orang
2. Kualifikasi:
a. Fisioterapis Ahli Madya (DIII Fisioterapi), Fisioterapis Sarjana
Sains Terapan (DIV Fisioterapi), Fisoterapis Profesi dan
Fisioterapis Spesialis.
b. Memiliki STRF melalui sertifikat kompetensi yang masih berlaku
c. Bekerja sesuai dengan standar profesi
d. Bertanggungjawab
e. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
7.2.6 Tenaga Gizi
1. Jumlah Tenaga: 2 orang
2. Kualifikasi:
a. Standar Profesi Nutrisionis/Tenaga Gizi adalah suatu pekerjaan di
bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan,
memiliki kompetensi yang diperoleh pendidkan berjenjang.
b. Kompetensi dari lulusan pendidikan profesi terdiri dari tiga (3)
bidang materi:
1. Bidang Dietetik
2. Bidang Penyelenggaraan Makanan
3. Bidang Gizi Masyarakat
c. Memiliki kode etik sesuai standar profesi
d. Bersifat melayani masyarakat
e. Bertanggungjawab
f. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
7.2.7 Tenaga IPSRS (Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit)
Sarana didefinisikan sebagai segala sesuatu benda fisik yang dapat
tervisualisasi oleh mata maupun teraba panca indera dengan mudah, dapat
dikenali oleh pasien dan pada umumnya merupakan bagian dari suatu
bangunan gedung (pintu,lantai, dinding, tiang kolong gedung, jendela)
ataupun bangunan itu sendiri. Sedangkan prasarana adalah seluruh
jaringan/instalasi yang mebuat suatu sarana bisa berfungsi sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
30
1. Jumlah Tenaga: 1 orang
2. Kualifikasi:
a. Tenaga Teknisi Elektromedis
Jenjang Pendidikan Teknisi Elektromedis di Indonesia mulai dari
Asisten Teknik Rontgen (ASRO - Setingkat SMU), ATRO,
ATRO/EM, ATEM,Poltekkes Jurusan Teknik Elektromedik
(Setingkat DIII), Teknik Elektromedik (Setingkat DIV) dan
pendidikan Strata 1 dibawah naungan Kemenkes RI. Tenaga
IPSRS juga dibantu oleh tenaga teknik lain seperti teknisi
bangunan, listrik, mesin atau lulusan STM karena menyangkut
seluruh sarana dan prasarana di rumah sakit.
b. Untuk Teknisi Elektromedis memiliki STR dan juga anggota dari
IKATEMI (Ikatan Ahli Teknik Elektromedik Indonesia)
c. Bertanggungjawab pada bidangnya
d. Loyal dengan instansi dan rekan sejawat
7.2.8 Tenaga PKRS
1. Jumlah Tenaga: 1 orang
2. Kualifikasi:
Tenaga promosi kesehatan di rumah sakit wajib mempunyai
kemampuan:
a. Menerapkan strategi promosi kesehatan dengan pendekatan
kemitraan
b. Merencanakan,memonitoring dan mengevaluasi kegiatan promosi
kesehatan di wilayah rumah sakit
c. Mengidentifikasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
masyarakat
d. Menerapkan komunikasi efektif
e. Memilih,membuat dan menggunakan metode dan teknik promosi
kesehatan
f. Mengembangkan atau memanfaatkan media promosi kesehatan
yang ada di rumah sakit.
g. Menggunakan alat bantu/sarana promosi kesehatan dan teknologi
tepat guna
7.2.9 Tenaga Satpam
1. Jumlah Tenaga: 3 orang
31
2. Kualifikasi:
a. Minimal telah menyelesaikan pendidkan SMA atau sederajat
b. Mampu menjaga keamanan dan ketertiban di rumah sakit
c. Bertanggungjawab akan tugas yang diamanatkan
d. Santun dan loyal dengan sesama
7.2.10 Tenaga Sopir
1. Jumlah Tenaga : 2 orang
2. Kualifikasi:
a. Minimal telah menyelesaikan pendidkan SMA atau sedrajat
b. Dapat mengemudikan dan merawat kendaraan dengan baik
c. Memiliki SIM C yang masih berlaku
d. Bertanggungjawab
e. Santun dan loyal dengan sesama
7.2.11 Tenaga Laundry
1. Jumlah Tenaga: 4 orang
2. Kualifikasi:
a. Minimal telah menyelesaikan pendidikan SMA atau sederajat
b. Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan teliti dan rapih
c. Bertanggungjawab atas tugas yang diberikan
d. Santun dan loyal dengan sesama
7.2.12 Tenaga Cleaning Service
1. Jumlah Tenaga: 7 orang
2. Kualifikasi:
a. Minimal telah menyelesaikan pendidikan SMA atau sederajat
b. Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan teliti dan rapih
c. Bertanggungjawab atas tugas yang diberikan
d. Santun dan loyal dengan sesama
7.3 Bagian Administrasi dan Umum
7.3.1 Tenaga Tata Usaha
1. Jumlah Tenaga: 1 orang
2. Kualifikasi:
a. Pendidikan Minimal SMU/ SMA
b. Mempunyai pengalaman kerja di bidang Tata Usaha
32
c. Mampu merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi
petunjuk,menyelia,mengatur,mengevaluasi dan melaporkan
penyelenggaraan tugas kesekretariatan di rumah sakit.
d. Mahir mengoperasikan komputer
e. Berkompeten dan bertanggungjawab dengan pekerjaannya
f. Loyal dengan instansi dan rekan
7.3.2 Tenaga Administrasi Kepegawaian
1. Jumlah Tenaga: 1 orang
2. Kualifikasi:
a. Minimal telah menyelesaikan pendidkan Diploma untuk bidang
studi Administrasi atau Manajemen.
b. Berkompeten/ahli di bidangnya
c. Mahir mengoperasikan komputer
d. Berkompeten dan bertanggungjawab dengan pekerjaannya
e. Loyal dengan instansi dan rekan kerja
33
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan Orientasi dilaksanakan agar pada saat melaksanakan tugas dan kegiatan di
rumah sakit karyawan tidak canggung dan dapat segera menyesuaikan diri dengan sua-
sana kerja yang harus dijalani. Tujuan setelah diadakannya orientasi karyawan baru di
harapkan karyawan tersebut dapat:
1. Memahami terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit St.Rafael
Cancar.
2. Melaksanakan tugas dan kewajiban yang di amanatkan sesuai dengan aturan
Rumah Sakit St.Rafael Cancar
3. Memahami dan melaksakanakan Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit
St.Rafael Cancar
4. Memahami terhadap struktur Organisasi Rumah Sakit St.Rafael Cancar
5. Memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban karyawan Rumah Sakit St.Rafael
Cancar
6. Memahami dan melaksanakn peraturan kekaryawanan dengan baik dan benar
7. Memahami dan melaksakan kebijakan umum dan tata tertib karyawan Rumah Sakit
St.Rafael Cancar
Adapun Materi dan pemateri pada pelaksanan orientasi karyawan baru adalah:
No Materi Orientasi Pemateri
1. Visi,Misi,Motto, dan Tujuan Rumah Sakit Direktur/Wadir
St.Rafael Cancar
2. Struktur Organisasi RS St.Rafael Cancar Direktur/Wadir
3. Hak dan Kewajiban Karyawan RS St.Rafael Ka.Sub.ADM.
Cancar serta peraturan karyawan Kepegawaian
4. Hak Pasien Humas
5. Patient Savety Tim KPRS
6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RS K3
7. Etika dan Etos Kerja SPI
34
8. Ketentuan Orientasi di unit kerja masing- Kepala masing-masing
masing unit kerja
9. Pemasaran Tim Pemasaran
10. Rekam Medis Rekam Medis
11. Alat Medis dan Maintenance IPS
12. Gizi Gizi
13. Farmasi Farmasi
14. Radiologi Radiologi
15. Laboratorium Laboratorium
35
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
36
BAB XI
PELAPORAN
37