Anda di halaman 1dari 119

Rumah Sakit Emanuel

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan laboratorium merupakan salah satu unsur penunjang diagnostik
medis. Diselenggarakannya pelayanan laboratorium kesehatan secara efektif dan
efisien bertujuan mendukung upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, diagnosa dini maupun monitoring terapi dalam rangka penyembuhan.
Perlunya mutu pelayanan laboratorium adalah dilandasi semakin
meningkatnya tekanan persaingan antar penyelenggara pelayanan kesehatan dan
persepsi pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang telah berubah.
Dalam perannya laboratorium tidak hanya membantu penunjang diagnosa
tetapi sebagai penegak diagnosa medis, oleh karena itu laboratorium memiliki
kedudukan penting yang tanggung jawab bertambah besar baik tanggung jawab
professional, teknis dan pengelolaan.
Laboratorium Rumah Sakit Emanuel berusaha memegang tanggung jawab
yang besar tersebut dengan berusaha memberikan pelayanan laboratorium yang
berkwalitas .
Dengan Sarana dan prasana memadai dan didukung oleh SDM yang professional
dan berfungsi secara optimal akan mewujudkan pelayanan laboratorium yang
bermutu.
Pelayanan laboratorium yang bermutu perlu di dukung dengan standart
Pasien Safety pada setiap praktik laboratorium yang bertujuan mencegah
terjadinya Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD).
Untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan pasien maka pelayanan
laboratorium dilaksanakan selama 24 jam terbagi dalam beberapa siff pelayanan
dengan tenaga yang tercukupi. Dapat disimpulkan bahwa Pedomanan Mutu
Pelayanan Laboratorium yang dibuat ini sebagai Pedoman Praktik Pelayanan
Laboratorium RS. Emanuel

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 1


Rumah Sakit Emanuel

B. TUJUAN
Pedoman Pelayanan Laboratorium ini dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan laboratorium .

C. RUANG LINGKUP
Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Emanuel mengacu pada pelayanan
laboratroium rumah sakit Tip C. Pelayanan laboratorium Rumah Sakit meliputi
pemeriksaan Hematologi, kimia klinik, serologi ,urinalisa, mikrobiolobi, faeses,
secret, transudat exudat, LCS (cairan otak), analisa sperma, analisa gas darah
elektrolit dan hormone.

D. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan laboratorium klinik di Rumah Sakit Emanuel meliputi :
1. Pelayanan pasien Rawat Jalan
2. Pelayanan pasien Rawat Inap
3. Pelayanan pasien Gawat Darurat
4. Pelayanan Medical Ceck up
Disamping pelayanan terhadap pasien yang ada dirumah sakit laboratorium juga
melayani sample rujukan dari beberapa rumah sakit ,pskesmas ataupun
laboratorium klinik swasta lain Pelayanan Laboratorium yang tidak dapat
dilakukan diLaboratorium rumah sakit Emanuel dirujuk ke laboratorium klinik
lain

E. LANDASAN HUKUM
1. Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit Depkes RI Dirjen
YanMed, Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta Sub Direktorat
Penunjang Medik tahun 1998
2. Undang-undang Kesehatan Kesehatan no 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 2


Rumah Sakit Emanuel

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 370/Menkes/SK/III/2007, tentang


Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor : 1411/Menkes/PER/III/2010 tentang
Laboratorium Klinik.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor : 1691/Menkes/PER/VII/2011,
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 3


Rumah Sakit Emanuel

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


N Kelengkapan
Rumah Sakit tipe C Rumah Sakit Emanuel
O Organisasi
Kepala Dokter umum dengan
1 Dokter SpPK
Instalasi pengalaman laboratorium
Ka.Pelaksana DIII Analis
2
Harian Pengalaman minimal 10 thn
Koordinator DIII Analis
3
Laborat Pengalaman minimal 5 thn
Koordinator DIII Analis
4
Bank Darah Pengalaman minimal 5 thn
Koordinator DIII Analis /SMA
5
logistik Pengalaman minimal 5 thn
6 Administrasi SMA /S I
Pelaksana D3 Analis /Analis
7 D3 Analis / SMAK
Laboratorium Medis / SMAK
8 Pekarya SLTA SLTA

B. POLA KETENAGAAN
KETENAGAAN INSTALASI LABORATORIUM RS.EMANUEL
RSE KONDISI
KLASIFIKASI RSE DEPKES KONDISI WISN
Dr.SPpK 1 1 cukup 1 Cukup
D3Analis Medis 6 kurang
D3 Analis
7 4 lebih 14 16 kurang
Kesehatan
SMAK 7 2 lebih
Admin 2
2 1 lebih 4.65 Kurang

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 4


Rumah Sakit Emanuel

C. DISTRIBUSI TENAGA
1. PELAYANAN ADMINISTRASI
SHIFF PAGI (07.00-14.00) = 1 ORANG
SHIFF SIANG(12.00-19.00) = 1 ORANG
2. PELAYANAN LABORATORIUM
SHIFF PAGI I (JAM 06.00-13.00) = 2 ORANG
SHIFF PAGI II ( JAM 10.00-17.00) = 1 ORANG
SHIFF SIANG (JAM 13.00-20.00) = 1 ORANG
SHIFF MALAM (JAM 18.00-07.00) = 1 ORANG
3. PELAYANAN BANK DARAH
SHIFF PAGI I ( 07.00-14.00) = 1 ORANG
SHIFF PAGI II (09.00-16.00)= 1 ORANG
SHIFF SIANG ( 12.00-19.00)= 1 ORANG
SHIFF MALAM (17.00-07.00)= 1 ORANG

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 5


Rumah Sakit Emanuel

BAB III
STANDAR PERALATAN DAN FASILITAS

A. DENAH RUANG
1. Ruang Laboratorim dan Bank Darah
Terlampir
2. Ruang Arsip
Terlampir

B. PERALATAN
1. DAFTAR PERALATAN
ALAT Tipe RS
Ket
A B B C RSE
Pendi- Non
dikan Pendidikan
Spektrofotometer 4 3 2 1 1 Cukup
Hb meter 2 1 1 - Kurang
Koagulometer 2 1 1 - 1 Lebih
Bloodcell Counter 2 1 - - 1 Lebih
Mikroskop 20 15 10 5 4 Kurang
binokuler
Differential counter 5 4 3 2 1 Kurang
Sentrifus 2 2 1 1 1 Cukup
mikrohematokrit
Sentrifus 6 5 4 2 2 Cukup
Sentrufus Bank 2 1 1 1 1 Cukup
Darah
Refrigerator BanK 1 1 1 1 2 Lebih
Darah
Waterbath 5 5 5 3 1 Kurang
Shaker 3 2 1 1 1 Kurang
Rotator 2 2 1 1 2 Lebih
Kamar Hitung 10 10 10 10 2 Kurang
Agregometer 1 - - -
Automatic urin 1 1 - - 1 Lebih
analyzer

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 6


Rumah Sakit Emanuel

Automatic 2 1 - - 2 Lebih
Chemical analyzer
Automatik 2 Lebih
hematologi
Analiser
Blood Gas analyzer 2 2 1 1 1 Cukup
Na. K. Cl. analyzer 2 2 1 1 1 Cukup
Alat elektroforesis 2 1 1 -
lengkap
Gammacounter 1 - - -
Nefelometer 1 - - -
Mikroskop 1 - - -
fluoresensi
Mikrotom 1 - - -
Timbangan Analitik 2 2 1 1 1 Cukup
Mixer 2 2 1 1 Kurang
Autoclave 2 2 1 1 1 Cukup
Lemari pengeram 4 2 2 1 1 Cukup
Alat pemanas listrik 2 2 1 1 Kurang
Alat titrasi 1 1 1 1 Kurang
Colony counter 1 1 1 1 Kurang
Immunoviewer 1 1 - -
Refrigerator 10 ft 6 4 3 1 Kurang
Voltage stabilizer 6 4 3 2 5 Lebih
2KVA
AIR conditioner 8 6 5 2 3 Lebih
Kompor Gas 2 2 1 1 1 Cukup
Freezer 2 1 1 1 5 Lebih
Rak westergren 6 5 4 2 2 Cukup
Rak tabung 40 30 20 10 7 Kurang
Oven 2 2 1 1 2 Lebih
Pipet semi otomatik 10 8 6 4 10 Lebih
Imunoserologi auto 1 Lebih
analiser
Alat-alat gelas Cuk Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
up

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 7


Rumah Sakit Emanuel

2. DAFTAR NAMA PERALATAN INTI

No Nama Alat Penggunaan Satatus Alat Jumlah

1 Hematologi Auto Pemeriksaan Milik 1


Analyser Hematologi
( Sysmex KX21) rutin 3 Diff
Hematologi Auto Pemeriksaan KSO 1
2 Analiser Hematologi
(Sysmex XS 800 i) Rutin 5 Diff
3 Kimia Klinik auto Pemeriksaan KSO 1
analiser Kimia Klinik
(Cobasmira Plus )
4 Kimia Klinik auto Pemeriksaan KSO 1
analiser Kimia Klinik
(Cobasmira )
5 Serologi auto analyser Pemeriksaan KSO 1
Minividas Imunoserologi
Serologi dan
Hormon
6 Elekrolit Auto Analyser Pemeriksaan Milik 1
(Biolyte) Elektrolite
7 Analyser Gas DArah Pemeriksaan Milik 1
(Phox Plus ) Analisa Gas
Darah
8 Koagulae Analyser Pemeriksaan KSO 1
Analisa
Koagulasi
9 Foto meter Pemeriksaan KSO 1
(Mikrolab 300) Kimia Klinik
10 Diameth Pemeriksaan Milik 1 set
Pemeriksaan
Crossmatch
11 Tranfer sample Mengirim KSO 1 Set
(Hunter ) sample dan
hasil
pemeriksaan
12 Laboratorium Manajemen KSO 1 Set
Information System data
(Smart Lab) Laboratorium

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 8


Rumah Sakit Emanuel

C. FASILITAS
Fasilitas ruangan dan pendukung

Tipe RS Keterangan
FASILITAS RS Emanuel
C

R./T Hematologi & Bank + + Terpenuhi


darah
R./T Kimia Klinik + + Terpenuhi
R/T Mikrobiologi + + Terpenuhi
R/T Serologi + + Terpenuhi
R. /T + + Terpenuhi
Penyimpanan/gudang
R./Tpenyimpanan dingin + - Lebih
Ruangan pengambilan + + Terpenuhi
sample
Tempat penerimaan + + Terpenuhi
pasien
Tempat penerimaan + + Terpenuhi
sample
R. Adminsitrasi + + Terpenuhi
R. Tunggu + - Terpenuhi
R. jaga/tidur + - Terpenuhi
Ruang cuci + + Terpenuhi
R./T Makan + + Terpenuhi
R. Perpustakaan + Tidak terpenuhi
Kamar mandi + + Terpenuhi
Tempat pembuangan + + Terpenuhi
limbah
Listrik Min. 5Watt/m2 + + Terpenuhi
Air : PAM dan / sumur + + Terpenuhi
Mebel + + Terpenuhi
Meja kerja lab + + Terpenuhi
Meja tulis + + Terpenuhi
Lemari bahan kimia + + Terpenuhi
Lemari arsip + + Terpenuhi
Peralatan kantor + + Terpenuhi
Mesin tik + + Terpenuhi
Alat tulis + + Terpenuhi

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 9


Rumah Sakit Emanuel

Tempat Verifikasi hasil +


lab
Telpon + + Terpenuhi
Komputer + + Terpenuhi
Tempat sampah + + Terpenuhi
LIS + Terpenuhi
HIS + Terpenuhi
Shower mata + Terpenuhi
Tempat Penyimpanan + Terpenuhi
Bahan Beracun
Tempat Penyimpanan
Bahan Mudah Terbakar
Tempat Penyimpanan
Bahan korosif

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 10


Rumah Sakit Emanuel

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN LABORATORIUM

A. PENDAFTARAN DAN PENCATATAN


1. TRANSAKSI
Transaksi pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan system billing sesuai
dengan HIS rumah sakit dengan system pembayaran satu pintu yaitu di bagian
keuangan
2. PENDAFTARAN SPSESIMEN
Setiap specimen yang diterima dilaboratorium dilakukan pendaftaran ulang
untuk mendapatkan no laboratorium yang digunakan saat melakukan
pemeriksaan .Pendaftaran laboratorium dilakukan dengan menggunakan LIS
(laboratorium information system) yang teroneksi dengan HIS
3. PEMBERIAN IDENTITAS SAMPLE
Pemberian identitas sample menggunakan label dari rekam medis yang berisi :
a. Nama Pasien
b. No Rekam Medis
c. Tanggal Lahir
4. IDENTIFIKASI SPESIMEN
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi sample
a. Ada tidaknya hemolisa
b. Ada tidaknya bekuan
c. Amati kesesuaian jenis sample yang diterima dengan parameter pemeriksaan
d. Kesesuaian identitas sample dengan lembar pemeriksaan
e. Kesesuaian jumlah sample dengan kebutuhan pemeriksaan
f. Waktu pengambilan sample
g. Kesesuaian dengan anti koagulan

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 11


Rumah Sakit Emanuel

5. PENCATATAN SPESIMEN
Pencatatan specimen dilakukan secara komputerisasi dalam program LIS
meliputi :
a. Nama Pasien
b. Nomor Rekam medis
c. Nomor LABORAT
d. Alamat
e. Umur dan jenis kelamin
f. Ruangan
g. Dokter yang meminta
h. Jam sampel diterima keadaan sampel
i. Jenis sampel yang diterima
j. Jam sampel diperiksa
k. Jam sample selesai diperiksa
l. Pemeriksa
6. PENOMORAN SAMPLE
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nomor sampel
a. Nomer laboratorium terdiri dari 9 digit
b. 2 digit pertama menunjukan tahun
c. 2 digit berikutnya menunjukan bulan
d. 2 digit berikutnya menunjukan tanggal
e. 3 digit terahir menunjukkan no register laboratorium

B. PENGELOLAAN SPESIMEN
Setiap sample yang diterima dilaboratorium dikelola sedemikian rupa sehingga
didapat hasil yang diharapkan .Hal- hal yang dilakukan untuk pengelolaan sample
adalaah sebagai berikut :

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 12


Rumah Sakit Emanuel

1. Pemberian identitas
Identitas yang diberikan ke masing-masing sample di Laboratorium Rumah sakit
Emanuel terdiri dua identitas yaitu no rekam medis dan nama pasien
2. Pembagian menurut kebutuhan
Pembagian specimen disesuaikan menurut kebutuhan pemeriksaan dan
didistribusikan ke masing masing bagian
3. Pengolahan sample
Sebelum dilakukan pemeriksaan sampel dilakukan pengolahan sampel
disesuaikan syarat kebutuhan specimen yang dianjurkan dalam pemeriksaan

DAFTAR SPESIMEN DENGAN JENIS ANTIKOAGULAN


/PENGAWET DAN WADAH YANG DIPAKAI UNTUK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DENGAN STABILITASNYA

Jenis Specimen Antikoag Wad Stabilitas


Pemeriksaan Jenis Juml ulan ah
ah
HEMATOLOGI
Hematokrit Darah 2 ml K2/ G/P Suhu
K3EDTA Kamar(6jam
1-1,5 )
mg/ml
darah
LED Westergreen Darah 2 ml K2/ G/P Suhu Kamar
K3EDTA (2 Jam)
1-1,5
mg/ml
darah
LED Wintrobe Darah 2 ml K2/ G/P Suhu Kamar
K3EDTA (2 Jam)
1-1,5
mg/ml
darah
Lekosit Hitung Jumlah Darah 2 ml K2/ G/P Suhu Kamar
K3EDTA (2 Jam)
1-1,5
mg/ml

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 13


Rumah Sakit Emanuel

darah
Hemostasis Darah 5 ml Sitars 3,8 P 20-25 C (4
(PT,APTT) % dengan Jam)
perbandin
gan 1: 9
Retikulosit Hitung Darah 2 ml K2/ G/P Suhu
jumlah K3EDTA Kamar( 6
1-1,5 Jam)
mg/ml
darah
Trombosit Darah 2 ml K2/ G/P Suhu Kamar
K3EDTA 2 jam
1-1,5
mg/ml
darah
Masa perdarahan dan Darah 4 ml
masa pembekuan
KIMIA KLINIK
Gula darah Darah 2 ml NaF G/P 20-25˚C (3
Oksalat Hari)
4,5 mg 4˚C(7 hari)
Serum 2 ml /ml darah G/P -20˚C(3
bulan)
2-8˚C(12
jam)
Kolesterol Serum 1 ml G/P 20-25˚C(6
hari)
4˚C(6 hari)
-20˚C(6
bulan)
Bilirubin Serum 1 ml G/P Sesegera
mungkin
Amilase Serum 1 ml G/P 20-25˚C (5
hari)
4˚C(5 hari)
-20˚C(7
hari)
Asam Urat Serum 1 ml G/P 20-25˚C (5
hari)
4˚C(5 hari)
-20˚C(6
bulan)
Lipase Serum 1 ml G/P 20-25˚C (24

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 14


Rumah Sakit Emanuel

jam)
4˚C(5 hari )
-20˚C(3
tahun)

Protein Total Serum 1 ml G/P 20-25˚C (6


hari)
4˚C(6 hari)
-20˚C(10
hari)
NA ,K,Cl Serum 1 ml G/P 20-25˚C (14
hari)
4˚C(14 hari)
Fosfatase alkali Serum 1 ml G/P 20-25˚C (>
7 hari
aktivitas
turun 1%)
4˚C(7 hari)
-20˚C(7
hari)
Kalsium Serum 1 ml G/P 20-25˚C (10
hari)
4˚C(10 hari)
Kreatinin Serum 1 ml G/P 20-25˚C(7
hari)
4˚C(24 jam)
-20˚C(8
bulan)
GGT Serum 1 ml G/P 20-25˚C
4˚C(7 hari)
-20˚C(7
hari)
GOT Serum 1 ml G/P 20-25˚C (>3
hari aktivasi
turun 10%)
4˚C(>3 hari
aktivasi
turun 8%)
-20˚C(7
hari)
GPT Serum 1 ml G/P 20-25˚C (>3

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 15


Rumah Sakit Emanuel

hari aktivasi
turun 17%)
4˚C(>3 hari)
-20˚C(7
hari)

SEROLOGI
Widal Serum 2 ml G/P 2-8˚C(2-3
Treponema ,VDRL Serum 2 ml G/P hari)
Freezer
HBsAg Serum 2 ml G/P compartmen
Anti HBs Serum 2 ml G/P t(1 bulan)
Anti HIv Serum 2 ml G/P Deep freezer
-20˚C(6
bulan,tidak
boleh gelas)
TOXIKOLOGI
Obat bahan Darah Dara Na sitars G Urin: suhu
Napsa ,Doping ,Toxin dan h 10 1% Tutu kamar(seger
,Pestisida,logam berat Urin ml p a)
dan Ulir
urin
50 ml
URINALISA
Pemeriksaan urine 24 Urin Toluene G/P 4 jam
jam 2-5 24 jam
ml/urin
Protein,penetapan Urin 5 ml P 20-25˚C(4
kwantitatif hari)
Reduksi Urin 5 ml - P 20-
25˚C(secepa
tnya)
4˚C(24jam)
Urin Urin 15 ml - G/P Suhu
Rutin(PH,BJ,protein,g Pagi kamar(1
lukosa,urobilinogen,bi jam)
lirubin,keton) 4-8˚C(1
hari)
Sedimen Urin Urin 10 ml - G/P Suhu
Pagi kamar(1
jam)

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 16


Rumah Sakit Emanuel

HCG urin Urin 5 ml - G/P Suhu


Pagi kamar(seger
a)
4-8˚C(2hari)

PARASITOLOGI
dan
MIKROBIOLOGI
Malaria Darah 2 - G Secepatnya
segar tetes
kapil
er
(tebal
dan
tipis )
Mikrofilaria Darah 2 K2/ G Secepatnya
segar tetes K3EDTA
kapil 1-1,5
er mg/ml
(tetes darah
)
Trichomonas Sekret Secu - - Langsung
Vagina kupn dikerjakan
/Uretra ya
Candida Sekret Secu - - Langsung
vagina kupn dikerjakan
ya

Keterangan:
P :plastic
G :gelas
T :tabung reaksi
Volume:untuk jenis pemeriksaan lebih dari satu volume specimen disesuaikan
dengan kebutuhan.

C. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
1. PELAYANAN PEMERIKSAAN RUTIN /BIASA

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 17


Rumah Sakit Emanuel

Yang dimaksud pemeriksaan rutin /biasa adalah pemeriksaan laboratorium yang


dilakukan sesuai dengan ketentuan waktu yang sudah ditentukan.Pelayanan
Dilakukan sesuai no urut/no laborat yang ada dan lamanya waktu pemeriksaan
tergantung dengan jenis pemeriksaan yang diminta (daftar standar waktu
pemeriksan terlampir).

2. PELAYANAN PEMERIKSAAN UNIT GAWAT DARURAT


Pelayanan pemeriksaan Unit Gawat Darurat adalah pemeriksaan untuk pasien
yang dilayani di UGD yang biasanya menuntut pelayanan sesegera mungkin.
Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan Pelayanan pemeriksaan
pasien UGD adalah sebagi berikut :
1) Laporkan hasil ke unit atau petugas terkait (dokter,perawat)
2) Pelaporan hasil dilakukan 10 menit via telpon menggunakan metode
TBAK(tulis,baca ,komfirmasi )
3) Hasil selengkapnya dikirim segera

3. PELAYANAN PEMERIKSAAN CITO


Yang dimaksud pelayanan pemeriksaan cito adalah pemeriksaan yang harus
segera dilakukan karena kondisi pasien dalam keadaan gawat darurat . Pelayanan
pemeriksaan Cito di laboratorium Rumah sakit Emanuel adalah 30 menit harus
sudah terlayani .
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan laboratorium pasien cito adalah
sebagai berikut :
1) Laporkan hasil cito ke unit atau petugas terkait (perawat ,Dokter)
2) Pelaporan hasil cito dilakukan 40 menit terdiri dari : 30 menit pengerjaan
sample dan 10 menit pelaporan hasil ke unit terkait.
3) Pelaporan dilakukan via telpon menggunakan metode TBAK
(tulis ,baca,Komfirmasi)
4) Hasil selengkapnya dikirim segera

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 18


Rumah Sakit Emanuel

4. PELAYANAN PEMERIKSAAN RUJUKAN


Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dilakukan di laboratorium klinik
Rumah Sakit Emanuel maka pemeriksaan akan dirujuk .ke laboratorium
Rujukan.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam merujuk pasien:
a. Pemeriksaan benar tidak dapat dilakukan di Laboratorium Rimah sakit
Emanuel
b. Ada surat rujukan dari dokter
c. Dilakukan persetujuan pemeriksaan ke Bagian Keuangan oleh keluarga
pasien
d. Diklakukan pencatatan sampel di buku register rujukan
e. Dilakukan pemberian identitas specimen pasien yang meliputi :
1) Nama, nomor rekam medis, alamat pasien.
2) Tanggal penerimaan specimen.
3) Tanggal pengiriman specimen.
4) Dilakukan transaksi billing system
5) Specimen disimpan dalam wadah sesuai dengan jenis specimen yang
akan dirujuk dan disesuaikan dengan suhu penyimpanannya.
6) Specimen harus dalam kondisi baik
f. Hasil yang sudah jadi dicatat hasilnya dalam buku register dan di copy
untuk arsip laboratorium kemudian dikirim kepada Dokter yang merujuk.

D. NILAI NORMAL DAN NILAI KRITIS


1. NILAI NORMAL
Nilai normal atau nilai rujukan pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit
Emanuel didasarkan pada insert kit dan Buku pedoman pemeriksaan kimia
klinik KMK/nomor : 1792/MKES /SK/XII/2010

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 19


Rumah Sakit Emanuel

 KIMIA DARAH
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA

1 Gula darah puasa 70 - 100 mg/dl GOD – PAP


2 Guladarah sewaktu 70 - 100 MG/DL GOD – PAP
3 CHOLESTEROL 180 - 200 MG/DL CHOD – PAP
4 Trigliserida 74 – 172 MG/DL GPO – PAP
5 Asam Urat L: 3,4-7 P: 2,4-5,7 mg/dl TBHBA
6 HDL CHOL L:> 55 ; P: > 65 MG/DL Prec.
7 LDL CHOL < 150 MG/DL
8 ALBUMIN 4,0 – 5,7 MG/DL BCG
9 TOTAL PROTEIN 6,6 – 8,7 MG/DL Biuret
10 GLOBULIN 1,5 – 3,3 MG/DL
11 UREA 10 – 50 MG/DL Urease / GLDH
12 CREATININ 0,6 – 1,1 MG/DL Jaffe
BILIRUBIN
13 0 – 1,0 MG/DL Jendr, Grof
TOTAL
14 BILIRUBIN DIREK 0 – 0,35 MG/DL Jendr, Grof
BILIRUBIN
15 0 – 0,25 MG/DL Jendr, Grof
INDIREK
ANAK S.D 15 TH :
ALKALI 151-471 MG/DL
16 Mod. IFCC
FOSFATASE DEWASA : 60-170
MG/DL
17 SGOT L:6-25 ; P: 6-35 MG/DL Mod. IFCC
18 SGPT L:6-30 ; P: 6-45 MG/DL Mod. IFCC
19 GAMA GT L:6-25 ; P: 6-45 MG/DL
20 CKMB 1 – 25 MG/DL NAC – Act
21 CK/CPK L:10-80;P:10-70 opt.DGKC/

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 20


Rumah Sakit Emanuel

MG/DL IFCC
22 LDH 120 – 240 MG/DL
23 AMILASE < 120 MG/DL
24 KALIUM 3,6-5,4 MG/DL

 HEMATOLOGI
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA
l: 14 – 18 g/dl
1 HEMOGLOBIN Impedance
p: 12 – 16 g/dl
l: 4,8 – 10,8 ribu
2 LEUKOSIT Impedance
p: 4,8 – 10,8 ribu
3 TROMBOSIT 150 -450 ribu Impedance
l: 4,7 – 6,1 juta
4 ERITROSIT Impedance
p: 4,2 – 5,4 juta
l: 4,2 – 5,2 %
5 HEMATROKIT Impedance
p: 37 – 47 %
6 BASOFIL 0–1% Impedance
7 EOSINOFIL 2–4% Impedance
NEUTROFIL
8 50 – 70 % Impedance
SEGMEN
9 LIMPOSIT 25 – 40 % Impedance
10 MONOSIT 2–8% Impedance
11 MCV 79.0 - 99.0 mikro m3 Impedance
12 MCH 27.0-31.0 pg Impedance
13 MCHC 33.0-37.0 g/dl Impedance
14 RDW 11.5-15.5 % Impedance
15 PDW 9.0-13.0 % Impedance
16 MPV 7.2-11.1 mikro m3 Impedance

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 21


Rumah Sakit Emanuel

L: 0-15 P: 0-10
17 LED Westergreen
mm/jam
18 APTT 25-35.5 detik
19 PTT 11,5-15.5 detik
20 RETIKULOSIT 1-1.5 % BCB

 SEROLOGI
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA
1 HBSAG NON REAKTIF RAPID
2 ANTI HCV NON REAKTIF RAPID
3 ANTI HAV NON REAKTIF RAPID
4 ANTI HIV NON REAKTIF RAPID
MALARIA
5 NEGATIF RAPID
ANTIGEN
IgM
6 NEGATIF RAPID
SALMONELLA
IGM /IGG
7 NEGATIF RAPID
DENGUE
8 DENGUE NS I NEGATIF RAPID
9 ANTI TB NEGATIF RAPID
10 WIDAL NEGATIF RAPID
AGLUTINASI
11 ASTO NEGATIF
LATEX
AGLUTINASI
12 RF NEGATIF
LATEX
13 VDRL NEGATIF RAPID
14 CRP NEGATIF RAPID

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 22


Rumah Sakit Emanuel

 URINALISA
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA
1 WARNA Tidak berwana
2 KEJERNIHAN JERNIH RAPID
3 BJ 1.015-1.025 RAPID
4 PH 4.8-7.4 RAPID
5 PROTEIN NEGATIF RAPID
6 REDUKSI NEGATIF RAPID
7 BILIRUBIN NEGATIF RAPID
8 UROBILIN NEGATIF RAPID
9 NITRIT NEGATIF RAPID
10 KETON NEGATIF RAPID
11 LEKOSIT 3-5
12 ERYTROSIT 0-1
13 EPITEL POSITIF 1
14 SILINDER NEGATIF
15 KRISTAL NEGATIF
16 BAKTERI NEGATIF
17 JAMUR NEGATIF

 ELEKTROLIT
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA
1 NATRIUM 136-146 mmol/l DEPENDENCI
2 KALIUM 3.5-5.1 mmol/l DEPENDENCI
3 CLORIDA 98-106mmol/l DEPENDENCI
4 CALSIUM 1-10.6mg/l DEPENDENCI

2. NILAI RUJUKAN
No NAMA PEME- NILAI KETERANGAN
Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 23
Rumah Sakit Emanuel

RIKSAAN RUJUKAN
1 HBA1C ( A1C ) Metode yang digunakan : Ion excahange
HPLC dana telah terstandarisasi NGSP
( National Glycohempglobin
Standaritation Program ) .
Tat\rget pengendalian Diabetus Millitus :
< 7 % , Cut off diagnosis Diabetus :
> = 6,5 5
2 ANA ( IF ) Negatif : <
1:100
3 Analisa Hb
( HPLC ) 1,9 – 3,5 % Usia : 7-9 tahun
Hb A2 <1% Beta thalasemia short program .
HbF Usia : > 2 th - usia dewasa
4 Besi 50 – 170 Perempuan
ug/dl Pada wanita hamil :
Trimester pertama : 72 -143
Trimester kedua : 44 – 178
Trimester ketiga : 30 -193
5 TIBC 250 – 450
mg/dl
6 Ferritin 9,8 – 73 Perempuan
ng/dl Usia ; 1 – 3 th
7 D –Dimer Ng/ml FEU Hasil dibawah 500 ng/dl FEU
menyingkirkan emboli paru dan DVT.
Pada wanita hamil :
Trimester pertama : 139 – 602
Trimester kedua : 291- 1231
Trimester ketiga : 489 – 2217

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 24


Rumah Sakit Emanuel

Melahirkan : 678 – 5123


8 ACA IgM < 12 MPL 12 - < 20 mpl units/ml : low positif
units/ml 20 -80 MPL units/ml : Moderate
> 80 MPL units/ml : High Positif

9 ACA IgG < 12 MPL 12 - < 20 mpl units/ml : low positif


units/ml 20 -80 MPL units/ml : Moderate
> 80 MPL units/ml : High Positif
10 Ca 125 < 35 U/ml Metode : Chemiluminescent
Hasil pemeriksaan dengan metode yang
berbeda , tidak dapat dibandingkan satu
sama lain .
Hasil pemeriksaan tidak dapat digunakan
sebagai acuan utama ada atau tidaknya
keganasan .
11 PSA < = 4,0 Jika kadar PSA < 2,6 atau > 10 , maka
ng/ml pemeriksaan free PSA tidak dikerjakan.
Metode CMIA
Hasil pemeriksaan dengan metode yang
berbeda , tidak dapat dibandingkan satu
sama lain.
Hasil pemeriksaan tidak dapat digunakan
sebagai acuan utama ada atau tidaknya
keganasan.
12 Anti CMV IgM Negatif Indeks < 0,7 Negatif
0,7 < = Indeks < 0.9 boderline
Disarankan untuk diperiksa 10-15 hari
kemudian .
Indeks > = 0.9 Positif .

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 25


Rumah Sakit Emanuel

13 Anti CMV IgG Negatif Konsentrasi < 4 AU/ml : Negatif.


4 < = konsentrasi < 6 AU/ml : Boderline.
Disarankan untuk diperiksa 2-3 minggu
kemudian .
Konsentrasi > = 6 AU/ml : Positif ,
Indeks < 0.7 Negatif 0.7 < = Indeks < 0.9
Boderline , disarankan untuk diperiksa
10-15 hari kemudian Indeks > = 0.9
Positif
14 Anti Rubella Negative Konsentrasi
IgG < 5 ul/ml : Negatif
5 ul/ml < = konsentrasi < 10 ul/ml :
Boderline, disarankan untuk diperiksa
kembali 2-3 minggu kemudian , > = 10
ul/ml : Positif
15 Anti Rubella Negatif < 1.20 : Negatif
IgM 1,20 < = Indeks < 1,60 : Boderline ,
disarankan untuk diperiksa kembali 2-3
minggu kemudian , > = 1,60 : Positif
16 Anti Hbs Titer Non **>= 10 miv/ml sesudah vaksinasi
Reaktif
17 Anti HSV 1 IgG Negatif *. Ratio : < 0,8 : Negatif
* 0,8 < Ratio <1,1 :
Boderline,disarankan untuk Periksa
kembali 1 minggu kemudian
* > 1,1 : positif
18 Anti HSV 2 IgG Negatif *. Ratio : < 0,8 : Negatif
* 0,8 < Ratio <1,1 :
Boderline,disarankan untuk Periksa

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 26


Rumah Sakit Emanuel

kembali 1 minggu kemudian


* > 1,1 : positif
19 Anti HSV 2 IgM Negatif Negatif : < 0,90
Equifocal : 0,91 -1,09
Positif : >1,10

3. NILAI KRITIS
a. Laboratorium menetapkan nilai rujukan masing-masing pemeriksaan dengan
mempertimbangkan kondisi geografis dan demografi rumah sakit
b. Nilai rujukan masing masing pemeriksaan tercantum dalam hasil
pemeriksaan
c. Nilai rujukan dan nilai kritis secara rutin dimonitoring dan secara berkala
dilakukan evaluasi
d. Laboratorium menetapkan nilai ambang kritis dan Nilai ambang kritis
dipahami oleh semua staff laboratorium
e. Nilai rentang rujukan laboratorium tercantum dalam hasil pemeriksaan
rujukan
f. Jika didalam pelaksanaan pemeriksaan didapat hasil yang dikategorikan
ambang kritis maka petugas laboratorium melaporkan dan berkoordinasi
dengan petugas medis(Perawat,doker) yang bersangkutan
g. Jika didalam pelaksanaan pemeriksaan didapat hasil yang dikategorikan
ambang kritis maka petugas laboratorium melakukan duplo atau
pengulangan pemeriksaan atau jika diperlukan dilakukan pengambilanulang
sample

JENIS PEMERIKSAAN
NO NILAI KRITIS
1. Bilirubin darah Tinggi : > 16
mg/dl
2. Kalsium total (serum) Rendah : < 6.0 Tinggi : > 13.0
mg/dl mg/dl

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 27


Rumah Sakit Emanuel

3. Chlorida (serum) Rendah : <80 Tinggi : > 120


mmol/l mmol/l
4. Glukosa
Dewasa Rendah : < 50 Tinggi : > 450
mg/dl mg/dl
Anak-anak Rendah : < 40 Tinggi : >300
mg/dl mg/dl

5. Magnesium (serum) Rendah : < 1.0 Tinggi : > 4.5


mg/dl mg/dl
6. pCO2 (arteri) dewasa Rendah : < 20 mm Tinggi : > 70
Hg mm Hg
pCO2 (anak-anak) Rendah : < 20 mm Tinggi : > 55
Hg mm Hg
7. pH (arteri) Rendah : < 7.20 Tinggi : > 7.60
8. pO2 (arteri) Rendah : < 60 mm Tinggi : > 600
Hg mm Hg
9. Kalium (serum) Rendah : < 2.8 Tinggi : > 6.2
mmol/l mmol/l
Kalium (anak-anak 0 – 15 Rendah : < 3.0 Tinggi : > 6.5
tahun) mmol/l mmol/l
10. Natrium (serum) Rendah : < 120 Tinggi : > 160
mmol/l mmol/l
11. Cross match Positive
(Incompatible)
12. Hemoglobin (dewasa) Rendah : < 6.0 g/dl Tinggi : > 22.0
g/dl
13. Hematokrit (dewasa) Rendah : < 15 %
pasien Ranap
Hematokrit (dewasa) Rendah : < 25 % Tinggi : > 60 %
pasien Ralan
14. Lekosit pasien rawat jalan Rendah : < 2.0 Tinggi : > 30.0
(10^3/ul) (10^3/ul)
Lekosit pasien rawat inap Rendah : < 1.0 Tinggi : > 50.0
(10^3/ul) (10^3/ul)
Lekosit pasien neonatus Rendah : < 5.0
(10^3/ul)
15. Trombosit pasien Ranap Rendah : < 10 Tinggi : > 1.000
(10^3/ul) (10^3/ul)
Trombosit pasien Ralan Rendah : < 50 Tinggi : > 1.000
(10^3/ul) (10^3/ul)
Trombosit pasien NICU Rendah : < 50
(10^3/ul)

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 28


Rumah Sakit Emanuel

16. PPT pasien rawat jalan Tinggi : > 50


detik
PPT pasien rawat inap Tinggi : > 100
detik
17. INR Tinggi : > 4.0
18. Fibrinogen Rendah : < 80
mg/dl
19 BUN Rendah <9 mg/dl Tinggi ≥ 80
20 Creatinin >4 mg/dl

E. LAPORAN HASIL DAN ARSIP


1. HASIL PEMERIKSAAN
Hal Hal yang terdapat didalam lembar hasil pemeriksaan adalah:
a. Nomor RM
b. Nomor Laborat
c. Nama Pasien
d. Alamat Pasien
e. Jenis kelamin
f. Umur
g. Dokter pengirim
h. Nilai rujukan
i. Hasil pemeriksaan
j. Jenis sampel
k. Metode pemeriksaan
2. PELAPORAN DAN PENYAMPAIAN HASIL PEMERIKSAAN
a. Rutin /biasa
1) Pelaporan dilaporkan sesuai waktu pemeriksaan (terlampir )
2) Penyampaian hasil pemeriksaan dilakukan kepada petugas yang
menangani
3) Penyerahan hasil dilakukan menggunakan buku penyerahan hasil

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 29


Rumah Sakit Emanuel

4) Petugas yang Pengantar dan penerima hasil membubuhi tanda tangan


pada buku penyerahan
b. Gawat Darurat
1) Laporkan hasil ke unit atau petugas terkait (dokter,perawat)
2) Pelaporan hasil dilakukan 10 menit via telpon menggunakan metode
TBAK(tulis,baca ,komfirmasi )
3) Hasil selengkapnya dikirim segera
c. CITO
1) Laporkan hasil cito ke unit atau petugas terkait (perawat ,Dokter)
2) Pelaporan hasil cito dilakukan 40 menit terdiri dari : 30 menit
pengerjaan sample dan 10 menit pelaporan hasil ke unit terkait.
3) Pelaporan dilakukan via telpon menggunakan metode TBAK
(tulis ,baca,Komfirmasi)
4) Hasil selengkapnya dikirim segera
d. KRITIS
1) Laporkan dan Koordinasikan dengan petugas yang menangani pasien
terkait hasil kritis (perawat,dokter)
2) Pelaporan hasil dilakukan segera mungkin atau maksimal 10 menit
setelah hasil di validasi dan dinyatakan kritis
3) Berikan stempel pada lembar hasil kritis
4) Hasil selengkapnya dikirim segera

3. PENGARSIPAN /PENYIMPANAN ARSIP


Yang dimaksud arsip laboratorium meliputi :
a. Lembar permintaan pemeriksaan
b. Lembar Hasil pemeriksaan
c. Buku register penerimaan sample
d. Dokumen komputer
e. Buku rujukan
f. Buku pengiriman hasil
Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 30
Rumah Sakit Emanuel

Penyimpanan arsip dilaboratorium mengikuti ketentuan DEPKES yaitu :


Ketentuan penyimpanan arsip
a. Kimia klinik:Laporan umum selama 5 tahun dan laporan khusus selamanya
b. Mikrobiologi : Laporan umum 5 tahun dan laporan khusus selamanya
c. Hematologi: Laporan umum 5 tahun dan laporan khusus selamanya

F. PENGOLAHAN LIMBAH
Pengelolaan limbah laboratorium adalah pengelolaan terhadap bahan bekas pakai
hasil pekerjaan laboratorium yang dapat berupa limbah padat, cair dan gas
Tujuan :
1. Limbah laboratorium dapat ditanggani secara benar sehingga tidak
membedakanpetugas laboratorium dan lingkungan sekitar.
2. Limbah laboratorium ditempatkan dan dikelola sesuai jenis limbah

Pelaksanaan :
1. Sumber, Sifat dan bentuk limbah
Limbah laboratorium berasal dari :
a. bahan baku yang sudah kadaluwarsa
b. bahan habis pakai (misal medium pembenihan yang tidak terpakai)
c. produk proses di dalam laboratorium (misal : Sisa spesiemen)
d. produk upaya penganan limbah(misalnya: jarum suntik sekali pakai setelah
diotoklaf)

Penanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah yang digolongkan
menjadi :
a. Buangan limbah berbahaya dan beracun
b. Limbah infektif
c. Limbah umum

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 31


Rumah Sakit Emanuel

Setiap jenis limbah dibuang dalam wadah tersendiri yang diberi label sesuai
peraturan yang ada.
Bentuk limbah yang dihasilkan dapat berupa:
a. Limbah cair
Pelarut organik, bahan kimia untuk pengujian, air bekas pencucian alat, sisa
spesimen (darah dan cairan tubuh)
b. Limbah padat
Peralatan habis pakai seperti alat suntik, sarung tangan, kapas, botol spesimen,
kemasan reagen,sisa spesimen (ekskreta)dan medium pembiakan.
c. Limbah gas
Dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau
dari termometer yang pecah (uap air raksa)

2. Penanganan dan penampungan


a. Pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil
limbah adalah kunci pembuangan yang baik. Dengan limbah berada dalam
kantong atau kontainer yang sama untuk penyimpanan, pengangkutan dan
pembuangan akan mengurangi kemungkinan kesalahan petugas dan
penanganannya.
Limbah dilaboratorium dipisahkan menjadi :
1) Limbah /sampah medis (limbah infeksius )
2) Limbah /sampah medis dibedakan menjadi :
3) Sampah medis padat
4) Sampah medis tajam
5) Sampah /limbah cair
6) Sampah non medis /Rumah tangga
7) Sampah kimia Beracun

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 32


Rumah Sakit Emanuel

Untuk memudahkan mengenal berbagai jenis limbah yang akan dibuang adalah
dengan cara menggunakan kantong plastic berkode (umumnya menggunakan
kode warna).

Kode warna kantong plastik yang digunakan untuk limbah klinis

Warna Kantong Jenis Limbah


Limbah rumah tangga biasa, tidak digunakan
Hitam untuk menyimpan atau mengangkut limbah
klinis
Kuning Limbah Infeksius

3. Pengolahan limbah
Pengolahan limbah/sampah laboratorium diolah berdasarkan bentuk dan sifatnya
a. Limbah cair diolah dengan penambahan Na hipoklorit 5 % dan dibuang ke
unit pengolah limbah rumah sakit
b. Limbah Medis/infeksius padat dikelola oleh bagian IPSSL
c. Limbah Rumah tangga padat dikelola oleh bagian IPSSL

G. PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT


1. PEMELIHARAAN ALAT
Pemeliharan peralatan meupakan bagian dari menjaga mutu laboratorium untuk
itu Laboratorium rumah sakit Emanuel secara rutin dan terjadwal dalam
melakukan pemeliharaan peralatannya.

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 33


Rumah Sakit Emanuel

 Pemeliharaan Fisik alat

Pelaksanaan
No Nama Alat minggu Ket
1 2 3 4 5
1 Cobasmira x x x x x
2 Sysmex Xs 800 x x x x x
3 Sysmex Kx 21 x x x x x
4 Microlab x x x x x
5 Phox plus x x x x x
6 Biolyte x x x x x
7 Diasen centrifuge x x x x x
8 Diamet Centrifuge x x x x x
9 Diamed incubator x x x x x
10 Centrifuge x x x x x
11 Inkubator x x x x x
12 Kulkas x x x x x
13 Blood bank x x x x x
14 Mikro pipet x x x x x
15 Mikroskop x x x x x
16 Perangkat computer x x x x x
17 Inkase x x x x x
18 Autoklaf x x x x x
19 Minividas x x x x x
20 Sysmek Ca 50 x x x x x
21 Timbangan analitis x x x x x
22 Alat Gelas x x x x x
23 Vibrator x x x x x
24 Kamar Hitung x x x x x

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 34


Rumah Sakit Emanuel

25 Sterilisator x x x x x
26 Rotator x x x x x
27 Oven x x x x x

 Pemeliharaan external oleh Tehnisi Distributor


Pelaksanaan
No Nama Alat Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Cobasmira x x
2 Ilab x x
3 Sysmex Kx 21 x x
4 Sysmek Xs 800 x x
5 Minividas x x
6 Mikrolab x x
7 Sysmex Ca 50 x x
8 Diamed x x
9 Phox plus x x
10 Biolyte x x

2. KALIBRASI ALAT
Untuk menjaga kondisi peralatan supaya dalam keadaan standar maka
laboratorium rumah sakit Emanuel melakukan Kalibrasi secara rutin
Adapun jadwal rutin kalibarsi peralatan adalah sebagai berikut :

 Kalibrasi internal
Pelaksanaan Meto
N Nam a Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 de
o Alat t
0 1 2

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 35


Rumah Sakit Emanuel

1 Phox Plus x x x x x x x x x x x x autok 6


alibra jam
si /kali
2 Biolyte x x x x x x x x x x x x autok 6jam /
alibra kali
si
3 Cobasmira Calib Insi
rator dental
4 Sysmex Calib Inside
Ca 50 rator ntal
5 Alat Gula x x x x x x x x x x x x Strip Setiap
darah kalibr ganti
asi kit

 Kalibrasi Eksternal
NAMA
NO JADWAL PELAKSANAAN
PERALATAN
MINIMAL I TAHUN
1 COBASMIRA DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
2 SYSMEK KX 21 DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
3 SYS MEK XS DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
4 BGA DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
5 MINI VIDAS DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
6 CA 50 DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
7 TIMBANGAN DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
8 MIKRO PIPET DISTRIBUTOR
SEKALI

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 36


Rumah Sakit Emanuel

H. INSPEKSI DAN PENGETESAN ALAT


Inspeksi dan pengetasan peralatan yang digunakan dilaboratorium Rumah Sakit
Emanuel dilakukan secara rutin setiap minggu

No NAMA ALAT MATERI INSPEKSI KETERANGAN


1 COBASMIRA
Ada tidaknya
1. Jarum Setiap minggu
sumbatan
2.
Pump Berfungsi atau tidak Setiap minggu
3.
Posisi rack Posisinya tepat tidak Setiap minggu
4.
Reservoir Teriisi atau tidak Setiap minggu
5.
Waste Penuh atau tidak Setiap minggu
6.
Test pemeriksaan Masuk range atau
Setiap minggu
control tidak
2 SYSMEX XS 800i
Bermasalah atau
1. Tarnduser Setiap minggu
tidak
Bermasalah atau
2. Chmaber Setiap minggu
tidak
Masuk range atau
3. Test pemeriksaan control Setiap minggu
tidak
3 SYSMEX KX 21
Bermasalah atau
1. Tranduser Setiap minggu
tidak
Bermasalah atau
2. Chamber Setiap minggu
tidak
3. Test Pemeriksaan Masuk range atau
Setiap minggu
control tidak
4 PHOX PLUS
1. Checking jarum
Tersumbat atau tidak Setiap minggu
sampler
2. Checking pump Berfungsi atau tidak Setiap minggu
3. Checking selang Tersumbat atau tidak Setiap minggu
4. Checking air detector Tersumbat atau tidak Setiap minggu
Masuk range atu
5. Slope Membran Setiap minggu
tidak

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 37


Rumah Sakit Emanuel

6. Test pemeriksaan
Masuk range tidak Setiap minggu
control
5 BIOLYTE
1. Check selang Tersumbat atau tidak Setiap minggu
2. Check pump Berfungsi atau tidak Setiap minggu
3. Check air detector Tersumbat atau tidak Setiap minggu
Masuk range atua
4. Check slope Setiap minggu
tidak

5. Lakukan kalibrasi Masuk range atau


Setiap minggu
/control tidak
6 MICROLAB
Absorban dibawah
1. Check absorbanc lampu Setiap minggu
1,3
Ada sumbatan atau
2. Check selang Setiap minggu
tidak
3. Check pump Berfungsi atau tidak Setiap minggu
4. Test Pemeriksaan Range masuk Setiap minggu
7 LIS
Loading lambat atau
Loading Setiap minggu
cepat
8 HUNTER Setiap minggu
Keybord Berfungsi atau tidak Setiap minggu

9 CA 50 Setiap minggu
Lampu padam atau
Lampu Setiap minggu
tidak
Tes pemeriksaan terhadap
Range masuk Setiap minggu
control
10 INKUBATOR DIAMET
Suhu inkubasi 37 C Setiap minggu

I. TROUBLE SHOOTING
Trouble shooting merupakan proses atau kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya
masalah peralatan yang digunakan
Penanganan yang dilakukan ketika terjadi trouble shouting peralatan :
1. Baca petunjuk kerusakan yang alat tampilkan jika ada
2. Buka buku trouble shooting alat dan lakukan tindakan sesuai petunjuk
3. Jika kerusakan ringan perbaiki alat sesuai petunjuk buku trouble shouting alat

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 38


Rumah Sakit Emanuel

4. Hubungi petugas PSLL bahwa ada kerusakan alat di laboratorium untuk segera
ditindak lanjuti
5. Jika ada kerusakan berat hubungi distributor untuk dilakukan perbaikan
6. Jika ada penggantian komponen hubungi tim pembelian

7. Informasikan ke pelayanan bahwa pemeriksaan laboratorium ditunda jika


diperlukan
8. Buat berita acara kerusakan alat jika diperlukan
(Buku Pedoman Penanganan Touble Shooting Terlampir)

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 39


Rumah Sakit Emanuel

BAB V
LOGISTIK

A. PENETAPAN REAGEN
1. REAGEN ESENSIAL
1. Reagen Kimia
Terdiri dari Reagen Gula Darah, Cholesterol, Trigliserida, HDL Cholesterol,
Asam Urat, Creatinin, Urea, Albumin , Total Protein, SGOT, SGPT, Alkali
Phospat, Bilirubin Total, Bilirubin Direct, CKMB, LDH, Troponin,
Elektrolit, Analisa Gas Darah, AFP.
2. Reagen Hematologi
Terdiri dari Cellpack, Stromatolyser WH, Stromatolyser 4DS, Stromatolyser
4DL, Sulfolyser , Na Citras 3,8%, Giemsa, Anti A, Anti B, Anti D, BCB,
Trombolel , Actin, CaCl 2.
3. Reagen Urinalisa
Terdiri dari Combur 10 M, Asam sulfosalisil, Reagen Bence Jones.
4. Reagen Bakteriologi
Terdiri dari Gram A, Gram B, Gram C, Gram D, ZN A, ZN B, ZN C.
5. Reagen Serologi
Terdiri dari Anti Dengue IgG IgM, Dengue NS1 Antigen, Anti HIV, ASTO,
Anti Salmonella IgG IgM, RF, CRP, VDRL, HbS Ag, Anti HbS, Anti HAV,
Anti Toxoplasma IgG IgM,

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 40


Rumah Sakit Emanuel

6. Parasitologi
Terdiri dari Eosin, Giemsa.

2. REAGEN PENDUKUNG
Terdiri dari minyak emersi, Xylol, Aquadest, Desinfektan ( Bayclin ), Cellclean,
NaCl 0,9%, Metanol, Alkohol, Extran netral.

B. DASAR PEMILIHAN
Pada umumnya untuk memilih bahan laboratorium yang akan dipergunakan di
laboratorium rumah sakit emanuel mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kebutuhan
2. Produk pabrik yang mempunyai kwalitas baik
3. Deskripsi lengkap dari bahan atau produk
4. Mempunyai masa kadaluwarsa yang panjang
5. Volume atau isi kemasan
6. Digunakan untuk pemakaian ulang atau sekali pakai
7. Mudah diperoleh dipasaran
8. Besarnya biaya tiap satuan (nilai ekonomis )
9. Pemasok /vendor
10. Kelancaran dan kesinambungan pengadaan
11. Pelayanan purna jual

Disamping hal- hal diatas ada hal lain yang dipertimbangkan dalam pemilihan
reagen di laboratorium :
1. Tingkat analits
2. Komersial/buatan sendiri
3. Bahan kontrol asayed atau Unassayed
4. Stabilitas bahan kontrol

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 41


Rumah Sakit Emanuel

C. PERENCANAAN KEBUTUHAN
Perencanaan reagen dan alat laboratorium rumah sakit emanuel
mempertimbangkan ha-hal sebagai berikut:
1. Tingkat persediaan
Persediaan minimum yang diperlukan untuk kegiatan operasional normal
2. Masa kadaluwarsa
Reagen yang digunakan sering dipesan dengan masa kadalu warsa minimal 6
bulan sedangkan reagen yang jarang digunakan dipesan minimal 1 tahun kecuali
dalam keadaan darurat
3. Perkiraan Jumlah Kebutuhan
Perkiraan kebutuhan diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau pembelian
bahan periode 6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk
periode 6-12 bulan tahun yang akan datang , untuk itu jumlah rata -rata pemakian
bahan untuk satu bulan perlu dicatat .
(Lembar perencanaan barang terlampir )

D. PENGADAAN
Pengadaan bahan laboratorium rumah sakit emanuel mempertimbangkan ha-hal
sebagai berikut:
1. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan (delivery time)
Lamanya waktu yang dibutuhkan dari pemesanan sampai bahan diterima dari
pemasok tidak boleh lebih dari satu minggu . Lakukan kontrak waktu dengan
distributor
2. Masa kadaluwarsa
Reagen yang digunakan sering dipesan dengan masa kadalu warsa minimal 6
bulan sedangkan reagen yang jarang digunakan dipesan minimal 1 tahun kecuali
dalam keadaan darurat harus mempertimbangkan apakah reagen akan habis
sebelum masa kadaluwarsa
3. Kapan dinyatakan reagen tidak tersedia

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 42


Rumah Sakit Emanuel

Reagen atau alat dinyatakan tidak tersedia jika stok di logistik laboratorium
kosong dan pemesanan belum diterima untuk itu perlu dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Lakukan pencarian informasi dibeberapa distributor lain
b. Analisa dari data informasi yang didapat distributor mana yang waktu
pengirimanya lebih cepat
c. Pertimbangkan kwalitas dan harga reagen
d. Lakukan pemesanan
e. Berikan informasi ke unit terkait bahwa reagen yang digunakan untuk
pemeriksaan tersebut kosong dan sementara pemeriksaan ditunda atau dirujuk
f. Berikan alasan mengapa reagen kosong
g. Lakukan kontrak waktu kapan kira-kira reagen akan datang

E. PENERIMAAN
Hal- hal yang diperhatikan dalam penerimaan reagen dan alat :
1. Cocokan barang yang datang dengan fakturnya
2. Lakukan check/kontrol kondisi barang tersebut meliputi :
a. Kondisi kemasan
b. Kondisi reagen (adanya perubahan warna ,adanya endapan dll )
c. Jumlah
d. Suhu pengiriman
3. Catat dibuku penerimaan barang meliputi :
a. Tgl penerimaan
b. Distributor
c. Nomor faktur
d. Nama barang
e. ED
f. Jumlah
g. Harga

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 43


Rumah Sakit Emanuel

h. Kondisi barang
i. Suhu box
j. Penerima
4. Distribusikan ke ruang penyimpanan reagen dan alat

F. PENYIMPANAN
1. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan :
a. Tempat penyimpanan
b. Suhu kelembaban
c. Lama/waktu penyimpanan dengan melihat masa kadaluwarsa
d. Incompatibility
e. Pemberian etiket
2. Penyimpanan bahan laboratorium rumah sakit emanuel yaitu :
a. Sesuaikan tempat dan suhu penyimpanan seperti dalam brosur atau kemasan
b. Penyimpanan reagen pada suhu 2-8 C disimpan dalam refrigerator
c. Penyimpanan reagen pada suhu kamar dilakukan dilemari/rak reagensia
d. Reagen yang mudah terbakar disimpan pada tempat yang ada tanda api
( mudah terbakar )
e. Reagen yang bersifat asam disimpan pada kamar asam
f. Lama penyimpanan melihat masa kadaluwarsa
Catatan : daftar penyimpanan reagen terlampir

G. PEMAKAIAN
1. Perputaran reagen menggunakan system First in First out (FIFO)
2. Lakukan pencatatan pada kartu stok ketika mengambil barang
3. Evaluasi Stok barang harian setiap jam 12 siang

F. PELABELAN

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 44


Rumah Sakit Emanuel

Pemberian label pada reagen meliputi nama reagen , tanggal pembuatan , tanggal
kadaluarsa, suhu simpan , nama pembuat. Pemisahan masa kadaluarsa dipisahkan
dalam :
1. Label warna merah 1-3 bulan
2. Label warna kuning 3-6 bulan
3. Label warna hijau lebih dari 6 bulan

G. ALAT DAN BAHAN HABIS PAKAI


a. Alat habis pakai dari logistic rumah sakit
No Nama barang System pengadaan Keterangan
1 logistic rumah sakit
Bayclin 4 L
2 logistic rumah sakit
Bayclin 1 L
3 logistic rumah sakit
Etiket
4 logistic rumah sakit
Sabun rinso
5 Sabun cuci logistic rumah sakit
tangan
6 logistic rumah sakit
Tisue
7 logistic rumah sakit
Spirtus
8 logistic rumah sakit
Sedotan

b. Alat habis pakai dari logistic farmasi


No Nama barang System pengadaan Keterangan
1 logistic farmasi
Alkohol 70 %
2 logistic farmasi
Aquades 1 L
3 logistic farmasi
Aquades 20 L
4 logistic farmasi
Aquades 25 ml
5 logistic farmasi
Betadin plester
6 logistic farmasi
Hand Sanitiser
7 Hand scoon logistic farmasi
dispsbl

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 45


Rumah Sakit Emanuel

8 logistic farmasi
Heparin
9 Hipavix 5 logistic farmasi
cmx5m
10 logistic farmasi
Jarum No 19/23
11 logistic farmasi
Jarum No 26
12 logistic farmasi
Kapas
13 logistic farmasi
Lancet
14 logistic farmasi
Masker karet
15 logistic farmasi
Nacl 0,9 % 1 L
16 logistic farmasi
Pot Urin
17 logistic farmasi
Povidon iodin
18 logistic farmasi
Spuit 10 cc
19 logistic farmasi
Spuit 3 cc
20 logistic farmasi
Spuit 5 cc
21 logistic farmasi
Torniquet
22 logistic farmasi
Waslap
23 logistic farmasi
Lisol 1 L
24 logistic farmasi
Torniquet
25 logistic farmasi
Alkohol 90 %

H. EVALUASI STOCK
Evaluasi stock Bulanan dilakukan setiap Akhir bulan dilakukan oleh petugas
Logistik dan Ka.Lak.Instalasi Laboratorium

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 46


Rumah Sakit Emanuel

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. PENGERTIAN
Patient safety Rumah Sakitadalah suatu sistem dimana Rumah Sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.
1. Sistem tersebut meliputi antara lain:
a. Asesmen risiko,
b. Identifikasi & Pengelolaan Risiko Pasien,
c. Pelaporan dan Analisis insiden,
d. Kemapuan belajar dari inseden dan tindak lanjutnya
e. Implementasi Solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
2. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya dilakukan. ( Panduan
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Departemen Kesehatan, 2006
hal 10)

B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 47


Rumah Sakit Emanuel

C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT


Sasaran keselamatan pasien rumah sakit adalah sebagai berikut :
1. Sasaran I : identifikasi pasien dengan tepat
2. Sasaran II: Tingkat Komunikasi yang efektif
3. Sasaran III: Tingkat keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Sasaran IV: Pastikan tepat lokasi ,tepat prosedur ,tepat pasien operasi
5. Sasaran V : Kurangi resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Sasaran VI: Kurangi risiko pasien jatuh

D. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN TEPAT


Laboratorium rumah sakit Emanuel menetapkan penggunaan identifikasi
pasien /sample dengan minimal 2 identitas .Adapun identitas yang biasa
digunakan yaitu :
1. Nama pasien
2. Nomor RM
3. Tanggal lahir

Identifikasi pasien/sample di laboratorium dilakukan pada saat :


1. Sebelum Pengambilan darah
2. Pemberian produk darah
3. Pengolahan produk darah
4. Pengambilan sample
5. 5.Pembuatan preparat
6. Penanaman Kuman
7. Penerimaan sample
8. 8.Pengiriman sample

E. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 48


Rumah Sakit Emanuel

Komunikasi efektif yang diterapkan di laboratorium rumah sakit Emanuel


adalahmetode TBAK dan SBAR :
1. Tulis (T:tulis )
Tulis setiap komunikasi/informasi/laporan di buku telpon penting
berkaitan dengan pelayanan kepada pasien yang disampaikan secara lisan
Hal-hal yang perlu ditulis adalah :
a. Materi yang disampaikan /diterima
b. Siapa penyampai/penerima pesan
c. Lokasi Penerima/penyampai pesan
d. Jam/waktu pada saat pesan disampaikan
e. Kapan pesan disampaikan
f. Tanda tangan penyampai/pe nerima pesan

2. Baca kembali (B: Baca)


Baca dan pahami kembali isi informasi/komunikasi/laporan yang
diterima atau disampaikan
Hal-hal yang perlu dibaca /dipahami lagi adalah :
a. Materi yang disampaikan /diterima
b. Siapa penyampai/penerima pesan
c. Lokasi Penerima/penyampai pesan
d. Jam/waktu pada saat pesan disampaikan
e. Kapan pesan disampaikan

3. Komfirmasi (K:Komfirmasi)
Ulangi penyampaian informasi yang diterima atau disampaikan untuk
meyakinkan
Hal-hal yang perlu dikomunikasikan ulang adalah :
a. Materi yang disampaikan /diterima
b. Siapa penyampai/penerima pesan

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 49


Rumah Sakit Emanuel

c. Lokasi Penerima/penyampai pesan


4. Perlu diperhatikan SBAR
Dalam penyampaian/penerimaan informasi harus memperhatikan :
a. S: Situasi (kondisi pada saat informasi diterima atau disampaikan )
b. B: Background (informasi penting sehubungan dengan kondisi pasien
c. A: Assesment (hasil pengkajian terkini )
d. R: Recommendation(Rekomendasi apa yang harus dilakukan segera )

F. TEPAT LOKASI ,TEPAT PROSEDUR ,TEPAT PASIEN


Dalam pelayanan laboratorium yang dilakukan supaya tepat lokasi ,tepat
prosedur ,tepat pasien maka dalam melaksanakan kegiatanya petugas
laboratorium harus memperhatikan :
1. Check in : Check ulang
Hal-hal yang perlu dicheck ulang dalam pelayanan laboratorium adalah
a. Identitas pasien
b. Jenis permintaan pemeriksaan
c. Ruangan
d. Kondisi sample
e. Jenis sample
f. Jumlah sample dll
2. Sign in : Masuknya pada lokasi yang tepat
Hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan tepat lokasi adalah :
a. Pendistribusian sample
b. Pendistribusian hasil
c. Tempat /wadah sampl ,dll
3. Time out : waktunya tepat
Hal yang perlu diperhatikan dalam hubungan dengan tepat waktu
pelayanan laboratorium adalah :
a. Waktu pengambilan sample yang tepat

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 50


Rumah Sakit Emanuel

b. Waktu inkubasi yang tepat


c. Waktu pendistribusian yang tepat
d. Waktu pemeriksaan yang tepat ,dll
4. Sign on : Alatnya siap pakai ,prosedur tepat
Hal yang berkaitan dengan sign on adalah :
a. Ketepatan prosedur
b. Kesiapan alat
c. Kalibrasi alat dll

G. KURANGI RESIKO INFEKSI


Untuk mengurangi resiko infeksi yang terjadi bagi pasien maupun petugas
maka perlu dilakkukan hal-hal sebagai berikut :
1. Hand hygiene /cuci tangan
5 moment cuci tangan :
a. Sebelum kontak pasien
b. Sebelum tindakan aseptik
c. Sesudah paparan dengan cairan tubuh
d. Setelah kontak dengan pasien
e. Setelah meninggalkan ruangan pasien
2. Tehnik pengambilan sample dengan benar
3. Pembuangan limbah dengan tepat
4. Penggunaan alat pelindung diri

H. KURANGI RESIKO JATUH


Untuk mengurangi kejadian pasien jatuh dilaboratorium maka perlu
diperhatikan Hal-hal berikut :
1. Identifikasi pasien resiko jatuh dengan gelang berwarna kuning
2. Pasien dengan resiko jatuh perlu didampingi petugas /keluarganya ketika
diambil sampel (pasien lansia ,balita ,bayi )

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 51


Rumah Sakit Emanuel

3. Petugas pengambil sample lebih dari 1 orang


4. Pasien dengan resiko jatuh didampingi petugas atau keluarganya ketika ke
kamar mandi

I. ALUR PELAPORAN INSIDEN KE TIM KP DI RUMAH SAKIT


1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD) di Laboaratorium, wajib segera
ditindaklanjuti (dicegah / ditangani ) untuk mengurangi dampak / akibat
yang tidak diharapkan.
2. Segera buat laporan insidennya dengan mengisi formulir Laporan Insiden
pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung. (paling lambat 2 x 24
jam.). Jangan amenunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada atasan langsung
pelapor
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap inseden yang dilaporkan.
5. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi
dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP RS.

J. POTENSI ERROR PADA PROSES LABORATORIUM


1. Permintaan Laboratorium
• Identitas Pasien
Nama/umur/jenis kelamin
• RM berbeda
• Salah tulis permintaan
• Tidak pas di lembar
• Tidak ada di lembar permintaan
• Tulisan tidak jelas
• Cito/tidak

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 52


Rumah Sakit Emanuel

• Komputer HIS/LIS Error

2. SAMPLING
• Identifikasi pasien
• Salah pasien
• Salah tabung
• Sampel kurang ideal
• Identifikasi permintaan, dr
• Identifikasi Sampel
• Sampel kurang
• Salah tabung
• Sampel kurang ideal
• Putaran/Sentrifugasi tidak tepat
• Sampel menggumpal/lisis/lipemic

3. Mechanical Laboratory
• Kalibrasi gagal
• Kontrol belum masuk
• Lampu fotometer
• Sampel kurang ideal
• Putaran/Sentrifugasi tidak tepat
• Reagen habis ->Suplier
• Manual Laboratory

4. Manual Laboratory
• Pengecatan tidak jelas
• Aglutinasi tidak jelas
• Auto aglutinasi
• Garis yang sangat samar (ICT) -> Ulang waktu lama

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 53


Rumah Sakit Emanuel

• Sampel pekat -> HbA1c, Troponin


• Waktu tidak pas

5. Post Analitic
• Memasukkan data
• Pengiriman salah alamat
• Running ulangan yang masuk data lama
• Hasil via phone

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 54


Rumah Sakit Emanuel

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. PENGERTIAN
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari
pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai
tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan specimen yang berasal dari
manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak
dengan specimen, maka berpotensi terinfeksi kuman pathogen. Potensi infeksi juga
dapat terjadi dari petugas kepetugas lainnya, atau keluarga dan kemasyarakat. Untuk
mengurangi bahaya yang terjadi. Perlu adanya kebijaksanaan yang ketat. Petugas
harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai sikap dan
kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai
SOP, serta mengontrol bahan /specimen secara baik menurut praktek laboratorium
yang benar.

B. TUJUAN
1. Melindungi pekerja laboratroium dan oran disekitarnya dari Resiko gangguan
kesehatan yang ditimbulkan dari laboratorium
2. Pekerja laboratorium lebih memperhatikan persyaratan kamanan kerja
3. Meningkatkan kesadaran petugas laboratorium mengenai bahaya yang dapat
terjadi pada petugas laboratorium dan lingkungan karena aktifitas laboratorium

C. PELAKSANAAN
1. TINDAKAN PENCEGAHAN

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 55


Rumah Sakit Emanuel

a. Petugas
o Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap metoda dan prosedur
dan pelaksanaannya, bahan habis pakai dan peralatan kerja, termasuk
untik kegiatan penelitian.
o Memastikan semua petugas laboratorium memahami dan dapat
menghindari bahaya infeksi.
o Melakukan penyelidikan semua kecelakaan di dalam laboratorium yang
memungkinkan terjadinya pelepasan/ kebocoran/ penyebaran bahan
infeksi.
o Melakukan pengawasan dan memastikan semua tindakan dekontaminasi
yang telah dilakukan jika ada tumpahan/ percikan bahan infeksi.
o Memastikan bahwa tindakan disinfeksi telah dilakukan terhadap
peralatan laboratorium yang akan diservis atau diperbaiki.
o Menyediakan kepustakan/ rujukan K3 yang sesui dan informasi untuk
petugas laboratorium tentang perubahn prosedur, metode, petuntuk
teknis dan pengenalan pada alat yang baru.
o Menyusul jadwal kegiatan pemeliharaan kesehatan bagi petugas
laboratorium
o Memantau petugas laboratorium yang sakit atau absen yang mungkin
berhubungan denngan berhubungan dengan [ekerjaan dan
melaporkannya pada pimpinan laboratorium.
o Memastikan bahwa bahan bekas pakai dan limbah infektif dibuang
secara aman setelah melalui proses dekontaminasi sebelumnya.
o Mengembangkan sistem pencatatan, yaitu tanda terima, pencatatan
perjalnan dan pembuangan bahan patogenik serta mengembangkan
prosedur untuk pemberitahuan kepada petugas laboratorium tentang
adanya bahan infektif yang baru di dalam laboratorium.

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 56


Rumah Sakit Emanuel

o Memberitahu kepala laboratorium mengenai adanya mikroorganisme


yang harus dilaporkan kepada pejabat kesehatan setempat ataupun
nasional dan badan tertentu.
o Membuat sistem panggil untuk keadaan darurat yang timbul di luar jam
kerja.
o Membuat rencana dan melaksanakan pelatihan K3 laboratorium bagi
seluruh petugas laboratorium.
o Mencatat secara rinci setiap kecelakaan kerja yang terjadi di
laboratorium dan melaporkannya kepada kepala laboratorium.
Setiap laboratorium sebaiknya membuat pokok-pokok K3 laboratorium
yang penting dan ditempatkan di lokasi yang mudah dibaca oleh setiap
petugas laboratorium

b. Pemeriksaan kesehatan Petugas


1) Pemberian imunisasi vaksinasi
2) Pemantauan kesehatan
3) Pemeriksaan foto torak

c. Sarana dan prasarana K3

DAFTAR PERALATAN K3
No NAMA ALAT JUMLAH KEGUNAAN KET

1 Sekop 1 Mengumpulkan
pecahan
2 Karung goni 1 Memadamkan api
alami
3 Sapu pendek 1 Mengumpulkan
pecahan

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 57


Rumah Sakit Emanuel

4 Kaca Mata 2 Pelindung mata


5 Jas Laborat 14 Pelindung tubuh
6 Celemek 1 Pelindung Tubuh
7 Sarung tangan Pelindung tangan Disposible
8 Masker Pelindung Mulut Disposible
9 Pincet 4 Memungut bahan
berbahaya
10 Safety cabinet 2 Pelindung percikan
(inkas )
11 APAR 1 Pemadam kebakaran
12 Shower mata 1 Membersihkan mata
dari percikan kimia
13 Penjepit tabung 1 Menghindari percikan
dari cairan yang
dibakar dalam tabung

d. Pengamanan pada keadaan darurat


1) Sistem tanda bahaya
2) Sistem evakuasi
3) Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
4) Alat komunikasi darurat baik di dalam atau ke luar laboratorium.
5) Sistem informasi darurat.
6) Pelatihan khusus berkala tentang penanganan keadaaan darurat.
7) Alat pemadam kebakaran, masker, pasir dan sumber air terletak pada
lokasi yang mudah dicapai.
e. Tindakan pencegahan lain
1) Mencegah penyebaran bahan infeksi tertelan atau terkena kulit serta mata
a) Menggunakan peralatan standar .misal (sengkelit ose harus harus
jenuh dan panjang tangkai maksimum 6 cm )

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 58


Rumah Sakit Emanuel

b) Tidak melakukan tes katalase diatas obyek glas ,sebaiknya gunakan


tabung tertutup
c) Menempatkan sisa spesimen dan media biakan yang akan disterilisasi
dalam wadah yang tahan bocor
d) Melakukan dekontaminasi permukaan meja kerja dengan desinfektan
yang sesuai setiap kali habis bekerja
2) Mencegah bahan infeksi tertelan atau terkena kulit serta mata
a) Mencuci tangan dengan sabun disinfektan sebelum dan sesudah
bekerja
b) Tidak makan ,minum ,merokok ,mengunyah permen atau menyimpan
makanan ,minuman di laboratorium
c) Tidak memakai komestik ketika berada dalam laboratorium
d) Menggunakan alat pelindung diri
3) Menggunakan pipet dan alat bantu pipet.
a) Tidak memipet dengan mulut tetapi gunakan alat bantu pipet
b) Tidak meniup udara maupun mencampur bahan terinfeksi dengan
cara menghisap dan meniup cairan lewat pipet
c) Tidak keluarkan cairan dari dalam pipet secar paksa Rendam pipet
sehabis dipakai dalam wadah berisi desinfektan .biarkan selama 18-
24 jam sebelum disterilisasi
4) Mencegah infeksi melalui tusukan
a) Hati- hati dalam penggunaan jarum suntik
b) Gunakan alat pindung diri dalam menangani bahan pecahan kaca
5) Menggunakan alat sentrifus/ alat pemusing.
a) Lakukan pemusingan sesuai petunjuk pabrik
b) Sentrifuge harus diletakkan pada ketinggian tertentu sehingga petugas
laboratorium dapat melihat kedalam alat dan menempatkan tabung
dengan mudah
f. Sterilisasi

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 59


Rumah Sakit Emanuel

Sterilisasi cara fisik


1) Sterilisasi basah
Dilakukan dengan uap panas pada suhu 121 C selama 30 menit

2) Sterilisasi kering
 Untuk menyeterilkan alat–alat gelas seperti elemeyer, petridish,
tabung reaksi, labu takar, gelas takar dll. Dilakukan di dalam oven
dan membutuhkan suhu umumnya antara 150 – 170 C.
g. Desinfeksi
Menggunakan larutan natrium hipoklorit 5,25 %
h. Pengelolaan spesimen
1) Penerimaan spesimen
a) Laboratorium harus mempunyai loket khusus untuk penerimaan
spesimen.
b) Spesimen harus ditempatkan dalam wadah yang tertutup rapat
sehingga tidak tumpah
c) Wadah terbuat dari bahan tidak mudah pecah
d) Wadah diberi label tentang identitas spesimen
2) Petugas penerima spesimen
a) Semua petugas penerima spesimen harus mengenakan jas
laboratorium.
b) Smua spesimen harus dianggap infeksi dan ditangani secara hati –
hati
c) Meja penerimaan spesimen harus dibersihkan setiap hari dengan
disinfektan.
d) Cuci tangan dengan sabun/ disinfektan setelah selesai bekerja.
3) Petugas pembawa spesimen dalam laboratorium

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 60


Rumah Sakit Emanuel

a) Mengenakan jas laboratorium yang sesuai standar


b) Membawa spesimen dengan bak khusus
c) Jika spesimen bocor/tumpah diatas baki ,baki didekontaminasi dan
sisa spesimen di otoklaf
4) Pengiriman spesimen
Peniriman spesimen menggunakan tempat khusus sesuai standar

2. PENANGANAN JIKA TERJADI KECELAKAAN


Tindakan yang harus dilakukan jika terdapat tumpahan bahan kimia berbahaya
a. Beritahu petugas keamanan laboratorium dan jauhkan petugas yang tidak
berkepentingan dari lokasi tumpahan
b. Upayakan pertolongan pertama bagi petugas laboratorium yang cedera
c. Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan yang mudah terbakar segera
matikan semua api ,gas,dalam ruangan tersbut dan ruangan yang
berdekatan .Matikan peralatan listrik yang mungkin mengeluarkan bunga
api
d. Jangan menghirup bau dari bahan yang tumpah
e. Nyalakan kipas angin penghisap jika aman untuk dilakukan

3. PENGAMANAN TERHADAP BAHAN BERBAHAYA (B3)


a. Pengolongan bahan kimia
1) Bahan Kimia Beracun (Toksik)
Merupakan bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke
dalam tubuh karena tertelan, terhirup, atau terkena kulit. Dismpan
dalam lemari yang bertanda toksik
2) Bahan kimia Korosif
Merupakan bahan yang terkena reaksi kimia dapat mengakibatkan
kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 61


Rumah Sakit Emanuel

3) Bahan Mudah Terbakar (Falmmablesubstances)


Merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
menimbulkan kebakaran.
Reaksi kebakaran yang sangat cepat juga dapat menimbulkan
ledakan.Disimpan pada tempat dengan tanda mudah terbakar
a) Zat padat mudah terbakar
Zat padat yang mudah terbakar adalah : bahan padat yang tidak
mudah meledak, dapat menimbulkan kebakaran karena gesekan,
absorpsi uap, perubahan kimia yang spontan dan penyimpanan
panas selama proses. Pada umumnya zat padat lebih sukar terbakar
dibang\dingkan dengan zat cair, tetapi zat padat berupa serbuk
halus lebih mudah terbakar daipada zat cair atau gas. Contoh yang
termasuk golongan ini adalah belerang, hibrida, logam alkali dan
alin – lain.
b) Zat cair mudah terbakar
Zat cair yang mudah terbakar adalah bahan cair yang mudah
menguap dan uapnya mudah terbakar pada suhu dibawah 25.5 c.
Golongan ini banyak dijumpai diindustri dan di laboratorium, serta
dikenal sebagai pelarut organik. Contoh: eter, alkohol, aseton,
benzena, heksan dan lain – lain. Pelarut tersebut pada suhu kamar
dapat menghasilkan uao yang jika bereaksi dengan udara pada
perbandingan tertentu dapat dibakar oleh adanya api atau loncatan
listrik.
c) Gas mudah terbakar
Yang termasuk golongan ini adalah gas yang amat mudah terbakar
dan sering menimbulkan ledakan. Contoh : gas alam untuk bahan
bakar, hidrogen, asetilen, etilen oksida dan sebagainya.

4) Bahan Kimia Mudah Meledak

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 62


Rumah Sakit Emanuel

Contoh bahan kimia yang mudah meledak :


1) Azida
Apabila azida bereaksi dengan tembaga, misalnya dalam pipa
pembuangan atau kran air, maka lembaga azida akan menimbulkan
ledakan hebat jika terkena benturan ringan.

2) Asam perklorat
Jika dibiarkan mengering pada permukaan meja yang terbuat dari
kayu, batu, bata atau kain akan meledak menimbulkan kebakaran
jika terkana benturan.
3) Asam pikrat dan garamnya
Asam terbakar oleh panas atau benturan.
5) Bahan Kimia Oksidator (Oxidation Agents)
Merupakan bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi
dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran
bahan lainnya.
6) Bahan Kimia Yang reaktif terhadap air (water Sensitive Substance)
Merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan air dan
menghasilkan panas serta gas yang mudah terbakar.
7) Bahan Kimia Yang Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive
Substance)
Merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan asam dan
menghasilkan panas serta gas yang mudah terbakar, atau gas yang
beracun dan korosif.disimpan dalam lemari asam
8) Gas Bertekanan (Compressed Gases)
Merupakan gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang
dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.
9) Bahan Radioaktif (Radioactive Substance)

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 63


Rumah Sakit Emanuel

Merupakan bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan


sinar radioaktif dengan aktivitas lebih besar dari 2.10 microcurie/gram

b. Bahan Kimia Yang Tidak Boleh Tercampur (Incompatible Chemicals)


Bahan laboratorium yang dapat menimbulkan reaksi berbahaya jika
tercampur satu sama lain :

1) Air raksa : dengan asetilen, asam fulminat, hidrogen.


2) Aminia, anhidrat : dengan air raksa, halogen, kalsium hipoklorit dan
hidrogen flourida.
3) Amonium nitrat : dengan asam, bubuk logam, klorat, nitrat, sulfat dan
zat mudah terbakar.
4) Anilin : dengan asam nitrat dan hidrogen peroksida

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 64


Rumah Sakit Emanuel

5) Asam astat : dengan asam kromat, asam nitrat, ikatan hidroksil, etilen
glikol, asam perklorat, peroksida dan permanganat.
6) Asam kromat : dengan asm asetat, naftalen, kamfer, alkohol, gliserol,
terpentin dan cairan mudah terbakar.
7) Asam nitrat : dengan asam asetat, asam kromat, dan sam hidrosianat,
anilin, karbon, hidrogen sulfida, cairan/gas/zat lain yang mudah
bereaksi denagn nitrat.
8) Asam oksalat : dengan perak dan air raksa.
9) Asam perklorat : dengan asetat anhidrat, bismut dan ikatannya,
alkohol, kertas, kayu dan bahan organik lain.
10) Asam sulfat : dengan klorat, perklorat, permanganat dan air.
11) Asetilen : dengan tembaga ,halogen ,perak air raksa dan ikatan yang
mengandung komponen tersebut
12) Aseton dengan campuran asam sulfat dan asam nitrat pekat.

DAFTAR BAHAN KIMIA BERBAHAYA ( B3 ) DAN CARA PENANGANNYA

NO NAMA SIFAT PENGARUHNYA PENANGANANNYA


BAHAN TERHADAP KESEHATAN
KIMIA AKUT KRONIK
1 Aseton Korosif Iritasi pada Leukimia,ker Hindari terkena mata

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 65


Rumah Sakit Emanuel

mata, hidung usakan hidung,tenggorokan


dan hati,anemia Jika terkena cuci
tenggorokan aplastik dengan air mengalir
2 Metanol Mudah Hilang nafsu Kerusakan Hindari terkena
terbakar makan, retina dan tertelan
dan narkose syaraf optic
toxik
3 Asam Korosif Iritasi kulit Hindari terkena
Chlorida dan terkena kulit
PA(HCl iritan Jika terkena cuci
pekat) dengan air mengalir
4 Asam Korosifd iritasi kulit Hindari terkena
Asetat an iritan terkena kulit
glacial Jika terkena cuci
dengan air mengalir
5 Alkohol 90 Mudah Hilang nafsu Kerusakan Jangan sampai tertelan
% terbakar makan, retina dan Jika terkena cuci
narkose syaraf optic dengan air mengalir
6 Xilen Toxic Narkose,Sakit Jangan sampai tertelan
Kepala,Lelah, Jika terkena cuci
Kurang dengan air mengalir
kewaspadaan,
mual
7 Giemsa Mudah Jangan sampai tertelan
terbakar Jika terkena cuci
dan dengan air mengalir
toxik
8 Asam sulfo Iritan Iritasi mata Hindari terkena
salisilat dan kulit terkena mata dan kulit

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 66


Rumah Sakit Emanuel

Jika terkena cuci


dengan air mengalir
9 NH3 Iritan Iritasi,local Hindari terkena
(amoniak ) iritasi terkena mata dan kulit
Jika terkena cuci
dengan air mengalir
10 Minyak Iritan Iritasi mata Hindari terkena mata
emersi dan kulit
Jika terkena cuci
dengan air mengalir
11 Reagen Iritan Iritasi kulit Hindari terkena mata
kimia dan kulit
klinik Jika terkena cuci
dengan air mengalir
13 Reagen Iritan Iritasi mata Hindari terkena mata
Cellpack dan kulit dan kulit
Jika terkena cuci
dengan air mengalir
14 Reagen Iritan Iritasi mata Hindari terkena mata
Stromatolis dan kulit dan kulit
er Jika terkena cuci
dengan air mengalir

BABVIII
PENGELOLAAN MUTU PELAYANAN

A. PEMANTAPAN MUTU INTERNAL


1. PRA ANALILIK
a. Persiapan pasien pengambilan sample

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 67


Rumah Sakit Emanuel

Faktor –faktor pada pasien yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan


antara lain :
1) Makanan dan minuman
Makanan dan minuman dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan pada
beberapa jenis pemeriksaan ,baik secara langsung maupun secara tidak
langsung
Misalnya :
o Pemeriksaan gula darah puasa dan trigliseride
Pasien diminta puasa selama 10-16 jam untuk menghilangkan
pengaruh makanan dari luar
2) Obat-obatan
Daftar obat yang mempengaruhi pemeriksaan

JENIS OBAT PEMERIKSAAN YANG DIPENGARUHI


DIURETIK Semua pemeriksaan ensim,HB, hitung sel,
hematokrit,elektrolit
Cafein Semua pemeriksaan ensim,Hb,Hitung sel,
hematokrit,elektrolit
Thiazid Gula darah,GTT,Urea
Pil KB LED,kadar hormon
Morfin SGOT,SGPT
Phenobarbital GGT
Asetosal Uji hemostasis
Vitamin C Reduksi urin
Obat anti diabetes Glukosa darah, glukosa urin
Kortikosteroid Hitung eosinofil,GTT

3) Aktifitas fisik
Aktifitas fisik dapat menyebabkan antara lain :

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 68


Rumah Sakit Emanuel

Peningkatan kadar glukosa ,Perubahan kadar substrat dan ensim


4) Demam
Pada waktu demam lebih mudah menemukan parasit dan menaikkan
titer widal
5) Trauma
Trauma mempengaruhi pemeriksaan HB,LED,Urea,Creatinin

b. Pengambilan sample
Hal –hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) Waktu pengambilan
2) Volume spesimen
3) Cara pengambilan spesimen
4) Lokasi pengambilan
5) Peralatan pengambilan sample

c. Penerimaaan sample
Bagian penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan permintaan formulir pemeriksaan dan
mencatat kondisi spesimen tersebut pada saat diterima
Hal-hal yang perlu dicatat diantaranya :
1) Identitas
2) Kondisi sample
3) Siapa yang mengantar
4) Jam diterima

d. Pengolahan sample
Beberapa jenis pemeriksaan memerlukan pengolahan terlebih
dahulu.Pengolahan spesimen dengan cara centrifugasi,
homogenisasi,pengendapan.Pengetahuan mengenai tehnik pengolahan

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 69


Rumah Sakit Emanuel

harus dikuasai dengan benar karena pengolahan yang kurang baik akan
mempengaruhi kwalitas spesimen dan akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan
e. Wadah spesimen
Wadah Spesimen disesuaikan menurut kebutuhan penampungan sample
f. Pengiriman sample
Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain sebaiknya dalam bentuk
yang realatif stabil ,untuk itu perlu di perhatikan persyaratan pengiriman
spesimen antara lain :
1) Kecepatan
2) Kemasan
3) Suhu
4) Wadah Transport

g. Kalibrasi peralatan
Kalibrasi peralatan dilakukan secara rutin supaya tidak ditemukan
penyimpangan dari hasil pemeriksaan. Hampir semua peralatan di
laboratorium rumah sakit Emanuel secara rutin dan berkala dilakukan
kalibrasi secara rutin

2. ANALITIK
a. Uji kwalitas reagensia
1) Expayed reagen
2) Ada tidaknya endapan
3) Ada tidaknya gumpalan
4) Ada tidaknya perubahan warna
b. Uji kwalitas antisera
1) Lakukan uji antisera dengan :
2) Cell golongan A dan B
3) Lakukan uji dengan kontrol positif dan negatif

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 70


Rumah Sakit Emanuel

c. Uji ketepatan Ketelitian (Pemantapan Mutu Internal )


1) Pemantapan mutu internal instalasi laboratorium rumah sakit emanuel
dilakukan dengan pemeriksaan serum kontrol dan darah kontrol,
adapun pemeriksaan serum kontrol untuk pemeriksaan kimia klinik
sedangkan pemeriksaan darah kontrol digunakan untuk pemeriksaan
hematologi .
2) Pemeriksaan kontrol dilakukan setiap hari jam 6 pagi dan dilakukan
koreksi segera ketika ada kelainan dalam pemeriksaan
3) Evaluasi hasil pemeriksaan menggunakan aturan Westgard Ruledan
Levy jening
4) Jika ada pemeriksaan yang tidak masuk standard maka pemeriksaan
tidak dapat dilanjutkan sebelum pemeriksaan serum kontrol masuk
range .Upaya penggantain reagen perbaikan alat atau kalibrasi ulang
perlu dilakukan jika pemeriksaan kontrol tidak sesuai yang
dikehendaki

3. PASCA ANALITIK

a. Validasi hasil pemeriksaan


Sebelum hasil pemeriksaan disampaikan ke pengguna jasa pelayanan
laboratorium maka dilakukan perlu dilakukan pengecekan ulang untuk
melihat ada tidaknya kesalahan dalam pengetikan ataupun
pemeriksaan .Validasi dilakukan oleh seorang khusus yang ditugaskan
untuk mevalidasi hasil pemeriksaan
Hal hal yang perlu divalidasi diantaranya adalah:
1. Hasil pemeriksaan
2. Identitas pasien
3. Ruangan
4. Kumulatif hasil pemeriksaan
b. Penyampaian hasil pemeriksaan

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 71


Rumah Sakit Emanuel

Waktu pemeriksaan sangat menentukan manfaat laporan tersebut untuk


kepentingan diagnosis penyakit dan pengobatan pasien ,oleh karena itu
hasil pemeriksaan perlu disampaikan secepat mungkin segera setelah
pemeriksaan selesai dilaksanakan .Lakukan pengulangan ketika
menyampaikan hasil melalui telepon .

B. PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL


Pemtapan mutu secara rutin dilakukan setiap tahun dengan mengikuti program
pemantapan mutu ekternal dari pemerintah .Hasil pemantapan mutu segera
dievaluasi setelah hasil umpan baik dari pihak penyelenggara
Tata cara mengikuti program Pematapan Mutu External
1. Pihak penyelenggara mengirimkan formulir pendaftaran
2. Instalasi Laboratorium Mengisi Formulir pendaftaran dan mentransfer uang
pendaftaran
3. Isikan Pemeriksaan Yang akan diikuti mengikuti petunjuk pengisian sesuai
metoda dan peralatan yang digunakan
4. Formulir pendaftaran di kirim kembali ke pihak penyelenggara disertai bukti
transfer
5. Laboratorium akan menerima serum kontrol dan kerjakan serum kontrol sesual
ketentuan
6. Kirimkan Hasil pemeriksaan ke pihak penyelenggara
7. Tunggu hasil Umpan balik

C. INDIKATOR MUTU
1. INDIKATOR MUTU LABORATORIUM

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 72


Rumah Sakit Emanuel

Judul Indikator Angka Pelaporan Nilai Kritis Pemeriksaan


Laboratorium di Rawat Jalan dan Rawat inap
Definisi Nilai Kritis adalah Hasil uji pemeriksaan laboratorium
Operasional yang mengindikasikan kelainan /gangguan yang
mengancam keselamatan jiwa pasien dan membutuhkan
pengangan medis segera sebagaimana dimaksud dalam
pedoman interprestasi data klinis .Pelaporan hasil kritis
adalah proses melaporkan hasil kritis melalui telepon
kepada dokter yang meminta kurang dari 10 menit .
Bagian/Unit Instalasi Laboratorium
Person In Charge Ka Lak Instalasi Laboratorium
Kebijakan Mutu Dalam rangka melakukan pengawasan mutu pelayanan
di laboratorium maka perlu dilakukan program
pengawasan mutu baik secara internal maupun external
Rasionalisasi Dengan mengetahui angka pelaporan Hasil kritis dapat
diketahui jumlah hasil kritis yang tidak terlaporkan
supaya dapat dilakukan perbaikan lebih lanjut
Formula Kalkulasi Rumus Perhitungan :
Jumlah hasil Kritis yang terlaporkan
dalam bulan
--------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah seluruh Kategoi hasil Kritis
dalam 1 bulan
Numerator Jumlah Hasil Kritis yang terlaporkan dalam 1 bulan
Denominator Jumlah semua kategori Hasil Kritis dalam 1 bulan
Kriteria Inklusi Jumlah hasil kritis yang pelaporaannya kurang dari 10
menit

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 73


Rumah Sakit Emanuel

Kriteria Eksklusi Jumlah hasil kritis yang pelaporaannya lebih dari 10


menit
Pasien rujukan dari luar rumah sakit
Metodologi Surveilance
Pengumpulan Data
Tipe Pengukuran Out put ( pelayanan yang dilakukan oleh Instalasi
laboratorium )
Sumber Data Buku Register pem eriksaan dengan hasil kritis
Waktu Pelaporan Setiap bulan ke Tim Mutu Rumah sakit
Frekuensi Setiap3 Bulan
Pelaporan
Target Kinerja 100 %
Jumlah Sample Total Sampling
Area Monitoring Pasien Rawat Jalan dan Pasien Rawat inap
Rencana Rapat Rutin Laboratorium
Komunikasi ke
staf
Referensi Pedoman Interprestasi klinik kemenkes RI tahun 2011

2. INDIKATOR BANK DARAH

Judul Indikator Kesesuaian Permintaan jumlah kantong darah dengan


pemakaiannya
Definis Pemakaian produk darah yang diberikan kepasien
Operasional seharusnya sesuai dengan permintaan yang diajukan ke
bank darah
Bagian/Unit Instalasi Laboratorium
Person In Charge Ka .Lak Instalasi Laboratorium

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 74


Rumah Sakit Emanuel

Kebijakan Mutu Dalam rangka melakukan pengawasan mutu pelayanan


di laboratorium maka perlu dilakukan program
pengawasan mutu baik secara internal maupun external

Rasionalisasi Kesesuaian jumlah pemakaian darah dengan


perminataan akan mempengaruhi kwalitas darah karena
semakin sering diolah maka akan semakin beresiko
darah rusak
Formula Kalkulasi Rumus Perhitungan :
Jumlah pemakaian yang sesuai permintaan
selama 1 bulan
----------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah seluruh Permintaan darah dalam
1 bulan
Numerator Jumlah Pemakaian yang sesuai permintaan
Denominator Jumlah seluruh permintaan darah
Kriteria Inklusi Semua permintaan yang sesuai dengan pemakain darah
Kriteria Eksklusi Pasien meninggal
Pasien yang dirujuk
Metodologi Retrospektif
Pengumpulan Data
Tipe Pengukuran Input
Sumber Data Dokumen permintaan darah dan buku distribusi darah
Waktu Pelaporan Bulanan
Frekuensi 3 bulanan
Pelaporan
Target Kinerja 80%
Jumlah Sample Total sample
Area Monitoring Instalasi Laboratorium

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 75


Rumah Sakit Emanuel

Rencana Rapat Rutin Laboratorium


Komunikasi ke
staf
Referensi Buku Pedoman Pelayanan Bank Darah depkes

BAB IX
Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 76
Rumah Sakit Emanuel

PENUTUP

Pedoman pelayanan laboratorium Rumah Sakit Emanuel ini dibuat untuk dijadikan acuan
dalam hal yang berkaitan dengan pelayanan laboratorium jika ada kekurangan dapat
memberikan kritik atau saran.

Lampiran : 1

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 77


Rumah Sakit Emanuel

Standar waktu pemeriksaan laboratorium


LAMA PROSES
TOTAL WAKTU
No PEMERIKSAAN PEMERIK- ADMINIS-
WAKTU PEMERIKSAAN
SAAN TRASI
A KIMIA KLINIK
Albumin 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Total Protein 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Globulin 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Bilirubin Total 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Bilirubin Direck 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Bilirubin Indireck 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Alkali Fosfatase 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
SGPT 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
SGOT 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Gama GT 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Cholesterol 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Trigliseride 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Asam Urat 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
HDL Cholesterol 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Urea 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Creatinin 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
BUN urea 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Gula darah 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
CKMB 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
CK 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Calcium 60 menit 15 menit 75 menit Setiap hari 24 jam
LDH 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Elektrolit 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 78


Rumah Sakit Emanuel

Analisa Gas Darah 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam

B HEMATOLOGI
Darah rutin 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Hemoglobin (Hb) 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Jumlah Lekosit 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Jumlah Trombosit 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Diffcount 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
LED 60 menit 15 menit 75 menit Setiap hari 24 jam
Hematocrit 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Retikulosit 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Hitung Eosinofil 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Morfologi Darah
15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Tepi
Golongan darah 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Comb test 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Cross match 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
RH 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
CT /BT 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
APTT 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
PTT 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
INR 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
IMUNOSEROLO
C
GI
Widal 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
HbSag 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Asto 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 79


Rumah Sakit Emanuel

Rematoid Faktor
20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
(RF)
CRP 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Anti HCV 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Anti HAV 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
HbSAB 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Anti HIV 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Toxoplasama 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
CMV 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Rubella 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Leptospira 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Malaria 30 menit 15 menit 45menit Setiap hari 24 jam
Salmonella Tiphy
20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
IgM
Anti TB 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Troponin I 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Dengue
20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
IgGIgM /Ns1

D HORMONAL
T3 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
T4 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
TSH 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
TSHS 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
FT4 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam

E URINALISA
Urin Lengkap 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 80


Rumah Sakit Emanuel

Urin Narkoba 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam


Urin Protein 10 menit 15 menit 25 menit Setiap hari 24 jam
HCG 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam

F MIKROBIOLOGI
Pengecatan Gram 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Pengecatan
30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Sederhana
Pengecatan
30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
ZN(BTA )
Kultur Sensitifitas 5 hari 15 menit 5 hari Setiap hari 24 jam

PEMERIKSAAN
G
FAESES
Faeses rutin 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Benzidine Test 10 menit 15 menit 25 menit Setiap hari 24 jam

H LAIN –LAIN
Pemeriksaan
45 menit 15 menit 60 menit Setiap hari 24 jam
Sperma
Pemeriksaan
45 menit 15 menit 60 menit Setiap hari 24 jam
Transudat Exudat
Pemeriksaan
45 menit 15 menit 60 menit Setiap hari 24 jam
Cairan Sendi
Catatan : Untuk Persiapan sample menjadi serum tidak tentu bergantung kondisi sample

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 81


Rumah Sakit Emanuel

Lampiran : 2
TROUBLE SHOOTING ALAT BIOLYTE

No MASALAH PENYEBAB TINDAKAN

1 Flow Time too long Pertanda ada Bersihkan selang rendam air
(1405) gangguan yang hangat dan bersihkan elektroda
berhubungan dengan maupun tubing dan septum dari
flow kotoran atau sumbatan lakukan
pembilasan dengan Na solution
dan serum (folwpat) Jika
kerusakan tidak bisa diatasi
hubungi tehnisi
2 Diskconect Tubibg Tidak ada koneksi Copot Septum dan pasang
or septum antara tubing dan dengan benar (jika kerusakan
septum karena posisi berlanjut hubungi tehnisi)
septum tidak pas
3 Empty Reagen Reagen Pack habis Ganti dengan reagen baru
Pack
4 Incorecttly Hubungan selang Pasang selang reagen dengan
connected reagen dengan reagen tidak benar (jika perlu hubungi
pack tepat tehnisi)
5 K Long Too low Ada masalah dengan Bersihkan elektroda K dan
dengan elektroda K lakukan Flowpacth (jika perlu
hubungi tehnisi)
6 Na Long Too Low Ada masalah dengan Bersihkan elektroda Na dan
dengan elektroda Na lakukan Flowpacth (jika perlu
hubungi tehnisi)

7 W Line Permasalahan W Dari menu screen pilih

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 82


Rumah Sakit Emanuel

line maintenance dan pilih 6 dan


pilih prime kemudian pilih full
jika masih trouble hubungi
tehnisi
8 Troble Purposes Ada Troble dibagian Untuk mengetahui bagian mana
line yang mengalami masalah maka
lakukan check di masing
masing Line apakah ada
sumbatan atau tidak dan
bersihkan (jika perlu hubungi
tehnisi)

TROUBLE SHOOTING ALAT COBASMIRA

No MASALAH PENYEBAB TINDAKAN

Hasil kalibrasi tidak


1 High Activity Ulangi kalibrasi
benar
Kalibrasi tidak benar
/pembacaan
2 Noise Gunakan reagen baru
absorbance yang
tidak benar
Periksa pada cup sample ada
Terjadi karena pada
gelembung udara atau bekuan
pembacaan
pada sample atau gelembung
3 Non Linear pemeriksaan kinetic
udara pada syring, gunakan
tidak menemukan
reagensia,control dan kalibrator
bagian linear
baru

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 83


Rumah Sakit Emanuel

Tanda ini untuk


memeriksa
absorbance sample
normal yang telah
diprogramkan Ulangi pemeriksaan dengan
4 Sample limit apabila melebihi mengencerkan sample atau
akan keluar tanda ini sample baru
.dapat terjadi karena
sample lipemik atau
Ikterik atau
hemolisa
Karena pembacaan
blanko yang tidak
5 Reag range benar karena reagen Gunakan reagen baru
rusak atau
terkontaminasi
Karena terjadi
Periksa pada sample cup ada
pengurangan hasil
tidaknya gelembung udara atau
6 Sign absorban antara
gumpalan fibrin lalu ulangi
sample dengan
pemeriksaan
blanko
Tutu analiser
Analiser cover Tutup analiser dipasang dengan
7 terbuka dan harus
open benar
segera ditutup
Suhu analiser
Analiser Time out melebihi + 0,2 C Periksa suhu ruangan seharusnya
8
of range yang telah berkisar 15-32 C
diprogramkan

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 84


Rumah Sakit Emanuel

Selama Semua test


yang masih terihat
All Test in pada saat menekan
9 Semua test harus dihapus
worklist tombol rutin tidak
terhapus akan keluar
tulisan tersebut
Tidak ditemukan
rack pada saat akan Periksa posisi rack dan ulangi
10 No rack found
melakukan pemeriksaan
pemeriksaan
Reagen dalam
11 Diluent empty Isi dengan reagen baru
container habis
Program rak tidak
No suitable rack Bersihkan sensor pembacaan
12 sesuai dengan hasil
found dengan alkohol
pembacaan analiser
Tidak ditemukan
Not Enough Isi kembali dengan cuvet yang
13 lagi adanya cuvet
Empty cuvet baru
yang kososng
Aquabides sudah
Periksa apakah filter masih bagus
habis atau filter
14 No water available bila tidak diganti dengan yang
penyaring air
baru
tersumbat
Proses printing
15 Printer busy Biarkan proses printing selesai
masih berjalan
Rack temperature Suhu dsari cooling
16 Periksa suhu ruangan
too high system terlalu tinggi
17 Sample empty Serum atau plasma Segera isi ulang sample lagi
yang ada di cup
sudah habis

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 85


Rumah Sakit Emanuel

18 Reagen empty Reagen yang ada Ganti dengan reagen baru


dalam container
habis
19 Reagent temp out Suhu pengukuran Periksa suhu ruangan seharusnya
of range keluar dari range 15-32 C
20 Routin worklist Ada sebagian Tekan tombol start lagi
not complete pekerjaan yang
masih tertunda
misalnya ada yang
harus diulangi
21 Sample not found Sample yang telah Segera tempatkan sample pada
diprogramkan tidak posisi yang sesuai
sesuai
22 Test result Kapasitas pada Segera tangani test yang masih di
occupied pembacaan absorban pending
sudah penuh
23 Touch eror Jarum sample atau Segera amati jarum sample
reagen telah /reagen dan tekan tombol enter
tersentuh
24 Worklis complet Semua para meter
yang diminta telah
selesai dikerjakan
25 Jarum sample Ganti jarum dengan melakukan
patah adjust jarum
26 Jarum tersumbat Bersihkan jarum dan lakukan
langkah adjust jarum

TROUBLE SHOOTING ALAT OPTIUM DAN ACHUCECK

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 86


Rumah Sakit Emanuel

No MASALAH PENYEBAB TINDAKAN


1 Bateray habis Baterai habis Ganti baterai
Code kalibrasi tidak
2 Tidak terkalibrasi Kalibrasi ulang
sesuai
3 Tanggal tidak sesuai Program ulang tanggal
Kalibrasi ulang dan Hubungi
4 Pengukuran kacau
tehnisi

TROUBLE SHOOTING ALAT MIKROSKOP

No MASALAH PENYEBAB TINDAKAN


1 Sekering putus Ganti baru
2 Lampu padam Ganti baru
Pengatur pergeseran
3 Dikencangkan
kendor
4 Lensa kotor Dibersihkan dengan kertas lensa

TROUBLE SHOOTING CENTRI FUGE

No MASALAH PENYEBAB TINDAKAN


1 Tidak mau berputar Arang habis Ganti arang baru
2 Dinamo Mati Dinamo rusak Ganti dynamo baru
3 Sekering mati Ganti sekering baru
Selongsong tabung
4 Ganti yang baru
patah
TROUBLE SHOOTING ALAT SYSMEX

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 87


Rumah Sakit Emanuel

No MASALAH PENYEBAB TINDAKAN


1. Lakukan pencucian (rinse
ulang )
1 Trandusesr eror Terjadi clog aperture
2. Bersihkan tranduser dengan
korok dan cellclean
1. Lakukan rise
2 Baground error Aperture clog 2. Lakukan clean tranduser
3. Replenish reagen
1. Lakukan clean tranduser
3 Sampling eror Aperture 2. Lakukan rinse
3. Bersihkan tranduser
Masalah di HGB Flow
4 HGB Error Lakukan clean tranduser
Cell
5 Analisis eror Faulty lise Replenis diluents tekan angka 3
6 Rinse motor error Rinse cup tidak fungsi MAtikan alat betulkan letak rinse
7 Sekering putus Genti sekering
Check kabel koneck Hubungi
8 Host come error Tidak ada koneksi
tehnisi

TROUBLE SHOOTING ALAT MIKROLAB

No MASALAH PENYEBAB TINDAKAN


1 Lampu padam Lampu putus Ganti lampu
2 Sekering putus Ganti baru
3 Blank error Lampu tidak pada Seting lampu yang benar
posisi tepat Ganti air yang jernih
Air flush kotor Hubungi tehnisi

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 88


Rumah Sakit Emanuel

Filter kotor
Delay before kinetic
Pembacaan terlalu
4 measurement too Check increase delay
rendah
short

TROUBLE SHOOTING ALAT CA 50

No MASALAH PENYEBAB TINDAKAN


Temperatur pada incubator
atau detector melebihi Lihat Bagian temperatusr ERR
ERR 1 .Temp
1 ketentuan atau terjadi pada bab 32 instrumen Error
error
kerusakan pada incubator and Conectif action
atau detektor
2 ERR2 Slight Dideteksi adanya proses 1. Lakukan evaluasi secara
Coagulation koagulasi yang sangat keseluruhan pada sample atau
lemah,karena : reagen
 Kandungan fbg yang 2. Lakukan analisa ulang bila pada
rendah ulangan tidak ada tanda * maka
 Faktor defisiensi hasli bisa dilaporkan
 Adanya inhibitor 3. Ganti print out format menjadi

 Masalah reagen analisis dan lakukan analisa


ulang sebanyak 2 kali. Apabila
hasil nya cukup mirip maka rata
–rata dari 2 kali pengulangan
tersebut bisa dilaporkan
3 ERR 4 Koagulasi tidak 1. Lakukanevaluasi secara
Aanaliser terselesaikan pada Waktu keseluruhan pada sample dan
Timer over yang ditentukan karena /atau reagen
sample memiliki waktu 2. Ganti setting” Maximum time “

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 89


Rumah Sakit Emanuel

cloting yang memanjang Menjadi lebih tinggi (dalam


range 100-600 sec ) dan
lakukan analisa ulang
3. Bila hasil ulangan tidak ada
tanda * maka dapat dilaporkan
4. Bila hasil ulangan masih
mendapat error yang sama
sample memang tidak dapat
membentuk clot yang kuat
Kurva koagulasi tidak
normal :
1. Slope drop
ERR 8 Coag 2. Slop berubah mendadak Bawa buffer ke suhu kamar
4
curve error 3. Abnormalitas terjadi pada lalu lakukan analisa ulang
waktu koagulasi akibat
adanya buble

Turbidity terlalu tinggi


Err 16
untuk hasil pemeriksaan Lakukan pengenceran dan
5 Turbidity level
(sample yang lakukan pemeriksaan ulang
error
keruh/lipemik )
6 No Coagultion Tidak terjadi proses 1. Lakukan evaluasi secara
koagulasi karena : menyeluruh baik pada sample
Kandungan fbg yang (masalah
rendah penyimpanan,prosedur
Faktor defisiensi pengambilan darah,dll)
Adanya inhibitor 2. Ganti print out format menjadi
analysis dan ulangi
analisa.apabila hasilnya cukup

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 90


Rumah Sakit Emanuel

dekat maka rata-rata dari 2 kali


pengulangan tersebut bisa
dilaporkan
3. Review riwayat kesehatan
pasien untuk menentukan
validitas hasil sample
Pipet guide terbuka saat
Pemeriksaan operasi dari host
pembacaan atau reagen
computer dan kondisi kabel
tidak ditambahkan pada
penghubung.Pemeriksaan ulang
7 Analysis failed saat waktu yang ditentukan
data dari layar display data
atau star switch ditekan
untuk menampilkan hasil
kembali sebelum proses
analisa keseluruhan
pemeriksaan selesai

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 91


Rumah Sakit Emanuel

Lampiran : 3

BLANKO PERMINTAAN PEMBELIAN BARANG DAN BAHAN


INSTALASI LABORATORIUM ,RUMAH SAKIT EMANUEL KLAMPOK

TANGGAL :

JUMLAH
SISA JUMLAH
N NAMA SATUA KEMA- USULAN DISTRIBU
STOC PEMAKA
O PRODUK N SAN PEMBE- TOR
K IAN/BLN
LIAN

Koordinator Logistik Mengetahui Ka.Urusan


Instalasi Laboratorium Ka.Lak.Inst.Laboratorium Pengelolaan Pembekalan
Farmasi

( ) ( ) ( )
Lampiran : 4

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 92


Rumah Sakit Emanuel

DAFTAR REAGENSIA ESENSIAL


INSTALASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT EMANUEL

A. KIMIA KLINIK
MERK STOCK BENTUK KEMA PENYIM
NO NAMA REAGEN
DAGANG MINIMAL REAGEN SAN PANAN
GULA DARAH
1 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
(R. BASAH)
GULA DARAH ACHUCH
2 10TUBE STIK TUBE 25-30 C
(R .KERING) ECK
3 OPTIUM 10 BOX STIK BOX 25-30 C
4 SGOT DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
5 SGPT DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
6 CHOLESTEROL DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8C
7 TRIGLISERID DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8C
8 ASAM URAT DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
HDL
9 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
CHOLESTEROL
10 UREA DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
11 CREATININ DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
ALKALI
12 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
PHOSPAT
13 CKMB DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
14 LDH HUMAN 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
BILIRUBIN
15 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
DIRECT
17 ALBUMIN DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
TOTAL
18 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
PROTEIN

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 93


Rumah Sakit Emanuel

19 ELEKTROLIT BIOLYTE 1 KIT CAIR KIT 25-30 C


BLOOD GAS PHOX
20 1 KIT CAIR KIT 25 -30 C
ANALISER PLUS
21 CALCIUM HUMAN 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
DIACAL/
22 DIALAB 1 KIT SERBUK KIT 2-8 C
DIACON

B. HEMATOLOGI
MERK STOCK BENTUK KEMA PENYIM
NO NAMA REAGEN
DAGANG MINIMAL REAGEN SAN PANAN
DARAH RUTIN
 Cell pack
 Stromatolyser
1 SYSMEX 3 PACK CAIR PACK 25-30 C
 Sulfoliser
 4 DS
 4 DL
KOAGULASE
 Actin
 CaCl2
2 SIEMENS 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
 Tromborel
 Control
plasma
CROSMATCH
 Liscomb 120 SISIR SISIR SISIR
3 DIAMED
 Diluent 1 BOTOL CAIR CAIR 25-30 C
 NaCl 1 BOTOL CAIR CAIR
ERYCLO
4 Anti A 6 TUBE CAIR TUBE 2-8 C
NE

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 94


Rumah Sakit Emanuel

ERYCLO
5 Anti B 6 TUBE CAIR TUBE 2-8 C
NE
ERYCLO
6 Anti D 6 TUBE CAIR TUBE 2-8 C
NE

C. IMUNOSEROLOGI
BENTU
NAMA MERK STOK K PENYIM
NO KEMASAN
REAGEN DAGANG MINIMAL REAGE PANAN
N
TUBE
1 T3 VIDAS 1 KIT KIT 2-8 C
STRIP
TUBE
2 T4 VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
STRIP
TUBE
3 TSH VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
STRIP
TUBE
4 TSHS VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
STRIP
TUBE
5 FT4 VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
STRIP
TOXOPLASM TUBE
6 VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
A STRIP
7 ASTO SHIELD 1 KIT CAIR KIT 2-8C
8 WIDAL MUREK 1 KIT CAIR KIT 2-8C
9 RF FOKUS 1 KIT STRIP KIT 2-8C
10 CRP ACON 1 BOX CASET BOX 25-30 C
11 HBSAG ACON 5 BOX STRIP BOX 25- 30 C
12 ANTI HBS ABON 1 BOX STRIP BOX 25-30 C
13 ANTI HCV ABON 1 BOX CASET BOX 25-30 C

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 95


Rumah Sakit Emanuel

SD,FOKUS
14 ANTI HIV ,ONCO 3 BOX STRIP BOX 25-30 C
PROFE
15 ANTI HAV CTK 1 BOX STRIP BOX 25- 30 C
MALARIA
16 ENTEBE 1 BOX STRIP BOX 25-30 C
ANTIGEN
ANTI
17 CTK 5 BOX CASET BOX 25-30 C
SALMONELLA
IgG/IgM
18 SD 3 BOX CASET BOX 25-30 C
DENGUE
19 NS I DENGUE SD 3 BOX CASET BOX 25-30 C
20 TROPONIN I ABON 5 BOX CASET BOX 25-30 C
21 TB ICT MYCOTEC 1 BOX CASET BOX 25-30 C
ALFA FETO TUBE
22 VIDAS 1 KIT KIT 25-30 C
PROTEIN STRIP
ANTI
23 CTK 1 BOX CASET BOK 25-30 C
LEPTOSPIRA

D. URINALISA
STOCK
N NAMA MERK BENTUK PENYIM
KEMASAN
O REAGEN DAGANG REAGEN PANAN
MINIMAL
URIN
1 COMBUR 3 TUBE STRIP TUBE 25-30 C
STRIP
TES
2 ABON 1 BOX STRIP BOX 25-30 C
NARKOBA
3 HCG TRUSTI/FOKUS 2 BOX STRIP BOX 25-30 C

E .MIKROBIOLOGI

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 96


Rumah Sakit Emanuel

NAMA MERK STOCK BENTUK PENYIM


NO KEMASAN
REAGEN DAGANG MINIMAL REAGEN PANAN
1 BA P AGAR BD BAP 1 tube Padat Tube 2-8 C
2 BHI BD BHI 1 tube Padat Tube 2-8 C
3 CLED MEDIA BD CLED box 2-8 C
BD BBL
4 BBL CRISTAL box 25-30 C
CRYSTAL
BD BBL
5 BBL FLUID 25-30 C
FLUID
6 MC MEDIA BD MC 1 tube Padat 2-8 C
MULER
7 BD MH 1 tube Padat 2-8 C
HILTON
8 SIM MEDIA BD SIM 1 tube Padat Tube 2-8 C
9 SS MEDIA BD SS 1 tube Padat Tube 2-8 C
DISK
9 BD 1 box Disk box 2-8 C
ANTIBIOTIK
10 CAT GRAM St GRAM 1 kit Cair kit 25-30 C
11 CAT ZN St ZN 1 kit Cair Kit 25-30 C
12 BATECT BD BATEC 5 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C

DAFTAR REAGENSIA NON ESENSIAL


INSTALASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT EMANUEL

NAMA STOCK BENTUK PENYIM


NO KEMASAN
REAGEN MINIMAL REAGEN PANAN
1 METANOL 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
2 ALKOHOL I BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
3 HCL 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 97


Rumah Sakit Emanuel

ASAM SULFO
4 1 BOTOL CAIR BOTOL 25- 30 C
SALISILAT
5 EOSIN 1 EOSIN CAIR BOTOL 25- 30 C
6 EXTRAN 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
7 AQUADES 1 GALON CAIR BOTOL 25-30 C
8 SPIRTUS I BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
9 NA CL I BAG CAIR BOTOL 25-30 C
10 IMERSI I BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
11 XILOL 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
ASAM
12 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
ASETAT
13 GIEMSA 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
14 CELL CLEAN 1B OTOL CAIR BOTOL 25-30 C
15 HIPOKLORID 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
16 NA CITRAS 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
300
17 TUBE EDTA TUBE TUBE 25-30 C
0TUBE
TUBE 1000
18 TUBE TUBE 25-30 C
HEPARIN TUBE
BE
19 BCB 1 BOTOL CAIR 25-30 C
REAGEN
20 EOSIN MERK 1 BOTOL CAIR 25-30 C

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 98


Rumah Sakit Emanuel

Lampiran 5:
Nilai rujukan
Sex Um Um
& ur ur
Nama Test
Um Se Um Ketera Jenis Aw Akh Satuan Nilai
ur x ur ngan Kelamin al ir Umur Normal
Laki
N N Y N Laki 13 90 Tahun 14 - 18
Perempu
N N Y N an 13 90 Tahun 12 - 16
Y N N N - 0 14 Hari 14.9- 23.7
Hemoglobin Y N N N - 15 60 Hari 13.4-19.8
Y N N N - 2 6 Bulan 9.4-13
Y N N N - 6 12 Bulan 11.1-14.1
Y N N N - 1 2 Tahun 11.3-14.1
Y N N N - 2 6 Tahun 11.5-13.5
N N N N - 0 0 - 11.5-15.5
Perempu
N Y N N an 0 0 - 4.8 - 10.8
Leukosit
Laki
N Y N N Laki 0 0 - 4.8 – 10.8
Laki
N Y N N Laki 0 0 - 4.7 – 6.1
Eritrosit
Perempu
N Y N N an 0 0 - 4.2 – 5.4
Laki
N N Y N Laki 0 100 Tahun 42 – 52
Hematokrit
Perempu
N N Y N an 0 100 Tahun 37 – 47

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 99


Rumah Sakit Emanuel

150 - 450
Trombosit
N N N Y - 0 0 - ribu
MCV N N N Y - 0 0 - 79.0 – 99.0
MCH N N N Y - 0 0 - 27.0 – 31.0
MCHC N N N Y - 0 0 - 33.0 – 37.0
RDW N N N Y - 0 0 - 35-47
MPV N N N Y - 0 0 - 7.2 – 11.1
Limfosit% Y N N N - 18 100 Tahun 25 – 40
Monosit% Y N N N - 18 100 Tahun 2–8
Basofil% N N N Y - 0 0 - 0-1
Eosinofil% N N N Y - 0 0 - 2-4
PDW N N N Y - 0 0 - 9.0 - 13.0
Laki
N Y N N Laki 0 0 - 0 – 15
LED
Perempu
N Y N N an 0 0 - 0 – 20
Retikulosit N N N Y - 0 0 - 0.5% -1.5%
Eosinofil N N N Y - 0 0 - 50 - 150
Malaria N N N Y - 0 0 - Negatif
150 - 450
Trombosit
N N N Y - 0 0 - ribu
Waktu
Perdarahan/B
T N N N Y - 0 0 - 1-3
Waktu
Pembekuan/C
T N N N Y - 0 0 - 2-6
Diff Count N N N Y - 0 0 - Negatif
LE Test N N N Y - 0 0 - Negatif

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 100


Rumah Sakit Emanuel

Awal N N N Y - 0 0 - 0.45
Sempurna N N N Y - 0 0 - 0.35
Retraksi
Bekuan N N N Y - 0 0 - 40 - 60
Waktu
Rekalsifikasi N N N Y - 0 0 - 90 - 250
APTT N N N Y - 0 0 - 25-35
Waktu
Protrombin N N N Y - 0 0 - 11-15
Waktu
Trombin N N N Y - 0 0 - <13
INR N N N Y - 0 0 - 0.90-1.15
Fibrinogen N N N Y - 0 0 - 200 - 400
Direct N N N Y - 0 0 - Negatif
Indirect N N N Y - 0 0 - Negatif
Crossmatch N N N Y - 0 0 - Negatif
Laki
Hitung Jenis N N Y N Laki 18 100 Tahun 3.8 – 10.6
Lekosit Perempu
N N Y N an 18 100 Tahun 3.6 – 11.0
Laki
N N Y N Laki 0 100 Tahun 42 – 52
Hematokrit
Perempu
N N Y N an 0 100 Tahun 37 – 47
Laki
N Y N N Laki 0 0 - 4.7 – 6.1
Eritrosit
Perempu
N Y N N an 0 0 - 4.2 – 5.4

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 101


Rumah Sakit Emanuel

Laki
N N Y N Laki 12 90 Tahun 4.8 - 10.8
Perempu
N N Y N an 13 90 Tahun 4.8 - 10.8
Y N N N - 0 14 Hari 10-26
Mingg
Lekosit
Y N N N - 2 8 u 6-21
Y N N N - 2 6 Bulan 6-18
N N N N - 0 0 - 6-17.5
Y N N N - 1 2 Tahun 6-17.5
Y N N N - 2 6 Tahun 6-17
Y N N N - 6 12 Tahun 4.5-14.5
150 - 450
Trombosit
N N N Y - 0 0 - ribu
Y N N N - 1 2 Hari 36-86 mg/dl
Y N N N - 5 14 Hari 34-77 mg/dl
46-81 mg
Y N N N - 10 28 Hari /dl
Y N N N - 44 52 Hari 48-79 mg/dl
74-127
Gula Darah Y N N N - 1 6 Tahun mg/dl
Sewaktu 70-106
Y N N N - 7 19 Tahun mg/dl
70-115
Y N N N - 20 60 Tahun mg/dl
82-115
Y N N N - 61 90 Tahun mg/dl
Y N N N - 0 1 Hari 36-99mg/dl

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 102


Rumah Sakit Emanuel

74– 104
Y N N N - 20 60 Tahun mg/dl
Y N N N - 0 1 Hari 40-60mg/dl
Gula Darah
74-127
Puasa
Y N N N - 1 6 Tahun mg/dl
70-106
Y N N N - 7 19 Tahun mg/dl
Gula Darah 2
Jam PP N N N Y - 0 0 - 70-120
Laki 114 - 203
N N Y N Laki 0 4 Tahun md/dl
Perempu 112-200
N N Y N an 0 4 Tahun mg/dl
Laki 121-203
N N Y N Laki 5 9 Tahun mg/dl
Perempu 126- 205
N N Y N an 5 9 Tahun mg/dl
Laki 119-202
N N Y N Laki 10 14 Tahun mg/dl
Cholesterol
Perempu 124-201
N N Y N an 10 14 Tahun mg/dl
Perempu 119-200
N N Y N an 15 19 Tahun mg/dl
Laki 113-197
N N Y N Laki 15 19 Tahun mg/dl
Laki 124-240
N N Y N Laki 20 70 Tahun mg/dl
Perempu 122-240
N N Y N an 20 70 Tahun mg/dl

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 103


Rumah Sakit Emanuel

Laki 144-265
N N Y N Laki 70 90 Tahun mg/dl
Perempu 173-280
N N Y N an 70 90 Tahun mg/dl
Trigliserid 30-110
Y N N N - 0 9 Tahun mg/dl
37-148
Y N N N - 15 19 Tahun mg/dl
36-201
Y N N N - 20 24 Tahun mg/dl
Laki 46-249
N N Y N Laki 25 29 Tahun mg/dl
Perempu 37-144
N N Y N an 25 29 Tahun mg/dl
Laki 50- 266
N N Y N Laki 30 34 Tahun mg/dl
Perempu 39-150
N N Y N an 30 34 Tahun mg/dl
Laki 54-321
N N Y N Laki 35 39 Tahun mg/dl
Perempu 35-176
N N Y N an 35 39 Tahun mg/dl
Laki 55-320
N N Y N Laki 40 44 - mg/dl
Perempu 45-191
N N Y N an 40 44 Tahun mg/dl
Laki 58-327
N N Y N Laki 45 49 Tahun mg/dl
N N Y N Perempu 45 49 Tahun 46-214

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 104


Rumah Sakit Emanuel

an mg/dl
Laki 58-320
N N Y N Laki 50 54 Tahun mg/dl
Perempu 52-233
N N Y N an 50 54 Tahun mg/dl
Laki 58-286
N N Y N Laki 55 59 Tahun mg/dl
Perempu 55-262
N N Y N an 55 59 Tahun mg/dl
Laki 58-291
N N Y N Laki 60 64 Tahun mg/dl
Perempu 56-239
N N Y N an 60 64 Tahun mg/dl
Laki 55-260
N N Y N Laki 65 90 Tahun mg/dl
Perempu 60-240
N N Y N an 65 90 Tahun mg/dl
32-131
Y N N N - 10 14 Tahun mg/dl
Laki
N N Y N Laki 5 70 Tahun 27-75 mg/dl
Perempu
HDL
N N Y N an 5 70 Tahun 33-95mg/dl
Cholesterol
Perempu 50-160mg/
Direct
N N Y N an 5 70 Tahun dl
Laki 62-160
N N Y N Laki 5 70 Tahun mg/dl
Uric Acid N N Y N Laki 18 70 Tahun 3.5-7.2
Laki mg/dl

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 105


Rumah Sakit Emanuel

1.9-7.9
Y N N N - 0 5 Tahun mg/dl
Laki 2.2-5.7
N N Y N Laki 1 4 Tahun mg/dl
Perempu 1.7-5.1
N N Y N an 1 4 Tahun mg/dl
3.0-6.4
Y N N N - 5 11 Tahun mg/dl
3.2-6.1
Y N N N - 12 14 Tahun mg/dl
Laki 4.5-8.1
N N Y N Laki 15 17 Tahun mg/dl
Perempu 3.2-6.4
N N Y N an 15 17 Tahun mg/dl
Y N N N - 0 17 Tahun 5-18 mg/dl
Ureum Y N N N - 60 90 Tahun 8-23 mg/dl
Y N N N - 18 60 Tahun 6-20 mg/dl
0.5-1.0
Y N N N - 0 17 Tahun mg/dl
Laki 0.9-1.3
N N Y N Laki 18 60 Tahun mg/dl
Creatinin Perempu 0.6-1.1
Darah N N Y N an 18 60 Tahun mg/dl
Laki 0.8-1.3
N N Y N Laki 60 90 Tahun mg/dl
Perempu 0.6-1.2
N N Y N an 60 90 Tahun mg/dl
Bilirubin
Total N N N Y - 0 0 - 0 - 1.0

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 106


Rumah Sakit Emanuel

Bilirubin
Direk N N N Y - 0 0 - 0 – 0.35
Bilirubin
Indirek N N N Y - 0 0 - 0 - 0.25
Y N N N - 0 1 Tahun 5.1-7.3 g/dl
N N Y N - 1 2 Tahun 5.6-7.5 g/dl
Total Protein
Y N N N - 3 17 Tahun 6.0-8.0 g/dl
Y N N N - 18 90 Tahun 6.4-8.3 g/dl
Y N N N - 0 10 Hari 47-150 u/l
Y N N N - 1 2 Tahun 9-80 u/l
Laki
N N Y N Laki 2 60 Tahun 15-40 u/l
Perempu
SGOT
N N Y N an 2 60 Tahun 13-35 u/l
Laki
N N Y N Laki 60 90 Tahun 19-48 u/l
Perempu
N N Y N an 60 90 Tahun 9-48 u/l
Laki
N N Y N Laki 1 60 Tahun 10-40 u/l
Perempu
N N Y N an 1 60 Tahun 7-35 u/l
SGPT Laki
N N Y N Laki 60 90 Tahun 13-40 u/l
Perempu
N N Y N an 60 90 Tahun 10-28 u/l
Y N N N - 0 1 Tahun 13 – 45
LDH N N N Y - 0 0 - 120 – 480
CK N Y N N Laki 0 0 - 10 – 80

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 107


Rumah Sakit Emanuel

Laki
Perempu
CK
N Y N N an 0 0 - 10 – 70
CKMB N N N Y - 0 0 - 6-25 U/dl
Alkali Y N N N - 16 100 Tahun 60 - 170
Fosfatase Y N N N - 0 15 Tahun 151 - 471
Laki
Gamma GT
N Y N N Laki 0 0 - 6 - 25
Perempu
Gamma GT
N Y N N an 0 0 - 6 - 25
Amylase
Darah N N N Y - 0 0 - < 120
Amylase Urin N N N Y - 0 0 - < 1000
Acid
Pospatase N N N Y - 0 0 - 0 – 5.5
Prostatic
Pospatase N N N Y - 0 0 - 0 - 3.7
Globulin N N N Y - 0 0 - 1.5 - 3.0
HBDH N N N Y - 0 0 - 72 - 182
HbA1c N N N Y - 0 0 - 4.5 - 6.3
Laki
Cholinesteras N Y N N Laki 0 0 - 4.6 – 11.5
e Perempu
N Y N N an 0 0 - 3.9 – 10.8
Fe N N N Y - 0 0 - 8.8 - 32.4
TIBC N N N Y - 0 0 - 44.8 - 80.6
Natrium N N N Y - 0 0 - 135 - 147
Kalium N N N Y - 0 0 - 3.6 – 5.4
Chloride N N N Y - 0 0 - 95 – 105

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 108


Rumah Sakit Emanuel

N N N Y - 0 0 - 1.6 – 2.4
Y N N N - 0 4 Bulan 1.5 - 2.2
Magnesium Y N N N - 5 71 Bulan 1.7 - 2.3
Y N N N - 6 11 Tahun 1.7 - 2.1
Y N N N - 12 20 Tahun 1.7 - 2.2
Phospor N N N Y - 0 0 - 2.5 – 5.0
Calsium N N N Y - 0 0 -  
Amoniak N N N Y - 0 0 - 9 - 33
Osmolalitas N N N Y - 0 0 - 280 – 300
Gula Darah
Puasa N N N Y - 0 0 - 70 – 100
GTT 1 Jam N N N Y - 0 0 - 120 – 170
GTT 2 Jam N N N Y - 0 0 - 70 – 120
Troponin I N N N Y - 0 0 - Negatif
Keton Darah N N N Y - 0 0 - 0 - 0.6
pH N N N Y - 0 0 - 7.37 – 7.45
pCO2 N N N Y - 0 0 - 33 – 44
pO2 N N N Y - 0 0 - 71 – 104
BE b N N N Y - 0 0 - -2 - +3
HCO3 N N N Y - 0 0 - 22 – 29
TCO2 N N N Y - 0 0 - 23 – 27
SO2% N N N Y - 0 0 - 94 – 98
Laki-
HCT
N Y N N Laki 0 0 - 39 - 49 %
Perempu
HCT
N Y N N an 0 0 - 35 - 45 %
Hb N N N Y - 0 0 - 11.7 - 15.5
Protein N N N Y - 0 0 - Negatif

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 109


Rumah Sakit Emanuel

Reduksi N N N Y - 0 0 - Negatif
Bilirubin N N N Y - 0 0 - Negatif
Reaksi/pH N N N Y - 0 0 - 4.8 – 7.4
Urobilinogen N N N Y - 0 0 - Negatif
Benda Keton N N N Y - 0 0 - Negatif
Nitrit N N N Y - 0 0 - Negatif
Berat Jenis N N N Y - 0 0 - 1.015 -1.025
Darah Samar N N N Y - 0 0 - Negatif
Epitel Sel N N N Y - 0 0 - Positif 1
Erytrosit N N N Y - 0 0 - 0-1
Leukosit N N N Y - 0 0 - 3 -5
Silinder N N N Y - 0 0 - Negatif
Parasit N N N Y - 0 0 - Negatif
Bakteri N N N Y - 0 0 - Negatif
Jamur N N N N - 0 0 - negatif
Kristal N N N N - 0 0 - Negatif
Micro
Albumin N N N Y - 0 0 - <30 Mg/L
Protein Bence
Jones N N N Y - 0 0 - Negatif
Protein <150
Esbach N N N Y - 0 0 - Mg/24Jam
Darah Samar N N N Y - 0 0 - Negatif
Nitrit N N N Y - 0 0 - Negatif
Urobilinogen N N N Y - 0 0 - Normal
1.015 -
Berat Jenis
N N N Y - 0 0 - 1.025
Urobilin N N N Y - 0 0 - Negatif

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 110


Rumah Sakit Emanuel

Bilirubin N N N Y - 0 0 - Negatif
Reduksi N N N Y - 0 0 - Negatif
Protein N N N Y - 0 0 - Negatif
HBsAG N N N N - 0 0 - Non Reaktif
Anti Hbe N N N Y - 0 0 - Negatif
CEA N N N Y - 0 0 - 0.2 - 5.0
AFP N N N N - 0 0 -  
0.92 -
Total T3
N N N Y - 0 0 - 2.33nmol /l
60-120
Total T4
N N N Y - 0 0 - nmol/l
TSHs N N N Y - 0 0 - 0.3 – 6.2
Laki
PSA
N N Y N Laki 0 41 Tahun < 1.3
Laki
PSA
N N Y N Laki 41 51 Tahun < 2.0
Laki
PSA
N N Y N Laki 51 61 Tahun < 3.0
Laki
PSA
N N Y N Laki 61 70 Tahun < 4.0
Laki
PSA
N N Y N Laki 70 100 Tahun < 4.5
Widal Typhi
O N N N Y - 0 0 - Negatif
ASTO N N N Y - 0 0 - Negatif
CRP N N N Y - 0 0 - Negatif
Rhematoid N N N Y - 0 0 - Negatif

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 111


Rumah Sakit Emanuel

Faktor
TPHA N N N Y - 0 0 - Negatif
VDRL/RPR N N N Y - 0 0 - Negatif
VDRL/RPR N N N Y - 0 0 - Negatif
Widal Typhi
H N N N Y - 0 0 - Negatif
Anti HBc N N N Y - 0 0 - Negatif
Creatinin 97-137ml/
Clearence N N N Y - 0 0 - mnt
ICT-TB N N N Y - 0 0 - Negatif
Anti
Helicobacter N N N Y - 0 0 - Negatif
NON
HBsAG Stik
N N N Y - 0 0 - REAKTIF
Free T3 N N N Y - 0 0 - 3-8
Free T4 N N N Y - 0 0 - 9-20pmol/l
D Dimer N N N Y - 0 0 - 0 - 0.3
Volume N N N Y - 0 0 - 2-5
pH N N N Y - 0 0 - 6.8 - 7.8
Warna N N N Y - 0 0 - Putih
Likuefaksi N N N Y - 0 0 - 15 - 20
Bau
Bau Akasia /
N N N Y - 0 0 - Khas
Viskositas N N N Y - 0 0 - Kental
Bekuan N N N Y - 0 0 - Tidak Ada
Amphetamine N N N Y - 0 0 - Negatif
Cocaine N N N Y - 0 0 - Negatif
Morphine/ N N N Y - 0 0 - Negatif

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 112


Rumah Sakit Emanuel

Opiates
Marijuana N N N Y - 0 0 - Negatif
Benzodia-
zepin N N N Y - 0 0 - Negatif
WARNA N N N N - 0 0 - KUNING
LEMBEK /
Konsistensi AGAK
N N N Y - 0 0 - KERAS
Lendir N N N N - 0 0 - Negatif
Erytrosit N N N N - 0 0 - 0-1
Leukosit N N N N - 0 0 - 1-5
Cacing N N N N - 0 0 - Negatif
Telur
Trichuris N N N N - 0 0 - Negatif
Telur Ascaris N N N N - 0 0 - Negatif
Telur Cacing
Tambang N N N N - 0 0 - Negatif
Lemak N N N N - 0 0 - NEGATIF
Ampicilin N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Amikacin N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Gentamicin N N N Y - 0 0 - 13 - 15
Ciproxflo-
xacin N N N Y - 0 0 - 16 - 20
Doxycicline N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Clindamycin N N N Y - 0 0 - 14 - 16
Meropenem N N N Y - 0 0 - 14 - 15
Cefyroxime N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Vancomycin N N N Y - 0 0 - 10 - 11
Kanamycin N N N Y - 0 0 - 13 - 17

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 113


Rumah Sakit Emanuel

Chloram-
penicol N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Tetracicline N N N Y - 0 0 - 15 - 18
Erytromycin N N N Y - 0 0 - 14 - 20
Ceftriaxone N N N Y - 0 0 - 14 - 20
Norfloxacin N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Ceftazidime N N N Y - 0 0 - 15 -18
Imepenem N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Levofloxacine N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Ofloxacin N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Netilamicin N N N Y - 0 0 - 15 - 17
P. BTA
Kulit/Hansen N N N Y - 0 0 - Negatif
P. Jamur N N N Y - 0 0 - Negatif
Epitel ren N N N Y - 0 0 - Negatif
Epitel Sel N N N Y - 0 0 - Negatif
Erytrosit N N N Y - 0 0 - Negatif
Leukosit N N N Y - 0 0 - Negatif
Silinder N N N Y - 0 0 - Negatif
Bakteri N N N Y - 0 0 - Negatif
< 1 X 10^6 /
Jamur
N N N Y - 0 0 - ml
Neutrofil
Segmen% N N N Y - 0 0 - 50 - 70
Asam Laktat N N N Y - 0 0 - 9 - 26
Glukosa N N N Y - 0 0 - 50 - 80
Klorida N N N Y - 0 0 - 115 - 130
LDH N N N Y - 0 0 - 10%

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 114


Rumah Sakit Emanuel

Glukosa LCS Y N N N - 0 15 Tahun 32 - 82


Glukosa LCS N N N Y - 0 0 - 50 - 80
Salmonella N N N Y - 0 0 - Negatif
Anti HAV NON
IgM N N N Y - 0 0 - REAKTIF
Albumin Y N N N - 0 14 Tahun 3.8-5.4 g/dl
Albumin Y N N N - 14 18 Tahun 3.2-4.5 g/dl
Albumin Y N N N - 18 60 Tahun 3.4-4.8 g/dl
Albumin Y N N N - 60 90 Tahun 3.2-4.6 g/dl
Globulin N N N Y - 0 0 - 1.5 - 3.0
CA19-9 N N N Y - 0 0 - < 37
Monosit% Y N N N - 18 100 Tahun 2-8
Limfosit% N N N N - 0 0 - 25 - 40
Basofil% N N N Y - 0 0 - 0-1
Eosinofil% N N N Y - 0 0 - 2-4
Neutrofil% N N N Y - 0 0 - 50 - 70
Phenytoin N N N Y - 0 0 - 10 - 20
Plasm.Vivax N N N N - 0 0 -  
Fe N N N Y - 0 0 - 8.8 - 32.4
TIBC N N N Y - 0 0 - 44.8 - 80.6
Creatinin
Darah N N N Y - 0 0 - 0.6 – 1.1
Cefadroxil N N N Y - 0 0 - 24 - 28
CTX -
Cefotaxim N N N Y - 0 0 - 13 -16
Cephalexin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
Chloram- N N N Y - 0 0 - 15 - 19

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 115


Rumah Sakit Emanuel

phenicol
CIP -
Ciprofloxacin
e N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Erytromycin N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Gentamicin N N N Y - 0 0 - 15 - 20
Kanamycin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Lincomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 14
Penicilin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Rifampicin N N N Y - 0 0 - 10 -14
Streptomycin N N N Y - 0 0 - 21 - 28
Tetracycline N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Trimethro-
prim N N N Y - 0 0 - 12 - 14
Ofloxacin N N N Y - 0 0 - 15 - 18
SUL -
Sulbenicillin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
CTM -
Cefotiam N N N Y - 0 0 - 16 - 18
Dibekacin N N N Y - 0 0 - 12 - 16
VA -
Vancomycin N N N Y - 0 0 - 15 - 16
FOS -
Fosfomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 15
MEM -
Meropenem N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Aztreonam N N N Y - 0 0 - 14 - 21
Cefadroxil N N N Y - 0 0 - 24 - 28
CTX - N N N Y - 0 0 - 13 -16

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 116


Rumah Sakit Emanuel

Cefotaxim
Cephalexin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
Chlorampheni
col N N N Y - 0 0 - 15 - 19
CIP – Cipro-
floxacine N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Erytromycin N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Gentamicin N N N Y - 0 0 - 15 - 20
Kanamycin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Lincomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 14
Penicilin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Rifampicin N N N Y - 0 0 - 10 -14
Streptomycin N N N Y - 0 0 - 21 - 28
Tetracycline N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Trimethro-
prim N N N Y - 0 0 - 12 - 14
Ofloxacin N N N Y - 0 0 - 15 - 18
SUL -
Sulbenicillin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
CTM -
Cefotiam N N N Y - 0 0 - 16 - 18
Dibekacin N N N Y - 0 0 - 12 - 16
VA -
Vancomycin N N N Y - 0 0 - 15 - 16
FOS -
Fosfomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 15
MEM -
Meropenem N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Aztreonam N N N Y - 0 0 - 14 - 21

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 117


Rumah Sakit Emanuel

Cefadroxil N N N Y - 0 0 - 24 - 28
CTX -
Cefotaxim N N N Y - 0 0 - 13 -16
Cephalexin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
Chlorampheni
col N N N Y - 0 0 - 15 - 19
CIP –Cipro-
floxacine N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Erytromycin N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Gentamicin N N N Y - 0 0 - 15 - 20
Kanamycin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Lincomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 14
Penicilin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Rifampicin N N N Y - 0 0 - 10 -14
Streptomycin N N N Y - 0 0 - 21 - 28
Tetracycline N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Trimethro-
prim N N N Y - 0 0 - 12 - 14
Ofloxacin N N N Y - 0 0 - 15 - 18
SUL -
Sulbenicillin N N N Y - 0 0 - 11 - 15

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 118


Rumah Sakit Emanuel

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II STANDAR KETENAGAAN 4
BAB III STANDAR FASILITAS 6
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN 11
BAB V LOGISTIK 40
BAB VI KESELAMATAN PASIEN 47
BAB VII KESELAMATAN KERJA 55
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 67
BAB IX PENUTUP 76

Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium iv

Anda mungkin juga menyukai