BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan laboratorium merupakan salah satu unsur penunjang diagnostik
medis. Diselenggarakannya pelayanan laboratorium kesehatan secara efektif dan
efisien bertujuan mendukung upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, diagnosa dini maupun monitoring terapi dalam rangka penyembuhan.
Perlunya mutu pelayanan laboratorium adalah dilandasi semakin
meningkatnya tekanan persaingan antar penyelenggara pelayanan kesehatan dan
persepsi pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang telah berubah.
Dalam perannya laboratorium tidak hanya membantu penunjang diagnosa
tetapi sebagai penegak diagnosa medis, oleh karena itu laboratorium memiliki
kedudukan penting yang tanggung jawab bertambah besar baik tanggung jawab
professional, teknis dan pengelolaan.
Laboratorium Rumah Sakit Emanuel berusaha memegang tanggung jawab
yang besar tersebut dengan berusaha memberikan pelayanan laboratorium yang
berkwalitas .
Dengan Sarana dan prasana memadai dan didukung oleh SDM yang professional
dan berfungsi secara optimal akan mewujudkan pelayanan laboratorium yang
bermutu.
Pelayanan laboratorium yang bermutu perlu di dukung dengan standart
Pasien Safety pada setiap praktik laboratorium yang bertujuan mencegah
terjadinya Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD).
Untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan pasien maka pelayanan
laboratorium dilaksanakan selama 24 jam terbagi dalam beberapa siff pelayanan
dengan tenaga yang tercukupi. Dapat disimpulkan bahwa Pedomanan Mutu
Pelayanan Laboratorium yang dibuat ini sebagai Pedoman Praktik Pelayanan
Laboratorium RS. Emanuel
B. TUJUAN
Pedoman Pelayanan Laboratorium ini dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan laboratorium .
C. RUANG LINGKUP
Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Emanuel mengacu pada pelayanan
laboratroium rumah sakit Tip C. Pelayanan laboratorium Rumah Sakit meliputi
pemeriksaan Hematologi, kimia klinik, serologi ,urinalisa, mikrobiolobi, faeses,
secret, transudat exudat, LCS (cairan otak), analisa sperma, analisa gas darah
elektrolit dan hormone.
D. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan laboratorium klinik di Rumah Sakit Emanuel meliputi :
1. Pelayanan pasien Rawat Jalan
2. Pelayanan pasien Rawat Inap
3. Pelayanan pasien Gawat Darurat
4. Pelayanan Medical Ceck up
Disamping pelayanan terhadap pasien yang ada dirumah sakit laboratorium juga
melayani sample rujukan dari beberapa rumah sakit ,pskesmas ataupun
laboratorium klinik swasta lain Pelayanan Laboratorium yang tidak dapat
dilakukan diLaboratorium rumah sakit Emanuel dirujuk ke laboratorium klinik
lain
E. LANDASAN HUKUM
1. Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit Depkes RI Dirjen
YanMed, Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta Sub Direktorat
Penunjang Medik tahun 1998
2. Undang-undang Kesehatan Kesehatan no 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. POLA KETENAGAAN
KETENAGAAN INSTALASI LABORATORIUM RS.EMANUEL
RSE KONDISI
KLASIFIKASI RSE DEPKES KONDISI WISN
Dr.SPpK 1 1 cukup 1 Cukup
D3Analis Medis 6 kurang
D3 Analis
7 4 lebih 14 16 kurang
Kesehatan
SMAK 7 2 lebih
Admin 2
2 1 lebih 4.65 Kurang
C. DISTRIBUSI TENAGA
1. PELAYANAN ADMINISTRASI
SHIFF PAGI (07.00-14.00) = 1 ORANG
SHIFF SIANG(12.00-19.00) = 1 ORANG
2. PELAYANAN LABORATORIUM
SHIFF PAGI I (JAM 06.00-13.00) = 2 ORANG
SHIFF PAGI II ( JAM 10.00-17.00) = 1 ORANG
SHIFF SIANG (JAM 13.00-20.00) = 1 ORANG
SHIFF MALAM (JAM 18.00-07.00) = 1 ORANG
3. PELAYANAN BANK DARAH
SHIFF PAGI I ( 07.00-14.00) = 1 ORANG
SHIFF PAGI II (09.00-16.00)= 1 ORANG
SHIFF SIANG ( 12.00-19.00)= 1 ORANG
SHIFF MALAM (17.00-07.00)= 1 ORANG
BAB III
STANDAR PERALATAN DAN FASILITAS
A. DENAH RUANG
1. Ruang Laboratorim dan Bank Darah
Terlampir
2. Ruang Arsip
Terlampir
B. PERALATAN
1. DAFTAR PERALATAN
ALAT Tipe RS
Ket
A B B C RSE
Pendi- Non
dikan Pendidikan
Spektrofotometer 4 3 2 1 1 Cukup
Hb meter 2 1 1 - Kurang
Koagulometer 2 1 1 - 1 Lebih
Bloodcell Counter 2 1 - - 1 Lebih
Mikroskop 20 15 10 5 4 Kurang
binokuler
Differential counter 5 4 3 2 1 Kurang
Sentrifus 2 2 1 1 1 Cukup
mikrohematokrit
Sentrifus 6 5 4 2 2 Cukup
Sentrufus Bank 2 1 1 1 1 Cukup
Darah
Refrigerator BanK 1 1 1 1 2 Lebih
Darah
Waterbath 5 5 5 3 1 Kurang
Shaker 3 2 1 1 1 Kurang
Rotator 2 2 1 1 2 Lebih
Kamar Hitung 10 10 10 10 2 Kurang
Agregometer 1 - - -
Automatic urin 1 1 - - 1 Lebih
analyzer
Automatic 2 1 - - 2 Lebih
Chemical analyzer
Automatik 2 Lebih
hematologi
Analiser
Blood Gas analyzer 2 2 1 1 1 Cukup
Na. K. Cl. analyzer 2 2 1 1 1 Cukup
Alat elektroforesis 2 1 1 -
lengkap
Gammacounter 1 - - -
Nefelometer 1 - - -
Mikroskop 1 - - -
fluoresensi
Mikrotom 1 - - -
Timbangan Analitik 2 2 1 1 1 Cukup
Mixer 2 2 1 1 Kurang
Autoclave 2 2 1 1 1 Cukup
Lemari pengeram 4 2 2 1 1 Cukup
Alat pemanas listrik 2 2 1 1 Kurang
Alat titrasi 1 1 1 1 Kurang
Colony counter 1 1 1 1 Kurang
Immunoviewer 1 1 - -
Refrigerator 10 ft 6 4 3 1 Kurang
Voltage stabilizer 6 4 3 2 5 Lebih
2KVA
AIR conditioner 8 6 5 2 3 Lebih
Kompor Gas 2 2 1 1 1 Cukup
Freezer 2 1 1 1 5 Lebih
Rak westergren 6 5 4 2 2 Cukup
Rak tabung 40 30 20 10 7 Kurang
Oven 2 2 1 1 2 Lebih
Pipet semi otomatik 10 8 6 4 10 Lebih
Imunoserologi auto 1 Lebih
analiser
Alat-alat gelas Cuk Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
up
C. FASILITAS
Fasilitas ruangan dan pendukung
Tipe RS Keterangan
FASILITAS RS Emanuel
C
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN LABORATORIUM
5. PENCATATAN SPESIMEN
Pencatatan specimen dilakukan secara komputerisasi dalam program LIS
meliputi :
a. Nama Pasien
b. Nomor Rekam medis
c. Nomor LABORAT
d. Alamat
e. Umur dan jenis kelamin
f. Ruangan
g. Dokter yang meminta
h. Jam sampel diterima keadaan sampel
i. Jenis sampel yang diterima
j. Jam sampel diperiksa
k. Jam sample selesai diperiksa
l. Pemeriksa
6. PENOMORAN SAMPLE
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nomor sampel
a. Nomer laboratorium terdiri dari 9 digit
b. 2 digit pertama menunjukan tahun
c. 2 digit berikutnya menunjukan bulan
d. 2 digit berikutnya menunjukan tanggal
e. 3 digit terahir menunjukkan no register laboratorium
B. PENGELOLAAN SPESIMEN
Setiap sample yang diterima dilaboratorium dikelola sedemikian rupa sehingga
didapat hasil yang diharapkan .Hal- hal yang dilakukan untuk pengelolaan sample
adalaah sebagai berikut :
1. Pemberian identitas
Identitas yang diberikan ke masing-masing sample di Laboratorium Rumah sakit
Emanuel terdiri dua identitas yaitu no rekam medis dan nama pasien
2. Pembagian menurut kebutuhan
Pembagian specimen disesuaikan menurut kebutuhan pemeriksaan dan
didistribusikan ke masing masing bagian
3. Pengolahan sample
Sebelum dilakukan pemeriksaan sampel dilakukan pengolahan sampel
disesuaikan syarat kebutuhan specimen yang dianjurkan dalam pemeriksaan
darah
Hemostasis Darah 5 ml Sitars 3,8 P 20-25 C (4
(PT,APTT) % dengan Jam)
perbandin
gan 1: 9
Retikulosit Hitung Darah 2 ml K2/ G/P Suhu
jumlah K3EDTA Kamar( 6
1-1,5 Jam)
mg/ml
darah
Trombosit Darah 2 ml K2/ G/P Suhu Kamar
K3EDTA 2 jam
1-1,5
mg/ml
darah
Masa perdarahan dan Darah 4 ml
masa pembekuan
KIMIA KLINIK
Gula darah Darah 2 ml NaF G/P 20-25˚C (3
Oksalat Hari)
4,5 mg 4˚C(7 hari)
Serum 2 ml /ml darah G/P -20˚C(3
bulan)
2-8˚C(12
jam)
Kolesterol Serum 1 ml G/P 20-25˚C(6
hari)
4˚C(6 hari)
-20˚C(6
bulan)
Bilirubin Serum 1 ml G/P Sesegera
mungkin
Amilase Serum 1 ml G/P 20-25˚C (5
hari)
4˚C(5 hari)
-20˚C(7
hari)
Asam Urat Serum 1 ml G/P 20-25˚C (5
hari)
4˚C(5 hari)
-20˚C(6
bulan)
Lipase Serum 1 ml G/P 20-25˚C (24
jam)
4˚C(5 hari )
-20˚C(3
tahun)
hari aktivasi
turun 17%)
4˚C(>3 hari)
-20˚C(7
hari)
SEROLOGI
Widal Serum 2 ml G/P 2-8˚C(2-3
Treponema ,VDRL Serum 2 ml G/P hari)
Freezer
HBsAg Serum 2 ml G/P compartmen
Anti HBs Serum 2 ml G/P t(1 bulan)
Anti HIv Serum 2 ml G/P Deep freezer
-20˚C(6
bulan,tidak
boleh gelas)
TOXIKOLOGI
Obat bahan Darah Dara Na sitars G Urin: suhu
Napsa ,Doping ,Toxin dan h 10 1% Tutu kamar(seger
,Pestisida,logam berat Urin ml p a)
dan Ulir
urin
50 ml
URINALISA
Pemeriksaan urine 24 Urin Toluene G/P 4 jam
jam 2-5 24 jam
ml/urin
Protein,penetapan Urin 5 ml P 20-25˚C(4
kwantitatif hari)
Reduksi Urin 5 ml - P 20-
25˚C(secepa
tnya)
4˚C(24jam)
Urin Urin 15 ml - G/P Suhu
Rutin(PH,BJ,protein,g Pagi kamar(1
lukosa,urobilinogen,bi jam)
lirubin,keton) 4-8˚C(1
hari)
Sedimen Urin Urin 10 ml - G/P Suhu
Pagi kamar(1
jam)
PARASITOLOGI
dan
MIKROBIOLOGI
Malaria Darah 2 - G Secepatnya
segar tetes
kapil
er
(tebal
dan
tipis )
Mikrofilaria Darah 2 K2/ G Secepatnya
segar tetes K3EDTA
kapil 1-1,5
er mg/ml
(tetes darah
)
Trichomonas Sekret Secu - - Langsung
Vagina kupn dikerjakan
/Uretra ya
Candida Sekret Secu - - Langsung
vagina kupn dikerjakan
ya
Keterangan:
P :plastic
G :gelas
T :tabung reaksi
Volume:untuk jenis pemeriksaan lebih dari satu volume specimen disesuaikan
dengan kebutuhan.
C. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
1. PELAYANAN PEMERIKSAAN RUTIN /BIASA
KIMIA DARAH
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA
MG/DL IFCC
22 LDH 120 – 240 MG/DL
23 AMILASE < 120 MG/DL
24 KALIUM 3,6-5,4 MG/DL
HEMATOLOGI
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA
l: 14 – 18 g/dl
1 HEMOGLOBIN Impedance
p: 12 – 16 g/dl
l: 4,8 – 10,8 ribu
2 LEUKOSIT Impedance
p: 4,8 – 10,8 ribu
3 TROMBOSIT 150 -450 ribu Impedance
l: 4,7 – 6,1 juta
4 ERITROSIT Impedance
p: 4,2 – 5,4 juta
l: 4,2 – 5,2 %
5 HEMATROKIT Impedance
p: 37 – 47 %
6 BASOFIL 0–1% Impedance
7 EOSINOFIL 2–4% Impedance
NEUTROFIL
8 50 – 70 % Impedance
SEGMEN
9 LIMPOSIT 25 – 40 % Impedance
10 MONOSIT 2–8% Impedance
11 MCV 79.0 - 99.0 mikro m3 Impedance
12 MCH 27.0-31.0 pg Impedance
13 MCHC 33.0-37.0 g/dl Impedance
14 RDW 11.5-15.5 % Impedance
15 PDW 9.0-13.0 % Impedance
16 MPV 7.2-11.1 mikro m3 Impedance
L: 0-15 P: 0-10
17 LED Westergreen
mm/jam
18 APTT 25-35.5 detik
19 PTT 11,5-15.5 detik
20 RETIKULOSIT 1-1.5 % BCB
SEROLOGI
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA
1 HBSAG NON REAKTIF RAPID
2 ANTI HCV NON REAKTIF RAPID
3 ANTI HAV NON REAKTIF RAPID
4 ANTI HIV NON REAKTIF RAPID
MALARIA
5 NEGATIF RAPID
ANTIGEN
IgM
6 NEGATIF RAPID
SALMONELLA
IGM /IGG
7 NEGATIF RAPID
DENGUE
8 DENGUE NS I NEGATIF RAPID
9 ANTI TB NEGATIF RAPID
10 WIDAL NEGATIF RAPID
AGLUTINASI
11 ASTO NEGATIF
LATEX
AGLUTINASI
12 RF NEGATIF
LATEX
13 VDRL NEGATIF RAPID
14 CRP NEGATIF RAPID
URINALISA
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA
1 WARNA Tidak berwana
2 KEJERNIHAN JERNIH RAPID
3 BJ 1.015-1.025 RAPID
4 PH 4.8-7.4 RAPID
5 PROTEIN NEGATIF RAPID
6 REDUKSI NEGATIF RAPID
7 BILIRUBIN NEGATIF RAPID
8 UROBILIN NEGATIF RAPID
9 NITRIT NEGATIF RAPID
10 KETON NEGATIF RAPID
11 LEKOSIT 3-5
12 ERYTROSIT 0-1
13 EPITEL POSITIF 1
14 SILINDER NEGATIF
15 KRISTAL NEGATIF
16 BAKTERI NEGATIF
17 JAMUR NEGATIF
ELEKTROLIT
NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL METODA
1 NATRIUM 136-146 mmol/l DEPENDENCI
2 KALIUM 3.5-5.1 mmol/l DEPENDENCI
3 CLORIDA 98-106mmol/l DEPENDENCI
4 CALSIUM 1-10.6mg/l DEPENDENCI
2. NILAI RUJUKAN
No NAMA PEME- NILAI KETERANGAN
Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 23
Rumah Sakit Emanuel
RIKSAAN RUJUKAN
1 HBA1C ( A1C ) Metode yang digunakan : Ion excahange
HPLC dana telah terstandarisasi NGSP
( National Glycohempglobin
Standaritation Program ) .
Tat\rget pengendalian Diabetus Millitus :
< 7 % , Cut off diagnosis Diabetus :
> = 6,5 5
2 ANA ( IF ) Negatif : <
1:100
3 Analisa Hb
( HPLC ) 1,9 – 3,5 % Usia : 7-9 tahun
Hb A2 <1% Beta thalasemia short program .
HbF Usia : > 2 th - usia dewasa
4 Besi 50 – 170 Perempuan
ug/dl Pada wanita hamil :
Trimester pertama : 72 -143
Trimester kedua : 44 – 178
Trimester ketiga : 30 -193
5 TIBC 250 – 450
mg/dl
6 Ferritin 9,8 – 73 Perempuan
ng/dl Usia ; 1 – 3 th
7 D –Dimer Ng/ml FEU Hasil dibawah 500 ng/dl FEU
menyingkirkan emboli paru dan DVT.
Pada wanita hamil :
Trimester pertama : 139 – 602
Trimester kedua : 291- 1231
Trimester ketiga : 489 – 2217
3. NILAI KRITIS
a. Laboratorium menetapkan nilai rujukan masing-masing pemeriksaan dengan
mempertimbangkan kondisi geografis dan demografi rumah sakit
b. Nilai rujukan masing masing pemeriksaan tercantum dalam hasil
pemeriksaan
c. Nilai rujukan dan nilai kritis secara rutin dimonitoring dan secara berkala
dilakukan evaluasi
d. Laboratorium menetapkan nilai ambang kritis dan Nilai ambang kritis
dipahami oleh semua staff laboratorium
e. Nilai rentang rujukan laboratorium tercantum dalam hasil pemeriksaan
rujukan
f. Jika didalam pelaksanaan pemeriksaan didapat hasil yang dikategorikan
ambang kritis maka petugas laboratorium melaporkan dan berkoordinasi
dengan petugas medis(Perawat,doker) yang bersangkutan
g. Jika didalam pelaksanaan pemeriksaan didapat hasil yang dikategorikan
ambang kritis maka petugas laboratorium melakukan duplo atau
pengulangan pemeriksaan atau jika diperlukan dilakukan pengambilanulang
sample
JENIS PEMERIKSAAN
NO NILAI KRITIS
1. Bilirubin darah Tinggi : > 16
mg/dl
2. Kalsium total (serum) Rendah : < 6.0 Tinggi : > 13.0
mg/dl mg/dl
F. PENGOLAHAN LIMBAH
Pengelolaan limbah laboratorium adalah pengelolaan terhadap bahan bekas pakai
hasil pekerjaan laboratorium yang dapat berupa limbah padat, cair dan gas
Tujuan :
1. Limbah laboratorium dapat ditanggani secara benar sehingga tidak
membedakanpetugas laboratorium dan lingkungan sekitar.
2. Limbah laboratorium ditempatkan dan dikelola sesuai jenis limbah
Pelaksanaan :
1. Sumber, Sifat dan bentuk limbah
Limbah laboratorium berasal dari :
a. bahan baku yang sudah kadaluwarsa
b. bahan habis pakai (misal medium pembenihan yang tidak terpakai)
c. produk proses di dalam laboratorium (misal : Sisa spesiemen)
d. produk upaya penganan limbah(misalnya: jarum suntik sekali pakai setelah
diotoklaf)
Penanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah yang digolongkan
menjadi :
a. Buangan limbah berbahaya dan beracun
b. Limbah infektif
c. Limbah umum
Setiap jenis limbah dibuang dalam wadah tersendiri yang diberi label sesuai
peraturan yang ada.
Bentuk limbah yang dihasilkan dapat berupa:
a. Limbah cair
Pelarut organik, bahan kimia untuk pengujian, air bekas pencucian alat, sisa
spesimen (darah dan cairan tubuh)
b. Limbah padat
Peralatan habis pakai seperti alat suntik, sarung tangan, kapas, botol spesimen,
kemasan reagen,sisa spesimen (ekskreta)dan medium pembiakan.
c. Limbah gas
Dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau
dari termometer yang pecah (uap air raksa)
Untuk memudahkan mengenal berbagai jenis limbah yang akan dibuang adalah
dengan cara menggunakan kantong plastic berkode (umumnya menggunakan
kode warna).
3. Pengolahan limbah
Pengolahan limbah/sampah laboratorium diolah berdasarkan bentuk dan sifatnya
a. Limbah cair diolah dengan penambahan Na hipoklorit 5 % dan dibuang ke
unit pengolah limbah rumah sakit
b. Limbah Medis/infeksius padat dikelola oleh bagian IPSSL
c. Limbah Rumah tangga padat dikelola oleh bagian IPSSL
Pelaksanaan
No Nama Alat minggu Ket
1 2 3 4 5
1 Cobasmira x x x x x
2 Sysmex Xs 800 x x x x x
3 Sysmex Kx 21 x x x x x
4 Microlab x x x x x
5 Phox plus x x x x x
6 Biolyte x x x x x
7 Diasen centrifuge x x x x x
8 Diamet Centrifuge x x x x x
9 Diamed incubator x x x x x
10 Centrifuge x x x x x
11 Inkubator x x x x x
12 Kulkas x x x x x
13 Blood bank x x x x x
14 Mikro pipet x x x x x
15 Mikroskop x x x x x
16 Perangkat computer x x x x x
17 Inkase x x x x x
18 Autoklaf x x x x x
19 Minividas x x x x x
20 Sysmek Ca 50 x x x x x
21 Timbangan analitis x x x x x
22 Alat Gelas x x x x x
23 Vibrator x x x x x
24 Kamar Hitung x x x x x
25 Sterilisator x x x x x
26 Rotator x x x x x
27 Oven x x x x x
2. KALIBRASI ALAT
Untuk menjaga kondisi peralatan supaya dalam keadaan standar maka
laboratorium rumah sakit Emanuel melakukan Kalibrasi secara rutin
Adapun jadwal rutin kalibarsi peralatan adalah sebagai berikut :
Kalibrasi internal
Pelaksanaan Meto
N Nam a Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 de
o Alat t
0 1 2
Kalibrasi Eksternal
NAMA
NO JADWAL PELAKSANAAN
PERALATAN
MINIMAL I TAHUN
1 COBASMIRA DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
2 SYSMEK KX 21 DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
3 SYS MEK XS DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
4 BGA DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
5 MINI VIDAS DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
6 CA 50 DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
7 TIMBANGAN DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
8 MIKRO PIPET DISTRIBUTOR
SEKALI
6. Test pemeriksaan
Masuk range tidak Setiap minggu
control
5 BIOLYTE
1. Check selang Tersumbat atau tidak Setiap minggu
2. Check pump Berfungsi atau tidak Setiap minggu
3. Check air detector Tersumbat atau tidak Setiap minggu
Masuk range atua
4. Check slope Setiap minggu
tidak
9 CA 50 Setiap minggu
Lampu padam atau
Lampu Setiap minggu
tidak
Tes pemeriksaan terhadap
Range masuk Setiap minggu
control
10 INKUBATOR DIAMET
Suhu inkubasi 37 C Setiap minggu
I. TROUBLE SHOOTING
Trouble shooting merupakan proses atau kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya
masalah peralatan yang digunakan
Penanganan yang dilakukan ketika terjadi trouble shouting peralatan :
1. Baca petunjuk kerusakan yang alat tampilkan jika ada
2. Buka buku trouble shooting alat dan lakukan tindakan sesuai petunjuk
3. Jika kerusakan ringan perbaiki alat sesuai petunjuk buku trouble shouting alat
4. Hubungi petugas PSLL bahwa ada kerusakan alat di laboratorium untuk segera
ditindak lanjuti
5. Jika ada kerusakan berat hubungi distributor untuk dilakukan perbaikan
6. Jika ada penggantian komponen hubungi tim pembelian
BAB V
LOGISTIK
A. PENETAPAN REAGEN
1. REAGEN ESENSIAL
1. Reagen Kimia
Terdiri dari Reagen Gula Darah, Cholesterol, Trigliserida, HDL Cholesterol,
Asam Urat, Creatinin, Urea, Albumin , Total Protein, SGOT, SGPT, Alkali
Phospat, Bilirubin Total, Bilirubin Direct, CKMB, LDH, Troponin,
Elektrolit, Analisa Gas Darah, AFP.
2. Reagen Hematologi
Terdiri dari Cellpack, Stromatolyser WH, Stromatolyser 4DS, Stromatolyser
4DL, Sulfolyser , Na Citras 3,8%, Giemsa, Anti A, Anti B, Anti D, BCB,
Trombolel , Actin, CaCl 2.
3. Reagen Urinalisa
Terdiri dari Combur 10 M, Asam sulfosalisil, Reagen Bence Jones.
4. Reagen Bakteriologi
Terdiri dari Gram A, Gram B, Gram C, Gram D, ZN A, ZN B, ZN C.
5. Reagen Serologi
Terdiri dari Anti Dengue IgG IgM, Dengue NS1 Antigen, Anti HIV, ASTO,
Anti Salmonella IgG IgM, RF, CRP, VDRL, HbS Ag, Anti HbS, Anti HAV,
Anti Toxoplasma IgG IgM,
6. Parasitologi
Terdiri dari Eosin, Giemsa.
2. REAGEN PENDUKUNG
Terdiri dari minyak emersi, Xylol, Aquadest, Desinfektan ( Bayclin ), Cellclean,
NaCl 0,9%, Metanol, Alkohol, Extran netral.
B. DASAR PEMILIHAN
Pada umumnya untuk memilih bahan laboratorium yang akan dipergunakan di
laboratorium rumah sakit emanuel mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Kebutuhan
2. Produk pabrik yang mempunyai kwalitas baik
3. Deskripsi lengkap dari bahan atau produk
4. Mempunyai masa kadaluwarsa yang panjang
5. Volume atau isi kemasan
6. Digunakan untuk pemakaian ulang atau sekali pakai
7. Mudah diperoleh dipasaran
8. Besarnya biaya tiap satuan (nilai ekonomis )
9. Pemasok /vendor
10. Kelancaran dan kesinambungan pengadaan
11. Pelayanan purna jual
Disamping hal- hal diatas ada hal lain yang dipertimbangkan dalam pemilihan
reagen di laboratorium :
1. Tingkat analits
2. Komersial/buatan sendiri
3. Bahan kontrol asayed atau Unassayed
4. Stabilitas bahan kontrol
C. PERENCANAAN KEBUTUHAN
Perencanaan reagen dan alat laboratorium rumah sakit emanuel
mempertimbangkan ha-hal sebagai berikut:
1. Tingkat persediaan
Persediaan minimum yang diperlukan untuk kegiatan operasional normal
2. Masa kadaluwarsa
Reagen yang digunakan sering dipesan dengan masa kadalu warsa minimal 6
bulan sedangkan reagen yang jarang digunakan dipesan minimal 1 tahun kecuali
dalam keadaan darurat
3. Perkiraan Jumlah Kebutuhan
Perkiraan kebutuhan diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau pembelian
bahan periode 6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk
periode 6-12 bulan tahun yang akan datang , untuk itu jumlah rata -rata pemakian
bahan untuk satu bulan perlu dicatat .
(Lembar perencanaan barang terlampir )
D. PENGADAAN
Pengadaan bahan laboratorium rumah sakit emanuel mempertimbangkan ha-hal
sebagai berikut:
1. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan (delivery time)
Lamanya waktu yang dibutuhkan dari pemesanan sampai bahan diterima dari
pemasok tidak boleh lebih dari satu minggu . Lakukan kontrak waktu dengan
distributor
2. Masa kadaluwarsa
Reagen yang digunakan sering dipesan dengan masa kadalu warsa minimal 6
bulan sedangkan reagen yang jarang digunakan dipesan minimal 1 tahun kecuali
dalam keadaan darurat harus mempertimbangkan apakah reagen akan habis
sebelum masa kadaluwarsa
3. Kapan dinyatakan reagen tidak tersedia
Reagen atau alat dinyatakan tidak tersedia jika stok di logistik laboratorium
kosong dan pemesanan belum diterima untuk itu perlu dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Lakukan pencarian informasi dibeberapa distributor lain
b. Analisa dari data informasi yang didapat distributor mana yang waktu
pengirimanya lebih cepat
c. Pertimbangkan kwalitas dan harga reagen
d. Lakukan pemesanan
e. Berikan informasi ke unit terkait bahwa reagen yang digunakan untuk
pemeriksaan tersebut kosong dan sementara pemeriksaan ditunda atau dirujuk
f. Berikan alasan mengapa reagen kosong
g. Lakukan kontrak waktu kapan kira-kira reagen akan datang
E. PENERIMAAN
Hal- hal yang diperhatikan dalam penerimaan reagen dan alat :
1. Cocokan barang yang datang dengan fakturnya
2. Lakukan check/kontrol kondisi barang tersebut meliputi :
a. Kondisi kemasan
b. Kondisi reagen (adanya perubahan warna ,adanya endapan dll )
c. Jumlah
d. Suhu pengiriman
3. Catat dibuku penerimaan barang meliputi :
a. Tgl penerimaan
b. Distributor
c. Nomor faktur
d. Nama barang
e. ED
f. Jumlah
g. Harga
h. Kondisi barang
i. Suhu box
j. Penerima
4. Distribusikan ke ruang penyimpanan reagen dan alat
F. PENYIMPANAN
1. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan :
a. Tempat penyimpanan
b. Suhu kelembaban
c. Lama/waktu penyimpanan dengan melihat masa kadaluwarsa
d. Incompatibility
e. Pemberian etiket
2. Penyimpanan bahan laboratorium rumah sakit emanuel yaitu :
a. Sesuaikan tempat dan suhu penyimpanan seperti dalam brosur atau kemasan
b. Penyimpanan reagen pada suhu 2-8 C disimpan dalam refrigerator
c. Penyimpanan reagen pada suhu kamar dilakukan dilemari/rak reagensia
d. Reagen yang mudah terbakar disimpan pada tempat yang ada tanda api
( mudah terbakar )
e. Reagen yang bersifat asam disimpan pada kamar asam
f. Lama penyimpanan melihat masa kadaluwarsa
Catatan : daftar penyimpanan reagen terlampir
G. PEMAKAIAN
1. Perputaran reagen menggunakan system First in First out (FIFO)
2. Lakukan pencatatan pada kartu stok ketika mengambil barang
3. Evaluasi Stok barang harian setiap jam 12 siang
F. PELABELAN
Pemberian label pada reagen meliputi nama reagen , tanggal pembuatan , tanggal
kadaluarsa, suhu simpan , nama pembuat. Pemisahan masa kadaluarsa dipisahkan
dalam :
1. Label warna merah 1-3 bulan
2. Label warna kuning 3-6 bulan
3. Label warna hijau lebih dari 6 bulan
8 logistic farmasi
Heparin
9 Hipavix 5 logistic farmasi
cmx5m
10 logistic farmasi
Jarum No 19/23
11 logistic farmasi
Jarum No 26
12 logistic farmasi
Kapas
13 logistic farmasi
Lancet
14 logistic farmasi
Masker karet
15 logistic farmasi
Nacl 0,9 % 1 L
16 logistic farmasi
Pot Urin
17 logistic farmasi
Povidon iodin
18 logistic farmasi
Spuit 10 cc
19 logistic farmasi
Spuit 3 cc
20 logistic farmasi
Spuit 5 cc
21 logistic farmasi
Torniquet
22 logistic farmasi
Waslap
23 logistic farmasi
Lisol 1 L
24 logistic farmasi
Torniquet
25 logistic farmasi
Alkohol 90 %
H. EVALUASI STOCK
Evaluasi stock Bulanan dilakukan setiap Akhir bulan dilakukan oleh petugas
Logistik dan Ka.Lak.Instalasi Laboratorium
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Patient safety Rumah Sakitadalah suatu sistem dimana Rumah Sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.
1. Sistem tersebut meliputi antara lain:
a. Asesmen risiko,
b. Identifikasi & Pengelolaan Risiko Pasien,
c. Pelaporan dan Analisis insiden,
d. Kemapuan belajar dari inseden dan tindak lanjutnya
e. Implementasi Solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
2. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya dilakukan. ( Panduan
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Departemen Kesehatan, 2006
hal 10)
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
3. Komfirmasi (K:Komfirmasi)
Ulangi penyampaian informasi yang diterima atau disampaikan untuk
meyakinkan
Hal-hal yang perlu dikomunikasikan ulang adalah :
a. Materi yang disampaikan /diterima
b. Siapa penyampai/penerima pesan
2. SAMPLING
• Identifikasi pasien
• Salah pasien
• Salah tabung
• Sampel kurang ideal
• Identifikasi permintaan, dr
• Identifikasi Sampel
• Sampel kurang
• Salah tabung
• Sampel kurang ideal
• Putaran/Sentrifugasi tidak tepat
• Sampel menggumpal/lisis/lipemic
3. Mechanical Laboratory
• Kalibrasi gagal
• Kontrol belum masuk
• Lampu fotometer
• Sampel kurang ideal
• Putaran/Sentrifugasi tidak tepat
• Reagen habis ->Suplier
• Manual Laboratory
4. Manual Laboratory
• Pengecatan tidak jelas
• Aglutinasi tidak jelas
• Auto aglutinasi
• Garis yang sangat samar (ICT) -> Ulang waktu lama
5. Post Analitic
• Memasukkan data
• Pengiriman salah alamat
• Running ulangan yang masuk data lama
• Hasil via phone
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari
pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai
tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan specimen yang berasal dari
manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak
dengan specimen, maka berpotensi terinfeksi kuman pathogen. Potensi infeksi juga
dapat terjadi dari petugas kepetugas lainnya, atau keluarga dan kemasyarakat. Untuk
mengurangi bahaya yang terjadi. Perlu adanya kebijaksanaan yang ketat. Petugas
harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai sikap dan
kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai
SOP, serta mengontrol bahan /specimen secara baik menurut praktek laboratorium
yang benar.
B. TUJUAN
1. Melindungi pekerja laboratroium dan oran disekitarnya dari Resiko gangguan
kesehatan yang ditimbulkan dari laboratorium
2. Pekerja laboratorium lebih memperhatikan persyaratan kamanan kerja
3. Meningkatkan kesadaran petugas laboratorium mengenai bahaya yang dapat
terjadi pada petugas laboratorium dan lingkungan karena aktifitas laboratorium
C. PELAKSANAAN
1. TINDAKAN PENCEGAHAN
a. Petugas
o Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap metoda dan prosedur
dan pelaksanaannya, bahan habis pakai dan peralatan kerja, termasuk
untik kegiatan penelitian.
o Memastikan semua petugas laboratorium memahami dan dapat
menghindari bahaya infeksi.
o Melakukan penyelidikan semua kecelakaan di dalam laboratorium yang
memungkinkan terjadinya pelepasan/ kebocoran/ penyebaran bahan
infeksi.
o Melakukan pengawasan dan memastikan semua tindakan dekontaminasi
yang telah dilakukan jika ada tumpahan/ percikan bahan infeksi.
o Memastikan bahwa tindakan disinfeksi telah dilakukan terhadap
peralatan laboratorium yang akan diservis atau diperbaiki.
o Menyediakan kepustakan/ rujukan K3 yang sesui dan informasi untuk
petugas laboratorium tentang perubahn prosedur, metode, petuntuk
teknis dan pengenalan pada alat yang baru.
o Menyusul jadwal kegiatan pemeliharaan kesehatan bagi petugas
laboratorium
o Memantau petugas laboratorium yang sakit atau absen yang mungkin
berhubungan denngan berhubungan dengan [ekerjaan dan
melaporkannya pada pimpinan laboratorium.
o Memastikan bahwa bahan bekas pakai dan limbah infektif dibuang
secara aman setelah melalui proses dekontaminasi sebelumnya.
o Mengembangkan sistem pencatatan, yaitu tanda terima, pencatatan
perjalnan dan pembuangan bahan patogenik serta mengembangkan
prosedur untuk pemberitahuan kepada petugas laboratorium tentang
adanya bahan infektif yang baru di dalam laboratorium.
DAFTAR PERALATAN K3
No NAMA ALAT JUMLAH KEGUNAAN KET
1 Sekop 1 Mengumpulkan
pecahan
2 Karung goni 1 Memadamkan api
alami
3 Sapu pendek 1 Mengumpulkan
pecahan
2) Sterilisasi kering
Untuk menyeterilkan alat–alat gelas seperti elemeyer, petridish,
tabung reaksi, labu takar, gelas takar dll. Dilakukan di dalam oven
dan membutuhkan suhu umumnya antara 150 – 170 C.
g. Desinfeksi
Menggunakan larutan natrium hipoklorit 5,25 %
h. Pengelolaan spesimen
1) Penerimaan spesimen
a) Laboratorium harus mempunyai loket khusus untuk penerimaan
spesimen.
b) Spesimen harus ditempatkan dalam wadah yang tertutup rapat
sehingga tidak tumpah
c) Wadah terbuat dari bahan tidak mudah pecah
d) Wadah diberi label tentang identitas spesimen
2) Petugas penerima spesimen
a) Semua petugas penerima spesimen harus mengenakan jas
laboratorium.
b) Smua spesimen harus dianggap infeksi dan ditangani secara hati –
hati
c) Meja penerimaan spesimen harus dibersihkan setiap hari dengan
disinfektan.
d) Cuci tangan dengan sabun/ disinfektan setelah selesai bekerja.
3) Petugas pembawa spesimen dalam laboratorium
2) Asam perklorat
Jika dibiarkan mengering pada permukaan meja yang terbuat dari
kayu, batu, bata atau kain akan meledak menimbulkan kebakaran
jika terkana benturan.
3) Asam pikrat dan garamnya
Asam terbakar oleh panas atau benturan.
5) Bahan Kimia Oksidator (Oxidation Agents)
Merupakan bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi
dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran
bahan lainnya.
6) Bahan Kimia Yang reaktif terhadap air (water Sensitive Substance)
Merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan air dan
menghasilkan panas serta gas yang mudah terbakar.
7) Bahan Kimia Yang Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive
Substance)
Merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan asam dan
menghasilkan panas serta gas yang mudah terbakar, atau gas yang
beracun dan korosif.disimpan dalam lemari asam
8) Gas Bertekanan (Compressed Gases)
Merupakan gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang
dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.
9) Bahan Radioaktif (Radioactive Substance)
5) Asam astat : dengan asam kromat, asam nitrat, ikatan hidroksil, etilen
glikol, asam perklorat, peroksida dan permanganat.
6) Asam kromat : dengan asm asetat, naftalen, kamfer, alkohol, gliserol,
terpentin dan cairan mudah terbakar.
7) Asam nitrat : dengan asam asetat, asam kromat, dan sam hidrosianat,
anilin, karbon, hidrogen sulfida, cairan/gas/zat lain yang mudah
bereaksi denagn nitrat.
8) Asam oksalat : dengan perak dan air raksa.
9) Asam perklorat : dengan asetat anhidrat, bismut dan ikatannya,
alkohol, kertas, kayu dan bahan organik lain.
10) Asam sulfat : dengan klorat, perklorat, permanganat dan air.
11) Asetilen : dengan tembaga ,halogen ,perak air raksa dan ikatan yang
mengandung komponen tersebut
12) Aseton dengan campuran asam sulfat dan asam nitrat pekat.
BABVIII
PENGELOLAAN MUTU PELAYANAN
3) Aktifitas fisik
Aktifitas fisik dapat menyebabkan antara lain :
b. Pengambilan sample
Hal –hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) Waktu pengambilan
2) Volume spesimen
3) Cara pengambilan spesimen
4) Lokasi pengambilan
5) Peralatan pengambilan sample
c. Penerimaaan sample
Bagian penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan permintaan formulir pemeriksaan dan
mencatat kondisi spesimen tersebut pada saat diterima
Hal-hal yang perlu dicatat diantaranya :
1) Identitas
2) Kondisi sample
3) Siapa yang mengantar
4) Jam diterima
d. Pengolahan sample
Beberapa jenis pemeriksaan memerlukan pengolahan terlebih
dahulu.Pengolahan spesimen dengan cara centrifugasi,
homogenisasi,pengendapan.Pengetahuan mengenai tehnik pengolahan
harus dikuasai dengan benar karena pengolahan yang kurang baik akan
mempengaruhi kwalitas spesimen dan akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan
e. Wadah spesimen
Wadah Spesimen disesuaikan menurut kebutuhan penampungan sample
f. Pengiriman sample
Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain sebaiknya dalam bentuk
yang realatif stabil ,untuk itu perlu di perhatikan persyaratan pengiriman
spesimen antara lain :
1) Kecepatan
2) Kemasan
3) Suhu
4) Wadah Transport
g. Kalibrasi peralatan
Kalibrasi peralatan dilakukan secara rutin supaya tidak ditemukan
penyimpangan dari hasil pemeriksaan. Hampir semua peralatan di
laboratorium rumah sakit Emanuel secara rutin dan berkala dilakukan
kalibrasi secara rutin
2. ANALITIK
a. Uji kwalitas reagensia
1) Expayed reagen
2) Ada tidaknya endapan
3) Ada tidaknya gumpalan
4) Ada tidaknya perubahan warna
b. Uji kwalitas antisera
1) Lakukan uji antisera dengan :
2) Cell golongan A dan B
3) Lakukan uji dengan kontrol positif dan negatif
3. PASCA ANALITIK
C. INDIKATOR MUTU
1. INDIKATOR MUTU LABORATORIUM
BAB IX
Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium 76
Rumah Sakit Emanuel
PENUTUP
Pedoman pelayanan laboratorium Rumah Sakit Emanuel ini dibuat untuk dijadikan acuan
dalam hal yang berkaitan dengan pelayanan laboratorium jika ada kekurangan dapat
memberikan kritik atau saran.
Lampiran : 1
B HEMATOLOGI
Darah rutin 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Hemoglobin (Hb) 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Jumlah Lekosit 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Jumlah Trombosit 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Diffcount 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
LED 60 menit 15 menit 75 menit Setiap hari 24 jam
Hematocrit 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Retikulosit 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Hitung Eosinofil 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Morfologi Darah
15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Tepi
Golongan darah 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Comb test 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Cross match 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
RH 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
CT /BT 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
APTT 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
PTT 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
INR 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
IMUNOSEROLO
C
GI
Widal 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
HbSag 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Asto 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Rematoid Faktor
20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
(RF)
CRP 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Anti HCV 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Anti HAV 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
HbSAB 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Anti HIV 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Toxoplasama 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
CMV 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Rubella 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Leptospira 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Malaria 30 menit 15 menit 45menit Setiap hari 24 jam
Salmonella Tiphy
20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
IgM
Anti TB 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Troponin I 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
Dengue
20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
IgGIgM /Ns1
D HORMONAL
T3 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
T4 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
TSH 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
TSHS 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
FT4 90 menit 15 menit 105 menit Setiap hari 24 jam
E URINALISA
Urin Lengkap 15 menit 15 menit 30 menit Setiap hari 24 jam
F MIKROBIOLOGI
Pengecatan Gram 30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Pengecatan
30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
Sederhana
Pengecatan
30 menit 15 menit 45 menit Setiap hari 24 jam
ZN(BTA )
Kultur Sensitifitas 5 hari 15 menit 5 hari Setiap hari 24 jam
PEMERIKSAAN
G
FAESES
Faeses rutin 20 menit 15 menit 35 menit Setiap hari 24 jam
Benzidine Test 10 menit 15 menit 25 menit Setiap hari 24 jam
H LAIN –LAIN
Pemeriksaan
45 menit 15 menit 60 menit Setiap hari 24 jam
Sperma
Pemeriksaan
45 menit 15 menit 60 menit Setiap hari 24 jam
Transudat Exudat
Pemeriksaan
45 menit 15 menit 60 menit Setiap hari 24 jam
Cairan Sendi
Catatan : Untuk Persiapan sample menjadi serum tidak tentu bergantung kondisi sample
Lampiran : 2
TROUBLE SHOOTING ALAT BIOLYTE
1 Flow Time too long Pertanda ada Bersihkan selang rendam air
(1405) gangguan yang hangat dan bersihkan elektroda
berhubungan dengan maupun tubing dan septum dari
flow kotoran atau sumbatan lakukan
pembilasan dengan Na solution
dan serum (folwpat) Jika
kerusakan tidak bisa diatasi
hubungi tehnisi
2 Diskconect Tubibg Tidak ada koneksi Copot Septum dan pasang
or septum antara tubing dan dengan benar (jika kerusakan
septum karena posisi berlanjut hubungi tehnisi)
septum tidak pas
3 Empty Reagen Reagen Pack habis Ganti dengan reagen baru
Pack
4 Incorecttly Hubungan selang Pasang selang reagen dengan
connected reagen dengan reagen tidak benar (jika perlu hubungi
pack tepat tehnisi)
5 K Long Too low Ada masalah dengan Bersihkan elektroda K dan
dengan elektroda K lakukan Flowpacth (jika perlu
hubungi tehnisi)
6 Na Long Too Low Ada masalah dengan Bersihkan elektroda Na dan
dengan elektroda Na lakukan Flowpacth (jika perlu
hubungi tehnisi)
Filter kotor
Delay before kinetic
Pembacaan terlalu
4 measurement too Check increase delay
rendah
short
Lampiran : 3
TANGGAL :
JUMLAH
SISA JUMLAH
N NAMA SATUA KEMA- USULAN DISTRIBU
STOC PEMAKA
O PRODUK N SAN PEMBE- TOR
K IAN/BLN
LIAN
( ) ( ) ( )
Lampiran : 4
A. KIMIA KLINIK
MERK STOCK BENTUK KEMA PENYIM
NO NAMA REAGEN
DAGANG MINIMAL REAGEN SAN PANAN
GULA DARAH
1 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
(R. BASAH)
GULA DARAH ACHUCH
2 10TUBE STIK TUBE 25-30 C
(R .KERING) ECK
3 OPTIUM 10 BOX STIK BOX 25-30 C
4 SGOT DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
5 SGPT DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
6 CHOLESTEROL DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8C
7 TRIGLISERID DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8C
8 ASAM URAT DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
HDL
9 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
CHOLESTEROL
10 UREA DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
11 CREATININ DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
ALKALI
12 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
PHOSPAT
13 CKMB DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
14 LDH HUMAN 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
BILIRUBIN
15 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
DIRECT
17 ALBUMIN DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
TOTAL
18 DIALAB 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
PROTEIN
B. HEMATOLOGI
MERK STOCK BENTUK KEMA PENYIM
NO NAMA REAGEN
DAGANG MINIMAL REAGEN SAN PANAN
DARAH RUTIN
Cell pack
Stromatolyser
1 SYSMEX 3 PACK CAIR PACK 25-30 C
Sulfoliser
4 DS
4 DL
KOAGULASE
Actin
CaCl2
2 SIEMENS 1 KIT CAIR KIT 2-8 C
Tromborel
Control
plasma
CROSMATCH
Liscomb 120 SISIR SISIR SISIR
3 DIAMED
Diluent 1 BOTOL CAIR CAIR 25-30 C
NaCl 1 BOTOL CAIR CAIR
ERYCLO
4 Anti A 6 TUBE CAIR TUBE 2-8 C
NE
ERYCLO
5 Anti B 6 TUBE CAIR TUBE 2-8 C
NE
ERYCLO
6 Anti D 6 TUBE CAIR TUBE 2-8 C
NE
C. IMUNOSEROLOGI
BENTU
NAMA MERK STOK K PENYIM
NO KEMASAN
REAGEN DAGANG MINIMAL REAGE PANAN
N
TUBE
1 T3 VIDAS 1 KIT KIT 2-8 C
STRIP
TUBE
2 T4 VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
STRIP
TUBE
3 TSH VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
STRIP
TUBE
4 TSHS VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
STRIP
TUBE
5 FT4 VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
STRIP
TOXOPLASM TUBE
6 VIDAS 1 KIT KIT 2-8C
A STRIP
7 ASTO SHIELD 1 KIT CAIR KIT 2-8C
8 WIDAL MUREK 1 KIT CAIR KIT 2-8C
9 RF FOKUS 1 KIT STRIP KIT 2-8C
10 CRP ACON 1 BOX CASET BOX 25-30 C
11 HBSAG ACON 5 BOX STRIP BOX 25- 30 C
12 ANTI HBS ABON 1 BOX STRIP BOX 25-30 C
13 ANTI HCV ABON 1 BOX CASET BOX 25-30 C
SD,FOKUS
14 ANTI HIV ,ONCO 3 BOX STRIP BOX 25-30 C
PROFE
15 ANTI HAV CTK 1 BOX STRIP BOX 25- 30 C
MALARIA
16 ENTEBE 1 BOX STRIP BOX 25-30 C
ANTIGEN
ANTI
17 CTK 5 BOX CASET BOX 25-30 C
SALMONELLA
IgG/IgM
18 SD 3 BOX CASET BOX 25-30 C
DENGUE
19 NS I DENGUE SD 3 BOX CASET BOX 25-30 C
20 TROPONIN I ABON 5 BOX CASET BOX 25-30 C
21 TB ICT MYCOTEC 1 BOX CASET BOX 25-30 C
ALFA FETO TUBE
22 VIDAS 1 KIT KIT 25-30 C
PROTEIN STRIP
ANTI
23 CTK 1 BOX CASET BOK 25-30 C
LEPTOSPIRA
D. URINALISA
STOCK
N NAMA MERK BENTUK PENYIM
KEMASAN
O REAGEN DAGANG REAGEN PANAN
MINIMAL
URIN
1 COMBUR 3 TUBE STRIP TUBE 25-30 C
STRIP
TES
2 ABON 1 BOX STRIP BOX 25-30 C
NARKOBA
3 HCG TRUSTI/FOKUS 2 BOX STRIP BOX 25-30 C
E .MIKROBIOLOGI
ASAM SULFO
4 1 BOTOL CAIR BOTOL 25- 30 C
SALISILAT
5 EOSIN 1 EOSIN CAIR BOTOL 25- 30 C
6 EXTRAN 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
7 AQUADES 1 GALON CAIR BOTOL 25-30 C
8 SPIRTUS I BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
9 NA CL I BAG CAIR BOTOL 25-30 C
10 IMERSI I BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
11 XILOL 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
ASAM
12 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
ASETAT
13 GIEMSA 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
14 CELL CLEAN 1B OTOL CAIR BOTOL 25-30 C
15 HIPOKLORID 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
16 NA CITRAS 1 BOTOL CAIR BOTOL 25-30 C
300
17 TUBE EDTA TUBE TUBE 25-30 C
0TUBE
TUBE 1000
18 TUBE TUBE 25-30 C
HEPARIN TUBE
BE
19 BCB 1 BOTOL CAIR 25-30 C
REAGEN
20 EOSIN MERK 1 BOTOL CAIR 25-30 C
Lampiran 5:
Nilai rujukan
Sex Um Um
& ur ur
Nama Test
Um Se Um Ketera Jenis Aw Akh Satuan Nilai
ur x ur ngan Kelamin al ir Umur Normal
Laki
N N Y N Laki 13 90 Tahun 14 - 18
Perempu
N N Y N an 13 90 Tahun 12 - 16
Y N N N - 0 14 Hari 14.9- 23.7
Hemoglobin Y N N N - 15 60 Hari 13.4-19.8
Y N N N - 2 6 Bulan 9.4-13
Y N N N - 6 12 Bulan 11.1-14.1
Y N N N - 1 2 Tahun 11.3-14.1
Y N N N - 2 6 Tahun 11.5-13.5
N N N N - 0 0 - 11.5-15.5
Perempu
N Y N N an 0 0 - 4.8 - 10.8
Leukosit
Laki
N Y N N Laki 0 0 - 4.8 – 10.8
Laki
N Y N N Laki 0 0 - 4.7 – 6.1
Eritrosit
Perempu
N Y N N an 0 0 - 4.2 – 5.4
Laki
N N Y N Laki 0 100 Tahun 42 – 52
Hematokrit
Perempu
N N Y N an 0 100 Tahun 37 – 47
150 - 450
Trombosit
N N N Y - 0 0 - ribu
MCV N N N Y - 0 0 - 79.0 – 99.0
MCH N N N Y - 0 0 - 27.0 – 31.0
MCHC N N N Y - 0 0 - 33.0 – 37.0
RDW N N N Y - 0 0 - 35-47
MPV N N N Y - 0 0 - 7.2 – 11.1
Limfosit% Y N N N - 18 100 Tahun 25 – 40
Monosit% Y N N N - 18 100 Tahun 2–8
Basofil% N N N Y - 0 0 - 0-1
Eosinofil% N N N Y - 0 0 - 2-4
PDW N N N Y - 0 0 - 9.0 - 13.0
Laki
N Y N N Laki 0 0 - 0 – 15
LED
Perempu
N Y N N an 0 0 - 0 – 20
Retikulosit N N N Y - 0 0 - 0.5% -1.5%
Eosinofil N N N Y - 0 0 - 50 - 150
Malaria N N N Y - 0 0 - Negatif
150 - 450
Trombosit
N N N Y - 0 0 - ribu
Waktu
Perdarahan/B
T N N N Y - 0 0 - 1-3
Waktu
Pembekuan/C
T N N N Y - 0 0 - 2-6
Diff Count N N N Y - 0 0 - Negatif
LE Test N N N Y - 0 0 - Negatif
Awal N N N Y - 0 0 - 0.45
Sempurna N N N Y - 0 0 - 0.35
Retraksi
Bekuan N N N Y - 0 0 - 40 - 60
Waktu
Rekalsifikasi N N N Y - 0 0 - 90 - 250
APTT N N N Y - 0 0 - 25-35
Waktu
Protrombin N N N Y - 0 0 - 11-15
Waktu
Trombin N N N Y - 0 0 - <13
INR N N N Y - 0 0 - 0.90-1.15
Fibrinogen N N N Y - 0 0 - 200 - 400
Direct N N N Y - 0 0 - Negatif
Indirect N N N Y - 0 0 - Negatif
Crossmatch N N N Y - 0 0 - Negatif
Laki
Hitung Jenis N N Y N Laki 18 100 Tahun 3.8 – 10.6
Lekosit Perempu
N N Y N an 18 100 Tahun 3.6 – 11.0
Laki
N N Y N Laki 0 100 Tahun 42 – 52
Hematokrit
Perempu
N N Y N an 0 100 Tahun 37 – 47
Laki
N Y N N Laki 0 0 - 4.7 – 6.1
Eritrosit
Perempu
N Y N N an 0 0 - 4.2 – 5.4
Laki
N N Y N Laki 12 90 Tahun 4.8 - 10.8
Perempu
N N Y N an 13 90 Tahun 4.8 - 10.8
Y N N N - 0 14 Hari 10-26
Mingg
Lekosit
Y N N N - 2 8 u 6-21
Y N N N - 2 6 Bulan 6-18
N N N N - 0 0 - 6-17.5
Y N N N - 1 2 Tahun 6-17.5
Y N N N - 2 6 Tahun 6-17
Y N N N - 6 12 Tahun 4.5-14.5
150 - 450
Trombosit
N N N Y - 0 0 - ribu
Y N N N - 1 2 Hari 36-86 mg/dl
Y N N N - 5 14 Hari 34-77 mg/dl
46-81 mg
Y N N N - 10 28 Hari /dl
Y N N N - 44 52 Hari 48-79 mg/dl
74-127
Gula Darah Y N N N - 1 6 Tahun mg/dl
Sewaktu 70-106
Y N N N - 7 19 Tahun mg/dl
70-115
Y N N N - 20 60 Tahun mg/dl
82-115
Y N N N - 61 90 Tahun mg/dl
Y N N N - 0 1 Hari 36-99mg/dl
74– 104
Y N N N - 20 60 Tahun mg/dl
Y N N N - 0 1 Hari 40-60mg/dl
Gula Darah
74-127
Puasa
Y N N N - 1 6 Tahun mg/dl
70-106
Y N N N - 7 19 Tahun mg/dl
Gula Darah 2
Jam PP N N N Y - 0 0 - 70-120
Laki 114 - 203
N N Y N Laki 0 4 Tahun md/dl
Perempu 112-200
N N Y N an 0 4 Tahun mg/dl
Laki 121-203
N N Y N Laki 5 9 Tahun mg/dl
Perempu 126- 205
N N Y N an 5 9 Tahun mg/dl
Laki 119-202
N N Y N Laki 10 14 Tahun mg/dl
Cholesterol
Perempu 124-201
N N Y N an 10 14 Tahun mg/dl
Perempu 119-200
N N Y N an 15 19 Tahun mg/dl
Laki 113-197
N N Y N Laki 15 19 Tahun mg/dl
Laki 124-240
N N Y N Laki 20 70 Tahun mg/dl
Perempu 122-240
N N Y N an 20 70 Tahun mg/dl
Laki 144-265
N N Y N Laki 70 90 Tahun mg/dl
Perempu 173-280
N N Y N an 70 90 Tahun mg/dl
Trigliserid 30-110
Y N N N - 0 9 Tahun mg/dl
37-148
Y N N N - 15 19 Tahun mg/dl
36-201
Y N N N - 20 24 Tahun mg/dl
Laki 46-249
N N Y N Laki 25 29 Tahun mg/dl
Perempu 37-144
N N Y N an 25 29 Tahun mg/dl
Laki 50- 266
N N Y N Laki 30 34 Tahun mg/dl
Perempu 39-150
N N Y N an 30 34 Tahun mg/dl
Laki 54-321
N N Y N Laki 35 39 Tahun mg/dl
Perempu 35-176
N N Y N an 35 39 Tahun mg/dl
Laki 55-320
N N Y N Laki 40 44 - mg/dl
Perempu 45-191
N N Y N an 40 44 Tahun mg/dl
Laki 58-327
N N Y N Laki 45 49 Tahun mg/dl
N N Y N Perempu 45 49 Tahun 46-214
an mg/dl
Laki 58-320
N N Y N Laki 50 54 Tahun mg/dl
Perempu 52-233
N N Y N an 50 54 Tahun mg/dl
Laki 58-286
N N Y N Laki 55 59 Tahun mg/dl
Perempu 55-262
N N Y N an 55 59 Tahun mg/dl
Laki 58-291
N N Y N Laki 60 64 Tahun mg/dl
Perempu 56-239
N N Y N an 60 64 Tahun mg/dl
Laki 55-260
N N Y N Laki 65 90 Tahun mg/dl
Perempu 60-240
N N Y N an 65 90 Tahun mg/dl
32-131
Y N N N - 10 14 Tahun mg/dl
Laki
N N Y N Laki 5 70 Tahun 27-75 mg/dl
Perempu
HDL
N N Y N an 5 70 Tahun 33-95mg/dl
Cholesterol
Perempu 50-160mg/
Direct
N N Y N an 5 70 Tahun dl
Laki 62-160
N N Y N Laki 5 70 Tahun mg/dl
Uric Acid N N Y N Laki 18 70 Tahun 3.5-7.2
Laki mg/dl
1.9-7.9
Y N N N - 0 5 Tahun mg/dl
Laki 2.2-5.7
N N Y N Laki 1 4 Tahun mg/dl
Perempu 1.7-5.1
N N Y N an 1 4 Tahun mg/dl
3.0-6.4
Y N N N - 5 11 Tahun mg/dl
3.2-6.1
Y N N N - 12 14 Tahun mg/dl
Laki 4.5-8.1
N N Y N Laki 15 17 Tahun mg/dl
Perempu 3.2-6.4
N N Y N an 15 17 Tahun mg/dl
Y N N N - 0 17 Tahun 5-18 mg/dl
Ureum Y N N N - 60 90 Tahun 8-23 mg/dl
Y N N N - 18 60 Tahun 6-20 mg/dl
0.5-1.0
Y N N N - 0 17 Tahun mg/dl
Laki 0.9-1.3
N N Y N Laki 18 60 Tahun mg/dl
Creatinin Perempu 0.6-1.1
Darah N N Y N an 18 60 Tahun mg/dl
Laki 0.8-1.3
N N Y N Laki 60 90 Tahun mg/dl
Perempu 0.6-1.2
N N Y N an 60 90 Tahun mg/dl
Bilirubin
Total N N N Y - 0 0 - 0 - 1.0
Bilirubin
Direk N N N Y - 0 0 - 0 – 0.35
Bilirubin
Indirek N N N Y - 0 0 - 0 - 0.25
Y N N N - 0 1 Tahun 5.1-7.3 g/dl
N N Y N - 1 2 Tahun 5.6-7.5 g/dl
Total Protein
Y N N N - 3 17 Tahun 6.0-8.0 g/dl
Y N N N - 18 90 Tahun 6.4-8.3 g/dl
Y N N N - 0 10 Hari 47-150 u/l
Y N N N - 1 2 Tahun 9-80 u/l
Laki
N N Y N Laki 2 60 Tahun 15-40 u/l
Perempu
SGOT
N N Y N an 2 60 Tahun 13-35 u/l
Laki
N N Y N Laki 60 90 Tahun 19-48 u/l
Perempu
N N Y N an 60 90 Tahun 9-48 u/l
Laki
N N Y N Laki 1 60 Tahun 10-40 u/l
Perempu
N N Y N an 1 60 Tahun 7-35 u/l
SGPT Laki
N N Y N Laki 60 90 Tahun 13-40 u/l
Perempu
N N Y N an 60 90 Tahun 10-28 u/l
Y N N N - 0 1 Tahun 13 – 45
LDH N N N Y - 0 0 - 120 – 480
CK N Y N N Laki 0 0 - 10 – 80
Laki
Perempu
CK
N Y N N an 0 0 - 10 – 70
CKMB N N N Y - 0 0 - 6-25 U/dl
Alkali Y N N N - 16 100 Tahun 60 - 170
Fosfatase Y N N N - 0 15 Tahun 151 - 471
Laki
Gamma GT
N Y N N Laki 0 0 - 6 - 25
Perempu
Gamma GT
N Y N N an 0 0 - 6 - 25
Amylase
Darah N N N Y - 0 0 - < 120
Amylase Urin N N N Y - 0 0 - < 1000
Acid
Pospatase N N N Y - 0 0 - 0 – 5.5
Prostatic
Pospatase N N N Y - 0 0 - 0 - 3.7
Globulin N N N Y - 0 0 - 1.5 - 3.0
HBDH N N N Y - 0 0 - 72 - 182
HbA1c N N N Y - 0 0 - 4.5 - 6.3
Laki
Cholinesteras N Y N N Laki 0 0 - 4.6 – 11.5
e Perempu
N Y N N an 0 0 - 3.9 – 10.8
Fe N N N Y - 0 0 - 8.8 - 32.4
TIBC N N N Y - 0 0 - 44.8 - 80.6
Natrium N N N Y - 0 0 - 135 - 147
Kalium N N N Y - 0 0 - 3.6 – 5.4
Chloride N N N Y - 0 0 - 95 – 105
N N N Y - 0 0 - 1.6 – 2.4
Y N N N - 0 4 Bulan 1.5 - 2.2
Magnesium Y N N N - 5 71 Bulan 1.7 - 2.3
Y N N N - 6 11 Tahun 1.7 - 2.1
Y N N N - 12 20 Tahun 1.7 - 2.2
Phospor N N N Y - 0 0 - 2.5 – 5.0
Calsium N N N Y - 0 0 -
Amoniak N N N Y - 0 0 - 9 - 33
Osmolalitas N N N Y - 0 0 - 280 – 300
Gula Darah
Puasa N N N Y - 0 0 - 70 – 100
GTT 1 Jam N N N Y - 0 0 - 120 – 170
GTT 2 Jam N N N Y - 0 0 - 70 – 120
Troponin I N N N Y - 0 0 - Negatif
Keton Darah N N N Y - 0 0 - 0 - 0.6
pH N N N Y - 0 0 - 7.37 – 7.45
pCO2 N N N Y - 0 0 - 33 – 44
pO2 N N N Y - 0 0 - 71 – 104
BE b N N N Y - 0 0 - -2 - +3
HCO3 N N N Y - 0 0 - 22 – 29
TCO2 N N N Y - 0 0 - 23 – 27
SO2% N N N Y - 0 0 - 94 – 98
Laki-
HCT
N Y N N Laki 0 0 - 39 - 49 %
Perempu
HCT
N Y N N an 0 0 - 35 - 45 %
Hb N N N Y - 0 0 - 11.7 - 15.5
Protein N N N Y - 0 0 - Negatif
Reduksi N N N Y - 0 0 - Negatif
Bilirubin N N N Y - 0 0 - Negatif
Reaksi/pH N N N Y - 0 0 - 4.8 – 7.4
Urobilinogen N N N Y - 0 0 - Negatif
Benda Keton N N N Y - 0 0 - Negatif
Nitrit N N N Y - 0 0 - Negatif
Berat Jenis N N N Y - 0 0 - 1.015 -1.025
Darah Samar N N N Y - 0 0 - Negatif
Epitel Sel N N N Y - 0 0 - Positif 1
Erytrosit N N N Y - 0 0 - 0-1
Leukosit N N N Y - 0 0 - 3 -5
Silinder N N N Y - 0 0 - Negatif
Parasit N N N Y - 0 0 - Negatif
Bakteri N N N Y - 0 0 - Negatif
Jamur N N N N - 0 0 - negatif
Kristal N N N N - 0 0 - Negatif
Micro
Albumin N N N Y - 0 0 - <30 Mg/L
Protein Bence
Jones N N N Y - 0 0 - Negatif
Protein <150
Esbach N N N Y - 0 0 - Mg/24Jam
Darah Samar N N N Y - 0 0 - Negatif
Nitrit N N N Y - 0 0 - Negatif
Urobilinogen N N N Y - 0 0 - Normal
1.015 -
Berat Jenis
N N N Y - 0 0 - 1.025
Urobilin N N N Y - 0 0 - Negatif
Bilirubin N N N Y - 0 0 - Negatif
Reduksi N N N Y - 0 0 - Negatif
Protein N N N Y - 0 0 - Negatif
HBsAG N N N N - 0 0 - Non Reaktif
Anti Hbe N N N Y - 0 0 - Negatif
CEA N N N Y - 0 0 - 0.2 - 5.0
AFP N N N N - 0 0 -
0.92 -
Total T3
N N N Y - 0 0 - 2.33nmol /l
60-120
Total T4
N N N Y - 0 0 - nmol/l
TSHs N N N Y - 0 0 - 0.3 – 6.2
Laki
PSA
N N Y N Laki 0 41 Tahun < 1.3
Laki
PSA
N N Y N Laki 41 51 Tahun < 2.0
Laki
PSA
N N Y N Laki 51 61 Tahun < 3.0
Laki
PSA
N N Y N Laki 61 70 Tahun < 4.0
Laki
PSA
N N Y N Laki 70 100 Tahun < 4.5
Widal Typhi
O N N N Y - 0 0 - Negatif
ASTO N N N Y - 0 0 - Negatif
CRP N N N Y - 0 0 - Negatif
Rhematoid N N N Y - 0 0 - Negatif
Faktor
TPHA N N N Y - 0 0 - Negatif
VDRL/RPR N N N Y - 0 0 - Negatif
VDRL/RPR N N N Y - 0 0 - Negatif
Widal Typhi
H N N N Y - 0 0 - Negatif
Anti HBc N N N Y - 0 0 - Negatif
Creatinin 97-137ml/
Clearence N N N Y - 0 0 - mnt
ICT-TB N N N Y - 0 0 - Negatif
Anti
Helicobacter N N N Y - 0 0 - Negatif
NON
HBsAG Stik
N N N Y - 0 0 - REAKTIF
Free T3 N N N Y - 0 0 - 3-8
Free T4 N N N Y - 0 0 - 9-20pmol/l
D Dimer N N N Y - 0 0 - 0 - 0.3
Volume N N N Y - 0 0 - 2-5
pH N N N Y - 0 0 - 6.8 - 7.8
Warna N N N Y - 0 0 - Putih
Likuefaksi N N N Y - 0 0 - 15 - 20
Bau
Bau Akasia /
N N N Y - 0 0 - Khas
Viskositas N N N Y - 0 0 - Kental
Bekuan N N N Y - 0 0 - Tidak Ada
Amphetamine N N N Y - 0 0 - Negatif
Cocaine N N N Y - 0 0 - Negatif
Morphine/ N N N Y - 0 0 - Negatif
Opiates
Marijuana N N N Y - 0 0 - Negatif
Benzodia-
zepin N N N Y - 0 0 - Negatif
WARNA N N N N - 0 0 - KUNING
LEMBEK /
Konsistensi AGAK
N N N Y - 0 0 - KERAS
Lendir N N N N - 0 0 - Negatif
Erytrosit N N N N - 0 0 - 0-1
Leukosit N N N N - 0 0 - 1-5
Cacing N N N N - 0 0 - Negatif
Telur
Trichuris N N N N - 0 0 - Negatif
Telur Ascaris N N N N - 0 0 - Negatif
Telur Cacing
Tambang N N N N - 0 0 - Negatif
Lemak N N N N - 0 0 - NEGATIF
Ampicilin N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Amikacin N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Gentamicin N N N Y - 0 0 - 13 - 15
Ciproxflo-
xacin N N N Y - 0 0 - 16 - 20
Doxycicline N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Clindamycin N N N Y - 0 0 - 14 - 16
Meropenem N N N Y - 0 0 - 14 - 15
Cefyroxime N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Vancomycin N N N Y - 0 0 - 10 - 11
Kanamycin N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Chloram-
penicol N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Tetracicline N N N Y - 0 0 - 15 - 18
Erytromycin N N N Y - 0 0 - 14 - 20
Ceftriaxone N N N Y - 0 0 - 14 - 20
Norfloxacin N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Ceftazidime N N N Y - 0 0 - 15 -18
Imepenem N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Levofloxacine N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Ofloxacin N N N Y - 0 0 - 15 - 17
Netilamicin N N N Y - 0 0 - 15 - 17
P. BTA
Kulit/Hansen N N N Y - 0 0 - Negatif
P. Jamur N N N Y - 0 0 - Negatif
Epitel ren N N N Y - 0 0 - Negatif
Epitel Sel N N N Y - 0 0 - Negatif
Erytrosit N N N Y - 0 0 - Negatif
Leukosit N N N Y - 0 0 - Negatif
Silinder N N N Y - 0 0 - Negatif
Bakteri N N N Y - 0 0 - Negatif
< 1 X 10^6 /
Jamur
N N N Y - 0 0 - ml
Neutrofil
Segmen% N N N Y - 0 0 - 50 - 70
Asam Laktat N N N Y - 0 0 - 9 - 26
Glukosa N N N Y - 0 0 - 50 - 80
Klorida N N N Y - 0 0 - 115 - 130
LDH N N N Y - 0 0 - 10%
phenicol
CIP -
Ciprofloxacin
e N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Erytromycin N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Gentamicin N N N Y - 0 0 - 15 - 20
Kanamycin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Lincomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 14
Penicilin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Rifampicin N N N Y - 0 0 - 10 -14
Streptomycin N N N Y - 0 0 - 21 - 28
Tetracycline N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Trimethro-
prim N N N Y - 0 0 - 12 - 14
Ofloxacin N N N Y - 0 0 - 15 - 18
SUL -
Sulbenicillin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
CTM -
Cefotiam N N N Y - 0 0 - 16 - 18
Dibekacin N N N Y - 0 0 - 12 - 16
VA -
Vancomycin N N N Y - 0 0 - 15 - 16
FOS -
Fosfomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 15
MEM -
Meropenem N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Aztreonam N N N Y - 0 0 - 14 - 21
Cefadroxil N N N Y - 0 0 - 24 - 28
CTX - N N N Y - 0 0 - 13 -16
Cefotaxim
Cephalexin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
Chlorampheni
col N N N Y - 0 0 - 15 - 19
CIP – Cipro-
floxacine N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Erytromycin N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Gentamicin N N N Y - 0 0 - 15 - 20
Kanamycin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Lincomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 14
Penicilin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Rifampicin N N N Y - 0 0 - 10 -14
Streptomycin N N N Y - 0 0 - 21 - 28
Tetracycline N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Trimethro-
prim N N N Y - 0 0 - 12 - 14
Ofloxacin N N N Y - 0 0 - 15 - 18
SUL -
Sulbenicillin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
CTM -
Cefotiam N N N Y - 0 0 - 16 - 18
Dibekacin N N N Y - 0 0 - 12 - 16
VA -
Vancomycin N N N Y - 0 0 - 15 - 16
FOS -
Fosfomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 15
MEM -
Meropenem N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Aztreonam N N N Y - 0 0 - 14 - 21
Cefadroxil N N N Y - 0 0 - 24 - 28
CTX -
Cefotaxim N N N Y - 0 0 - 13 -16
Cephalexin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
Chlorampheni
col N N N Y - 0 0 - 15 - 19
CIP –Cipro-
floxacine N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Erytromycin N N N Y - 0 0 - 13 - 17
Gentamicin N N N Y - 0 0 - 15 - 20
Kanamycin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Lincomycin N N N Y - 0 0 - 13 - 14
Penicilin N N N Y - 0 0 - 14 - 17
Rifampicin N N N Y - 0 0 - 10 -14
Streptomycin N N N Y - 0 0 - 21 - 28
Tetracycline N N N Y - 0 0 - 12 - 15
Trimethro-
prim N N N Y - 0 0 - 12 - 14
Ofloxacin N N N Y - 0 0 - 15 - 18
SUL -
Sulbenicillin N N N Y - 0 0 - 11 - 15
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II STANDAR KETENAGAAN 4
BAB III STANDAR FASILITAS 6
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN 11
BAB V LOGISTIK 40
BAB VI KESELAMATAN PASIEN 47
BAB VII KESELAMATAN KERJA 55
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 67
BAB IX PENUTUP 76