Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya dapat terwujud.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup


dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan yang bermutu.

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa


tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Untuk mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan 4 (empat) MISI pembangunan


kesehatan yaitu:(1) Menggerakkan pembangunan kesehatan Nasional berwawasan kesehatan
(2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat (3) Memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau (4) Memelihara dan meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.

Laboratorium Klinik melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap


bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit,
kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Agar memiliki kepastian hukum dalam
penyelenggaraan pelayanan Laboratorium Klinik dan untuk dapat mengikuti perkembangan
teknologi kesehatan dan memenuhi tuntutan masyarakat, maka penyelenggaraan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 1
Laboratorium Klinik ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan. Peraturan Menteri
Kesehatan ini dapat dipergunakan sebagai tolok ukur dalam menilai kinerja Laboratorium
Klinik.
Ketentuan mengenai keharusan memenuhi kriteria dalam penyelenggaraan
Laboratorium Klinik yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan ini merupakan
persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh setiap Klinik. Dengan mempertimbangkan
kompleksitas pelayanan Klinik
bisa berbeda-beda tergantung pada daerah/pengembangan wilayah setempat, maka
persyaratan minimal ini pun dapat dilengkapi sesuai kebutuhan.

B. TUJUAN
Tersedianya acuan dalam penyelenggaraan pelayanan laboratorium di puskesmas agar
dapat dilaksanakan dengan benar ,aman, bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.

C. SASARAN
Sasaran panduan ini adalah petugas laboratorium yang melaksanakan pelayanan agar
dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan memberikan kepuasan pada masyarakat.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN

Proses Pelayanan :

1. Memanggil dan identifikasi pasien


2. Mengisi Informed concent untuk pengambilan sampel
3. Melakukan pengambilan sampel
4. Melakukan pemeriksaan sampel

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 2
5. Mengeluarkan hasil pemeriksaan

E. BATASAN OPERASIONAL
Kegiatan pelayanan laboratorium menerima pasien dari masing masing poli baik
dengan keluhan sakit maupun untuk melakukan chek up rutin.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Pola Ketenagaan dan kualifikasi SDM Unit Laboratorium adalah :
NO. Jenis Kompetensi Standar Kompetensi Jumlah Standar
Ketenagaan (ijazah) Kompetensi tambahan
tambahan yang sudah
(pelatihan) dilakukan
(pelatihan)
1. Analis SMAKES TB, HIV, TB, HIV, 1 1
Kesehatan Phlebotomi Phlebotomi
2. Analis D3 - - 1 -
Kesehatan

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

NO. Jenis Ketenagaan Distribusi Ketenagaan

1. Analis Kesehatan Persiapan Pelayanan

Pemeriksaan

Pemantapan Mutu Internal

2. Analis Kesehatan Persiapan Pelayanan

Pemeriksaan

Pemantapan Mutu Internal

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 4
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Pelayanan : Setiap hari Senin sd. Sabtu

Jam Pelayanan : Menurut jam buka tutup loket

Senin - Kamis : jam 07.00 - 12.00

Jumat : jam 08.00 - 10.00

Sabtu : jam 07.00 – 11.00

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 5
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

Meja Meja
Admin Admin pintu
wastafel

Meja
Safety
kabinet sampling

Meja Lemari Lemari


berkas reagen
pemeriksaan
Kulkas
reagen
wastafel Meja pemeriksaan

U
re

B T
re
U

S
re
B. STANDAR FASILITAS
 Fasilitas Sarana :
Ruang Laboratorium berlokasi di sebelah Poli gigi dengan luas 5,5 x 3,5 meter Terdapat
ventilasi dan pencahayaan yang cukup dan AC. Tersedia air mengalir, listrik, pengelolaan
limbah dan sanitasi. Di dalam ruangan terdapat fasilitas :

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 6
 2 Hematology Analyzer
 1 Photometer
 1 Mikroskop
 1 Centrifuge
 1 Sterilisator
 1 Rotator
 1 Lemari reagensia
 1 Lemari Berkas
 1 Lemari Es
 Westafel untuk cuci tangan dan cuci alat

 Fasilitas Penunjang :
a. Bahan Habis Pakai :
 Masker
 Handscoon
 Spuit
 Obyek Glass
 Yellow tip & Blue tip
 Pot Sputum
b. Tempat Sampah medis dan non medis
c. Meubeler :
 Meja Kerja
 Kursi Kerja
d. Pencatatan dan Pelaporan
 Buku Register
 Lembar Hasil Pemeriksaan Lab.
 Formulir Informed Consent
 Formulir Penolakan Tindakan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 7
 Arsip hasil pemeriksaan
 Laporan
 Fasilitas Alat :
Daftar Peralatan Utama dan Peralatan Penunjang Laboratorium Puskesmas
NO JENIS PERALATAN JUMLAH
I. PERALATAN UTAMA
1 Fotometer 1
2 Haematology Analyser 2
3 Mikroskop Binokuler 1
4 Pipet mikro 5-50, 100-1000 ul 1 set
5 Sentrifuge listrik 2
6 Rotator 1
7 Sterilisator 1
8 Tabungwestergren set 5 buah
II PERALATAN GELAS
1 Erlemeyer 500 cc 1buah
2 Objek gelas Sesuai kebutuhan
3 Cover gelas Sesuai kebutuhan
4 Tabung EDTA Sesuai kebutuhan
5 Tabung sentrifuge 8 buah
6 Termometer 0-50 C 2 buah
III Peralatan Penunjang
1 Blood lanset dengan autoklik Sesuai kebutuhan
2 Kertas lensa Sesuai kebutuhan
3 Lampu spirtus 1
4 Lemari es 1
5 Pot specimen dahak mulut lebar Sesuai kebutuhan
6 Pot specimen urine mulut lebar Sesuai kebutuhan
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO
[Type text] Page 8
7 Rak pewarna 1
8 Spuit 1 cc Sesuai kebutuhan
9 Spuit 3 cc Sesuai kebutuhan
10 Spuit 5 cc Sesuai kebutuhan
11 Sikat tabung 1
12 Tip pipet ( kuning,biru,putih) Sesuai kebutuhan
13 Tourniquet 2
14 ose 1
15 Sikat tabung 2
16 timer 2

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan pelayanan di Laboratorium menerima pasien dengan keluhan sakit dan
pemeriksaan rutin, meliputi :

1. Pengambilan sampel
2. Pemeriksaan
3. Pencatatan
4. Pelaporan

B. METODE
NO JENIS SPESIMEN METODE ALAT REAGEN
PEMERIKSAAN
HEMATOLOGI
1 Darah Lengkap Darah Vena Analiser Haematologi Diluton
( Hb, Lekosit, Analiser Diluterge
PCV, Trombosit ) Lyse
Diluclair
2 LED Darah Vena Westergreen Pipet Westergreen NaCl 0,9 %
3 Haemoglobin Darah Vena Fotometri Fotometer Larutan Drabkin
4 Trombosit Darah Vena Manual Mikroskop, Pipet Rees Ecker
Thoma Eri, Kamar
Hitung
KIMIA KLINIK
5 Glukosa Darah Vena Kolorimetri Fotometer Glukosa Kit
6 Kolesterol Darah Vena Kolorimetri Fotometer Kolesterol Kit
7 Trigliserida Darah Vena Kolorimetri Fotometer Trigliserida Kit
8 SGOT/SGPT Darah Vena Kinetik Fotometer SGOT/SGPT Kit
9 Asam Urat Darah Vena Kolorimetri Fotometer Asam Urat KIt

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 10
10 Ureum/Kreatinin Darah Vena Kinetik Fotometer Ureum/Kreatinin Kit
MIKROBIOLOGI
11 BTA Dahak Mikroskopis Mikroskop, pot Reagen ZN
(Micobacterium dahak, Obyek
tuberculosa) glass, lampu
sritus, Ose
IMUNOLOGI
12 Tes Kehamilan Urine Sewaktu Rapid tes Wadah urine Kit rapid
13 Golongan Darah Darah Kapiler Aglutinasi Kertas golda, Golda Kit
Spatula
14 Widal Serum Aglutinasi Objek gelas, Widal Kit
mikropipet,
Yellow tip,
centrifuge, tabung
reaksi, spuit
15 HBsAg Serum Rapid tes Rapid Kit rapid HBsAg
tes ,centrifuge,tab
ung reaksi,spuit
URINALISA
16 PH Urine segar Carik Celup Tabung reaksi Tarik celup
17 Protein Urine segar Carik Celup Tabung reaksi Tarik celup
18 Glukosa Urine segar Carik Celup Tabung reaksi Carik celup
19 Urobilinogen Urine segar Carik Celup Tabung reaksi Carik celup
20 Keton Urin segar Carik Celup Tabung reaksi Carik celup
21 Nitrit Urine segar Carik Celup Tabung reaksi Carik celup
22 Leukosit Urin segar Carik Celup Tabung reaksi Carik celup
23 Eritrosit Urin segar Carik Celup Tabung reaksi Carik celup
24 pH Urin segar Carik Celup Tabung reaksi Carik celup
25 BJ Urin segar Carik Celup Tabung reaksi Carik celup
26 Sedimen Urin segar Mikroskop Mikroskop, -
Sentrifuge, tabung
reaksi, objek
gelas, dan cover

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 11
gelas
FAECES
27 Makroskopis Tinja baru
28 Mikroskopis Tinja baru
-Telur cacing Tinja baru Mikroskopis Mikroskopis, NaCl 0,9 %
object glass, cover
glass
-Amuba Tinja baru Mikroskopis Mikroskopis NaCl 0,9 %
-Leukosit Tinja baru Mikroskop Mikroskop, object NaCl 0,9 %
glass, cover glass

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Menerima rujukan dari masing2 poli
2. Mencatat data pasien di buku register
3. Mempersiapkan alat dan bahan
4. Memanggil pasien dan memastikan identitas pasien
5. Mempersilahkan pasien duduk
6. Menjelaskan pada pasien tentang sampel yang akan di ambil
7. Mengisi informed consent
8. Menanyakan pada pasien punya kartu BPJS atau tidak
9. Bila tidak punya, di buatkan kuitansi pembayaran
10. Melakukan pengambilan sampel
11. Melakukan pemeriksaan
12. Mencatat hasil pemeriksaan di buku register dan di lembar hasil pemeriksaan
13. Memberikan blanko hasil pemeriksaan kepada pasien untuk di serahkan kepada dokter
pengirim
15. Pelaporan
a. Menghitung jumlah kunjungan setiap bulan
b. Membuat laporan tribulan dan laporan LB1

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 12
c. Laporan dikirim ke dinas kesehatan paling lambat tanggal 10 setiap bulan oleh
koordinator laporan

BAB V

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 13
LOGISTIK

Petugas penanggung jawab pengelolaan pelayanan laboratorium wajib memastikan


logistik laboratorium terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan kebutuhan, melakukan
pengecekan secara berkala dan segera membuat permintaan kebutuhan logistik yang diperlukan.

Peralatan Medis

Standar Peralatan untuk laboratorium terdiri dari :

a) Hematology Analizer : 1 buah


b) Fotometer : 1 buah
c) Mikroskop : 1 buah
d) Sentifuge : 1 buah
e) Rotator : 1 buah
f) Mikropipet : 1 set
g) Sterilisator : 1 buah
h) Bahan habis pakai : 6 jenis
Peralatan untuk pemeriksaan

NO. Jenis Peralatan untuk Standar Jumlah Berfungsi Tidak Kekurangan


pemeriksaan Jumlah alat Yang Berfungsi
yang Ada
berfungsi
baik

A Peralatan Utama

1 Fotometer 1 1 1

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 14
2 Haematology Analyser 2 2 2

3 Mikroskop Binokuler 1 1 1

4 Pipet mikro 5-50, 100-1000 ul 1 1 1

5 Sentrifuge listrik 1 1 1

6 Rotator 1 1 1

7 Sterilisator 1 1 1

8 Tabung westergren set 1 1 1

B Mebelair

1. Meja kerja 1 2 2

2. Kursi kerja 1 2 2

3. Lemari simpan alat & 1


reagensia

C Penunjang

1. Tempat penyimpanan 1 1 1
peralatan bersih yang
tertutup rapat

2. Lemari Es 1 1 1

a. 2. Tempat sampah tertutup 1 2 2

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 15
3. Jam / timer 1 - -

c. 4. Jas Lab 2 2 2

D Bahan habis pakai Sesuai


Kebutuhan

1. APD : Masker , sarung Ada Ada


tangan
2. Kapas Ada Ada

3. Spuit Ada Ada

4. Alcohol 70% Ada Ada

B. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN, METODE DAN REAGEN


1. Kemampuan Pemeriksaan
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas meliputi pemeriksaan-pemeriksaan
dasar seperti:
a. Hematologi: Darah Lengkap, Haemoglobin, Trombosit, LED
b. Kimia klinik: Glukosa, Kolesterol Total, Trigliserida, Ureum, Kreatinin, Asam Urat,
SGOT, SGPT
c. Mikrobiologi :Fiksasi BTA
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal, HBsAg, Anti Hbs

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 16
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH, Berat jenis, Protein,
Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik
(sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik.
2. Metode
Metode pemeriksaan laboratorium di Puskesmas menggunakan metode manual, semi
automatik dan automatik.
3. Reagen
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk tiap pemeriksaan
di Laboratorium Puskesmas. Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan
antara lain:
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metode First expired–First out (sesuai expired terdekat).
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan kedalam sediaan induk.
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan yang terjadi pada sediaan
reagen.
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
f. Lindungi label dari kerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya tidak kena cahaya
matahari langsung.
h. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.

C. RUJUKAN
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian pemeriksaan sesuai
dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika Laboratorium Puskesmas tidak mampu
melakukan pemeriksaan, maka spesimen atau pasien dikirim ke laboratorium lain (dirujuk).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada rujukan laboratorium:

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 17
1. Spesimen yang akan dirujuk, sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatif stabil. Untuk
itu perlu diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara lain:
a. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen
b. Tidak terkena sinar matahari langsung
c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium termasuk pemberian
label
2. Spesimen yang dirujuk harus disertai formulir pengiriman yang berisi data sebagai
berikut:
a. Nomor spesimen
b. Nama penderita
c. Umur
d. Jenis kelamin
e. Alamat penderita
f. Tanggal dan jam pengambilan spesimen
g. Jenis spesimen dan asal bahan
h. Gejala penyakit, lamanya penyakit dan pengobatan yang diberikan sebelumnya
i. Permintaan pemeriksaan
j. Tanggal pengiriman
k. Nama serta alamat pengirim :
- Dokter
- Puskesmas
3. Kemudian dikirim melalui petugas

Pengemasan / Laboratorium
Sampel diambil rujukan
pengepakan

Hasil dari Lab


Penyampaian Hasil oleh
rujukan
dokter pengirim

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 18
Keterangan Gambar:
1.Setelah spesimen diambil atau diterima di ruang laboratorium,dilakukan
pengepakan/pengemasan spesimen
2. Spesimen yang sudah dikemas diberi formulir permintaan rujukan pemeriksaan
3. Spesimen dikirim ke laboratorium rujukan
4. Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarlah hasil pemeriksaan laboratorium yang ditulis pada
formulir hasil pemeriksaan
5. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa ke tempat pengambilan/pengiriman hasil
6. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa atau dikirim ke laboratorium yang merujuk.

D. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi.
Macam-macam pencatatan antara lain:
a. Buku Register Laboratorium
b. Blanko Permintaan Pemeriksaan dan Hasil Pemeriksaan
c. Buku Rujukan
d. Buku Ekspedisi pengambilan hasil kritis
2. Pelaporan
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan berupa laporan bulanan
yang merupakan hasil rekapitulasi pencatatan harian. Laporan triwulan dan tahunan sesuai
ketentuan yang berlaku. Pencatatan kegiatan pemeriksaan Laboratorium Puskesmas dapat
menggunakan buku register laboratorium.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 19
BAB VI
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan


bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan
sekitarnya. Untuk mengurangi/mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus
melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya
kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
A. DI TEMPAT KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA
1. Desain Tempat Kerja Yang Menunjang K3
- Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di laboratorium;
- Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja;
- Pencahayaan cukup dan nyaman;
- Ventilasi cukup dan sesuai;
- Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika diperlukan;
- Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya.
2. Sanitasi Lingkungan
- Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis;
- Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kantong plastik dan diberi
tanda khusus;
- Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat dimasuki/ menjadi sarang
serangga atau binatang pengerat;
- Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan secara teratur;
- Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam laboratorium;
- Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam laboratorium.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 20
B. PROSES KERJA, BAHAN DAN PERALATAN KERJA
1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap petugas laboratorium harus mengerti
dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi, dapat
menggunakan setiap peralatan laboratorium dan peralatan kesehatan dan keselamatan
kerja dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di
laboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja, seperti tempat cuci
tangan dengan air yang mengalir.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium,masker, sarung tangan, alas
kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus selama bekerja dalam
laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium (hati-hati dengan jas
laboratorium yang berpotensi infeksi).
5. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan setelah selesai
melakukan aktifitas laboratorium dan harus melepaskan baju proteksi sebelum
meninggalkan ruang laboratorium.
6. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air) dan merokok di tempat kerja.
7. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah,jarum atau benda tajam dan
barang sisa laboratorium harus ditempatkan di bak dalam laboratorium dan diberi
keterangan.
8. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ sampah medis.kuning (menjadi
limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
9. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.
10. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet penghisap.
11. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
Laboratorium.
12. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 21
13. Pengelolaan spesimen
- Setiap spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius.
.
- Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan, pengiriman dan
pengolahan spesimen dengan benar.
- Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus disimpan pada wadah yang memiliki
konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk mencegah kebocoran ketika
dipindahkan.
- Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati guna menghindari pencemaran dari
luar kontainer atau laboratorium.
- Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan tubuh (contoh: membuka
tutup tabung vakum) harus menggunakan sarung tangan dan masker.
- Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cuci tangan dan mengganti
sarung tangan.
- Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah infeksius dan dikelola
sesuai ketentuan yang berlaku.
- Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus didekontaminasi dengan
desinfektan setelah selesai melakukan kegiatan laboratorium.
14. Pengelolaan bahan kimia yang benar
- Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang benar (antara lain
penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak boleh tercampur, efek toksik dan
persyaratan penyimpanannya).
- Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai pengetahuan serta
keterampilan untuk menangani kecelakaan.
- Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiket dan tanda peringatan yang sesuai.
15. Pengelolaan Limbah
a. Limbah Padat

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 22
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus seperti benda
tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia, limbah B3
dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
1) Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian dalamnya.Mempunyai tutup yang mudah
dibuka dan ditutup minimal terdapat satu buah untuk masing-masing
kegiatan.Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi
sampah.
2) Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang diletakkan pada
lokasi yang mudah dijangkau kendaraan pengangkut sampah. Tempat
penampungan sampah sementara dikosongkan dan dibersihkan sekurang-
kurangnya satu kali dalam 24 jam.
3) Tempat Pembuangan Sampah Akhir
a) Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai prosedur dan
peraturan yang berlaku.
b) Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir yang
dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah cair infeksius dan
limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair:
1) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank.
2) Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 23
BAB VII
MUTU LABORATORIUM

A. BAKUAN MUTU
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu kewaktu, diperlukan bakuan
mutu berupa pedoman/bakuan yang tertulis yang dapat dijadikan pedoman kerja bagi tenaga
pelaksana.
1. Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan bagaimana
melakukan prosedur suatu aktifitas.
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana baru yang
akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktifitas.
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis akan
menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai.
4. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab laboratorium.
5. Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja dibuat oleh tenaga teknis laboratorium
dan disahkan oleh penanggung jawab Laboratorium Puskesmas.

B. PEMANTAPAN MUTU
Pemantapan mutu laboratorium adalah keseluruhan proses atau semua tindakan yang
dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini berupa
Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu Eksternal(PME) dan Peningkatan Mutu.
1. Pemantapan Mutu Internal (PMI/Internal Quality Control)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 24
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus menerus agar tidak terjadi atau
mengurangi kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan
yang tepat.
a. Manfaat:
1)Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan
mempertimbangkan aspek analitik dan klinis.
2) Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak
terjadi dan perbaikan penyimpanan dapat dilakukan segera.
3) Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien, pengambilan,
pengiriman, penyimpanan, pengolahan dan pemeriksaan spesimen sampai
dengan pencatatan dan pelaporan telah dilakukan dengan benar.
4) Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya.
5) Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan(customer)
b. Cakupan
Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas: tahap praanalitik,tahap
analitik dan tahap pasca-analitik.
1) Tahap Pra-Analitik adalah tahap mulai mempersiapkan pasien, mengambil
spesimen, menerima spesimen, memberi identitas spesimen, mengirim
spesimen rujukan sampai dengan menyimpan spesimen.
a) Persiapan pasien
Sebelum spesimen diambil harus diberikan penjelasan mengenai
persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan.
b) Penerimaan spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan dan
mencatat kondisi fisik spesimen tersebut pada saat diterima antara
lain volume, warna, kekeruhan, dan konsistensi. Spesimen yang tidak

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 25
sesuai dan tidak memenuhi persyaratan hendaknya ditolak. Dalam
keadaan spesimen tidak dapat ditolak (via pos,ekspedisi), maka perlu
dicatat dalam buku penerimaan spesimen dan formulir hasil
pemeriksaan.

c) Penanganan specimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan. kondisi
penyimpanan spesimen sudah tepat, penanganan spesimen sudah
benar untuk pemeriksaan-pemeriksaan khusus, kondisi pengiriman
spesimen sudah benar.
d) Pengiriman spesimen
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian
pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika
Laboratorium Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan,maka
spesimen dikirim ke laboratorium lain dan sebaiknya dikirim dalam
bentuk yang relatif stabil.
e) Penyimpanan spesimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan
dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.
2) Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen, mengkalibrasi
dan memelihara alat laboratorium, uji ketepatan dan ketelitian dengan
menggunakan bahan kontrol dan pemeriksaan spesimen.
a) Persiapan reagen
Reagen memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku, masa kadaluarsa
tidak terlampaui, cara pelarutan atau pencampuran sudah benar, cara
pengenceran sudah benar.
b) Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 26
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium adalah peralatan laboratorium, wadah spesimen. Harus
dilakukan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan laboratorium secara
teratur dan terjadwal. Wadah spesimen harus bersih dan tidak
terkontaminasi. Contoh beberapa peralatan laboratorium yang perlu
dikalibrasi adalah:
- Micro Pipet
- Sentrifus (Centrifuge)
- Fotometer (Photometer)
- Thermometer
- HematologiAnaliser
c) Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol.
d) Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur sesuai protap
masing-masing parameter.
3) Tahap Pasca-Analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil pemeriksaan
dan melakukan validasi hasil serta memberikan interpretasi hasil sampai
dengan pelaporan. Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya
yang perlu dilakukan di Puskesmas antara lain:
1) Pembuatan alur pasien, alur pemeriksaan, cara pengambilan
spesimen.
2) Pembuatan prosedur/instruksi kerja untuk pengambilan spesimen dan
setiap jenis pemeriksaan.
2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME/External Quality Control)
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh
pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai
penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan
kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau
internasional. Setiap Laboratorium Puskesmas wajib mengikuti Pemantapan Mutu

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 27
Eksternal yang diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik meliputi
semua bidang pemeriksaan laboratorium. Pemantapan mutu eksternal untuk berbagai
bidang pemeriksaan diselenggarakan pada berbagai tingkatan, yaitu :
1. Tingkat nasional/tingkat pusat : Kementerian Kesehatan
2. Tingkat Regional : BBLK
3. Tingkat Propinsi/wilayah : BBLK/ BLK
Kegiatan pemantapan mutu eksternal ini sangat bermanfaat bagi Laboratorium Puskesmas,
karena dari hasil evaluasi yang diperoleh dapat menunjukkan performance
(penampilan/proficiency) laboratorium yang bersangkutan dalam bidang pemeriksaan
yang ditentukan.
Dalam melaksanakan kegiatan ini tidak boleh diperlakukan secara khusus, harus
dilaksanakan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan tersebut serta menggunakan
peralatan/reagen/metoda yang biasa digunakan, sehingga hasil pemantapan mutu eksternal
tersebut benar-benar dapat mencerminkan penampilan laboratorium yang sebenarnya.
Setiap nilai yang diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasi untuk mencari
penyebab-penyebab dan mengambil langkah-langkah perbaikan.
3. Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh laboratorium
sebagai tindak lanjut dari Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu
Eksternal (PME) untuk meningkatkan kinerja laboratorium.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 28
BAB VII
PENUTUP

Pedoman laboratorium ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, upaya pengembangan,
dan peningkatan pelayanan serta mutu pelayanan laboratorium di Puskesmas.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 29
REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun


2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pemeriksaan Laboratorium
di Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1118);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4153);
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/08/M.PAN/3/2006 tentang
Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BALONGBENDO


[Type text] Page 30

Anda mungkin juga menyukai