PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Organisasi Kantor?
2. Apa Saja Prinsip Organisasi Perkantoran?
3. Apa Asas-asas Organisasi Perkantoran?
4. Bagaimana Struktur Organisasi?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian dari Organisasi Kantor.
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip Organisasi Perkantoran.
3. Untuk Mengetahui Apa Asas-asas Organisasi Perkantoran.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Struktur Organisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sutarto. 2012. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hlm 23
2 Abdul Jalaludin Sayuti. 2013. Manajemen Kantor Praktis. Bandung: alfabeta. Hal 56
3
Daft (2010:11) mendefenisikan organisasi sebagai entitas sosial
yang diatur oleh tujuan, didesain secara sengaja berupa sistem aktivitas
yang terstruktur dan terkoordinasi, dan berhubungan dengan lingkungan
eksternalnya. Robbins and Mathew (2009:5) menyatakan bahwa organisasi
merupakan entitas sosial yang dikoordinasi secara sadar, dengan batasan-
batasan yang relatif dapat dikenali, yang berfungsi secara terus menerus
dengan dasarnya yaitu untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
seperangkat tujuan.
Jones dan mathew (2009:1) menyatakan bahwa organisasi
merupakan alat yang digunakan oleh orang dalam mengkoordinasikan
tindakan-tindakan mereka guna memenuhi sesuatu yang mereka harapkan
atau hargai, yaitu mencapai tujuan.
2. Definisi Perkantoran
3 http://manorarjunes.blogspot.co.id/2016/11/makalah-organisasi-perkantoran.html?m=
4
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa organisasi perkantoran
merupakan suatu kolektivitas orang yang ada dilingkungan kantor, dimana
aktivitas yang dilakukannya didesain secara sadar, terkoordinasi, serta di atur
oleh para anggotanya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.4
4 Donni Juni Priansa, S.Pd., S.E, S.S., M.M.,QWP dan Drs. Agus Garnida, M.M, Manajemen
Perkantoran Efektif, Efisien, dan Profesional, Bandung : Alfabeta, 2013, hlm 60-61.
5
merupakan sebuah system, namun individu-individulah yang
menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.
d. Prinsip kesederhanaan
Organisasi perkantoran efektif bekerja berdasarkan atas kesederhanaan
memudahkan para pelaksana untuk memahaminya, sedangkan interelasi
yang jelas mengurangi keraguan.
e. Prinsip Wewenang Sepadan Tanggung Jawab
Setiap orang dalam organisasi perkantoran mesti diberi wewenang
yang sesuai dengan tugas tanggung jawab sehingga ia dapat bertanggung
jawabatas pelaksana tugasnya tersebut.
f. Prinsip Laporan kepada pimpinan Tunggal
Agar tiap personalia mengetahui dengan jelas kepada siapa ia melapor,
maka tiap petugas dalam organisasi perkantoran tersebut harus menerima
perintah dari dan bertanggung jawab kepada satu atasan.
g. Prinsip Kepengawasan dan Kepemimpinan
Kepemimpinan dan kepengawasan yang efektif mesti ditegakkan
sehingga tujuan organisasi perkantoran itu dapat tercapai. Pengawasan
yang efektif akan mencegah perubahan arah dalam mencapai tujuan.
Sementara itu, pengawasan yang efektif pun merupakan proses belajar
bagi organisasi di waktu yang akan datang.
h. Prinsip jangkauan pengawasan
Agar pengawasan dan kepemimpinan dalam organisasi perkantoran
efektif, jangkauan pengawasan dibawah pengawasan langsung dari
seorang manajer kantor atau seorang pengawasan manajer kantor, maka
semakin besar kemungkinan menurunnya pertambahan kemampuan
pengawasan.5
5 Donni Juni Priansa, S.Pd., S.E, S.S., M.M.,QWP dan Drs. Agus Garnida, M.M, Manajemen
Perkantoran Efektif, Efisien, dan Profesional, Bandung : Alfabeta, 2013, hlm 63-64
6
2. Analisa Prinsip-prinsip Organisasi Kantor
Ada delapan prinsip organisasi perkantoran yang esensial meliputi:
1. Prinsip tujuan, yang maknanya tujuan organisasi harus dirumuskan dan
dimengerti oleh setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut.
Supaya setiap orang akan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Prinsip kesatuan fungsi, sejumlah fungsi dalam organisasi perkantoran
akan saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam mencapai
tujuan.
3. Prinsip hubungan individual, hubungan setiap indivual juga harus baik
walaupun setiap individu melakukan pekerjaannya masing-masing.
4. Prinsip kesederhanaan, organisasi perkantoran yang efektif bekerja
berdasarkan kesederhanaan supaya memudahkan para pelaksana untuk
memahaminya.
5. Prinsip wewenang sepadan dengan tanggung jawab, setiap anggota
wajib diberikan wewenang yang sesuai dengan tugas dan keahliannya
supaya lebih bertanggung jawab dalam melakukan tugasnya masing-
masing.
6. Prinsip laporan kepada atasan tunggal, prinsip ini bertujuan agar setiap
personalia atau anggota dapat mengetahui dengan jelas kepada siapa ia
akan melapor dan menerima perintah hanya pada satu orang atasan.
7. Prinsip kepengawasan dan kepemimpinan, kepengawasan dan
kepemimpinan yang efektif harus ditegakkan sehingga tujuan
organisasi perkantoran dapat tercapai.
8. Prinsip jangkauan pengawasan, jadi pengawasannya langsung
dilakukan oleh manjer atau atasan.
7
C. Asas-asas Organisasi Kantor dan Analisa
1. Asas-asas Organisasi Kantor
a. Asas Sentralisasi
Asas sentralisasi atau pemusatan digunakan apabila semua
pekerjaan kantor dalam organisasi yang bersangkutan dibebankan dan
dilaksanakan oleh sebuah satuan organisasi yang berdiri sendiri
disamping satuan organisasi yang melaksanakan pekerjaan operatif.
Dalam hal ini satuan-satuan organisasi yang menjalankan fungsi-
fungsi operatif dibebaskan dari kegiatan-kegiatan perkantoran seperti
surat menyurat, pengetikan dll. Satuan organisasi fungsional tersebut
hanya memberikan petunjuk atau pengarahan tekhnis mengenai materi
dalam surat atau warkat yang harus dibuat oleh satuan organisasi
perkantoran pusat.
Keuntungan asas sentralisasi:
1) Pengawasan lebih mudah dilakukan
2) Dapat diadakan keseragaman dalam sistem pekerjaan kantor
3) Lebih hemat dalam pembiayaan dan pengadaan perlengkapan
4) Dapat diadakan spesialisasi jabatan yang dapat berkembang lebih
lanjut.6
6 https://dokumen.tips/documents/organisasi-kantor.html.
8
b. Asas Desentralisasi
Berdasarkan asas ini masing-masing satuan organisasi dalam
seluruh organisasi disamping melaksanakan tugas-tugas induknya juga
melakukan semua pekerjaan ketatausahaan yang terdapat dalam
lingkungannya sendiri.7
7The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modren, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2000,
hlm 50.
9
b. Desentralisasi
Desentralisasi merupakan asas yang digunakan untuk masing-
masing organisasi, selain melakukan tugas-tugas induknya dia juga
bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan lain seperti ketatausahaan.
10
c. Rentang Kendali
Rentang kendali merujuk pada jumlah orang yang secara langsung
mempertanggungjawabkan pekerjaannya sesuai dengan
tingkatan/hirarki organisasi dimana ia bekerja.
d. Formalisasi
Formalisasi mengacu pada suatu tingkat di mana pekerjaan di dalam
organisasi itu dilakukan. Selain itu juga dinyatakan formalisasi adalah
drajat dimana organisasi menstandarkan perilaku melalui aturan,
prosedur, pelatihan, dan mekanisme lain yang terkait.
e. Departementalisasi
Suatu departementalisasi merupakan dasar yang dipakai dalam
mengelomokkan pekerjaan, yaitu menspesifikasi bagaimana suatu
pekerja dan aktivitasnya dikelompokkan. Departementalisasi
merupakan strategi dasar untuk aktivitas koordinasi dalam organisasi
kerena departemntalisasi mempengaruhi perilaku dengan cara:
1) Departementalisasi memunculkan rantai komando, yaitu sistem
supervisi;
2) Departementalisasi memfokuskan orang-orang pada model mental
ataui cara berfikir yang umum, seperti melayani klien,
penembangan produk, atau mendukung keterampilan khusus.
3) Departemtalisasi menciptakan koordinasi melalui komunikasi
informal diantara subunit dan pegawai.8
2. Analisa Struktur Organisasi ada 6 elemen
a. Spesialisasi Pekerjaan
Spealisasi pekerjaan atau pembagian pekerjaan maksudnya
pekerjaan akan lebih mudah dan lebih baik apabila pekerjaan tersebut
di embankan ke beberapa orang yang sudah dipercayakan untuk
8 Donni Juni Priansa, S.Pd., S.E, S.S., M.M.,QWP dan Drs. Agus Garnida, M.M, Manajemen
Perkantoran Efektif, Efisien, dan Profesional, Bandung : Alfabeta, 2013, hlm 64-68
11
mengemban tugasnya tersebut daripada suatu pekerjaan di kerjakan
oleh satu orang tapi menangani banyak hal.
b. Rantai Komando
Rantai Komando terdapat dua hal, yaitu wewenang dan kesatuan
komando. Yang mana wewenang adalah kemampuan untuk memberi
perintah kepada pegawai oleh manajer dan perintah tersebut dapat dipatuhi
oleh pegawai. Sedangkan kesatuan komando adalah membantu
mengamankan konsep wewenang yang tidak terputuskan. kesatuan ini
menyatakan bahwa seorang pegawai seharusnya hanya mempunyai satu
pemimpin dan apabila kesatuan komando putus maka pegawai bisa
langsung berhadapan dengan pemimpinnya.
c. Rantai Kendali
Merujuk kepada orang yang secara langsung yang mempertanggung
jawabkan pekerjaannya Sesuai dengan organisasi dimana ia bekerja.
d. Formalisasi
Formallisasi merupkan suatu tingkatan dimana pekerjaan dilakukan sesuai
dengan program yang terkait, sehingga pekerja memahami apa, bagaimana
dan kapan ia mengerjakan pekerjaannya.
e. Defartementalisasi
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14