Anda di halaman 1dari 4

Judul : Uji Pengendapan Protein dengan Logam

Tujuan : Mengetahui pengaruh logam berat terhadap sifat kelarutan protein


Teori :
Sebagian besar protein dapat diendapkan dengan penambahan
asam-asam organic seperti asam pikrat, asam trikloroasetat dan asam
sulfosalisilat. Penambahan asam-asam menyebabkan terbentuknya garam
proteinat yang tidak larut. Kemudian protein dapat pula mengalami denaturasi
ireversibel dengan adanya logam-logam berat seperti Cu 2+, Hg2+, atau Pb2+,
sehingga mudah mengendap.

Alat dan Bahan:


Alat: 4. Pengaduk
1. Tabung reaksi Bahan
2. Pipet ukur atau pipet 1. Albumin telur
2. Larutan MgCl2 5%
tetes
3. Larutan CuSo4 5%
3. Erlenmeyer
4. Larutan Pb Asetat 5%

Prosedur Kerja:
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi yang bersih
2. Mengisi masing-masing tabung reaksi dengan 2 ml larutan albumin
telur
3. Menambahkan larutan MgCl2 5%, larutan CuSo4 5%, dan larutan Pb
Asetat 5% sebanyak 10 tetes berturut-turut pada tabung 1,2, dan 3.
4. Mengocok tabung reaksi 1,2, dan 3.
5. Mengamati perubahan yang terjadi.

Gambar prosedur kerja uji pengendapan protein oleh logam:


(2) Memasukan larutan albumin ke
(1) Menyiapkan tabung reaksi
masing-masing tabung

(3) Memasukan larutan MgCl2 5% (4) Memasukan larutan CuSo4 5%


sebanyak 10 tetes sebanyak 10 tetes

(5) Memasukan larutan Pb Asetat 5% (6) Mengocok masing-masing tabung


sebanyak 10 tetes
Hasil Percobaan:

Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3


Albumin telur 2 ml 2 ml 2 ml
Larutan MgCl2 5% 10 tetes - -
Larutan CuSO4 5% - 10 tetes -
Larutan Pb-asetat - - 10 tetes
5%
Kocok tabung dengan kuat
Hasil: Ada Ada Ada Ada
endapan/tidak ada

Gambar hasil percobaan Penyabunan Lemak


Pembahasan:
Dari data hasil percobaan pengaruh logam berat terhadap sifat kelarutan
protein diperoleh data kualitatif berupa terbentuknya endapan pada ketiga
larutan albumin yang telah ditanbahkan dengan MgCl2 5%, CuSO4 5% dan
Pb-asetat 5%. Endapan yang terbentuk pada larutan-larutan tersebut
disebabkan oleh reaksi logam terhadap protein sehingga protein tersebut
mengalami denaturasi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali).
Kesimpulan:

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa protein akan mengalami


denaturasi irreversible apabila direaksikan dengan logam berat.

Jawaban Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud denaturasi protein irreversible protein? Jelaskan!
Jawaban: denaturasi protein irreversible protein merupakan rusaknya
struktur protein yang berisfat tidak dapat kembali lagi. Dalam hal ini
disebabkan oleh pereaksi berat, contohnya seperti logam.
2. Jelaskan mengapa susu atau putih telur dapat digunakan sebagai antidotum
pada keracunan logam-logam berat seperti Pb2+ atau Hg2+?
Jawaban: susu atau putih telur dapat digunakan sebagai antidotum pada
keracunan logam-logam berat seperti Pb2+ atau Hg2+ karena susu dapat
mengendapkan atau mengikat logam-logam berat yang bersifat racun,
sehingga racun tidak sampai menyebar ke seluruh tubuh, racun yang telah
diikat oleh susu maka akan dikeluarkan melalui muntahan atau melalui
feses.
Daftar Pustaka
Yazid, Estien dan Nursanti, Lisda.2006. Penuntun Praktikum Biokimia
untuk Mahasiswa Analis. Yogyakarta: CV Andi Offset
NisarSW, 2011. Minuman yang Dapat Membasmi Racun dalam Tubuh.
http://nizarsuryantara.wordpress.com (diakses pada 18 Oktober
2012)

Anda mungkin juga menyukai