Anda di halaman 1dari 25

BAGIAN I: KURIKULUM

1. a. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?


Menurut UU Sisdiknas tahun 2003, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
(https://sites.google.com/site/putraandesnata/definisi-dan-komponen-
kurikulum)
b. Komponen apa saja yang harus ada dalam sebuah kurikulum?
Kurikulum terbentuk oleh empat komponen, yaitu: komponen tujuan, isi
kurikulum, komponen metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen
evaluasi. (https://lesmananugraha.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-
kurikulum-dan-komponen.html)

2. a. Apa yang dimaksud dengan silabus?


Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
(http://snwulandari.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html)
b. Komponen apa saja yang harus ada dalam sebuah silabus?
Silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari beberapa
komponen, sebagai berikut:
1) Standar Kompetensi Mata Pelajaran
2) Kompetensi Dasar
3) Hasil Belajar
4) Indikator Hasil Belajar
5) Materi Pokok
6) Kegiatan Pembelajaran
7) Alokasi Waktu
8) Penilaian
9) Sarana dan Sumber Belajar

(http://snwulandari.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html)

1
3. a. Apa yang dimaksud dengan RPP?
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu
kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk
satu kali pertemuan atau lebih.
(http://snwulandari.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html)
b. Komponen apa saja yang harus termasuk dalam sebuah RPP?
1) Identitas mata pelajaran
2) Standar kompetensi
3) Kompetensi dasar
4) Indikator pencapaian kompetensi
5) Tujuan pembelajaran
6) Materi ajar
7) Alokasi waktu
8) Metode pembelajaran
9) Kegiatan pembelajaran (Pendahuluan, Inti, Penutup)
10) Penilaian hasil belajar
11) Sumber belajar
(http://snwulandari.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html)

4. Apa yang dimaksud dengan: ...?


a. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata
pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula.
(http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/19/standar-kompetensi-
sk-kompetensi-dasar-kd-dan-indikator/)
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang
harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai
standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka
kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi.

2
(http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/19/standar-kompetensi-
sk-kompetensi-dasar-kd-dan-indikator/)
c. Kompetensi Inti
Merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang
harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai
kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills.
(http://fitriaryanifitri.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-ki-kd-indikator-
tujuan.html)

5. Apa yang Saudara pahami tentang: ...?


a. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar, serta pemberdayaan sumber
daya pendidikan. Batasan tersebut menyiratkan bahwa KBK dikembangkan
dengan tujuan agar peserta didik memperoleh kompetensi dan kecerdasan
yang mampu dalam membangun identitas budaya dan bangsanya.
(http://nurazmisasmita.blogspot.co.id/2016/04/kajian-kurikulum-ktsp-kbk-
dan-kurikulum.html)
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar
yang dikem-bangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dan
dikembangkan sebagai berikut: (1) Pengembangan kurikulum mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Tujuan Pen-didikan
Nasional; (2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan pe-serta didik.

3
(http://nurazmisasmita.blogspot.co.id/2016/04/kajian-kurikulum-ktsp-kbk-
dan-kurikulum.html)
c. Kurikulum 2013
Sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksud dari integrasi ini adalah
sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic
baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and
Within and Acrous Learners. Dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah
kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah
sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu
untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.
Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama
pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya.
Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan
masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa
ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing,
bersanding dan bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam
pencaturan global.
(http://metodepembelajaran10.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-dan-pola-
pikir-kurikulum-2013.html)

6. a. Apa yang Saudara pahami tentang Pendekatan Ilmiah (Scientific


Approach) dalam proses Pembelajaran sesuai Kurikulum 2013?
Scientific approach atau lebih umum dikatakan pendekatan ilmiah merupakan
pendekatan dalam kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya, ada yang menjadikan
scientific sebagai pendekatan ataupun metode. Namun karakteristik dari
pendekatan scientific tidak berbeda dengan metode scientific (scientific method).
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan.
(https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/hakikat-scientific-approach-
atau.html)

4
b. Bagaimana langkah-langkah penerapan Pendekatan Ilmiah dalam
Pembelajaran Bahasa Inggris bagi siswa SMA?
Kegiatan pembelajaran diawali dengan orientasi yaitu memperlihatkan gambar
Michael Jacson. Setelah itu guru menanyakan kepada siswa sejauh mana mereka
mengetahui tokoh yang akan dibahas dalam teks dengan bertanya: “Do you know
who is he? What kind of song he usualy sing? What is the title of his song do you
know? Can you sing his song?”
Kegiatan inti dilakukan dengan tahapan pada pendekatan scientific, yaitu
antara lain:
1) Mengamati
Siswa diberi teks berjudul Michael Jackson. Lalu siswa membaca teks
tersebut sekilas. Sambil membaca, siswa menandai kosakata yang belum
mereka ketahui artinya.
2) Menanya
Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain kosa
kata sulit yang ditemukan dalam teks. Guru memberikan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan siswa.
3) Mengeksplorasi
Secara berkelompok siswa menentukan generic structure pada teks,
menentukan ide pokok pada tiap paragraf, menjodohkan kata- kata dari teks,
dengan sinonimnya yang tepat, dan menjawab pertanyaan yang diberikan
berdasarakan teks.
4) Mengasosiasikan
Guru mengetengahkan permasalahan hidup yang dihadapi Michael Jakson.
Siswa mendiskusikan solusi yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi
Michael Jackson secara berkelompok.
5) Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Kelompok yang lain
memberikan tanggapan. Guru memberikan umpan balik. Pada kegiatan
penutup, guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Selain itu,
guru mendorong siswa untuk bisa belajar dari kehidupan tokoh yang dibahas
pada teks yaitu Michael Jakson. Bahwasannya, mereka harus bersyukur atas
karunia Tuhan dan selalu bersosialisasi dengan orang lain dan tidak
mengucilkan diri. Guru juga perlu memberikan penghargaan atau pujian
kepada kelompok yang berkinerja paling baik.

5
7. Ditinjau dari komponen: Tujuan, Pengembangan Bahan Ajar, Strategi
Mengajar, dan Evaluasi, dimana letak perbedaan antara: KBK, KTSP, dan
Kurikulum 2013?
KBK  Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
 Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata
Pelajaran
 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk Pengetahuan
 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti
sekumpulan mata pelajaran terpisah
 Pengembangan kurikulum sampai pada silabus
 Tematik Kelas I dan II (mengacu mapel)
KTSP  Pada KTSP, sekolah diberikan keleluasaan untuk
mendelegasikan seluruh isi kurikulum melihat karakter, dan
potensi lokal, KTSP tetap menekankan kompetensi akan tetapi
lebih dikerucutkan lagi dalam operasional dan
implementasinya di sekolah.
 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
 Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata
Pelajaran
 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk Pengetahuan
 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti
sekumpulan mata pelajaran terpisah
 Pengembangan kurikulum sampai pada komptensi dasar
 Tematik Kelas I-III (mengacu mapel)
K13  Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
masyarakat
 Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
 Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
 Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai

6
 Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
 Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku
pedoman guru
 Tematik integratif Kelas I-VI (mengacu kompetensi)
(http://umikholifatun.blogspot.co.id/2013/12/perbedaan-kbk-ktsp-dan-kurikulum-
2013.html)

8. Susunlah masing-masing satu buah RPP bahasa Inggris lengkap sesuai


KTSP dan Kurikulum 2013 untuk SMP Kelas VII.
(jawaban terlampir.)

7
BAGIAN II: TEACHING METHODOLOGY

1. a. Apa yang saudara pahami tentang Pendekatan (Approach), Metode


(Method), dan Teknik (Technique) dalam Proses Belajar Mengajar?
Jelaskan!
 Pendekatan (Approach)
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran
terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-
metode-teknik-dan-model-pembelajaran/)
 Metode (Method)
Metode dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi;
(4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming;
(8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-
metode-teknik-dan-model-pembelajaran/)
 Teknik (Technique)
Teknik dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda
dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif
dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat

8
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-
metode-teknik-dan-model-pembelajaran/)
b. Approach, Method, dan Technique dikatakan sebagai sebuah sistem yang
terdiri atas tiga jenjang yang HIERARKIS. Apa maksud dari pernyataan
tersebut? Jelaskan!
Hubungan antara strategi, tujuan, dan metode pembelajaran digambarkan
sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan
pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang
kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode dan teknik yang relevan
selama proses pembelajaran berlangsung.
(https://www.kompasiana.com/mell/bagaimana-hubungan-strategi-
pembelajaran-dengan-metode-dan-teknik-
pembelajaran_5509b239a333116f702e3ab2)

2. Apa yang anda pahami tentang ....? Jelaskan!


a. Communicative Approach
Pendekatan komunikatif merupakan pengajaran bahasa yang lahir
karena para ahli bahasa pada akhir tahun 1960-an menyadari bahwa ada
sesuatu yang keliru dalam pengajaran bahasa pada saat itu. Perubahan terjadi
dalam pengajaran bahasa tradisional British yang menggunakan Situational
Language Teaching. Bahasa di sini diajarkan dengan memperaktekkan
struktur dalam aktivitas-aktivitas yang berdasarkan situasi yang bermakna.
Cara ini dianggap tidak membuat mereka berhadapan dengan situasi secara
lisan ketika mereka berhadapan dengan situasi di luar kelas. Begitu pula di
Amerika teori linguistik yang mendasari audiolingualism ditolak. Hal ini
membuat ahli linguistik terapan Inggris mulai mempertanyakan landasan
teori yang mendasari pengajaran bahasa situasional.
(http://henryazmara.blogspot.co.id/2009/03/communicative-approach-in-
language.html)
b. Structural Approach
Pendekatan berdasarkan ajaran berbagai wilayah 'tata bahasa' dalam
bahasa; misalnya bentuk waktu (tenses), conditional, kata keterangan
(adverb), kata sifat (adjective) dan sebagainya.

9
c. Functional Approach
Pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid dengan mendayagunakan
nilai guna dan suatu ilmu untuk kepentingan hidup anak didik. Misalnya
pelajaran agama yang diberikan di kelas diimplementasikan kepada murid
dalam keidupan sehari – hari anak didik. Dan juga anak didik dapat
merasakan manfaat ilmu yang didapatnya di sekolah.

3. Apa yang anda pahami tentang ...? Jelaskan!


a. Direct-Method
Metode ini mempunyai tujuan instruksional bahwa pembelajaran
bahasa asing ditujukan agar bisa berkomunikasi. Sejak Grammar-translation
Method tidak sangat efektif dalam menyiapkan siswa untuk mengguanakan
bahasa yang dipelajari (target lanugage) secara komunikatif, Direct Method
menjadi sangat populer.
Direct Method memiliki satu peraturan dasar yaitu tidak
diperbolehkannya jenis terjemahan. Asal kata Direct Method faktanya karena
pengajaran bahasa jika dengan menggunakan metode ini disampaikan secara
langsung (direct) dengan bantuan visual tanpa adanya penggunaan bahasa
asal (native language) siswa.
(http://www.belajarbahasainggris.us/2012/01/direct-method.html)
b. Audio-Lingual Method
ALM ( Audio Lingual Method) adalah metode pengajaran yang
menekankan pengajaran bahasa asing mendengarkan dan berbicara sebelum
membaca dan menulis. Menggunakan dialog sebagai bentuk utama bahasa
presentasi dan latihan sebagai teknik pelatihan utama, bahasa ibu( bahasa
pertama yang diperoleh) didalam kelas. Audio-lingual metode ini
dikembangkan di U.S.during perang dunia kedua. Pada waktu itu,
U.S.government merasa kebutuhan besar untuk mengatur program pelatihan
bahasa khusus untuk memasok perang dengan bahasa personil. Oleh karena
itu, pemerintah menugaskan Universitas Amerika untuk mengembangkan
program bahasa asing untuk personil militer.
Dengan demikian pasukan khusus Program pelatihan (ASTP) yang
didirikan pada 1942.The tujuan dari program Angkatan Darat adalah bagi
siswa untuk mencapai kemampuan percakapan dalam berbagai bahasa asing.
Metode yang digunakan dikenal sebagai “metode informan”, karena

10
digunakan penutur bahasa, informan dan seorang ahli bahasa. Informan
disajikan sebagai sumber bahasa untuk meniru, dan ahli diawasi pengalaman
belajar. Sistem intensif yang diadopsi oleh tentara mencapai hasil yang sangat
baik. (http://www.ilmubahasainggris.com/metode-mengajar-bahasa-inggris-
pembahasan-lengkap-tentang-alm-audio-lingual-method/)
c. Audio-Visual Method
Metode audio visual merupakan sebuah metode pengajaran yang
menggunakan media audio visual. Metode ini memberikan pengalaman
secara nyata kepada siswa karena dapat melihat, mendengar, meraba,
mengamati secara langsung tentang hal-hal yang sedang dipelajari.
Penggunaan media, dalam hal ini bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi
mempunyai fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi
pembelajaran yang lebih efektif.
Sejarah metode audiovisual ini berkembang di Prancis pada awal tahun
1950an. Media yang digunakan berupa film strip, yaitu serangkaian gambar
pada 35 mm film positip dalam urutan tertentu. Untuk memproyeksikannya
ialah dengan menggunakan proyektor film strip.
d. Grammar-Translation Method
Sebuah metode mengajar yang biasa digunakan untuk mengajarkan
grammar dengan karakteristik utama berfokus kepada translation
(penerjemahan) dan menghafalkan bentuk-bentuk kata kerja, ketika mengajar,
guru biasanya menjelaskan materi dengan menggunakan bahasa lokal. Skill
utama yang menjadi fokus metode ini adalah reading dan writing. Meskipun
metode ini terbilang tua dan konvesional, ternyata masih banyak yang
mengaplikasikannya untuk mengajar bahasa asing, terutama bahasa inggris.
e. Suggestopedia
Suggestopedia adalah metode untuk mengajarkan Bahasa Inggris
dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar yang mengaruh
kepada bagaimana belajar dengan gambar dan suara serta melibatkan tubuh
untuk proses belajar. Metode ini juga membantu para peserta didik untuk
mengingat pelajaran.
Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk meningktakan
kepercayaan diri peserta didik dan melalui saran. Dalam penggunaan metode
ini kita banyak menggunakan media sebagai alat belajar. Dengan media ini
diharapkan kita mampu untuk belajar dengan lebih cepat dan merangsang

11
motorik dengan lebih baik. Media ini dipergunakan untuk menunjang belajar,
karena dalam belajar banyak menggunakan lagu dan belajar untuk audio dan
visual.
(http://masnur-msvjtj.blogspot.co.id/2014/06/metode-suggestopedia.html)
f. Silent Way
Metode “silent way” yaitu belajar dengan cara keheningan dengan
maksud agar belajar bisa menjadi lebih fokus dan sangat optimal dalam
menyerap pelajaran yang diambil. Dengan cara ini guru mengambil perhatian
besar terhadap hal-hal yang dapat menghilangkan konsentrasi belajar. Metode
ini diciptakan oleh Caleb Gattegno pada tahun 1963.
Metode ini memang menggunakan metode diam tetapi bukan berarti
baik guru dan para peserta didik tidak melakukan apa-apa. Para guru ketika
berbicara biasanya melakukan gerakan tangannya meakukan stimulasi
percakapan terhadap peserta didik. Dalam metode ini guru berperan sebagai
mediator sekaligus sebagai pengamat untuk mengkritik dan memuji yang
bertujuan untuk perbaikan didalam kelas.
(http://masnur-msvjtj.blogspot.co.id/2014/06/metode-silent-way.html)
g. Total Physical Response
Total Physical Response adalah salah satu pendekatan dan metode yang
dikembangkan oleh Dr. James J Asher. TPR sudah diterapkan selama hampir
30 tahun. Metode ini mencoba uruk memusatkan perhatian yang mendorong
siswa untuk mendengarkan dan merespon target bahasa perintah yang
diucapkan oleh guru. Dengan kata lain, TPR adalah metode pembelajaran
bahasa yang membangun koordinasi antara ucapan dan tindakan. TPR
mencoba untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik.[1]
Total Physical Response adalah “metode alami” karena Asher
memandang bahwa belajar bahasa pertama dan kedua sebagai proses pararel.
Dia berpendapat bahwa pengajaran bahasa kedua harus mencerminkan proses
naturalistik sebagaimana pembelajaran bawah pertama.
(http://fazriaty.blogspot.co.id/2017/03/totally-physical-response-tpr.html)
h. Desuggestopedia
Desuggestopedia lebih berfokus pada pembebasan sebagai Lozanov
menjelaskan "belajar desuggestive" sebagai "bebas, tanpa tekanan yang
paling ringan, pembebasan program yang pernah disarankan untuk
membatasi kecerdasan dan akuisisi spontan pengetahuan, keterampilan dan

12
kebiasaan." Metode mengimplementasikan ini dengan bekerja tidak hanya
pada tingkat sadar pikiran manusia tetapi juga pada tingkat bawah sadar,
cadangan pikiran. Karena bekerja pada cadangan dalam pikiran manusia dan
otak, yang dikatakan memiliki kapasitas terbatas, seseorang dapat mengajar
lebih dari metode lain dapat mengajarkan pada jumlah waktu yang sama.

4. Apa yang saudara pahami tentang:... Jelaskan!


a. Community Language Learning
Community Language Learning pertama kali dikembangkan oleh
Charles A. Curran seorang professor psikologi, pada tahun 1961 sebagai
upaya untuk mendemonstrasikan hubungan antara siswa dan guru.
Pendekatan ini biasa juga disebut dengan metode konseling karena dalam
aplikasi teori ini penggunaan tekhnik konseling dalam pengajaran bahasa
sangat dikedepankan. Metode ini memberikan tekanan pada peran ranah
afektif dalam pembelajaran kognitif.
(http://liveisblablabla.blogspot.co.id/2014/09/community-language-
learning.html)
b. Situational Language Teaching
Situational Language Teaching (SLT) dikenal pada tahun 1920-1930,
dipelopori oleh Harold Palmer dan A. S. Hornby, dua orang terkemuka di
Inggris pada abad 20-an dalam pembelajaran bahasa. Metode SLT atau sering
juga disebut Oral Approach merupakan pengembangan dari Direct Method.
Metode ini sebagai salah satu metode pembelajaran Bahasa Inggris pada
tahun 1950.
SLT ini merupakan salah satu pembelajaran bahasa yang menggunakan
teori behaviorism habit-learning theory, tidak ada penjelasan terhadap kata
atau struktur bahasa target melainkan siswa mengerti dari situasi
pembelajaran.
Pada metode ini, guru harus menciptakan situasi yang sesuai dengan
materi pelajaran bahasa target, dia bisa menjadi model, dan memiliki
kemampuan untuk memberikan instruksi yang tepat, sedangkan siswanya
akan mendengarkan dengan cermat dan mengulangi apa yang dikatakan
gurunya. Dia bisa menggunakan textbook dan visual aids guna membantu
proses pembelajaran. (http://anesuryani.blogspot.co.id/2015/06/makalah-
oral-approach-telf.html)

13
c. Communicative Language Teaching
Sebuah pendekatan dalam pengajaran bahasa asing yang lebih
menekankan konsep interaksi, baik dalam proses maupun tujuan dari proses
pembelajaran tersebut. Secara historis, CLT ini muncul sebagai respon
terhadap Metode Audio-Lingual (ALM), yang dianggap tidak tepat dalam
pembelajaran bahasa.
Metode ini berangkat dari paham bahwa bahasa adalah suatu alat untuk
berkomunikasi bukan sekedar seperangkat aturan. Oleh karena itu,
pengajaran bahasa seharusnya berpegang teguh pada pemahaman tersebut,
yaitu belajar bahasa adalah belajar menggunakan bahasa bukan mempelajari
tentang bahasa tersebut.

5. Beri gambaran yang lengkap beserta langkah-langkah penggunaannya


dalam Pembelajaran Bahasa Inggris bagi pembelajar Bahasa Inggris
Tingkat Pemula (Pre-Elementary) untuk SALAH SATU dari beberapa
Metode yang saudara uraikan pada point 3.
Metode TPR (Total Physical Response) adalah metode pembelajaran bahasa
Inggris yang tepat bagi tingkat pemula.
Mengenai guru mengajar dan murid belajar. Metode TPR ini sangat mudah dan
ringan dalam segi penggunaan bahasa dan juga mengandung unsur gerakan
permainan sehingga dapat menghilangkan stress pada peserta didik karena
masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajarannya terutama pada saat
mempelajari bahasa asing, dan juga dapat menciptakan suasana hati yang positif
pada peserta didik yang dapat memfasilitasi pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pelajaran tersebut. Makna atau
arti dari bahasa sasaran dipelajari selama melakukan aksi. Guru memiliki peran
aktif dan langsung dalam menerapkan metode TPR ini. Siswa dalam TPR
mempunyai peran utama sebagai pendengar dan pelaku. Siswa mendengarkan
dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada perintah yang diberikan
guru baik secara individu maupun kelompok. Dengan metode ini siswa tingkat
pemula dalam belajar tentang vocabulary dan speaking dengan mudah.

14
BAGIAN III: EVALUASI PEMBELAJARAN / LANGUAGE TESTING

1. Apa yang saudara pahami tentang ....?


a. Progress Test
Tes yang longitudinal, alat penilaian pendidikan yang berorientasi pada
umpan balik untuk evaluasi pengembangan dan keberlanjutan pengetahuan
kognitif selama proses pembelajaran.
b. Achievement Test
Tes yang digunakan untuk mengetahui siswa yang dihubungkan
dengan syllabus yang mereka ikuti. Contoh : UN, ujian harian, quiz, etc.
(http://nurkurosaki.blogspot.co.id/2012/05/macam-macam-tes-validity-
reliability.html)
c. Proficiency Test
Tes yang digunakan untuk melihat kemampuan orang dalam sesuatu
yang didapatkan dari latihan-latihan yang mereka lakukan. Contoh : TOEFL,
IELT, test kerja, etc. (http://nurkurosaki.blogspot.co.id/2012/05/macam-
macam-tes-validity-reliability.html)
d. Aptitude Test
Tes bakat yang digunakan untuk menentukan kecenderungan seseorang
untuk berhasil dalam kegiatan tertentu. Tes bakat berasumsi bahwa individu
memiliki kekuatan dan kelemahan yang melekat, dan secara alami cenderung
ke arah keberhasilan atau kegagalan di daerah-daerah tertentu berdasarkan
karakteristik yang melekat pada diri mereka.
e. Diagnostic Test
Test yang digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
pelajar, juga digunakan untuk mengexpose kesulitan-kesulitan siswa. Contoh :
tes grammatical eror. (http://nurkurosaki.blogspot.co.id/2012/05/macam-
macam-tes-validity-reliability.html)
f. Cloze Test
Tes dalam bentuk wacana dengan sejumlah kata yang dikosongkan
(rumpang) dan pengisi tes diminta mengisi kata-kata yang sesuai di tempat
yang kosong itu (hornby, 2000). Kebenaran isi jawaban akan dilihat dari
naskah asli wacana tersebut.
(https://kupukuputp.blogspot.co.id/2008/12/cloze-test.html)

15
g. Placement Test
Tes yang digunakan untuk menyedeiakan informasi yang akan
membantu dalam penempatan pelajar di level yang sesuai dengan
kemampuannya. (http://nurkurosaki.blogspot.co.id/2012/05/macam-macam-
tes-validity-reliability.html)
h. Formative Test
Tes yang diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajar, diselenggarakan secara periodik, isinya mencakup semua unit
pengajaran yang telah diajarkan (Thoha, 2003: 47). Tes formatif juga
diartikan sebagai evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan
suatu pokok bahasan/ topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang
direncanakan. (https://wahyumaulita.wordpress.com/2010/04/17/tugas/)

2. Berilah penjelasan singkat tentang beberapa terminologi berikut ini:


a. Validity
Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya.
(http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/validitas-dan-reliabilitas.html)
b. Face Validity
Validitas yang berhuubungan apa yang nampak dalam mengukur
sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur.
(http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/validitas-dan-reliabilitas.html)
c. Content Validity
Validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu
populasi.
(http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/validitas-dan-reliabilitas.html)
d. Construct Validity
Validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang
diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk
tertentu dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.
(http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/validitas-dan-reliabilitas.html)

16
e. Reliability
Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten,
maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala
yang sama. (http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/validitas-dan-
reliabilitas.html)
f. Backwash Effect
Pengaruh bahwa hasil tes berpengaruh pada cara peserta didik diajarkan
(misalnya pengajaran cermin tes karena guru ingin siswa mereka untuk
lulus).
g. Discriminatory Power
Kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan
(mendiskriminasi) antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee
yang kemampuannya rendah, demikian rupa sehingga sebagian besar
testee yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab butir item
tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang
kemampuannya rendah untuk menjawb butir item tersebut sebagian besar
tidak menjawab item dengan betul.
(http://dayapembedaitem.blogspot.co.id/2011/06/daya-pembeda-
item.html)

3. Apa yang dimaksud dengan:


a. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian yang membandingkan skor yang diperoleh peserta didik
dengan suatu standar atau norma Absolut. Pendekatan ini lebih
menitikberatkan pada apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Dengan
kata lain, kemampuan-kemampuan apa yang telah dicapai oleh peserta didik
sesudah menyelesaikan satu bagian kecil dari suatu keseluruhan program.
Jadi, PAP meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik dan bukan
membandingkan seorang peserta didik dengan teman sekelasnya, melainkan
dengan suatu kriteria atau patokan yang spesifik. Kriteria yang dimaksud
adalah suatu tingkat pengalaman belajar atau sejumlah kompetensi dasar yang

17
telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan belajar berlangsung.
(https://muhammadmftkhddn.wordpress.com/2015/05/24/penilaian-acuan-
patokan-pap-dan-penilaian-acuan-norma-pan/)
b. Penilaian Acuan Norma (PAN)
Membandingkan skor yang diperoleh peserta didik dengan standar atau
norma relatif. Dalam PAN, makna angka (skor) seorang peserta didik
ditemukan dengan cara membandingkan hasil belajarnya dengan hasil belajar
peserta didik lainnya dalam satu kelompok/kelas. Peserta didik
dikelompokkan berdasarkan jenjang hasil belajar sehingga dapat diketahui
kedudukan relatif seorang peserta didik dibandingkan dengan teman
sekelasnya. Tujuan PAN adalah untuk membedakan peserta didik atas
kelompok-kelompok tingkat kemampuan, mulai dari yang terendah sampai
yang tertinggi.
(https://muhammadmftkhddn.wordpress.com/2015/05/24/penilaian-acuan-
patokan-pap-dan-penilaian-acuan-norma-pan/)

4. Menurut pendapat saudara, apakah tepat bagi guru untuk menerapkan PAN
dalam tes formatif? Jelaskan!
Menurut saya kurang tepat karena tujuan dari tes formatif adalah mengukur
sejauh mana kemampuan yang dicapai peserta didik setelah menempuh proses
belajar mengajar. Oleh karena itu penilaiannya pun seharusnya menggunakan
PAP.

5. a. Apa yang dimaksud dengan Subjective Test dan Objective Test?


 Subjective Test
Tes yang semua unsur yang diperlukan oleh peserta tes untuk
menjawabnya harus diciptakan, dicari dan disusun sendiri. Jawaban yang
berupa uraian menyebabkan tingkat kebenarannya berderajad, sesuai dengan
tingkat kesesuaian jawaban dengan kunci jawabannya.
(http://bhimashraf.blogspot.co.id/2010/12/tes-objektif-dan-tes-subjektif.html)
 Objective Test

Tes objektif adalah tes yang semua informasi yang diperlukan peserta tes
untuk memberikan respon telah disediakan oleh penyusun tes, sehingga
peserta tes tinggal memilihnya. Jawaban yang berupa pilihan bersifat
deterministik, sehingga hanya ada dua kemungkinan kebenaran jawaban –

18
benar atau salah. Contoh tes objektif antara lain: multiple choice, matching,
true or false, complementary. (http://bhimashraf.blogspot.co.id/2010/12/tes-
objektif-dan-tes-subjektif.html)

b. Dimana letak perbedaan antara DUA jenis tes tersebut?


1) Tes obyektif menuntut siswa untuk memilih dua atau lebih alternatif
jawaban, sementara tes essay menuntut siswa untuk merencanakan sendiri
jawaban mereka kemudian menyatakannya dengan kata-kata mereka sendiri.
2) Secara taksonomi hasil belajar, tes obyektif baik untuk mengukur hasil
belajar tingkat pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3) dan
analisis (C4), dan tidak cocok untuk mengukur tingkat sintesis (C5) dan
evaluasi (C6). Sementara tes essay tidak efisien digunakan untuk mengukur
pengetahuan (C1), baik untuk mengukur pemahaman (C2), penerapan (C3),
dan analisis (C4), serta sangat baik untuk mengukur hasil belajar kognitif
untuk sintesis (C5) dan evaluasi (C6).
3) Tes obyektif seringkali terdiri dari banyak pertanyaan yang spesifik yang
hanya menghendaki jawaban berupa garis besarnya saja, berbeda dengan tes
essay yang terdiri dari sejumlah pertanyaan yang lebih umum dan
mengundang jawaban-jawaban secara luas dan mendalam.
4) Tes obyektif yang terdiri dari banyak pertanyaan-pertanyaan (item soal),
maka dapat mewakili bahan pembelajaran yang lebih luas, sementara itu tes
essay karena menggunakan jumlah pertanyaan yang lebih sedikit maka
hanya mencakup sedikit bahan pembelajaran.
5) Saat menjawab tes obyektif siswa lebih banyak menggunakan waktu yang
disediakan untuk membaca dan berpikir, sedangkan pada tes essay, siswa
lebih banyak menggunakan waktunya untuk berpikir dan menulis.
6) Pembuatan tes objektif lebih sulit dinading membuat tes essay, walaupun
sebenarnya ini tetap bersifat relatif.
7) Kualitas tes objektif lebih banyak ditentukan oleh keterampilan penyusun
tes, sementara untuk tes essay, kualitas tes lebih banyak ditentukan oleh
keterampilan membaca.
8) Jawaban siswa pada tes obyektif lebih mudah dilakukan penskorannya,
bersifat sangat obyektif, sederhana. Sedangkan penskoran tes essay jauh
lebih sulit, lebih subyektif.
9) Tes obyektif memberikan kesempatan yang luas kepada penyusun soal
untuk menunjukkan pengetahuan dan nilai-nilai yang dimilikinya, tetapi

19
membatasi siswa untuk berkreasi. Sedangkan pada tes essay, siswa memiliki
kebebasan untuk menyatakan jawabannya secara individual dan guru
(pemberi skor) bebas memberikan skornya secara preferensial dengan
mengacu pada pedoman penskoran.
10) Pada tes obyektif, distribusi skor ditentukan oleh tes sedangkan pada tes
esaay distribusi skor ditentukan oleh pemberi nilai.
11) Secara tidak langsung, untuk tes obyektif guru memberikan kemungkinan
kepada siswa untuk bermain tebakan (guessing), sedangkan untuk tes essay,
secara tidak langsung guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan bluffing.
12) Tes obyektif dapat mendorong siswa untuk mengingat, menginterpretasikan
dan menganalisis ide-ide orang lain. Sementara itu tes essay mendorong
siswa untuk mengorganisasi dan mengintegrasikan ide-idenya sendiri ke
dalam jawaban.

(http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2013/07/perbedaan-tes-obyektif-dan-
tes-essay.html)

6. a. Apa yang saudara pahami tentang kisi-kisi (Blue-Print) sebuah tes?


Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi / kriteria
yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis / merakit tes. Kisi-kisi disusun
berdasar tujuan penggunaan tes Melalui kisi-kisi dapat diketahui arah dan tujuan
setiap soal.
(http://dataserverku.blogspot.co.id/2012/02/kisi-kisi-dalam-pembelajaran.html)
b. Informasi apa saja yang harus ada dalam sebuah kisi-kisi?
1) Jenjang PendidikanProgram/Jurusan
2) Bidang studi/mata pelajaran
3) Tahun ajaran
4) Kurikulum yang diacu/dipergunakan
5) Jumlah soal
6) Bentuk soal

(http://www.tentangpendidikan.com/2017/09/pengertian-fungsi-manfaat-kisi-
kisi-soal.html)

20
c. Mengapa seorang penyusun tes perlu menyusun kisi-kisi?
Karena dengan menyusun kisi-kisi, penyusun tes akan dapat menghasilkan soal-
soal yang sesuai dengan tujuan tes dan perakit tes akan mudah menyusun
perangkat tes. (http://www.tentangpendidikan.com/2017/09/pengertian-fungsi-
manfaat-kisi-kisi-soal.html)

7. Apa yang dimaksud dengan PENILAIAN AUTENTIK dalam Kurikulum


2013?
Pengukuran atas proses dan hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap
(afektif), keterampilan (psikomotor), dan Pengetahuan (kognitif). ()

8. Beri penjelasan singkat tentang beberapa jenis Penilaian Autentik berikut


ini:
a. Penilaian Kinerja
Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik,
khususnya dalam proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat
melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur
proyek tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria
penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat
memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk
laporan naratif mauun laporan kelas.
b. Penilaian Proyek
Kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan peserta didik
berdasarkan periode atau waktu tertentu. Penilaian proyek berfokus pada
perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Produk akhir dari sebuah
proyek memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk meliputi penilaian
atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, hasil
karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lainnya), barang-barang terbuat dari
kayu, plastik, kertas, dan karya logam.
(http://irawatiardi.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-jenis-penilaian-
autentik.html)
c. Penilaian Portofolio
Penilaian atas kumpulan karya peserta didik, baik secara perorangan
atau kelompok. Karya tersebut, misalnya menyusun atau membuat karangan,
puisi, surat, gambar, foto, lukisan, laporan penelitian, dan lain-lain.

21
(http://irawatiardi.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-jenis-penilaian-
autentik.html)
d. Penilaian Tertulis
Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.
Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat, dan uraian.
(http://irawatiardi.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-jenis-penilaian-
autentik.html)

9. a. Apa yang anda pahami tentang BLOOM TAXONOMY dalam proses


pembelajaran? Jelaskan!
Taksonomi, menurut kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti
“klasifikasi bidang ilmu; kaidah dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian
objek”. Taksonomi Bloom sendiri adalah taksonomi dalam bidang kependidikan
yang dicetuskan oleh Benjamin S. Bloom. Taksonomi ini bertujuan untuk
mengklasifikasikan materi atau tujuan dari pendidikan. Misalnya tujuan
pendidikan antara peserta didik di SMA, SMK, antara SD dengan SMP seperti itu.
(http://stay-learning.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-taksonomi-bloom-
dan.html)
b. Mengapa Bloom Taxonomy, khususnya yang menyangkut JENJANG
KOGNITIF (Recognition, Comprehension, Application, Analysis, Syntesis,
Evaluation) harus dipahami oleh seorang penyusun tes (alat evaluasi)?
Jelaskan!
Alasan Bloom Taxonomy harus dipahami oleh seorang penyusun tes karena
tujuan pada jenjang yang lebih tinggi tidak dapat dicapai sebelum tercapai tujuan
pada jenjang di bawahnya. Taksonomi Bloom ranah kognitif merupakan salah
satu kerangka dasar untuk pengkategorian tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan
tes, dan kurikulum. Tingkatan taksonomi Bloom yakni: (1) pengetahuan
(knowledge); (2) pemahaman (comprehension); (3) penerapan (application); (4)
analisis (analysis); (5) sintesis (synthesis); dan (6) evaluasi (evaluation).
Tingkatan-tingkatan dalam taksonomi tersebut telah digunakan hampir setengah
abad sebagai dasar untuk penyusunan tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes
dan kurikulum.

22
10. Susunlah PERINTAH (Instruksi Cara Mengerjakan) dalam Bahasa Inggris,
beserta CONTOH minimal tiga butir tes jenis Objektif berikut ini, masing-
masing satu butir kategori mudah, sedang, dan sukar:
a. Multiple Choice
Choose the correct answer by crossing A, B, C or D!
1) Mr Ahmad is a technician. He often . . . radios, calculators, soundsystem,
etc.
a. is fixing
b. fixes
c. fix
d. fixed
2) Yani : What time did you get up this morning?
Ina : . . .
a. I got up at five.
b. He gets up at four.
c. She is going to get up at four.
d. They want to get up at five.
3) A : I saw you in the “ Marto “ supermarket yesterday. What did you buy
there?
B : Well I . . . soap tooth paste and shampoo
a. buy
b. bought
c. was buying
d. have bought

b. Matching
Write: are, am, is, do or does in each gaps to complete the sentences!
1) Arif ____ not Sundanese, he can’t speak that language.
2) The teacher asked me, “_____ you OK?”
3) My friends ____ not in the classroom now, you can find them in the
canteen.

23
c. Transformation
Put the following sentences into the passive voice!
1) Mother cooked delicious food.
Answer:
2) The students study the lesson in the classroom.
Answer:
3) We can see the rainbow in the west season.
Answer:

d. Completion
Complete each sentences with the right personal pronoun!
1) Do you see my eraser? I put ____ here just now.
2) Rafdy and Rian are good in speaking English. ____ always practice it
everyday.
3) I need scissors to cut the paper. Can you find ____ for me, please?

e. Combination
Combine each pair of sentences using who, whom, or which!
1) She is receptionist.
She helped us yesterday.
Answer:
2) He is the postman.
The postmaster wanted to see him.
Answer:
3) That is the hotel.
The hotel serves complete facilities.
Answer:

f. Rearrangement
Arrange these words into good sentences!
1) was – soup – my mother – in – kitchen – the – cooking
2) you – sure – that – are – can – cactus – grow – in – well – the – dessert?
Re-arrange these sentences into a good order about schedule as a procedure.
1) At 9.30 p.m. go to bed.
2) Set alarm for 5.30 a.m. And put clock next to bed.

24
3) The night before, pack school bag and have clothes for the next day.
4) When alarm goes off, get out of bed immediately.
5) Get off the bus and walk directly to school.
6) Catch the bus at 6.30 a.m.
7) Walk quickly to the bus stop so that you arrive by 6.15 a.m.
8) Have breakfast, wash and get dressed finish by 6.00 a.m.

g. True-False
Write T if the statement is TRUE, and F if the statement is FALSE!
1) (…………) I am a student.
2) (…………) He clean the kitchen.
3) (…………) My mother went to the market tomorrow.

25

Anda mungkin juga menyukai