Makalah k3 Dan k2
Makalah k3 Dan k2
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “PENGERTIAN K3 DAN K2”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
ii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan
kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan
nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko
yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang
bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak
mudah capek.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja
yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan menerapkan teknologi
pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai
ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan
kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja
yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada
faktor fisik, tetapi juga mental, emosional dan psikologi.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian
rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan
yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan
psikologis. Masih banyak perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan
kerja. Begitu banyak berita kecelakaan kerja yang dapat kita saksikan. Dalam makalah ini
kemudian akan dibahas mengenai permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja serta
bagaimana mewujudkannya dalam keadaan yang nyata
iii
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian dari K3 dan K2 ?
Apa hubungan K3 dan K3 dalam pekerjaan listrik ?
TUJUAN
Mengetahui pengertian dari K3 dan K2
mengetahui hubungan K3 dan K3 dalam pekerjaan listrik
iv
BAB II PEMBAHASAN
a. Standarisasi
b. Penerapan 4 pilar K2
c. Sertifikasi
d. Penerapan SOP / IK
e. Adanya pengawas pekerjaan
1
memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.
Keselamatan umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari
bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan,
dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan
masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
Keselamatan lingkungan adalah upaya untuk mewujudkan kondisi akrab lingkungan dari Instalasi, dengan
memberikan perlindungan terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan terhadap terjadinya
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi.
Keselamatan instalasi adalah upaya untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi Instalasi, dengan
memberikan perlindungan, pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan dan kerusakan
yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.
2
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi pemanfaatan TL
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
1.5. PENGERTIAN K3
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya
dan budayanya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Keselamatan kerja adalah suatu usaha pencegahan terhadap kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan
berbagai kerugian, baik kerugian harta benda (rusaknya peralatan), maupun kerugian jiwa manusia (luka
ringan, luka berat, / cacat bahkan tewas).
Pengertian Kecelakaan
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda.
Undang – undang ini diberlakukan untuk setiap tempat kerja yang di dalamnya terdapat tiga unsur, yaitu
sebagai berikut :
a. Adanya suatu usaha, baik usaha yang bersifat ekonomi maupun sosial
b. Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus menerus atau hanya sewaktu-waktu
c. Adanya sumber bahaya
3
1.7. HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP TENAGA KERJA DALAM K3 (BAB VIII,
PASAL 12 ,UU NO : 1 TAHUN 1970)
a. Memberikan keterangan yang benar tentang k3, bila diminta oleh pengawas / ahli k3
b. Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan
c. Mematuhi dan mentaati semua syarat k3
d. Minta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat k3 yang di wajibkan
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat k3 dan alat pelindung diri yang diwajibkan
diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal khusus yang ditentukan oleh pengawas dalam batas-batas yang
masih dapat di pertanggung jawabkan
4
- Zero Accident ( Kecelakaan Nihil)
- SMK3 (Sistem Manajemen K3)
Hasil penerapan program K2 / K3 dapat dilihat pada Statistik dan kinerja unit – unit PLN khususnya dalam
kinerja K2 / K3 serta adanya penghargaan prestasi K2 / K3 dari pihak / institusi yang berwenang.
Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu faktor pengurang” penilaian tingkat kinerja
unit -unit PLN.
5
(4) Penetapan dan tata cara pembayaran ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pasal 51:
(1) Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44
ayat (1) sehingga mempengamhi kelangsungan penyediaan tenaga listrik dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan terputusnya aliran listrik sehingga
merugikan masyarakat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
6
13,0 – 15,0 Rasa sakit tak tertahankan, penghantar masih
bisa dilepaskan dengan gaya yang besar sekali
Tegangan yang mengalir dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 macam yaitu :
Tegangan sentuh, yaitu tegangan yang terdapat diantara peralatan yang disentuh dengan
peralatan yang sedang terjadi arus gangguan.
Tegangan langkah, yaitu tegangan yang timbul diantara dua kaki orang yang sedang berdiri di
atas tanah yang sedang dialiri oleh arus hubung singkat ke tanah.
Tegangan pindah, yaitu tegangan sentuh, dimana tegangan ini terjadi pada saat terjadi hubung
singkat seseorang yang berdiri di dalam instalasi tenaga listrik, dan memegang suatu peralatan
yang ditanahkan pada titik yang jauh sedangkan alat tersebut dialiri arus hubung singkat ke
tanah.
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan / tidak diharapkan yang dapat
menimbulkan berbagai kerugian ,baik kerugian harta benda (rusaknya peralatan) maupun kehilangan
jiwa manusia.
Suatu kecelakaan dapat terjadi disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu :
1. Unsafe Action, yaitu sikap atau tingkah laku manusia yang tidak aman (berbahaya).
2. Unsafe condition, yaitu kondisi/keadaan tempat kerja atau peralatan kerja yang tidak aman
(berbahaya).
Dengan prosentase penyebab kecelakan kerja adalah dengan 80% akibat unsafe act, 18% unsafe
condition dan 2% akibat yang lainnya.
Kecelakaan kerja dapat dikurangi dan dicegah dengan penerapan safety engineering dan penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
7
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Mengingat betapa pentingnya keselamatan kerja alangkah baiknya jika kita mengerti dan
memahami aspek apa saja yang dapat menimbulkan kecealakaan dan bagaimana cara mencegah agar
tidak terjadi kecelakaan serta bagaimana cara menanggulanginya saat terjadi kecelakaan.
SARAN
Sebaiknya dari perudahaan sendiri senantiasa memperingatkan dan memberi perhatian
terhadap keselamatan kerja.
Sebaiknya sebelum melakukan pekerjaan pastikan bahwa diri kita sudah terlindungi dengan baik
dan benar.
Lebih teliti saat bekerja.
8
9