0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
86 tayangan37 halaman
Teks tersebut membahas tentang kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dan bagaimana pentingnya menciptakan budaya sekolah yang kondusif untuk menumbuhkembangkan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Teks tersebut juga menjelaskan bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui kurikulum tersembunyi lebih banyak digunakan dalam kehidupan nyata daripada pengetahuan yang diperoleh secara formal
Teks tersebut membahas tentang kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dan bagaimana pentingnya menciptakan budaya sekolah yang kondusif untuk menumbuhkembangkan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Teks tersebut juga menjelaskan bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui kurikulum tersembunyi lebih banyak digunakan dalam kehidupan nyata daripada pengetahuan yang diperoleh secara formal
Teks tersebut membahas tentang kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dan bagaimana pentingnya menciptakan budaya sekolah yang kondusif untuk menumbuhkembangkan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Teks tersebut juga menjelaskan bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui kurikulum tersembunyi lebih banyak digunakan dalam kehidupan nyata daripada pengetahuan yang diperoleh secara formal
Kegiatan Ekstra Kurikuler Oleh: Rohinah M. Noor, MA. • The Hidden Curriculum:Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ek t k ik l Ekstrakurikuler Penulis: Rohinah M M.Noor, Noor MA Penerbit: Pedagogia g g Tebal: 176 hlm C t k Cetakan: Pertama,2012 KURIKULUM DAN PENGEMBANGANNYA • K Kurikulum ik l adalah d l h suatu t rencana, suatu t program yang diharapkan, atau tentang kebutuhan yang diperlukan selama studi berlangsung. berlangsung Kurikulum adalah suatu metode dan pengetahuan yang ditentukan yang dapat dikomunikasikan dikomunikasikan. Kurikulum harus dapat diwujudkan dalam kelas riil,, misalnya y kurikulum yang y g berbasis pada p pengalaman para siswa di bawah bimbingan para guru. Kurikulum menjadi rencana yang dibuat untuk memandu pelajaran di dalam sekolah tersebut. Ditinjau Diti j d darii kkonsep d dan pelaksanaannya, l k dik dikenall beberapa istilah kurikulum: • Kurikulum idealideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana tertuang dalam dokumen kurikulum • Kurikulum aktual atau faktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran Kenyataan pada umumnya memang jauh pembelajaran. berbeda dengan harapan. • Kurikulum tersembunyi y ((hidden curriculum), ) yyaitu segala g sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum faktual. • P Pengembangan b kkurikulum ik l adalah d l h proses kkompleks l k yang terdiri dari berbagai kegiatan mengasses kebutuhan, mengidentifikasi g harapan p hasil belajar, j , dan mempersiapkan proses pembelajaran untuk mencapai harapan outcome hasil belajar. Tak kalah pentingnya adalah menyesuaikan program pembelajaran dengan budaya, sosial, dan berbagai kebutuhan orang-orang yang untuk merekalah kurikulum tersebut disiapkan. Pengembangan kurikulum adalah siklus yang tidak pernah berakhir. Perubahan atau revisi harus dilakukan dalam rangka kesinambungan antara kurikulum masa dulu, masa kini, dan masa depan Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum • Kurikulum disusun untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional. • Kurikulum ppada semua jjenjang j gp pendidikan dikembangkan g dengan pendekatan kemampuan. • Kurikulum harus sesuai dengan ciri khas satuan pendidikan pada masing masing-masing masing jenjang pendidikan. pendidikan • Kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan tinggi dikembangkan atas dasar standar nasional pendidikan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan. pendidikan • Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan secara berdiversifikasi,, sesuai dengan g kebutuhan potensi, dan minat peserta didik dan tuntutan pihak-pihak yang memerlukan dan berkepentingan. • Kurikulum K ik l dik dikembangkan b k d dengan memerhatikan h tik tuntutan pembangunan daerah dan lingkungan serta kebutuhan p pengembangan g g iptek p dan seni. • Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan secara berdiversifikasi, sesuai dengan t t t lingkungan tuntutan li k dan d budaya b d setempat. t t • Kurikulum pada semua jenjang pendidikan mencakup aspek spiritual keagamaan, keagamaan intelektualis intelektualis, watak konsep diri, keterampilan belajar, kewirausahaan, keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, pola l hid hidup sehat, h t estetika t tik ddan rasa kkebangsaan. b Landasan Pengembangan Kurikulum • Landasan Filosofis. Pendidikan ada dan berada dalam kehidupan masyarakat, sehingga apa yang dikehendaki oleh masyarakat dilestarikan dan diselenggarakan melalui pendidikan. • Landasan Sosial-Budaya-Agama. Realitas sosial-budaya-agama y g dalam masyarakat y merupakan bahan kajian pengembangan kurikulum untuk digunakan sebagai landasan pengembangan kurikulum. • L Landasan d Ilmu Il Pengetahuan P t h Teknologi T k l i dan d S Seni. i S Salah l h satu tujuan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik menghadapi g p lingkungan g g hidup p yyang g mengalami g perubahan pesat, termasuk perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Maka, pengembangan kurikulum haruslah berlandaskan ilmu pengetahuan pengetahuan, tekonologi, dan seni (ipteks) • Landasan Perkembangan Masyarakat. Untuk menciptakan proses pendidikan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, diperlukan rancangannya berupa kurikulum yang landasan pengembangannya berupa perkembangan masyarakat itu sendiri D. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum • P Prinsip i i RRelevansi. l i R Relevansi l ib berarti ti sesuaii antara t komponen tujuan, isi/pengalaman belajar, organisasi, dan evaluasi kurikulum,, dan jugaj g sesuai dengan g kebutuhan masyarakat, baik dalam pemenuhan tenaga kerja maupun warga masyarakat yang diidealkan. • Prinsip Pi i K Kontinuitas. ti it P Prinsip i i kkontinuitas ti it atau t berkesinambungan menghendaki pengembangan kurikulum yang berkesinambungan secara vertikal dan horizontal. • Prinsip Fleksibilitas. Bahwa kurikulum harus mampu di disesuaikan ik d dengan situasi it id dan kkondisi di i setempat t td dan waktu yang selalu berkembang tanpa merombak tujuan pendidikan yang harus dicapai. THE HIDDEN CURRICULUM DAN SEKOLAH Memahami Konsep The Hidden Curriculum • The hidden curriculum, atau kurikulum tersembunyi y atau kurikulum terselubung, g, secara umum dapat dideskripsikan sebagai “hasil hasil (sampingan) dari pendidikan dalam latar sekolah atau luar sekolah khususnya hasil yang dipelajari sekolah, tetapi tidak secara tersurat dicantumkan sebagai tujuan”. Berdasar B d pengalaman l empiris, i i pengetahuan t h yang disampaikan melalui hidden curriculum ternyata lebih banyak y digunakan g dalam kehidupanp nyata. y • Pertama, hidden curriculum adalah alat dan metode untuk menambah khazanah pengetahuan anak didik di l luar materi t i silabus. il b Mi Misalnya, l b budi di pekerti, k ti sopan santun, t menciptakan dan menimbulkan sikap apresiatif terhadap kehidupan lingkungan. • Kedua, hidden curriculum berfungsi sebagai pencairan suasana, menciptakan minat, dan penghargaan t h d guru. G terhadap Guru yang di disukai k i murid id merupakan k modal awal bagi lancarnya belajar-mengajar dan merangsang minat baca anak didik. Menciptakan Kultur Sekolah yang Kondusif Sekolah sesungguhnya bukan hanya lembaga yang menawarkan mata-mata pelajaran yang ditandai oleh perolehan ijazah belaka. Namun banyak sekali hal yang bi kita bisa kit peroleh l hd darii sekolah k l h yang secara alami l i terkemas dalam apa yang diistilahkan hidden curriculum. • Pertama,, etika. • Kedua, kejujuran. • Ketiga, kasih sayang. • Keempat, mencintai belajar. • Kelima, bertanggung jawab. • Keenam, Keenam menghormati hak orang lain lain. • Ketujuh, tepat waktu. Implementasi The Hidden Curriculum dalam Pendidikan Hidden curriculum adalah kurikulum yang tersembunyi, tetapi nyata dalam proses pembelajaran. Hidden curriculum konotasinya memiliki dua dimensi, yaitu dimensi yang berhubungan dengan perilaku guru, dan dimensi yang berhubungan dengan implementasi konsep guru tentang apa, siapa dan bagaimana peserta didik diberlakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran, tetapi bukan bagaimana materi pembelajaran diajarkan. • G Guru adalah d l h seorang informal i f l lleader. d Sebagai S b i informal i f l leader, tampilannya harus merupakan fungsionalisasi kepemimpinan p p yyang g mampup memberikan kesejukan j dalam berinteraksi dengan para siswa. Siswa harus dilayani dengan kasih sayang, ramah tamah, bilhikmah, pengajaran yang baik dan argumentatif argumentatif. Sebaliknya jangan layani siswa dengan kekerasan, sumpah serapah, caci maki, apa pun kesalahannya. Sadarkan dan berikanlah pengertian kepada siswa dengan berpusat kepada dirinya sendiri, bahwa segala sesuatu yang terjadi berpusat pada perilaku dirinya sendiri sendiri, sehingga mereka benar-benar kenal pada dirinya sendiri. PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH • P Pendidikan didik kkarakter kt adalah d l h suatu t sistem i t penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen p p pengetahuan, g , kesadaran atau kemauan,, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler ko kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. Sistem Nilai dan Pendidikan Karakter • B Berdasarkan d k grand dddesign i Kemendiknas K dik (2010) (2010), secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan p fungsi g dari seluruh ppotensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, keluarga sekolah sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial- kultural tersebut dapat dikelompokkan dalam: olah hati (spiritual and emotional development), olah pikir (intellectual development) development), olahraga dan kinestetik (physical and kinestetic development), dan olah rasa dan karsa (affective and creativity development). • Menurut Dr Thomas Lickona, pendidikan yang mengembangkan karakter adalah upaya yang dilakukan pendidikan untuk membantu anak didik supaya mengerti, memedulikan, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika. Anak didik bisa menilai mana yang benar, sangat memedulikan tentang yang benar, dan melakukan apa yang mereka yakini sebagai kebenaran—walaupun ada tekanan dari luar dan godaan dari dalam. PERAN STRATEGIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER • K Kegiatan i t ekstrakurikuler k t k ik l adalah d l h kkegiatan i t pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga p g kependidikan p yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler a Pengembangan a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, dan minat mereka. k • b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan g g kemampuan p dan rasa tanggung gg g jjawab sosial peserta didik • c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan. • d. d PPersiapan i kkarier, i yaitu it ffungsii kkegiatan i t ekstrakurikuler k t k ik l untuk mengembangkan kesiapan karier peserta didik. Pentingnya Kegiatan Ekstrakurikuler • a. Mengondisikan keberagaman kecerdasan dan p potensi siswa • b. Lebih mendekatkan pendidikan pada dunia riil • c.Memiliki fleksibilitas yang tinggi dari segi program dan kurikulum • d.Pendidikan d Pendidikan disampaikan secara menarik dan menyenangkan Life Skill dan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan P didik b berfungsi f i memberikan b ik kkebebasan b b seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai dengan potensi yang dimilki. Sekolah adalah institusi formal bagi pelaksanan pendidikan, dan guru mempunyai peran untuk membimbing peserta didiknya didikn a untuk nt k mengenal dirinya sebagai manusia sekaligus mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para siswa. Salah satu perwujudannya adalah dengan mengadakan aneka kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat serta tentu saja berguna bagi masa depan anak didik. Banyak manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler sekolah sekolah, antara lain : • Aneka ilmu yyangg bermanfaat. Dalam setiap p kegiatan g ekstrakurikuler yang dipilih tentu ada dasar-dasar ilmunya. • Di bawah bimbingan guru yang tepattepat, kegiatan ekstrakurikuler bisa menjadi wadah yang tepat bagi para siswa dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya • Para siswa bisa memupuk jiwa sportif dalam aneka perlombaan • Ekstrakurikuler juga bisa mengajarkan anak akan arti organisasi, walaupun dalam skala yang kecil. • Dengan mengikuti ekskul, ekskul jiwa nasionalisme para siswa semakin kuat. Ekstrakurikuler sebagai Pembentuk Karakter Siswa • Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan kebutuhan, potensi potensi, bakat bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/ madrasah. Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk membantu pengembangan peserta didik dan pemantapan pengembangan p g g kepribadian p siswa yang y g cenderung g berkembang untuk memilih jalan tertentu. Ekstrakurikuler dan Pengembangan Diri Kontribusi K t ib i kkegiatan i t ekstra k t kkelas l tterhadap h d pesertat didik: • Memberikan peluang untuk menentukan dan mengembangkan minat-minat baru • Mendidik peserta didik untuk bertanggung jawab sebagai warga negara g • Mengembangkan g spirit p dan moral • Memberi peluang untuk memperoleh kepuasan kerja dalam kelompok • Meningkatkan moral dan pengembangan spiritual • Memperkuat kesehatan mental dan fisik peserta didik p • Memberi peluang kepada peserta didik mengenal lingkungan dengan lebih baik • Memperluas pergaulan peserta didik • Memberikan peluang kepada siswa untuk berlatih mengembangkan kreativitas dan kemampuannya dengan lebih penuh Kontribusi K t ib i kkegiatan i t ekstra k t kkelas l tterhadap h d perbaikan kurukulum: - Melengkapi dan memperkaya pengalaman kelas peserta didik - Mengeksplorasi pengalaman-pengalaman pengalaman pengalaman belajar baru yang mungkin dapat dipadukan dengan lebih tepat di dalam kurikulum - Memberikan peluang kepada peserta didik untuk memanfaatkan bimbingan individual dan kelompok - Memotivasi pengajaran di kelas THE HIDDEN CURRICULUM DAN PEMBENTUKAN KARAKTER • MMenurutt Lickona Li k dkk (2007) tterdapat d t 11 prinsip i i agar pendidikan karakter dapat berjalan efektif. • (1) Kembangkan nilai-nilai etika inti dan nilai-nilai kinerja pendukungnya sebagai fondasi karakter yang baik. • ((2)) Definisikan 'karakter' secara komprehensif p yyang g mencakup pikiran, perasaan, dan perilaku. • (3) Gunakan pendekatan yang komprehensif, disengaja, dan proaktif dalam pengembangan karakter karakter. • (4) Ciptakan komunitas sekolah yang penuh perhatian. • (5) Beri siswa kesempatan untuk melakukan tindakan moral. • (6) Buat kurikulum akademik yang bermakna bermakna, menghormati semua peserta didik, mengembangkan karakter, dan membantu siswa untuk berhasil. • (7) Usahakan mendorong motivasi diri siswa siswa. • (8) Libatkan staf sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan moral yang berbagi tanggung jawab dalam pendidikan karakter • (9) Tumbuhkan kebersamaan dalam kepemimpinan moral dan dukungan jangka panjang bagi inisiatif pendidikan karakter. • (10) Libatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra p y p dalam upaya pembangunan g karakter. • (11) Evaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai pendidik karakter, dan sejauh mana siswa memanifestasikan karakter yang baik. Keteladanan Guru • U Untuk t k bisa bi menjadij di ttenaga didik yang profesional, terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik, yaitu: (1) kompetensi pedagogik (kompetensi mengelola pembelajaran peserta didik); (2) kompetensi kepribadian (berkeji (berkejiwaan aan mantap mantap, berakhlak mulia, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik); (3) kompetensi profesional (penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam); dan (4) kompetensi sosial (mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia sekitarnya). • K Kyiriacou ii (1997) menyatakan t k b bahwa h hidd curriculum hidden i l merupakan segala macam aspek pengalaman yang diperoleh p siswa dari sekolah yyangg sangat g berpengaruh p g terhadap karakter siswa. Hal ini bisa berwujud karakter positif atau negatif. Misalnya, cara mengajar guru di sekolah yang mengintegrasikan unsur kerja sama dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kolaboratif cooperative learning, tentu akan memberikan pengalaman kepada siswa tentang bekerja sama. Sikap empati terhadap sesama serta kecakapan berinteraksi juga dapat bersumber dari penerapan pendekatan pembelajaran tersebut. Verba movent exempla trahunt (kata-kata (kata kata itu memang dapat menggerakkan orang, namun teladan itulah yang menarik hati). Seorang siswa di sekolah banyak belajar d i apa yang mereka dari k lih lihat, t apa yang mereka k d dengar, apa yang mereka rasakan, dan apa yang mereka lakukan. Untuk itu, pendidikan kepribadian sesungguhnya merupakan tuntutan terutama bagi kalangan pendidik itu sendiri. Sebab, pengetahuan yang baik tentang sebuah nilai akan menjadi tidak kredibel ketika gagasan teoretis normatif nan apik itu tidak pernah ditemui oleh siswa dalam praksis kehidupan di sekolah. Keteladanan memang menjadi salah satu hal klasik bagi berhasilnya sebuah tujuan pendidikan
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional