Anda di halaman 1dari 29

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah PT Indofood Consumer Branded Product Sukses Makmur –


Nutrition and Special Foods Division Tbk.

PT Indofood Consumer Branded Product Sukses Makmur Tbk. divisi Nutrition and
Special Foods yang saat ini berdiri awalnya hanya memiliki 1 line produksi yang
beroperasi di daerah Ancol Jakarta Utara dengan nama PT Sanmaru Food
Manufacturing. Seiring dengan perkembangan PT Sanmaru Food Manufacturing mulai
mengembangkan usahanya pada bisnis makanan bayi pada tanggal 12 Agustus 1985
yang pada saat itu berlokasi di Ancol Jakarta Utara dengan divisi Baby Health Food (
BHF ) dengan produknya makanan bayi yang mempunyai brand “ Promina “.

Pada bulan Maret 1989 Divisi Baby Health Food mengakuisisi salah satu pabrik
makanan yang berada di bawah PT Sari Pangan Utama Nusantara yang memiliki brand
“ SUN “ yang berlokasi di daerah Rungkut, Surabaya.

Pada tanggal 18 Mei 1989, atas kebijakan manajemen Divisi Baby Health Food,
didirikanlah PT Gizindo Prima Nusantara. Perusahaan ini didirikan agar dapat
memfokuskan bisnis ke bidang makanan bayi. Hal yang mendasari didirikannya PT
Gizindo Prima Nusantara adalah untuk memisahkan antara Divisi Baby Health Food
dengan Mie Instant, dikarenakan makanan bayi sensitif pada hal – hal tertentu.

Tahun 1991 PT Sanmaru Food mengubahnya namanya menjadi PT Indofood Sukses


Makmur dan pada tahun yang sama PT Gizindo Prima Nusantara mendirikan pabrik
baru di daerah Padalarang, Jawa Barat yang selesai pembangunannya pada tahun 1992.

Tahun 1993 PT. Gizindo Prima Nusantara yang berada di daerah Ancol memindahkan
seluruh aktivitasnya ke Padalarang hingga saat ini hanya ada satu pabrik makanan bayi
milik PT. Gizindo Prima Nusantara di daerah Padalarang, Jawa Barat.
Usaha memajukan perusahaan dilakukan secara konsisten dan di segala bidang. Dan
pada tanggal 13 Juli 1995 PT. Gizindo Prima Nusantara mendapatkan pengakuan
internasional dari SGS International dengan diterimanya sertifikasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9002:1994 dengan tujuan untuk menerapkan sistem manajemen mutu dan
peluang untuk meraih pasar internasional. Setelah itu produsen makanan bayi terbesar
di Amerika, dengan brand “Gerber“ mempercayakan kepada pihak PT. Gizindo Prima
Nusantara untuk memproduksi makanan bayi dengan desain formula dari PT. Gizindo
Prima Nusantara untuk dipasarkan ke Maldives, Philipina, Singapura, Hongkong, dan
Malaysia.

Pada tanggal 9 Juli 1998 PT. Gizindo Prima Nusantara melakukan improvement untuk
sistem manajemen mutu dari ISO 9002 menjadi ISO 9001 dari badan sertifikasi SGS
International dan mendapatkan pengakuan ISO 9001 “ ANSI-RAB “ yang merupakan
sertifikasi untuk pasar domestik Amerika dan sertifikasi ISO “ JAZ-ANZ “ untuk pasar
domestik Australia dan Selandia Baru.

Pada tahun 1998 PT. Gizindo Prima Nusantara mendapatkan kepercayaan dari badan
dunia Unicef – PBB untuk memproduksi “ VITADELE “ yang kemudian
didistribusikan ke seluruh Indonesia. Kemudian pada tanggal 9 Desember 1999 PT.
Gizindo Prima Nusantara meraih sertifikat “ HACCP “ ( Hazard Analysis Critical
Control Point ) dari badan sertifikasi SGS International yaitu sertifikasi Food Safety
System untuk memproteksi produk dari kemungkinan kontaminasi mikrobiologi,
Chemical, Physical dan lainnya, seiring dengan waktu pada Bulan Mei 2007 “ HACCP
“ diganti menjadi ISO 22000 : 2005 ( Food Safety Management System).

Pengembangan mutu terus dilakukan baik dari segi produk, kualitas, teknologi dan
sistem, yang mana pada Juli 2001 sistem manajemen mutu telah menerapkan ISO 9001
versi 2000 dan seiring dengan perkembangan pada tahun 2009 berubah menjadi ISO
9001 versi 2008.

Pada Desember 2009, PT Indofood Sukses Makmur memulai proses restrukturisasi


internal Grup CBP (Consumer Branded Product) melalui pembentukan PT Indofood
CBP Sukses Makmur (ICBP) dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di
Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh
Perseroan, ke dalam ICBP termasuk PT Gizindo Prima Nusantara sehingga mulai 2009
PT Gizindo Prima Nusantara berubah menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Nutrition and Special Foods.

Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan aspek lingkungan dan sumber


daya manusia menjadi hal yang wajib diperhatikan perusahaan. Pada 2011 PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Nutrition and Special Foods telah menerapkan ISO
14001 : 2004 untuk Sistem Manajemen Lingkungan dan OHSAS 18001 : 2007 untuk
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Selain itu, sebagai perusahaan
yang memproduksi produk dengan persyaratan yang ketat baik dari komposisi zat gizi
maupun kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik, pada tahun yang sama
laboratorium PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Nutrition and Special
Foods telah tersertifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Pada 2012, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Nutrition and Special Foods
mendapat penghargaan pada acara Millenium Development Goals (MDG’S) Awards
dari Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia sebagai sektor swasta yang
mendukung pencapaian Millenium Development Goals dengan melakukan program
nutrisi berupa pengadaan SUN Mobil Layanan Gizi Ibu dan Balita di Lima wilayah di
Indonesia meliputi DKI Jakarta, BODEBEK, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Kegiatan utama dari SUN Mobil Layanan Gizi Ibu dan Balita adalah edutaiment di
Posyandu, dimana unsur edukasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan seputar
gizi balita dan ibu hamil, pemeriksaan kesehatan balita dan ibu hamil dan disertai
games menarik yang bisa diikuti oleh pengunjung Posyandu. Di tahun yang sama salah
satu produk SUN yaitu SUN Ibu Hamil mendapatkan penghargaan dari PERGIZI
PANGAN Indonesia dan GAPMMI kategori Inovasi Produk Peduli Gizi sebagai
produk susu yang affordable bagi ibu hamil terutama untuk mencegah defisiensi besi,
kalsium, asam folat, vitamin B12, dan vitamin D (25-95% AKG/Sajian) dan asam
lemak esensial, serta bebas asam lemak trans. Juga mempromosikan tips kehamilan
sehat, sejalan dengan upaya perbaikan gizi ibu hamil.

Pada April 2013, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Nutrition and Special
Foods mengeluarkan produk terbarunya berupa jajanan sehat sagon sereal yang diberi
nama “GoVit”.. Di tahun yang sama, tepatnya bulan Agustus, PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Divisi Nutrition and Special Foods mengeluarkan produk susu dan sereal
“Provita”. Pada tahun 2017 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Nutrition
and Special Foods mengeluarkan produk sereal dewasa dengan brand Gowell. Gowell
merupakan pengembangan dari produk sebelumnya yang dihasilkan dengan brand
Provita.

Implementasi yang baik dari kegiatan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi
Nutrition and Special Foods di bidang lingkungan dibuktikan dengan diraihnya
penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2014 yang dinilai telah mempelopori
pencegahan polusi. IGA 2014 yang diinisiasi oleh The La Tofi School of CSR
merupakan penghargaan yang diberikan kepada para pihak yang mengupayakan
pelestarian lingkungan, termasuk perusahaan yang melaksanakan tanggung jawab
sosial dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.

PT Indofood CBP Sukses Makmur divisi Nutrition and Special Foods telah
menghasilkan beberapa produk yang mampu bersaing di pasar domestik dan
internasional. Selain itu perusahaan terus melakukan pengembangan jaringan
pemasaran dan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia sebagai usaha untuk lebih
memperkuat keberadaannya sebagai produsen makanan bayi dan anak-anak.

3.2 Filosofi Perusahaan

3.2.1 Visi dan Misi PT Indofood (Holding Company)

Visi :

A total Food Solution


Misi :

To Provide sustainable solutions for food needs

To continously improve our people, processes and technologies

To contribute to the welfare of the society and environment in a sustainable manner

To continously improve stakeholdres values

3.2.2 Visi dan Misi PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and
Special Foods

Visi :

To be the leader in Consumer Nutrition market by becoming the most preferred


nutritional food and beverage.

Misi :

Our Quest is to keep improving the quality of human life by providing high quality
food and beverages products for all ages with special nutritive needs and endorsed by
health expert.

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi di PT. ICBP NSF, kekuasaan tertinggi dipegang oleh kepala divisi
yang memiliki beberapa manajer. Manajer bertanggung jawab memegang satu
departemen, posisi ini disebut sebagai Head of Department. Struktur organisasi PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and Special Foods dapat dilihat pada
bagian Gambar 3.1
Head Of Division

Secretary

Bussiness Manufacturing Research and Finance Human


Marketing Sales
Development Departement Development Departement Reseurces
Departement Departement
Departement Departement Departement

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT ICBP SM-NFSD


(Sumber : PT ICBP SM-NFSD,2018)
1. Division Head

Memimpin dan mengarahkan seluruh kegiatan divisi untuk mencapai performa yang
tinggi dalam menghasilkan produk yang bernilai tambah dan bermutu tinggi sehingga
target penjualan tercapai.

2. Head Of Marketing

Memastikan strategi pemasaran yang tepat, sehingga produk terjual sesuai dengan
target.

3. Head Of Sales

Memastikan proses penjualan mencapai target dengan memikirkan metode terbaik


untuk menjual produk yang ada.

4. Head Of Manufacturing

Memastikan seluruh proses produksi berjalan lancer secara efisien dan efektif, dan
output produk mencapai target yang ditetapkan.

5. Head Of Research and Development

Bertanggung jawab dalam pengembangan produk dan sistem mutu semua aspek
manufaktur dan menjamin sistem berjalan dengan baik, dan sesuai dengan regulasi
yang ada.

6. Head Of Finance

Menjamin tersedianya dana dan menjaga cash flow sehingga operasional perusahaan
berjalan lancar.

7. Head Of Human Resources

Menjamin tersedianya sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan baik jumlah
maupun kualitas. Selain itu juga memastikan seluruh operasional berjalan lancar
dengan support fasilitas, dan pencatatan administrasi yang baik bagi karyawan,
lingkungan, dan regulasi

3.4 Produk yang Dihasilkan

PT Indofood CBP Sukses Makmur divisi Nutrition and Special Foods. memproduksi
beberapa produk dari empat merek “PROMINA”, ‘SUN”, ”GOVIT” dan “GOWELL”.
Produk yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and
Special Foods dapat dilihat di Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Produk PT. Indofood CBP Sukses Makmur divisi Nutrition and Special
Foods

Umur Merek Jenis Varian Rasa

Milky Beras Merah

Smooth Kacang Hijau

Pisang Susu

Bubur Bayi Ayam & Jamur

Ayam Brokoli Keju


Promina
Tim Sapi Wortel

Pir Jeruk Pepaya

Diatas 6 Berah Merah


Bulan Nutritious Baby Rusk Kacang Hijau

Susu

Beras Merah

Kacang Hijau

Pisang
SUN Bubur Sereal Susu
Apel, Jeruk & Pisang

Brokoli & Wortel

Ayam Kampung & Bayam


Umur Merek Jenis Varian Rasa

Susu & Madu

Rusk Biskuit Bayi Bergizi Pisang

Jeruk

Beras Merah
MPASI Bubur Bergizi
Kacang Hijau

MPASI Biskuit

Umur Merek Jenis Varian Rasa

Daging & Brokoli

Ikan Bilis, Bayam, Wortel

Ati Ayam Kampung

Bubur Tim Ayam Kampung Kacang Polong

Promina Ayam Kampung Tomat Wortel

Tim Salmon Norwegia

Chocolate Avokado
Diatas 8
Nutritious Marie Biscuit
Bulan
Sweet sereal Strawberry & Jeruk

Tim Beras Merah

Tim Ati Ayam

Tim Instan Tim Sayur & Ayam


SUN
Tim Tomat Wortel & Ayam

Stroberi Apel

Marie Biskuit

Promina Sweet sereal Coklat, Pisang & Jeruk

SUN Tim Instan Coklat & Susu

Promina Nasi Tim Ayam & Jagung


Umur Merek Jenis Varian Rasa

Keju
Diatas 12 Nutritious Arrowroot
Coklat
Bulan Biscuit
Susu

Diatas 18 Ayam & Sayur


Promina Sup Mi
Bulan Daging & Sayur

Coklat
Ibu Hamil
Kondisi Vanila
SUN
khusus Coklat
Ibu Menyusui
Vanila

Strawberry
Anak Usia Govit
Sekolah Coklat

Coklat
Umum Gowell
Vanila
Sumber : PT ICBP SM-NFSD,2018

Selanjuttnya gambar produk dapat dilihat pada Gambar 3.1


Gambar 3.1 Produk PT ICBP SM - NFSD

(Sumber : PT ICBP SM – NFSD, 2018)

3.5 Lokasi Perusahaan

Lokasi kantor pusat dan pabrik PT. Indofood CBP Sukses Makmur Makmur divisi
Nutrition and Special Foods berlokasi di Jalan Raya Caringin 353, Padalarang 40553,
Bandung, Jawa Barat, Indonesia selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan
Gambar 3.4. Batas Administratif PT ICBP SM – NFSD sebagai berikut :
Batas Utara : Pemukiman
Batas Selatan : PT ICBP Sukses Makmur Tbk Noodle Division
Batas Timur : Pemukiman
Batas Barat : Lapangan sepak bola milik PT Indofood
Gambar 3.3 Lokasi PT ICBP SM-NFSD
(Sumber: Google Earth,2018)
Pemilihan pabrik dapat dianggap strategis karena terletak dekat dengan Jalan Tol
Purbaleunyi dan di dukung dengan sarana transportasi umum. Lokasi pabrik juga
dilengkapi dengan air tanah yang cukup dan mengelola pembuangan limbah. Luas area
pabrik PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and Special Foods sekitar
3,6 hektar, terdiri atas beberapa bangunan dan fasilitas seperti pos keamanan, ruang
parkir kendaraan, bangunan pabrik (ruang produksi, ruang ganti, ruang sanitasi, ruang
peralatan dan bengkel, gudang barang jadi, dan lain-lain), perkantoran, kantin,
koperasi, instalasi pengolahan air limbah, mushola, fasilitas umum, dan taman.
Fasilitas tersebut merupakan sarana penunjang bagi kegiatan operasional perusahaan
di pabrik.

3.6 Produksi

Pabrik yang berada di PT ICBP SM – NFSD hanya memproduksi variant bubur bayi
Promina, bubur tim Promina, bubur bayi SUM,MPASI bubur SUN, tim instan SUN,
sereal GO Vit dan sereal Gowell sedangkan variant produk lainnya seperti baby
rusk,biscuit marie,arrowroot biscuit dan sup mi di produksi di pabrik lain namun
pengecekan laboratorium dilakukan di PT ICBP SM-NFSD. Secara umum proses
utama produksi nutrisi dan makanan khusus yang di produksi PT ICBP SM NFSD
sama, selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 3. (PT ICBP SM NFSD,2018).
Perbedaannya yaitu :

1. Pada proses pembuatan sereal tidak ada proses penghalusan masih berbentuk
kasar (flakes).
2. Penambahan bahan premix pada proses pembuatan bubur bayi Promina dan
SUN

PREPARING PROCESSING BLENDING PACKAGING


MATERIAL

Terdiri dari : Terdiri dari : Terdiri dari : Terdiri dari :


 Pembersihan  Pencampuran Basah Pencampuran  Pengemasan Sachet
 Penggilingan  Pemasakan Kering  Pengemasan Box
 Pengeringan
 Pengemasan Karton
 Penyaringan

Gambar 3.4 Tahapan Produksi Nutrisi dan Makanan Khusus

(Sumber : PT ICBP SM-NFSD,2018)

3.6.1 Bahan Baku

Bahan baku untuk memproduksi nutrisi dan makanan khusus di PT ICBP SM-NFSD
dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Bahan Baku Produk Nutrisi dan Makanan Khusus

No Jenis Bahan Keterangan


1. Bahan baku utama Beras dan kacang-kacangan
2. Bahan baku penunjang Gula pasir, garam dapur, air, skim
milk non instan, soya lechitin
3. Bahan premix Vitamin,mineral,flavour
4. Bahan baku kemasan Kemasan etiket, box, karton
Sumber : PT ICBP SM-NFSD,2018
3.6.2 Mesin

Mesin-mesin yang digunakan dalam proses pembuatan nutrisi dan makanan khusus
dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Mesin yang Digunakan dalam Proses Produksi dan Fungsinya

No Mesin Fungsi
1. Intake raw material Tempat memasukan bahan baku dari gudang, sekaligus
penyaringan bahan baku dari limbah logam.
2. Combigrand Membersihkan limbah yang memiliki masa tinggi
seperti batu dan kerikil
3. Dry Stoner Proses pembersihan setelah melewati mesin
Combigrand, berfungsi untuk membersihkan bahan
baku dari limbah dengan masa lebih kecil seperti tali
rapia dan ranting kecil.
4. Separator gravity Memisahkan bahan baku dari kotoran yang belum lolos
pada proses pembersihan sebelumnya, misalnya gabah
5. Dust collector Media penghisap debu-debu yang melekat pada bahan
baku, kemudian dikumpulkan dalam satu tempat
seperti karung.
6. Polishing machine Mengikis kulit ari bagian luar dari beras.
7. Hammer mill Menggiling bahan baku utama sehingga dapat menjadi
tepung
8. Jet filter Menyaring bahan hasil dari penggilingan yang
berbentuk tepung, sehingga ukuran dapat sesuai dengan
standar yang ditentukan
9. Silo Tempat penyimpanan sementara tepung hasil
penggilingan
No Mesin Fungsi
10. Slurry tank Mesin pengadukan campuran tepung dengan air dan
bahan-bahan basah lainnya sehingga dapat menjadi
adonan yang homogen.
11. Jet cooker Memasak adonan yang dibuat pada slurry tank
menggunakan steam yang murni
12. Drum dryer Memasak dan mengeringkan adonan hingga matang
dan menjadi kering dengan kadar air dibawah 3%
sehingga menjadi produk yang instan.
13. Side Breaker Menghancurkan bahan berbentuk sheet hasil dari drum
dryer sehingga berubah menjadi berbentuk flakes
14. Slanting conveyor Penyalur bahan berbentuk flakes dari side breaker ke
mesin sifter flaker.
15. Sifter flaker Menghancurkan dan menyaring produk setengah jadi
dalam bentuk flakes menjadi tepung halus.
15. Magnet drum Menyaring tepung sehingga dapat terpisah dari benda
asing seperti logam yang dihasilkan pada proses di
drum dryer
16. Ribbon Mixer Mencampur tepung dengan bahan kering lainnya
17. Mesin pengemas Alat pengemas bahan yang sudah jadi kedalam
(Sachet) atau high kemasan bentuk sachet.
speed sealing
18. Mesin shrink Alat pembungkus kemasan box.
wrapping
19. Mesin base pack Pengepakan kemasan kedalam karton box.
Sumber : PT ICBP SM-NFSD,2018
3.6.3 Gudang Bahan Baku

Ruang lingkup pada bagian gudang bahan baku ini yaitu terdiri dari proses penerimaan,
penanganan, penyimpanan, serta pengeluaran bahan baku baik tu pengeluaran bahan
baku untuk dikirimkan kebagian produksi ataupun kepada pihak lain

1. Penerimaan bahan baku


Terjadi hubungan langsung antara vendor dengan bagian gudang bahan baku
dalam proses penerimaan barang, di mana proses penerimaan barang dari vendor
hingga bias masuk ke gudang terdiri dari beberapa proses, dapat dilihat pada
Gambar 3.

Penyerahan surat
jalan dari vendor
ke gudang

Tidak Sesuai

Pengecekan Surat
Jalan

Sesuai

Pengambilan sampel Tidak Sesuai Return bahan ke


oleh bagian quality vendor
control

Penerimaan
bahan baku

Gambar 3.5 Tahapan Penerimaan Bahan Baku

(Sumber : PT ICBP SM-NFSD,2018)


2. Penanganan bahan baku
Gudang bahan baku memiliki kewajiban untuk menangani bahan baku yang
telah melewati beberapa proses pengecekan sehingga bias masuk kedalam
gudang, adapun penanganan yang dilakukan seperti berikut :
a. Pengelompokan bahan baku
Pengelompokan bahan baku digunakan untuk memisahkan bahan baku
berdasarkan jenisnya. Bahan baku terdiri dari bahan baku utama, tambahan
premix serta bahan kemasan. Selain berdasarkan jenisnya, bahan baku juga
dipisahkan berdasarkan tanggal masuk bahan baku.
b. Penempatan tata letak bahan baku
Bagian gudang akan mengatur tata letak penyimpanannya tiap kelompok
bahan baku. Penempatan bahan baku menggunakan pallet yang disusun
dalam rak sehingga dapat memudahkan ketika pengambilan bahan untuk
disalurkan kebagian lain.
c. Perawatan bahan baku
Perawatan bahan baku dilakukan untuk menjaga agar bahan baku yang
disimpan di gudang tidak terkontaminasi oleh tikus atau serangga.
Perawatan yang dilakukan terdiri dari penempatan perangkap tikus dan
serangga disetiap bagian rak bahan. Pengecekan dilakukan beberapa kali
dalam sehari untuk melihat apakah ada tikus atau serangga yang
terperangkap pada alat yang dipasang.
d. Pengembalian bahan baku ke vendor (Return)
Pengembalian bahan baku terjadi apabila bahan yang dikirimkan oleh
vendor tidak lolos dibagian quality control bahan baku karena bahan tidak
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pengembalian bahan baku
dilakukan oleh bagian gudang dengan cara melampirkan surat return yang
dibuat oleh bagian purchasing sehingga bagian vendor akan menerima surat
dari gudang.
3. Penyimpanan bahan baku
Fungsi utama gudang bahan baku yaitu sebagai tempat penyimpanan bahan
baku sebelum masuk kebagian produksi. Penyimpanan ini dilakukan
berdasarkan beberapa prosedur sehingga dapat mempermudah proses
penyusunan serta pengambilan bahan baku. Penyusunan bahan baku ini
menggunakan pallet yang disusun kembali dalam sebuah rak. Pengambilan
bahan baku dilakukan dengan menggunakan alat angkut khusus (forklift)
4. Pengeluaran bahan baku
Gudang bahan baku memiliki tanggung jawab untuk mengurus serta
melaporkan pengeluaran. Pengeluaran bahan ini terbagi kedalam beberapa
jenis yaitu sebagai berikut :
a. Pengeluaran bahan baku untuk produksi
b. Pengeluaran bahan baku untuk di return
c. Pengeluaran bahan baku ke bagian premix
d. Pengeluaran bahan untuk dimusnahkan
e. Pengeluaran lain-lain ( Karung plastic, drum jerigen dan lainnya)untuk
dijual ke pihak lain.

3.6.4 Proses Persiapan Produksi

Proses persiapan produksi dibagi menjadi dua yaitu :

1. Persiapan bahan baku


Persiapan bahan baku dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah kebutuhan
bahan baku yang akan dibutuhkan pada proses produksi. Proses persiapan bahan
baku terdiri dari beberapa proses yaitu sebagai berikut :
a. Proses melihat rencana produksi untuk mengetahui jumlah dan jenis bahan
baku yang dibutuhkan serta beberapa waktu yang dibutuhkan untuk proses
produksi yang akan dilakukan.
b. Membuat bon permintaan barang yang ditujukan untuk bagian gudang bahan
baku.
c. Setelah gudang menerima bon permintaan barang, maka bagian gudang akan
menyerahkan barang dari gudang ke bagian produkai.
d. Setelah bahan baku masuk ke bagian produksi, bahan akan diperiksa untuk
memastikan apakah bahan terebut sudah sesuai serta layak untuk dilanjutkan
ke proses selanjutnya.
e. Penempelan label status pada setiap pallet yang telah diperiksa selanjutnya
bakan akan di tempatkan sesuai urutan rencana penggilingan yang telah ada.
2. Persiapan Mesin
Persiapan mesin digunakan untuk mengetahui apakah mesin yang akan
dipakai pada proses produksi sudah siap digunakan atau tidak. Proses
persiapan mesin yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan fasilitas pembantu mesin seperti tong, karung plastic, pisau dan
timbangan.
b. Pemeriksaan kondisi mesin seperti kebersihan serta kelayakan mesin.
c. Menghidupkan mesin
d. Menyetel parameter pada mesin.

3.6.5 Proses Produksi

Proses produksi terbagi menjadi empat tahapan penting yaitu :

1. Preparing Material
a. Proses Pembersihan
Tahap pertama proses produksi yaitu membersihkan bahan baku yang akan
digiling dari benda asing seperti debu, tangkai, gabah dan lainnya. Terdapat
beberap langkah pada proses pembersihan bahan baku yaitu sebagai berikut :
1. Penuangan bahan baku ke intake raw material yang dilakukan secara
bertahap hingga memenuhi kapasitas intake raw material,
2. Proses transfer serta pembersihan bahan baku ke mesin pembersih untuk
dibersihkan. Terdapat beberapa mesin yang digunakan pada proses
pembersihan ini yaitu mesin cobigrand, dry stoner, separator gravity,
dust collector dan polishing machine. Setiap mesin memiliki fungsi yang
berbeda seperti yang telah dijelaskan pada Tabel 3.
Setelah proses diatas selanjutnya melakukan proses pembersihan ulang pada
bahan baku yang terbawa atau tercampur dengan waste. Proses pembersihan
ulang dilakukan maksimal sebanyak dua kali.
b. Prose penggilingan
Setelah proses pembersihan, tahap selanjutnya yaitu proses penggilingan
bahan baku. Proses ini bertujuan untuk menggiling bahan baku
menggunakan mesin hammer mill. Langkah proses penggilingan yaitu
sebagai berikut :
1) Penampungan bahan baku yang telah dibersihkan dan siap untuk
digiling pada hopper strage yang terdapat pada hammer mill.
2) Penggilingan bahan baku menjadi tepung, selanjutnya akan diayak
menggunakan jet filter yang terdapat pada hammer mill sehingga
kehalusan tepung dapat sesuai standar.
3) Penampungan bahan baku hasil giling kedalam silo.
2. Processing
a. Proses pencampuran basah
Proses pencampuran basah dilakukan untuk mencampurkan bahan utama
dengan bahan tambahan lain yang berbentuk basah seperti air, minyak,
susu krim dan lainnya berdasarkan komposisi yang telah ditetapkan
sehingga dapat menghasilkan adonan homogeny yang siap untuk dimasak
menggunakan mesin slurry tank. Tahapan proses pencampuran basah
sebagai berikut :
1. Memasukan bahan dasar air dan premix ke dalam mesin shurry tank,
2. Mesin slurry tank akan mengaduk bahan. Bagian ini perlu diperhatikan
waktu kapan dimulainya proses pencampuran sebagai data untuk
mengisi buku aktvitas slurry mixer,
3. Memeriksa Ph dan kekentalan hasil pengadukan untuk dikirimkan
sampelnya ke laboratorium,
4. Menimbang hasil pengadukan yang dilakukan secara otomatis oleh
computer untuk selanjutnya dicocokan dengan selisihnya,
5. Dihasilkan adonan jadi dari hasil pengadukan.
b. Proses pemasakan
Adonan yang telah homogen dari hasil proses pencampuran pada mesin
slurry tank kemudian di transfer ke mesin jet cooker untuk dimasak. Hasil
pencampuran basah akan dimasak dengan uap steam yang telah
disterilisasi menggunakan sanitary steam. Output dari proses pemasakan
ini yaitu berupa adonan bubur yang kemudian akan didistribusikan ke
mesin pengering.
c. Proses pengeringan
Proses pengeringan bertujuan untuk mengeringkan bubur dari hasil
pemasakan menggunakan mesin drum dryer. Pada proses ini output yang
dihaslikan berbentuk sheet yang kemudian dipotong dengan pisau dan
dihancurkan pada side breaker sehingga menghasilkan bentuk flakes.
d. Proses penyaringan
Bubur yang telah kering selanjutnya turun ke breaker conveyor untuk
dihancurkan dan dialirkan ke mesin shift flaker dengan menggunakan inline
conveyor. Mesin shift flaker ini berfungsi untuk menyaring kepingan flakes.
Output dari mesin ini berupa bubuk susu yang telah kering, teksturnya pun
telah disesuaikan dengan saringan. Selanjutnya akan dilakukan
pemeriksaan aroma, warna dan kadar air dari hasil shift flaker. Pada proses
penyaringan ini bubur kasar akan terpisah sehingga menghasilkan bubur
dengan kehalusan yang sesuai dan siap ditampung di silo. Output dari
proses ini yaitu merupakan produk bubur setengah jadi.
3. Blending
Proses pencampuran kering (blending) bertujuan untuk mencampurkan hasil
premix ingredient dengan gula yang telah dijadikan tepung serta bahan kering
lain seperti vitamin. Mesin yang digunakan pada proses pencampuran kering
ini yaitu conical mixer dan ribbon mixer. Pada bagian ini bubur setengah jadi
yang telah disimpan di silo akan dihisap masuk ke hooper storage untuk
selanjutnya dialirkan kebagian pengemasan.
4. Packaging
Pengemasan produk terbagi menjadi da jenis kemasan yang terdiri dari
kemasan sachet dan box. Proses pengemasan ini dilakukan setelah hasil
pencampuran kering yang sudah homogen selanjutnya dialirkan ke mesin
hooper menggunakan pulse conveying system.
a. Proses pengemasan sachet
Pengemasan sachet menggunakan mesin highspeed sealing. Beberapa
lngkah pada proses pengemasan menggunakan mesin ini yaitu sebagai
berikut :
1. Etiket yang telah dipasangkan pada mesin akan ditarik dan melewat
mesin markem,
2. Kemasan akan diisi dengan bubur bayi yang telah disimpan didalam bag
mesin,
3. Pemanasan kemasan secara vertical dan horizontal sehingga kemasan
dapat tertutup.
b. Proses pengemasan box
Proses pengemasan pada kemasan box sama dengan proses pengemasan
pada bentuk sachet, hanya saja terdapat proses tambahan di akhir yaitu
proses pengemasan produk yang sudah dalam sachet kedalam box. Pada
bagian ini mesin yang digunakan yaitu mesin shrink wrapping.

Proses selanjutnya yaitu proses pengecekan kekuatan produk dengan menggunakan


produk dengan deep vacuum. Pemindahan produk juga perlu dilakukan dengan
menggunakan X-Ray untuk memastikan tidak ada benda asing yang masuk kedalam
kemasan sehingga produk dapat segera disusun kedalam karton dan diberikan label
tanggal kadaluarsa dengan menggunakan mesin base pack.
3.6.6 Karantina dan Finish Good
Karantina dilakukan pada produk finish good yang sudah disusun dalam pallet. Proses
karantina dilakukan sebelum produk dipasarkan dengan tujuan untuk memastikan
apakah produk layak dipasarkan atau tidak. Waktu yang dibutuhkan untuk
mengkarantina biasanya 5-6 hari. Tim yang menangani yaitu bagian quality control.
3.6.7 Gudang Finish Food
Proses produksi produk mulai dari bahan mentah hingga menjadi produk jadi dan
telah melewati proses quality control selanjutnya produk jadi tersebut dikirimkan ke
gudang produk jadi atau gudang finished good. Gudang finished good ini memiliki
beberapa fungsi yang sama dengan gudang bahan baku, yang berbeda hanya barang
yang disimpan merupakan produk jadi hasil produksi yang siap dikirimkan ke pihak
distributor. Lebih jelasnya fungsi dari gudang finished good yaitu untuk menerima
produk dari bagian produksi, penanganan produk jadi, penyimpanan produk jadi,
serta pengeluaran produk ke distributor.

3.7 Pengelolaan Limbah B3 di PT ICBP SM – NFSD

Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan,


pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan/atau penimbunan (PP. No.
101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3). Proses pengelolaan Limbah B3 di
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Nutrition And Special Foods Division yaitu

1. Penanganan Limbah B3
 Penanganan Limbah B3 harus mengacu kepada LDKB, dan atau standar
yang dikeluarkan oleh instansi terkait.
 Potensi bahaya dan cara/metode penanganan Limbah B3 yang aman,
termasuk alat pelindung diri yang diperlukan,dirinci
 Alat pelindung diri wajib digunakan, dan hygine personel wajib
dilaksanakan selama menangani Limbah B3
 Penggunaan masker dan sarung tangan direkomendasikan selama
analisa/penanganan sampel mikrobiologi.
 Pertimbangkan penggunaan alat bantu yang sesuai dalam pemindahan
lokasi/transportasi Limbah B3. Kemasan besar/drum harus
menggunakan alat bantu mekanik.
 Penanganan Limbah B3 dan atau mereaksikan bahan yang
menimbulkan uap pekat/berbahaya, harus dilakukan dilemari asam.
 Dilakukan disinfeksi area secara rutin terhadap area analisa
mikrobiologi/penanganan sampel mikrobiologi.
2. Penyimpanan Limbah B3
 Penyimpanan Limbah B3 yang tidak bersesuaian dapat menimbulkan
bahaya apabila disimpan dalam tempat yang sama agar dipisahkan
(sesuai pada lampiran tata letak penyimpanan Limbah b3)
 Ruang tempat penyimpanan Limbah B3 harus memiliki ventilasi cukup,
serta dalam keadaan terkunci di luar jam kerja, pintu gudang harus
selalu ditutup dengan rapat dan diberi tanda peringatan.
 Peyimpanan Limbah B3 di dekat proses yang tidak bersesuaian harus
dihindarkan.
 Kemasan/wadah Limbah B3 tidak boleh bocor, berkarat/rusak dan
harus ditumpuk dengan sebaik-baiknya.
 Semua Limbah B3 harus terdapat symbol dan label yang jelas.
 Kondisi penyimpanan Limbah B3 harus memenuhi peraturan
perundangan yang berlaku.
 Pada tempat penyimpanan Limbah B3 harus dilengkapi dengan spill kit
atau alat tumpahan.
 Tempat penyimpanan Limbah B3 harus memiliki fasilitas APD,
pemadaman kebakaran serta peralatan P3K.
3. Pengangkutan Limbah B3 pada Pihak ke-3
 Seluruh Limbah B3 dikumpulka dalam wadah, diberi label dan
disimpan ditempat penyimpanan sementara (TPS) Limbah B3 untuk
diserahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga yang memiliki
perijinan dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) RI.
 Semua wadah/kemasan Limbah B3 yang akan dibuang harus diberi
label yang jelas dan mudah dipahami untuk menghindari kecelakaan
kerja dan pencemaran lingkungan.

Di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Nutrition And Special Foods Division saya
berada di divis HSE (Health, Safety, Enviromental) fungsi daripada HSE itu sendiri
terbagi menjadi beberapa bidang yaitu terdapat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Organisasi P2K3L PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Nutrition And Special Foods Division.

(Sumber :
3.8 Kebijakan Mutu Perusahaan Terhadap Lingkungan

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Nutrition And Special Foods Division adalah
penyedia produk makanan nutrisi dan khusus yang berkualitas, berpedoman pada
sistem keamanan pangan serta memiliki kepedulian dan komitmen untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja serta kelestarian lingkungan dengan menetapkan
pokok-pokok kebijakan dalam bidang keselamatan,kesehatan kerja dan kelestarian
lingkungan melalui upaya kegiatan sebagai berikut :

1. Memenuhi peraturan perundang-undangan serta persyaratan lainnya yang


berkaitan dengan K3 dan Lingkungan.
2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran
lingkungan meliputi air, udara dan tanah melalui upaya perbaikan serta tinjauan
kinerja K3 dan Lingkungan yang berkesinambungan dengan turut
mempertimbangkan perkembangan dalam teknologi, peraturan dan kebutuhan
Perusahaan sehingga diperoleh kinerja yang optimal
3. Menggunakan sumber daya alam dan energy secara efektif dan efisien
4. Mengupayakan konservasi air dan perlindungan keanekaragaman hayati
termasuk upaya mengurangi dan memanfaatkan limbah dengan prinsip Reuse,
Recycle dan Recover (3R)
5. Mencapai peningkatan kesadaran dan kompetensi seluruh Pekerja di bidang K3
dan Lingkungan.
6. Berpartisipasi dalam program “Go Green” dengan berupaya melaksanakan
kegiatan Clean Production, Penghematan Energi, Peningkatan Effisiensi dan
Pengurangan Emisi Karbon dengan melakukan upaya kegiatan “Reduce,Reuse
& Recycle” secara berkesinambungan.

Kebijakan ini ditetapkan untuk wajib dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
oleh manajemen, karyawan dan pihak lain yang terkait. Kebijakan ini akan ditinjau
secara berkala, didokumentasikan, dikomunikasikan dan terbuka untuk umum.
3.9 Landasan Peraturan Limbah B3 di PT ICBP SM – NFSD

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Nutrition And Special Foods Division
menggunakan kebijakan yang berlandaskan kepada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia. Landasan tersebut digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan pengelolaan
Limbah B3 yang terdiri dari (Divisi HSE PT. ICBP SM – NFSD,2018) Dapat dilihat
pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Landasan Peraturan Limbah B3 di PT ICBP SM – NFSD

No Nama Peraturan Jenis Peraturan Isi Peraturan


1. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Pengelolaan Limbah Bahan
No. 101 Tahun 2014 Berbahaya dan Beracun
2. KEPKA Bapedal No. Keputusan Kepala Tata Cara Persyaratan
1 tahun 1995 Bapedal Teknik Penyimpanan Dan
Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
3. KEPKA Bapedal No. Keputusan Kepala Dokumen Limbah Bahan
2 tahun 1995 Bapedal Berbahaya dan Beracun
4. Permen LH No. 14 Peraturan Menteri LH Simbol dan Label Limbah
Tahun 2013 Bahan Berbahaya dan
Beracun
5. Permen LH No. 30 Peraturan Menteri LH Tata laksana perizinan dan
Tahun 2009 pengawasan pengelolaan
limbah B3 serta pengawasan
pemulihan akibat
pencemaran limbah B3 oleh
pemerintah daerah
No Nama Peraturan Jenis Peraturan Isi Peraturan
6. Perda Jabar N0. 23 Peraturan Daerah Pengelolaan Limbah Bahan
Tahun 2012 Provinsi Jawa Barat Berbahaya dan Beracun di
Jawa Barat
7. Peraturan Bupati Peraturan Bupati Tata laksana Perizinan
Bandung Barat No.32 Bandung Barat Pengelolaan Limbah Bahan
Tahun 2014 Berbahaya dan Beracun
8. Permen LHK No. : Peraturan Menteri LHK Tata Cara Uji Karakteristik
P.55/Menlhk- Limbah Bahan Berbahaya
Setjen/2015 dan Beracun
Sumber :Evaluasi Perundangan Lingkungan PT ICBP SM-NFSD,2018

Selain peraturan pemerintah diatas, perusahaan ini memiliki surat keputusan yang
menjadi acuan dalam pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yaitu
sebagai berikut (Divisi HSE PT. ICBP SM – NFSD,2018).

1. Surat Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat


Nomor 660/110/KLH Tentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Nutrition
And Special Foods Division

Anda mungkin juga menyukai