Oleh :
Preseptor :
2018
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab nomor satu dari kematian secara global. Secara
epidemiologi, pada tahun 2012 diperkirakan terdapat 17,5 juta orang yang meninggal karena
penyakit kardiovaskular, sekitar 31% dari keseluruhan kematian secara global. Dari angka
kematian tersebut, diestimasi sebanyak 7,4 juta orang meninggal akibat penyakit jantung
koroner dan 6,7 juta orang meninggal akibat stroke berdasarkan data World Health
Oganization.1
Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler terbanyak pada
pasien rawat inap dirumah sakit negara-negara industri (Antman dan Braunwald, 2010). Infark
miokard adalah kematian sel miokard akibat iskemia yang berkepanjangan. Menurut WHO,
infark miokard diklasifikasikan berdasarkan dari gejala, kelainan gambaran EKG,dan enzim
jantung. Infark miokard dapat dibedakan menjadi infark miokard dengan elevasi gelombang ST
koroner akut (SKA) yang paling berat.Pada pasien STEMI, terjadi penurunan aliran darah
koroner secara mendadak akibat oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada
sebelumnya. Trombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi cedera vaskuler.
Cederavaskuler dicetuskan oleh faktor-faktor seperti merokok, hipertensi, dan akumulasi lipid
Saat ini, kejadian STEMI sekitar 25-40% dari infark miokard, yang dirawat dirumah sakit sekitar
5-6% dan mortalitas 1 tahunnya sekitar 7-18%.Sekitar 865.000 penduduk Amerika menderita
Keluhan pasien dengan STEMI dapat berupa angina yang dikeluhkan pasien berupa nyeri
dada substernal, dapat menjalar ke lengan kiri, rahang, punggung, ulu hati; lama > 20 menit;
disertai keringat dingin dan bila ditanyakan kepada pasien dapat ditemukan salah satu atau
beberapa faktor risiko (Diabetes Mellitus, dislipidemia, Hipertensi, genetik). Diagnosis dapat
ditegakkan pada pasien dengan anamnesis di atas ditambah dengan pemeriksaan EKG.8
Tujuan utama tatalaksana STEMI adalah mendiagnosis secara cepat, menghilangkan nyeri
dada, menilai dan menginmplementasikan strategi reperfusi yang mungkin dilakukan, memberi
anti trombotik dan antiplatelet, dan memeberi obat penunjang. Terdapat beberapa pedoman
dalam tatalaksana IMA dengan elevasi ST yaitu dari AAC/AHA tahun 2013 dan ESC tahun
2012, tetapi perlu disesuaikan dengan kondisi sarana/fasilitas di masing-masing tempat dan
1.2.Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang sebuah kasus STEMI serta diagnosis dan
penatalaksanaannya.
Tujuan penulisan makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
Makalah ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang merujuk dari
berbagai literatur.