FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVESITAS TADLAKO
REFARAT
EAGLE SYNDROME
Disusun Oleh :
PembimbingKlinik:
PENDAHULUAN
gejala nyeri pada faring berupa odynophagia, disfagia, otalgia, sakit kepala,
cervicofascial pain serta nyeri saat mengubah posisi kepala. Pada beberapa
kasus juga dijumpai dengan gejala tidak jelas dan tidak spesifik, oleh karena
itu, banyak pasien yang konsultasi dengan ahli bedah, dokter gigi, ahli saraf
atau psikiater.1
langkah, penyakit ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1937 oleh
kadang berpotensi serius. ‘Stylalgia’ adalah salah satu gejala nyeri yang
1
Ada rasio perempuan ke laki-laki 3: 1, dan biasanya terjadi pada pasien yang
ada juga yang berpendapat bahwa kartilago yang menetap (persistent) pada
Karena kasus ini merupakan kasus yang sangat jarang terjadi, maka
syndrome tersebut.
1.2 Tujuan
2
BAB II
2.1 Anatomi
pars mastoidea, dan squama temporalis. Pada facies inferior pars petrosa
panjang normal prosessus styloideus adalah 2,5–3,0 cm. Panjang dan arah
3
Processus styloideus merupakan tempat berorigo tiga otot yaitu:
1.
Otot stylopharyngeus, di inervasi oleh nervus glossoparyngeus (N.IX),
mengankat faring.3
pada di bagian apex atau bagian yang bengkok dari prosessus styloideus
4
Ada dua ligamentum yang terdapat di prosessus styloideus, yaitu:
5
BAB III
EAGLE SYNDROME
3.1 Definisi
lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria. Pasien biasanya berusia
lebih dari 30 tahun dan jarang pada usia muda. Beberapa gejala telah
3.2 Etiologi
menjelaskan bahwa itu adalah respons penyembuhan pasca trauma dan teori
6
varians Anatomi yang menyatakan bahwa osifikasi semacam itu adalah
Eagle telah membagi penyakit ini menjadi dua kelompok yakni tipe
klasik dan tipe arteri karotid. Tipe klasik sering terlihat pada pasien dengan
dan nervus vagus (N.X) atau cabang terkait. Eagle berspekulasi bahwa
4. Sulit menelan
5. Rasa tersumbat
6. Sakit kepala/pusing
9. Perubahan suara
10. Sinusitis 9
7
Pada tipe arteri karotid, prosessus styloideus menstimulasi saraf
asing di faring dan nyeri leher pada rotasi kepala. Nyeri pada tipe ini
styloideus menjadi III type. Tipe I yang tidak terganggu, tipe II yang
multiple pseudoartikulasi.8
3.4 Patofisiologi
8
3. Pelekatan poressus styloideus pada pembuluh carotid, menyebabkan
styloieus.
3. Pencitraan imaging
9
rasa nyeri dan menjalar ke bagian telinga, wajah, atau kepala, diagnosis
formula 3D-CT.8
10
Gambar 6. Radiografi panoramik menunjukkan Langlais tipe II perpanjangan dari
prosessus styloideus kanan dan Langlais tipe I dari prosessus styloideus kiri
11
Gambar 8. Gambaran lateral radiografi polos cervical menunjukkan struktur yang
membentang dari dasar tengkorak secara anterolateral dan kaudal ke tulang hyoid
12
Gambar 10. Computed tomography 3 dimensi prosessus styloideus
13
Gambar 12 . Origo terlihat hanya di depan foramen stylomastoid
anterolateral
14
3.6 Diagnosis banding
3.7 Terapi
mencatat hasil yang baik dengan injeksi larutan steroid atau anestesi jangka
panjang laseer horn dari tulang hyoid atau pada inferior dari fossa
yang lebih baik dan penurunan risiko infeksi leher bagian dalam.8,10
15
BAB IV
ALGORITMA
EAGLE SYNDROME
- Glossopharyngeal &Sphenopalatine
Terapi
neuralgia,
Perawatan konserfatif (non-bedah)
- Temporo-mandibular (TMJ)
- Injeksi steroid atau anastesi
sindrom,
- NSAID
- Migraine
- Fisioterapi
- Arteritis temporal
Pembedahan
- Sindrom disfungsi nyeri Myofascial
- Intra oral
daimpaksi Gigi
- Extra oral
16
BAB V
PENUTUP
styloideus atau osifikasi ligamentum stylohyoid, terjadi pada usia >30 tahun
dengan wanita lebih sering dari pada pria, penyebab belum diketahui secara pasti.
Penyakit ini terdiri dari dua tipe yakni: tipe klasik dan tipe arteri karotid dengan
gejala utama nyeri didaerah sekitar prosessus styloudeus diantaranta nyeri pada
leher, nyeri tenggorokan, dan nyeri wajah yang berulang. Diagnosis ditegakan
17
DAFTAR PUSTAKA
2015;19(4):254-258 p.
Medicine;2018.417p.
18
9. Nedunchezhian k. Eagle syndrome – An overview. Creative Commons
10. Khandewel S. Hada YS. Harsh A. Eagle's syndrome - A case report and
Journal;2011.23. 211-215p.
19