Darman Fitrinaldi ME-D3 PDF
Darman Fitrinaldi ME-D3 PDF
TUGAS AKHIR
Oleh:
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan Oleh :
Ketua Jurusan
Teknik Mesin
Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
Pada Tanggal : 19 September 2017
Tim Penguji :
Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II
Saya bersaksi bahwa Allah Subhanahu Wa Ta „ala adalah Tuhan yang Esa,
tiada sekutu baginya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad Ibnu Abdillah
adalah hamba utusan Allah, dia lah manusia yang diberi amanah untuk
menyampaikan agama ini, semoga shalawat Allah, semoga salam, berkah dari
Allah senantiasa tercurahkan untuk nabi kita, Muhammad Shallallahu Alaihi
Waa salam, untuk keluarga beliau, untuk istri-istri beliau, untuk putra-putri
beliau, untuk cucu-cucu beliau, dan untuk seluruh sahabat beliau, yang
terutama untuk Abu Bakar As Siddiq, untuk Umar bin Khatab, Ustman bin
Affan, dan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Ta‟ala „Anhu Ajma‟in.
Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illa Billah
Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.
Sesungguhnya segala yang terjadi dalam hidupku adalah karena kuasa Allah.
Dan terima kasih untuk teman2 yang telah membantu saya untuk
menyelesaikan tugas akhir ini ....
Sekian.
Darman Fitrinaldi
LEMBARAN TUGAS AKHIR
POLITEKNIK NEGERI PADANG
Pembimbing I Pembimbing II
Atas selesainya tugas akhir (TA) dan laporan tugas akhir ini tidak terlepas
dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dari berbagai bidang, baik itu
dalam pelaksanaan tugas akhir maupun dalam pembuatan laporan tugas akhir oleh
karena itu penulis sangat berbesar hati mengucapkan terimakasih.
Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya
untuk penulis sendiri, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan seluruh maasiswa
Politeknik Negeri Padang.
Penulis
LEMBARAN ASISTENSI TUGAS AKHIR
POLITEKNIK NEGERI PADANG
BIODATA
(a) Tempat/Tgl Lahir: Balai Selasa/13 Februari 1997 (b) Nama Orang Tua:
Lukman, S.Pd dan Darwati (c) Jurusan: Teknik Mesin (d) Program Studi:
DIII Teknik Mesin, Konsentrasi: Produksi (e) No. BP: 1401011073 (f)
Tanggal Lulus: 19 September 2017 (g) Predikat Lulus:Pujian. (h) IPK: 3.51
(i) Lama Studi: 3 Tahun (j) Alamat Orang Tua: Taratak Sei. Lundang, Kec.
Koto XI Tarusan, Kab. Pesisir Selatan, Prov. Sumatera Barat
ABSTRAK
Jagung termasuk makanan pangan setelah padi, jagung memiliki kandungan nilai gizi
seperti karbohidrat, protein, dan kalori yang hampir sama dengan beras. Jagung selain
digunakan sebagai bahan pangan juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri dan pakan
ternak. Tetapi dalam pengolahannya petani masih kesulitan karena masih terbatasnya
kesediaan alat untuk memipil jagung. Maka diperlukan suatu alat untuk menunjang
tersedianya jagung secara cepat setelah masa panen dan menunjang produktifitas jagung pada
masa panen. Sehingga penulis merancang mesin pemipil jagung yang dapat membantu para
petani yang sebelumnya secara manual mengguanakan tangan sekarang sudah dapat memakai
alat ini dengan baik dan meninggkatkan effisien waktu. Dari perancangan dan perhitungan,
didapat mesin pemipil jagung menggunakan daya 1 HP dengan putaran 1400 rpm, dengan
kapasitas produksi 100 kg/jam.
Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada
tanggal : 19 September 2017
Abstrak telah disetujui oleh penguji :
1 2 3 4
Tanda
Tangan
Nama Bukhari, S.ST.,MT Nasirwan,ST.,MP Nota Effiandi,ST.,M.Pd Yuliarman, ST., MT
Terang (Ketua) (Sekretaris) (Anggota. I) (Anggota. II)
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : DR. Junaidi,ST.,MP
Nip. 19660621 199203 1 005 Tanda Tangan
Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumnus :
Petugas Politeknik
Nomor Alumni Jurusan Nama: Tanda Tangan:
Nomor Alumni Politeknik Nama: Tanda Tangan:
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................i
i
I.5.1 Bagi Mahasiswa ...................................................................................3
ii
BAB III METODOLOGI ....................................................................................19
iii
BAB V PENUTUP................................................................................................40
LAMPIRAN ..............................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Pengujian Berat, Diameter, dan Tebal Biji Jagung ................................14
vi
DAFTAR PUSTAKA
Bustami. 2016. Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Metode Pipa Berigi.
Tugas Akhir. Politeknik Negeri Padang. Padang.
Clarke, R. J. and Macrae, R. 1987. Coffe chemestry (Volume 1). Elsevier Applied
Science, London and New York.
Djaprie, S. 1995. Teknologi Mekanik (Amstead, B.H., Ostwald, P.F., & Myron, L
Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Espito and Thower. R. J. 1991. Mechine Design. New York: Delmar Publisher,
inc.
Gray. D. A. 1996. Anda ingin jadi wiraswasta. Jakarta: Arcan Pres.
Harahap, G. 2000. Perencanaan Teknik Mesin Edisi Keempat Jilid 1 (Shigley,
J.E., dan Mitchell, L.D. Terjemahan) Jakarta: Erlangga.
Harsokoesoemo. D. 2000. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan
Produk). Jakarta: Diroktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.
Harsokoesoemo. D. 2000. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan
Produk). Bandung: penerbit ITB.
Hery Sonawan. 2010. Perancangan Elemen Mesin. Bandung: Alfabeta
Irwan, Roni. 2013. Rancang Bangun Mesin Perontok Jagung. Tugas Akhir.
Politeknik Universitas Andalas. Padang.
Juhana, Ohan dan Suratman M. 2000. Menggambar Teknik Mesin dengan standar
ISO. Bandung: Pustaka Grafika.
Khurmi, R. S. dan Gupta, J. K. 1982. Machine Design. New Dehli: Eurasia
Publising House.
Sularso, dan Kiyokatsu Suga. 1997. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita
Lampiran 1
(Sumber: https://sumbar.bps.go.id/index.php/brs/467)
(Sumber: https://sumbar.bps.go.id/index.php/brs/467)
(Sumber: https://sumbar.bps.go.id/index.php/brs/467)
I.PENDAHULUAN
1
I.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
I.5 Manfaat
I.5.1 Bagi Mahasiswa
1. Merupakan suatu proses belajar untuk menambah ilmu dalam
merancang suatu alat yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang
lain.
2. Sebagai proses pembentukan karakter mahasiswa yang ideologis
berfikir untuk bersaing di dunia industri.
3. Sarana dalam menerapkan ilmu yang dapat selama perkuliahan untuk
mengembangkan Ilmu Pengetauhan dan Teknologi (IPTEK).
4. Membangkitkan minat untuk menghitung, mengamati, dan merancang
mesin pemipil jagung untuk meningkatkan produksi industry rumah
tangga.
3
2. Metode Studi Konsultasi
Melakukan pembahasan terhadap masalah-masalah yang ada dengan
dosen pembimbing, staf pengajar, juga pihak-pihak yang membantu
pemecahan masalah yang dihadapi penulis.
3. Metode Studi Literatur
Maksud dari metode ini adalah dengan membaca buku yang
berhubungan dan relevan dengan judul perencanaan dan penulisan yang
disusun guna mendapatkan dasar-dasar teori yang ada. Sehingga dapat
menunjang penulisan dalam merencanakan suatu alat dan penulisan
laporan.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Latar Belakang, Alasan Pemilihan Judul,
Tujuan, Batasan Masalah, Metode Perencanaan dan
Sistematika dan Penulisan Laporan.
4
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran untuk penyempurnaan dari
penulisan tugas akhir “Rancang Bangun Mesin Pemipil
Jagung Untuk Meningkatkan Produksi Industri Rumah
Tangga”
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
II.TEORI DASAR
6
yang berhubungan dengan pulley akan berputar sekaligus memutar keret pemipil
jagung. Hal tersebut dikarenakan karet pemipil dipasang seporos dengan pulley 2.
7
itu dinamakan alat system manual, jadi engine adalah pengganti tenaga
manusia.
8
a. Poros Transmisi
Poros jenis ini mendapat beban punter dan lentur. Daya
ditransmisikan pada poros melalui kopling, roda gigi, pulley,
sabuk atau spocket rantai.
b. Spindle
Poros transmisi yang relative pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut
spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus
presisi.
c. Gander
Poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana
tidak mendapat beban punter, bahkan kadang-kadang tidak
boleh berputar, disebut gender. Gender ini hanya mendapat
beban lentur, kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula
dimana akan mengalami beban punter saja.
2) Hal Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Poros
Untuk merencakan sebuah poros, hal yang harus diperhatikan
adalah
a. Kekuatan Poros
Suatu poros ditransmisi dapat mengalami beban puntir atau
lentur bahkan gabungan antara puntir dan lentur. Juga terdapat
poros yang mendapatkan beban tarik atau tekanan-tekanan
seperti poros baling-baling untuk itu kekuatan harus
diperhatikan.
b. Kekakuan Poros
Disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan
dan disesuaikan dengan mesin yang akan dipakai oleh poros
tersebut.
c. Putaran Kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga
putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya.
9
Putaran ini disebut putaran kritis. Poros harus direncanakan
semedikian rupa sehingga putaran kerjanya lebih rendah dari
putaran kritisnya.
d. Korosi
Poros-poros mesin yang sering berhenti lama sebaiknya ketika
pembuatan dilakukan pelapisan anti korosi agar lebih tahan
lama.
e. Bahan Poros
Jenis bahan poros harus ditentukan sesuai dengan kekuatan yang
diperlukan mesin yang dirancang, pada umumnya bahan poros
dari baja batang.
10
b. Rangka Mesin
Rangka mesin ini berfungsi untuk menahan berat komponen,
sehingga mesin bisa bekerja dengan baik, bahan dari besi plat dengan
ketebalan 2mm dan besi siku-siku.
c. Casing Mesin
Casing mesin adalah penutup / pelindung untuk membungkus
komponen-komponen mesin dan sebagai corong keluarnya biji jagung
hasil pemipilan.
Pemipil jagung adalah alat yang digunakan untuk pemisah biji jagung
dengan tongkolnya. saat yang tepat untuk memipil jagung adalah ketika kadar air
berkisar antara 18-20%. Ada beberapa cara atau alat yang digunakan untuk
memipil jagung:
1) Pemipilan dengan tangan
Pemipilan dengan tangan merupakan cara yang sangat manual,
yang mana dilakukan oleh masyarakat hingga sekarang ini. Hasil
pemipilan dijamin bersih dan tidak beresiko kerusakan namun pemipilan
dengan cara ini tangan cepat lelah. Kapasitas pemipilan berkisar antara
10-20 kg per hari setiap orang.
11
2) Pemipilan mode TPI
Alat pepmipil ini yang terbuat dari kayu dengan kuran 20 cm x 8
cm x 3 cm. kapasitas pemipilnya 12-15 kg biji jagung per jam untuk tiap
orang, dengan kerusakan relative kecil. Karena tongkol jagung
kebanyakan tidak sama maka alat yang digunakan lebih dari satu. Prinsip
kerja alat pemipil ini cukup sederhana karena jagung yang telah terkupas
tinggal dimasukan kedalam pemipil kemudian diputar dan disediakan bak
penampung untuk jagung yang telah selesai dipipil.
3) Pemipil mode langer
Pemipil model ini terbuat dari bantalan (bearing) yang diberi kaki
dan engkol pemutar, ring longer bagian dalam dipasangi semacam gigi
hingga bila engkol diputar mengaitkan giginya. Alat ini memiliki
kapasitas 30 kg biji jagung per jam untuk tiap orang. Karena penggunaan
logam kerusakan hasil pemipilnya lebih tinggi dibandingkan dengan
model pemipil TPI, kerusakan butiran jagung lebih kecil, alat ini banyak
digunakan petani dalam hasil produksi dengan skala kecil.
4) Prinsip model ban mobil
Pemipil jagung terbuat dari papan kayu yang dilapisi dengan bekas
ban luar mobil, ban tersebut dibuat beralur. Alur pemipi berkapsitas 25-30
kg biji jagung per jam untuk tiap orang kelebihan alat ini sangat
sederhana dalam proses pembuatannya.
5) Pemipil model serpong
Pemipil jenis ini terbuat dari beberapa balok sebagai rangka dan
triplek sebagai dinding penutup. Sedangkan bagian utamanya adalah
selinder pemipil yang terbuat dari kayu yang bergaris tengah 30 cm. pada
permukaan selinder dipasang paku yang diikat di ujungnya. Alat ini
mampu memipil jagung 40 kg biji jagung per jam. Tapi karena gesekan
paku-paku yang dipasang pada selinder pemipil menyebabkan luka pada
biji jagung.
12
II.5 Perencanaan Mesin Pemipil Jagung
Dalam perencanaan mesin pemipil jagung, spesifikasi jagung yang dapat
dipipil oleh mesin ini berkisar antara Ø63 mm hinnga Ø71 mm, Panjang jagung
100 mm hingga 170 mm dan Kadar airnya 15% hingga 20%.
Berikut beberapa tabel hasil penelitian penulis kumpulkan dalam setiap
percobaan yang dilakukan sebagai berikut
Tabel 2.1 Pengujian jumlah biji jagung per tongkol (sumber: pengujian penulis)
Jumlah Biji Banyak Baris Banyak Biji
No
Per baris Per tongkol Per tongkol
1 37 16 592
2 38 18 684
3 42 18 756
4 41 16 656
5 25 12 300
6 29 12 348
7 43 14 602
8 31 14 432
9 35 18 630
10 37 16 592
Rata-rata 35,8 15,4 559,2
Tabel 2.2 Pengujian berat jagung per tongkol kadar air 15% - 20% (sumber:
pengujan penulis)
1 1 400
2 2 500
3 3 450
4 4 600
5 5 500
6 6 700
7 7 750
8 8 600
9 9 800
10 10 800
Rata-rata 610
13
Tabel 2.3 pengujian berat, diameter, dan tebal biji jagung (sumber: pengujan
penulis)
Hasil Pengujian
No Pengujian Berat Diameter Tebal
( gr ) ( mm ) ( mm )
1 1 0,5 8 4,3
2 2 0,4 7 6
3 3 0,5 6 4,2
4 4 0,6 9 5
5 5 0,4 8,3 4,5
6 6 0,5 8,2 4,4
7 7 0,6 9 4,2
8 8 0,6 9,5 4,4
9 9 0,4 9,3 4,7
10 10 0,5 8,7 4,3
Rata-rata 0,5 8,4 5,46
Dimana :
14
Rumus :
l = (b .a) . 2
m=l.c
n=e/m
Rumus :
Mp = Ftot . r
15
II.5.4 Perhitungan Sabuk dan Pulley
Jarak yang cukup jauh yang memisahkan antara dua buah poros
mengakibatkan tidak memungkinkannya menggunakan transmisi langsung
dengan roda gigi. V-belt merupakan sebuah solusi yang dapat digunakan. V-belt
adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari karet dan mempunyai
penampang trapesium. Dalam penggunaannya V-belt dibelitkan mengelilingi alur
pulley yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelitk pada pulley akan
mengalami lengkungan sehigga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar
(Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1991:163).
L = 2 x C1 + (Dp + dp) +
16
C2 =
Ø = 180° - 57
e. Kecepatan Linear
v=
Poros pada umumnya meneruskan daya melalui sabuk, roda gigi, dan rantai.
Dengan demikian poros tersebut mendapat beban putir dan lentur sehingga pada
permukaan akan terjadi tegangan geser karena momen puntir dan tegangan karena
momen lentur.
17
c. Menentukan Momen Poros
d. Menentukan Diameter poros yang digunakan
mneggunakan rumus :
ds = (Sularso, 2004 : 4)
dimana :
ds = diameter poros (mm)
τa = tegangan izin bahan (kg/mm²)
18
III.METODOLOGI
A
Mulai
Analisa
Studi Literatur & Merancang dan mendesain
Data alat pemipil jagung
Tidak Tidak
OK OK
Ya Ya
A Selesai
19
III.2 Waktu dan Tempat
Pengerjaan alat dan penulisan laporan tugas akhir ini dimulai dari
diterimanya usulan judul tugas akhir oleh pembimbing dan kepala konsentrasi
pada tanggal ( 21 Juni 2017 ) hingga selasai. Pembuatan alat pemipil jagung yang
akan di laksanakan di kampus Politeknik Negeri Padang dari bulan Juli sampai
selesai.
20
8) Pahat bubut datar
9) Pahat bubut dalam
10) Pahat potong
11) Cutter milling
12) Ragum
13) Sikat kawat
14) Gunting plat
15) Mata bor
16) Kunci pas
17) Gergaji besi
III.3.2 Bahan
Berdasarkan perencanaan terhadap pembuatan mesin maka dibutuhkan
bahan-bahan yang di gunakan adalahh:
1) Baja Profil L Ukuran 40 mm x 40 mm x 4 mm
2) Baja ST 37 untuk poros berdiameter 25,4 mm
3) Elektroda 2,6 mm
4) Besi Strip tebal 4 dan panjang 1 meter
5) Baja pipa berdiameter 3”
6) Seng Plat 1 Lembar
7) Motor lisrik
8) Rubber V-Belt
21
9) Bantalan Bearing Berdiameter 25,4 mm
10) Batu Gerinda Potong
11) Batu Gerinda poles
12) Batu Gerinda Amplas
13) Cat
14) Dompul
15) Tiner
16) Baut, mur, dan ring
1) Alat
a) Mesin las dan perlengkapannya
b) Gerinda potong
c) Mesin milling dan perlengkapaanya
d) Cutter milling
e) Siku-siku, mistar baja dan penitik
f) Gerinda tanggan
g) Mesin bor dan perlengkapannya
h) Mata bor 10 mm dan 12 mm
22
2) Bahan
a) Besi siku berukuran 40 mm x 40 mm x 4 mm
b) Elektroda berdiameter 2,6 mm
c) Mata gerinda potong
d) Mata gerinda poles
3) Langkah kerja
a) Persiapan alat dan bahan.
b) Ukur besi siku sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
c) Potong besi siku sesuai dengan gambar menggunakan gerinda
potong.
d) Milling besi siku sesuai gambar untuk dudukan motor.
e) Las besi siku sesuai dengan gamabar untuk mendapatkan hasil
kesejajaran yang baik bantu proses pengelasan dengan siku-siku.
f) Lakukan proses pengelasan sampai selesai dan bersihkan terak las
dengan palu terak.
g) Bersih dan rapikan hasil pengelasan dengan gerinda tanggan.
h) Bor bagian rangka yang telah ditentukan untuk dudukan bantalan
bearing.
III.4.2 Poros
23
1) Alat
a) Mesin bubut dan perlengkapannya
b) Jangka sorong
c) Pahat bubut
d) Gun Rivet
e) Paku keling rivet
f) Mesin bor dan perlengkapannya
g) Mata bor diameter 6 mm, 10 mm, 15 mm, 21 mm, 25 mm.
h) Gerinda tangan poles
2) Bahan
a) Baja ST 37 berdiameter 25,4 mm, dan panjang 800 mm
b) Besi pipa diameter 3 inchi dan panjang 500 mm
c) Karet ban motor bekas panjang 500 mm dan lebar 10 mm sebanyak
4 buah
d) Besi plat tebal 3 mm berdiameter 3 inchi sebanyak 2 buah
3) Langkah kerja
a) Pasang besi plat lingkaran pada mesin bubut, perkecil ukuran
diameternya hingga sesuai dengan ukuran diameter dalam pipa
b) Lalu lakukan pengeboran pada besi plat tadi sesuai ukuran poros
c) Pasang poros dengan plat tadi serta gabung kedalam pipa dan
lakukan pengelasan
d) Lakukan pengeboran pada batang pipa menggunakan mesin bor
duduk serta pada karet ban menggunakan mata bor berdiameter 6
mm
e) Lakukan pemasangan karet ban pada besi pipa menggunakan paku
keling rivet
f) Bersihkan hasil pengelasan menggunakan gerinda tangan poles
24
III.4.3 Corong Masuk Jagung Dari Pipa
25
d) Bor besi strip pada kaki pipa sekaligus kerangka berguna tempat
pemasangan baut dan mur.
1) Alat
a) Mesin potong plat
b) Mesin bending plat
c) Bor tangan
d) Mata bor diameter 6 mm
e) Gunting plat
f) Gun rivet
2) Bahan
a) Seng Plat
b) Paku keling rivet
c) Baut, ring, dan mur
3) Langkah kerja
a) Potong lah seng plat menggunakan mesin potong plat sesuai
ukuran
b) Tekuk seng plat sesuai di gambar menggunakan mesin bending plat
c) Lakukan pengeboran pada seng plat sekaligus pada rangka
menggunakan bor tangan
26
d) Pasang seng plat pada rangka mesin menggunakan paku keling
rivet
e) Pada tutup atas, tidak meggunakan paku keling rivet melainkan
menggunakan baut, mur dan ring. Agar dapat di bongkar pasang.
III.4.5 Perakitan
27
IV.PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
Diketahui :
m = 71,6 gr = 0,0716 kg
n = Kapasitas mesin / m
28
n = 100 kg/jam / 0.0716 kg
n = 1396,6 RPM
Mp = Ftot . r
ω = 2 . 3,14 . 1400/60
ω = 146,533 rad/s
29
c. Daya Rencana (Pd)
Rumus :
Pd = Fc . (Mp . ω )
Pd = 1,2 (3,1625 Nm . 146,533 rad/s)
Pd = 1,2 (463,41 watt)
Pd = 556,092 watt
Rumus: =
Dp = = 50,8 mm / 2 inch
30
= 2 x 250 + (50,8 + 50,8) +
√
C2 =
√
=
C2 =
C2 = 255,159 mm
Ø = 180° - 57
Ø = 180° - 57 .0
Ø = 180°
e. Kecepatan Linear
v=
31
v=
v = 3.721 m/s
T=5.
T=5.
T = 2 678,57 Nmm
τg = , dimana :
τg = = 2,055 Kg/mm²
F1 = 14,2 N Tr = 49,05 N
Ra Rb
A C B D
32
∑Ma = 0 searah jarum jam positif (+)
= F . 350 – 700 Rbh + Tr . 800 = 0
= 14,2 . 350 – 700 Rbh + 49,05 . 800
= 4970 – 700 Rbh + 39240
Rbh = = 63,15 N
Gaya Momen :
X = 0, Mx = Ma = Rah . 0 = 0
= 28,3 . 350
= 9 905 Nmm
= 19 810 – 4 970
= 14 840 Nmm
= 19 015 Nmm
33
d. Menentukan Diameter poros yang digunakan
mneggunakan rumus :
ds = (Sularso, 2004 : 4)
dimana :
ds = Diameter poros (mm)
τa = Tegangan izin bahan (kg/mm²)
ds =
ds =
ds = 24,63 mm
maka diambil diameter 25 mm.
34
Tabel 4.1 Pembelian bahan baku
Harga Total
No Nama bagian Bahan Ukuran
(Rp) (Rp)
Baja St 37 6 m atau
1 Rangka 85.000 85.000
profil L 1 batang
1 lembar
3 Penutup atas dan
Seng Plat atau 2 x 1 45.000
Corong keluar
meter
Corong masuk Diameter 3
4 Baja Pipa
jagung dan Pelapis inchi, Berat 12.000 209.000
St 37
poros 17 kg
399.000
Jumlah
35
Batu gerinda poles 1 buah 11.000 11.000
5
Baut m 6 x 30 mm,
10 buah 500 5.000
6 Mur dan Ring
Baut m 10 x 30 mm,
4 buah 1000 4.000
7 Mur dan Ring
Baut m 12 x 30 mm,
4 buah 1500 6.000
8 Mur dan Ring
305.000
Jumlahs
Jadi biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan alat pemipil jagung ini
adalah: 399.000 + 305.000 = 704.000 rupiah.
Bubut rata =
36
i = jumlah pemakanan
F = besar pemakanan
D = diameter benda kerja
V = kecepatan potong
Proses pembubutan poros
Rata-rata pembubutan poros =
= 10,7 menit
f = besar pemotongan
T = waktu pemotongan
Diketahui: D = 12 mm
d = 4 mm
37
F = 0,5 mm
L = 30 mm
√
Jawab: = 34,2 menit
Waktu pengeboran
- N
N = 1061.571 rpm
Waktu pengeboran (1) = 0,05 menit/ lobang
- N
N = 636, 94 rpm
Waktu pengeboran (2) = 0,12 menit/ lobang
38
Karena jumlah lobangnya ada 18 lobang 6 mm dan 4 lobang 10
mm, ditambah waktu penyetelan dan waktu penyiapan alat selama 30
menit maka:
Jadi waktu yang digunakan untuk mengebor rangka dan box mesin
adalah; 0,9 + 0,48 + 30 = 31,38 menit.
4) Pengelasan rangka
Untuk pengelasan rangka waktunya tidak dapat dipastikan karena
waktu pengelasan tergantung pada mekanik yang mengerjakan. Untuk
pengelasan keseluruhan penulis membutuhkan waktu 10 jam atau 600
menit.
5) Pembuatan tutup atas, dan box bawah
Untuk pembuatan tutup atas dan box bawah tidak dapat dipastikan
karena waktu pengerjaan mengukur, membengkokkan dan melobangi plat
tergantung pada mekanik yang melakukan, untuk mengerjakan keseluruhan
membutuhkan waktu sekitar 8 jam atau 480 menit
Waktu yang digunakan untuk membuat mesin pemipil jagung ini adalah :
39
V.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1) Kapasiatas mesin pemipil jagung yang didapat pada data hasil teori sangat
berbeda dengan data yang didapat pada saat pengujian. Maka dilakukan
pengujian pada 4 tongkol jagung membutuhkan waktu selama 12 detik
dengan berat butir jagung yang lepas 0,5 kg dengan kadar air 15% – 18%.
Jadi kapasitas mesin (3600s / 12s) x 0,5 kg = 150 kg / jam.
2) Berikut data hasil percobaan proses pemipilan pada jagung jenis Hibrida
dengan kadar air yang sama 15% - 18% dibawah ini :
Secara Manual
17 Kg/Jam 35 Kg/Jam 68 Kg/Jam 68 Kg/Jam
Pada Manusia
Secara Otomatis
80 Kg/Jam 150 Kg/Jam 250 Kg/Jam
Pada Mesin
40
3) Daya motor yang digunakan pada mesin pemipil jagung ini adalah 0,75
KW atau 1 HP.
5) Spesifikasi jagung yang dapat dipipil oleh mesin ini berkisar antara Ø63
mm hinnga Ø71 mm, Panjang jagung 100 mm hingga 170 mm dan Kadar
airnya 15% hingga 20%.
41
5.2 Saran
42