Anda di halaman 1dari 7

10.

Langkah-Langkah Pemecahan Masalah


A. Model Heuristik Wickelgren
Model heuristic ini merupakan perincian dari heuristic Polya (Reys, et.al., 1998 : 76) yang
terdiri dari 4 langkah pemecahan masalah, yaitu : menganalisis dan memahami masalah
(analyzing and understanding a problem); merancang dan merencanakan solusi (designing
and planning a solution); mencari solusi dari masalah (exploring solution to difficult
problem); dan memeriksa solusi (verifying a solution). Berikut ini adalah rincian dari
langkah-langkah tersebut.
1. (Langkah 1) Menganalisis dan memahami masalah (analyzing and understanding a
problem)
a) Baca masalah beberapa kali dan pahami dengan benar
b) Bacaan pertama sebagai overview
c) Bacaan kedua anda tuliskan informasi yang ada dan tentukan masalah apa yang harus
anda pecahkan
2. (Langkah 2) Merancang dan merencanakan solusi (designing and planning a solution)
Rencana pemecahan masalah dapat terdiri dari satu atau lebih langkah dari strategi
pemecahan masalah, yaitu :
a) Gunakan inductive reasoning untuk menentukan ada tidaknya sebuah pola
b) Buat daftar atau tabel yang sistematis
c) Gunakan estimasi untuk memperoleh tebakan yang cerdik dari solusi. Cek estimasi
terhadap kondisi masalah dan gunakan langkah mundur hingga diperoleh solusi
sebenarnya
d) Coba nyatakan masalah ke dalam bentuk yang lebih sederhana dan gunakan hasil
pemecahan masalah yang lebih sederhana ke masalah sekarang
e) Lakukan trial and error
f) Buat daftar informasi yang tersedia atau diberikan masalah ke bentuk tabel
g) Coba buat diagram atau sketsa untuk mengilustrasikan masalah
h) Hubungkan masalah yang dihadapi dengan masalah yang hampir sama yang sudah
pernah dihadapi sebelumnya, gunakan metode pemecahan masalah pada masalah
tersebut ke masalah yang sedang dihadapi sekarang
i) Gunakan informasi yang ada untuk menghapus kemungkinan-kemungkinan yang
kurang sesuai
j) Gunakan akal sehat
3. Mencari solusi dari masalah atau jalankan rencana pemecahan masalah dan pecahkan
masalah
a) Menentukan berbagai masalah yang ekivalen, yaitu : penggantian kondisi dengan
yang ekivalen; menyusun kembali bagian-bagian masalah dengan cara berbeda;
menambah bagian yang diperlukan; serta memformulasikan kembali masalah.
b) Menentukan dan melakukan memodifikasi secara lebih sederhana dari masalah
sebenarnya, yaitu : memilih tujuan antara dan mencoba memecahkannya; mencoba
lagi mencari solusi akhir; dan memecahkan soal secara bertahap.
c) Menentukan dan melakukan memodifikasi secara umum dari masalah sebenarnya,
yiatu : memecahkan masalah yang analog dengan variable yang lebih sedikit;
mencoba menyelsaikan dengan kondisi satu variabel; serta memecahkan masalah
melalui masalah yang mirip.
4. Memeriksa kembali solusi (verifying a solution)
Solusi harus memenuhi semua kondisi masalah, masuk akal dan dapat ditelusuri
kebenarannya. Jika tidak, cek kembali metode atau penghitungan yang digunakan.
Mungkin ada cara lain untuk menentukan solusi sebenarnya, berikut adalah langkah
memeriksa kembali solusi dari suatu masalah :
a) Menggunakan pemeriksaan secara khusus terhadap setiap informasi dan langkah
penyelesaian
b) Menggunakan pemeriksaan secara umum untuk mengetahui masalah secara umum
dan pengembangannya

B. Model Heuristik Krulik dan Rudnik


Model heuristik Krulik dan Rudnik terdiri dari 5 langkah, dengan rincian sebagai berikut.
1. Read and Think (Membaca dan Berpikir)
a) Mengidentifikasi fakta
b) Mengidentifikasi pertanyaan
c) Memvisualisasikan situasi
d) Menjelaskan setting
e) Menentukan tindakan selanjutnya
2. Explore and Plan (Ekplorasi dan Merencanakan)
a) Mengorganisasikan informasi
b) Mencari apakah ada informasi yang sesuai/diperlukan
c) Mencari apakah ada informasi yang tidak diperlukan
d) Mengambar/mengilustrasikan model masalah
e) Membuat diagram, tabel, atau gambar
3. Select a Strategy (Memilih Strategi)
a) Menemukan/membuat pola
b) Bekerja mundur
c) Coba dan kerjakan
d) Simulasi atau eksperimen
e) Penyederhanaan atau ekspansi
f) Membuat daftar berurutan
g) Deduksi logis
h) Membagi atau mengkategorikan permasalahan menjadi masalah sederhana
4. Find an Answer (Mencari Jawaban)
a) Memprediksi atau estimasi
b) Menggunakan kemampuan berhitung
c) Menggunakan kemampuan aljabar
d) Menggunakan kemampuan geometris
e) Menggunakan kalkulator jika diperlukan
5. Reflect and Extend (Refleksi dan Mengembangkan)
a) Memeriksa kembali jawaban
b) Menentukan solusi alternatif
c) Mengembangkan jawaban pada situasi lain
d) Mengembangkan jawaban (generalisasi atau konseptualisasi)
e) Mendiskusikan jawaban
f) Menciptakan variasi masalah dari masalah yang asal

https://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2014genap3/095.pdf
file.upi.edu/Direktori/KD.../DINDIN.../Heuristik%20Pemecahan%20Masalah.pdf

10. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah/ Pengambilan Keputusan


Kotler, menjelaskan proses pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
Dalam hal ini diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang ada di dalam suatu
keadaan.
2. Pengumpulan dan penganalisis data
Pengambil keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat
membantu memecahkan masalah yang ada.
3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara
pemecahannya.
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu
dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu
alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternatif yang dipakai
akan berhasil atau sebaliknya.
5. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pengambil keputusan harus mampu menerima
dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus
juga mempunyai alternatif yang lain.
6. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan
yang telah dibuat. Jadi, proses pengambilan keputusan terstruktur atas identifikasi masalah,
pengumpulan dan penganalisis data, pembuatan alternatif- alternatif kebijakan, pemilihan
salah satu alternatif terbaik, pelaksanaan keputusan, pemantauan dan pengevaluasian hasil
pelaksanaan

http://etheses.uin-malang.ac.id/1772/5/09410127_Bab_2.pdf

12. Faktor Pengambilan Keputusan


Menurut Terry faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, yaitu :
1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan Setiap keputusan jangan
berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan
3. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
4. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi
tindakan fisik.
5. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
6. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
7. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
8. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai
berikutnya.

Arroba, menyebutkan lima faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan, antara lain:
1. Informasi yang diketahui perihal masalah yang dihadapi
2. Tingkat pendidikan
3. Personality
4. Coping, dalam hal ini dapat berupa pengalaman hidup yang terkait dengan pengalaman
(proses adaptasi)
5. Culture

Sedangkan menurut Kotler, faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan antara


lain:
1. Faktor Budaya, yang meliputi peran budaya, sub budaya dan kelas sosial
2. Faktor sosial, yang meliputi kelompok acuan, keluarga, peran dan status
3. Faktor pribadi, yang termasuk usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri
4. Faktor Psikologis, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian

Engel, Blackwell, dan Miniard menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan seseorang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor perbedaan individu dan proses psikologi
1. Faktor lingkungan tersebut, antara lain :

a) Lingkungan sosial
Dalam lingkungan sosial, pada dasarnya masyarakat memiliki strata sosial yang
berbeda-beda.Statifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan dan sebagainya.
Keberadaan lingkungan sosial memegang peranan kuat terhadap proses pengambilan
keputusan seseorang untuk melakukan perilaku baik yang positif ataupun negatif. Karena
dalam lingkungan sosial tersebut individu berinteraksi antara satu dengan lainnya.
b) Lingkungan keluarga
Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua atau lebih orang yang berhubungan
melalui darah, perkawinan, adopsi serta tinggal bersama. Lingkungan keluarga sangat
berperan penting pada bagaimana keputusan untuk melakukan perilaku negatif seperti
seks pranikah, minum-minuman keras, balap motor dan sebagainya itu dibuat karena
keluarga adalah lingkungan terdekat individu sebelum lingkungan sosialnya.
Bila dalam suatu keluarga tidak harmonis, atau seorang anak mengalami “broken
home” dan kurangnya pengetahuan agama dan pendidikan, maka tidak menuntut
kemungkinan seorang anak akan melakukan perilaku yang beresiko.
Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil dan juga
berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Mufidah keluarga
merupakan bagian terkecil dari masyarakat, namun memiliki peranan yang sangat
penting. Dalam keluarga, seseorang mulai berinteraksi dengan orang lain. Keluarga
merupakan tempat belajar pertama yang nantinya mempengaruhi keprbadian seseorang.
2. Faktor Perbedaan Individu, antara lain :
a) Status Sosial
Kartono status sosial merupakan kedudukan yang dimiliki seseorang dalam
hubungannya dengan atau untuk membedakannya dari anggota-anggota lainnya dari suatu
kelompok sosial. Status sosial dapat dijadikan alasan seseorang melakukan perilaku
negatif.
Sedangkan menurut Kotler, status sosial merupakan kelompok yang relatif homogen
dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya
memiliki nilai, minat dan perilaku yang mirip. Status sosial akan menunjukkan
bagaimana seseorang tersebut berperilaku dalam kehidupan
sosialnya.

b) Kebiasaan
Kebiasaan adalah respon yang sama cenderung berulang- ulang untuk stimulus yang
sama. Kebiasaan merupakan perilaku yang telah menetap dalam keseharian baik pada diri
sendiri maupun lingkungan sosialnya.
c) Simbol pergaulan
Simbol pergaulan adalah segala sesuatu yang memiliki arti penting dalam lingkungan
pergaulan sosial. Lingkungan pergaulan yang terdiri dari mahasiswa yang senang gonta-
ganti pasangan dan melakukan perilaku beresiko menunjukkan simbol dan ciri pada
kelompok tersebut. Sehingga apabila seseorang ingin menjadi salah satu kelompoknya,
mau tidak mau harus mengikuti kebiasaan dalam kelompok tersebut.
d) Tuntutan
Adanya pengaruh dominan dalam keluarganya, baik itu lingkungan keluarga, pergaulan
maupun lingkungan sosialnya, maka dengan kesadaran diri ataupun dengan terpaksa
seseorang akan melakukan prilaku beresiko.
3. Faktor Psikologi, antara lain :
a) Persepsi
Menurut Walgito, persepsi merupakan yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Sedangkan
menurut Rakhmat, persepsi seseorang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai, harapan dan
kebutuhan yang sifatnya individual sehingga antara individu satu dengan yang lainnya
dapat terjadi perbedaan individu terhadap objek yang sama.
b) Sikap
Menurut Notoatmojo, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesiapan terhadap reaksi
terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.
c) Motif
Motif adalah kekuatan yang terdapat pada diri organism yang mendorong untuk
berbuat.Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi motif dapat diketahui atau
terinferensi dari perilaku Motif merupakan suatu alasan atau dorongan yang
menyebabkan seseorang berbuat sesuatu, melakukan tindakan, dan bersikap tertentu
untuk mencapai suatu tujuan.

d) Kognitif
Menurut Rakhmat, kognisi adalah kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki
seseorang.
e) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan hal ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penglihatan terjadi melalui penginderaan, penglihatan, penciuman, perasa dan
peraba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

http://etheses.uin-malang.ac.id/1772/5/09410127_Bab_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai