Anda di halaman 1dari 11

ASKEP DAKRIOSISTITIS

1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


DAKRIOSISTITIS

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
2. Status Kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
b. Status kesehatan masa lalu
3. Pola kebutuhan dasar (Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)
a.Pola Bernafas
b. Pola Makan dan Minum
c. Pola Eliminasi
d. Pola Gerak dan Aktivitas
e. Pola Istirahat dan Tidur
f. Pola Kebersihan Diri
g. Pola Pengaturan Suhu Tubuh
h. Pola Rasa Nyaman
i. Pola Rasa Aman
j. Pola Sosialisasi
k. Pola Ibadah
l. Pola Rekreasi
m. Pola Produktivitas
n. Kebutuhan Belajar
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda vital
c. Keadaan Fisik
• Inspeksi pada posisi punctum
• Palpasi daerah sakkus lakrimal, apakah mengeluarkan cairan bercampur nanah.
• Irigasi melalui punctum dan kanalikuli lakrimal, bila cairan mencapai rongga hidung , maka
system eksresi berfungsi baik (tes anel).
• Probing yaitu memasukkan probe Bowman melalui jalur anatomic system eksresi lakrimal.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan Radiologi
II. ANALISA DATA

No. DATA INTERPRETASI MASALAH


1. DO : Dakriosistitis Nyeri akut
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah Infeksi (sakkus
Lakrimalis)

Inflamasi

Nyeri

Nyeri akut
2. DO : Dakriosistitis Hipertermi
- Kulit klien tampak memerah

Mata merah

Gangguan saraf
Hipotalamus

Demam
3. DO : Dakriosistitis Resiko Cedera
- Klien tampak terbatas dalam
beraktivitas
Gangguan penglihatan

Resiko cedera
4. DO : Dakriosistitis Kerusakan integritas kulit
- Kulit klien tampak mengalami
iritasi
Bengkak dan bernanah

Iritasi

Kerusakan integritas kulit


5. DO : Ketidaktahuan akan Kurang pengetahuan
- Klien tampak bertanya-tanya penanggulangan penyakit
tentang penyakitnya

Dakriosistitis

Kurang pengetahuan
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO Tgl/jam DIAGNOSA KEPERAWATAN Tgl TTD


ditemukan teratasi
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri akut) b.d inflamasi pada
daerah mata d.d gelisah dan wajah tampak meringis

2. Peningkatan suhu tubuh b.d penyaki atau trauma d.d


kulit memerah

3. Resiko cedera b.d peningkatan kerentanan sekunder


akibat infeksi

4. Kerusakan integritas kulit b.d perubahan kondisi


metabolik kulit d.d kerusakan lapisan kulit (dermis)

5. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang


penanggualan penyakit
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/ No. Rencana Keperawatan TTD


tgl Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Setelah diberikan Askep 1. Kaji skala nyeri 1. Mengetahui tingkat nyeri pada
selama 3x24 jam diharapkan 2. Beri Kompres air pasien
nyeri akut akibat inflamasi hangat 2. Mengurangi nyeri,
pada mata berkurang 3. Ajarkan tehnik mempercepat penyembuhan,
dengan k.h : relaksasi membersihkan mata
-Ekspresi wajah klien 4. Kolaborasi 3. Mengurangi rasa nyeri
tampak tenang/tidak gelisah Pemberian analgetik 4. Memberikan individu pereda
-Dan pasien tidak tampak rasa nyeri yang optimal dengan
meringis kesakitan lagi. analgesik dapat menurunkan rasa
nyeri
2 Setelah diberikan Askep 1.Kaji suhu pasien 1. Mengetahui perubahan suhu
selama 3x24 jam diharapkan 2. Beri kompres air yang terjadi pada pasien
peningkatan suhu tubuh hangat 2. Menurunkan suhu pada psien
akibat penyakit atau trauma 3. Anjurkan pasien 3. Mengurangi peningkatan suhu
berkurang dengan k.h : menggunakan pakaian tubuh dan memperlancar sirkulasi
tipis udara dalam tubuh
Kulit tidak memerah dan 4. Kolaborasi dalam 4. Merujuk pada faktor
panas tubuh mulai turun pemberian paracetamol predisposisi atau pemberat

3 Setelah diberikan Askep 1. Kaji abnormalitas 1.Mengetahui keadaan


selama 3x24 jam diharapkan fisik pasien kenormalan fisik klien
Resiko cedera akibat 2. Bantu klien dalam 2. Memudahkan klien melakukan
peningkatan kerentanan berpindah posisi pergerakan atau mobilitas
sekunder akibat infeksi 3. Bantu klien untuk 3. Mempermudah pergerakan
tidak terjadi dengan k.h : mengenal keadaan klien
Pasien tidak mengalami sekitar
cedera
4 Setelah diberikan Askep 1.Observasi keadaan 1. Mengetahui keadaan kulit
selama 3x24 jam diharapkan kulit pasien
Kerusakan integritas kulit 2. Berikan perawatan 2. Terlalu kering atau lembab
akibat perubahan kondisi kulit sering untuk dapat merusak kulit dan
metabolik kulit berkurang meminimalkan dengan mempercepat kerusakannya
dengan k.h : kelembapan dan tidak 3. Mencegah terjadinya iritasi
Kerusakan lapisan kulit ada infeksi lagi 4. merujuk pada faktor
(dermis) mulai berkurang- 3. Anjurkan pasien predisposisi
sembuh untuk melakukan
perawatan kulit mata
dan kebersihan mata
4. Kolaborasi dalam
pemberian axyclofir
5 Setelah diberikan Askep 1.Kaji sejauh mana 1. Mengetahui tingkat
selama 2x12 jam tingkat pengetahuan pengetahuan pasien
diharapkan pengetahuan pasien tentang 2. Memberikan kesempatan pada
tentang penyakit meningkat penanggulangan klien untuk mencakup informasi
dengan k.h : penyakitnya yang lebih luas
Pasien mulai mengetahui 2. Beri pendidikan 3. Menggunakn metode belajar
dan memahami tentang kesehatan tentang yang bermacam-macam
penyakit yang diderita dan penyakit dan perawatan meningkatkan penyerapan materi
mengetahui cara klien
penanggulangannya. 3. Beri informasi dalam
bentuk belajar yang
bervariasi

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD


tgl/jam Dx
1 1. Mengkaji skala nyeri 1. Do : Skala nyeri 6-7 dari 1-10

2.Do : Klien sudah tampak tidak


2. Memberi Kompres air hangat meringis

3. Mengajarkan tehnik relaksasi 3.Do : Klien mampu mengikuti


tehnik relaksasi yang diajarkan

4. Kolaborasi Pemberian analgetik


4.Do : Klien sudah tampak tidak
meringis kesakitan

2 1.Mengkaji suhu pasien 1. Do : Suhu klien 37,5

2. Memberi kompres air hangat 2. Do : Suhu klien menurun (36,5)


3.Do : Klien sudah memakai baju
3.Menganjurkan pasien menggunakan yang menyerap keringat
pakaian tipis 4. Do : Suhu klien mengalami
penurunan
4. Mengkolaborasikan dalam pemberian
paracetamol
3 1. Mengkaji abnormalitas fisik pasien 1.Do : Klien tampak tidak
mengalami abnormalitas fisik
2. Membantu klien dalam berpindah posisi 2. Do : Klien tampak tidak
kesulitan saat berpindah posisi
3. Membantu klien untuk mengenal keadaan 3. Do : Klien tampak sudah
sekitar mengenali lingkungan sekitar

4 1.Mengobservasi keadaan kulit mata 1. Do : Kulit mata klien tampak


mengalami iritasi
2. Memberikan perawatan kulit mata sering
untuk meminimalkan dengan kelembapan dan 2. Do : Kulit mata klien tampak
tidak ada infeksi lagi membaik
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan
perawatan kulit mata dan kebersihan mata
3.Do : Klien mampu melakukan
4. Mengkolaborasi dalam pemberian axyclofir perawatan dan menjaga kebersihan
matanya
4. Do : kulit mata klien sudah tidak
mengalami iritasi

5 1.Mengkaji sejauh mana tingkat pengetahuan 1. Do : Klien tampak tidak


pasien tentang penanggulangan penyakitnya mengetahui cara menanggulangi
penyakitnya
2. Memberi pendidikan kesehatan tentang 2. Do : Klien tampak sudah
penyakit dan perawatan klien menanggulangi penyakitnya serta
melakukan perawatan pada
3. Memberi informasi dalam bentuk belajar penyakitnya
yang bervariasi 3. Do : Klien mampu menjawab
pertanyaan

VI. EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/tgl/jam No Dx Evaluasi TTD


1 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri lagi
O : Skala nyeri klien 2-3 dari 1-10 dan klien tampak tidak
kesakitan lagi
A : Nyeri klien sudah teratasi
P : Pertahankan kondisi
2 S : Klien mengatakan badannya tidak demam lagi
O : Suhu tubuh klien normal (36,5) dan badannya tidak panas
lagi
A : Hipertermi klien sudah teratasi
P : Pertahankan kondisi
3 S : Klien mengatakan tidak ada tanda-tanda resiko cedera
O : Klien sudah tidak tampak mengalami gangguan
penglihatan
A : Resiko klien mengalami cedera sudah teratasi
P : Hentikan intervensi
4 S : Klien mengatakan kulit matanya sudah tidak mengalami
pembengkakan lagi
O : Kulit mata klien tidak mengalami kerusakan integritas kulit
A : Kerusakan integritas kulit sudah tersatasi
P : Pertahankan kondisi
5 S : Klien mengatakan sudah lebih memahami tentang
penyakitnya dan cara penanggulangannya
O : Klien mulai memahami tentang penyakitnya dan cara
penanganannya ditandai dengan aplikasi pada saat di Rumah
sakit
A : Kurang pengetahuan dan informasi teratasi
P : Lanjutkan pemberian informasi

BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus lakrimalis). Dakriosistitis
terbagi atas akut dan kronik. Bentuk spesial dari inflamasi pada saccus lacrimalis adalah
Dakriosistitis Kongenital, dimana patofisiologinya terkait erat dengan embryogenesis sistem
eksresi lakrimal. Pada orang dewasa, perempuan lebih sering terkena dakriosistitis. Umumnya
dakriosistitis mengenai umur lebih dari 40 tahun, dan tertinggi pada usia 60-70 tahun.
Pada Dakriosistitis Kongenital, kanalisasi yang tidak lengkap dari duktus nasolakrimalis
memiliki peran yang penting dari pathogenesis yang terjadi. Obstruksi dari bagian bawah duktus
nasolakrimalis seringkali ditemukan pada orang dewasa yang terkena Dakriosistitis. Bakteri
aerob dan non aerob bisa didapatkan pada kultur dari anak-anak dan orang dewasa dengan
Dakriosistitis.
Infeksi menyebabkan nyeri di daerah sekitar kantong air mata yang tampak merah dan
membengkak. Mata menjadi merah dan berair serta mengeluarkan nanah.
Penderita juga mengalami demam. Jika infeksi yang ringan atau berulang berlangsung lama
maka sebagian besar gejala mungkin menghilang hanya pembengkakan ringan yang menetap.
Dakriosistitis akut biasanya berespons terhadap antibiotika sistemik yang memadai, dan bentuk
menahun sering dapat dipertahankan agar laten dengan tetesan antibiotika. Kompres dengan
menggunakan desinfektan juga berpengaruh positif terhadap gangguan klinis. Meskipun begitu,
menghilangkan obstruksi adalah penyembuhan satu-satunya.
4.2 Saran
Diharapkan bagi para mahasiswa keperawatan memperbanyak ilmu tentang adanya
berbagai macam penyakit serta penanggulangnnya sejak dini sehingga kita akan dapat membantu
masyarakat dalam pencegahan berbagai penyakit menular atau tidak menular Khususnya herpes
ini.

REFERENSI
1.Dakriosistitis. [online]. 2009. [cited 2008 March 01 ]. Available from: URL:
http://www.medicastore.com
2.Dacryocystitis. [online]. 2008. [cited 2008 March 01 ]. Available from: URL:
http://www.stlukeseye.com
3.Gilliland, GD. Dacryocystitis. [online]. 2007. [cited 2008 March 01 ]. Available from: URL:
http://www.emedicine.com
4.Dacryocystitis. [online]. 2006. [cited 2008 March 01 ]. Available from: URL:
http://www.hmc.psu

Anda mungkin juga menyukai