Disusun oleh :
Ajeng Herlinda (115040136)
Ade Mutiasari (115040137)
Akuntansi 3E
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2017
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah swt yang telah
senantiasa memberikan rahmat dan nikmat yang tiada terkira bagi kami. Sehingga
dengan nikmat dan rahmatNya kami mampu untuk menyelesaikan Tugas Makalah
dengan Judul “PERENCANAAN, PERAMALAN, DAN PENGANGGARAN
KEUANGAN”. Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu Tugas
Manajemen Keuangan .
Semoga tugas Makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
referensi dalam belajar para mahasiswa ataupun para pembaca. Penyusun juga
meminta maaf apabila banyak kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan dan
pembahasan materi yang tidak lengkap ataupun kurang penjelasan.
Cirebon,Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peramalan Keuangan 5
2.2 Ramalan Penjualan 5
2.2.1 Meramalkan Variabel Keuangan 5
2.2.2 Peramalan Keuangan Dengan Metode Persentase Penjualan 6
2.2.3 Model Pendanaan Berdasar Diskresi Sesuai Kebutuhan
(Discretionary Financing Needed – DFN) 10
2.2.4 Menfanalisi Pengaruh Laba dan Kebijakan Deviden Pada DFN 11
2.2.5 Keterbatasan Mettode Peramalan Persentase Penjualan 12
2.3 Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan 14
2.4 Perencanaan dan Penganggaran Keuangan 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 20
3.2 Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
(1) Kecenderungan penjualan masa lalu yang diharapkan terulang lagi pada
tahun berikutnya.
(2) Pengaruh setiap peristiwa apapun yang mungkin secara material
mempengaruhi kecenderungan itu. Contohnya, adalah kampanye
periklanan besar-besaran atas perubahan dalam kebijaksanaan harga yang
dilakukan perusahaan.
Ingatlah bahwa pada contoh di Tabel 4-1, aktiva lancar dan aktiva tetap
diasumsikan berbeda untuk tiap tingkat penjualan perusahaan. Ini berarti bahwa
perusahaan tidak mempunyai kapasitas produksi yang cukup untuk menyerap proyeksi
kenaikan penjualan. Selanjutya, jika penjualan meningkat $1 aktiva tetap akan
TABEL 4-1
Persentase
Penjualan
Sekarang Proyeksi
Aktiva (penjualan
2003 (Berdasarkan Penjualan 2004 =$12 juta)
2003 = $10
juta)
Aktiva lancar $2,0 M $2M = 20% 0,2 X $12M = $2,4M
$10M
Aktiva tetap $4,0M $4M = 40 % 0,4 X $12M = $4,8M
bersih $10M
Jumlah $6,0M $7,2M
b proyeksi saldo laba sama dengan tingkat awal ($1,2M) ditambahkan proyeksi
laba bersih kurang dari dmanapun. Dalam kasus ini laba bersih diproyeksikan
sama dengan 5% dari penjualan, dan deviden diproyeksikan sama dengan separuh
dari laba bersih : 0,5 X 1,2 M X (1-0,5) = $ 300.000
Langkah 1. Ubahlah setiap pos per aktiva dan kewajiban yang bervariasi secara
langsung dengan penjualan dalam bentuk persentase terhadap penjualan tahun ini,
sebagai contoh :
Langkah 2. Proyeksi setiap pos aktiva dan kewajiban dalam neraca dengan
persentase penjualan yang sudah dihitung dikalikan dengan proyeksi penjualan
atau tetap membiarkan saldo akan tidak berubah mengikuti perubahan tingkat
penjualan, sebagai contoh
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Proyeksi aktiva lancar = proyeksi penjualan x 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
= $12 juta x 0,2 = $2,4 juta
dengan cara yang sama, proyeksi perubahan kewajiban dapat dihitung dari
hasil rasio jumlah kewajiban perusahaan terhadap penjualan tahun sekarang dan
proyeksi perubahan penjualan perusahaan :
𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 t
proyeksi perubahan kewajiban t+1 = ( 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 ) x (penjualan t+1 – penjualan t)
t
Keterangan :
NPM t+1 : marjin laba bersih yang diproyeksikan untuk periode t+1
$1 𝑗𝑢𝑡𝑎+1 𝑗𝑢𝑡𝑎
Proyeksi perubahan kewajiban 2001 =( ) x [$12 𝑗𝑢𝑡𝑎 − 10 𝑗𝑢𝑡𝑎]
$10 𝑗𝑢𝑡𝑎
= $0,4 juta
Proyeksi perubahan ekuitas pemegang saham 2001 = [0,05 x $12 juta ] x(1 − 0,5)
= $0,3 juta
DFN2001 = $1,2 jta – 0,4 juta – 0,3 juta = $0,5 juta atau $500.000
DFN untuk Berbagai Marjin Laba Bersih dan Rasio Peembayaran Deviden
Persediaant
Persediaant+1 = x Penjualant+1
Penjualan
Bahwa model persentase perkiraan penjualan adalah suatu garis lurus
(straight line) sederhana yang melewati titik awal (yang memiliki intersep nol).
Model persentase penjualan akan sesuai jika tidak ada tingkat persediaan yang
konstan dengan mengabaikan tingkat penjualan perusahaan, dan persediaan naik
turun sesuai dengan perubahan pada tingkat penjualan.
Ada sejumlah contoh yang cukup lazim di mana tipe hubungan seperti ini
tidak berhasil menggambarkan hubungan antara kategori aktiva dan penjualan.
Dua contoh tersebut melibatkan aktiva dimana terdapat skala ekonomis serta
sejumlah aktiva yang harus dibeli dalam kuantitas diskrit (lumpy assets).
Persediaant = a + b penjualant
Dalam contoh ini, intersep a sama dengan 100 dan kemiringan b sama dengan 20.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROE = 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛
Dan b adalah rasio pembayaran dividen perusahaan yaitu, 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 Istilah (1 –
b) kadang-kadang dikenal sebagai rasio penanaman kembali (plowback) sebab
itu menandakan adanya pecahan pendapatan yang diinvestasikan kembali pada
perusahaan. Jadi g* = ROE x rasio plowback.
ROE juga bisa ditulis sebagai berikut:
A. Kegunaan Anggaran
Anggaran merupakan suatu ramalan yang sederhana dari kejadian yang
akan datang. Anggaran menunjukan tiga fungsi dasar bagi perusahaan,
seperti:
1. Anggaran menunjukan pemilihan waktu dan jumla kebutuhan dana
perusahaan di masa yang akan datang.
2. Anggaran menjadi dasar pengambilan tindakan korektif, jika
perhitungan pengganggaran tidak sesuai dengan peritungan actual.
3. Anggaran merupakan dasar untuk evaluasi kinerja.
Suatu perencanaan dilaksanakan oleh orang-orang, dan anggaran
menjadi benchmarks yang bisa digunakan oleh manajemen untuk
mengevaluasi kinerja orang yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan
rencana tersebut, pada gilirannya, untuk mengendalikan tindakan mereka.
Jadi anggaran merupakan bantuan berharga dalam aspek perencanaan dan
pengendalian manajemen keuangan perusahaan.
B. Anggaran Kas
Anggaran kas menggambarkan suatu rencana yang terperinci tentang
arus kas masa depan dan terdiri dari empat unsur :
1. Penerimaan kas
2. Pengeluaran kas
3. Perubahan bersih dalam kas untuk suatu periode
4. Kebutuhan dana yang baru
Untuk menunjukkan penyusunan dan penggunaan anggaran kas, lihat
Salco Furniture Company Inc., perusahaan distributor regional mebel
rumah tangga. Manajemen perusahaan tersebut, berada dalam proses
mempersiapkan anggaran kas bulanan untuk periode mendatang (januari
sampai April 2004). Penjualan Salco sangat musiman, dan mencapai
puncaknya pada bulan Februari dan Maret. Informasi berikut ini
digunakan untuk menyiapkan anggaran kas:
a. Secara kasar, 30% penjualan Salco yang dikumpulkan (berhasil
ditagih) satu bulan setelah penjualan dan sisanya 70% dikumpulkan
dua bulan setelah penjualan itu.
b. Salco mencoba untuk menjalankan pembeliannya dengan perkiraan
penjualan yang akan datang. Pembelian biasanya sama dengan 60%
dari penjualan dan dibuat satu bulan mengantisipasinya penjualan yang
diharapkan. Sebagai contoh, penjualan bulan januari diperkirakan
sebesar $60.000, jadi pembelian bulan desember sebesar $36.000 (0,60
x 60.000) dan dibayarkan pada bulan januari.
c. Upah, gaji, sewa, dan bebas kas lainnya tercatat pada tabel 2.2,
menunjukan anggaran kas saldo untuk periode 4 bulan dan berakhir
bulan April 2004.
d. Pengeluaran tambahan dicacat pada anggaran kas yang berhubungan
dengan pembelian peralatan $10.000 pada bulan Januari dan
pembayaran kembali pinjaman sebesar $80 pada dibulan maret.
e. Pada bulan Januari, Salco akan membayar bunga hutang jangka
panjangnya sebesar %4.000. beban bunga ini dicatat selama periode
bulan Januari sampai Maret.
f. Pembayaran pajak sebesar $80.000 pada dibulan Maret.
g. Saat ini, Salco mempunyai neraca sebesar $10.000 dan saldo kas
minimum sebesar $10.000 untuk menghadapi jatuhnya arus kas neto
yang tidak diharapkan.
h. Pinjaman tambahan diperlukan untuk menjaga saldo minimum yang
telah diperkirakan pada bagian akhir Tabel 2-2. Peminjaman
berlangsung pada awal bulan dimana dana diperlukan. Bunga atas
bunga pinjaman sama dengan 12% tiap tahun, atau 1% per bulan, dan
dibayar pada bulan berikutnya pada waktu dana tersebut dipinjam.
Dengan demikian, bunga atas dana yang dipinjam pada bulan Februari
dan akan dibayar pada bulan Maret sama dengan 1% dari jumlah
pinjaman yang belum dilunasi di bulan Februari.
i. Kebutuhan dana pada anggaran kas Salco menunjukan bahwa
peminjaman jangka pendek kumulatif perusahaan nantinya sebesar
$3.100 di akhir Februari dan sebesar $11.731 pada bulan Maret. Pada
bulan April, perusahaan akan mampu membayar kembali semua
hutang jangka pendek yang terjadi dibulan Februari dan Maret.
Anggaran kas menunjukan tidak hanya jumlah kebutuhan dana
sepanjang periode, tetapi juga kapan dana akan dibutuhkan.
TABEL 2-2 Anggaran kas Salco Furniture untuk 4 Bualn yang berakhir pada 30 April 2004
LEMBAR KERJA NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
Penjualan $ 62,000 $ 50,000 $ 60,000 $ 80,000 $ 85,000 $ 70,000
Penagihan:
Bulan pertama (30%) $ 18,600 $ 15,000 $ 18,000 $ 24,000 $ 25,500
Bulan kedua (70%) $ 38,500 $ 43,400 $ 35,000 $ 42,000 $ 56,000
Jumlah penagihan $ 57,100 $ 58,400 $ 53,000 $ 66,000 $ 81,500
Pembelian (60% dari penjualan bulan berikutnya) $ 30,000 $ 36,000 $ 48,000 $ 51,000 $ 42,000 $ 39,000
Pembayaran (selang waktu 1 bulan) $ 30,000 $ 36,000 $ 48,000 $ 51,000 $ 42,000
ANGGARAN KAS
Penerimaan kas
Penagihan (lihat lembar kerja) $ 57,100 $ 58,400 $ 53,000 $ 66,000 $ 81,500
PENGELUARAN KAS
Pembelian $ 30,000 $ 36,000 $ 48,000 $ 51,000 $ 42,000
Upah dan gaji $ 4,000 $ 5,000 $ 6,000 $ 4,000
Sewa $ 3,000 $ 3,000 $ 3,000 $ 3,000
Beban lain-lain $ 1,000 $ 500 $ 1,200 $ 1,500
Beban bunga dan hutang yang ada $ 4,000 $ 200
Pajak $ 5,200
Pembelian peralatan $ 10,000
Pembayaran kembali hutang $ 8,000
Jumlah pengeluaran $ 58,000 $ 56,500 $ 74,600 $ 50,500
Perubahan bulanan bersih $ 400 $ (3,500) $ (8,600) $ 31,000
Ditambah : Saldo permulaan $ 10,000 $ 10,400 $ 10,000 $ 10,000
Dikurangi : bunga pada pinjaman jk.pendek $ - $ - $ (31) $ (117)
Sama dengan : Saldo kas akhir sebelum
pinjaman jk.pendek $ 10,400 $ 6,900 $ 1,369 $ 40,883
Kebutuhan dana $ - $ 3,100 $ 8,631 $ (11,731)
Saldo kas akhir $ 10,400 $ 10,000 $ 10,000 $ 29,152
Akumulasi pinjaman $ - $ 3,100 $ 11,731 $ -
C. Periode Anggaran
Tidak ada aturan yang baku untuk menentukan panjangnya waktu
periode anggaran. Namun, sebagai aturan umum, periode itu harus cukup
panjang supaya dapat memperlihatkan efek dari berbagai kebijakan
manajemen, namun harus cukup pendek supaya dapat dibuat berbagai
perkiraan dengan akurasi yang cukup masuk akal. Dengan menerapkan
aturan ini pada contoh Salco di table 4-2, terlihat kalau jangka waktu
anggaran 4 bulan terlalu pendek. Alasannya adalah kita tidak bisa
mengetahui apakah operasi yang direncanakan perusahaan akan sukses
sepanjang tahun fiscal tersebut. Artinya, sebagian besar pemasukan untuk
4 bulan pertama, perusahaan beroperasi dengan arus kas deficit. Jika ini
tidak berubah selama 8 bulan berikutnya, maka rencana dan kebijaksanaan
perusahaan akan dievaluasi kembali.
Anggaran jangka panjang juga disiapkan dalam bentuk anggaran
pengeluaran modal. Anggaran ini menggambarkan rencana perusahaan
untuk membeli peralatan dan pabrik di atas 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan
lebih lama lagi. Lagi pula, perusahaan sering mengembangkan rencana
jangka panjang yang komprehensif sampai 10 tahun mendatang. Pada
umumnya, rencana ini tidak serinci anggaran kas, tetapi hanya
mempertimbangkan komponen utama, seperti penjualan, pengeluaran
modal, pengembangan produk baru, dan tambahan modal, dan kebutuhan
ketenagakerjaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ramalan Penjualan
(3) Kecenderungan penjualan masa lalu yang diharapkan terulang lagi pada
tahun berikutnya.
(4) Pengaruh setiap peristiwa apapun yang mungkin secara material
mempengaruhi kecenderungan itu. Contohnya, adalah kampanye
periklanan besar-besaran atas perubahan dalam kebijaksanaan harga yang
dilakukan perusahaan.
2. Perencanaan dan Penganggaran Keuangan
1. Kegunaan Anggaran
Anggaran merupakan suatu ramalan yang sederhana dari kejadian yang akan
datang. Anggaran menunjukan tiga fungsi dasar bagi perusahaan, seperti:
a. Anggaran menunjukan pemilihan waktu dan jumla kebutuhan dana
perusahaan di masa yang akan datang.
b. Anggaran menjadi dasar pengambilan tindakan korektif, jika perhitungan
pengganggaran tidak sesuai dengan peritungan actual.
c. Anggaran merupakan dasar untuk evaluasi kinerja.
Suatu perencanaan dilaksanakan oleh orang-orang, dan anggaran menjadi
benchmarks yang bisa digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja
orang yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana tersebut, pada
gilirannya, untuk mengendalikan tindakan mereka. Jadi anggaran merupakan
bantuan berharga dalam aspek perencanaan dan pengendalian manajemen
keuangan perusahaan.
2. Anggaran Kas
Anggaran kas menggambarkan suatu rencana yang terperinci tentang arus kas
masa depan dan terdiri dari empat unsur :
a. Penerimaan kas
b. Pengeluaran kas
c. Perubahan bersih dalam kas untuk suatu periode
d. Kebutuhan dana yang baru
3.2 Saran
Arthur J Keown, John D Martin, J William Petty, David F Scott Jr. 2011.
Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan, Edisi Kesepuluh, Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Indeks