Makalah Penganggaran
Makalah Penganggaran
Oleh
S1 AKUNTANSI A/V
Rasa syukur yang sebesar besarnya kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Penganggaran Untuk
Perencanaan Dan Pengendalian”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman kita mengenai materi
akuntansi manajemen khususnya Bab yang kami bahas. Dalam menulis makalah ini
kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan dan menyajikan materi ini
agar lebih menarik,mudah dibaca,dan mudah dimengerti. Selamat membaca dan semoga
sukses.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu anggaran ?
2. Apa saja fungsi anggaran ?
3. Apa saja jenis sistem penganggaran ?
4. Apa saja tipe – tipe anggaran ?
5. Apa manfaat penganggaran ?
6. Bagaimana proses penyusunan anggaran?
7. Apa pengaruh penggunaan anggaran untuk evaluasi kinerja ?
1.3. Tujuan
1. Memahami apa itu anggaran
2. Memahami apa saja fungsi anggaran
3. Mengetahui apa saja sistem penganggaran
4. Mengetahui apa saja tipe – tipe penganggaran
5. Mengetahui apa manfaat penganggaran
6. Mengetahui bagaimana proses penyusunan anggaran
7. Memahami bagaimana pengaruh penggunaan anggaran terhadap evaluasi
kinerja
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3
3. Tanggung jawab, merupakan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan oleh
manajer
4. Perencanaan, koordinasi, dan pengawasan merupakan fungsi manajer Sedangkan
menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2003:6) mengungkapkan :
“Bussines Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada
pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, pengkoordinasian dan
pengawasan.” Beberapa hal yang tercakup didalam pengertian anggaran perusahaan
adalah sebagai berikut :
1. Adanya rencana, merupakan pernyataan atas apa yang diharapkan dan apa yang akan
terjadi.
2.Bersifat formal, anggaran disusun secara resmi dan tertulis. Disusun berurutan dan
berdasarkan fakta
3.Tanggung jawab, merupakan tanggung jawab dalam mengambil keputusan oleh
manajer.
4.Dinyatakan dalam unit moneter, kegiatan yang dilakukan harus disusun dalam satuan
unit yang sama agar dapat dicapai kemudahan penyusunannya
5.Meliputi semua kegiatan perusahaan, yang akan dilakukan oleh semua bagian yang
ada dalam perusahaan
4
BAB III ISI DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian
5
B. Fungsi Anggaran
1. Fungsi perencanaan
2. Fungsi pelaksanaan
3. Fungsi pengendalian
Selain itu, ada pula yang menambahkan fungsi anggaran sebagai pedoman kerja.
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam
unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan
taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi
setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
6
C. Sistem Penganggaran
1. Sistem anggaran tradisional
7
Penekanan pada pengukuran hasil kerja dan bukan pada aspek pengawasan
Setiap kegiatan harus dilihat dari segi efisiensi dengan memaksimalkan output
Memerlukan standar pengukuran hasil kinerja
ZBB adalah sistem anggaran yang mengasumsikan bahwa kegiatan pada tahun
anggaran yang bersangkutan dianggap berdiri sendiri, tidak ada kaitannya dengan
anggaran yang lalu. Dasar pemikirannya adalah anggaran tidak selalu didasarkan pada
kegiatan di masa yang lalu tetapi anggaran harus diciptakan dari sesuatu yang sedang
atau akan dilakukan. Setiap kegiatan harus dapat diformulasikan ke dalam paket
keputusan (decision package). ZBB lebih memusatkan perhatian pada sasaran untuk
memperbaiki manajemen melalui perbaikan pelayanan manajerial dengan menekankan
penilaian atas permintaan pendanaan unit-unit pelaksana.
8
Membantu pemimpin dalam membuat keputusan menyangkut usaha-usaha
untuk mencapai tujuan
Merasionalkan penggunaan sumber-sumber yang terbatas untuk mencapai tujuan
sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna
Sinkronisasi dan integrasi aparat organisasi dalam proses perencanaan
Untuk menjamin komitmen perencanaan tiap-tiap tahun, yaitu anggaran tahunan
yang
berdasarkan rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang
D. Tipe Anggaran
1. Ceiling Budget
2. A Line-Item Budget
9
E. Manfaat Penganggaran
1. Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan
2. Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode
anggaran yang akan datang
3. Memberikan landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat
anggaran adalah :
10
F. Proses Pembuatan Anggaran
Anggaran berkelanjutan (continuous budget) adalah anggaran 12 bulan yang
terus berjalan. Bila satu bulan telah dilalui, satu bulan dimasa depan ditambahkan ke
dalam anggaran, sehingga perusahaan selalu memiliki rencana 12 bulan ke depan.
Keuntungan dari anggaran berkelanjutan adalah dapat memaksa menajer untuk selalu
melakukan perencanaan secara konstan.
Anggaran Induk
Anggaran induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif untuk
keseluruhan organisasi; terdiri atas berbagai anggaran individual. Anggaran induk dapat
dibagi menjadi anggaran operasi dan anggaran keuangan. Anggaran operasi (operating
budget) menjelaskan aktivitas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan:
penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi. Hasil utama dari anggaran operasi
adalah laporan laba-rugi proforma atau yang dianggarkan. Anggaran keuangan
(financial budget) memuat rincian dari arus kas masuk dan keluar serta posisi keuangan
keseluruhan. Arus kas masuk dan keluar yang direncanakan terdapat dalam anggaran
kas.
Pembuatan Anggaran Operasi
Anggaran operasi terdiri dari laporan laba-rugi yang dianggarkan serta beberapa data
pendukung :
1. Anggaran penjualan.
2. Anggaran produksi.
3. Anggaran pembelian bahan langsung.
4. Anggaran tenaga kerja langsung.
5. Anggaran overhead.
6. Anggaran beban penjualan dan administrasi.
7. Anggaran persediaan akhir barang jadi.
8. Anggaran harga pokok penjualan.
Skedul 1: Anggaran penjualan (sales budget) memuat kuantitas dan harga dari semua
produk yang diperkirakan akan terjual.
Skedul 2: Anggaran produksi (production budget) memberikan prakiraan produksi
dalam unit untuk memenuhi prakiraan penjualan dan persediaan akhir yang
dikehendaki; persediaan awal melengkapi prakiraan produksi. Untuk menghitung
11
jumlah unit yang diproduksi, diperlukan data jumlah unit yang dijual dan jumlah unit
pada persediaan awal dan akhir :
Unit yang diproduksi = Unit penjualan yang diharapkan + Unit persediaan akhir – Unit
persediaan awal
Skedul 3: Anggaran pembelian bahan langsung (direct material budget) menyatakan
pembelian yang perlu dilakukan sepanjang tahun atas setiap jenis bahan baku untuk
memenuhi produksi dan persediaan akhir yang dikehendaki. Setelah prakiraan
penggunaan bahan dapat dihitung, bahan yang dibeli dapat ditentukan dengan cara :
Pembelian = Bahan langsung untuk diproduksi + Persediaan akhir bahan langsung
yang diinginkan – Persediaan awal Bahan langsung
Skedul 4: Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) menunjukkan total
jam tenaga kerja langsung yang diperlukan dan biaya yang terkait untuk membuat
sejumlah unit produk dalam anggaran produksi.
Skedul 5: Anggaran overhead (overhead budget) memperlihatkan semua biaya tidak
langsung yang diharapkan dalam proses produksi. Anggaran overhead dapat dipecah
menjadi komponen tetap dan variabel untuk mempermudah penyusunan anggaran.
Skedul 6: Anggaran beban penjualan dan administrasi (selling and administrative
expense budget) menjelaskan pengeluaran yang direncanakan untuk kegiatan non
produksi.
Skedul 7: Anggaran persediaan akhir barang jadi memberikan informasi yang
diperlukan untuk menyusun rencana dan juga merupakan masukan (input) penting
dalam penyusunan anggaran harga pokok penjualan.
Skedul 8: Anggaran harga pokok penjualan merinci biaya produksi untuk persediaan
akhir yang diharapkan dan unit yang terjual.
Skedul 9: Laporan laba-rugi yang dianggarkan memberikan laba bersih yang akan
direalisasi bila rencana yang dianggarkan menjadi nyata.
Pembuatan Anggaran Keuangan
Anggaran lainnya yang terdapat dalam anggaran induk adalah anggaran
keuangan. Anggaran keuangan yang biasanya disusun adalah :
Anggaran kas.
Anggaran neraca.
Anggaran pengeluaran modal.
12
Skedul 10: Anggaran kas merupakan saldo awal, ditambah perkiraan penerimaan,
dikurangi perkiraan pengeluaran, ditambah atau dikurangi dengan peminjaman yang
diperlukan.
Skedul 11: Neraca yang dianggarkan atau pro forma memberikan saldo akhir dari
setiap aktiva, kewajiban, dan ekuitas, bila rencana anggaran terpenuhi.
13
Bila anggaran tidak diadministrasi dengan baik, manajer bawahan dapat
menyimpang dari tujuan organisasi. Perilaku disfungsional (dysfunctional behaviour)
ini merupakan perilaku individu yang memiliki konflik dasar dengan tujuan organisasi.
Sistem anggaran yang ideal adalah yang menuju keselarasan tujuan seutuhnya,
dan secara bersamaan memberikan dorongan kepada manajer untuk mencapai tujuan
organisasi dengan cara yang etis. Walaupun sistem anggaran semacam ini mungkin
tidak pernah ada, namun dari riset dan praktek telah diketahui kunci utama yang dapat
menjadikan anggaran memiliki pengaruh positif yang cukup besar tehadap perilaku.
Ciri-ciri tersebut mencakup :
1. Umpan balik terhadap kinerja secara berkala;
Laporan kinerja secara berkala dapat memberikan dorongan perilaku yang positif dan
memberikan kesempatan serta waktu bagi manajer untuk beradaptasi dalam kondisi
yang berubah-ubah. Penggunaan anggaran fleksibel memungkinkan manajer
mengetahui apakah biaya serta pendapatan aktual sesuai dengan jumlah yang
dianggarkan. Penyelidikan selektif terhadap variansyang besar memungkinkan manajer
untuk memusatkan perhatian pada area tertentu yang membutuhkan perhatian lebih.
Proses ini disebut manajemen dengan pengecualian (management by exception).
2. Intensif moneter dan nonmoneter;
Hal yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi para manajer agar mengerahkan
kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan organisasi disebut insentif (incentive).
Insentif dapat bersifat positif maupun negatif. Insentif negatif menggunakan ancaman
hukuman untuk memotivasi; sedangkan insentif positif menggunakan hadiah. Insentif
moneter (monetery incentive), pengendalian dilakukan dengan mengaitkan kinerja
berdasarkan anggaran dengan kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Ancaman pemecatan
merupakan sanksi ekonomi paling akhir bagi yang memiliki kinerja buruk. Insentif
nonmoneter (nonmonetery incentive), termasuk perluasan pekerjaan, penambahan
tanggung jawab dan otonomi, program pengakuan nonmoneter, dan sebagainya dapat
digunakan untuk meningkatkan sistem pengendalian anggaran.
3. Penganggaran partisipatif;
Penganggaran partisipatif (participative budgeting) memberikan kesempatan bagi para
manajer untuk ikut menyusun anggaran. Penganggaran partisipatif memiliki tiga
masalah yang potensial :
14
a. Penetapan standar yang dapat terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.
b. Memasukkan slack dalam anggaran (seringkali disebut mengamankan
anggaran atau pudding the budget).
c. Partisipasi semu.
4. Standar yang realistis;
Tujuan anggaran digunakan untuk mengukur kinerja; dengan demikian, tujuan harus
berdasarkan kondisi dan pengharapan yang realistis. Anggaran harus mencerminkan
kenyataan operasi, seperti tingkat aktivitas aktual, variasi musiman, efisiensi, dan
kecenderungan ekonomi secara umum.
5. Pengendalian biaya;
Biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost) adalah biaya yang dapat dipengaruhi
oleh manajer bersangkutan.
15
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi penganggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Dimana anggaran
memiliki beberapa fungsi utama meliputi fungsi perencanaan,pelaksanaan dan
pengendalian. Dan terdapat pula beberapa sistem dalam menyusun anggaran. Didalam
menyusun anggaran,perusahaan harus membuat terlebih dahulu anggaran induk yang
meliputi anggaran operasional dan anggaran keuangan. Adapun manfaat dari
penganggaran ini sendiri adalah :
16
DAFTAR PUSTAKA
http://indra-tam.blogspot.co.id/2015/12/penganggaran-untuk-perencanaan-dan.html
https://kinanzahirah.wordpress.com/category/akuntansi/penganggaran/
17