Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan Gaji di Robert Hall

Izobert Hall Clothes, Inc, memiliki sejumlah toko eceran yang khusus menjual pakaian
keluarga. Salah satu toko terletak di Wilmington, Delaware. Toko Robert Hall di Wilmington
memiliki bagian khusus untuk pakaian pria dan anak laki-laki dan satu bagian lain khusus untuk
pakaian perempuan dan anak-anak perempuan. Kedua bagian tersebut terpisah dan ditangani
pegawai yang berbeda. Hanya pria yang diperbolehkan bekerja di bagian pakaian pria dan hanya
perempuan yang bekerja di bagian pakaian perempuan. Pegawai toko tersebut dipisahkan karena
setelah pengalaman selama bertahun-tahun, manajer toko mengetahui bahwa kecuali jika
pegawai dan konsumen sama-sama pria atau sama-sama perempuan, kontak fisik antara pegawai
dan konsumen akan membuat mereka malu dan mengurangi penjualan.
Pakaian untuk pria umumnya berkualitas lebih tinggi dan lebih mahal dibandingkan
pakaian perempuan. Ada beberapa faktor kompetitif yang berpengaruh dalam hal ini: hanya
sedikit toko pakaian pria di Wilmington sehingga toko tersebut bisa menyediakan pakaian
pakaian yang mahal dan masih mendapat keuntungan, sementara bagian pakaian perempuan
harus menurunkan harga untuk dapat bersaing dengan toko-toko pakaian lain yang banyak
terdapat di Wilmington. Karena perbedaan barang, marjin keuntungan dari bagian pakaian pria
lebih tinggi dari bagian pakaian perempuan. Akibatnya, bagian pakaian pria selalu menunjukkan
nilai penjualan dan keuntungan yang lebih besar, seperti dirunjukkan pada Tabel 7.11.
Karena adanya perbedaan nilai dalam Tabel 7.11, nilai penjualan dan keuntungan per iam
pegawai perempuan lebih kecil, dan kenyataannya, nilai penjualan pegawai pria jauh lebih
banyak dibandingkan pegawai perempuan (lihat Tabel 7.12 dan 7.13).
Akibat perbedaan penjualan dari kedua bagian tersebut, manajer Robert Hall memberi
gaji pegawai pria lebih tinggi dibandingkan pegawai perempuan. Pihak manajemen mengetahui,
setelah keputusan Pengadilan Tinggi tahun 1973, bahwa mereka sepenuhnya berhak memberikan
gaji yang berbeda jika memang diinginkan. Gaji di toko ini ditetapkan berdasarkan keuntungan
per jam per bagian, dengan sedikit pembulatan ke atas untuk memastikan bahwa gaji tersebut
sebanding dan kompetitif dengan gaji yang diberikan toko lain di wilayah itu. Selama bertahun-
tahun, Robert Hall menetapkan gaji seperti yang diberikan dalam Tabel 7.14,
Meskipun perbedaan gaji antara pria dan perempuan cukup substansial, namun tidak
sebesar berbedaan nilai penjualan dan keuntungan. Manajemen Robert Hall menyatakan bahwa
pegawai perempuan digaji lebih rendah karena komoditas yang mereka jual nilainya tidak sama
dengan komoditas di bagian pakaian pria. Namun demikian, para pegawai perempuan
menyalakan bahwa keahlian, usaha, dan tanggung jawab yang dibutuhkan dalam pekerjaan
mereka ”secara substansial” adalah sama dengan pegawai pria.
Tabel 7.11
Tahun Toko Pakaian Pria Toko Pakaian Perempuan
Penjualan Laba Kotor Persentase Penjualan Laba Kotor Persentase
($) ($) Laba (%) ($) ($) Laba (%)
1963 210,639 85,328 40,5 177,742 58,547 32,9
1964 178,867 73,608 41,2 142,788 44,612 31,2
1965 206,472 89,930 43,6 148,252 49,608 33,5
1966 217,765 97,447 44,7 166,479 55,463 33,3
1967 244,922 111,498 45,5 206,680 69,190 33,5
1968 263,663 123,681 46,9 230,156 79,846 34,7
1969 316,242 248,001 46,8 254,379 91,687 36,4

Tabel 7.12
Tahun Penjualan oleh Pria per Penjualan oleh Perempuan Selisih Penjualan oleh
Jam ($) per Jam ($) Pria TerhadapPerempuan
(%)
1963 38,31 27,31 40
1964 40,22 30,36 32
1965 54,77 33,30 64
1966 59,58 34,31 73
1967 63,14 36,92 71
1968 62,27 37,20 70
1969 73,00 41,26 77

Tabel 7.13
Tahun Laba Kotor Penjualan oleh Laba Kotor Penjualan Selisih Laba Kotor
Pria per Jam ($) oleh Perempuan per Jam Penjualan oleh Pria
($) Terhadap Perempuan
(%)
1963 15,52 9,00 72
1964 16,55 9,49 74
1965 23,85 11,14 114
1966 26,66 11,43 134
1967 28,74 12,36 133
1968 29,21 12,91 127
1969 34,16 15,03 127

Tabel 7.14

Tahun Pendapatan Pria per jam Pendapatan Perempuan Selisih Pendapatan Pria
($) per Jam ($) terhadap Perempuan (%)
1963 2,18 1,75 25
1964 2,46 1,86 32
1965 2,67 1,80 48
1966 2,92 1,95 50
1967 2,88 1,98 45
1968 2,97 2,02 47
1969 3,13 2,16 45
Pertanyaan

1. Menurut Anda, apakah manajer di Robert Hall memiliki kewajiban etis untuk mengubah
kebijakan pemberian gaji? Jika menurut Anda mereka tidak perlu mengubahnya, jelaskan
mengapa kebijakan tersebut secara etis dapat dibenarkan;jika menurut Anda perlu diubah,
jelaskan mengapa mereka wajib mengubahnya dan perubahan apa yang perlu mereka
lakukan. Dalam analisis Anda, apakah akan ada bedanya jika Robert Hall tidak hanya
membuka satu toko dengan dua bagian, namun membuka dua toko: satu untuk pakaian
pria satu untuk pakaian perempuan? Apakah akan ada bedanya jika kedua toko tersebut
dimiliki oleh perusahaan yang berbeda? Jelaskan masing-masing jawaban Anda dalam
kaitannya dengan prinsip-prinsip etika yang relevan.
Menurut kami, manajer di Robert Hall berkewajiban untuk mengubah pemberian gaji
kepada pegawai. Karena pemberian gaji yang diberikan telah menimbulkan diskriminasi
pekerjaan antara pegawai pria dengan pegawai perempuan. Perbedaan gaji itu tidak adil
bagi kaum perempuan jika hanya didasarkan pada perbedaan hasil penjualan di bagian
pakaian pria dan pakaian wanita, sedangkan kinerja dari pegawai perempuan itu sama
dengan pegawai pria. Pemberian gaji kepada pegawai tidak bisa hanya diukur dari hasil
penjualan tersebut. Berdasarkan prinsip keadilan, untuk menciptakan keadilan bagi
seluruh pegawai manajer di Robert Hall seharusnya memberikan gaji dengan menilai dari
kinerja, tingkat pendidikan, dan kualifikasi pegawai tersebut. Hasil penjualan di bagian
pria tersebut lebih tinggi jika dibandingkan penjualan di bagian perempuan hanya karena
masih sedikit toko pakaian pria di Walmington, bukan karena faktor dari pegawainya.
Karena kaum utilitarian juga berpendapat, bahwa menggunakan faktor-faktor selain
kualifikasi pekerjaan tidak akan memberikan keuntungan yang besar dibandingkan
menggunakan kualifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan. Tidak adil jika pegawai
perempuan harus bekerja keras untuk meningkatkan penjualan sedangkan pegawai pria,
tanpa bekerja keras pun hasil penjualannya akan tetap tinggi. Perubahan yang dapat
dilakukan misalnya membaurkan pegawai di bagian pria dan bagian wanita. Tetapi,
sistem dari pekerjaan yang diambil oleh pegawai tersebut dibedakan. Misalnya, yang
berhubungan langsung dengan konsumen wanita adalah pegawai wanita. Pegawai pria
yang berhubungan tidak langsung dengan konsumen. Begitu juga sebaliknya dengan
pakaian di bagian pria. Bisa juga, Pegawai yang bertugas di bagian pakaian dalam wanita
adalah pegawai wanita dan berlaku juga sebaliknya untuk di bagian pakaian pria.
Menurut kami tidak ada bedanya jika Robert Hall tidak hanya membuka satu toko dengan
dua bagian, namun membuka dua toko yaitu satu untuk pakaian pria satu untuk pakaian
perempuan jika manajer dari Robert Hall tetap berpatokan dari hasil penjualan dalam
memberi gaji kepada pegawainya.
Menurut kami bisa saja terjadi perbedaan jika kedua toko tersebut dimiliki oleh
perusahaan yang berbeda tergantung dari kebijakan manajemennya.
2. Misalkan hanya ada sedikit pria yang melamar pekerjaan di Wilmington, sementara
pelamar perempuan sangat banyak. Apakah faktor kompetitif ini dapat dipakai sebagai
pembenaran untuk memberikan gaji yang lebih tinggi pada pegawai pria? Misalkan saja
95 persen perempuan di Wilmington yang melamar pekerjaan di toko tersebut adalah
kepala rumah tangga dan punya anak, sementara 95 persen pria yang melamar belum
berkeluarga. Apakah faktor kebutuhan ini dapat dipakai sebagai pembenaran untuk
memberikan gaji yang lebih tinggi bagi pegawai perempuan dibandingkan pegawai pria?
Mengapa? Dalam kaitannya dengan argumen bahwa pria dapat menjual lebih baik,
apakah hal ini dapat dipakai sebagai pembenaran untuk memberikan gaji yang berbeda?
Faktor kompetitif berupa perbedaan jumlah pelamar antara perempuan dan pria tidak
dapat dijadikan pembenaran dalam memberikan gaji yang lebih tinggi kepada pegawai
pria, karena tidak ada hubungannya dengan kualifikasi pegawai. Faktor kebutuhan juga
tidak dapat menjadi pembenaran untuk memberikan gaji lebih tinggi kepada pegawai
perempuan dibandingkan dengan pegawai pria. Kedua faktor ini tidak dapat dijadikan
acuan dalam pemberian gaji. Karena kaum utilitarian juga berpendapat, bahwa
menggunakan faktor-faktor selain kualifikasi pekerjaan tidak akan memberikan
keuntungan yang besar dibandingkan menggunakan kualifikasi yang berkaitan dengan
pekerjaan. Hanya dengan menggunakan kualifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan
yang dapat menilai kinerja pegawai yang secara tidak angsung dapat memberikan
keuntungan yang besar bagi perusahaan. Lain halnya dengan argument bahwa pria dapat
menjual lebih baik, alasan ini dapat digunakan untuk memberikan gaji lebih tinggi
kepada pegawai pria dibandingkan dengan pegawai wanita. Misalnya pegawai pria
tersebut bekerja dengan keras untuk dapat meningkatkan penjualan, memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada konsumen, dan bekerja dengan jujur.
3. Jika menurut Anda manajer Robert Hall harus memberikan gaji yang sama karena
mereka melaksanakan pekerjaan yang ”secara substansial sama”, apakah Anda juga
berpikir bahwa gaji haruslah dihitung sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan
(misalnya dengan menetapkan gaji berdasarkan komisi)? Mengapa? Apakah sistem
komisi lebih baik dari sudut pandang utilitarian dengan mempertimbangkan pengeluaran
pembukuan yang cukup besar untuk sistem ini? Dari sudut-pandang keadilan? Menurut
Anda, apa arti secara substansial sama?
Ya, karena dengan memberikan gaji sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan akan
menciptakan keadilan bagi setiap pegawai. Pegawai yang bekerja keras harus mendapat
gaji yang sesuai dengan usahanya. Sistem komisi ini juga lebih baik dari sudut pandang
utilitarian karena, dapat menguntungkan kedua belah pihak dimana utilitarian
mempertimbangkan manfaat terbesar bagi banyak pihak sebagai hasil akhirnya. Hal ini
juga sudah benar dari sudut pandang keadilan karena prinsip keadilan adalah prinsip
kesamaan hak untuk memperoleh kesempatan.

Anda mungkin juga menyukai