Anda di halaman 1dari 3

BIMBINGAN ROHANI

TERHADAP PASIEN AKHIR HAYAT

No.Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RS PERMATA 006/HPK/2018 00 1/1
HATI
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR 13 Juli 2018 Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Fenny Dwiyanti

Pengertian Pelayanan rohani terhadap pasien akhir hayat adalah salah satu
asuhan spiritual atau bimbingan rohani yang diberikan oleh
rohaniwan terhadap pasien akhir hayat sesuai dengan agamanya.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bimbingan rohani


terhadap pasien akhir hayat.

Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Permata Hati Nomor


119/KPTS/LTD-6/2016 Tentang Kebijakan Hak Pasien dan
Keluarga.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Permata Hati
Nomor.069/023.C/LTD-6/2016 Tentang Pelayanan Kerohanian

Prosedur 1. Rohaniawan mendapat informasi dari perawat jaga atau keluarga


pasien supaya memberikan bimbingan rohani terhadap pasien
akhir hayat.
2. Rohaniawan segera datang ke Instalasi Gawat Darurat atau
Intalasi Rawat Inap dengan mengenakan seragam yang berwarna
putih dan memakai tanda pengenal, dan sebelum memberikan
bimbingan rohani kepada pasien akhir hayat terlebih dahulu
memohon ijin atau meminta informasi dari dokter/perawat/bidan
jaga yang ada diruangan tersebut, untuk memastikan pasien
yang membutuhkan bimbingan rohani.
3. Setelah mendapatkan informasi dari dokter/perawat/bidan jaga,
rohaniawan segera menunjuk kamar pasien untuk memberikan
bimbingan rohani.
4. Rohaniawan masuk kamar pasien dengan memberi
salam/permisi terlebih dahulu.
5. Untuk meyakinkan betul tidaknya pasien yang akan diberikan
bimbingan, perlu menanyakan identitas pasienk epada

1
BIMBINGAN ROHANI
TERHADAP PASIEN AKHIR HAYAT

No.Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RS PERMATA 006/HPK/2018 00 2/1
HATI
keluarganya meliputi nama, alamat, agama, umur. Apabila
pasien tidak ada keluarganya maka bimbingan rohani di
dampingi perawat.
6. Keluarga dikumpulkan diberikan bimbingan atau penjelasan,
bahwa pasien sudah akhir hayat, agar keluarga sabar, ikhlas
menerima dengan apa yang menjadi ketentuan Tuhan yang
Maha Kuasa.
7. Keluarga diajak untuk berdoa memohon kepadaTuhan agar
pasien mendapat bimbingan-Nya.
8. Bagi pasien yang beragama Islam diberikan bimbingan berupa
talqinya itu dibimbing dengan kalimat"Laailahailallah" atau
bisa juga dibacakan surat yasin. Dengan tujuan jika diberikan
kesembuhan segera untuk sembuh, jika Allah SWT
menghendaki meninggal supaya kusnul khotimah.
9. Bagi yang beragama Katholik didoakan dan dibisikan kalimat :
Ijinkan aku melangkah dijalan-Mu (Ya Allahku aku sungguh
merindukan-Mu).
10. Bagi yang beragama Kristen, didoakan dan dibisikan ditelinga
untuk berserah dengan bisikan: Terjadilah Tuhan menurut
kehendak-Mu.
11. Bagi yang beragama Hindu dibisikan dengan aksara suci: OM.
12. Bagi yang beragama Buddha dibacakan paritta yaitu dibisikan
kalimat: Buddha Saranang Gaccami, Dhammang saranang
Gaccami, Sanghang Saranang Gaccami.
13. Bimbingan di akhiri dengan cara yang baik
14. Petugas rohaniwan mendokumentasikan proses bimbingan pada
lembar bukti pemberian bimbingan dan ditandatangani keluarga
pasien.

Unit Terkait IGD, Ruang Rawat Inap, HICU dan Petugas Kerohanian

2
3

Anda mungkin juga menyukai