INTERSTEKTUAL
C. Prinsip Intertekstual
Prinsip Teori Intertekstual yang utama adalah prinsip memahami dan
memberikan makna karya yang bersangkutan. Karya itu diprediksikan sebagai
reaksi, penyerapan, atau transformasi dari karya yang lain. Dalam intertekstual
lebih dari sekedar pengaruh, ambilan, atau jiplakan, melainkan bagaimana kita
memperoleh makna sebuah karya secara penuh dalam kontrasnya dengan
karya yang lain yang menjadi hipogramnya, baik berupa teks fiksi maupun
puisi.
Jadi menurut kelompok kami pengertian Interstektual merupakan
sebuah karya sastra yang hampir memiliki kesamaan dengan karya sastra
lainnya. Dalam pendekatan interstektual kita harus mampu memahami dan
memberikan makna karya yang bersangkutan sehingga kita akan lebih mudah
mengetahui beberapa perbedaan dalam karya tersebut. Perbedaan tersebut
biasanya terdapat pada tokoh, alur bahkan latar yang berbeda.
Contoh dari pendekatan intersektual yaitu Malin Kundang : Sitanggang,
Timun Mas : Momotaro, dan Bawang Merah dan Bawang Putih : Kasih dan
Amara. Dari ketiga contoh ini kami akan membahas mengenai Malin Kundang
: Sitanggang. Cerita maling kundang merupakan cerita daerah yang berasal
dari Padang, Sumatra Barat, Indonesia sedangkan cerita Sitanggang
merupakan cerita yang berasal dari negara Malaysia. Kedua cerita ini memiliki
beberapa persamaan dan perbedaan:
1. Persamaan
a) Mengisahkan tentang anak durhaka
b) Kedua tokoh menjadi batu
c) Berasal dari keluarga miskin
d) Maling Kundang dan Sitanggang menjadi seorang yang kaya
e) Memiliki sikap yang angkuh dan malu mengakui orangtuanya
f) Kedua tokoh ini pandai
g) Diakhir cerita keduanya meminta maaf kepada orangtuanya sebelum
menjadi batu.
2. Perbedaan
a) Cerita Malin Kundang dengan tokoh Malin Kundang dan Sitanggang
dengan tokoh Sitanggang.
b) Cerita Malin Kundang berasal dari Padang, Indonesia sedangkan
sitanggang dari malaysia.
c) Malin Kundang menikah dengan anak saudagar sedangkan Sitanggang
menikah dengan seorang putri sultan
d) Kalau dicerita Malin Kundang yang dikutuk hanya tokohnya
sedangkan dalam cerita Sitanggang yang dikutuk menjadi batu bukan
hanya Sitanggang saja tetapi istrinya, kapal dan juga awak kapal
e) Saat menemui Malin Kundang hanya ada ibunya sedangkan dalam
cerita Sitanggang ada ayah dan ibunya.
f) Nama orangtua Maling Kundang tidak disebutkan dengan jelas
sedangkan dalam Sitanggang orangtua nya bernama si Talang dan si
Deruma.
D. Kelemahan Intertekstual