Anda di halaman 1dari 12

Notulensi Sosialisasi JFT Pedal

Lingkup Direktorat Jenderal PSLB3

1. Dasar kegiatan : Surat Undangan Nomor: UN.40/SET/KOTL/PEG.3/


01/2018 dan UN.41/SET/KOTL/PEG.3/01/2018, Tanggal
2 Februari 2018
2. Agenda : Sosialisasi JFT Pedal
3. Hari/Tanggal : Jumat - Sabtu, 9 – 10 Februari 2018
4. Tempat : Hotel Pangrango 1
Jl. Pangrango Nomor 35 Bogor, Jawa Barat
5. Peserta Rapat : 1. Kepala Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana;
2. Kepala Sub Bagian Kepegawaian
3. Kepala Sub Organisasi dan Tatalaksana
4. Perwakilan Staf Direktorat Jenderal PSLB3
6. Narasumber : 1. Wawa Sopian, S.Sos
2. Sadullah, SE
7. Hasil Rapat :
 Rapat dibuka oleh Kepala Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana
Sekretariat Direktorat yang menjelaskan dalam meningkatkan kapasitas sumber
daya manusia Pegawai Negeri Sipil lingkup Direktorat Jenderal PSLB3 maka
dipandang perlu mengadakan Sosialiasi Jabatan Fungsional Tertentu Pedal
terutama dalam penyusunan angka kredit dan jenjang karir;
 Direktorat Jenderal PSLB3 sangat membutuhkan pejabat fungsional tertentu Pedal
dan masih banyak pegawai yang belum mengetahui tentang apa JFT Pedal,
bagaimana jenjang karirnya dan penyusunan angka kredit maka kegiatan ini
sangat penting untuk pegawai negeri sipil yang tertarik untuk mengikuti inpassing
ke dalam jabatan fungsional tertentu pedal, atau melakukan alih tugas ke JFT
Pedal;


 Kelebihan Jabatan Fungsional;


1. Pemangku JF mendapat tunjangan fungsional dan tunjangan kinerja yang
besarnya bervariasi sesuai dengan jenis jabatan fungsional (JFT PEDAL kelas
jabatan 6 s.d 11).
2. Peluang memperoleh kepangkatan lebih tinggi. (S1 untuk Tingkat Keahlian bisa
sampai IV/c sedangkan Pelaksana maksimal III/d)
3. Peluang memperoleh kenaikan pangkat/golongan lebih cepat (JFT bisa naik
pangkat dalam waktu 2 tahun sedangkan Pelaksana reguler 4 tahun).
4. Standar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PPPK) lebih obyektif dengan adanya
angka kredit.
5. Motivasi lebih tinggi untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan (contoh :
diklat) sesuai dengan jabatan fungsional yang diikuti.
6. Peluang lebih luas untuk mengembangkan gagasan/ide kreatif (contoh : karya
tulis)
 Pedoman Penyususnan Formasi Jabatan Fungsional Pedal digunakan sebagai;
a. Dasar pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke dalam Jabatan Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan; dan
b. Dasar pembinaan karier Pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan
 MAKSUD : sebagai acuan bagi Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Daerah
dalam menyusun formasi Jabatan Pengendali Dampak Lingkungan
 TUJUAN : agar terjadi keseragaman metode dalam menyusun formasi Jabatan
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan di Pemerintah Pusat maupun Daerah
 Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Dilakukan
untuk setiap tingkatan dan Jenjang jabatan;
a. Tingkat Keahlian;
 Pengendali Dampak Lingkungan Terampil;
 Pengendali Dampak Lingkungan Mahir;
 Pengendali Dampak Lingkungan Penyelia;
b. Tingkat Ketrampilan;
 Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Pertama;
 Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda;
 Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Madya;
 Pengangkatan Jafung Pedal dilakukan setiap 5 tahun/ sesuai kebutuhan organisas,
pengangkatan Jafung pedal dapat dilakukan dengan 3 cara;
1. Inpassing (Penyesuaian);
Pengangkatan Jafung Pedal bagi ASN yang melaksanakan tugas pokok Pedal
ditetapkan dengan pengangkatan jenjang jabatan sesuai dengan pangkat yang
dimiliki;
2. Pengangkatan Pertama;
Pengangkatan untuk mengisi formasi Jafung Pedal melalui CASN (Calon Aparatur
Sipil Negara);
3. Perpindahan Diagonal (Struktuktural /Jafung);
Pengangkatan yang dilakukan melalui perpindahan dari struktural atau jafung lain
ke dalam Jafung Pedal
 Pembinaan Karier Pejabat Fungsional Pedal meliputi;
1. Alih tingkat dari keterampilan ke keahlian apabila tersedianya formasi Pengendali
Dampak Lingkungan Tingkat Ahli; dan tercukupi jumlah minimal Pengendali
Dampak Lingkungan Terampil pada setiap unit organisasi;
2. Kenaikan Jenjang Jabatan dan;
3. Penataan personil lingkup unit organisasi;
 Tahapan Penyusunan Formasi JF Pedal;
1. Inventarisasi; Pimpinan Unit Kerja melakukan inventarisasi kegiatan setiap
tingkat dan jenjjangn jabatan Pedal sesuai kebutuhan organisasi RENSTRA<
RENJA;
2. Perhitungan ; Berdasarkan hasil inventarisasi kegiatan hasil penghitungan
volume dihitung Wpv pada seluruh kegiatan didasarkan pada Wpk yang
ditetapkan oleh instansi Pembina. Dari hasil penghitungan seluruh volume Wpv
pimpinan unit organisasi memperoleh jumlah kebutuhan formasi pada setiap
tingkat dan jenjang Jabatan Fungsional Pedal. Dalam hal penghitungan formasi
tersebut jika diperoleh nilai di belakang koma kurang dari 50 (lima puluh), maka
hasilnya dibulatkan ke bawah; atau nilai dibelakang koma lebih besar atau sama
dengan 50 (lima puluh) maka hasilnya dibulatkan ke atas
3. PEMETAAN STRUKTUR : Berdasarkan hasil penghitungan jumlah kebutuhan
formasi Jabatan Fungsional Pedal setiap tingkat dan jenjang dituangkan dalam
peta jabatan yang tujuannya untuk mengetahui kedudukan dalam organisasi,
jumlah pemangku jabatan dan jumlah kebutuhan Jabatan Fungsional Pedal
dengan format yang sudah ditentukan
 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi penyusunan formasi Jabatan Fungsional Pedal dilakukan oleh
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Pimpinan Unit Kerja Eselon I di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
yang membidangi Pengendalian Dampak Lingkungan
3. Pimpinan Unit Kerja di daerah yang membidangi pengendalian dampak
lingungan. (sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya)
Tujuan monitoring dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan dan permasalahan yang
dihadapi terhadap penyusunan formasi Jabatan Fungsional Pedal
Evaluasi dilakukan terhadap evaluasi instrumen penyusunan formasi Jabatan Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan dan evaluasi kebutuhan formasi pada unit organisasi
pengguna Jabatan Fungsional Pedal.
 Perhitungan Formasi Jabatan Pengendali Dampak Lingkungan;
Penentuan jumlah formasi Unit Organisasi merupakan penjumlahan kebutuhan formasi
Pengendali Dampak Lingkungan per jenjang jabatan
Formasi = ∑Wpv
1.250
Keterangan:
Formasi = Jumlah Pengendali Dampak Lingkungan masing-masing jenjang jabatan
yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh kegiatan PEDAL di unit
organisai.
∑Wpv = Jumlah waktu penyelesaian volume (Wpv) pada seluruh kegiatan
dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan jenjang jabatan
1.250 = Standar jam kerja efektif dalam 1 (satu) tahun.
 Ketentuan Pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dan Unsur Penilaian
Angka Kredit
Pengajuan DUPAK dilakukan oleh calon pejabat fungsional PEDAL yang akan diangkat
pertama kali dan pejabat fungsional PEDAL yang sudah diangkat dan akan naik
pangkat/jenjang setingkat lebih tinggi;
Pengajuan DUPAK harus mengikuti SOP yang ada dan disertai dengan dokumen-
dokumen yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
DUPAK yang diajukan harus diserta dengan Surat Pengantar dari unit kerja pegawai yang
bersangkutan atau pejabat pembina kepegawaian di daerah
 Dokumen Pengajuan Dupak Bagi Calon Pejabat Fungsional PEDAL
1. Surat pengantar dari unit kerja pegawai yang bersangkutan atau dari pembina
kepegawaian di daerah;
2. Form pengisian DUPAK;
3. Copy ijazah terakhir yang dilegalisir;
4. Copy sertifikat diklat PEDAL;
5. Surat keterangan pengalaman kerja min 2 tahun di bidang PEDAL;
6. SK kenaikan pangkat;
7. SK CPNS;
8. SK PNS;
9. SKP 1 tahun terakhir;
10. Form rincian DUPAk;
11. Soft File DUPAK;
12. Bukti fisik DUPAK;
13. Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan
 Dokumen Pengajuan DUPAK Bagi Pejabat Fungsional PEDAL yang Akan Naik
Pangkat/Jenjang;
1. Surat pengantar dari unit kerja pegawai yang bersangkutan atau dari pembina
kepegawaian di daerah;
2. Copy PAK lama
3. Form pengisian DUPAK;
4. SK kenaikan pangkat terakhir;
5. SKP 1 tahun terakhir;
6. Form rincian DUPAK;
7. Soft File DUPAK;
8. Bukti fisik DUPAK;
9. Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan
Khusus untuk alih jenjang selain dokumen tersebut diatas, dokumen yang harus
ditambahkan adalah copy ijazah yang dilegalisir
 Waktu Pengajuan DUPAK
Calon Pejabat Fungsional :
Pengajuan DUPAK dapat dilakukan kapan saja tanpa
dibatasi oleh waktu/periode;
Pejabat Fungsional yang sudah diangkat dan akan naik pangkat/jenjang :
Pengajuan DUPAk harus disesuaikan dengan periode kenaikan pangkat
yaitu April dan Oktober.
Untuk periode April (DUPAK harus diajukan paling telat akhir Desember
tahun sebelumnya) ;
Untuk periode Oktober (DUPAK harus diajukan paling telat tanggal
30 Juni pada tahun yang sama.
 Pengajuaan DUPAK untuk Pejabat Fungsional PEDAL dengan Pangkat Tertinggi
Pangkat tertinggi pejabat fungsional PEDAL untuk jenjang keterampilan adalah penata
Tk. I (III/d);
- Bagi pejabat fungsional PEDAL yang telah mencapai pangkat ini diwajibkan
dalam dalam 1 (satu) tahun untuk mengumpulkan AK sebanyak 10 AK;

Pangkat tertinggi pejabat fungsional PEDAL jenjang keahlian adalah Pembina Utama
Muda (IV/c);
- Bagi pejabat fungsional PEDAL yang telah mencapai pangkat ini diwajibkan
dalam dalam 1 (satu) tahun untuk mengumpulkan AK sebanyak 20 AK;
Pengajuan tersebut dihitung sejak tmt kenaikan pangkat terakhirnya
 DOKUMEN PENILAIAN DUPAK
Dokumen penilaian yang dapat dinilai harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang
sebagai berikut :
1. Berkas kegiatan yang akan dinilai harus melampirkan dokumen pendukung,
seperti surat undangan, disposisi, surat tugas, hasil kegiatan, sertifikat, bukti fisik
seperti makalah, buku, karya ilmiah, laporan yang ditandatangani atau diparaf
oleh atasan;
2. Berkas/dokumen harus dilampirkan secara berurut sesuai dengan urutan form
isian DUPAK;
3. Dokumen yang dapat dinilai adalah kegiatan yang waktu pelaksanaannya dimulai
sejak tmt pengangkatan pangkat terakhir sampai dengan tanggal pengajuan
DUPAK;
4. Dokumen yang diajukan merupakan hasil pekerjaan sendiri atau pekerjaan yang
bersifat tim namun yang bersangkutan benar-benar terlibat dalam kegiatan
tersebut;
 Unsur Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pedal;
Unsur Utama :
• Pendidikan
• Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan
• Pemulihan Kualitas Lingkungan
• Pengembangan Perangkat PEDAL
• Pengembangan Profesi
Unsur ini dinilai minimal 80%
Unsur Penunjang :
• Penunjang Tugas PEDAL
- Mengajar
- Mengikuti Seminar
- Menjadi anggota organisasi
profesi
- Menjadi anggota tim penilai
- Memperoleh penghargaan atau
tanda jasa
- Memperoleh gelar kesarjanaan
lainnya
Unsur ini dinilai maksimal 20%

 Pejabat fungsional PEDAL yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit
tersebut diperhitungkan untuk kenaikan berikutnya;

Pejabat fungsional PEDAL pada tahun pertama yang telah memenuhi atau melebihi
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dalam masa pangkat yang
didudukinya, pada tahun kedua wajib mengumpulkan paling sedikit 20% (dua puluh
persen) angka kredit dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan
atau pangkat setingkat lebih tinggi yang bersala dari tugas pokok dan pengembangan
profesi

Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tidak dapat diajukan
keberatan oleh pejabat fungsional PEDAL yang bersangkutan
 Mekanisme Pembentukan Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan
Tim Penilai adalah angka kredit adalah :
Tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang yang bertugas menilai
prestasi kerja pejabat fungsional PEDAL
Angka Kredit adalah :
Satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang
harus dicapai oleh seorang pejabat fungsional PEDAL dalam rangka pembinaan karir
kepangkatan dan jabatan
 Tim Penilai;
1. Tim Penilai Pusat (KLHK);
2. Tim Penilai Unit Kerja (KLHK);
3. Tim Penilai Instansi (Instansi diluar KLHK)
4. Tim Penilai Propinsi (Tingkat Propinsi)
5. Tim Penilai Kabupaten/Kota (Tingkat Kab/Kota)
Tim penilai terdiri dari unsur teknis yang membidangi pengendali dampak lingkungan,
unsur kepegawaian, dan jabatan fungsional PEDAL
 Susunan Keanggotan Tim Penilai
1. Seorang ketua merangkap anggota dari unsur teknis yang membidangi
pengendali dampak lingkungan;
2. Seorang sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian;
3. Anggota paling sedikit 3 (tiga) orang.
-) Tim penilai harus berjumlah ganjil.
-) Anggota tim penilai yang dimaksud minimal terdapat unsur pejabat
fungsional PEDAL;
-) Memiliki pangkat minimal sama dengan pegawai yang akan dinilai.
 Pembentukan dan Susunan Tim Penilai;
Pembentukan dan susunan tim penilai ditetapkan oleh :
- Pejabat pimpinan tinggi Madya yang membidangi Pengendali
dampak lingkungan untuk tim penilai pusat;
- Pejabat pimpinan tinggi Pratama yang membidangi Pengendali
dampak lingkungan untuk tim penilai unit kerja;
- Pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi Pengendali
dampak lingkungan tingkat Propinsi/Kab/Kota untuk tim penilai
Propinsi/Kab/Kota;
Tata kerja tim penilai ditetapkan oleh instansi pembina jabatan fungsional PEDAL.
Jika tim penilai Propinsi/Kab/Kota belum terbentuk, maka penilaian dapat dimintakan di
daerah lain yang terdekat atau langsung kepada tim penilia pusat
 Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai;
1. Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat jabatan
fungsional PEDAL yang dinilai;
2. Memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi kerja jabatan fungsional
PEDAL;
3. Mampu untuk melakukan penilian secara terus menerus.
 Masa jabatan anggota tim penilai jabatan fungsional PEDAL adalah 3 (tiga) tahun dan
dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya;
 PNS yang telah menjadi anggota tim penilai jabatan dalam 2 (dua) periode masa jabatan
secara berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang selama
1 (satu) masa jabatan;
 Dalam hal terdapat anggota tim penilai yang akan ikuit dinilai, ketua tim penilai dapat
mengangkat anggota tim penilai pengganti.
 Teknis Penilaian Angka kredit Jabatan Fungsional Pengendali Dampak lingkkungan
 Dokumen Pendukung Penilaian ;
1. Pendidikan Akademis (copy ijazah, surat tugas belajar/ijin belajar yg dilegalisir);
2. Diklat ( copy surat undangan, sertifikat, surat tugas/disposisi);
3. Teknis PEDAL (Disposisi/Surat tugas/Memo, laporan pelaksanaan kegiatan);
4. Karya Tulis Ilmiah (memenuhi unsur/kaidah KTI yang sdh ditetapkan)
 Dalam Paparan dan diskusi ini juga diberikan contoh sebagai berikut;
Contoh 1;
Mawar adalah pejabat fungsional PEDAL jenjang keahlian, ia telah menyelesaikan
pendidikan S-2 nya di suatu Perguruan Tinggi. Mawar bermaksud untuk mengajuk
penilaian AK. Berkas apa saja yang harus diajukan oleh yang bersangkutan terkait
pendidikan S-2 nya tersebut ?
Jawab:
Berkas yang diajukan adalah :
1. Surat ijin belajar/Tugas belajar;
2. Copy ijazah yang dilegalisir oleh rektor/dekan/pembantu dekan bid. Akademi;
Catatan penilaian :
Jika yang bersangkutan menyelesaikan pendidikan diluar kualifikasi pendidikan yang
ditetapkan, maka ybs dinilai ak nya adalah memperoleh gelar kesarjanaan lainnya (10
AK)
 Contoh 2;
Mawar adalah pejabat fungsional PEDAL. Ia melakukan kegiatan sampling air di sungai X.
Disposisi pelaksanaan tugas adalah 1 (satu) hari. Sampling yang akan diambil adalah
sebanyak 3 titik. Bagaimana penilaiannya dan dokumen apa yang harus dilengkapi dalam
penilaian ?
Jawab:
Berkas yang diajukan adalah :
1. Disposisi/Surat Perintah Tugas/Memo yang ditandatangani;
2. Laporan pelaksanaan tugas yang telah di tandatangani;

Catatan penilaian :
Jika dilakukan sampling sebanyak 3 titik sampling dan dilakukan selama satu hari, maka
yang bersangkutan mendapatkan AK sebanyak 1 x AK. Namun jika dilakukan selama 2
hari, maka angka kredit yang bersangkutan adalah 2 x AK
 Contoh 3;
Mawar adalah pejabat fungsional PEDAL jenjang ahli muda. ia melakukan
tugas/pekerjaan pejabat fungsional PEDAL ahli madya. Bagaimana teknis penilaian AK
nya ?
Jawab:
Sesuai ketentuan yang ada, maka yang bersangkutan mendapatkan penilaian AK sebesar
80% x AK. Hal ini dikarenakan yang bersangkutan mengerjakan tugas yang seharusnya
dilakukan oleh pejabat fungsional madya. Jika yang bersangkutan melakukan tugas satu
tingkat dibawahnya (Pedal Ahli Pertama), maka AK yang diperoleh adalah 100% x AK
 Contoh 4;
Mawar adalah pejabat fungsional PEDAL. Ia melakukan kegiatan sampling air di sungai X
dengan titik sampling sebanyak 2 titik. Mengingat lokasi tugasnya berada cukup jauh,
maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut adalah 3 (tiga) hari
termasuk pulang pergi. Berapakah AK yang diperoleh oleh yang bersangkutan, dan
dokumen apa yang harus disampaikan untuk penilaian ?
Jawab:
Berkas yang diajukan adalah :
1. Disposisi/Surat Perintah Tugas/Memo yang ditandatangani;
2. Laporan pelaksanaan tugas yang telah di tandatangani;
Catatan penilaian :
Jika dilakukan sampling sebanyak 2 titik, namun pelaksanaan efektif sampling adalah 1
hari, maka AK yang diperoleh adalah 1 x AK
 Contoh 5;
Mawar adalah pejabat fungsional PEDAL. Ia melakukan kegiatan pengukuran uji emisi
kendaraan bermotor. Dalam satu hari ia mampu melakukan uji emisi untuk 20 kendaraan
bermotor. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah selama 2 hari, sesuai dengan
surat tugas yang diberikan. Berapa angka kredit yang diperoleh Mawar terhadap kegiatan
tersebut ?
Jawab:
Berkas yang diajukan adalah :
1. Disposisi/Surat Perintah Tugas/Memo yang ditandatangani;
2. Laporan pelaksanaan tugas yang telah di tandatangani;
Catatan penilaian :
Mengingat mawar melakukan kegiatan selama 2 hari, maka angka kredit yang diperoleh
adalah 2 x AK.
 Contoh 6;
Mawar adalah pejabat fungsional PEDAL. Ia telah berhasil menyusun buku terkait dengan
dampak lingkungan bersama tim. Adapun Mawar adalah anggota tim penyusun buku
tersebut. Buku tersebut telah dipublikasikan secara nasional. Urutan penulis buku adalah
sebagai berikut :
1. Mr. X (penulis Utama)
2. Mr. Y (anggota penulis)
3. Mawar (anggota penulis)
Berapakah AK yang diperoleh mawar ?
Jawab:
Berkas yang diajukan adalah :
1. Buku yang telah dicetak
Catatan penilaian :
AK yang diperoleh dari penulisan buku yang dipublikasikan secara nasional adalah 12,5
AK. Mengingat Mawar adalah penulis ketiga, maka AK yang diperoleh adalah :
50% x 12,5 untuk tim penulis utama
50% x 12,5 : 2 orang, untuk anggota penulis
 Petunjuk Teknis nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Jafung Pedal

 Penilaian Prestasi Kerja PNS;


Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS yg
dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja & sistem karier, yg dititikberatkan pada
sistem prestasi kerja;
Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg
disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg disepakati;
Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan
Penilaian prestasi kerja PNS terdiri atas : unsur sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja.
Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali dalam 1 tahun (akhir
Desember tahun bersangkutan/akhir Januari tahun berikutnya), yang terdiri atas unsur:
a. SKP bobotnya 60 %
b. Perilaku kerja bobotnya 40 %
Unsur perilaku kerja yg mempengaruhi prestasi kerja yg dievaluasi harus relevan &
berhubungan dgn pelaksanaan tugas jabatan PNS yg dinilai.
 Tata Cara penyusunan SKP;
1. Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan RKT instansi. Dalam menyusun SKP
harus memperhatikan hal-hal sbb:
 Jelas
 Dapat diukur
 Relevan
 Dapat dicapai
 memiliki target waktu
2. SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yg harus dicapai. Setiap kegiatan
tugas jabatan yg akan dilakukan harus berdasarkan pada tugas dan fungsi,
wewenang, tanggung jawab, dan uraian tugas yg telah ditetapkan dalam Struktur
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK).
3. PNS yg tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS.
 Unsur – Unsur Sasaran Kerja Pegawai;
1. Kegiatan Tugas Jabatan
Mengacu pada Penetapan Kinerja/RKT. Dalam melaksanakan kegiatan tugas
jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan tertinggi s/d
jabatan terendah secara hierarki.
2. Angka Kredit;
3. Target
Dalam menetapkan target meliputi aspek sbb:
 Kuantitas (Target Output)
 Kualitas (Target Kualitas)
 Waktu (Target Waktu)
 Biaya (Target Biaya)


 Kesimpulan;

 Berharap dengan sosialisasi ini agar calon pedal memahami dan mengerti proses
dan tahapan yang harus dijalani oleh JFT Pedal;

 JFT Pedal dapat mengumpulkan dan membuat laporan dalam rangka memenuhi
angka kredit (kum) untu kenaikan pangkat kejenjang yang lebih tinggi;
 Tindak Lanjut;

 Kegiatan ini akan dilakukan secara berkesinambungan agar dapat mengakomodir


JFT pedal yang baru;

 Hasil dari kegiatan ini akan membantu pimppinan dalam menempatkan JFT Pedal
sesuai kriteria yang dibutuhkan unit masing – masing.

Anda mungkin juga menyukai