PENDAHULUAN
lipatan/intertriginosa, yang dapat berupa inflamasi maupun infeksi bakteri atau jamur.
Dalam kondisi ini, mudah sekali terjadi sumberinfeksi oleh Candida albicans, yang
ditandai oleh eritema berwarna merah gelap, dapat disertai papul-papul eritematosa
disekitarnya.7
Adanya tanda-tanda radang akut atau kemerahan pada kulit, rasa gatal, mengeluarkan
cairan, pada kasus intertrigo yang parah intertrigo dapat menyebabkan bau busuk dan kulit
dapat pecah dan berdarah. Area yang paling sering terkena, yaitu:
2. Ketiak
3. Area selangkangan
5. Lipatan leher.3,7
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Intertrigo merupakan istilah umum untuk kelainan kulit didaerah
lipatan/intertriginosa, yang dapat berupa inflamasi maupun infeksi bakteri atau jamur.
Dalam kondisi ini, mudah sekali terjadi sumberinfeksi oleh Candida albicans, yang
ditandai oleh eritema berwarna merah gelap, dapat disertai papul-papul eritematosa
disekitarnya.7
2.2 ETIOLOGI
Intertrigo disebabkan oleh lipatan kulit yang menempel dan bergesekan menyebabkan
intertrigo. Gesekan kulit-kulit ini menciptakan lingkungan hangat dan lembab, lingkungan ini
mengundang pertumbuhan jamur dan bakteri. Bakteri Candida albicans, Streptococci dan
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Genetic
5. Obesitas.4
2
2.4 PATOGENESIS
Infeksi dapat terjadi apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun
eksogen:
maserasi, kegemukan.
Adanya tanda-tanda radang akut atau kemerahan pada kulit, rasa gatal, mengeluarkan
cairan, pada kasus intertrigo yang parah intertrigo dapat menyebabkan bau busuk dan kulit
dapat pecah dan berdarah. Area yang paling sering terkena, yaitu:
2. Ketiak
3. Area selangkangan
5. Lipatan leher.3,7
3
2.5 PATOFISIOLOGI
tekanan, macerasi, panas dan dingin, tempat dan luas daerah yang terkena dan adanya
Pada penderita dermatitis ditemukan peningkatan IgE di dalam serum Antigen akan
ditangkap oleh fagosit kemudian akan dipresentasikan ke sel T2 Helper. Sel Th2 akan
sehingga menghasilkan Antibodi IgE. IgE menempel di sel mast, lalu melepaskan mediator
kimia berupa Histamin. Histamine dianggap sebagai zat penting yang memberi raksi dan
dehingga terjadi peningkatan IgE yang akan menyebabkan pruritus (rasa gatal) pada
penderita. Sel ini mempunyai kemampuan melepas Histamin. Histamine sendiri tiak dapat
menyebabkan lesi eritematosa. Kemungkinan zat tersebut menyebabkan prupitus dan eritema,
2.6 DIAGNOSIS
a. Anamnesis : pasien mengeluhkan rasa gatal, terkadang disertai rasa terbakar akibat
garukan.3
b. Pemeriksaan fisik : terdapat ruam berwarna merah atau kecoklatan pada daerah
predileksi. Untuk intertrigo yang parah tampak kulit pecah dan berdarah.2
larutan KOH 20% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa
semu.1
4
2.7 DIAGNOSIS BANDING
1. Eritrasma
2. Tinea versicolor
3. Tinea korporis.2,7
2.8 PENATALAKSANAAN
1. Non farmakologi
2. Farmakologi
Bakteri dapat diberikan antibiotic topical seperti krim asam fusidat, salep
Penyakit kulit inflamasi sering diobati dengan krim steroid topical potensi
2.9 PROGNOSIS
5
BAB III
KESIMPULAN
lipatan/intertriginosa, yang dapat berupa inflamasi maupun infeksi bakteri atau jamur.
Dalam kondisi ini, mudah sekali terjadi sumberinfeksi oleh Candida albicans, yang ditandai
oleh eritema berwarna merah gelap, dapat disertai papul-papul eritematosa disekitarnya.
Gejalanya adalah Adanya tanda-tanda radang akut atau kemerahan pada kulit, rasa
gatal, mengeluarkan cairan, pada kasus intertrigo yang parah intertrigo dapat menyebabkan
bau busuk dan kulit dapat pecah dan berdarah. Area yang paling sering terkena, yaitu:
7. Ketiak
8. Area selangkangan
6. Non farmakologi
Edukasi pasien agar meningkatkan kebersihan diri, menjaga badan tetap kering terutama
6
7. Farmakologi
Bakteri dapat diberikan antibiotic topical seperti krim asam fusidat, salep mupirocin, atau
Penyakit kulit inflamasi sering diobati dengan krim steroid topical potensi rendah seperti
hidrokortison.
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Soepardiman L.kelainan kulit: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu Penyakit Kulit
2. Ortonne JP, Bahadoran P, dkk.kandidiasis. Dalam: Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, dkk,
Eisen AZ, Wolff K, Austen KF et al., editor. Dermatology in General Medicine. Edisi
Maibach HI, editor. Textbook of Cosmetic Dermatology. Edisi ke-3. London: Taylor
5. Obagi ZE. Obagi Skin Health Restoration and Rejuvenation. New York: Springer-