Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REPORT

Mata Kuliah :

Apresiasi Puisi
Dosen Pengampu :
Mhd. Anggie Januarsyah Daulay, S.S., M.Hum.
D

Oleh :

BOY PRATAMA SEMBIRING

NIM . 2172210008

Sastra Indonesia – A 2017

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas khadirat Allah SWT. karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dalam mata kuliah Apresiasi Puisi. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas Critical Book Report.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai sastra khususnya dalam bidang pemahaman mengenai
pentingnya pengaruh apresiasi puisi bagi mahasiswa sastra Indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini mungkin belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 16 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. IDENTITAS BUKU UTAMA ............................................................. 1

B. IDENTITAS BUKU PEMBANDING ................................................. 1

BAB II RINGKASAN BUKU ......................................................................... 2

A. RINGKASAN BUKU UTAMA .......................................................... 2

B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING ............................................. 3

BAB III PENILAIAN BUKU .......................................................................... 4

A. BUKU UTAMA ................................................................................... 4

B. BUKU PEMBANDING ....................................................................... 4

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 6

A. KESIMPULAN .................................................................................... 6

B. SARAN ................................................................................................. 6

LAMPIRAN ...................................................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS BUKU UTAMA

Judul : Apresisasi Puisi

Penulis : Mhd. Anggie Januarsyah Daulay, S.S., M.Hum.

Penerbit : UNIMED PRESS

Tahun terbit : 2018

Kota terbit : Medan

Materi : Pendekatan Ekspresif

B. IDENTITAS BUKU PEMBANDING

Judul : Memahami Puisi Dari Apresiasi Menuju Kajian

Penulis : Imelda Olivia Wisang, S.Pd.,M.Pd.

Penerbit : Penerbit Ombak

Tahun terbit : 2014

Kota terbit : Yogyakarta

Materi : Pendekatan Ekspresif

1
BAB II
RINGKASAN BUKU

A. RINGKASAN BUKU UTAMA

Pendekatan ekspresif adaiah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan


kajiannya pada ekspresi perasaan atau temperamen penulis (Abrams, 1981: 189) Selden
(1985: 52) mengungkapkan bahwa karya sastra adalah anak kehidupan kreatif seorang
penulis dan mengungkapkan pribadi pengarang.

Pendekatan ekspresif adalah pendekatan karya sastra dengan jalan menghubungkan karya
sastra dengan pengarangnya.

Pendekatan ekspresif menitikberatkan pengarang, dan orientasi ekspresif memandang


karya sastra sebagai ekspresi, luapan, ucapan perasaan sebagai hasil imajinasi pengarang,
pikiran-pikiran, dan perasaannya. Orientasi ini cenderung menimbang karya sastra dengan
keasliannya, kesejatiannya, atau kecocokan dengan visium atau keadaan pikiran dan kejiwaan
pengarang.

Teori ekspresif sastra (The expressive theory of literature) adalah sebuah teori yang
memandang sebuah karya sastra terutama sebagai pernyataan atau ekspresi dunia batin
pengarangnya.

Atmazaki (199034-35) mengatakan bahwa pementingan aspek ekspresif ini disebabkan


oieh alasan-alasan berikut.

1. Pengarang adalah orang pandai;


2. Kata author berarti pengarang, yang bila ditambah akhiran -ity berarti berwenang atau
berkuasa; dan
3. Pengarang adalah ora ng yang mempunyai kepekaan terhadap persoalan, punya
wawasan kemanusiaan yang tinggi dan dalam.

Pendektan ekspresif mengenai batin atau perasaan seseorang yang kemudian


diekspresikan dan dituangkan ke dalam bentuk karya dan tulisan hingga membentuk sebuah
karya sastra yang bernilai rasa tersendiri, dan menurut isi kandungan yang ingin disampaikan
oleh pengarang (berupa karya seni). Karena karya sastra tidak dapat hadir bila tidak ada yang
menciptakannya, sehingga pencipta karya sastra sangat penting kedudukannya dalam
kegiatan kajian dan apresiasi sastra, pikiran, dan perasaan pengarang.

2
Pikiran dan perasaan pengarang adalah sumber utama dan pokok masalah dalam suatu
novel. Pendekatan ekspresif ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
pengarang dalam mengungkapkan gagasan-gagasan, imajinasi, dan spontanitasnya.

Adapun kerangka pendekatan ekspresif sebagaimana diuraikan Atmazaki (1990:36)


sebagai berikut:

1. Pendekatan ekspresif berhubungan erat dengan kajian sastra sebagai karya yang dekat
dengan sejarah, terutama sejarah yang berhubungan dengan kehidupan pengarangnya;
dan

2. Karya sastra dianggap sebagai pancaran kepribadian pengarang.

Teeuw (1984) menyatakan bahwa karya sastra tidak bisa dikaji dengan mengabaikan
kajian terhadap latar belakang sejarah dan sistem sastra : semesta, pembaca, dan penulis.
Informasi tentang penulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan kajian dan
apresiasi sastra. lni dikarenakan karya sastra pada hakikatnya adalah tuangan pengalaman
penulis (Teeuw, 1984; Selden, 1985; Roekhan, 1995; Eneste, 1982).

B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING


1. Pendekatan Ekspresif

Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang mengutamakan pada penuturan penyair


sebagai subjek ekspresi. Dalam pendekatan ini sastra dikembalikan pada kedalaman
emosi serta suasana batin penyair. Pendekatan ekspresif pada dasarnya memiliki peranan
menonjol pada masa romantik. Pendekatan ekspresif tidak semata-mata memberikan
perhatian terhadap bagaimana karya sastra itu diciptakan, tetapi juga pada bentukbentuk
apa yang terjadi dalam karya sastra yang dihasilkan. Ratna, (2006: 69) mengatakan
wilayah studi ekspresif adalah diri penyair, pikiran, dan perasaan, dan hasil-hasil
ciptaannya.

Pendekatan ini digunakan secara dominan pada abad ke-19 pada zaman Romantik. Di
Belanda dikenal melalui angkatan 1880 (80an), di Indonesia melalui angkatan 1930 (30-
an) yaitu pada periode Pujangga Baru yang dipelopori Tatengkeng, Amir Hamzah, Sanusi
Pane yang didominasi puisi lirik. Teeuw (1988: 168-169) mengatakan tradisi ini masih

3
berlanjut hingga Sutadji Calzoum Bachri, yang tidak terbatas pada cipta sastra tetapi juga
pada kritik sastra.

Pendekatan ekspresif membuktikan bahwa aliran romantik cenderung tertarik pada


masa purba, masa lampau, masa primitif kehidupan manusia. Pendekatah ini dapat
menggali ciri-ciri individuaIisme, nasionalisme, komunisme, feminisme dalam karya,
baik katya satra individual maupun karya sastra dalam kerangka periodisasi.

4
BAB III
PENILAIAN BUKU

A. BUKU UTAMA
1. Kelebihan Buku
a. Penulis dalam menyajikan buku ini selalu disertai sumber, jadi setiap teori
ataupun pendapat selalu disertai dengan sumber. Hal ini tentu menjadikan
pembaca yakin bahwa buku ini sangat terpercaya dan layak dipertanggung
jawabkan.
b. Dalam penyajian, penulis menggunakan bahasa formal dengan pemilihan
sasaran pembaca yang tepat yaitu mahasiswa yang mempermudah pembaca
memahami isi buku dengan baik.
2. Kekurangan Buku
a. Bahasa yang dipergunakan terlalu kaku sehingga sulit dipahami.
b. Ada beberapa kalimat yang masih membutuhkan penjelasan namun tidak
dijelaskan.
c. Dalam menjelaskan sekema pengajaran tidak begitu mendetail, sehingga
pembaca sulit memahami isi buku tersebut.

B. BUKU PEMBANDING (BUKU KEDUA)


1. Kelebihan Buku
a. Memuat banyak pendapat-pendapat para ahli, sehingga dapat memperluas
wawasan pembaca.
b. Pembahasan di dalam buku sangat terstruktur sehingga pola pikir pembaca
menjadi terarah.
c. Materi yang terdapat dalam buku sangat cocok untuk dibaca dan dipelajari
oleh mahasiswa.
2. Kekurangan Buku
a. Bahasa yang digunakan penulis dalam buku ini kurang dapat dipahami, serta
terdapat kalimat yang terpotong/ tidak lengkap.
b. Tidak terdapat penjelasan yang mendetail dalam menjelaskan pola pengajaran.
c. Kata-kata yang digunakan banyak yang tidak sempurna, terbelit-belit serta
membingunggkan.

5
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang mengutamakan pada penuturan penyair


sebagai subjek ekspresi. Dalam pendekatan ini sastra dikembalikan pada kedalaman emosi
serta suasana batin penyair.
Pendekatan ekspresif adaiah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan
kajiannya pada ekspresi perasaan atau temperamen penulis.

B. SARAN

1. Sebaiknya penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami.


2. Akan lebih mudah dipahami jika terdapat penjelasan lebih rinci mengenai hal terkait.
3. Ketika menulis sebuah buku, sebaiknya meminimalisir penggunakan kata yang
bertele-tele dan memeriksa kembali buku agar tidak terdapat kesalahan penulisan.

6
LAMPIRAN
A. BUKU UTAMA

B. BUKU PEMBANDING

Anda mungkin juga menyukai