CBR Ap
CBR Ap
Mata Kuliah :
Apresiasi Puisi
Dosen Pengampu :
Mhd. Anggie Januarsyah Daulay, S.S., M.Hum.
D
Oleh :
NIM . 2172210008
Puji Syukur atas khadirat Allah SWT. karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dalam mata kuliah Apresiasi Puisi. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas Critical Book Report.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai sastra khususnya dalam bidang pemahaman mengenai
pentingnya pengaruh apresiasi puisi bagi mahasiswa sastra Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini mungkin belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN .................................................................................... 6
B. SARAN ................................................................................................. 6
LAMPIRAN ...................................................................................................... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS BUKU UTAMA
1
BAB II
RINGKASAN BUKU
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan karya sastra dengan jalan menghubungkan karya
sastra dengan pengarangnya.
Teori ekspresif sastra (The expressive theory of literature) adalah sebuah teori yang
memandang sebuah karya sastra terutama sebagai pernyataan atau ekspresi dunia batin
pengarangnya.
2
Pikiran dan perasaan pengarang adalah sumber utama dan pokok masalah dalam suatu
novel. Pendekatan ekspresif ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
pengarang dalam mengungkapkan gagasan-gagasan, imajinasi, dan spontanitasnya.
1. Pendekatan ekspresif berhubungan erat dengan kajian sastra sebagai karya yang dekat
dengan sejarah, terutama sejarah yang berhubungan dengan kehidupan pengarangnya;
dan
Teeuw (1984) menyatakan bahwa karya sastra tidak bisa dikaji dengan mengabaikan
kajian terhadap latar belakang sejarah dan sistem sastra : semesta, pembaca, dan penulis.
Informasi tentang penulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan kajian dan
apresiasi sastra. lni dikarenakan karya sastra pada hakikatnya adalah tuangan pengalaman
penulis (Teeuw, 1984; Selden, 1985; Roekhan, 1995; Eneste, 1982).
Pendekatan ini digunakan secara dominan pada abad ke-19 pada zaman Romantik. Di
Belanda dikenal melalui angkatan 1880 (80an), di Indonesia melalui angkatan 1930 (30-
an) yaitu pada periode Pujangga Baru yang dipelopori Tatengkeng, Amir Hamzah, Sanusi
Pane yang didominasi puisi lirik. Teeuw (1988: 168-169) mengatakan tradisi ini masih
3
berlanjut hingga Sutadji Calzoum Bachri, yang tidak terbatas pada cipta sastra tetapi juga
pada kritik sastra.
4
BAB III
PENILAIAN BUKU
A. BUKU UTAMA
1. Kelebihan Buku
a. Penulis dalam menyajikan buku ini selalu disertai sumber, jadi setiap teori
ataupun pendapat selalu disertai dengan sumber. Hal ini tentu menjadikan
pembaca yakin bahwa buku ini sangat terpercaya dan layak dipertanggung
jawabkan.
b. Dalam penyajian, penulis menggunakan bahasa formal dengan pemilihan
sasaran pembaca yang tepat yaitu mahasiswa yang mempermudah pembaca
memahami isi buku dengan baik.
2. Kekurangan Buku
a. Bahasa yang dipergunakan terlalu kaku sehingga sulit dipahami.
b. Ada beberapa kalimat yang masih membutuhkan penjelasan namun tidak
dijelaskan.
c. Dalam menjelaskan sekema pengajaran tidak begitu mendetail, sehingga
pembaca sulit memahami isi buku tersebut.
5
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
6
LAMPIRAN
A. BUKU UTAMA
B. BUKU PEMBANDING