Setelah melakukan uji jalan 6 menit, pasien dapat beristirahat hingga denyut nadi berada
seperti keadaan dasar (sebelum melakukan uji jalan 6 menit), untuk kemudian memulai uji
jalan 6 meter dan 8 meter. Lakukan uji jalan 6 meter terlebih dahulu sebanyak 2 kali dengan
waktu istirahat 2 menit diantara tes. Setelah beristirahat 2 menit lagi, dilakukan uji jalan 8
meter sebanyak 2 kali dengan waktu istirahat 2 menit diantara tes. Kecepatan berjalan yang
diambil adalah yang tercepat. Prosedurnya adalah sebagai berikut.
Uji jalan empat meter dilakukan dua kali (selang waktu istirahat 2 menit) dan diambil
waktu tercepat di antara dua kali tes tersebut.
Sebelum memulai uji jalan empat meter, seluruh peserta diinstruksikan dengan kata-
kata yang sama, yaitu:
“Bapak/Ibu, ini adalah lintasan yang akan kita gunakan. Pada tes ini, Bapak/Ibu
diharapkan berjalan dengan kecepatan biasa Bapak/Ibu berjalan sehari-harinya.
Berjalanlah sampai melewati garis terakhir yang terletak di paling ujung lintasan ini.
Saya akan memberikan aba-aba seperti ini: ‘Tiga..dua.. satu.. Ya!’ Ketika mendengar
kata ‘Ya!’, Bapak/Ibu bisa langsung mulai berjalan. Jangan berhenti sebelum Bapak/Ibu
melewati garis terakhir pada ujung lintasan. Apabila Bapak/Ibu merasakan keluhan
seperti pusing, nyeri kepala, sesak, nyeri dada, nyeri tungkai, atau keluhan lainnya yang
membuat Bapak/Ibu merasa tidak nyaman, silakan angkat salah satu tangan
Bapak/Ibu.Kami akan segera menghentikan tes ini apabila hal tersebut terjadi.”
Setelah memberikan penjelasan, pemeriksa terlebih dahulu mencontohkan cara
melakukan uji jalan empat meter pada setiap lintasan sebanyak satu kali.
Pemeriksa kemudian mengingatkan dan mengkonfirmasi kembali kesiapan peserta:
“Saya ingatkan kembali saya akan memberikan aba-aba ‘Tiga..dua.. satu.. Ya!’ dan
ketika mendengar kata ‘Ya!’Bapak/Ibu bisa langsung mulai berjalan sampai melewati
garis terakhir di ujung lintasan. Apa Bapak/Ibu sudah siap?”
Setelah peserta siap, maka pemeriksa memposisikan dengan diri di samping peserta,
namun tidak menghalangi area jalan peserta, dengan memegang stopwatch yang siap
untuk digunakan. Selanjutnya, pemeriksa memberikan aba-aba “Tiga..dua.. satu.. Ya!”
Pemeriksa baru menekan stopwatch ketika tumit salah satu kaki peserta pertama kali
menyentuh lantai setelah melewati garis dua meter awal.
Pemeriksa menghentikan stopwatch ketika tumit yang sama menyentuh lantai setelah
melewati garis dua meter akhir.
Waktu yang dihitung adalah waktu tempuh lintasan 4 m di tengah.
Selama peserta berjalan, pemeriksa terus mengikuti pasien dari samping dan
memperhatikan apakah ada tanda-tanda intoleransi.
Pemeriksa mencatat waktu tercepat dari peserta untuk setiap lintasan dan menghitung
kecepatan berjalan dengan rumus:
Kecepatan berjalan (meter per sekon) = (4 meter) / (waktu tempuh dalam sekon)