LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENGERINGAN
(Pengeringan Microwave)
Oleh :
Nama : Dhur Rohma
NPM : 240110160075
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 8 Oktober 2018
Waktu : 15.30 – 17.30 WIB
Co. Ass : Lisa Oktavia Br Napitupuluh
2.1 Pengeringan
Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air
tersebut dengan menggunakan energi panas. Secara umum keuntungan dari
pengawetan ini adalah bahan menjadi awet dengan volume bahan menjadi kecil
sehingga memudahkan dalam pengangkutan. Tujuan dari pengeringan adalah
mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana mikroorganisme dankegiatan
enzim yang dapat menyebabkan pembusukan akan terhenti, dengan demikian
bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lama (Riansyah,
2013).
Dimana m1 adalah berat awal, m2 adalah berat akhir, dan Xi adalah kandungan air
bahan kering (Muchtadi, 1989).
2.3 Microwave
Microwave digunakan untuk pemanasan pada produk makanan yang
mulai terkenal di awal tahun 1990-an. Pemanasan pada microwave tidak terjadi
karena temperatur gradien tetapi dengan perambatan gelombang. Gelombang pada
microwave menggunakan gelombang mikro dan di arahkan ke ruang pemanas.
Energi elektromagnetik gelombang mikro juga telah digunakan secara luas dalam
aplikasi pengolahan makanan. Dimana waktu pemanasan yang cepat dan
pemanasan volumetrik adalah merupakan keuntungan dari pemanasan microwave.
Namun, ketidak-seragaman dari pemanasan adalah kelemahan dari pemanasan
microwave. Pemanasan yang tidak seragam dalam microwave tidak hanya
mempengaruhi keamanan pangan tetapi juga mempengaruhi kualitas makanan
tersebut (Permatasari, 2015).
1. Bahan Petama
9,67 𝑔𝑟 − (6,49 𝑔𝑟 −4,65 𝑔𝑟)
KA1 = ( ) x 100%
9,67 𝑔𝑟
= 80,972%
2. Bahan Kedua
10,3 𝑔𝑟 − (6,76 𝑔𝑟 −5,02 𝑔𝑟)
KA2 = ( ) x 100%
10,3 𝑔𝑟
= 83,106%
3. Bahan Ketiga
9,33 𝑔𝑟 − (5,94 𝑔𝑟 −4,30 𝑔𝑟)
KA3 = ( ) x 100%
9,33 𝑔𝑟
= 82,42%
4. Rata-Rata
𝐾𝐴1 + 𝐾𝐴2 + 𝐾𝐴3
KA = 3
80,972% + 83,106% + 82,42%
= 3
= 82,166%
4.2.2 Kadar Air Akhir Teoritis
F =W+P
F x %F = W + (P x %P)
%F = 100% - KA (bb) Rata-Rata
= 100% - 82,166%
= 17,834%
1. Bahan Pertama
100 x 17,834% = 0 + (35,47 x %P)
100 𝑥 17,834%
%P = 35,47
%P = 50,279%
%P (bb) = 100% - 50,279%
= 49,7208%
2. Bahan Kedua
100,1 x 17,834% = 0 + (34,51 x %P)
100,1 𝑥 17,834%
%P = 34,51
%P = 51,729%
%P (bb) = 100% - 51,729%
= 48,2705%
3. Bahan Ketiga
100,06 x 17,834% = 0 + (34,8 x %P)
100,06 𝑥 17,834%
%P = 34,8
%P = 51,247%
%P (bb) = 100% - 51,247%
= 48,7298%
4.3 Grafik
0.0000
0 10 20 30 40
Waktu (menit)
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Pemanasan microwave terjadi menggunakan gelombang mikro yang
masuk ke ruang pemanas kemudian dinding microwave memantulkan
gelombang mikro yang membawa panas kemudian diserap oleh bahan
sehingga terjadi pengeringan.
2. Percobaan dengan kadar air awal 82,166% menggunakan power level
50% selama 30 menit menghasilkan kadar air teoritis 49,7208% berat
basah dan kadar air aktual 50,671% berat basah.
3. Percobaan dengan kadar air awal 82,166% menggunakan power level
70% selama 20 menit menghasilkan kadar air teoritis 48,2705% berat
basah dan kadar air aktual 51,4953% berat basah.
4. Percobaan dengan kadar air awal 82,166% menggunakan power level
100% selama 15 menit menghasilkan kadar air teoritis 48,7227% berat
basah dan kadar air aktual 62,0558% berat basah.
5. Pengeringan menggunakan microwave yang terbaik yaitu menggukan
power level 50% dengan waktu pengeringan 30 menit.
6.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah:
1. Setiap praktikan sebaiknya juga mengamati karakteristik bahan setelah
pengeringan dari setiap perlakuan agar dapat membandingkan
perbedaan karakteristik bahan tersebut.
2. Bahan yang digunakan sebaiknya lebih dari satu jenis, misalnya selain
kacang-kacang, juga dilakukan pada buah-buahan, umbi-umbian, dan
sebagianya agar praktikan dapat lebih mengetahui pengaruh
pengeringan microwave terhadap bahan hasil pertanian yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dokumentasi Praktikum