Gangguan Psikotik
F1x.5
Oleh :
Pembimbing :
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. F
Agama : Islam
Suku : Banjar
Bangsa : Indonesia
Oktober 2018 pukul 12.00 WITA di RS Anshari Saleh dengan kakak dan ibu pasien.
A. KELUHAN UTAMA
Mengamuk
1
B. KELUHAN TAMBAHAN
Heteroanamnesis
Pasien dibawa ke RS Anshari Saleh karena gelisah pada hari Sabtu tanggal
13 Oktober 2018 pukul 03.30 WITA. Menurut keluarga pasien, pada Jumat sore
pasien. Pasien lalu dijemput pulang oleh keluarga. Saat tiba di rumah pasien
langsng disiram dengan air dan diberi minum susu. Saat itu pasien masih tampak
tenang, pasien masih bisa mandi dan makan namun pasien tampak tidak bisa diam.
di rumah dan menggedor-gedor pintu rumah. Ibu pasien ketakutan melihat perilaku
pasien, sehingga ibu pasien meninggalkan pasien di rumah dan pergi ke rumah
Pada pukul 03.00 WITA, ibu pasien mendengar ada keributan lalu melihat
sepeda motor keluarga pasien, serta menggedor pintu kamar keponakan pasien
dengan keadaan tanpa pakaian. Kondisi ini membuat keluarga pasien ketakutan
sehingga pasien langsung dibawa ke IGD RS Anshari Saleh. Saat tiba di IGD,
pasien berontak dan berteriak “Ba titik habis”. Pasien lalu diikat karena pasien terus
2
Pada hari Sabtu siang, pasien masuk dan dirawat di Ruang Yakut. Pasien
masih mengamuk namun dengan frekuensi yang berkurang karena pengaruh obat
yang diberikan. Hingga Sabtu malam, pasien terkadang masih berontak dan
berteriak sehingga kaki dan tangan pasien masih diikat. Baru pada hari Minggu pagi
(tanggal 14 Oktober 2018) pasien sudah tenang dan dapat diajak berkomunikasi
pada tahun 2007. Saat itu pasien sempat koma selama 10 hari dan setelah pulang
dari RS pasien sempat berbicara meracau dan keluyuran tanpa mengenakan pakaian
selama 3 bulan. Setelah itu, pasien tampak kembali seperti kondisinya sebelum
mengalami kecelakaan.
dan menggunakan NAPZA. Menurut keluarga, pasien saat ini bekerja di Pasar
Lima. Orang-orang yang berada di sana banyak yang merupakan peminum serta
Autoanamnesis
Saat diperiksa pasien menggunakan baju kaos berwarna putih dengan celana
berwarna hitam, dengan alas kaki berupa sandal. Kulit pasien berwarna sawo
matang, dengan postur tubuh kurus dan tinggi. Pasien tampak terawat dan tampak
sesuai dengan usianya. Saat ditanyai tentang keadaan pasien, pasien menjawab
dengan baik.
3
Seledryl, Samcodin, dan Zenith. Pasien mengonsumsi Samcodin sebanyak 10 biji,
Seledryl sebanyak 5 biji, dan Zenith 2 biji pada hari Jumat siang. Sebelumnya
pasien hanya menggunakan obat Samcodin sebanyak 5 biji, namun karena efek
yang dirasakan kurang maka pasien mencoba untuk menggunakan obat tersebut
lebih banyak.
Pada awalnya pasien hanya mengonsumsi pil Zenith untuk coba-coba sejak
awal bulan Juni 2018. Lalu teman pasien menawarkan untuk mengonsumsi Seledryl
serta Samcodin untuk mengurangi biaya namun masih dapat merasakan efek yang
bersama dengan susu kedelai atau teh. Pasien mengaku jika tidak meminum obat-
obatan tersebut, pasien merasakan cepat lelah dan kurang percaya diri.
juga melihat bayangan hitam yang tidak jelas bentuknya. Pasien ingat saat di IGD
RS Anshari Saleh tangan dan kaki pasien diikat karena pasien berontak.
1. Riwayat Psikiatri
Pasien mengkonsumsi obat Seledryl, Samcodin, dan Zenith sejak bulan Juni
2018.
4
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes melitus, ataupun kejang (-).
Pasien merupakan pribadi yang baik, suka bersosialisasi dengan warga sekitar,
Pasien lahir normal, langsung menangis, berat badan lahir normal dan tidak
ditemukan kelainan. Selama hamil ibu pasien tidak pernah sakit berat dan tidak ada
beban psikis.
Menurut ibu dan kakak pasien, pasien tidak mengalami gangguan perkembangan.
and doubt
Pasien tinggal dengan kedua orang tua dan saudaranya. Pasien anak ke 5 dari 7
bersaudara. Masa ini dilalui dengan baik oleh pasien. Pertumbuhan dan
perkembangan pasien normal sesuai anak seusianya. Pertumbuhan psikomotor,
psikosoial, kognitif dan moral baik. Pasien bertingkah laku baik sesuai anak
seusianya, cukup berinteraksi dan komunikasi dengan keluarga.
d) Riwayat Pre School Age/ Masa Prasekolah (3-6 Tahun) Initiative Vs Guilt
Pasien merupakan anak baik dan penurut. Pasien suka bersosialisasi dengan teman
sebaya.
5
e) Riwayat School Age/masa sekolah (6-12 tahun) Industry vs Inferiority
Menurut kakak pasien, pasien terlihat biasa-biasa saja pada masa ini. Pasien lulus
Confusion
Pada masa ini pasien terlihat biasa-biasa saja dan mudah bergaul dengan teman
sebayanya.
menyimpang
lingkungan masyarakat.
6
8. Riwayat penggunaan waktu luang : Pasien mengisi waktu luang dengan
keluarga.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Pasien merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. Pasien tinggal bersama
Pasien mengaku ingin sembuh dan berhenti menggunakan obat tersebut. Pasien
7
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
1. Status Interna
Tanda Vital
TD : 130/90 mmHg
RR : 18 kali/menit
T (aksila) : 36,9 oC
SpO2 : 99%
Kulit
Mata
(4mm/4mm), reflex cahaya (+/+) perdarahan (-/-), mata berair (dalam batas
Telinga
8
Inspeksi : serumen minimal, secret (-/-)
Hidung
Mulut:
Inspeksi: perdarahan gusi (-), pucat (-), sianosis (-), stomatitis (-), gigi
lengkap.
Toraks
Paru
vesikuler vesikuler
Vesikuler vesikuler
Vesikuler vesikuler
Jantung:
9
Palpasi : iktus teraba di ICS V sebelah media linea aksilaris
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpas : hepar, lien, ginjal tidak teraba, tidak teraba massa, dan
- -
- -
- -
Punggung:
Inspeksi : skoliosis (-), kifosis (-), dan lordosis (-) nyeri ketok
ginjal (-)
Ekstremitas:
Gerak sendi normal, deformitas (-), kemerahan (-), varises (-), panas (-),
2. Status Neurologis
10
Gejala peningkatan TIK : tidak ada
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Saat diperiksa pasien menggunakan kaos berwarna putih dengan sandal dan celana
panjang hitam. Penampilan tampak cukup terawat dan berpenampilan sesuai umur.
Normoaktif
Kooperatif
B. Keadaan Emosi
1. Mood : euthym
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
C. Reaksi Emosional
Stabilitas : Stabil
Pengendalian : baik
Sungguh-sungguh/tidak : Sungguh-sungguh
11
Dalam dan dangkalnya : Dalam
D. Gangguan Persepsi
Ilusi :-
Depersonalisasi :-
Derealisasi :-
E. Pembicaraan
F. Proses pikir
Isi pikir
o Preokupasi : (-)
1. Kesadaran : Jernih
2. Orientasi
a. Waktu : Baik
12
b. Tempat : Baik
c. Orang : : Baik
3. Daya ingat
4. Konsentrasi : Baik
5. Perhatian : Baik
H. Pengendalian Impuls
Baik
I. Daya Nilai
mencapai perbaikan)
13
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Anamnesis :
pasien masih tampak tenang, pasien masih bisa mandi dan makan namun
pasien tampak tidak bisa diam. Sore harinya perilaku pasien mulai berubah,
rumah.
Pada pukul 03.00 WITA, ibu pasien mendengar ada keributan lalu melihat
Saat tiba di IGD, pasien berontak dan berteriak “Ba titik habis”. Pasien lalu
Pada hari Sabtu siang, pasien masuk dan dirawat di Ruang Yakut. Pasien
obat yang diberikan. Hingga Sabtu malam, pasien terkadang masih berontak
Baru pada hari Minggu pagi (tanggal 14 Oktober 2018) pasien sudah tenang
pada tahun 2007. Saat itu pasien sempat koma selama 10 hari dan setelah
14
pulang dari RS pasien sempat berbicara meracau dan keluyuran tanpa
Samcodin sebanyak 10 biji, Seledryl sebanyak 5 biji, dan Zenith 2 biji pada
sebanyak 5 biji, namun karena efek yang dirasakan kurang maka pasien
Halusinasi visual: Pasien juga melihat bayangan hitam yang tidak jelas
bentuknya. Pasien ingat saat di IGD RS Anshari Saleh tangan dan kaki
Pemeriksaan psikiatri :
Kesadaran : Jernih
Mood : Euthym
Afek : Luas
Keserasian : Serasi
Reaksi Emosinal
1. Stabilitas : Stabil
15
2. Pengendalian : Dapat mengendalikan emosi
3. Sungguh-sungguh/tidak : Sungguh-sungguh
Proses berpikir
Halusinasi : (-)
Tilikan : Tilikan 6
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
16
2. Masalah terkait psikologis
Saat sakit terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik dan visual.
3. Sosiologik
VIII. PROGNOSIS
Psikofarmaka
- PO:
17
Psikoterapi
terhadap stress
menunjang kesembuhan
Edukasi
tanda akan terjadinya kekambuhan, minta keluarga untuk tetap dekat dengan
pasien, tidak melarang kegiatan pasien, dan membuat pasien tertekan, serta
membuat deretan kegiatan pasien yang tentunya bermanfaat dan disukai oleh
pasien
X. DISKUSI
DEFINISI
individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau
18
gangguan kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan
ETIOLOGI
zat-zat tertentu yang dapat mengakibatkan bahaya pada diri sendiri maupun orang
lain. Menurut DSM, peyalahgunaan zat melibatkan pola penggunaan berulang yang
sebagai pelajar, sebagai pekerja, atau sebagai orang tua), menempatkan diri dalam
minuman dan penggunaan obat), berhadapan dengan masalah hukum berulang kali
interpersonal yang kerap muncul karena pengunaan zat (contoh: berkelahi karena
mabuk).
Dextromethorphan
dan batuk. Tidak ada pembatasan dalam penjualannya. Harganya yang murah
menyebabkan obat ini mudah dimiliki oleh siapapun. Saat digunakan sesuai aturan,
efek samping psikoaktif biasanya minimal. Namun, saat digunakan dengan tujuan
19
digunakan. Gejalanya beragam mulai dari gangguan motorik, kognitif, dan persepsi
dengan halusinasi visual dan keadaan disosiatif. Kondisi ini dapat berkembang
adalah stimulasi ringan. Konsumsi 200-400 mg terdapat efek euforia dan halusinasi.
Carisoprodol
Carisoprodol adalah kandungan dari pil Zenith yang merupakan obat yang
bekerja secara sentral untuk meredakan spasme otot skelet dan nyeri yang
nyeri punggung akut yang berhubungan dengan spasme otot. Obat muscle relaxant
MANIFESTASI KLINIS
20
DIAGNOSIS
Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai
berikut:
Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat
dari keadaan putus zat dengan delirium atau suatu onset lambat.
Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat psikoaktif dapat tampil dengan
pola gejala yang bervariasi. Variasi ini akan dipengaruhi oleh jenis zat yang
PENATALAKSANAAN
Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya, hal yang dapat
dilakukan yaitu:
kebersihan)
psikiatrik antara lain: hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga
b. Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan
stressor
21
c. Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik.
2. Farmakoterapi
Farmakoterapi
Psikoterapi
22
Mengatasi stresor dan episode psikotik
Obat Antipsikosis
1. Haloperidol
Berguna untuk menenangkan keadaan mania pasien psikosis yang karena hal
tertentu tidak dapat diberi fenotiazin. Reaksi ekstrapiramidal timbul pada 80%
Farmakodinamik
dan efektif untuk fase mania penyakit manic dan manic depresif dan
Indikasi
Skizofrenia akut & kronik, status ansietas, gelisah & psikis labil disertai dengan
23
Dosis
Dewasa dan anak <12 tahun; gejala sedang 0.5-2mg/hr 2-3x/hr, gejala berat 3-
5 mg/hr 2-3x/hr.
Efek Samping
ortostatik, galaktore.
2. Chlorpromazine
Indikasi
Dosis
Dewasa 10-25 mg tiap 4-6 jam. Psikosis 200-800 mg/hr. anak 0,5 mg/kgBB tiap
4-6 jam
Efek Samping
Ikterus, hipotensi postural & depresi pernapasan, diskrasia darah, distonia akut,
24
Tabel 1.1 Perbedaan pada obat antipsikosis3
1600
Pimozide 2 2-6 + + ++
Zotepine 50 75-100 + + +
1600
Risperidone 2 2-9 + + +
Olanzapine 10 10-20 + + +
Aripiprazole 10 10-20 + + +
25
DAFTAR PUSTAKA
2. Sadock BJ, Kaplan HI, Grebb JA. 2003. Kaplan & Sadock’s Synopsis of
4. Trimble MR., George MS. 2010. Biological Psychiatry 3rd edition. Wiley-
Blackwell.
5. Kumar R., et al. 2011. Acute Psychosis as the Initial Presentation of MS: A
26