Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nadiyah Khoirunnisa

NIM: 2283160026

Pada pertemuan hari ini (14/03/17) dijelaskan mengenai sejarah Banten olch bagian kelompok yang
bcrpresentasi. Yang pertama dijelaskan adalah tentang Toponim Banten.

Sampai abad kel6, toponim (nama tempat) menunjuk kepada daerah pesisir bagian pulau J awa, lebih
tepatnya daerah Banten. Di awal abad ke-13 penulis Zhao Rugua dari Tiongkok menamakan “sin-t’o”
suatu kota dan daerah sekitamya yang menghasilkan lada. Diperkirakan orang Portugis adalah orang yang
pertama menimbulkan kerancuan dengan menamakan “Sunda” keseluruh J awa Barat. Namun di akhir
abad ke-16 orang Belanda meluruskan kerancuan ini.

Berdasarkan naskah kuno Primer Bujangga Manik, seorang pendeta hindu Sunda yang mengunj ungi
tempat-tempat suci agama Hindu di Pulau J awa dan Bali pada awal abad ke-16. Menurut naskah
Wangsakena, wilayah kerajaan sunda mencakup juga daerah yang saat inj menjadi provinsi Lampung
melalui pernikahan antara keluarga kerajaan Sunda dan Lampung, lalu Lampung dipisahkan dari bagian
lain kerajaan Sunda oleh Selat Sunda.

Rujukan nama Sunda sebagai sebuah kerajaan tertulis dalam Prasasti Kebon Kopi II tahun 458 Saka (536
Masehi) Prasasti itu ditulis dalam aksara Kawi, namun bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu
kuno. Terjemahan dari Prasasti tersebut adalah :

‘ ‘ Batu peringatan ini adalah ucapan Rakryan Juru Pengambat pada tahun 458 Saka, bahwa tatanan
pemerintah dikembalikan kepada kekuasaan raja Sunda ’ ’

Ada beberapa orang yang megatakan bahwa tahun prasasti tersebut harus dibaca sebagai 854 saka atau
bisa dibaca juga sebagai 932 Masehi. Karena menurut sebagian orang yang mengatakannya, tidak
mungkin kcrajaan Sunda tclah ada pada tahun 536 AD (11 era kerajaan Tarumanegara yaitu semenjak
358-6699 AD.

Palam Perjalanan ke arah Timur dari Shun-t’a sepanjang pantai utara Jawa, kapal dikemudikam 97,5
derajat selama tiga jam untuk mencapai Kalapa, mereka kemudlan mengikuti pantai (melewati Tanjung
Indramayu), akhimya dikcmudikan 187 derajat Selama empat jam untuk mencapai Cirebon. Lalu kapal
dari Banten berjalan kearah Timur sepanjang pantai utara J awa, melewati Kalapa, melcwati Indramayu,
melewati Cirebon.

Raja-raja Kerajaan Sunda-Galuh


1. Tarusbawa (menantu Linggawarman, 669-723)

2. Harisdarma, atawa Sanjaya (menantu Tarusbawa, 723-732)

3. Tamperan Bannawijaya (732-739)

4. Rakeyan Banga (739-766)

5. Rakeyan Medang Prabu Hulukujang (766-783)

6. Prabu Gilingwesi (menantu Rakeyan Medang Prabu Hulukujang (783-795)

7. Pucuk Bumi Darmeswara (menantu Prabu Gilingwesi, 795-819)

8. Rakeyan Wuwus Prabu Gajah Kulon (819-891)

9. Prabu Dannaksara (adik ipar Rakeyan Wuwus, 891-891)

10. Windusakti Prabu Dewageng (895-913)

Masih banyak Raja Raja yang lain yang memimpin pada zaman kerajaan Sunda, dengan total Raja
sebanyak 40 orang. Kepemimpinan di Kerajaan Sunda yang terakhir dipimpin olch Raja Prabu Raga
Mulya atau biasa disebut Prabu

Surya Kancana pada tahun 1567 sampai tahun 1579.

Anda mungkin juga menyukai