Anda di halaman 1dari 11

Makalah Teori Keperawatan Dasar

Menurut Dorothy E Jhonson


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi –
kan kita kesehatan dan kelancaran sehingga kita dapat melaksanakan aktifitas – aktifitas
dengan segala manfaat yang ada, dan yang telah memberikan kita kecerdasan dalam berfikir,
sehingga dengan kecerdasan itu kita dapat memberikan karya-karya terbaik kita untuk agama,
bangsa dan tanah air, khususnya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Keperawatan Dasar
II yang berjudul “Teori Keperawatan Dorothy E Jhonson”.
Dengan selesainya makalah yang penulis buat, Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing Bapak Ns. Gustop Amartiria,S.Kep yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini dan kepada seluruh orang-orang yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini sehingga makalah ini dapat dibaca seluruh kalangan masyarakat, dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep dan Teori Keperawatan ................................................ 3
2.2 Menurut Dorothy E. Johnson ...................................................................... 3
2.3 Konsep – Konsep Utama ............................................................................ 4
2.4 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johnson ....................................... 8
2.5 Asumsi – Asumsi .......................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 11
3.2 Saran ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri
merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan
yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta – fakta yang
telah diobservasi tetapi kurang absolute atau kurang bukti secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan
sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri
yang memungkinkan perawat model konsep keperawatan, mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari
sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada
kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan
oleh perawat dalam mengembangkan tujuanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu konsep dan teori keperawatan ?
2. Bagaiaman konsep dan teori keperawatan menurut Dorothy E. Johnson?

1.3 Tujuan
Tujuan yang dicapai dalam pembuatan makalah pembentukan kata ini adalah:
1. Mahasiswa diharapkan memahami apa konsep dan teori keperawatan.
2. Mahasiswa diharapkan memahami mengenai konsep dan teori keperawatan menurut Dorothy
E. Johnson.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep dan Teori Keperawatan


Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya,
perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.
Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan
smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi
tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.
Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena
mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan.

2.2 Konsep Dan Teori Keperawatan Menurut Dorothy E. Johnson


Dorothy E. Jhonson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di Savannah ,Georgia. Teori
system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan tujuan perawatan
adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit atau cidera.
Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagi individu dan bukan pada entitas yang
spesifik.

Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan
etnologi untuk membangun teorinya. Ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri sistem-sistem
dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan W.Buckley. Struktur teori
system perilaku dipolakan sesudah model system, system dinyatakan terdiri dari bagian yang
berkaitan untuk melakukan fungsi bersama-sama untuk membentuk keseluruhan. Dalam
tulisannya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai system perilaku dimana fungsi
adalah observasi perilaku adalah teori system biologi, yang menyatakan bahwa manusia
merupakan system biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah hasil gangguan
system biologi.

Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa


perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum,
selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi,
motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku, untuk mengembangkan
teorinya.

Johnson mencatat bahwa meski literature menunjukkan ide dukungan lain yaitu bahwa
manusia merupakan system perilaku, sejauh yang ia tahu, ide tersebut adalah asli dari dirinya.
Pengetahuan bagian-bagian system perilaku dicikung dalam ilmu-ilmu perilaku, tetapi
literature empiris mendukung dugaan bahwa system perilaku merupakan keseluruhan yang
belum dikembangkan. Dalam system biologis , pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu
dari pengetahuan keseluruahan system.

2.3 Konsep-Konsep Utama Dan Definisi-Definisi


Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral system theory. Johnson
menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output dari
struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan
bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Johnson
memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran actual dan tak langsung makhluk
social lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.

Sistem dengan memakai definisi sitem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan , “
A system is a whole that fungtions as a whole by virtue of the interpedence of its prt.” (system
merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-
bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat “organisasi, interaksi,
interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Disamping itu, manusia berusaha
menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap
kekuatan yang mengenai mereka.

2.3.1. System perilaku (behavioral system).


System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud
tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang
menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan
hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan lingkunganya . biasanya sikap
dapat digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai
stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa
tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. System biasanya cukup fleksibel untuk
mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.

2.3.2. Subsistem.
Karena behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian
system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem
merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang
hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di
identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated).
Motivasi mengendalikan langsungaktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara
kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran . system yang dijelaskan
tampak ada cross-culturally dan di control oleh factor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh
elemen yang diidentifikasi adalah attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative,
sexual, achievement dan aggressive.

1.Subsitem attachement-affiliative.

Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena


subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. Pada tingktan umum, hal itu
memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya
adalah inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social yang
kuat.

2. Subsistem dependency

Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan perilaku yang
memerlukan respon pengasuhan . konsukuensinya adalah bantuan persetujuan, perhatian atau
pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency berybah dari hamper,
bergantung total kepada orang lain kea rah bergantung total kepada orang lain kearah
bergantungkepada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar . jumlah interpedency tertentu
adalah penting untuk kelangsungan kelompok social

3. Subsistem biologis

Subsistem biologis ingestion dan eliminasi “ berkaitan dengan kapan, bagaimana apa, berapa
banyak dan dengan kondisi apa kita makan dan kapan, bagaimana dan dengan komdisi apa kita
makan dan dengan kondisi apa kita buang.” Respon-respon ini dikaitkan dengan social dan
psikologis seperti halnya pertimbangan biologis.

4. Subsistem seksual

Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan kepuasan
(gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating, system respon ini dimulai
dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang
luas)perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis kelamin.

5. Subsistem agresif

adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis
pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan bantuan pemikiran
perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari tapi memiliki maksud utama
membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan tersebut
diletakkan pada mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka dihormati
dan dilindungi.

6. Subsistem achievement

Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol atau


menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan . cakupan
perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan social.

Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang menggambarkan lebih


jauh teori manusia sebagai system perilaku(behavioral system). Halo yang membedakan antara
apa yang ada di dalam dan apa yang di luar system adalah ikatan (boundary). Ini merupakan
titik (point) dimana system memiliki control kecil atau pengaruh pada hasil-hasil. Equilibrium
didefinisikan “ sebagai kondisi akhir yang stabil tetapi lebih atau kurang kekal, dimana
didalamnya individu berada dalam keselarasan dengan dirinya dan dengan lingkunganya.
Homeostasis adalah proses menjaga stabilitas dalam system perilaku. Stabilitas adalah
pemeliharaan suatu level atau daerah perilaku tertentu yang dapat diiterima. Ketidakstabilan
(instability) terjadi saat system mengalami overcompensate berkaitan dengan strees (tekanan).
Ketika output energi tambahan digunakan untuk menjaga stabilitas dikosongkan . stressor
adalah stimulan eksternal dan internal yang menghasilkan tegangan(tension) dan menyebabkan
ketidakstabilan . tensi adalah kondisi dalam keadaan tegang atau kendor . ia disebabkan karena
disequilibrium dan merupakan sumber potensi perubahan.

2.4 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johnson


Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan
system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilakuyang selalu ingin mencapai
keseimgangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya. Sebagi suatu
system , didalamnya terdapat komponen sub system yang membentuka system tersebut,
diantaranya komponen sub system yang membentuk system perilaku menurut Johnson adalah

1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenagan dalam pencapaian
pengakuan dari lingkungan.

2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang kreatif.

3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai ancaman
yang ada di lingkungan.

4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak
berguna secara biologis.

5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.

6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam


mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social,
keamanan, dan kelangsungan hidup.

Ketergantungan, merupakna bagian yang membentuk system perilaku dalam


mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.

Berdasarkan sub system tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku
individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi
permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan
system perilaku tersebut. Klien dalamhal ini adalaha manusia yang mendapat bantuan
perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan
penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang
mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.

2.5 Asumsi-Asumsi
A. Perawatan (nursing)

Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tinmdakan eksternala untuk


memberikan organisasi perilakupasien ketika pasien dalam kondisi strres dengan memakai
mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu,
memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan system dan
karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan
tadak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap(komplementer) bagi medis/
pengobatan.
B. Orang (person)

Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan
cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya.
Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.
Person adalah system dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan
pengaturan untuk menjaga keseimbangan.

Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk
manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu
keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk
menbangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang
menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.

C. Kesehatan (health)

Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami(elusive) dan
dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan
menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person
bukanya penyakit.

Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem–


subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini
yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam
persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan.
Ketika system membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi
yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.

D. Lingkungan

Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian system
perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat
untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk
berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam
respon terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang
menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan
system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan
supaya system membangun kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya.
Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu
individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya
penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu sitem biologi
dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah system eksternal yang
berpengaruh terhadap perilaku seseorang.

Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosialo
terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehantanya.
Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama koping atau
cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.

Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar tingkah
lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap
perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu
mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,A.Aziz alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.

Gaffar,Ade jumadi. Pengantar Keperawatan Profesional.

Morriner,Ann. Teori Ilmu Keperawatan.

http://wiryakora-kora.blogspot.com/2009/02/konsep-dorothy-e-jhonson.html. diakses
pada tanggal 3 Desember 2013.
Diposting oleh nika indra di 03.52
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Posting Lebih Baru Posting

Anda mungkin juga menyukai