Anda di halaman 1dari 20

MODUL TUTORIAL

(PEGANGAN MAHASISWA)

BLOK NEUROPSIKIATRI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG – NTT
2017
IDENTITAS PEMILIK MODUL TUTORIAL

NAMA : .........................................................

NIM : .........................................................
Pas Foto 2x3
ANGKATAN : .........................................................

MOTTO:

...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................

Kupang, ...............................................
Pemilik,

...................................................
TTD

2
TIM PENYUSUN

1. Penanggung Jawab : DEKAN FK UNDANA


2. Ketua : dr. Nyoman Sasputra, Sp.PA,M.Biomed
3. Sekretaris : dr. Kartini Lidia
4. Anggota : dr. Kresna W. Setiono. MCTM
dr. I Made Artawan, SpAn. M. Biomed
Prisca D. Pakan, S.Si., M.Stud., Apt
Dr. Klemens Kolo, M.Pd
dr. Dikson Legoh, SpKJ
5. Editing :Magdarita Riwu, S.Farm., M.Farm., Apt
6. Kontributor : dr. Kartini Lidia, M.Sc
Magdarita Riwu, S.Farm., M.Farm., Apt

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
tersusunnya pembuatan modul blok Neuropsikiatri ini. Buku ini
akhirnya tersusun atas partisipasi banyak pihak yang terlibat, baik
dalam pendanaan, proses persiapan dan penyusunan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman tim penyusun


maupun perorangan yang telah menyumbangkan tulisannya dalam
modul ini, yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
sehingga modul ini dapat tersusun terutama dr. I Nyoman Sasputra,
M.Biomed., SpPA. Kami ucapkan terima kasih juga kepada para staf
dosen yang telah memberikan masukan dalam proses pembuatan
modul blok Neuropsikiatri ini, khususnya Dekan FK UNDANA.

Buku ini disusun sebagai panduan dalam proses pembelajaran bagi


mahasiswa terkait permasalahan Neuropsikiatri.Akhir kata, tim
penulis menyadari bahwa buku ini masih memiliki banyak
kekurangan dan perlu diperbaiki untuk dapat memberikan yang
terbaik bagi para pembaca. Oleh karena itu, setiap masukan dan
saran dari para pembaca sangat diharapkan.

Kupang, Agustus 2017


Penyusun

4
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ................................................................................. 1
IDENTITAS PEMILIK MODUL TUTORIAL 2
............................
TIM PENYUSUN ................................................................... 3
KATA PENGANTAR 4
..............................................................
DAFTAR ISI........................................................................... 5
TATA TERTIB TUTORIAL..................................................... 6
STRATEGI PEMBELAJARAN............................................... 7
KEGIATAN DALAM TUTORIAL............................................ 7
TUGAS KETUA KELOMPOK................................................ 7
TUGAS SEKRETARIS 1........................................................ 8
TUGAS SEKRETARIS 2........................................................ 8
TUGAS MAHASISWA........................................................... 8
LEMBAR PRESENTASI DAN PENILAIAN TUTORIAL......... 9
JADWAL KEGIATAN............................................................. 10
METODE 7 JUMPS............................................................... 11
CAPAIAN PEMBELAJARAN TUTORIAL.............................. 14
SKENARIO............................................................................ 14
REFERENSI DAN SUMBER INFORMASI LAIN 17
....................

5
TATA TERTIB TUTORIAL

Tutorial adalah diskusi kelompok kecil dimana setiap kelompok


beranggotakan 10 - 15 orang mahasiswa dan dibantu oleh satu tutor
yang bertugas sebagai fasilitator.
1. Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan tutorial pada blok
berjalan.
2. Mahasiswa wajib berdoa menurut agama dan kepercayaannya
masing-masing, sbelum dan sesudah mengikuti semua kegiatan
tutorial pada blok berjalan.
3. Mahasiswa wajib membaca dan mempersiapkan bahan untuk
modul tutorial.
4. Mahasiswa wajib berpakaian sesuai ketentuan dan memakai
tanda pengenal resmi.
5. Keterlambatan lebih dari 15 menit tidak diperkenankan masuk
dan mengikuti tutorial.
6. Mahasiswa tidak diperkenankan membuka laptop kecualiuntuk
keperluan menjelaskan dalam diskusi dan wajib meminta ijin
terlebih dahulu kepada tutor.
7. Mengikuti kaidah tutorial yang berlaku.
8. Pengelola tutorial tidak mentolerir ketidakjujuran, kecurangan,
dan pelanggaran tata tertib selama kegiatan pembelajaran.
9. Pelanggaran terhadap tata tertib tutorial akan dikenai sanksi
berupa teguran lisan, hukuman kerja, pengurangan nilai atau
pembatalan nilai dan dinyatakan tidak lulus

6
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor
2. Diskusi kelompok tanpa tutor
3. Konsultasi pada pakar
4. Aktifitas pembelajaran individual di Perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video,
internet

KEGIATAN DALAM TUTORIAL:


1. Tentukan ketua kelompok.
2. Tentukan sekretaris 1 dan 2.
3. Berdoa sebelum diskusi tutorial.
4. Diskusi tutorial dengan metode 7 jumps.
5. Refleksi dan sharing oleh tutor.
6. Berdoa setelah selesai diskusi tutorial.

TUGAS KETUA KELOMPOK:


1. Menghubungi tutor/peer tutor.
2. Memastikan diskusi tutorial berjalan tepat waktu.
3. Memastikan setiap anggota kelompok mematuhi tata tertib
tutorial.
4. Memimpin diskusi tutorial.
5. Mengajak setiap anggota kelompok terlibat aktif dalam
tutorial.
6. Memastikan setiap anggota mengerti LO yang disepakati.
7. Memimpin kelompok untuk berdiskusi mandiri di luar waktu
tutorial.

7
8. Memastikan semua LO terjawab dan menyerahkan kepada
Tutor pada awal sesi tutorial 2 (langkah 7).
9. Menyepakati bersama perwakilan kelompok yang ditugaskan
untuk mempresentasikan hasil diskusi pada saat pleno.

TUGAS SEKRETARIS 1:
1. Merangkum hasil diskusi.
2. Menuliskan hasil diskusi di flipchart atau papan tulis.
3. Ikut terlibat aktif dalam diskusi.

TUGAS SEKRETARIS 2:
1. Menyalin hasil diskusi yang ditulis oleh sekretaris 1 di buku.
2. Membacakan ulang LO yang disepakati di akhir tutorial.

TUGAS MAHASISWA :
1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa
mendiskusikannya dalam satu kelompok diskusi yang dipimpin
oleh seorang ketua dan memilih seorang notulen untuk
mencatat semua hasil diskusi.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual dengan mencari
bahan informasi yang mendukung diskusi.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor).
4. Berkonsultasi pada narasumber yang ahli pada permasalahan
dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
5. Mengikuti kuliah (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang
belum jelas.

8
9
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan
tutor, mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang
terdiri dari 10-15 orang tiap kelompok
1. Modul tutorial dibagikan kepada mahasiswa paling lambat 3 (tiga)
hari sebelum jadwal pelaksanaan tutorial
2. Penjelasan terkait modul tutorial dijelaskan dalam kelas besar
oleh penghubung blok saat kuliah pendahuluan
3. Pertemuan pertama: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa
yang terpilih menjadi ketua dan sekretaris kelompok, serta
difasilitasi tutor. Tujuan: 1) memilih ketua dan sekretaris
kelompok 2) brainstorming untuk proses 1-5, 3) Pembagian tugas
4. Pertemuan kedua: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1.
Tujuan: untuk melaporkan informasi- baru yang diperoleh dari
pembelajaran mandiri dan melakukan klasifikasi, analisa, dan
sintesa dari semua informasi
5. Belajar mandiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan
6. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi turorial. Bila
informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat
laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri disa
dilakukan berulang-ulang di luar jadwal.
7. Pertemuan ketiga (Pleno): Presentasi hasil diskusi penyelesaian
masalah terkait skenario oleh masing – masing kelompok dengan
diskusi panel bersama pakar/ahli. Tujuan: Memberi ruang diskusi
dan konsultasi terkait penyelesaian masalah dalam skenario
bersama pakar/ahlinya.

10
Catatan:
Masing – masing kelompok membuatkan laporan yang
ditulis dalam bentuk laporan penyajian (.ppt) dan laporan
lengkap (makalah) yang diserahkan satu rangkap paling
lambat 1(satu) minggu setelah pertemuan ketiga (Pleno) ke
koordinator PBL MEU melalui ketua kelompok.

METODE 7 JUMPS
1. Mengklarifikasi kata kata sulit dalam skenario.
Pada tahap ini mahasiswa mengidentifikasi kata-kata sulit yang
ada di dalam skenario, lalu mencoba mendiskusikannya dengan
anggota kelompok yang lain.
2. Mengidentifikasi masalah.
Kelompok mencoba mengidentifikasi masalah yang ada pada
skenario dengan membuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan
skenario tersebut, yang akan digunakan sebagai penuntun
dalam diskusi selanjutnya di dalam kelompok.
3. Curah Pendapat (Brainstorming).
Pada tahap ini masing masing anggota kelompok mencoba
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat
sebelumnyasecara singkat. Jawaban dari setiap anggota yang
menjawab tidak boleh disanggah oleh anggota kelompok yang
lain, walaupun pendapat yang diutarakan tersebut tidak benar.
Melalui tehnik brainstorming ini, pengetahuan yang ada
sebelumnya (prior knowledge)anggota diaktivasi, dan setiap
anggota bebas mengutarakan pendapatnya.

11
4. Diskusi dalam kelompok
Pada tahap ini kelompok berdiskusi tentang jawaban-jawaban
yang ada yang telah dilakukan pada tahapbrainstorming,
sehingga bila ada anggota kelompok yang tidak setuju dengan
jawaban anggota yang lain dapat dilakukan adu argumentasi
pada tahap ini. Setelah tahap ini selesai, diharapkan seluruh
anggota kelompok sudah memiliki pendapat yang sama
terhadap jawaban dari setiap pertanyaan yang dibuat. Bila masih
ada yang dibingungkan dapat dimasukkan menjadi learning
objective.
Pada tahap ini mahasiswa diharapkan dapat belajar untuk
mempertahankan pendapatnya. Agar mahasiswa dapat
mempertahankan pendapatnya, mahasiswa tersebut diharapkan
sudah membaca pengetahuan terkait skenario tersebut sebelum
masuk dalam diskusi tutorial. Selain itu, mahasiswa juga belajar
untuk menerima masukan dari teman satu kelompok bila
masukan tersebut diangggap benar atau baik.
5. Merumuskan tujuan pembelajaran (learning objective).
Pertanyaan-pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh anggota
kelompok, ataupun terjadi perbedaan pendapat yang belum
dapat disepakati bersama, dapat digunakan sebagai tujuan
pembelajaran atau learning objective. Pada tahap ini ketua
kelompok diharapkan jeli untuk menganalisis pertanyaan mana
yang belum terjawab, mana yang sudah ada jawaban pasti, dan
pertanyaan mana yang masih mempunyai berbagai jawaban dari
berbagai anggota kelompok.

12
6. Mencari informasi tambahan di luar kelompok (active
learning/ self learning).
Berdasarkan pada tujuan pembelajaranyang sudah disepakati
bersama maka pada tahapan ini setiap anggota kelompok
belajar secara mandiri dan aktif untuk menjawab semua tujuan
pembelajaran yang sudah disepakati. Anggota kelompok dapat
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber acuan seperti
dari materi kuliah, perpustakaan, e-book, jurnal, maupun artikel
pendidikan dari internet. Masing-masing anggota kelompok
mempunyai kewajiban untuk mempelajari seluruh tujuan
pembelajaran yang sudah disepakati, bukan hanya sebagian
saja dari tujuan pembelajaran tetapi semua tujuan pembelajaran
yang sudah disepakati. Pada tahap ini masing-masing
mahasiswa belajar untuk mencari dan mengumpulkan informasi
yang relevan tetang suatu masalah dan belajar untuk bisa
belajar secara mandiri.
7. Diskusi lanjutan setelah belajar mandiri
Pada tahapan ini mahasiswa berdiskusi kembali setelah
melakukan belajar mandiri. Mereka kembali mendiskusikan
tujuan pembelajaran yang sudah disepakati sebelumnya dan
melaporkan hasil belajar mandiri mereka. Pada tahap ini
masing-masing informasi dikumpulkan dari berbagai sumber,
sehingga bila ada kesalahan pemahaman dapat dikoreksi dan
pengetahuan setiap anggota kelompok dapat diperdalam
dengan cara pertukaran informasi secara aktif.

13
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat


menjelaskan tentang berbagai penyebab penyakit /kondisi klinis
pada skenario, patomekanisme terjadinya masing-masing,
gambaran klinik masing-masing, pemeriksaan penunjang yang
dibutuhkan, menyimpulkan diagnosis dan menjelaskan
penatalaksanaannya.

TUTORIAL 1 :LEMAH SEPARUH BADAN


SKENARIO 1:
Seorang laki-laki 54 th dibawa ke dokter praktek swasta karena
tiba-tiba mengalami lemah separuh badan kiri dengan mulut
mencong ke kanan 2 (dua) hari lalu. Ia juga menderita nyeri kepala
dan muntah-muntah. Beberapa saat setelah mengalami lemah
separuh badan, penderita sulit diajak komunikasi dan kelihatan
mengantuk.

SKENARIO 2
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa ke Puskesmas karena
tidak sadar setelah jatuh di kamar mandi dan kepalanya terbentur
pada dinding. Ia selama ini selalu datang berobat karena menderita
tekanan darah tinggi.

14
SKENARIO 3
Seorang gadis beumur 15 tahun menemuai dokter keluarganya
karena merasakan lemah pada lengan dan tungkainya, setelah
mengalami demam kurang lebih 2 minggu. Ia juga merasa nyeri
pada kepala bagian belakang. Tidak ada riwayat cedera kepala,
hanya diketahui bahwa sebelumnya gadis remaja ini pernah ke
dokter gigi karena sakit gigi.

SKENARIO 4
Seorang laki-laki berusia 38 tahun dibawa ke Puskesmas karena
mengalami kejang yang diawali pada lengan kanan kemudian
berlanjut pada tungkai kanan lalu ke seluruh tubuh. Keadaan ini
sudah dialami selama 3 bulan dan timbul kurang lebih 3 kali dalam
sebulan. Penderita juga mengeluh sering sakit kepala dan merasa
canggung jika berjalan atau memegang sesuatu karena tangan dan
kaki kanannya terasa lemah.

TUTORIAL 2 :NYERI KEPALA


SKENARIO 5
Seorang perempuan berusia 21 tahun datang kepoliklinik dengan
keluhan nyeri kepala berdenyut. Yang dialami sejak 4 bulan yang
lalu, hilang timbul. Dengan nyeri kepala hampir sama sejak awal,
terutama dibagian kepala sisi kanan. Saat nyeri kepala pasien tak
mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Durasi sakit kepala sekitar 4
sampai 5 jam. Keluhan kadang disertai mual tetapi tidak disertai
demam.

15
SKENARIO 6
Seorang perempuan 28 tahun, sekretaris pada sebuah perusahaan
swasta, datang ke puskesmas dengan keluhan sering nyeri kepala
sejak 4 tahun yang lalu. Hilang timbul, terutama pada siang hari.

SKENARIO 7
Seorang laki-laki berusia 25 tahun, datang ke poliklinik pegawai
dengan keluhan nyeri kepala setelah sehari sebelumnya menerima
penugasan keluar daerah. Dia mempunyai pengalaman yang tidak
menyenangkan di daerah yang akan dikunjungi itu.

SKENARIO 8
Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke RS dengan
keluhan utama sakit kepala kronis yang dialami sejak 6 bulan
sebelumnya. Nyeri kepala terasa diseluruh kepala semakin lama
semakin memberat. Sakit kepala terutama timbul pagi hari,
terkadang disertai muntah tanpa didahului mual. Sakit kepala
dirasakan memberat saat pasien mengedan, buang air besar dan
batuk.

16
REFERENSI DAN SUMBER INFORMASI LAIN
1. Buku teks dan Jurnal
2. Catatan Kuliah
3. Hand Out
4. VCD, Film, Internet
5. Narasumber

REFERENSI
Akbar.DistribusiCederaKepaladiInstalasiGawatDarurat RSCipto
Mangunkusumo.KaryaTulisIlmiah. Jakarta:FakultasKedokteran
Universitas Indonesia. 2008.

Al Rasyid, Lyna S.Unit stroke: Manajemen stroke secara


komprehensif. Jakarta:Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Indonesia. 2007./

American Stroke Association.Quality of Life Among Stroke


Survivors Evaluated 1 Year After Stroke:Experience of a Stroke Unit.
2008. Available at :
http://stroke.ahajournals.org/cgi/content/full/31/12/2995

Aminmansour, B., Ghorbani, A., Sharifi, D., Shemshaki, H., Ahmadi,


A. Cerebral vasospasm following traumatic subarachnoid
hemorrhage. JRMS14(6):343-8. 2008.

Atzema, C., Mower, W.R., Homes, J.F., Killian, A.J., Wolfson,


A.B.Prevalenceandprognosisoftraumaticintraventricularhemorrhagei
npatients with blunt headtrauma. J Trauma 60(5):1010-7. 2006.

17
BernardF,Al-Tamimi,Chatfiels
D,LynchAG,MattaBF,MenonDK.Serumalbuminlevelaspredictoroutco
meintraumaticbraininjury:potential fortreatment.J Trauma 64(4):872-
5. 2008.

Bisdorff A.TheEpidemiologyofVertigo,Dizziness, andunsteadiness


and its links to co-mordibities.Frontiers in Neurology. Vol 4 article.
2013.

CarrickMM, TyrochAH, YouensCA, HandleyT.


SubsequentDevelopment of Thrombocytopenia andCoagulopathy in
Moderate
andSevereHeadInjury:SupportforSerialLaboratoryExamination.JTrau
ma58(4):725-30. 2005.
Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.
Pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa di Indonesia
III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 1993
Elvira SD, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI. 2013.
Enrique S.NeuropharmacologyofVestibularSystemDisorders.Institute
of Physiology, Autonomous University of Puebla.8, 26-40. 2010.

IqbalM. PerbandinganNilaiVisualAnalog ScaledenganSkalaVerbal


Derajat Nyeri Kepala padaPenderitaNyeri KepalaPrimerdi RSUP H.
Adam Malik Medan.Departemen Ilmu PenyakitSaraf FK USU.Vol
38(4). 2005.

18
th
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Synopsis of psychiatry, 7 ed.
Hongkong: William & Wilkins. 1994.
LacourM,Hvan DH, Paul,Novotny,Miroslav,Tighilet,
Brahim.BetahistineinthetreatmentofMeniere’sdisease.Neuropsychiatr
icDiseaseand Treatment.3(4)429 – 440. 2009
Lukas M. Materi kepaniteraan dokter umum: Gangguan kepribadian.
Jakarta: Bagian Ilmu Penyakit Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2013.
Maslim R. Diagnosa Gangguan Jiwa, PPDGJ III, Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya, Jakarta. 2013.
Pinzon R. Karakteristik Epidemiologi Onset Anak-Anak; Telaah
PustakaTerkini.DexaMedia2006;19(3):131-
133.Diaksesdari:http://www.dexa-
medica.com/images/publication_upload0704169773950011767460
90DM_Juli-Sept2006.pdf
Suwarba IGNM. Insidensi dan Karakteristik Klinis Epilepsi pada
Anak.Jurnal Sari Pediatri 2011;13(2):124.Diakses
dari:http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/13-2-7.pdf

Tjahjadi P, Dikot Y, Gunawan D. Gambaran Umum Mengenai


Epilepsi.Dalam: Harsono, penyunting. Kapita Selekta Neurologi.
Edisi Ke-2. Yogyakarta:GajahmadaUniversityPres. p.119-133.
2007.
Tortora,GerardJ,
th
Derrickson,Bryan.Principlesofanatomyandphysiology11 ed,
Hoboken : John Wiley & Sons Inc. p. 491-493. 2009.

19
World Health Organization. Epilepsy. 2009. Diakses dari:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs999/en/index.html

20

Anda mungkin juga menyukai