Anda di halaman 1dari 2

Tujuan dan sasaran Program PNPM Mandiri adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan

kerja masyarakat miskin secara mandiri dengan cara menciptakan atau meningkatkan kapasitas
masyarakat. Maka yang menjadi ukuran bagi pencapaian keberhasilan atau kegagalan program
PNPM Mandiri akan tampak dari kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,
utamanya masyarakat miskin. Meskipun diakui bahwa Program PNPM Mandiri membawa
kemajuan, tetapi tampaknya target sasaran belum dapat dicapai semuanya. Pelaksanaan PNPM
Mandiri dengan skema apapun menimbulkan pro kontra bagi dalam hal keberhasilannya
menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Dalam buku petunjuk PNPM Mandiri, program ini
ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat yang nantinya akan membantu penurunan penduduk
miskin di Indonesia. Menurut Agus (2013), dikatakan bahwa para peneliti menganggap bahwa
program ini sulit membantu dalam pengentasan kemiskinan karena:

- Bias pada kelompok non miskin dan wilayah non miskin.


- Partisipasi masyarakat berbasis persaingan cenderung memarginalisasikan kelompok
miskin.
- Program infrastruktur tidak berdampak langsung pada akar masalah kemiskinan.

Pemerintah sendiri memaknai bahwa PNPM bukan program anti kemiskinan tetapi program
nasional untuk pemberdayaan masyarakat, dimana program ini memberikan bantuan teknis dan
finansial untuk menstimulus upaya mandiri dalam memecahkan masalah kemiskinan. Meskipun
demikian hasil penelitian SMERU tahun 2010 menunjukkan bahwa PNPM Mandiri telah
memberikan kontribusi signifikan pada penurunan kemiskinan, peningkatan partisipasi warga desa
dalam setiap tahapan kegiatan PNPM Mandiri, peningkatan pembangunan infrastruktur di wilayah
pedesaan untuk membuka akses perdesaan ke pusat-pusat kegiatan ekonomi. Tetapi dalam hal ini
peran fasilitator tidak sepenuhnya melaksanakan kegiatan pemberdayaan karena keterbatasan
pengetahuan, keterampilan dan perhatian pada masyarakat miskin. Sementara itu Bappenas
menemukan bahwa:

a. Terdapat peningkatan konsumsi perkapita 5% lebih tinggi pada rumah tanggal di daerah
yang diinterfensi dibandingkan dengan daerah control.
b. Konsumsi rumah tangga miskin penerima PNPM Perdesaan meningkat 3 % lebih besar
dan memiliki kemungkinan keluar dari kemiskinan 2,3% lebih besar dibandingkan rumah
tangga miskin di daerah control.
c. RT kelompok treatment memiliki kesempatan lebih tinggi untuk mendapatkan pekerjaan
dan akses pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai